Anda di halaman 1dari 4

TEMPAT-TEMPAT INDAH DALAM MIMPI-MIMPI

ANAK-ANAK BAIK

Disusun oleh :
Medinna Kamelia
8.6
KERESAHAN TENTANG KEHIDUPAN ANAK-ANAK

A. Identitas Buku :
Judul : Kita pergi Hari Ini.
Penulis : Ziggy Zezsyazeoviennazabriskie.
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama.
Tahun terbit : Cetakan ketujuh, Mei 2023.
Tempat Terbit : Jakarta.
Tebal buku : 172 Halaman.
ISBN : 978-602-06-5747-9.
Genre : Fiksi.
Harga : Rp. 88.000,-

B. Pembukaan Resensi :
Buku “Kita Pergi Hari Ini” ditulis oleh Ziggy
Zezsyazeoviennazabrizkie, seorang penulis yang berasal dari
Indonesia.Dia lahir di Bandar Lampung, 10 Oktober 1993.
Ziggy memiliki ketertarikan khusus kepada dunia anak-anak.
Kebanyakan Karya-karya Ziggy mengambil topik mengenai anak-anak.
Mungkin orang orang mengira nama Ziggy adalah nama pena yang bukan
nama asli, namun sebenarnya, nama tersebut adalah nama asli. Ziggy
merupakan lulusan dari Fakultas Hukum, Universitas Padjadjaran,
Bandung. Ziggy memiliki nama yang unik. Ia dan tiga saudaranya
memiliki nama depan yang sama, yakni Ziggy. Nama tersebut adalah
pemberian dari sang ayah. Nama lengkap Ziggy terinspirasi film Zabriskie
Point karya Michelangelo Antonioni pada 1970.
Ziggy memulai karier menulis nya pada 2010. Hingga saat ini
Ziggy aktif menulis karyanya. Nama Ziggy sangat dikenal oleh
masyarakat pecinta novel. Ziggy sukses sebagai penulis meskipun ia tidak
berasal dari jurusan sastra. Ziggy dikenal sebagai penulis novel fiksi.
Ziggy sering memasukkan berbagai genre ke dalam karyanya, mulai dari
fantasi, dongeng, mitos, hingga cerita anak. Buku karya Ziggy yang
terkenal selain “Kita Pergi Hari Ini” ialah "Di Tanah Lada", "Semua ikan
di Langit", dan "Jakarta Sebelum Pagi".
Mi, Ma, dan Mo tidak pernah melihat kucing seperti Nona Gigi.
Tentu saja, mereka sudah pernah melihat kucing biasa. Tapi Nona Gigi
adalah Kucing Luar Biasa. Kucing Luar Biasa berarti kucing yang diluar
kebiasaan. Nona Gigi adalah Cara Lain yang dinantikan oleh Bapak dan
Ibu Mo untuk menjaga Mi, Ma, dan Mo ketika keduanya keluar rumah
mencari uang. Sebab, di Kota Suara, semua uang yang tersedia di bawah
laut sudah diambil oleh para perompak, uang di bawah tanah diambil oleh
para perampok, dan uang di ranting pohon diambil oleh pengusaha kayu
yang jahat.
Nona Gigi mengajak Mi dan Ma dan Mo dan Fifi dan Fufu—anak
kembar Tetangga Baru. bertualang mengunjungi tempat-tempat indah.
Mereka naik Kereta Air, bertemu Kolonel Jagung, bermain di Sirkus
Sendu, dan menyaksikan kemegahan Kota Terapung Kucing Luar Biasa.
Kita pergi hari ini. Ke tempat-tempat indah dalam mimpi-mimpi
anak-anak baik-baik.

C. Kelebihan :
Terdapat beberapa kelebihan dalam novel ini, yang pertama ialah
mempunyai judul yang tidak ada hubungannya dengan alur cerita, karena
kata “Kita Pergi Hari ini” adalah kata yang tidak diucapkan secara lisan
dan disepakati oleh para anak saat mereka mengetahui suatu kebenaran.
(Terdapat pada halaman 154).
Yang kedua, setiap tokoh memiliki penjelasan tentang sifatnya,
seperti Ma yang berusia tiga tahun yang suka berdandan dan menyisir
rambutnya, serta akan menjadi anak perempuan yang sangat rewel bila
tidak memakai pita. (Terdapat pada halaman 13).
Yang ketiga, Penjelasan latar waktu, tempat, dan suasana dijelaskan
dengan baik, seperti pada penggalan cerita ‘Kota Terapung Kucing Luar
Biasa di pagi hari adalah tempat yang indah untuk terbangun. Ma yang
bangun paling pagi,dan dia tidur di tempat yang tinggi sehingga dia bisa
melihat langit abu-abu perlahan berubah menjadi lebih biru, dan lebih biru,
dan lebih biru. (Terdapat pada halaman 106).
Yang keempat, Alur yang digunakan sangat menarik, karena di
awal ialah alur maju dari mulai datangnya Nona Gigi (halaman 10), mimpi
buruk Mi (halaman 28), pergi ke Bulan dengan Wanita Cahaya (halaman
32), tentang Mo yang sulit dimengerti (halaman 38), pertemuan Ma
dengan Fifi dan Fufu (halaman 51), perjalanan para anak dengan Nona
Gigi ke Kota Terapung Kucing Luar Biasa (halaman 63-93), dan cerita
tentang kucing Anatolia, kucing Absinia, dan kucing Cymric, yang
merupakan dalang dibalik hilangnya uang di laut, bawah tanah, dan ranting
pohon, di Kota Suara (halaman 148); kemudian perjalanan para anak yang
melarikan diri setelah mengetahui sebuah kebenaran (halaman 154-174).
D. Kekurangan :
Dari empat kelebihan buku ini, terdapat pula beberapa kekurangan
dari novel ini, yang pertama ialah Terlalu banyak menggunakan kata
kiasan, istilah, dan majas yang sulit dimengerti, seperti pada saat Mi dan
Fufu bertemu dengan Kucing Petugas Sampah yang mengumpulkan tulang
dan berkata ‘ada lebih banyak (tulang) yang berserakan di gerbong pohon,
karena semua anak-anak selalu masuk ke gerbong pohon dan paling suka
berlama-lama di sana. Ini tadinya adalah gerbong kereta makanan, jadi ada
kursi-kursi dan meja-meja sarapan.’ Dan Mo pun tahu jika tulang di
karung yang dibawa oleh Kucing Petugas Pengumpul Sampah adalah
tulang anak-anak (Terdapat pada halaman 118).
Yang kedua adalah Mengandung beberapa umpatan dan kata tidak
baku, seperti saat Fufu berkata ‘Sok tahu, anjing’ (Terdapat pada halaman
114).

E. Penutup / Kesimpulan :
Setelah mengetahui kelebihan dan kekurangan dari buku ini, saya
merasa bahwa buku ini masih layak dibaca oleh kalangan remaja usia 13+.
Karena aspek kebahasaan yang digunakan sulit dipahami bagi anak usia
dibawah 13 tahun. Terlepas dari kekurangannya, buku ini membahas
beberapa rumor, seperti eksploitasi hewan (halaman 129). Buku ini cocok
bagi kalian yang suka berpetualang, dan berimajinasi; karena banyak
menceritakan petualangan yang penuh dengan imajinasi.

Anda mungkin juga menyukai