Anda di halaman 1dari 52

1

“Menurunkan Loss Capacity Produksi Mill N


Akibat Down Time SC708”

Jurnal Teknik Mesin Hak Cipta Dirjen HAKI


Indonesia 2024
JTMI ID 532 “On Proses”

NAMA TIM KKM OPEX

DIVISI/PLANT PT.ISM DIVISI BOGASARI JAKARTA

DEPARTEMEN/SEKSI MILLING IV - MILL MNO

Goes to Green Industry “CREATIVE TO CHANGE FOR BETTER GROWTH”


2

Daftar Isi
Daftar isi 2
Daftar Tabel 3
Glossary 4
Profil KKM 6
Abstraksi 8
I. Pemilihan Tema 9
Analisa Dampak Masalah Dan Harapan Tema 13
Analisa Pengaruh Tema Terhadap Pihak Terkait 13
Analisa Dampak Terhadap Faktor PQCDSHME 13
II. Penetapan Target 14
Tinjauan Target Dari Unsur Smart 15
III. Analisa Kondisi Yang Ada 15
Tinjauan Kondisi Aktual Penyebab Loss Produksi akibat Downtime SC708 16
Potensi Penyebab Langsung Tingginya Loss Produksi Tepung akibat Downtime SC708 17
V. Analisa Sebab Akibat 18
Diagram Tulang Ikan 18
Analisa Akar Penyebab 19
Validasi Dan Analisis Akar Penyebab Dominan 22
V. Rencana Perbaikan 23
Pemilihan Alternatif Solusi 23
Analisa Resiko Terpilih Dan Rencana Penanggulangan 24
Detail Rencana Perbaikan 26
Target Antara 27
Tinjauan Keuangan Prediksi Rencana Perbaikan 27
Persetujuan Manajemen Bogasari terhadap Rencana Perbaikan 27
Rencana Monitoring Progress Perbaikan 28
VI. Tindakan Perbaikan 29
Persiapan Kompetensi Tim 29
Persiapan Kompetensi Tim dan Level 29
Persiapan Sumber Daya yang Dibutuhkan 29
Pelaksanaan Perbaikan 1 30
Pelaksanaan Perbaikan 2 31
Pelaksanaan Perbaikan 3 32
Pelaksanaan Perbaikan 4 33
Pelaksanaan Perbaikan 5 35
VII. Evaluasi Hasil 36
Evaluasi Hasil terhadap Dampak PQCDSME Sebelum dan Setelah Perbaikan 36
Evaluasi terhadap Value Added Setelah Perbaikan 38
Testimoni Terhadap Hasil Perbaikan 39
Tinjauan Keuangan dari Perbaikan Yang Dilakukan 40
Solusi Penannggulangan terhadap Dampak Negatif, Resiko dari Perbaikan 40
Pengaruh Terhadap Pihak yang Berkepentingan 41
Peningkatan Kemampuan Anggota 41
Dampak Positif Hasil Perbaikan 42
Grafik S-Curve Rencana Vs Realisasi 43
Pemantauan Berkelanjutan 43
VIII. Standarisasi Dan Tindak Lanjut 44
Standarisasi 44
Sosialisasi Hasil Perbaikan 46
Tindak Lanjut 47
Rencana Berikut 47
Lampiran 48

Goes to Green Industry “CREATIVE TO CHANGE FOR BETTER GROWTH”


3

DAFTAR TABEL
Tabel 1. Prestasi KKM Opex 6
Tabel 2. Historical Improvement KKM Opex 6
Tabel 3. Assesment Personil KKM Opex 7
Tabel 4. Aktifitas KKM 4
Tabel 5. Tugas dan Tanggung Jawab Personil 8
Tabel 6. Pencapaian Key Perfomance Indicator Seksi Mill N Periode Mei - Agustus 2022 10
Tabel 7. Data Downtime N Periode Mei - Agustus 2022 11
Tabel 8. Stratifikasi Downtime Breakdown Mill N Periode Mei - Agustus 2022 11
Tabel 9. Stratifikasi Jenis Downtime Breakdown Problem Mill di Mill N Periode Mei - Agustus 2022 11
Tabel 10. Stratifikasi Downtime Mesin yang Overflow di Mill N Periode Mei - Agustus 2022 12
Tabel 11. Stratifikasi Downtime Screw Conveyor Milling di Mill N Periode Mei - Agustus 2022 12
Tabel 12. Analisa Dampak Harapan dari Pihak Terkait 13
Tabel 13. Alasan Pemilihan Tema 13
Tabel 14. Analisa dampak Terhadap Faktor PQCDSMER 13
Tabel 15. Tinjauan SMART 14
Tabel 16. Potensi Penyebab Loss Produksi akibat SC708 Downtime 16
Tabel 17. Analisa Potensi Penyebab Langsung 17
Tabel 18. Analisa Akar Penyebab dan Penyebab Langsung 19
Tabel 19. Validasi Akar Penyebab dan Penyebab Langsung 22
Tabel 20. Prioritas Perbaikan 23
Tabel 21. Tabel Pemilihan Alternatif Solusi 23
Tabel 22. Matriks Analisa Resiko 24
Tabel 23. Analisa Resiko 24
Tabel 24. Aktivitas Rencana Perbaikan dengan Parameter 5W + 2H 26
Tabel 25. Tinjauan Keuangan Prediksi 27
Tabel 26. S-Curve Rencana Perbaikan 28
Tabel 27. Persiapan Kompetensi Tim 28
Tabel 28. Kompetensi Tim 29
Tabel 29. Persiapan Kebutuhan Sumber Daya 29
Tabel 30. Detail Aktivitas Perbaikan 1 30
Tabel 31. Detail Aktivitas Perbaikan 2 31
Tabel 32. Detail Aktivitas Perbaikan 3 32
Tabel 33. Detail Aktivitas Perbaikan 4 33
Tabel 34. Detail Aktivitas Perbaikan 5 35
Tabel 35. Hasil Perbaikan terhadap Quality 36
Tabel 36. Hasil Perbaikan terhadap Cost 37
Tabel 37. Hasil Perbaikan terhadap Delivery 37
Tabel 38. Hasil Perbaikan terhadap Safety 37
Tabel 39. Hasil Perbaikan terhadap Moral 37
Tabel 40. Hasil Perbaikan terhadap Environment 38
Tabel 41. Value Added Setelah Perbaikan 38
Tabel 42. Tinjauan Keuangan Setelah Perbaikan 40
Tabel 43. Penanggulangan terhadap Dampak Negatif, Resiko dari Perbaikan 40
Tabel 44. Pengaruh terhadap Pihak yang Berkepentingan 41
Tabel 45. Peningkatan Kemampuan Anggota 41
Tabel 46. Dampak Positif hasil Perbaikan 42
Tabel 47. S-Curve Rencana VS Realisasi 44
Tabel 48. Standarisasi 46
Tabel 49. Sosialisasi dan Observasi Pasca Sosialisasi 47
Tabel 50. Tindak Lanjut 47
Tabel 51. Pemilihan Rencana Berikut 47
Tabel 52. Schedule Rencana Berikut 47

Goes to Green Industry “CREATIVE TO CHANGE FOR BETTER GROWTH”


4

Goes to Green Industry “CREATIVE TO CHANGE FOR BETTER GROWTH”


5

Glossary

Action Plan Rencana kegiatan dari sebuah improvement

Bran Bagian luar dari kulit gandum

Downtime Kondisi proses produksi terhenti

Ekstraksi Rasio tepung yang dihasilkan dari sejumlah gandum

Engineering Dokumen persetujuan dan pengesahan terkait perubahan


Request teknis

EnPI Energy Perfomance Indicator

Gandum siap giling yang sudah melalui proses cleanin dan


Gandum B1
tempering

Hazard Identification Risk Assesment and Determining Control,


HIRADC
suatu metode analisa bahaya

Interlock Status mesin saling bergantung

Kaizen Tindakan perbaikan berkelanjutan

Goes to Green Industry “CREATIVE TO CHANGE FOR BETTER GROWTH”


6

Hilangnya kemampuan suatu proses memproduksi kapasitas


Loss Capacity
seharusnya

Overflow Keadaan berlebihnya beban pada suatu proses

Payback
Periode pengembalian suatu investasi
Period

Program Logic Sebuah rangkaian elektronik yang mampu mengerjakan


Controller berbagai fungsi kontrol yang kompleks

Return of Rasio untung rugi yang menggambarkan tingkat pengembalian


Invesment suatu investasi

Semolina Partikel endosperm berukuran 300 - 1120 mikron

Tempering Bin Bin tempat proses pengeraman gandum

Goes to Green Industry “CREATIVE TO CHANGE FOR BETTER GROWTH”


7

PROFIL KKM OPEX


Menurunkan Loss Produksi Tepung Mill N Akibat Downtime SC708

PROFIL GUGUS FUNGSI/TUGAS POKOK


Nama Gugus : KKM OPEX Melaksanakan proses poduksi tepung terigu sesuai target kapasitas, kualitas dan
Badan : Perseroan Terbatas ekstraksi se- optimal mungkin dengan menggunakan bahan baku gandum yang
Layanan : Pengolahan Gandum berkualitas. Selain itu , menjamin pelaksanaan manajemen mutu dan food safety
Produksi : Tepung Terigu dan By Product (standard ISO) dan Good Halal & Manufacturing Practice (GHMP) serta melakukan
Perusahaan : PT Indofood Sukses Makmur Tbk, pengembangan sumber daya untuk melaksanakan perbaikan secara terus menerus
Divisi Bogasari Flour Mills Jakarta. (continuous improvement).

Kompetensi
PERSONEL GUGUS PROFIL TEAM KOMPOSISI TEAM Lengkap)(

Fasilitator : Singgih Parfiyanto Dibentuk : 11 November 2013 1. Milling


Ketua : Maslan Jumlah pertemuan : 65 kali 2. Electrical
Sekretaris : Wahyu Dharma Putra Lama Pertemuan : 45 - 60 menit 3. Mekanikal
Anggota : Dhanu, Kurniawan, Thoriq, Dzulfikar
Presentasi absensi : 99,04 %
dan Rizqi
Periode aktivitas : May ‘22 – Sept ‘23

Tabel 1. Prestasi KKM Opex


Tahun Predikat Event Tahun Predikat Event
Juara 2 Pra-Konvensi Bogasari Jakarta
2017 Participant Gold Pra-Konvensi Bogasari Jakarta 2022
Juara 2 Konvenas Bogasari Group
2018 Participant Gold Pra-Konvensi Bogasari Jakarta Predikat Gold TKMPN XXVI 2022 Di Lombok
2019 Participant Gold Pra-Konvensi Bogasari Jakarta 2023 Juara 3 Pra-Konvensi Bogasari Jakarta
Presentasi
2020 Juara 3 Pra-Konvensi Bogasari Jakarta 2023 Pra-Konvensi Bogasari Jakarta
Terbaik
Juara 1 Pra-Konvensi Bogasari Jakarta Predikat
2021 2023 TKMPN XXVII 2023 Di Jogja
Juara 2 Konvenas Bogasari Group Platinum

Tabel 2. Historical Improvement KKM Opex


2018 2019 2020 2021 2022
Mengefisienkan Pemakaian Menurunkan Pemakaian Menurunkan Loss
Meningkatkan Energi Listrik Pada Menurunkan Loss Capacity produksi tepung Mill N
Performance Roll Mill N Akibat Downtime Sifter Energi Listrik di Area PST
Penggunaan AC Panel Mill Mampat (Screen Collect & Screen akibat sifter C6 No.59
Mesin C1, C2 dan C3 mampat
MNO Grinding section)

PROFIL ANGGOTA

Goes to Green Industry “CREATIVE TO CHANGE FOR BETTER GROWTH”


8

Masa Kerja > 5 Tahun Masa Kerja < 2 Tahun

Kaderisasi

KKM Opex melakukan proses kaderisasi guna menyiapkan


personil lebih matang dalam melanjutkan tongkat estafet
improvement. Personil yang telah berpengalaman
membimbing personil yang belum berpengalaman dalam
kegiatan KKM.

Tabel 3. Assesment Personil KKM OPEX


QCC Step Workplace Vitality

Sumbu Y (Workplace VItality)


Sumbu X (Circle Abilities)

Planning & Organizing

Team & Coordination


Analytical Thinking

Problem Solving
Masa Kerja
Dept/Seksi

Communication
Jabatan
Nama

Usia

7 Tools
8 Step

MASLAN 43 21 Mill Miller 4 4 4 4 4 4 3 3 3,6


WAHYU 31 7 Mill Miller 4 4 4 3 3 3 4 3 3,2
DHANU 30 7 Mill Miller 4 4 4 3 3 3 4 3 3,2
KURNIAWAN 26 1 Mill Apprentice 2 3 2,5 2 3 2 3 2 2,4 Level assesment personil KKM Opex saat ini
THORIQ 24 1 Mill Apprentice 2 3 2,5 2 3 2 3 3 2,6 berada pada zona C yang diartikan tim memiliki
DZULFIKAR 32 7
LM Section
3 3 3
kemampuan circle cukup dan workplace vitality
IV Head 3 3 3 3 3 3 yang kurang. KKM Opex hendak membangun
RIZKI 31 12 Mill Foreman 3 3 3 2 3 3 3 3 2,8 kualitas SDM personil dan meningkatkan ke
Average 3,14 3,43 3,29 2,71 3,14 2,86 3,29 2,86 2,97
zona B

Human Strong Point


Development Weakness Point 8 Steps Activity Analytical Thinking
Development
Training 8 Steps & FGD studi kasus Mill
Sumbu X : 7 Tools, personil sudah Sumbu X : 8 Step, personil dapat Pendampingan Pembuatan Peserta : Kurniawan,
memahami baik pembuatan dan meningkatkan pemahaman dan Makalah Thoriq, Rizki, Wahyu,
fungsi dari masing-masing tools kesesuaian metode yang dapat Peserta : Kurniawan, Thoriq Dhanu, Maslan, Dzulfikar,
Trainer : QIT, Maslan Singgih P, Triyono
dipakai
Sumbu Y : Communication,
tingkat komunikasi sudah pada Sumbu Y : Analytical Thinking,
tingkatan effective group tingkat analisa berfikir personil
communication baru mencapai tingkatan pattern
recogition Results : Personil lebih Results : Analytical Thinking
memahami 8 steps personil bertambah

Goes to Green Industry “CREATIVE TO CHANGE FOR BETTER GROWTH”


9

ABSTRAKSI
PT Indofood Sukses Makmur Tbk, Divisi Bogasari Flour Mills Jakarta adalah perusahaan tepung terigu terbesar di Indonesia dengan kapasitas
12.000 MT/Day. Seksi Mill MNO dengan kapasitas 3000 MT/Day (6 x 500 MT/day) yang memproduksi jenis tepung Cakra Kembar, Segitiga Biru,
Lencana Merah dan Segitiga Hijau. Seksi mill MNO pada Mei - Agustus 2022 menyumbang sebesar 27,33% wheat milled B1 dan menyumbang
sebesar 26,77 % dari target tepung Bogasari Jakarta. Salah satu KPI Milling Departement adalah Pencapain Target Produksi (PO Achievement).
Selama periode Mei - Agustus 2022 PO Achievement pada Mill N tidak tercapai, yaitu sebesar 99,54%. Selama periode Mei - Agustus 2022
downtime SC 708 selama 10,13 jam yang menyebabkan loss produksi tepung sebesar 315.651 kg. Berdasarkan analisa KKM OPEX, di temukan 5
akar penyebab yaitu : Sebagian produk tertahan di outlet 2 nd tempering bin, Belum ada standarisasi timer filter, Blower rinsing terletak di area
cleaning, carbon vanes aus dan dan Inlet SC708 dari produk filter FL702 (Line A) dan FL703 (Line B) . Berikut adalah hasil perbaikan yang telah
dilakukan KKM OPEX :
Perbaikan Hasil Perbaikan
Mengatur pengisian gandum kering pada awal Pengisian gandum kering saat awal proses 2nd tempering selama 10 menit
proses 2nd tempering
Pembuatan standar setting timer filter Setting timer filter selama 4 detik
Relayout letak blower rinsing ke area Mill Relayout blower rinsing dari area cleaning ke area mill
Mengganti blower rinsing dengan spesifikasi lebih Mengganti blower rinsing dengan spesifikasi operation range tinggi, bekerja tanpa gesekan & biaya
reliable maintenance rendah
Modifikasi alur proses collecting filter FL702 dan Perubahan alur proses collecting produk filter sebelumnya ke SC708, setelahnya FL702 ke roll B2C &
FL703 FL703 ke roll B2F

Setelah dilakukan improvement oleh KKM OPEX, terjadi penurunan downtime akibat SC 708 dari 10,13 jam menjadi 0 jam. Atau terjadi
penurunan loss produksi tepung 315.651 kg menjadi 0 kg. Penghematan sebesar Rp. 379.538.760/ tahun. Data dan proses kontrol dari perbaikan
KKM OPEX terkoneksi ke database Mill MNO yang mendukung program Industri 4.0 dan pemenuhan Target Energy Performance Indikator pada
ISO 50001 dan Aspek PQCDSME. Monitoring: dilakukan setiap bulan dan di evaluasi.

Tabel 4. Aktifitas KKM


Mei-22 Jun-22 Jul-22 Agu-22 Sep-22 Okt-22 Nov-22 Des-22 Jan-23 Feb-23 Mar-23 Apr-23 Mei-23 Jun-23 Jul-23 Agu-23 Sep-23

Disosialisasikan
PDCA NO STEP
PLAN
1
: Internal Meeting lintas Departemen, Warta Bogasari
2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Didaftarkan
1 PEMILIHAN TEMA ACTUAL
PLAN : Jurnal Teknik Mesin Indonesia, Hak Cipta
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

2 PENETAPAN TARGET ACTUAL 16 17


ANALISA KONDISI PLAN
PLAN
3 YANG ADA ACTUAL 18 19 20
ANALISA SEBAB PLAN
Hari Raya Idul Fitri
4 AKIBAT ACTUAL 21 22
PLAN
5 RENCANA PERBAIKAN ACTUAL 23 24 25 26 27 28 29 30 31
PLAN
DO
6 PERBAIKAN ACTUAL 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45
PLAN
Check
7 EVALUASI HASIL ACTUAL 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61
STANDARISASI & PLAN
Action
8 TINDAK LANJUT ACTUAL 62 63 64 65
Tanggal Pertemuan 12 20 27 2 9 16 23 7 14 21 28 5 12 19 26 2 9 16 23 7 14 21 28 4 11 18 25 2 9 16 23 6 13 20 27 3 10 17 24 3 10 17 24 7 14 5 12 19 26 2 9 16 23 7 14 21 28 4 11 18 25 8 15 22 29
%Kehadiran 100 100 100 100 100 100 100 86 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 71 85 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 86 100 86 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

Tabel 5. Tugas dan Tanggung Jawab Personil


Nama
Jabatan Tugas dan tanggung jawab di KKM OPEX

Bobby Ariyanto Pelindung Memiliki tanggung jawab operasional dan proyek di seluruh pabrik PT. ISM Bogasari Flour Mills Jakarta
Triyono Pembina Memiliki tanggung jawab operasional dan proyek di Departemen
Singgih P Fasilitator Memfasilitasi semua kegiatan proyek perbaikan dan improvement
Maslan Ketua Mengkoordinasi dan bertanggung jawab atas seluruh aktivitas KKM OPEX
Wahyu DP Sekretaris Administrasi dan data aktivitas improvement KKM OPEX
Dhanu CW Anggota Proses improvement yang berkaitan dengan proses di Mill
Kurniawan Anggota Proses improvement yang berkaitan dengan proses di Mill
Thoriq Anggota Proses improvement yang berkaitan dengan proses di Mill
Rizqi S Anggota Proses improvement yang berkaitan dengan proses di Mill
Dzulfikar Anggota Proses improvement yang berkaitan dengan Elektrikal dan Mekanikal
Kolom Persetujuan Validasi Verifikasi Mengetahui
Accounting & Finance Wakadiv PT. ISM
Ketua KKM Fasilitator Department Head Vice President
Manager Divisi Bogasari

Maslan Singgih P Triyono Bambang Bobby Ariyanto Erwin Sudharma


02-09-2022 02-09-2022 02-09-2022 07-09-2022 09-09-2022 16-09-2022

Goes to Green Industry “CREATIVE TO CHANGE FOR BETTER GROWTH”


10

PROFIL PERUSAHAAN

Plant Jakarta Plant Surabaya Plant Tangerang Plant Cibitung


12000 MT/Day 6150 MT/Day 200 MT/Day 2600 MT/Day

Visi Produk
Menjadi perusahaan terkemuka dari penyedia produk tepung -
tepungan berkualitas premium dan bernilai tinggi termasuk jasa
terkait yang terintegrasi

Misi
1. Mendistribusikan produk secara intensif untuk menjangkau
seluruh area potensial baik di wilayah Indonesia maupun
KKM OPEX
wilayah regional
2. Menghasilkan produk berkualitas tinggi untuk memenuhi
kebutuhan pelanggan
3. Mengembangkan kompetensi Sumber Daya Manusia
4. Memperkuat daya saing dengan menerapkan teknologi yang - Penghargaan
tepat dan proses yang efektif
5. Berupaya secara terus menerus menambah nilai perusahaan
bagi para pemangku kepentingan

PLA
N 1. PEMILIHAN TEMA 12 Mei - 26 Agustus 2022

1. PEMILIHAN TEMA
Flow Process Bogasari
Gambar disamping menerangkan secara garis besar flow
process penggilingan biji gandum menjadi tepung terigu
yang dilakukan oleh PT. ISM. Tbk. Bogasari Jakarta. Proses
pengolahan biji gandum menjadi tepung terigu terdiri dari
beberapa tahap, yaitu tahap penerimaan biji gandum dari
silo biji gandum, pembersihan biji gandum, penambahan
air (conditioning), penggilingan biji gandum menjadi
tepung terigu, pengepakan, dan penyimpanan. Selain itu
by product pada PT. ISM. Tbk. Bogasari Jakarta juga
dimanfaatkan menjadi pellet atau di kemas kembali untuk
kemudian di jual.

Seksi Mill MNO bertugas dalam transformasi gandum


menjadi tepung dengan proses cleaning (pembersihan biji
gandum dan penambahan air) dan Milling (penggilingan
gandum menjadi tepung).

Goes to Green Industry “CREATIVE TO CHANGE FOR BETTER GROWTH”


11

PT Indofood Sukses Makmur Tbk, Divisi Bogasari Flour Mills Jakarta memiliki kapasitas 12.000 MT/Day dengan
seksi mill sebagai core business yang memberikan nilai tambah pada gandum dengan cara
mentransformasi/memproses-nya menjadi tepung terigu. Pada Tahun 2019 - 2021 seksi Mill MNO dengan
kapasitas 3 x 1000 MT/day berkontribusi terhadap gandum yang digiling sebesar 29% dan berkontribusi
memproduksi tepung sebesar 28% di Mill Bogasari Jakarta. Besarnya kontribusi Mill MNO tersebut akan
berdampak pada hasil produksi Bogasari Jakarta secara signifikan. Berikut data grafik kontribusi Mill Bogasari
Jakarta pada tahun 2019 - 2021 :
Wheat Milled B1 (Ton) Mill Bogasari Jakarta
2019 - 2021
900000
800000
700000
600000
500000
400000
300000
200000
100000
0
A B C D E K L F G H I J M N O
MILL GRUP I MILL GRUP II MILL GRUP III MILL GRUP IV

Sumber : KPI Bogasari Jakarta 2019 - 2021 Sumber : KPI Bogasari Jakarta 2019 - 2021
Flour Produced (Ton) Mill Bogasari Jakarta
2019 - 2021
700000

600000

500000

400000

300000

200000

100000

0
A B C D E K L F G H I J M N O
MILL GRUP II MILL GRUP II MILL GRUP III MILL GRUP IV

Sumber : KPI Report Bogasari Jakarta 2019 - 2021 Sumber : KPI Report Bogasari Jakarta 2019 - 2021
Sumber : KPI Bogasari Jakarta 2019 - 2021
Pencapaian kontribusi yang signifikan tersebut ditunjang oleh improvement-improvement yang telah dilakukan di
mill MNO, salah satunya adalah melakukan split mill N (3 x 1000 MT/day menjadi 6 x 500 MT/day) pada tahun
2020 oleh KKM Opex yang dapat mengurangi downtime dan meningkatkan PO Achievement. Berikut grafik
penurunan downtime dan peningkatan PO Achievement mill N.
Downtime Process Hour Mill N PO Achievement Mill N
102,00% 101,71%
300 Before Split After Split
Before Split 246,79 101,50%
250
After Split 101,00%
200 100,55%
174,01
100,50%
150
107,01 100,00% 99,74%
100
99,50%

50 99,00%

0 98,50%
Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021

Sumber : KPI Report Mill MNO 2019 - 2021 Sumber : KPI Report Mill MNO 2019 - 2021

Meskipun improvement sudah dilakukan, namun masih terdapat downtime yang menyebabkan PO Achievement
tidak tercapai pada periode Mei - Agustus 2022 dan menjadi peluang improvement selanjutnya. KKM Opex hendak
melakukan improvement berdasarkan peluang tersebut sesuai dengan prinsip kaizen menurut Taichi Ohno yang
menekankan kepada perbaikan berkelanjutan. Berikut tabel pencapaian Quality Objective Mei - Agustus 2022 :
Tabel 6. Pencapaian Key Perfomance Indicator seksi Mill MNO Periode Mei - Agustus 2022
Mill
Objective Parameter Target Status
M N O
Quality Kadar air Hit ratio hasil Analisa 96 % 100 % 99,78% 99,47 % OK
kadar air tepung
Kadar abu Hit ratio Hasil Analisa 96 % 99,19 % 99,27 % 99,69 % OK
kadar abu tepung
Productivity Ekstraksi tepung % ekstraksi dirty wheat 78 – 80 80,56 % 79,78 % 79,74 % OK
milled %
Quantity Achievement PO achievement 100 % 106,45 % 99,54 % 101,22 % Not OK
Energy Efisiensi Energy kwH clean wheat milled 54 53,92 51,74 51,40 OK
kwH/ton KwH/ton KwH/ton KwH/ton
Sumber Data : KPI Report Mill MNO Mei - Agustus 2022

Goes to Green Industry “CREATIVE TO CHANGE FOR BETTER GROWTH”


12

Dalam stratifikasi permasalahan, KKM Opex menggunakan diagram pareto. Diagram Pareto adalah diagram batang
yang menunjukkan masalah berdasarkan urutan banyaknya kejadian. Setiap permasalahan diwakili oleh satu
diagram batang. Masalah yang paling banyak terjadi akan menjadi diagram batang yang paling tinggi, sedangkan
masalah yang paling sedikit akan diwakili oleh diagram batang yang paling rendah (Henry, Tisnowati, et. Al, 2008).
Berdasarakan data Key Perfomance Indicator seksi Mill MNO Mei - Agustus 2022, pencapaian PO Achievement di
Mill N tidak tercapai . Salah satu faktor yang mempengaruhi PO Achievement adalah karena stop mill (downtime).
Berikut data downtime mill N periode Mei - Agustus 2022 :
Tabel 7. Data Downtime Mill N Periode Mei - Agustus 2022
Loss %
Downtime Opportunity
Faktor Capacity % Akum Rank
(jam) Profit (Rp)
(Kg) ulasi

Downtime
57,74 1799178,4 Rp721.110.703 79% 79% 1
Breakdown
Downtime
29,49 470660,4 Rp188.640.688 21% 100% 2
Partial
100
Total 77,23 2269838,8 Rp909.751.391 100%
%
Sumber : Production Report Mill MNO Mei - Agustus 2022
Remarks : Kapasitas 41T/H
Hasil pareto diatas menunjukkan durasi downtime mill N terbesar yakni sebesar 57,74 jam yang merupakan
downtime breakdown. Kemudian dari data diatas, KKM OPEX melakukan stratifikasi downtime breakdown sebagai
berikut :
Tabel 8. Stratifikasi Downtime Breakdown Mill N Periode Mei - Agustus 2022
Loss %
Downtime Opportunity
Faktor Capacity % Akum Rank
(jam) Profit (Rp)
(Kg) ulasi

Mill 23,63 736310,8 Rp295.113.369 41% 41% 1


Electric 7,42 231207,2 Rp92.667.846 13% 54% 2
Automation 6,42 200047,2 Rp80.178.918 11% 65% 3
PLN 6,25 194750 Rp78.055.800 11% 76% 4
Mechanic 5,43 169198,8 Rp67.814.879 9% 85% 5
Press 4,92 153307,2 Rp61.445.526 9% 94% 6
FAM 3,17 98777,2 Rp39.589.902 5% 99% 7
Utility 0,5 15580 Rp6.244.464 1% 100% 8
100
Total 57,74 1799178,4 Rp721.110.703 100%
%
Sumber : Production Report Mill MNO Mei - Agustus 2022
Remarks : Kapasitas 41T/H
Hasil pareto diatas menunjukkan durasi downtime breakdown terbesar yakni sebesar 23,63 jam yang disebabkan
oleh downtime problem Mill. Kemudian dari data diatas, KKM OPEX melakukan stratifikasi downtime mill sebagai
berikut :
Tabel 9. Stratifikasi Jenis Downtime Breakdown Problem Mill di Mill N Periode Mei - Agustus 2022
Loss %
Downtime Opportunity Ra
Problem Capacity % Akum
(Jam) Profit (Rp) nk
(Kg) ulasi
Overflow 17,35 540.626 Rp216.682.901 73% 73% 1
Buka Sifter Mampat 4 124.640 Rp49.955.712 17% 90% 2
Breaker 1,7 52.972 Rp21.231.178 7% 98% 3
Speed Sensor 0,58 18.073 Rp7.243.578 2% 100% 4
Total 23,63 736.311 Rp295.113.369 100% 100%
Sumber : Production Report Mill MNO Mei - Agustus 2022
Remarks : Kapasitas 41T/H

Goes to Green Industry “CREATIVE TO CHANGE FOR BETTER GROWTH”


13

Hasil pareto diatas menunjukkan durasi downtime terbesar yakni sebesar 17,35 jam yang disebabkan oleh
problem overflow. Kemudian dari data diatas, KKM OPEX melakukan stratifikasi downtime mesin yang overflow
sebagai berikut :
Tabel 10. Stratifikasi Downtime Mesin yang Overflow di Mill N Periode Mei - Agustus 2022
Loss %
Mesin yang Downtime Opportunity
Capacity % Akum Rank
Overflow (Jam) Profit (Rp)
(kg) ulasi
Screw Conveyor
16,84 Rp210.313.548 97% 97% 1
Milling 524.734
Screw Conveyor
0,51 Rp6.369.353 3% 100% 2
Cleaning 15.892
Total 17,35 711.350 Rp216.682.901 100% 100%
Sumber : Production Report Mill MNO Mei - Agustus 2022
Remarks : Kapasitas 41T/H
Hasil pareto diatas menunjukkan durasi downtime terbesar yakni sebesar 16,84 jam yang disebabkan oleh screw
conveyor milling. Kemudian dari data diatas, KKM OPEX melakukan stratifikasi mesin screw conveyor milling
sebagai berikut :
Tabel 11. Stratifikasi Downtime Screw Conveyor Milling Mill N Periode Mei - Agustus 2022
Screw Down Loss %
Opportunity
Conveyor time Capacity % Akum Rank
Profit (Rp)
Milling (Jam) (kg) ulasi

10,13 315.651 Rp126.512.841 60% 60% 1


SC708
SC701 3,61 112.488 Rp45.085.030 21% 81% 2
SC710 3,10 96.596 Rp38.715.677 18% 100% 3
SC703 0 0 Rp- 0% 100% 4
SC707 0 0 Rp- 0% 100% 5
SC709 0 0 Rp- 0% 100% 6
SC711 0 0 Rp- 0% 100% 7
SC713 0 0 Rp- 0% 100% 8
SC702 0 0 Rp- 0% 100% 9
SC704 0 0 Rp- 0% 100% 10
SC705 0 0 Rp- 0% 100% 11
SC712 0 0 Rp- 0% 100% 12
Total 16,84 524.734 Rp210.313.548 100% 100%
Sumber : Production Report Mill MNO Mei - Agustus 2022
Remarks : Kapasitas 41T/H
Hasil pareto diatas menunjukkan durasi downtime screw conveyor milling terbesar selama 10,13 jam pada
SC708. Dari analisa korelasi juga dapat dilihat durasi (jam) downtime mempengaruhi secara positif kuat
terhadap loss tepung (Kg) yang dapat diartikan semakin bertambah downtime maka semakin bertambah loss
tepung dan loss capacity mempengaruhi secara negatif kuat terhadap PO Achievement yang dapat diartikan
semakin bertambah loss capacity maka semakin berkurang pencapaian PO Achievement.

Kesimpulan : “Menurunkan Loss Capacity


Downtime akibat SC 708 pada Mei - Agustus 2022 sebesar 10,13 Produksi Mill N Akibat Down Time
jam yang menyebabkan loss produksi tepung sebanyak 315.651 SC708“
Kg dan menyebabkan tidak tercapainya PO Achievement.
Korelasi antara downtime SC708 terhadap loss produksi tepung
dan loss produksi terhadap PO Achievement ditunjukkan pada
diagram scatter di tabel 11. Berdasarkan stratifikasi problem di
atas, maka KKM OPEX sepakat mengambil tema:

Goes to Green Industry “CREATIVE TO CHANGE FOR BETTER GROWTH”


14

1.1. ANALISIS DAMPAK MASALAH DAN HARAPAN TEMA


Tabel 12. Analisa dampak harapan dari pihak terkait
Pihak Terkait
Harapan Dari Pihak Yang
Dampak Masalah Harapan Tema
Berkepentingan / Terkait
Manager Line
Tingginya downtime di Mill Dibentuk kegiatan meeting untuk
Maintenance Dapat Menurunkan
MNO, mengakibatkan membahas downtime proses
Mill Downtime yang ada
tingginya biaya ataupun non proses yang ada di
Bpk Agung di Mill MNO
maintenance Mill MNO
Nugroho
Melakukan Efisiensi Disetiap improvement yang
Manager Tingginya Downtime di Mill
konsumsi energy dilakukan di area produksi harus
Energy MNO, berpengaruh
listrik untuk mempertimbangkan faktor
Bpk Yoga terhadap pencapaian
mendukung lingkungan salah satunya
Nirmolo energy di Bogasari Jakarta
program ISO 50001 pemakaian energy
Dengan Loss produksi Dapat menurunkan
Ada inovasi yang berkelanjutan
tepung yang tinggi akan downtime proses
Manager Mill dan berdampak positif terhadap
berpengaruh terhadap dan menurunkan
Bpk Triyono KPI tanpa mengurangi atau
pencapaian KPI loss capacity
menurunkan kualitas produksi
departemen produksi tepung
Beban moral karyawan
Improvement yang dilakukan
meningkat karena ketika Dapat mengurangi
dapat menurunkan beban moral
Karyawan SC708 mati, maka 2 line downtime SC708
karyawan dengan meminimalisir
Bpk Maslan mill akan stop dan dan meningkatkan
troubleshooting akibat SC708
karyawan harus melakukan moral karyawan
downtime
troubleshooting 2 line

1.2. ANALISA PENGARUH TEMA TERHADAP PIHAK TERKAIT


Tabel 13. Alasan pemilihan tema
Pihak Terkait Dampak Positif
Seksi Mill MNO Menyelesaikan problem tunggal dan berdampak luas terhadap faktor PDQCSME
Karyawan Mill MNO Meningkatkan kepedulian terhadap peningkatan nilai KPI dengan melakukan
continuous improvement
Meningkatkan skill dan kompetensi terhadap masalah yang ada di tempat kerja
Quality Assurance Pencapaian terhadap target kerja departemen (ISO 9001)
Internal
Meningkatkan Pencapaian Energy Performance Indikator (ISO 50001)
Energy Management
Menurunkan dampak emisi karena pemakaian energi listrik (ISO 14001)
Security, Safety and
Menurunkan kode resiko kecelakaan kerja
Fire Brigade
Penghematan biaya produksi
Meningkatkan daya saing perusahaan dengan efisiensi pada proses produksi
Perusahaan
Eksternal Mengurangi Biaya Maintenance
Meningkatkan potensial profit perusahaan
Pemerintah INPRES No70 Tahun 2009 Tentang Penghematan Energi
1.3. ANALISA DAMPAK TERHADAP FAKTOR PQCDSME
Tabel 14. Analisa Dampak Terhadap Faktor PQCDSMER
Faktor Item Dampak
Loss capacity produksi tepung 315.651 Kg dari
Productivity Loss capacity produksi tepung
downtime SC708
Quality Hit rasio kadar abu tepung 99,27 % (periode May-Agustus 2022)
Potensi keuntungan yang hilang akibat loss Rp. 126.512.921 (dilihat dari potensi 100% penurunan
Cost
produksi tepung (Rp) loss tepung periode May-Agustus 2022)
Delivery PO Achievement PO Achievement mill N tidak tercapai sebesar 99,57 %
Safety Troubleshooting SC708 Dampak : I, Peluang : D, Kode resiko : 2
Moral Kepuasan kerja karyawan mill MNO (kuisioner) Nilai kepuasan pekerja 70%
Environment Implementasi ISO 50001:2018 15081,3414 Kg CO2E

Goes to Green Industry “CREATIVE TO CHANGE FOR BETTER GROWTH”


15

Kebersihan area mill Area lantai 2 mill tidak bersih


Reliability Nilai OEE Nilai OEE 83% di bawah world standar (> 85%)

PLAN 2. PENETAPAN TARGET 02 Sept - 09 Sept 2022

Dasar Penetapan Target TinjauanTargetDariUnsurSmart


Lossproduksitepung akibat
Spesific downtime SC708
Berdasarkan Loss produksi Menurunkanlossproduksitepung
sebesar83%darilossproduksi
tepung akibat downtime SC708 Measureable tertinggiMei-Agustus2022sebesar
93.480Kg
pada bulan Mei - Agustus 2022 Berdasarkanhistoridataloss
produksi, denganprosesoptimalMil
dengan Loss Produksi Tertinggi Achievable Npernahmencapailosstepung
sebesar15.580Kgakibat downtime
sebesar 93.480 Kg, KKM OPEX SC708
Merupakantarggetkerja,maksimal
menetapkan target penurunan Reasonable downtimeakibatscrewconveyor
sebesar30menit perbulan
loss capacity produksi tepung TimeBased Mei22-Agustus23

dari 93.480 Kg menjadi 15.580 Parameter Mei Juni Juli Agustus Total
Total Downtime 2,78 1,71 3 2,64 10,13
Kg berdasarkan histori Mill N
Loss Produksi Tepung 86624,8 53283,6 93480 82262,4 315651
yang pernah mencapai angka Total Tepung 10748890 15148335 9440148 9054486 44391859
tersebut. Rasio Loss 0,81% 0,81% 0,81% 0,81% 3,22%

2.1. TINJAUAN TARGET DARI UNSUR S.M.A.R.T


SMART merupakan sebuah akronim dari: 1) Specific, yaitu mendefinisikan dengan tepat apa yang dituju,
2) Measurable, terukur atau ada angka yang bisa diukur; 3) Attainable or Achievable, sesuatu hal yang dapat
dicapai; 4) Realistic; dan 5) Timely, tepat waktu dan dapat diselesaikan dalam waktu yang wajar (Williams dalam
Lawlor, 2012).
Tabel 15. Tinjauan SMART
Aspek Unsur Penjelasan/Faktor Sebelum Sasaran Remarks
S Loss Capacity
Loss Capacity

Productivity
350000

300000

M Kg 250000

Berdasarkan Loss
315.651 Kg 15.580 Kg 200000

315561
A Bisa dicapai dengan optimalisasi proses capcity selama 4
150000

100000

50000

R Dengan minimalisir downtime SC708 0


Sebelum Sesudah
bulan
T Periode Pengukuran Mei-Agustus 2022' Agu-23
S Hit Ratio Ash Produk Filter Hit Ratio Ash

Quality
100
99,8

M Persentase (%)
99,6
99,4

Hit Ratio Ash 99,27% Hit Ratio Ash > 99,27% Berdasarkan hasil uji
99,2
99

A Bisa dicapai dengan pengendalian kualitas 98,8


98,6 99,27
98,4
laboratorium
R Dengan pengendalian proses
98,2
98
Sebelum Sesudah

T Periode Pengukuran Mei-Agustus 2022' Agu-23


S Potensi Kerugian Akibat Downtime Cost Opportunity

Cost/benefit Berdasarkan loss


140000000

120000000

M Rupiah 100000000

Rp. 126.512.921 Rp.6.244.464 80000000

126 Jt capacity akibat


A Bisa dicapai dengan berkurangnya downtime
60000000

downtime SC708
40000000

20000000

R Downtime berkurang, loss capacity akan berkurang 0 6 JT

selama 4 bulan
Sebelum Sesudah

T Periode Pengukuran Mei-Agustus 2022' Agu-23


S PO Achievement
PO Achievement

Delivery 99,57% 100,00%


100,1

100

M Persentase (%) 99,9

99,8

99,7
Berdasarkan
100
A Bisa dicapai dengan berkurangnya downtime Downtime SC708 sebesar 10,13 Downtime SC708 sebesar 30 99,6

99,5

99,4 99,57
penurunan dowtime
R Dengan downtime berkurang, PO Achievement bertambah Jam Menit 99,3
Sebelum Sesudah SC708
T Periode Pengukuran Mei-Agustus 2022' Agu-23
Kode Resiko

S Bahaya Proses kosongkan apollo dan screw conveyor Zero Accident Zero Accident 2,5

Safety 2

1,5

M Safety Performance 1
2 Target mengacu pada
1
A Bisa dicapai dengan proses kerja terkendali Kode Resiko 2 Kode Resiko 1
0,5

0
Sebelum Sesudah
HIRADC area mill
R HIRADC
T Periode Pengukuran Mei-Agustus 2022' Agu-23
S Kepuasan Karyawan mill Kepuasan Pekerja
Diperoleh dari survey
Moral
82
80

M Indeks Kepuasan Kerja Nilai kepuasan kerja operator 70 Nilai kepuasan kerja operator 78
76
74
di lapangan dengan
80
A Bisa dicapai dengan sistem kerja terukur dan proses optimal (skala 10-100) 80 (skala 10-80) sistem kuisioner
72
70
68
66 70
R Dengan proses optimal, kepuasan kerja meningkat 64
Sebelum Sesudah digital di area mill
T Periode Pengukuran Mei-Agustus 2022' Agu-23 MNO
S Beban emisi dari pemakaian listrik Berdasarkan Kwh to
Environment
Kg CO2E
15081,3414

M Kg CO2E
16000

14000
CO2E Konversi (0,79
15081,3414 Kg CO2E 937,5 Kg CO2E 12000

A Bisa dicapai dengan pengendalian konsumsi listrik 10000

8000 Kg CO2E, Energy &


R GHG Conversion
6000

Dengan cara meminimalisir downtime 4000

2000 937,5

T Periode Pengukuran Mei - Agustus 2022 Agu-23 0


Before After Indofood)
Reliability S OEE Mill N
M Persentase (%) Target mengacu pada
83% 85%
A Bisa dicapai dengan peningkatan aspek dalam OEE nilai OEE standar
R Dengan meminimalisir downtime dunia
T Periode Pengukuran Mei - Agustus 2022 Agu-23
Kolom Persetujuan Tema Dan Penetapan Target
Komentar dan Arahan
Ketua KKM Fasilitator Department Head

Maslan Singgih P Triyono


09-09-2022 09-09-2022 02-09-2022

Goes to Green Industry “CREATIVE TO CHANGE FOR BETTER GROWTH”


16

PLAN 3. ANALISA KONDISI YANG ADA 16 Sept - 18 Nov 2022

FLOW PROCESS MILLING

Flow Proses Milling


(A) Sebelum menjadi gandum siap giling, gandum melewati proses pembersihan dan pengeraman setelah ditambahkan air (1) Gandum
setelah melalui proses cleaning dan tempering masuk ke dalam roller mill, (2) Dengan pneumatic system conveying intermediate stock
dibawa menuju airlock, (3) Produk dari airlock masuk ke mesin sifter untuk distratifikasi sesuai ukuran partikel menuju Purifier, Roller mill
dan ke Screw Conveyor tepung untuk partikel yang sudah menjadi ukuran tepung, Proses 1-3 dilakukan secara kontinyu dan berulang
sampai dihasilkan tepung dan by product, (4) Produk partikel kecil halus yang terdapat pada cyclone akan terhisap aspirasi menuju Filter
FL702 & FL703, partikel kecil yang masuk ke dalam FL702 & FL703 memiliki karakteristik produk yang lengket, (5) Output dari FL702 & FL703
digabungkan di Screw Conveyor SC708, (6) SC708 mentransferkan produk keluaran filter ke AV701, (7) AV701 dengan outlet vibrasi dan
pneumatic conveying membawa produk ke rebolt sifter untuk memisahkan produk lengket terkait, (8) Partikel yang passthrough dari rebolt
Tinjauan Obyek Permasalahan
sifter (tepung) akan masuk ke Screw Conveyor tepung SC701 untuk digabungkan dan transfer ke seksi FAM.
SC708 mendapatkan input produk dari line A dan line
B, yaitu output produk filter FL702 (line A) dan output
produk filter FL703 (line B). Dalam kondisi output
produk filter FL702/FL703 fluktuatif, sering kali
menyebabkan SC708 overflow sehingga kedua line mill
akan downtime dan terjadi loss capacity produksi.

Goes to Green Industry “CREATIVE TO CHANGE FOR BETTER GROWTH”


17

Detail Alur Process Filter

4 1. Produk bran/semolina ditransfer dari outlet mesin


3 sifter dan outlet mesin roll dengan pneumatic
5 conveying system.
2. Udara + produk mengalir di dalam pipa transfer
menuju cyclone
3. Di dalam cyclone , produk dipisahkan dari udara
sehingga produk akan jatuh ke airlock kemudian
menuju outlet produk.
2 4. Udara yang masih mengandung sisa produk (dust)
mengalir ke filter dan sisa produk tersaring oleh filter
sleeves. Udara bersih kemudian mengalir menuju
1 outlet udara bersih.
5. Sisa produk yang tersaring oleh filter sleeves akan
jatuh setelah melalui proses rinsing (penembakan
udara blower ke filter sleeves) menuju ke SC708
SC708

3.1. Tinjauan Kondisi Aktual Penyebab Loss Produksi akibat Downtime SC708
Tabel 16. Potensi Penyebab Loss Produksi akibat SC708 Downtime
Faktor
Item Uraian Penyebab
4M+1E

Personil tidak melakukan adjustment


Adjustment mesin roll Langsung
mesin roll sesuai Working Instruction
Man
Pemahaman terhadap Personil tidak memahami Working
Langsung
WI Instruction WI.01

Moisture Moisture tidak sesuai standar Langsung


Method

Kapasitas B1 Kapasitas produksi melebihi standar Langsung

Sistem pneumatic roller mill tidak


Roller Mill Langsung
bekerja optimal

Sifter Sifter mampat Langsung

Machine

Bran Finisher Bran finisher mampat Langsung

Filter menghambat hisapan produk dari


Filter Langsung
fan

Karakteristik gristing gandum tidak


Karakteristik gandum Langsung
Material sesuai karakterisitik mill
Produk Inlet SC708 Feedrate Inlet SC708 Fluktuatif Langsung

Ambient Temperature (Suhu


Environment Lokasi mesin SC708 Tidak Langsung
Lingkungan)

3.2. Potensi penyebab langsung tingginya Loss produksi tepung akibat downtime SC708
Tabel 17. Analisa potensi penyebab langsung
Faktor Item Standar Metode Check Aktual Frekuensi % Ket PIC

Goes to Green Industry “CREATIVE TO CHANGE FOR BETTER GROWTH”


18

Ketidaksesu
aian
RELEASE TEST B1 16 SEPT - 18 NOV 2022

Menggunakan 47
44
41

mesin release 38
36,275
37,3
36,27536,45 35,475
37,3875
36,97537,2375
36,075
37,65
36,45
37,65
37,3875

Personil tidak
35 35,475
32

Release test test (16 Sept -


29
26

melakukan 23

sesuai Working 18 Nov 2022) Release test


20
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

adjustment B1 LSL B1 USL B1


0 dari 14
Instruction (B1 sesuai 0 OK Dhanu
mesin roll RELEASE TEST B2 16 SEPT - 18 NOV 2022
observasi
= 30 - 45% standart 66

sesuai Working
64 63,6125 63,825 63,6125
63,2125 62,9125 63,175 63,2125
62

B2 = 55 - 65%) Setiap ganti 60 59,575


58,6125
59,575
58,6125 58,6125

Instruction
58 58,1875

grist
56 55,75
54
52
50
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

Man
B2 LSL B2 USL B2

Pemeriksaan
E-Learning NIK
10011309 Budi Aprianto
Nama Departemen
BS_Mill IV
Pelatihan
E-Learning Infografis WI.01 Mill
Bulan
07. Jul
Tahun
2022

Personil tidak Personil telah


10001291 Harsono BS_Mill IV E-Learning Infografis WI.01 Mill 07. Jul 2022

Record
10010588 Amin BS_Mill IV E-Learning Infografis WI.01 Mill 07. Jul 2022
10011308 Bambang Luckyantara BS_Mill IV E-Learning Infografis WI.01 Mill 07. Jul 2022

Semua
10012651 Sandi Kurniawan BS_Mill IV E-Learning Infografis WI.01 Mill 07. Jul 2022
10011312 Dwi Anggoro Saputro BS_Mill IV E-Learning Infografis WI.01 Mill 06. Jun 2022
10004988 Andra Riyanto BS_Mill IV E-Learning Infografis WI.01 Mill 08. Agu 2022

memahami ditraining Personil Mill


10003998 Alexander Bhakti Setyawan BS_Mill IV E-Learning Infografis WI.01 Mill 09. Sep 2022
10012652 Wahyu Saputro BS_Mill IV E-Learning Infografis WI.01 Mill 09. Sep 2022
10011308 Bambang Luckyantara BS_Mill IV E-Learning Infografis WI.01 Mill 09. Sep 2022

personil telah 0 dari 33


10011898 Ibnu Fahry BS_Mill IV E-Learning Infografis WI.01 Mill 05. Mei 2023
10004019 Kursi BS_Mill IV E-Learning Infografis WI.01 Mill 05. Mei 2023

Working Working MNO (16 Sept 0% OK Thoriq


10006027 Maslan Efendi Tanjung BS_Mill IV E-Learning Infografis WI.01 Mill 05. Mei 2023
10003136 Rosid Ashari BS_Mill IV E-Learning Infografis WI.01 Mill 05. Mei 2023
10009194 Rizki Suprayitno BS_Mill IV E-Learning Infografis WI.01 Mill 05. Mei 2023

melakukan personil
10004004 Darmono BS_Mill IV E-Learning Infografis WI.01 Mill 06. Jun 2023
10012639 Dwi Anggara Putra BS_Mill IV E-Learning Infografis WI.01 Mill 06. Jun 2023
10011898 Ibnu Fahry BS_Mill IV E-Learning Infografis WI.01 Mill 06. Jun 2023

Instruction Instruction - 18 Nov 2022)


10004019 Kursi BS_Mill IV E-Learning Infografis WI.01 Mill 06. Jun 2023
10006027 Maslan Efendi Tanjung BS_Mill IV E-Learning Infografis WI.01 Mill 06. Jun 2023

training
10012133 Dhanu Cipto Wicaksono BS_Mill IV E-Learning Infografis WI.01 Mill 06. Jun 2023
10003136 Rosid Ashari BS_Mill IV E-Learning Infografis WI.01 Mill 06. Jun 2023
10009194 Rizki Suprayitno BS_Mill IV E-Learning Infografis WI.01 Mill 06. Jun 2023

WI.01 WI.01
10005060 Wahyudin BS_Mill IV E-Learning Infografis WI.01 Mill 06. Jun 2023
10003995 Adi Wisnu Darmawan BS_Mill IV E-Learning Infografis WI.01 Mill 07. Jul 2023
10004936 Dedy BS_Mill IV E-Learning Infografis WI.01 Mill 07. Jul 2023

Setiap personil
10011799 Nur Hayati BS_Mill IV E-Learning Infografis WI.01 Mill 07. Jul 2023
10006027 Maslan Efendi Tanjung BS_Mill IV E-Learning Infografis WI.01 Mill 08. Agu 2023
10016016 Thoriq Akbar Ashari BS_Mill IV E-Learning Infografis WI.01 Mill 08. Agu 2023
10016017 Kurniawan Budianto BS_Mill IV E-Learning Infografis WI.01 Mill 08. Agu 2023

Mill IV
Pengujian
Moisture Test
Terdapat
Sesuai dengan Analisis (16
Moisture tidak pengujian 4 dari 90 Not
standar (16,5 - Sept - 18 Nov 4% Rizki
sesuai standar moisture tidak observasi OK
17,0) 2022)
sesuai standar
1 Shift 1 kali
Method
Observasi KAPASITAS MILL SETTING

Kapasitas lapangan (16 41,8


41,6

Sesuai dengan Sept - 18 Nov Sesuai dengan 41,4

produksi 0 dari 90
41,2
41

standar (40,5 - 2022 ) standar (40,5 - 40,8


0 OK Wahyu
melebihi observasi
40,6
40,4

41,7)T/h 41,7)T/h 40,2

standar
40
39,8

1 shift 1 kali
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35 37 39

KAPASITAS LSL KAPASITAS USL KAPASITAS

Observasi
Sistem lapangan (16 Sistem
pneumatic Sistem Sept - 18 Nov pneumatic roll 0 dari 90
roller mill tidak pneumatic roll 2022) 0 OK Rizki
bekerja observasi
bekerja bekerja optimal
optimal
optimal 1 shift 1 kali

Observasi
lapangan (16
Sifter mampu Sept - 18 Nov Tidak ada
0 dari 90
Sifter mampat mengayak 2022) kegiatan buka 0 OK Rizki
observasi
produk sifter mampat
1 shift 1 kali

Observasi Bran finisher


lapangan, (16 mampu
Machine Bran finisher Bran finisher Sept - 18 Nov) memisahkan 0 dari 90 Kurniaw
0 OK
mampat tidak mampat bran dan observasi an
1 shift 1 kali endosperm
secara optimal

Observasi
lapangan (16
Perbedaan Sept - 18 Nov)
Filter Terdapat
tekanan filter
menghambat Perbedaan 6 dari 90 Not
magnahelic ≤ 7% Thoriq
hisapan produk tekanan filter observasi OK
10Pa
dari fan > 10Pa
1 shift 1 kali

Frekuensi
Faktor Item Standar Metode Check Aktual Ketidaksesu % Ket PIC
aian
Gristing Pemeriksaan
Gandum Gandum 0 dari 90 Kurniaw
Material gandum tidak Gristing 0 OK
medium - hard medium - hard observasi an
sesuai Gandum (16

Goes to Green Industry “CREATIVE TO CHANGE FOR BETTER GROWTH”


19

Sept - 18 Nov)
karakterisitik
mill 1 shift 1 kali

Pemeriksaan
feedrate Inlet
Feedrate Inlet Tidak fluktuatif SC708 (16 Inlet SC708
11 dari 90 12 Not
SC708 (0,10 - 0,15 Sept - 18 Nov) fluktuatif Maslan
observasi % OK
Fluktuatif MT/hour) (MT/hour)
1 shift 1 kali

PLAN
4. ANALISA SEBAB AKIBAT 25 Nov - 02 Des 2022

4.1. Diagram Tulang Ikan


Analisa tulang ikan dipakai untuk mengkategorikan berbagai sebab potensial dari satu masalah atau
pokok persoalan dengan cara yang mudah dimengerti dan rapi. Juga alat ini membantu kita dalam
menganalisis apa yang sesungguhnya terjadi dalam proses. Yaitu dengan cara memecah proses menjadi
sejumlah kategori yang berkaitan dengan proses, mencakup manusia, material, mesin, prosedur,
kebijakan dan sebagainya (Imamoto et al., 2008).

Goes to Green Industry “CREATIVE TO CHANGE FOR BETTER GROWTH”


20

4.2 Analisa Akar Penyebab

Dalam suatu permasalahan KKM Opex memahami bahwa setidaknya terdapat tiga variabel yang terlibat
yaitu variabel akar penyebab (X), variabel penyebab langsung (Z) dan variabel akibat (Y). Untuk
menggambarkan hubungan antara ketiga variabel tersebut, KKM Opex menggunakan metode path
analysis diagram. Menurut Sewall Right dalam Jurnal Sarwono (2011), path analysis diagram adalah
yang dapat menggambarkan suatu pengaruh dari jalur yang diasumsikan sebagai jalur penyebab.

4.2.1 Analisa Akar Penyebab dan Penyebab Langsung terhadap Akibat


Tabel 18. Analisa Akar Penyebab dan Penyebab Langsung
Variabel Fakta dan Data Validasi When PIC Hasil Analisa
Data Pengukuran Jumlah outlet
tidak mampat 2nd temp bin VS
Waktu analisa pada 25 Nov - 02 Desember 2022

Moisture Gandum B1

X1Z1 Variabel outlet yang


Sebagian tidak mampat
produk berpengaruh positif
tertahan di dan sangat kuat (R
tempering square 89,3%)
bin, terhadap variabel
Rizki

menyebabkan moisture gandum B1,


moisture diartikan semakin
gandum B1 sedikit outlet yang
tidak sesuai tidak mampat maka
standar semakin rendah nilai
moisture gandum B1.

Goes to Green Industry “CREATIVE TO CHANGE FOR BETTER GROWTH”


21

Variabel Fakta dan Data Validasi When PIC Hasil Analisa

Waktu analisa pada 25 Nov - 02 Desember 2022


Variabel Moisture
Data Moisture Gandum B1 VS Gandum B1
Moisture gandum di Waktu Loss Capacity Produksi
Z1Y1 berpengaruh negatif
bawah standar
Moisture dan sangat kuat
disebabkan oleh under
Gandum B1 (Rsquare 88,8%)
conditioning time hal ini

Maslan
tidak sesuai Loss Capacity
standar, ditandai dari penyerapan Produksi, diartikan
menyebabkan air hanya mencapai semakin rendah
Loss Capacity epidermis dari gandum, moisture gandum B1
Produksi sehingga menyebabkan maka semakin tinggi
Loss Capacity
produk bran hasil giling
Produksi
fase breaking berukuran
besar dan menjadi salah
satu faktor penyebab
SC708 downtime

Data Jumlah Filter dengan Outlet


Produk Fluktuatif VS Feedrate inlet Inlet produk dari

2Waktu analisa pada 25 Nov - 02


X2Z2 SC708 kedua filter
Inlet produk
berpengaruh positif
SC708 dari

Desember 2022
dan sangat kuat (R
FL702 (Line A)
square 99,4%)

Maslan
dan FL703
dengan feedrate inlet
(Line B),
SC708, diartikan
menyebabkan Inlet SC708 berasal dari
semakin banyaknya
Feed rate dua filter pneumatic dari filter yang fluktuatif
inlet SC708 dua line yang berbeda maka semakin tinggi
fluktuatif
feedrate inlet SC708

Data Feedrate Inlet SC708 VS Loss


Capacity Produksi
Waktu analisa pada 25 Nov - 02 Desember 2022

Variabel feedrate
Feedrate inlet SC708 yang
inlet SC708
fluktuatif dan lebih tinggi berpengaruh positif
Z2Y1 dibanding keadaan normal dan kuat (R square
Feedrate Inlet
membuat SC708 overflow 76,8%) terhadap
SC708
Danu

dan terjadi loss capacity variabel loss capacity


fluktuatif,
produksi produksi, diartikan
Loss Capacity
semakin tinggi
Produksi
feedrate inlet SC708
maka semakin tinggi
loss capacity produksi

Goes to Green Industry “CREATIVE TO CHANGE FOR BETTER GROWTH”


22

Variabel Fakta dan Data Validasi When PIC Hasil Analisa


Data Pengukuran Nilai Partikulat
Udara Ambient area cleaning Mill N

Waktu analisa pada 25 Nov - 02 Desember 2022


VS ∆P Filter Variabel jumlah
partikel udara
X3Z3 ambient berpengaruh
Blower positif dan kuat
rinsing (Rsquare 73,1%
terletak di terhadap filter
area cleaning menghambat hisapan

Thoriq
menyebabkan Area cleaning produk dari fan yang
filter cenderung ditandai dengan
menghambat perbedaan tekanan
menghasilkan partikulat
hisapan pada filter, diartikan
produk dari di udara dan semakin kotor udara
fan berpengaruh terhadap ambien maka hisapan
kinerja blower produk dari fan
semakin terhambat.

Data GAP Carbon Brush VS ∆P

Waktu analisa pada 25 Nov - 02 Desember 2022


Filter
Variabel Gap carbon
vanes berpengaruh
X4Z3 positif dan kuat
Carbon vanes Carbon vanes aus ∆P Filter
(Rsquare 72,8%)
aus terhadap filter
Carbon vanes aus
menyebabkan menghambat hisapan

Thoriq
filter menyebabkan lemahnya produk dari fan yang
menghambat hisapan blower rinsing ditandai dengan ∆P
hisapan sehingga ∆P Filter tinggi Filter, diartikan
produk dari yang menandakan Filter semakin besar gap
fan menghambat hisapan carbon vanes maka
produk dari fan semakin terhambat
hisapan produk.

Data Setting Timer Distribusi


Udara Rinsing vs ∆P Filter
Waktu analisa pada 25 Nov - 02 Desember 2022

Variabel setting timer


rinsing berpengaruh
X5Z3 Belum adanya positif dan sangat
Belum ada
standarisasi timer kuat (Rsquare 90,2%)
standarisasi
membuat setting terhadap filter
setting timer,
waktu timer distributor menghambat hisapan
Thoriq

menyebabkan
produk dari fan yang
filter terlalu lama dan
ditandai dengan ∆P
menghambat menyebabkan Filter, diartikan
hisapan membran kontrol semakin lama setting
produk dari bocor sehingga ∆P timer maka semakin
fan
Filter tinggi yang terhambat hisapan
menandakan Filter produk.
menghambat hisapan
produk dari fan

Goes to Green Industry “CREATIVE TO CHANGE FOR BETTER GROWTH”


23

Variabel Fakta dan Data Validasi When PIC Hasil Analisa

Waktu analisa pada 25 Nov - 02 Desember 2022


∆P Filter tinggi Variabel filter
Z3Y1 menandakan proses Data ∆P Filter VS Waktu Downtime menghambat hisapan
Filter rinsing tidak baik -> SC708 (Jam) produk dari fan
menghamat berpengaruh positif
stocking penuh
hisapan dan kuat (R square

Wahyu
produk dari partikel -> hisapan fan 63,6%) terhadap
fan, dari produk tertahan variabel loss capacity
menyebabkan oleh partikel yang produksi, diartikan
loss capacity menempel di stocking hambatan hisapan
produksi -> pneumatic maka semakin tinggi
transportation tidak loss capacity produksi
optimal (mengayun) ->
produk mampat ->
produk naik ke filter ->
outlet filter fluktuatif -
> overflow SC708 ->
downtime SC708

4.3 Validasi dan Analisis Akar Penyebab dan Penyebab Langsung


Tabel 19. Validasi Akar Penyebab dan Penyebab Langsung
Penyebab R Square Nilai R Square (%) Tingkat Hubungan
Akar Penyebab Kontribusi (%) Kumulatif (%) 0 ≤ R Square < 20 Sangat Lemah
Langsung AP -> P P -> Akibat
20 ≤ R Square < 40 Lemah
Sebagian gandum Moisture gandum 40 ≤ R Square < 60 Sedang
tertahan di outlet 2nd B1 tidak sesuai 89,3 88,8 48,35 48,35 60 ≤ R Square < 80 Kuat
tempering bin (X1) standar (Z1) 80 ≤ R Square < 100 Sangat Kuat
Source : Bahan Ajar Analisis Korelasi & Regresi BPS 2020
Inlet SC708 dari FL702 Feedrate inlet Korelasi antar Tingkat Korelasi antar Tingkat
(Line A) dan FL703 (Line SC708 fluktuatif 99,4 76,8 5,49 53,85 Variabel Korelasi Variabel Korelasi
B) (X2) (Z2) X1Z1 Sangat Kuat Z1Y1 Sangat Kuat
X2Z2 Sangat Kuat Z2Y1 Kuat
X3Z3 Kuat Z3Y1 Sangat Kuat
Blower rinsing terletak X4Z3 Kuat
73,1 16,48 70,33 X5Z3 Sangat Kuat
di area cleaning (X3)
Filter menghambat Semua berkorelasi kuat dan sangat kuat
Carbon vanes aus (X4) hisapan produk 72,8 87,3 10,99 81,32
dari fan (Z3) serta berkontribusi terhadap terjadinya loss
Belum ada standarisasi
90,2 18,68 100 capacity produksi sehingga KKM Opex
timer filter (X5)
menindaklanjuti ke langkah selanjutnya.
Source : Production report mill MNO Sept - Nov 2023
PLA
N 5. RENCANA PERBAIKAN Okt 2022 - Nov 2022

5.1 Analisa Prioritas Perbaikan Akar Penyebab


Tabel 20. Prioritas Perbaikan
Total
Loss Loss Capacity Produksi (Kg)
Loss Capacity Kontribusi Kumulati
AP Kode Akar Penyebab Capacity
Produksi (Kg) Loss (%) f (%)
Produksi 17343,5
(Kg)
Sebagian gandum tertahan di 34686,9
AP1 X1 152622,5 48,35 48,35
outlet 2nd temp bin
52030,4 152622,5
Goes to Green Industry
Belum ada standarisasi setting “CREATIVE TO CHANGE FOR BETTER GROWTH”
AP2 X5 58967,8 18,68 67,03
timer filter
58967,8
315651
AP3 X3 Blower terletak di area cleaning 52030,4 16,48 83,52

AP4 X4 Carbon vanes Aus 34686,9 10,99 94,51


24

Perbaikan terhadap akar penyebab didasari oleh besar kontribusi terhadap loss capacity produksi yang
dihasilkan.
5.2 Pemilihan Alternatif Solusi
Tabel 21. Tabel Pemilhan Alternatif Solusi

Goes to Green Industry “CREATIVE TO CHANGE FOR BETTER GROWTH”


25

Sesuai dengan anaisa prioritas akar penyebab, urutan perbaikan yang dilakukan dalah sebagai berikut :

P1 P2 P3 P4 P5
Mengatur pengisian Pembuatan standar Relayout letak Mengganti blower Modifikasi alur
gandum kering pada setting timer filter blower rinsing ke rinsing dengan proses collecting
awal proses area Mill spesifikasi lebih filter FL702 dan
tempering reliable FL703

5.3. Analisis Resiko Solusi Terpilih Dan Rencana Penanggulangan


Tabel 22. Matriks Analisa Resiko
Matriks risiko adalah matriks yang
dipakai dalam penilaian risiko
untuk menentukan tingkatan
risiko dengan memperhitungkan
peluang atau kebolehjadian
terhadap keparahan
akibat/dampak. Ini adalah cara
sederhana yang dapat membantu
dalam pengambilan keputusan.

Tabel 23. Analisa Resiko


Perba Potensi Masalah Penilaian Resiko Rencana
Control Tingkat
ikan Efek Resiko Kemun Level Penanggula PIC
Problem Penyebab Point Nilai Resiko
PQCDSME gkinan Dampak ngan
Productivity Kalibrasi
(bin MYFC & cek
Temp bin tidak
mampat,suplai MYFC pengecekan fisik
terisi gandum 3 4 17 Med Hi
gandum to B1 error langsung gandum
kering
kosong) saat awal
start
P1 Dhanu
Quality
Operator
Temp bin terisi (Moisture Pemasanga
lupa pengecekan
gandum kering rendah, Ash 3 4 17 Med Hi n timer
menyalak langsung
terlalu lama Content pompa air
an air
tepung tinggi)

Perba Potensi Masalah Control Penilaian Resiko Tingkat Rencana PIC

Goes to Green Industry “CREATIVE TO CHANGE FOR BETTER GROWTH”


26

ikan
Efek Resiko Point Kemun Level Penanggula
Problem Penyebab Nilai Resiko
PQCDSME gkinan Dampak ngan

Productivity
(membran
kontrol kecil &
besar pecah, Pencatatan
Setting timer sistem Tekanan Pengecekan tekanan
filter terlalu pneumatik angin tekanan 3 4 17 Med Hi blower &
lama problem over blower filter setiap
shift
Cost
kWh blower
tinggi
Productivity
(Produk di Pencatatan
Setting timer stocking filter Tekanan Pengecekan tekanan
P2 filter terlalu tidak jatuh, angin tekanan 2 3 11 Medium blower & Thoriq
cepat sistem rendah blower filter setiap
pneumatik shift
problem)
Productivity
(membran
kontrol kecil &
besar pecah,
Timer dirubah Tekanan
sistem Pengecekan Pembuatan
tanpa angin
pneumatik panel box 1 1 1 Low pengunci
sepengetahuan over/
problem timer filter box panel
miller under
Cost
kWh blower
tinggi
Productivity
(Produk di Jarak Pengukuran
Suplai angin stocking filter antar Pengecekan jarak antara
Kurnia
P3 blower rinsing tidak jatuh, blower tekanan 1 1 1 Low blower
wan
ke filter kurang sistem dengan blower dengan
pneumatik filter jauh filter
problem)
mempertim
bangkan
Productivity
secara
(Produk di
Pemilihan Tekanan Penghitunga cermat
stocking filter
blower rinsing angin n jarak & dengan
P4 tidak jatuh, 1 4 5 Medium Dzul
yang kurang rendah kebutuhan pihak LMM
sistem
tepat atau over angin & Deveng
pneumatik
dalam
problem)
pemilihan
blower
Pembagia
n feedrate
Productivity Cek Perhitunga
Overload produk
P5 (Produk Feedrate 1 2 3 Low n feedrate Wahyu
produk yang
overload produk produk
kurang
tepat

Goes to Green Industry “CREATIVE TO CHANGE FOR BETTER GROWTH”


27

5.4. Detail Rencana Perbaikan


Tabel 24. Aktivitas rencana perbaikan dengan parameter 5W+2H
Who
Rencana Perbaikan Kenapa harus di (Penang (How Much)
No Detail Aktivitas (How) Where When
(What) selesaikan (why) gung Estimasi Biaya
Jawab)
1 Focuss Group
Ruang Rp 100.000
Discussion
meeting
2 Study Proses Rp 100.000
MNO
3 Membuat skema Rp 150.000
Mengatur Deputy
Agar aliran 6 – 11
pengisian gandum 4 Persetujuan atasan Head Rp 0
1 gandum FIFO Dhanu Jan
kering pada awal Miller
proses tempering 2023
5 Pelaksanaan isi gandum 2nd temp
Rp 50.000
kering pada awal temp bin Mll N
6 Evaluasi pelaksanaan Mill N Rp 100.000
7 Standarisasi &
Mill N Rp 100.000
Sosialisasi
1 Focuss Group
Ruang Rp 100.000
Discussion
meeting
2 Study Proses Rp 100.000
MNO
3 Membuat skema timer Rp 150.000
Deputy
Pembuatan standar Agar tekanan 12 - 20
4 Persetujuan atasan Head Rp 0
2 setting timer untuk angin ke filter Thoriq Jan
semua filter tidak over / under Miller
2023
5 Pelaksanaan trial
Mill N Rp 50000
setting timer
6 Evaluasi pelaksanaan Mill N Rp 100.000
7 Standarisasi &
Mill N Rp 100000
Sosialisasi
1 Focuss Group Ruang
Rp 100.000
Discussion meeting
2 Study Proses MNO Rp 100.000
Agar hisapan
3 Mapping area Mill N Rp 150.000
udara blower
4 Deputy
Relayout letak tidak tercampur
Persetujuan atasan Head 21 Jan - Rp 0
Kurnia
3 blower rinsing ke Miller 06 Feb
debu gandum wan
area mill 5 Order Mill N 2023 Rp 3.000.000
dari proses
cleaning 6 Pelaksanaan relayout
Mill N Rp 100.000
blower
7 Evaluasi pelaksanaan Mill N Rp 100.000
8 Standarisasi &
Mill N Rp 100.000
Sosialisasi
1 Focuss Group
Ruang Rp 100.000
Discussion
meeting
2 Study Proses Rp 100.000
MNO
3 Membuat skema Rp 150.000
4 Deputy
Persetujuan atasan Head Rp 0
Miller
Mengganti blower Agar tekanan 5 Rp.
Order Mill N 06 Feb -
rinsing dengan angin ke stocking 190.000.000
4 Dzul 11 Mar
spesifikasi lebih
filter stabil 6 Pergantian blower 2023 Rp
baik Mill N
rinsing 10.000.000
7 Evaluasi pelaksanaan Mill N Rp 100.000

Standarisasi &
8 Mill N Rp 100.000
Sosialisasi

Goes to Green Industry “CREATIVE TO CHANGE FOR BETTER GROWTH”


28

Who
Rencana Perbaikan Kenapa harus di (Penang (How Much)
No Detail Aktivitas (How) Where When
(What) selesaikan (why) gung Estimasi Biaya
Jawab)
1 Focuss Group
Ruang Rp 100.000
Discussion
meeting
2 Study Proses Rp 100.000
MNO
3 Membuat skema Rp 150.000
4 Deputy
Modifikasi alur Agar mengurangi Persetujuan atasan Head Rp 0
beban inlet saat
12 Mar
proses collecting Miller
5 produk filter
Wahyu - 14 Apr
filter FL 702 dan FL 5 Rp.
703 Order Mill N 2023
fluktuatif 3.500.000
6 Modifikasi alur proses Rp.
Mill N
collecting filter 5.000.000
7 Evaluasi pelaksanaan Mill N Rp 100.000
8 Standarisasi &
Mill N Rp 100.000
Sosialisasi

5.5. Target antara dari perbaikan


Perbandingan Before VS Target Antara P1 s/d P5 Target antara ditetapkan sebesar 95% dari
47,72%
350.000
total loss capacity produksi sebelum
300.000
18,06% perbaikan, dengan asumsi 5% merupakan
250.000

200.000
16,39% persentasi allowance perbaikan dan
150.000
10,78% disesuaikan dengan kontribusi masing-
100.000 6,67% masing penyebab.
50.000

0
Target Anta Target Anta Target Anta Target Anta Target Anta
Before
ra P1 ra P2 ra P3 ra P4 ra P5
Seri1 315.651 165.000 107.979 56.268 22.241 15580

5.6. Tinjauan Keuangan Prediksi Rencana Perbaikan


Tabel 25. Tinjauan Keuangan Prediksi
Perhitungan Cost Saving Perhitungan Investasi Cost Benefit Ratio
harga jual 1 kg tepung (Rp) = Rp 6000
Selisih Loss produksi tepung (sebelum-sesudah) x harga P1 = Rp 600.000 Target Penurunan (TP)
tepung/kg X oportunity cost 5% P2 = Rp 600.000 Rp. 360.697.155 /tahun
= (315.651 kg - 15.580 Kg x Rp 8016/kg X opportunity P3 = Rp 3.650.000
5% P4 = Rp 200.550.000 Biaya Perbaikan (BP)
= Rp 120.232.385/ 4 bulan P5 = Rp 9.050.000 Rp. 214.450.000
Total = Rp 214.450.000
(TCS) = Rp. 360.697.155 /tahun Umur Investasi (UI) = 10 thn
Real Cost Saving (RCS) Return Of Investment (ROI) CBR= TP/BP
ROI (%)
ROI (%) = TCS/(TI/UI) X 100%
1,69
ROI (%) = (Rp. 146.247.155/(Rp. 214.450.000/10)) x
CBR > 1
RCS = TCS – (TI/UI) per tahun 100%
Layak untuk dilakukan
= RP 360.697.155 – Rp 214.450.000 ROI (%) = 681,96 %
= Rp. 146.247.155 /tahun Payback Period (PBP) Validated by Finance

PBP = (TI/UI)/TCS X periode (hari/bulan/tahun)


= (Rp. 21.450.000/Rp. 146.247.155) tahun Bambang
Manager Finance
Validated by Dev.
Engineering

(TRCS) = Rp. 146.247.155 /tahun PBP = 0,14 tahun

Yoga Nirmolo
Manager Dev.Eng

Goes to Green Industry “CREATIVE TO CHANGE FOR BETTER GROWTH”


29

5.7. Persetujuan Manajemen Bogasari Terhadap Rencana Perbaikan (Engineering Request)


ENGINERING REQUEST ACTION PLAN
PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR Doc.Code No
Doc. Type
: FR.04/ENG/JF
: Form
bogasari flour mills Doc.Level : III
Revision Status : 02
ACTION PLAN Eff ective Date : 02 Juli 2020
Page : 1 of 1

General Implementasi penerapan ISO 50001 Bogasari plant Jakarta

Action Program Penggabungan blower rinsing air pneumatic transfer, sehingga


mengurangi penggunaan dua blower
Problem Karena sudah dilakukannya split untuk area Mill MNO,
membuat kinerja blower rinsing air dinilai tidak efesien,
sehingga pemakaian energi listrik untuk blower rinsing boros
Dampak Menghilangkan penggunaan dua blower rinsing air

Ruang Lingkup Mill MNO

Target Penghematan

Metode Verifikasi
30% dari total penggunaan energi motor blower rinsing air

Mengukur beban motor blower rinsing air pneumatic transfer


*Selisih daya motor dikalikan dengan running hours mill
Persetujuan Manajemen dan
Rencana Kerja
Sosialisasi dengan user area mengenai
program Action Plan
PIC
1 2 3 4 5
Tahun 2023
6 7 8 9 10 11 12
pihak-pihak terkait untuk
memastikan bahwa rencana
Pengukuran beban motor blower rinsing air Mill MNO
pneumatic transfer di Area Mill MNO Energy
LM Mill
Penggabungan blower rinsing air DevEng

Evaluasi hasil dan verifikasi

Status
Sasaran
penggabungan blower rinsing air pneumatic
Target
penurunan penggunaan energi listrik di area transfer blowing
perbaikan KKM OPEX
LAYAK DILAKUKAN
dengan mengurangi penggunaan 2 blower. Guna
menurunkan penggunaan daya energi listrik
Anggota Tim Peran Tim
:Riski Pramudono Mill MNO
Reza LM Mill
M Tajul Development Engineering
Ardiyansah Energy Management System

Prepared by Validated by Acknowledge

( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )
Tim EnMS Manager Area Manager EnMs Dev.Eng Finance VP E & T VP Operation
date : 09/12/2022 date : 09/12/2022 date : 16/12/2022 date : 16/12/2022 date : 16/12/2022 date : 23/12/2022 date : 23/12/2022

5.8. Rencana Monitoring Progress Perbaikan


Tabel 26. S-Curve Rencana Perbaikan
PROYEK : Improvement Penurunan Downtime SC708
LOKASI : Mill MNO
OWNER : KKM OPEX 2023
TANGGAL : Des 22 - Feb 23

JUMLAH
Bobot
HARGA Jan-23 Feb-23 Mar-23 Apr-23
PERBAIKAN URAIAN PERBAIKAN %

( Rp ) (%)
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2
Focus Group Discussion 100.000 0,05% 0,05% 100,00%

Study Proses 100.000 0,05% 0,05%


Mengatur pengisian Membuat skema 150.000 0,07% 0,07%
gandum kering
Persetujuan atasan 0 0,00% 0,00%
pada awal proses
90,00%
tempering (P1) Pelaksanaan isi gandum kering pada awal temp 50.000 0,02% 0,02%
Evaluasi pelaksanaan 100.000 0,05% 0,05%
Standarisasi & Sosialisasi 100.000,00 0,05% 0,05%
Focuss Group Discussion 100.000 0,05% 0,05%
80,00%
Study Proses 100.000 0,05% 0,05%

Pembuatan standar Membuat skema timer 150.000 0,07% 0,07%


setting timer filter Persetujuan atasan 0 0,00% 0,00%
(P2) Pelaksanaan trial setting timer 50.000 0,02% 0,02% 70,00%
Evaluasi pelaksanaan 100.000 0,05% 0,05%
Standarisasi & Sosialisasi 100.000,00 0,05% 0,05%
Focuss Group Discussion 100.000 0,05% 0,05%
Study Proses 100.000 0,05% 0,05% 60,00%

Mapping area 150.000 0,07% 0,07%


Relayout letak Persetujuan atasan 0 0,00% 0,00%
blower ke area mill
(P3) Order 3.000.000 1,40% 1,40%
50,00%
Pelaksanaan relayout blower 100.000 0,05% 0,05%
Evaluasi pelaksanaan 100.000 0,05% 0,05%
Standarisasi & Sosialisasi 100.000 0,05% 0,05%
Focuss Group Discussion 100.000 0,05% 0,05%
40,00%
Study Proses 100.000 0,05% 0,05%
Membuat skema 150.000 0,07% 0,07%
Mengganti blower Persetujuan atasan 0 0,00% 0,00%
rinsing (P4) Order 190.000.000 88,60% 88,60% 30,00%
Pergantian blower rinsing 10.000.000 4,66% 4,66%
Evaluasi pelaksanaan 100.000 0,05% 0,05%
Standarisasi & Sosialisasi 100.000 0,05% 0,05%
Focuss Group Discussion 100.000 0,05% 0,05% 20,00%

Study Proses 100.000 0,05% 0,05%


Membuat skema 150.000 0,07% 0,07%
Modifikasi alur
proses collecting Persetujuan atasan 0 0,00% 0,00%
10,00%
filter FL 702 dan FL Order 3.500.000 1,63% 1,63%
703 (P5)
Modifikasi alur proses collecting filter 5.000.000 2,33% 2,33%
Evaluasi pelaksanaan 100.000 0,05% 0,05%
Standarisasi & Sosialisasi 100.000 0,05% 0,05%
0,00%
214.450.000 ######
Rencana Mingguan 0,16% 0,28% 0,12% 0,16% 1,45% 0,19% 0,07% 88,60% 4,66% 0,09% 0,05% 0,12% 1,63% 2,33% 0,09%
Kumulatif Rencana 0,16% 0,44% 0,56% 0,72% 2,17% 2,35% 2,42% 91,02% 95,69% 95,78% 95,83% 95,94% 97,58% 99,91% 100,00%

Kolom Persetujuan Rencana Perbaikan Komentar dan Arahan

Maslan Singgih P Triyono


Ketua KKM Fasilitator Department Head
28-11-2022 28-11-2022 28-11-2022

Goes to Green Industry “CREATIVE TO CHANGE FOR BETTER GROWTH”


30

DO 6. TINDAKAN PERBAIKAN Des 22 - Feb 23

6.1 Persiapan Kompetensi Tim


Tabel 27. Persiapan Kompetensi Tim
PIHAK TERLIBAT 1. Mengatur pengisian gandum tanpa pemberian air pada proses 2nd tempering 2. Pembuatan standar setting timer filter 3. Relayout letak blower rinsing ke area mil 4. Mengganti blower rinsing dengan spesifikasi lebih reliable 4. Modifikasi alur proses collecting filter FL702 & FL703
KONSENTRASI

Departemen/Bagian Nama 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7
Fasilitator SINGGIH P Persetujuan v v v v v v v v v v
MASALAN Desain Proses v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v
WAHYU Desain Proses v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v
DHANU Mil ing Proses v v v v v v v v v v v v v v v v
Mil
THORIQ Mil ing Proses v v v v v v v v v v v v v v v v
KURNIAWAN Mil ing Proses v v v v v v v v v v v v v v v v
RIZKI Mil ing Proses v v v v v v v v v v v v v v v
Line Maintenance DZULFIKAR Mekanik/Electrical v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v
Keterangan 1.Desain 2.Persetujuan 3.Order 4.Instal 5.Evaluasi 6.Standarisasi 7.Implementasi,Follow Up

6.1.1 Persiapan Kompetensi Tim Dan Level

Tabel 28. Kompetensi Tim


Man Power Kompetensi Level
Mampu mengelola secara keseluruhan proses
Managemen Produksi Singgih P. Managemen Produksi produksi dan berinovasi serta persetujuan terhadap
aktivitas improvement
Mampu menjalankan produksi sesuai dengan standar
Operasional Produksi Maslan ET Milling & Cleaning Process Level III
(Level Miller Advance)
Operasional Produksi Mampu menjalankan produksi sesuai dengan standar
Wahyu DP Milling & Cleaning Process Level III
(Level Miller Advance)
Operasional Produksi Mampu menjalankan produksi sesuai dengan standar
Dhanu Milling & Cleaning Process Level III
(Level Miller Advance)
Operasional Produksi Mampu menjalankan produksi sesuai dengan standar
Kurniawan Milling & Cleaning Process Level II
(Level Miller Apprentice)
Operasional Produksi Mampu menjalankan produksi sesuai dengan standar
Thoriq, Milling & Cleaning Process Level II
(Level Miller Apprentice)
Operasional Produksi Mampu menjalankan produksi sesuai dengan standar
Rizki S Milling & Cleaning Process Level II
(Level Asisten Miller)
Teknisi elektrikal, modifikasi jalur Mampu melakukan perbaikan dan pemasangan yang
Maintenance/Elektrikal Dzulfikar
elektrik berkaitan dengan elektrik
6.1.2 Persiapan Sumber Daya Yang Dibutuhkan
Tabel 29. Persiapan Kebutuhan Sumber Daya
Perbaikan Yang dilakukan Kebutuhan material Kebutuhan peralatan
Mengatur pengisian gandum kering pada Komputer, MYFC, panel scada, skema
Gandum
awal proses tempering pengisian
Pembuatan standar setting timer untuk
FL702 dan FL703 - Obeng minus kecil, sarung tangan

Relayout letak blower ke area Mil Kunci inggris, kunci Shock, Obeng, Gerinda,
Sight Glass, Klem Pipa
Tangga
Mengganti blower rinsing Blower rinsing spesifikasi terpilih, pipa Kunci inggris, Kunci pipa, Kunci L, Gerinda,
pneumatic rinsing Palu, tangga
Modifikasi alur proses collecting Kunci L, Kunci Shock, Obeng, Gerinda, Palu
Pipa 15’, Sight Glass Pipa 15’, Klem pipa
Karet, Tangga

Goes to Green Industry “CREATIVE TO CHANGE FOR BETTER GROWTH”


31

6.2 Pelaksanaan Perbaikan


6.2.1. Perbaikan 1 Terhadap Akar Penyebab 1
Tabel 30. Detail Aktivitas Perbaikan
Perbaikan 1 Terhadap Akar Penyebab 1
Focus Group Discussion
Topik Pembahasan Flow Process Akibat (Before)

Sebelum
Pengisian gandum
Perbaikan Sebagian gandum mampat di 2nd Loss Capacity Produksi
awal belum mengisi
tempering bin Before 152617 Kg
gandum kering Outlet 2nd
Gandum swelling di outlet 2nd
tempering bin harus
tempering bin
dirojok agar FIFO
Study Process
Studi literatur :
Swelling effect merupakan efek natural
Dasar dari gandum ketika diberi penambahan
Perbaikan air. Efek ini dapat menyebabkan volume
gandum membesar dan mampat di
outlet bin

Persiapan Skema Persetujuan Atasan

Skema isi gandum kering mempertimbangkan waktu SOB di WI, yang mana dalam
waktu 30 menit setelah mill Start, maka quality produk sudah harus sesuai. Skema
ditentukan 5 menit, 10 menit dan 15 menit untuk ditrial

Persiapan Persiapan Tools Pendukung


Perbaikan

SCADA PLC

Mitigasi Perbaikan When Who Result Triyono


Manager Mill IV
Pastikan slide FCA tertutup saat pengisian 08-Jan Dhanu OK
Pastikan visual gandum yang terisi merupakan gandum kering saat trial 08-Jan Dhanu OK
Pelaksanaan isi gandum kering saat awal proses 2nd tempering
Jumlah outlet Sisa waktu
Pelaksanaan Perbaikan Skema Loss Capacity Produksi (Kg) Keputusan
mampat 2nd adjustment
Tempat : Mill N
Tanggal : 8 - 11 Jan 23 5 menit 12 28 menit 70168 Not OK
Perbaikan PIC : Dhanu

10 menit 0 20 menit 0 OK

15 menit 0 15 menit 0 OK

Evaluasi Pelaksanaan
Result Good
Perbandingan Before vs target Antara P1 vs After P1
360.000 315.651
310.000
Loss Capacity (kg)

260.000
210.000 165.000 163.034
160.000 Grafik target antara
Menurunkan loss
110.000
capacity sebesar
60.000
152617 Kg akibat
10.000
Setelah Before Target Antara P1 After P1 S C 7 0 8 d o w n ti m e
Perbaikan Perbandingan 315.651 165.000 163.034 yang disebabkan P1

Standarisasi & Sosialisasi


Standarisasi pengisian gandum kering Dengan membuat standar
saat awal proses tempering (Checksheet pengisian gandum kering saat
isi gandum kering) awal proses tempering terbukti
menurunkan loss capacity
produksi, pastikan seluruh Maslan
Sosialisasi standarisasi pengisian
personil mengetahui standar Ketua KKM OPEX
gandum kering pada personil mill
baru ini

Goes to Green Industry “CREATIVE TO CHANGE FOR BETTER GROWTH”


32

6.2.2. Perbaikan 2 Terhadap Akar Penyebab 2


Tabel 31. Detail Aktivitas Perbaikan 2
Perbaikan 2 Terhadap Akar Penyebab 3
Focus Group Discussion
Topik Bahasan Flow Process Akibat (Sebelum)

Tekanan angin
Sebelum
blower 0,8 bar
Perbaikan Belum ada standarisasi
Setting timer menyebabkan loss
setting timer filter
filter variatif capacity produksi
Tekanan blower Membran kontrol Tekanan filter
dan tidak ada 58964 Kg
tinggi rusak tinggi
dasar
penentuan
Study Process
Each cleaning membrane valve is pneumatically controlled Studi Literatur :
by membrane valve pre-commanding, applied on the
Timer filter
Dasar principal membranes. The correct operating sequence of
mempengaruhi tekanan
Perbaikan the pilot valves is due to an electronically timed multi-
udara rinsing yang
entry distributor with which it is possible to regulate the
dihasilkan
duration of the action and the frequency of the
intervention. (Ocrim Catalog)
Persiapan Skema Persetujuan Atasan

Skema trial filter didasari oleh tekanan blower yang dihasilkan. Skema
Penentuan skema trial
akan dilakukan mulai dari 11 detik dan selanjutnya melihat tekanan
setting timer filter
blower dan pengeluaran energi blower
Persiapan Tools Pendukung
Persiapan
Perbaikan
Panel box timer dan obeng min

Mitigasi Perbaikan When Who Result


Pastikan manometer blower bekerja dengan baik 14-Jan Thoriq OK Triyono
Manager Mill IV
Pastikan magnahelic filter bekerja dengan baik 14-Jan Thoriq OK
Trial Timer Filter
Kontrol Kw
Setting Timer Tekanan Blower Loss Capacity
Pelaksanaan Perbaikan membra Blower Keputusan
(Detik) (Bar) Produksi (Kg)
n rusak Terukur

11 0,8 2 pcs 8,1 21124 Not OK

9 0,7 2 pcs 6,21 19427 Not OK


Perbaikan
Tempat : Mill N 7 0,6 1 pcs 5,15 0 Not OK
Tanggal : 14 - 20 Jan 23
PIC : Thoriq 5 0,5 0 Pcs 4,52 0 OK

4 0,5 0 Pcs 4,33 0 OK

Not OK (Tekanan
3 0,4 0 Pcs 4,21 0
udara rinsing
kurang)
Evaluasi Pelaksanaan
Result Good
Perbandingan After P1,Target Antara P2 , After P2
360.000

310.000

260.000
Setelah
Loss Capacity (kg)

210.000
Perbaikan Menurunkan loss
160.000 capacity sebesar
58964 Kg akibat
110.000
SC708 downtime
60.000 yang disebabkan
10.000 P2
Before After P1 Target Antara P2 After P2
Perbandingan 315.651 163.034 107.979 104.070

Goes to Green Industry “CREATIVE TO CHANGE FOR BETTER GROWTH”


33

Standarisasi & Sosialisasi

Standarisasi setting Dengan membuat standar


Setelah timer filter pengisian timer filter terbukti
Perbaikan menurunkan loss capacity
Maslan ET
Sosialisasi setting timer produksi, pastikan seluruh personil Ketua
filter mengetahui standar baru ini KKM OPEX

6.2.3. Perbaikan 3 Terhadap Akar Penyebab 3


Tabel 32. Detail Aktivitas Perbaikan 3
Perbaikan 3 Terhadap Akar Penyebab 3
Focus Group Discussion
Topik Pembahasan Flow Process Akibat (Before)

Sebelum
Loss Capacity
Perbaikan Blower rinsing terletak di area
Produksi Before
cleaning Udara yang
Partikel udara tinggi 52.051 Kg
Blower rinsing di dihasilkan
pada beberapa waktu Tekanan filter tinggi
area cleaning blower
pengamatan
lemah
Study Process
Studi Literatur :
Kebersihan sangat diperlukan untuk
menjamin kinerja peralatan pneumatik,
Dasar udara kotor dan mengandung uap air tidak
Udara ambient kotor
Perbaikan boleh masuk supaya benda kerja
mempengaruhi kinerja blower
tidak mudah rusak. (Dasar-dasar Pneumatik
dan tenaga penggerak, modul kuliah
mercubuana)

Mapping Area Persetujuan Atasan

Penentuan mapping layout Mapping layout blower rinsing didasasari oleh lokasi dengan kemungkinan
blower rinsing partikel udara lebih bersih dan dalam jangkauan filter

Persiapan Persiapan Tools Pendukung


Perbaikan

Dust Trak Monitor

Triyono
Mitigasi Perbaikan When Who Result Manager Mill IV

Memastikan saat pengukuran ventilasi tertutup rapat 14-Jan Kurniawan OK


Memastikan pelaksaan perbaikan saat stop produksi 14-Jan Kurniawan OK
Relayout Blower Rinsing
Loss
Jarak
Capacity
Pelaksanaan Perbaikan Layout Partikel udara terhadap Keputusan
Produksi
filter
(Kg)
Tempat : Mill N (1) 0,602
5,72 m - Not OK
Tanggal : 21 Jan - 06 Feb 23 mg/m3
PIC : Kurniawan (2) 0,573
12,25 m - Not OK
mg/m3
Pelaksanaan
(3) 0,409
Perbaikan 7,79 m - Not OK
mg/m3
(4) 0,472
3,28 - Not OK
mg/m3
OK, Order
Fabrikasi
(5) 0,218 & LMM
1,1 0
mg/m3 untuk
memindah
kan

Goes to Green Industry “CREATIVE TO CHANGE FOR BETTER GROWTH”


34

Evaluasi Pelaksanaan
Result Good
Perbandingan After P1, After P2, Target Antara P3 , After P3
360.000

310.000

260.000

Loss Capacity (kg)


210.000

160.000 Menurunkan loss


110.000
capacity sebesar
52051 Kg akibat
60.000 SC708 downtime
Setelah
yang disebabkan
Perbaikan 10.000
Target Antara P P3
Before After P1 After P2 After P3
3
Perbandingan 315.651 163.034 104.070 56.268 52.019

Standarisasi & Sossialisasi

Standarisasi layout blower perubahan layout blower rinsing


rinsing terbukti menurunkan loss
capacity produksi, pastikan
Maslan ET
seluruh personil mengetahui Ketua
Sosialisasi layout blower
standar baru ini KKM OPEX
rinsing

6.2.4. Perbaikan 4 Terhadap Akar Penyebab 3


Tabel 33 Detail Aktivitas Perbaikan 4
Perbaikan 4 Terhadap Akar Penyebab 3
Focus Group Discussion
Topik Pembahasan Flow Process Akibat (Before)

Sebelum
Loss Capacity
Perbaikan
Carbon vanes aus Produksi Before
Udara masuk dan
Gerakan rotary Tekanan 34690 Kg
diubah menjadi Udara yang dihasilkan
vanes akan filter
udara bertekanan blower lemah
membuat vanes aus tinggi
melalui gerakan
Study Process
Studi Literatur :
vanes aus membuat dimensi vanes
Dasar Carbon vanes aus
pendek dan menyebabkan vanes patah
Perbaikan mempengaruhi
sehingga kinerja blower tidak optimal
kinerja blower
(Republic Manufacturing)

Penentuan Spesifikasi Blower (Order) Persetujuan Atasan


Rotary vane blower --> Roots blower Delta Hybrid Aerzen

Penentuan
Memiliki sertifikasi
spesifikasi blower ATEX & class 0
Biaya menurut ISO 8573-1
Operation Range Bekerja tanpa maintenance untuk oil-free
Tinggi gesekan rendah, bearing operation

Persiapan Persiapan Tools Pendukung


Perbaikan
Kunci inggris, pipa besi pneumatic 10 m, blower
rotary claw pump C-DLR150 (1)

Mitigasi Perbaikan When Who Result


Memastikan dasar penentuan spesifikasi blower Triyono
06-Feb Dzul OK Manager Mill IV
jelas dan dikaji bersama dev.eng
Memastikan pelaksaan perbaikan saat stop produksi 06-Feb Dzul OK
Memastikan kesiapan APD 06-Feb Dzul OK

Goes to Green Industry “CREATIVE TO CHANGE FOR BETTER GROWTH”


35

Pergantian Blower Rinsing (order to LMM & Dev.Eng)


Loss
Pelaksanaan Capacity
Pengerjaan & Layout Keputusan
Perbaikan Produksi
(Kg)
Tempat : Mill N
Tanggal : 06 Feb - 11
Mar 2023
PIC : Dzul

Pelaksanaan
Perbaikan

0 OK

Evaluasi Pelaksanaan
Result Good
Perbandingan After P1,P2,P3, Target Antara P3 , After P4
350.000
300.000
Loss Capacity (kg)

250.000
200.000
150.000
100.000 Menurunkan loss
50.000 capacity sebesar
0
Target Antara P
34960 Kg akibat
Before After P1 After P2 After P3 After P4
4 S C 7 0 8 d o w n ti m e
Perbandingan 315.651 163.034 104.070 52.019 22.241 17.329 yang disebabkan P4
Setelah Judul Sumbu
Perbaikan
Standarisasi & Sossialisasi

Standarisasi layout Pergantian blower rinsing


blower rinsing terbukti menurunkan loss
capacity dan menurunkan biaya
maintenance serta pemakaian Maslan ET
Ketua
Sosialisasi layout energy, Hal tersebut harus KKM OPEX
blower rinsing diketahui oleh semua personil

Goes to Green Industry “CREATIVE TO CHANGE FOR BETTER GROWTH”


36

6.2.4. Perbaikan 5 Terhadap Akar Penyebab 2


Tabel 34. Detail Aktivitas Perbaikan 5
Perbaikan 5 Terhadap Akar Penyebab 2
Focus Group Discussion
Topik Pembahasan Flow Process Akibat (Before)

Sebelum
Inlet SC708 dari FL702 Loss Capacity
Perbaikan
(Line A) dan FL03 (Line Produksi Before
B) 17329 Kg

Inlet SC708 dari kedua filter pneumatic dan berbeda line menyebabkan
apabila downtime SC708, maka dua line akan stop

Study Proses
Studi Literatur :

Dasar Inlet SC708 dari FL702 Inlet produk dari kedua filter berpengaruh positif dan sangat kuat (R
Perbaikan (Line A) dan FL03 (Line square 99,4%) dengan feedrate inlet SC708, diartikan semakin banyaknya
B) filter yang fluktuatif maka semakin tinggi feedrate inlet SC708

Pembuatan Skema Persetujuan Atasan


Pembuatan skema perubahan alur proses didasarkan pada pertimbangan
Pembuatan skema
layout outlet Filter, efek terhadap kelancaran proses, efek terhadap
perubahan alur proses
quality produk
collecting filter
Persiapan Tools Pendukung

Triyono
Persiapan Manager Mill IV

Perbaikan
Kunci inggris, pipa stainless steel D=15 CM P=20m, Kunci
L 5, Klem Pipa, Sight Glass, blower roots delta aerzen

Triyono
Manager Mill IV

Mitigasi Perbaikan When Who Result


Memastikan dilakukan saat proses produksi stop 12-Mar Wahyu OK
Memastikan kesiapan APD 12-Mar Wahyu OK
Perubahan alur proses collecting filter produk
Loss
Outlet Outlet
Pelaksanaan Perbaikan Dokumentasi Evaluasi Teknis Produksi Keputusan
FL702 FL703
(Kg)
Pelaksanaan
Tempat : Mill N
Perbaikan Outlet AV 702 berada
Tanggal : 12 Mar - 14
di line A dan wiring
apr 2023 B3G SC708 - Not OK
PLC SC708 sudah
PIC : Wahyu
interlock di line A.

Jalur pipa dari filter


B3F SC708 - Not OK
FL702 tidak sampai

Pipa terlalu landai ke


SC708 B3G Roll B3G,resiko - Not OK
produk mampat

Pipa terlalu landai ke


SC708 B3F roll B3F, resiko - Not OK
produk mampat

Secara outlet AV 702


sudah sesuai di line
A, outlet FL 703
SC708 B2F masuk ke roll B2F, 15422 Not OK
namun masih terjadi
downtime akibat
fluktuatif Line A

keberhasilan
B2C B2F penanganan line B 0 OK
diadopsi untuk line A

Goes to Green Industry “CREATIVE TO CHANGE FOR BETTER GROWTH”


37

Evaluasi Pelaksanaan
Result Good
Perbandingan After P1,P2,P3,P4, Target Antara P5 ,After P5
350.000
300.000

Loss Capacity (kg)


250.000
200.000
150.000 Menurunkan loss
100.000 capacity sebesar
50.000 17329 Kg akibat
0
S C 7 0 8 d o w n ti m e
Before After P1 After P2 After P3 After P4
Target Antara
After P5 yang disebabkan P4P5
P5
Setelah Perbandingan 315.651 163.034 104.070 52.019 17.329 15.580 0
Perbaikan Judul Sumbu

Standarisasi & Sossialisasi

Standarisasi layout Perubahan alur proses


blower rinsing collecting filter terbukti
menurunkan loss capacity dan
menurunkan biaya Maslan ET
Ketua
maintenance serta pemakaian KKM OPEX
Sosialisasi layout blower
energy, Hal tersebut harus
rinsing
diketahui oleh semua personil

Check 7. EVALUASI HASIL Mar 2023 - Jun 2023

7.1 Evaluasi hasil Terhadap Dampak PQCDSME Sebelum dan Setelah Perbaikan
7.1.1 Analisis Hasil Perbaikan Terhadap Productivity Loss produksi tepung

7.1.2 Analisis Hasil Perbaikan Terhadap Quality


Tabel 35. Hasil Perbaikan Terhadap Quality
No Obyek Keterangan

1
3 Ash Curve
3

Dilihat dari grafik Hit Ratio Ash di samping, improvement yang


dilakukan kkm OPEX, mempengaruhi secara positif terhadap
2
3 Hit Ratio Kadar Abu quality ash (before= 99,02%, perbaikan= 99,34%, after=
3 99,69%). Hal tersebut dikarenakan berkurangnya downtime
dari SC708 dan membuat quality produk lebih stabil

Goes to Green Industry “CREATIVE TO CHANGE FOR BETTER GROWTH”


38

7.1.3 Analisis Hasil Perbaikan Terhadap Cost


Tabel 36. Hasil Perbaikan Terhadap Cost

Loss produksi tepung (kg) Potensial profit Before VS


Perbaikan After (Rp.)
Before Perbaikan After
Mengatur pengisian
gandum kekring
152.617 163.034
pada awal proses
tempering (P1)
Pembuatan standar
Potensial Profit
setting timer filter 58.964 104.070
Loss tepung x Cost base flour x
(P2)
opportunity
Relayout letak 315.651
blower ke area mill 52.051 52.019
315.651 x 8016 x 5% =
(P3)
126.512.921
Mengganti blower
34.690 17.329
rinsing (P4)
Modifikasi alur
proses collecting 17.329 0
FL702 & FL703 (P5)
TOTAL COST SAVING Rp. 126.512.921 / 4 MONTH (Rp. 31.628.231/MONTH)

7.1.4 Analisis Hasil Perbaikan Terhadap Delivery PO Achievement Mill N


Tabel 37. Hasil Perbaikan Terhadap Delivery
Average PO Achievement
PO Achievement Sebelum VS Perbaikan VS Setelah Perbaikan
Before
Proses Perbaikan After 102,5
(Mei’22-
(Jan-’23 - Apr’23) (Mei’23-Ags’23) 102
Agustus’22)
101,5
101
Target 101,30 %
100,5
100
99,5
99,54 % 100,34% 102,20%
99
98,5
98
Before (Mei 22 - Aug 22 ) Perbaikan ( Des 22 - Feb 23 ) After (Maret 23 - Juni 23)

7.1.5 Analisis Hasil Perbaikan Terhadap Safety


Tabel 38. Hasil Perbaikan Terhadap Safety
Sesuai SHE PLAN
Sebelum Sesudah
Pembersihan SC708 Pembersihan SC708
Dampak : II Dampak : II
Peluang : C Peluang : B
Kode resiko : 2 Kode resiko : 1
(SHE plan : Doc code : FR 03/3.1.1.1/JF)
7.1.6 Analisis Hasil Perbaikan Terhadap Morale
Tabel 39. Hasil Perbaikan Terhadap Morale
Before & After Nilai kepuasan pekerja Grafik Tingkat Kepuasan Kerja Operator Sebelum
Grafik Tingkat Kepuasan Kerja Operator Sebelum
VS Sesudah Perbaikan VS Sesudah Perbaikan
84 82,8
100
82
80 80
78
60 76
74
40 72 70,2
70
20 68
66
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
64
62
Sebelum (%) Sesudah (%) Sebelum (%) Sesudah (%)

Goes to Green Industry “CREATIVE TO CHANGE FOR BETTER GROWTH”


39

7.1.7 Analisis Hasil Perbaikan Terhadap Environment


Tabel 40. Hasil Perbaikan Terhadap Environment
INTERNAL EKSTERNAL

Kg CO2E
16000 15081,3414

14000

12000

10000

8000

6000

4000

2000
0
0
Before After

Sebelum Perbaikan Setelah Perbaikan


Area kerja bersih karena Implementasi ISO 50001:2018 tentang penggunaan
Area kerja kotor proses
tidak ada troubleshoot Apolo energy dan mendukung Bogasari Goes to Green Industry
troubleshoot Apolo overflow
overflow

7.2 Evaluasi terhadap Value Added Setelah Perbaikan


Tabel 41. Value Added Setelah Perbaikan
Sebelum Setelah
No Obyek Keterangan
Perbaikan Perbaikan

Selisih Kw motor (sebelum-


Konsumsi
sesudah) x harga 1 kWh industri
Listrik SC708,
1 1,1 kW 0,0 kW = 1,1 - 0,0 kW X 24 jam x 26
Vibro Feeder
hari x Rp. 1.051,74
AV701
= Rp 721.914/bulan
= Rp. 8.662.972/tahun

2 Blower rinsing 1 Blower rinsing Selisih Kw motor (sebelum-


Konsumsi setting timer 12 setting timer 3 sesudah) x harga 1 kWh industri
listrik detik diletakkan di detik diletakkan = 8,65 - 4,14 kW X 24 jam x
2
pergantian area cleaning di area mill 26 hari x Rp. 1.051,74
blower untuk supply 2 untuk supply 2 = Rp 2.959.848/bulan
filter filter = Rp 35.518.185/tahun

KDT Daya terukur Airzen Daya Terukur


BL702 4,28 Kw BL702,703 4,14 Kw
BL703 4,37 Kw

Goes to Green Industry “CREATIVE TO CHANGE FOR BETTER GROWTH”


40

Before (Rotary
Vane)
Base Unit
Material Description Quantity of Amount in LC
Measure
CARBON VANES BECKER 90133400004 16,000 PC 22.428.414
CARBON VANES BECKER 90133400004 14,000 PC 21.407.336
CARBON VANES BECKER 90133400004 14,000 PC 21.407.336
CARBON VANES BECKER 90133400004 8,000 PC 10.441.458
FILTER SUCT 909507 KDT 260/280/2100/2140 4,000 PC 1.628.460
FILTER DISCHARGE 909514 KDT 2.140, 3.100 2,000 PC 1.243.316
BEARING BALL 3206 A/C3 FAG/NTN 2,000 PC 391.200
2,000 652.352
Selisih Biaya Spare part
BEARING CYLINDRICAL ROLLER NU.206ECM/JC3 PC

After (Root
OIL SEAL 40.52.8 4,000 PC 17.894
CARBON VANES BECKER 90133400004 8,000 PC 10.441.458

Biaya FILTER SUCT 909507 KDT 260/280/2100/2140 16,000 PC 1.628.460


= Rp. 221.626.762 - Rp 0
Blower Delta
FILTER DISCHARGE 909514 KDT 2.140, 3.100 2,000 PC 1.243.318

Pembelian = Rp. 221.626.762/4 bulan


BEARING BALL 3206 A/C3 FAG/NTN 2,000 PC 391.200
BEARING CYLINDRICAL ROLLER NU.206ECM/JC3 16,000 PC 652.352
OIL SEAL 40.52.8 4,000 PC 17.892

3 Spare Part CARBON VANES BECKER 90133400004


LUGS CABLE GAE 6 - 16
16,000
20,000
PC
PC
10.441.458
166.540 Aerzen) = Rp. 664.880.286 / tahun
Blower
BEARING BALL 6208.2ZR.C3 16,000 PC 233.562
BEARING BALL 6308. 2ZR/C3 4,000 PC 381.280
BOLT JF. VERSENG GALVANIZED 5X15MM 16,000 PC 1.688

Rinsing NUT GALVANIZED DIA. 5MM 24,000 PC 1.370


CARBON VANES BECKER 90133400004
BEARING 6308 ZZ SKF
CONDUIT KDT. 2140 01210010400 POS 49
8,000
16,000
2,000
PC
PC
PC
11.214.208
382.938
1.827.000
Rp 0/4 bulan
POS 58 ROTOR 52000110400 KDT 2140 2,000 PC 87.660.000
CARBON VANES BECKER 90133400004 16,000 PC 12.232.764
FILTER DISCHARGE 909514 KDT 2.140, 3.100 2,000 PC 1.302.412
BEARING CYLINDRICAL ROLLER NU.206ECM/JC3 16,000 PC 652.352
BEARING BALL 3206 A/C3 FAG/NTN 2,000 PC 419.738
OIL SEAL 40.52.8 16,000 PC 23.044
FILTER EXTERNAL SELEMENT F-1084040105 2,000 PC 693.962
Total 221.626.762

Rp 221.626.762/4
bulan
Selisih Manhour
Waktu proses = (30 menit / 480 menit) *
rojok outlet Estimasi Gaji Operator/hari
4 30 menit 0 menit
2nd tempering = Rp 25.000/kejadian
bin

Selisih biaya pengerjaan


Dengan vendor Dengan vendor = personil * Rp 200.000 * (selisih
Penambahan frekuensi pengerjaan dalam
MPS 4 personil MPS 4 personil
5 waktu
@RP 200.000 / 6 @RP 200.000 / setahun)
cleaning bin
bulan 1 tahun = 4* Rp 200.000*2
= Rp 1.600.000
Waktu proses Selisih Manhour
pembersihan = (30 menit / 480 menit) *
SC708 karena Estimasi Gaji Operator/hari
6 30 menit 0 menit
Produk = Rp 25.000/kejadian
tercampur
bran
Selisih loss capacity
Breakdown = ((301/60)*20.500) -
partial akibat
7 301 menit 0 menit (0/60*20.500)) * Rp. 8016 * 5%
downtime
= 102.841 Kg
SC708
= Rp . 41.218.672

7.3 Testimoni Terhadap Hasil Perbaikan


Pengakuan / Testimoni Stake Holder
Hasil KKM OPEX sangat Hasil KKM ini bagus untuk Upaya nyata dalam
dirasakan manfaatnya di department line maintenance melakukan efisiensi energy
mill MNO. Mill Menjadi karena dapat mengurangi yang juga berdampak
lebih Efisien dan downtime dan biaya terhadap peningkatan
Produktivitas Meningkat. maintenance dari SC708 kualitas produk akhir

(Triyono / Head Miller Wil (Agung Nugroho/Manager Line (Yoga Nirmolo / Manager
IV) Maintenance) Dev. Engineering dan Energy)

Goes to Green Industry “CREATIVE TO CHANGE FOR BETTER GROWTH”


41

Goes to Green Industry “CREATIVE TO CHANGE FOR BETTER GROWTH”


42

7.4 Tinjauan Keuangan dari Perbaikan yang Dilakukan


Perhitungan terhadap investasi, cost saving, real cost saving, return of investment, payback period
Tabel 42. Tinjauan Keuangan Setelah Perbaikan
Perhitungan Cost Saving Perhitungan Investasi
Loss produksi tepung (Mei’22-Agustus’22) : Rp. 126.512.921/ 4 bulan P1= Rp. 550.000
(Rp. 379.538.763/tahun) P2= RP. 600.000
Loss Produksi Tepung Cost Saving : P3= RP. 3.450.000
Sebelum : Average :Rp. 31.628.230 / bulan P4= RP. 200.550.000
sesudah : Average : Rp. 0 / bulan P5= RP. 9.050.000
Total Cost saving : Rp. 31.628.230 /bulan atau Rp. 379.538.763/
tahun Total Investasi (TI) = Rp. 214.200.000

Perkiraan Umur Investasi (UI) = 10 tahun / 120


Total Cost Saving (TCS) = Rp. 379.538.763 / Tahun
Bulan
Real Cost Saving (RCS) Return Of Investment (ROI)
ROI (%) = (TCS/(TI/UI)) X 100%
= (Rp. 379.538.763 / Rp. 21.420.000) X 100%
TRCS = TCS – (TI/UI) per tahun ROI (%) = 1.771 %
= Rp. 379.538.763 – Rp. 21.420.000 Payback Period (PBP)
= Rp. 358.118.763/ tahun PBP = (TI/UI)/TCS X periode (hari/bulan/tahun)
= (Rp. 214.200.000 / Rp. 379.538.763) x 1 tahun
= 0,056 tahun
PBP = 0,056 Tahun
Total Real Cost Saving (TRCS) = Rp. 358.118.763 / tahun

7.5 Solusi Penanggulangan terhadap Dampak Negatif, Resiko dari Perbaikan


Tabel 43. Penanggulangan terhadap Dampak Negatif, Resiko dari Perbaikan
Perbaika Analisa Resiko Control
Penanggulan PIC Remark
n Masalah Efek Penyebab Point
Gandum Operator
Setting timer
yang tidak
Gandum selama 10
harusnya mensetting
P1 tertahan di pipa Observasi menit setiap Dhanu
tanpa air, timer
outlet bin bin pada
tercampur selama 10
panel scada
aiir menit/bin
Jika timer
terlalu cepat Timer
Pembuatan
Setting timer tekanan berubah
box mika
P2 filter anginkurang, tanpa Observasi Thoriq
panel setting
berubah jika terlalu lama sepengeta
timer
tekanan angin huan miller
berlebih

Area sekitar Relayout


Handling Switch tools
filter blower di Kurnia
P3 kebersihan Observasi pel lobby
menjadi sekitar wan
terhambat dengan sapu
lebih area filter

Blower tipe
Order
Ada item terbaru
Inventory part List sparepart Dzulfi
P4 sparepart sehingga
bertambah inventory untuk di kar
baru belum ada
inventory
sparepart

Goes to Green Industry “CREATIVE TO CHANGE FOR BETTER GROWTH”


43

Pemasangan
sight glass
Roll B2F Filter Wahy
Produk naik Observasi dari produk
Breaker Penuh u
filter ke roll
B2F
P5
Produk
filter Setting timer
Produk filter
terhisap airlock filter Wahy
penuh saat Produk Observasi
saat 10 menit u
start awal
kosongkan (awal start)
produkk

7.6 Pengaruh Terhadap Pihak Yang Berkepentingan


Tabel 44. Pengaruh Terhadap Pihak yang Berkepentingan
Pihak Terkait Dampak Positif
Tidak ada lagi loss tepung karena dowtime SC708
Tidak ada lagi proses troubleshooting SC708 circuit breaker
Tidak ada lagi proses troubleshooting AV701 circuit breaker
Tidak ada lagi proses troubleshooting RV762 circuit breaker
Produksi Mill MNO
Titik kontrol produk filter lebih terlihat dan dapat dibantu oleh operator roll dan yang
ada di panel
Kebersihan area meningkat
Moral pekerja meningkat
Internal
Management Penurunan Pemakaian Kwh/ton B1 di mill MNO
Energy Peningkatan Energy Performance Indicator
Management Safety Penurunan Resiko Kecelakaan Kerja HIRADC
Finance Opportunity Cost Saving Rp. 379.538.763/Tahun
Loss produksi tepung dan downtime menurun sehingga menambah profit perusahaan
Top Management
Penghematan listrik (penghilangan SC708 & AV702 Rp. 8.662.972/tahun)
Line Maintenance Penghematan Biaya Maintenance SC708, penghematan biaya maintenance blower
Mill rinsing KDT
Eksterna Tercapainya INPRES No70 Tahun 2009 Tentang Penghematan Energi
Pemerintah
l

7.7 Peningkatan Kemampuan Anggota


Tabel 45. Peningkatan Kemampuan Anggota
QCC Step Workplace Vitality
Sumbu Y (Workplace VItality)
Sumbu X (Circle Abilities)

Planning & Organizing

Team & Coordination


Analytical Thinking

Problem Solving

Communication
Masa Kerja

Dept/Seksi

Jabatan
Nama

Usia

7 Tools
8 Step

MASLAN 43 21 Mill Miller 4 4 4 4 4 4 4 3 3,8


WAHYU 31 7 Mill Miller 4 4 4 4 4 3 4 3 3,6
DHANU 30 7 Mill Miller 4 4 4 4 3 4 4 3 3,6
KURNIAWAN 26 1 Apprentice 3 3 3
Mill 3 3 2 3 2 2,6 Level assesment personil KKM Opex
THORIQ 24 1 Mill Apprentice 3 3 3 3 3 2 3 3 2,8
meingkat menjadi zona B yang diartikan
DZULFIKAR 32 5 LM IV Section Head 4 4 4
3 3 4 3 4 3,4
tim memiliki kemampuan circle cukup
RIZKI 31 12 Mill Foreman 3 3 3 3 3 3 3 3 3
Average 3,57 3,57 3,57 3,43 3,29 3,14 3,43 3,00 3,26
dan workplace vitality yang cukup.

Goes to Green Industry “CREATIVE TO CHANGE FOR BETTER GROWTH”


44

7.8 Dampak Positif Dari Hasil Perbaikan


Tabel 46. Dampak Positif Hasil Perbaikan
Parameter Sebelum QCC Sesudah QCC

Kontrol proses
Kontrol proses produk filter
Kontrol Proses produk filter di Lt.5,
di lantai 5
Lt.3 & Lt. Roll

SC708 inlet dari 1


Alur Proses to SC708 dari 2
Alur Proses line, FL703 dialihkan
line
ke B2F

SC708 tidak pernah


Downtime SC708 Overflow
overflow

Pembuatan standar
Prosedur Belum ada standar setting
setting timer baru
timer filter timer filter
selama 4 detik

Saat rojog bin banyak Saat Rojog bin tidak


Gandum Gumpalan gandum dalam ada gumpalan
bin gandum

Roll D4 overload akibat Tidak ada lagi roll


Roll Overload
produk filter fluktuatif overload akibat filter

Goes to Green Industry “CREATIVE TO CHANGE FOR BETTER GROWTH”


45

7.9 Memantau Kemajuan Pelaksanaan Proyek Inovasi ( Grafik S-Curve Rencana Vs Realisasi )
Tabel 47. S-Curve Rencana VS Realisasi
PROYEK : Improvement Penurunan Downtime SC708
LOKASI : Mill MNO
OWNER : KKM OPEX 2023
TANGGAL : Des 22 - Feb 23
JUMLAH
Bobot
HARGA Jan-23 Feb-23 Mar-23 Apr-23
PERBAIKAN URAIAN PERBAIKAN %
( Rp ) (%)
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2
Focus Group Discussion 100.000 0,05% 0,05% 100,00%
Mengatur Study Proses 100.000 0,05% 0,05%
pengisian gandum Membuat skema 150.000 0,07% 0,07%
kering pada awal Persetujuan atasan 0 0,00% 0,00%
proses tempering Pelaksanaan isi gandum kering pada awal temp 50.000 0,02% 0,02% 90,00%
(P1) Evaluasi pelaksanaan 100.000 0,05% 0,05%
Standarisasi & Sosialisasi 100.000,00 0,05% 0,05%
Focuss Group Discussion 100.000 0,05% 0,05%
80,00%
Study Proses 100.000 0,05% 0,05%
Pembuatan Membuat skema timer 150.000 0,07% 0,07%
standar setting Persetujuan atasan 0 0,00% 0,00%
timer filter (P2) Pelaksanaan trial setting timer 50.000 0,02% 0,02% 70,00%
Evaluasi pelaksanaan 100.000 0,05% 0,05%
Standarisasi & Sosialisasi 100.000,00 0,05% 0,05%
Focuss Group Discussion 100.000 0,05% 0,05%
Study Proses 100.000 0,05% 0,05% 60,00%
Mapping area 150.000 0,07% 0,07%
Relayout letak
Persetujuan atasan 0 0,00% 0,00%
blower ke area
Order 3.000.000 1,40% 1,40%
mill (P3) 50,00%
Pelaksanaan relayout blower 100.000 0,05% 0,05%
Evaluasi pelaksanaan 100.000 0,05% 0,05%
Standarisasi & Sosialisasi 100.000 0,05% 0,05%
Focuss Group Discussion 100.000 0,05% 0,05% 40,00%
Study Proses 100.000 0,05% 0,05%
Membuat skema 150.000 0,07% 0,07%
Mengganti blower Persetujuan atasan 0 0,00% 0,00%
rinsing (P4) Order 190.000.000 88,60% 88,60% 30,00%
Pergantian blower rinsing 10.000.000 4,66% 4,66%
Evaluasi pelaksanaan 100.000 0,05% 0,05%
Standarisasi & Sosialisasi 100.000 0,05% 0,05%
Focuss Group Discussion 100.000 0,05% 0,05% 20,00%
Study Proses 100.000 0,05% 0,05%
Modifikasi alur Membuat skema 150.000 0,07% 0,07%
proses collecting Persetujuan atasan 0 0,00% 0,00%
10,00%
filter FL 702 dan FL Order 3.500.000 1,63% 1,63%
703 (P5) Modifikasi alur proses collecting filter 5.000.000 2,33% 2,33%
Evaluasi pelaksanaan 100.000 0,05% 0,05%
Standarisasi & Sosialisasi 100.000 0,05% 0,05% 0,00%
214.450.000 100,00%
Rencana Mingguan 0,16% 0,28% 0,12% 0,16% 1,45% 0,19% 0,07% 88,60% 4,66% 0,09% 0,05% 0,12% 1,63% 2,33% 0,09%
Kumulatif Rencana 0,16% 0,44% 0,56% 0,72% 2,17% 2,35% 2,42% 91,02% 95,69% 95,78% 95,83% 95,94% 97,58% 99,91% 100,00%
Rencana Mingguan 0,16% 0,28% 0,07% 0,21% 1,45% 0,09% 0,16% 88,60% 0,00% 4,71% 0,09% 0,12% 1,63% 2,33% 0,09%
Kumulatif Rencana 0,16% 0,44% 0,51% 0,72% 2,17% 2,26% 2,42% 91,02% 91,02% 95,73% 95,83% 95,94% 97,58% 99,91% 100,00%
7.10 Pemantauan Berkelanjutan

KKM OPEX melakukan pemantauan secara


terus menerus terhadap hasil perbaikan
dan menganalisa sustainability perbaikan
terhadap loss produksi tepung akibat
downtime SC708

Action 8. STANDARISASI DAN TINDAK LANJUT Jul 23 - Sep 23

8.1. Standarisasi
Tabel 48. Standarisasi
No Standarisasi Perbaikan Item Standarisasi Dokumen PIC Dokumentasi

Goes to Green Industry “CREATIVE TO CHANGE FOR BETTER GROWTH”


46

Daily activity
Input report

Pengisian gandum
tanpa air pada panel
scada

Mengatur Proses SSOP.13/MIL/JF


pengisian
1 gandum tanpa air Dhanu
pada awal proses SOP Pengisian
tempering gandum kering

Output SSOP.13/MIL/JF

Waktu Pengisian
gandum kering
10 menit

Input SSOP.04/MIL/JF

Mesin filter

Pembuatan Proses SSOP.04/MIL/JF


2 Standar setting Sosialisasi Setting Thoriq
timer filter Timer

Output SSOP.04/MIL/JF
Setting timer filter 4
detik

No Standarisasi Perbaikan Item Standarisasi Dokumen PIC Dokumentasi

Goes to Green Industry “CREATIVE TO CHANGE FOR BETTER GROWTH”


47

Flowsheet
Relayout
Input Blower Rinsing
Mill N
Drawing relayout
blower rinsing

-
Proses
Relayout letak
Kurnia
3 blower ke area wan
mill Pemindahan blower
ke area mill

Daily Activity
Output Report

Udara yang
didapatkan oleh
blower udara bersih

Input -

Mesin Blower KDT

Proses -

Mengganti Dzulfik
4 Pergantian blower
blower rinsing ar
FL701,FL702 (BL701) FL703,FL704 (BL702)
Tanggal Shift Nilai ∆P Tanggal Shift Nilai ∆P
A 0,4 A 0,5
01/05/2023 B 0,4 01/05/2023 B 0,5
C 0,4 C 0,5
A 0,4 A 0,5
02/05/2023 B 0,4 02/05/2023 B 0,5
C 0,4 C 0,5
A 0,4 A 0,5
03/05/2023 B 0,4 03/05/2023 B 0,5
C 0,4 C 0,5
A 0,4 A 0,5
04/05/2023 B 0,4 04/05/2023 B 0,5
C 0,4 C 0,5
A 0,4 A 0,5
05/05/2023 B 0,4 05/05/2023 B 0,5
C 0,4 C 0,4
A 0,4 A 0,4
06/05/2023 B 0,4 06/05/2023 B 0,4
C 0,4 C 0,4
A 0,4 A 0,4
07/05/2023 B 0,4 07/05/2023 B 0,4
C 0,4 C 0,4
A 0,4 A 0,4
08/05/2023 B 0,4 08/05/2023 B 0,4
C 0,4 C 0,4
A 0,4 A 0,4
09/05/2023 B 0,4 09/05/2023 B 0,4
C 0,4 C 0,4
A 0,4 A 0,4
10/05/2023 B 0,4 10/05/2023 B 0,4
C 0,4 C 0,4
A 0,4 A 0,4
11/05/2023 B 0,4 11/05/2023 B 0,4
C 0,4 C 0,4
A 0,4 A 0,5
12/05/2023 B 0,4 12/05/2023 B 0,5

Daily Activity
C 0,4 C 0,5
A 0,4 A 0,5

Output
13/05/2023 B 0,4 13/05/2023 B 0,5
C 0,4 C 0,5
A 0,4 A 0,5

Report
14/05/2023 B 0,4 14/05/2023 B 0,4
C 0,4 C 0,4
A 0,5 A 0,5
15/05/2023 B 0,4 15/05/2023 B 0,4
C 0,5 C 0,5
A 0,5 A 0,5
16/05/2023 B 0,5 16/05/2023 B 0,5
C 0,5 C 0,5
A 0,5 A 0,5
17/05/2023 B 0,5 17/05/2023 B 0,5

Tekanan blower
C 0,5 C 0,5
A 0,5 A 0,5
18/05/2023 B 0,4 18/05/2023 B 0,4
C 0,5 C 0,5
A 0,5 A 0,5

maksimal 0,4 bar


19/05/2023 B 0,4 19/05/2023 B 0,4
C 0,5 C 0,5
A 0,5 A 0,5
20/05/2023 B 0,5 20/05/2023 B 0,5
C 0,5 C 0,5
A 0,5 A 0,5
21/05/2023 B 0,4 21/05/2023 B 0,4
C 0,5 C 0,5
A 0,5 A 0,5
22/05/2023 B 0,4 22/05/2023 B 0,4
C 0,5 C 0,5

No Standarisasi Perbaikan Item Standarisasi Dokumen PIC Dokumentasi

Goes to Green Industry “CREATIVE TO CHANGE FOR BETTER GROWTH”


48

FR.04/MILL/JF
Efektif Date : 29
Input September
2023

Modifikasi alur Proses FR.04/MILL/JF


5 proses collecting Wahyu
filter Perubahan alur
collecting produk
filter

FR.04/MILL/JF
Output

Produk FL702 ke Roll


B2C,
Produk FL703 ke Roll
B2F

8.2 Sosialisasi Hasil Perbaikan


Tabel 49. Sosialisasi & Observasi Pasca Sosialisasi
Observasi Pasca
No Tema Sosialisasi Poin Penting PIC Dokumentasi
Sosialisasi
Memastikan peserta
sosialisasi mengetahui 100% peserta
Pengisian gandum proses pengisian gandum mengatahui &
1 kering saat awal Dhanu melaksanakan
kering saat awal proses
pengisian gandum
proses tempering tempering dan alasan
kering (observasi:
dilakukannnya 4-9 sept’23 )

100% peserta
Memastikan peserta mengatahui &
sosialisasi mengetahui melaksanakan
2 Standar setting standar setting timer filter Thoriq setting timer filter
timer filter
dan alasan ditentukan selama 4 detik
standar (observasi: 11-16
sept’23 )

100% mengetahui
Memastikan peserta
letak blower
Relayout letak sosialisasi mengetahui letak Kurniaw
3 terbaru
blower ke area mill blower terbaru dan alasan an
(observasi: 18-23
dipindahkan
sept’23 )

Observasi Pasca
No Tema Sosialisasi Poin Penting PIC Dokumentasi
Sosialisasi

Goes to Green Industry “CREATIVE TO CHANGE FOR BETTER GROWTH”


49

100% mengetahui
Memastikan peserta
operational &
sosialisasi mengetahui
Mengganti blower melaksanakan
4 operational dan Dzul
rinsing maintenance
maintenance blower rinsing
(observasi: 18-23
baru
sept’23 )
100% peserta
Modifikasi alur Memastikan peserta
mengatahui alur
proses collecting sosialisasi mengetahui alur
5 Wahyu proses terbaru
filter FL702 dan proses collecting filter FL702
(observasi: 25-30
FL703 dan FL703 terbaru
sept’ 23)

8.3 Tindak Lanjut


Tabel 50. Tindak Lanjut
Tindak Lanjut Dokumentasi

Atas keberhasilan KKM OPEX di mill


N, tindak lanjut yang kami lakukan
adalah mengaplikasikan hasil
perbaikan kami di Mill M dan O

Mill O
Mill M
8.4 Rencana Berikut
Tabel 51. Pemilihan Rencana Berikut
Durasi Loss tepung
No Downtime
(Jam) (kg)
1 SC701 0,5 15.580
2 SC703 0 0
3 SC707 0 0
4 SC708 10,13 315.651
5 SC709 0 0
6 SC711 0 0
7 SC713 0 0
Schedule rencana berikut KKM OPEX
Tabel 52. Schedule Rencana Berikut
Okt-23 Nov-23 Des-23 Jan-24 Feb-24 Mar-24 Apr-24 Mei-24 Jun-24 Jul-24 Agu-24 Sep-24 Okt-24 Nov-24 Des-24 Jan-25 Feb-25
NO STEP 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

PEMILIHAN PLAN
1 TEMA ACTUAL
PENETAPAN PLAN
2 TARGET
ANALISA ACTUAL
KONDISI YANG PLAN
3 ADA ACTUAL
ANALISA SEBAB PLAN
4 AKIBAT ACTUAL
RENCANA PLAN
5 PERBAIKAN ACTUAL
PLAN
6 PERBAIKAN ACTUAL
PLAN
7 EVALUASI HASIL ACTUAL
STANDARISASI
& TINDAK PLAN
8 LANJUT ACTUAL

Kolom Persetujuan Standarisasi & Tindak Lanjut Komentar dan Arahan

Maslan Singgih P Triyono


Ketua KKM Fasilitator Department Head
29-09-2023 29-09-2023 29-09-2023

Goes to Green Industry “CREATIVE TO CHANGE FOR BETTER GROWTH”


50

LAMPIRAN

Flowsheet Mill N Sebelum Perbaikan

Flowsheet Mill N Setelah Perbaikan

Goes to Green Industry “CREATIVE TO CHANGE FOR BETTER GROWTH”


51

SCADA Setelah Perbaikan

Goes to Green Industry “CREATIVE TO CHANGE FOR BETTER GROWTH”


52

DAFTAR PUSTAKA

Studinews.co.id, “8 Pengertian Analisis Regresi Menurut Para Ahli”, Analisi Regresi Menurut Para Ahli,
22 Agustus 2023, https://www.studinews.co.id/analisis-regresi/ (27 September 2023)

Henny Tisnowati, Musa Hubies, & Hartrisari Hardjomidjojo. (2008). Analisis Pengendalian Mutu Produksi
Roti (Kasus PT. AC, Tangerang) Henny Tisnowati , Musa Hubeis dan Hartrisari Hardjomidjojo. Jurnal MPI,
3(1), 51–61.

Hitoshi Takeda, 2006. The Change Management Handbook, New York: Irwing Professional.

Imamoto, T. et al. 2008. Perivesical abscess caused by migration of a fish bone from the intestinal tract.
International Journal of Urology. Vol. 9 (405- 409).

K. B. Lawlor, 2012. “Smart Goals: How the Application of Smart Goals can Contribute to Achievement
of Student Learning Outcomes,” J. Dev. Bus. Simul. Exp. Learn., vol. 39, hal. 259–267.

Risnani, LY. 2019, Teknik SCAMPER: Stimulasi Kreativitas Mahasiswa Calon Guru Biologi pada Aktivitas
Laboratorium. Jurnal Pendidikan Biologi Volume 12 No 1 Hal 35 - 40.

Studinews.co.id, “8 Pengertian Analisis Regresi Menurut Para Ahli”, Analisi Regresi Menurut Para Ahli,
22 Agustus 2023, https://www.studinews.co.id/analisis-regresi/ (27 September 2023).

Goes to Green Industry “CREATIVE TO CHANGE FOR BETTER GROWTH”

Anda mungkin juga menyukai