Anda di halaman 1dari 4

Resensi Novel

NAMA : GEORGE SIMANJUNTAK


KELAS : XI IPA 2

SMA NEGERI 3 PEMATANG SIANTAR


Resensi Novel Tom Sawyer Anak Amerika

1. Identitas Buku

Judul : Tom Sawyer Anak Amerika

Pengarang : Mark Twain

Penerbit : Balai Pustaka

Tahun Terbit : 2001

Tebal Buku : i-xxxvi + 266 Halaman

Jenis Buku : Fiksi

 Tokoh :

1.Tom Sawyer

2.Bibi Polly

3.Sid Sawyer

4.Marie Sawyer

5.Huckleberry Finn

 Alur : Maju
 Latar : Tempat = di sebuah kota di tepi Sungai Mississippi bernama St. Petersburg
 Amanat : Dunia anak-anak yang mau beranjak remaja memiliki warna tersendiri,dan semua
kesenangan anak anak hanya bisa kita dapatkan jika berkumpul dan bermain bersama teman
teman tanpa memandang Golongan.

2. Keburukan dan Kebaikan Novel

Keluhan saya dari buku ini adalah terdapat banyak kesalahan pada penulisan. Entah itu typo (yang
banyaaak saya temukan), kesalahan penulisan bahasa, penempatan tanda baca, dan … bahasa
terjemahan yang agak aneh.

Kebaikannya Novel tidak terlalu besar dan berat dan novelnya cocok untuk bacaan anak anak karena
tidak banyak mengandung kata kata yang kasar
3. Ringkasan

Suatu ketika di St. Petersburg, Amerika Serikat di abad ke Sembilan Belas…

Nama aslinya Thomas Sawyer, ia adalah anak nakal, berandal nan cerdik. Ia menjadi impian saya
sewaktu kecil, bedanya saya hanya bisa berangan, Tom mewujudkan kisah petualangan itu. Ia anak
tunggal dari kakak bibi Polly yang kini menjadi orang tua angkat. Sid dan Mary adalah sepupunya,
Sid selalu melaporkan kenakalan-kenakalan Tom yang bersama Huckberry Finn, sahabatnya. “Sebab
ia tak pernah mengganggu kesenangan orang sebagai engkau. Jika tidak cukup dapat hukuman, niscaya
tangan engkau ini sehari-hari tidak akan ke luar-luar dari tempat gula.” Mary lebih kalem dan kadang
mengajak Tom belajar menghafal Kitab berlembar-lembar. Nasehat Pendeta: ‘Tapi tiadalah engkau
menyesal karena menghafalkannya, ilmu pengetahuan itu lebih besar harganya daripada segala harta di
dunia ini.’ Di hari Minggu di Gereja Tom mudah bosan mendengar ceramah. Hanya kesudahan
khotbah itu sudah mendapat rintangan yang besar, karena di antara kanak-kanak yang nakalnya
sudah banyak yang resah, sebab mendengarkan khotbah yang panjang dan tak dapat difahamkan
lagi. Sedari pembuka kita diajak mengenal karakter nyeneh anak Amerika abad ke sembilan belas,
yang kalau dipikir-pikir kok mirip sekali dengan kenakalan angkatanku sewaktu kecil. Saya melalui
masa SD tahun 1990an, karena kemiripan inilah seakan jadi semacam nostalgila. Kalau direnteng
banyak ulahnya: tidak masuk sekolah dengan mencari berbagai alasan, kabur memancing dan
mandi di sungai berkepanjangan, yang ngeles dari bibi Polly. Dihukum melabur tembok dan pagar di
hari Sabtu saat anak-anak sedang liburan, dan seterusnya. “Maka insaflah Tom bahwa hidup di dunia
ini tidak senantiasa menanggung sengsara saja, asal menggunakan kecerdikan.” Saat membaca kata
‘melabur’ saya ketawa, karena doeloe emang di rumah masa kecilku tembok dan pagar dilabur pakai
batu kapur putih yang melepuh saat direndam air, nah air itulah yang buat cat dinding!

Konflik pertama tercipta, suatu tengah malam Tom dan Huck hendak memantrai bangkai kucing di
tanah pekuburan. Huckleberry Finn yaitu seorang anak yang diberi gelaran ‘anak sampah’ oleh
kawan-kawannya. Huckleberry ialah anak seorang pemabuk, yang tidak dihargai lagi dalam
pergaulan. Bibi Polly pun melarang Tom bermain-main dengannya dan oleh karena itulah Tom
gemar sekali bergaul dengannya. Tak dinyana mereka jadi saksi pembunuhan dokter Robinson. Dua
orang pencuri mayat, Injun Joe dan Muff Potter menjadi penggali curi mayat, saat akan deal dan
kisruh uang, Sang dokter ditikam saat Potter pingsan dengan pisaunya oleh Joe. Tentu saja kedua
anak shock, dan ketakutan. Huck Finn dan Tom Sawyer bersumpah hari ini bahwa mereka akan
menutup mulut tentang perkara ini, dan mereka suka rela mati dengan sekonyong-konyong
daripada menerangkan yang sebenarnya. Tapi esoknya yang ditangkap dan dituduh pembunuh
adalah Potter karena di TKP ada pisau miliknya.

Suatu hari bertiga kabur dari rumah ke Pulau seberang sungai Mississippi, menginap, berapi
unggun, mengail dan bermain bajak laut. Maka sampailah mereka pada mata air yang dasarnya
seolah-olah ditaburi dengan ratna mutu manikam, disebabkan oleh titik-titik keluar dari tanah. “Tom
Sawyer, Penyamun Hitam dari laut Sepanyol. Huck Finn si Tangan Merah dan Joe Harper, Hantu
Lautan Raya.” Hidup serupa ini memang menyenangkan hati. Lebih dari itu, tiadalah kuharap-harap.
Biasanya tiadalah cukup yang hendak kumakan dan di sini tidak ada orang yang menyepak dan
menyiksa akan daku. Tidak terpaksa bangun pagi, tidak usah mencuci badan, tidak usah pergi
sekolah dan melakukan pekerjaan lain yang bukan-bukan. Bahwa merekalah ketiga anak yang tidak
ada bandingan mashurnya di Amerika. Hilangnya mereka membuat warga St. Petersburg panik dan
melakukan pencarian besar-besaran. Kapal dikerahkan, mantra roti apung dirapalkan. Tom yang
menatap tingkah itu bertanya-tanya siapa yang mati tenggelam, dan baru sadarlah mereka.“Kawan-
kawan, aku tahu siapa yang mati terbenam, kitalah.” Setelah berhari-hari bibi Polly pun pasrah, hari
Minggu nanti di Gereja akan dilakukan misa arwah. “Benar ia seorang berandal, benar ia meracun
hatiku sepanjang hari, tapi kalau suaranya tak terdengar lagi di telingaku, sunyi dan sepilah rasanya di
dunia ini bagiku.”Tapi segala sesuatupun ada hingganya. Kejutan dicipta dengan manis dan nakal.
Banyak pula orang-orang yang berdesak-desakan di sekeliling kereta itu, sambil bertempik dan
bersorak.

“Serupa itu benar yang terjadi. Tidak berlainan serabut juga. Engkau menceritakan seolah-olah engkau
hadir sendiri pada malam itu, Tom.” Bagian ketika Tom membual itu sungguh kocak, seolah ada
arwah yang merasuki mimpi, kisah absurb yang tiada dua. Tapi akhirnya ketahuan juga. “…
sebenarnya tidak sekali-kali saya bermaksud hendak menunjukkan budi yang hina, – sebenar-
benarnya tidak. Dusta itu dusta yang berfaedah – buat penghibur hati orang tua. Jika benar ia
berdusta, tidaklah aku berkecil hati.

Setelah tepar dua minggu karena sakit. Di tengah-tengah pakansi bercabullah penyakit campak,
dan Tom tertawan dua minggu lamanya di atas tempat tidurnya, petualangan berikutnya Tom dan
Huck adalah mencari harta karun, menggali tanah di mana-mana. Barang siapa mendapat uang
atau harta yang terkubur dalam tanah boleh memiliki harta itu, meskipun di dapatnya di tanah siapa
juga. Mereka percaya ada harta terpendam yang patut diburu. Mereka berlaku malam agar tak
dicurigai warga. Gelap gulita semalam itu, angin dan badai turunlah menggetarkan insan seluruh
alam. Di langit cemerlang bintang sebuah. Sejauh-jauh mata memandang tak adalah lagi bintang
yang nampak, hanya yang sebuah itu saja. Lebih menantang lagi dilakukan pada Jum’at malam.
“Semua orang gila tahu, bahwa Jum’at adalah hari nahas, Huck! Bukankah engkau yang pertama-tama
mendapat ilmu itu.”

Twain adalah legenda besar seni tulis cerita anak-anak. Lahir dengan nama Samuel Langhorne
Clemens di Florida, Missouri, Amerika pada tanggal 30 November 1835. Sekarang tiap tanggal 30
November diperingati sebagai hari Mark Twain. Semasa remaja dia menggemari kapal-kapal yang
berlalu lalang di sungai Mississippi, selama empat tahun dia ikut dalam dalam pelayaran. Ia menjadi
tukang cetak di usia muda, merangkap juru tulis. Dari sanalah bakat mengarangnya terasah. Saat
Perang Saudara pecah pada tahun 1860 beliau pindah ke California dan mulai menggunakan nama
pena Mark Twain yang artinya ‘dua depa dalamnya’. Sebuah istilah yang dipakai awak kapal saat
mengukur dalamnya air. Beliau meninggal dunia di Redding, Connecticut pada tanggal 21 April 1910.

 Kesimpulan:

Kesimpulannya, novel ini sangat cocok untuk bacaan anak anak dan novel ini mengandung
makna yang sangat berarti untuk anak anak di dunia.

Anda mungkin juga menyukai