Disusun OLEH :
Praptomo Widodo
NIP.196011281982101001
(Kepala Biro Keuangan Kementerian PUPR)
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PROYEK PERUBAHAN
DISUSUN OLEH :
DISEMINARKAN PADA :
HARI : SELASA
Prof. DR. Anita Firmanti Ir. Taufik Widjoyono, M.Sc R. Belanto Hadiwido, ST. M.Si
DAFTAR ISI
Uraian Hal
Cover
Lembar Pengesahan..................................................................................................................... i
Daftar Isi........................................................................................................................................... ii
Abstrak.............................................................................................................................................. iii
BAB I Pendahuluan
1.1. Gambaran Umum Biro Keuangan................................................................ 1-9
1.2. Latar Belakang Permasalahan...................................................................... 10
1.3. Ruang Lingkup.................................................................................................... 11
BAB V Penutup
5.1. Kesimpulan 45
5.2. Saran 45
Daftar Tabel................................................................................................................................... iv
Daftar Gambar.............................................................................................................................. v
Lampiran-Lampiran..................................................................................................................
ABSTRAK
Rancangan Proyek Perubahan ini diajukan dalam rangka tugas dalam Pendidikan
dan Pelatihan Pimpinan Tingkat II yang dilaksanakan di Balai Pendidikan dan pelatihan
IV Bandung Jawa Barat. Rancangan Proyek Perubahan ini diperlukan guna pelaksanaan
tugas dan fungsi Biro Keuangan Sekretariat Jenderal sesuai dengan Permen PUPR No.
15/PRT/M/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat. Kegiatan Rancangan Proyek Perubahan (RPP) ini berfokus pada
kebutuhan akan Sistem Pengendalian Intern tata kelola keuangan guna meningkatkan
kualitas Laporan Keuangan di Kementerian PUPR agar lebih Akuntabel dan
Berkelanjutan. Lokasi Proyek Perubahan ini bertempat di Biro Keuangan Sekretariat
Jenderal Kementerian Keuangan.
Seperti diketahui bahwa Capaian Opini yang fluktuatif atas Laporan Keuangan
Kementerian PUPR dan banyaknya temuan BPK-RI atas Laporan Keuangan menjadikan
isu-isu tersebut menjadi dominan untuk diangkat dan dijadikan isu strategis dalam
proyek perubahan ini ditambah lagi Kurangnya pengendalian atas pengelolaan
keuangan menjadikan tugas biro keuangan sebagai garda terdepan dalam pembinaan
pengelolaan keuangan di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Perubahan yang akan dilakukan oleh Biro Keuangan dalam RPP ini adalah
Mengoptimalkan Sistem Pengendalian Intern Tata Kelola Keuangan yang diwujudkan
dengan Penyusunan/Penerbitan Buku Saku Penganggaan, Pertanggungjawaban dan
Pelaporan Keuangan serta Pengendalian Intern Tata Kelola Keuangan yang terdiri atas
Penganggaran, pertanggungjawaban dan Pelaporan Keuangan di Kementerian
Pekerjaan umum dan Perumahan Rakyat.
Pada Akhirnya Proyek Perubahan ini diharapkan akan berguna bagi Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dalam pencapaian tujuan yang diharapkan
dan berguna bagi semua stake holder yang terlibat.
DAFTAR GAMBAR
1
Misi Biro Keuangan
Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan
dilaksanakan oleh Biro Keuangan dalam rangka mewujudkan visi. Dengan
pernyataan visi tersebut, diharapkan seluruh staf dan pegawai Biro Keuangan
dapat mengetahui peran dan tugas serta hasil yang akan dicapai. Misi Biro
Keuangan adalah :
”Meningkatkan kualitas administrasi dan pelayanan informasi bidang
keuangan yang transparan dan akuntabel”
Seluruh tugas dan fungsi diturunkan ke semua sub organisasi atau bagian
yang ada di Biro Keuangan, yang selanjutnya diturunkan secara rinci
pelaksanaannya ke masing-masing subbagian yang ada dibawahnya. Berikut
adalah gambaran singkat pembagian tugas dan fungsi masing-masing bagian yang
ada di Biro Keuangan.
2
• Subbagian Bimbingan Penganggaran dan Akuntansi mempunyai tugas
melakukan bimbingan teknis dan pendmpingan penganggaran penerimaan
dan belanja serta penerapan sistem akuntansi
• Subbagian Data dan Informasi Keuangan mempunyai tugas melakukan
pengelolaan data dan informasi bidang keuangan
3
Struktur Organisasi Biro Keuangan dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 1
Struktur Biro Keuangan
BIRO KEUANGAN
KEUANGAN
SUBBAG PEMANTAUAN
SUBBAG PERATURAN SUBBAG BIMBINGAN SUBBAG PENATAUSAHAAN
EVALUASI PENGELOLAAN
KEUANGAN PERBENDAHARAAN PNBP DAN BLU
KEUANGAN
SUBBAG BIMBINGAN
SUBBAG TATA LAKSANA SUBBAG PENATAUSAHAAN SUBBAG PELAPORAN
PENGANGGARAN DAN
KEUANGAN PENGELOLA KEUANGAN SEKRETARIAT JENDERAL
AKUNTANSI
SUBBAG PENATAUSAHAAN
SUBBAG DATA DAN SUBBAG PELAPORAN
SUBBAG TATA USAHA BIRO LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN
INFORMASI KEUANGAN KEMENTERIAN
DAN KERUGIAN NEGARA
JABATAN FUNGSIONAL
Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu unsur penting dalam
pelaksanaan manajemen organisasi pemerintahan. Dalam rangka mewujudkan
good governance, diperlukan sumber daya aparatur yang profesional dan
kompeten untuk menentukan keberhasilan organisasi pemerintah. Jumlah
pegawai Biro Keuangan pada tahun 2016 adalah 59 (lima puluh sembilan) orang
PNS, yang terdiri dari 1 (satu) orang pejabat Eselon II (Kepala Biro), 4 (empat)
orang pejabat Eselon III (Kepala Bagian), 12 (dua belas) orang pejabat Eselon IV
dan 42 (empat puluh dua) orang staf. Selain itu pada Biro Keuangan terdapat 9
(sembilan) orang tenaga honorer, sehingga jumlah pegawai Biro Keuangan
sebanyak 68 (enam puluh delapan) orang.
Tabel 1
Jumlah Pegawai Biro Keuangan berdasarkan kualifikasi pendidikan
4
Gambar 2
Prosentase Pegawai Biro Keuangan Berdasarkan Kualifikasi Pendidikan
S2
19%
32%
S1
8%
D3
41%
SLTA
Tabel 2
Jumlah Pegawai Biro Keuangan berdasarkan golongan dan Prosentase
Gambar 3
Prosentase Pegawai Biro Keuangan Berdasarkan Golongan
Golongan Pegawai
12% 12%
Gol. IV
Gol. III
Gol. II
76%
5
2. SARANA DAN PRASARANA
Dukungan sarana dan prasarana baik yang berupa perangkat keras maupun
perangkat lunak cukup banyak, walaupun dari segi kualitas sudah banyak yang
tidak terkini. Biro Keuangan berada di Lantai 6, Gedung Menteri Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, sehingga dukungan ruangan dalam
tempat bekerja memadai.
Adapun sarana dan prasarana pendukung kegiatan Biro Keuangan antara lain:
Tabel 3
Sarana dan Prasarana
No. Uraian Kuantitas 31 Des 2016 Nilai
1 Peralatan dan Mesin 817 unit 5.130.228.868
2 Aset tetap lainnya 100 unit 18.750.000
3 Software 10 unit 4.361.077.600
4 Hasil kajian/penelitian 9 unit 4.314.777.500
TOTAL 13.824.833.968
3. TUJUAN
Salah satu tujuan yang tercantum di dalam renstra Sekertariat Jenderal yang
terkait dengan tugas dan fungsi Biro Keuangan adalah ”Meningkatkan manajemen
fungsional yang integratif, transparan dan akuntabel”. Untuk itu, dalam
mendukung tercapainya tujuan Sekretarat Jenderal, Biro Keuangan tahun 2015-
2019 mempunyai tujuan sebagai berikut :
a. Meningkatkan pelayanan pembinaan bidang keuangan yang handal.
b. Meningkatkan pelayanan informasi keuangan kepada seluruh unit organisasi
dan Satker di Lingkungan Kementerian PUPR.
c. Meningkatkan kemampuan SDM Satker dalam pengelolaan keuangan, agar
tertib, taat terhadap peraturan dan akuntabel.
d. Meningkatkan kualitas Laporan Keuangan Kementerian dalam rangka
memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).
Sasaran Strategis
Sasaran Strategis Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
yang akan dicapai dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi Biro Keuangan
adalah Meningkatnya budaya organisasi yang berkinerja tinggi dan berintegritas
Sasaran Sekretariat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat yang akan dicapai dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi Biro
6
Keuangan yaitu Tersedianya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis
lainnya Kementerian PUPR
Sasaran adalah hasil yang akan dicapai secara nyata dalam rumusan yang
lebih spesifik dan terukur. Sesuai dengan tujuan diatas, maka sasaran yang akan
dicapai Biro Keuangan adalah sebagai berikut :
a. Tersedianya Laporan Keuangan Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat yang berkualitas dan akuntabel;
b. Tersedianya pedoman administrasi keuangan di lingkungan Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;
c. Tersedianya layanan pembinaan Sumber Daya Manusia (SDM) Bidang
Keuangan dan sistem informasi yang handal;
d. Tersedianya layanan penatausahaan perbendaharaan dan PNBP yang
berkualitas
Gambar 4
Cascading Sasaran dan Fungsi Biro Keuangan
L e v e l K e m e n te ri a n P U P R L e v e l S e k re ta ri a t J e n d e ra l L e v e l B i ro K e u a n g a n
S S 1 . M e n i n g k a t n y a B u d a y a O rg a n i s a s i S P 1 . T e rs e d i a n y a D u k u n g a n
K 1. P e m b in aan d an P e n g e lo laan
y a n g B e rk i n e rj a T i n g g i d a n M a n a je m e n d an P e l ak s a n a a n Tu g as
K e u a n g a n K e m e n t e ri a n
B e ri n t e g ri t a s T e k n i s La i n n y a K e m e n t e ri a n P U P R
In d i k a t o r :
N i l a i L a p o ra n K i n e rj a P e m b i n a a n S D M d a n In f o r m a s i
T i n g k a t k i n e rj a d a n i n t e g ri t a s
P e m e ri n t a h P e n g e lo laan K e u an gan
K e m e n t e ri a n P U P R
K o o rd i n a s i d a n P e n a t a u s a h a a n
O p in i W TP h asil A u d it B P K
P e rb e n d a h a ra a n
K o o rd i n a s i L a p o ra n P e l a k s a n a a n
T ra n s p a ra n s i P e l a k s a n a a n
P e ra t u ra n d a n E v a l u a s i
P ro g ra m
P e n g e lo laan K e u an g an
P e n g e l o l a a n A d m i n i s t ra s i
Tin g k at P e n g e lo laan d an
P e r k a n t o ra n d a n N S P K B i d a n g
P e n ga d m i n is tras ia n P e g a w ai
K e u an gan
T i n g k a t F a s i l i t a s i P ro d u k
H u k u m d a n B an tu a n H u k u m
S S 2. M e n i n g k a t n y a P e n g e l o l a a n S P 2. T e rs e d i a n y a D u k u n g a n S a ra n a
R e g u l as i d an La y an a n H u k u m , D ata , d a n d a n P ra s a ra n a A p a ra t u r K e m e n t e ri a n
In f o r m a s i P u b l i k , s e rt a S a ra n a d a n P UP R
P ra s a ra n a
In d i k a t o r :
T i n g k a t K e n y a m a n a n B e k e rj a
T i n g k a t p e n g e l o l a a n re g u l a s i
d a n la y an a n h u k u m , d a ta d an
i n f o rm a s i p u b l i k , s e r t a s a ra n a T in gk a t La y an a n D a ta d a n
p ra s a ra n a T e k n o l o g i I n f o rm a s i
T i n g k a t L a y a n a n In f o rm a s i
P u b lik
7
dan opini WTP hasil audit BPK RI yang selanjutnya diturunkan ke Biro Keuangan
menjadi kegiiatan Pembinaan dan pengelolaan keuangan kementerian dengan
indikator capaian berupa :
1. Pembinaan SDM dan Informasi Pengelolaan Keuangan
2. Koordinasi dan penatausahaan perbendaharaan
3. Koordinasi laporan pelaksanaan peraturan dan evaluasi pengelolaan keuangan
4. Pengelolaan administrasi perkantoran dan NSPK bidang keuangan
Biro Keuangan telah berupaya secara konsisten menerapkan prinsip-prinsip
perencanaan sebagaimana diatur dalam ketentuan dan peraturan perundang-
undangan yang berlaku, yakni UU No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional dan UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
dengan turut ikut menyusun Rencana Strategis, yang kemudian dijabarkan lagi ke
dalam Rencana Kinerja atau Rencana Kerja dan Anggaran untuk periode satu
tahunan.
Rencana Kinerja Tahunan adalah penetapan rencana dan target capaian
kinerja (hasil kerja/kegiatan), berdasarkan sasaran strategis/sasaran program
dan yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis lima tahunan organisasi dan
disesuaikan dengan kebijakan yang diambil Pemerintah setiap tahunnya, yang
harus bisa diukur dengan indikator kinerja tertentu di akhir periode perencanaan.
Seluruh rencana capaian kinerja dan indikator yang digunakan untuk
mengukurnya dituangkan dalam sebuah Dokumen Perjanjian Kinerja (PK), sebagai
satu dokumen kontrak kinerja, yang ditandatangani oleh pihak pelaksana kerja
dan atasan langsung pelaksana kerja sebagai pendelegasi kerja. Dalam hal ini
Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR sebagai pemberi kerja dan Kepala Biro
Keuangan sebagai pelaksana kerja. Dokumen PK ini bisa disusun setelah
disetujuinya alokasi pagu anggaran yang diminta melelaui penetapan DIPA.
Dokumen inilah nantinya yang akan digunakan sebagai bahan acuan pengukuran
kinerja unit organisasi saat menyusun LAKIP di akhir periode pelaksanaan kerja.
Karena itu pilihan penetapan indikator kinerja harus meliputi unsur layak, terukur
dan durabel.
Berdasarkan Renstra Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Tahun 2015-2019, Sekretariat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum Biro
Keuangan mendapat mandat untuk mendukung pelaksanaan program Sekretariat
Jenderal yakni Tersedianya Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis
Lainnya Kementerian PUPR. Manfaat dari program ini akan diukur berdasarkan
evaluasi pencapaian target pencapaian kinerja outcome Sekretariat Jenderal
dengan mencapai sasaran strategis “Meningkatnya budaya organisasi yang
berkinerja tinggi dan berintegritas dengan 5 indikator kinerja program”. Adapun
dukungan Biro Keuangan adalah terkait peningkatan kualitas pengelolaan bidang
keuangan melalui kegiatan “Pembinaan dan Pengelolaan Keuangan Kementerian”.
Hasil pencapaian dari kegiatan ini akan diukur dengan indikator kinerja utama
yakni Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) hasil audit BPK-RI terhadap laporan
keuangan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
8
Dari kegiatan tersebut di atas, sasaran dan indikator kegiatan Biro
Keuangan berdasarkan Renstra adalah sebagai berikut:
1. Pembinaan bidang keuangan dengan indikator kinerja jumlah SDM yang
mengikuti kegiatan pembinaan.
2. Penatausahaan perbendaharaan dengan indikator kinerja jumlah laporan
penatausahaan perbendaharaan.
3. Laporan Keuangan dengan indikator kinerja jumlah laporan penyusunan
keuangan.
4. NSPK bidang keuangan dengan indikator kinerja jumlah dokumen peraturan
bidang keuangan.
5. Pengelolaan administrasi perkantoran dengan indikator kinerja jumlah
laporan pengelolaan administrasi perkantoran.
1) PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
a Tersedianya dukungan manajemen dan pelaksanaan 1 Opini WTP hasil audit BPK Opini WTP
tugas teknis lainnya Kementerian PUPR
1 Pembinaan bidang keuangan 1 Jumlah SDM yang mengikuti kegiatan pembinaan 1.100 orang
Kegiatan: Anggaran
1. Pembinaan dan Pengelolaan Keuangan Kementerian : Rp. 32.300.000.000,-
Capaian Opini WTP hasil audit BPK RI atas laporan keuangan Kementerian
PUPR pada Sasaran dan Fungsi Sekretariat Jenderal menjadi Indikator pencapaian
pada Biro Keuangan, sehingga isu ini sangat dominan untuk diangkat sebagai Isu
Strategis yang mempengaruhi Capaian tugas dan Fungsi Biro Keuangan.
Dengan isu strategis yang diangkat dalam Rancangan Proyek Perubahan,
yaitu Fluktuasi Opini BPK RI dan Belum adanya Pengendalian Intern atas Laporan
Keuangan dan banyaknya temuan yang sifatnya berulang pada LHP BPK RI.
9
1.2. Latar Belakang Permasalahan
10
1.3. Ruang Lingkup
Pelaksanaan Proyek Perubahan ini dilaksanakan oleh Biro Keuangan
Sekretariat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
melibatkan seluruh bagian di Biro Keuangan, yaitu :
1. BagianTata Laksanan Keuangan dan Umum
2. Bagian Pembinaan dan Informasi Pengelolaan Keuangan
3. Bagian Perbendaharaan
4. Bagian Evaluasi dan Pelaporan Keuangan
Kegiatan proyek perubahan yang dilakukan dalam rangka mengoptimalkan
pengendalian intern tata kelola keuangan untuk meningkatkan kualitas pelaporan
keuangan yang akuntabel dan berkelanjutan, mencakup :
1. Buku saku penganggaran.
- Struktur Penganggaran dan penggunaannya di Kementerian PUPR
- Penganggaran, Akun Belanja dan PNBP serta Contoh Penggunaan
2. Buku saku pelaksanaan/pertanggungjawaban anggaran.
- Tugas dan Wewenang Pejabat Perbendaharaan
- Mekanisme Pembayaran dalam Pelaksanaan Anggaran
- Pertanggungjawaban Keuangan Pelaskanaan Anggaran (UP/TUP,
Kontraktual) serta administrasi dokumen Pertanggungjawaban
pelaksanaan anggaran.
3. Buku saku pelaporan keuangan.
- Gambaran umum penyusunan laporan keuangan
- Transaksi Keuangan (jurnal dan contoh kasus)
- Transaksi Aset (jurnal dan contoh kasus)
- Aplikasi Elektronik Rekonsiliasi dan Laporan keuangan
4. Pengendalian Intern penganggaran.
- Pengendalian Intern penggunaan akun dan standar biaya
5. Pengendalian intern saku pelaksanaan/pertanggungjawaban anggaran.
- Pengendalian Intern pertanggungjawaban Pelaksanaan Angagran
6. Pengendalian intern pelaporan keuangan.
- Pengendalian Intern Pelaporan Keuangan
Dengan metode pelaksanaan, sebagai berikut:
1. Konsultasi rumusan (diagnose reading)
2. Pembentukan Tim Efektif
3. Rumusan Buku Saku dan Pengendalian Intern
4. Penyusunan Buku saku dan pengendalian Intern
5. Focus Group Discussion dengan Stake Holder
6. Finalisasi buku saku dan pengendalian intern
7. Uji coba dan Implementasi
8. Surat Edaran pedoman Tata Kelola Keuangan dan pengendalian Intern Tata
Kelola Keuangan di Kementerian PUPR.
9. Penyusunan Laporan Proyek Perubahan
11
BAB II
GAMBARAN UMUM PROYEK PERUBAHAN
Gambar 5
Fluktuasi Opini BPK atas Laporan Keuangan Kementerian PUPR
12
Dari gambar diatas terlihat fluktuasi capaian opini BPK RI atas laporan
keuangan, 2009 – 2011 saat itu dicapai Wajar Dengan Pengecualian (WDP) pada
tahun tersebut masih Kementerian Pekerjaan Umum. Tahun 2012 naik menjadi
Wajar Tanpa Pengecualian ( WTP) dengan Paragraf Penjelas (WTP-DPP), 2013
Naik Menjadi Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), di Tahun 2014 turun kembali
menjadi WTP-DPP, ditahun 2015 setelah tergabung dengan Perumahan Rakyat
turun kembali menjadi WDP dan selanjutnya di Tahun 2016 menjadi WTP
kembali.
Dari fluktuasi perolehan opini sebagaimana tersebut diatas yang diangkat
menjadi isu strategis. Dari capaian opini tersebut terdapat beberapa catatan hasil
pemeriksaan yang dituangkan dalam Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) didalam
pemberian opini ditentukan oleh Kepatuhan Terhadap Peraturan Perundang-
undangan (KTPP), Effektifitas Sistim Pengendalian Internal (SPI), Kesesesuaian
dengan Standar Akuntansi yang berlaku, dan Pengungkapan yang memadai atas
laporan keuangan. Dimana dari 4 (empat) kategori tersebut yang mempunyai
bobot/pengaruh dalam pemberian opini ada 2 (dua) yakni Kepatuhan Terhadap
Peraturan Perundang-undangan (KTPP), Effektifitas Sistim Pengendalian Internal
(SPI), Jadi semakin banyak temuan terkait Kepatuhan Terhadap Peraturan
Perundang-undangan (KTPP), Effektifitas Sistim Pengendalian Internal (SPI) yang
material maka akan semakin berat untuk memperoleh opini WTP.
13
Selain itu banyaknya temuan berulang yang terjadi setiap tahunnya
mengindikasikan bahwa sistem pengendalian intern yang dilaksanakan masih
belum mampu menghilangkan temuan temuan sejenis dalam pengelolaan
keuangan di Kementerian PUPR.
Berikut ini adalah matrik temuan berulang yang ada di Kementerian PUPR
Tabel 5
MATRIK ANALISA TEMUAN HASIL PEMERIKSAAN BPK RI ATAS LKPUPR
TAHUN 2004 - 2016
SISTEM PENGENDALIAN INTERN
Temuan/ Jumlah
No Tahun No Penyebab Permasalahan
Unit Organisasi Satker
1 Pengelompokan Jenis Belanja Barang dan Belanja Modal 2015, 2014, 2013, 1 Kurang cermat dalam menyusun anggaran
pada saat Penganggaran Tidak Sesuai dengan Kegiatan 2011, 2010, 2008, sesuai dengan kegiatan yang akan dilakukan 34
yang dilakukan 2005
2 Aset Tetap belum dilakukan proses Inventarisasi dan 2015, 2014. 2013, 1 Kurang optimal dalam mengupayakan IP atas
Penilaian Kembali BMN 110
2012, 2011
3 - Penyaluran Hibah Aset Tetap Kementerian PU Berlarut- 2016,2015, 2014, 1 Belum ada pedoman jelas terkait pelaksanaan
larut pengelolaan hibah 47
2013, 2012, 2011
4 -Sistem
Pengelolaan Belanja
Aplikasi yang dibiayai
Penyusutan dan Hibah Luar Negeri
Penerapannya Belum 1 Aplikasi yang digunakan belum sempurna
Sesuai dengan Ketentuan Standar Akuntansi Yang Berlaku 2016,2015, sehingga memunculkan ketidakwajaran nilai 41
2014,2013 dalam laporan keuangan
5 - Penatausahaan atas Aset Rumah Negara Golongan III 2016, 2015, 2014, 1 Kurangnya pengendalian dan pengawasan
Belum Tertib 2013, 2012, 2011, dalam penatausahaan dan pengelolaan RNG III
220
- Penatausahaan atas PNBP Belum Memadai 2010, 2009, 2008, dan PNBP
2007
6 Penatausahaan Persediaan pada Beberapa Satuan Kerja 2016, 2015, 2014, 1 Lemahnya pengendalian dan pengawasan
Belum Tertib 2013, 2012, 2011, dalam penatausahaan persediaan
170
2010, 2009, 2008,
2007
7 Pencatatan dan Pengelolaan Aset Tetap Belum Dilakukan 2016, 2015, 2014, 1 Lemahnya pengendalian dan pengawasan
secara tertib 2013, 2011, 2009, dalam pencatatan dan pengelolaan aset tetap 179
2008, 2007, 2006
8 Pencatatan dan Penyajian Aset Tak Berwujud (ATB) dan 1 Belum terdapat prosedur pencatatan dan
2015, 2014, 2013,
Aset Lain-lain Tidak Akurat penyajian ATB 52
2011, 2010
853
KEPATUHAN TERHADAP PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
Temuan/
No Tahun No Penyebab Permasalahan Jumlah
Unit Organisasi
Satker
1 Belanja Jasa Dilaksanakan Tidak Sesuai Ketentuan 2016, 2015, 2014, 1 Kurang optimal dalam melakukan
Sehingga Terdapat Kelebihan Pembayaran 2013, 2012, 2011, pengawasan dan pengendalian atas 272
2009, 2007 pelaksanaan program
2 Pembayaran Biaya Perjalanan Dinas pada Satuan Kerja di 1 Kurang optimal dalam melakukan
2015, 2014, 2013,
Lingkungan Kementerian PU Tidak Sesuai Ketentuan pengawasan dan pengendalian terhadap 37
2010
Mengakibatkan Kelebihan Bayar pengeluaran belanja perjadin
3 - Terdapat Aset Tetap yang Berupa Tanah Belum Diproses 1 Kurang optimal dalam pengawasan,
Sertifikatnya dan Kendaraan Bermotor Tidak Didukung pengendalian dan pengamanan aset yang
2016, 2015, 2014,
Bukti Kepemilikan yang Sah menjadi tanggung jawabnya
2013, 2012, 2011, 297
- Aset Kementerian Pekerjaan Umum Tidak Diketahui
2009, 2008, 2004
Keberadaannya dan Tidak Dapat Ditelusuri Dokumen
Pendukungnya
4 Kelebihan Pembayaran Belanja Modal atas Pekerjaan yang 1 Kurang optimal dalam melakukan
Dilaksanakan Kurang dari Kontrak, Tidak Sesuai pengawasan dan pengendalian atas
Spesifikasi dan Penambahan Volume pada Pekerjaan 2015, 2014 pelaksanaan program 0
dengan Harga Satuan Timpang
5 Pelaksanaan Pekerjaan Tidak Dapat Diselesaikan Sesuai 2016, 2015, 2014, 1 Kurang cermat dan optimal dalam melakukan
Jangka Waktu yang Diperjanjikan dengan Denda 2013, 2012, 2011, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan 125
Keterlambatan 2009 pekerjaan
6 Aset Digunakan oleh Pegawai di Luar Satuan Kerja, 1 Pengguna Barang belum optimal dalam
Pensiunan, Pemerintah Daerah serta Pihak Lain Tanpa 2014, 2013, 2012, melakukan pengawasan, pengendalian dan
Didukung Dengan Dokumen Sesuai Ketentuan 2011, 2010, 2009, pengamanan aset secara hukum serta 131
2008, 2007, 2006, pengelolaan atas aset tetap yang berada dalam
2005, 2004 tanggung jawab pengelolaannya.
862
Dari tabel tersebut diatas terlihat bahwa LHP BPK RI mulai tahun 2004 sampai
dengan 2016 yang dihasilkan pada pemeriksaan atas laporan keuangan
Kementerian PUPR cukup banyak dengan kategori SPI sebanyak 8 kategori
temuan pemeriksaan dengan jumlah satker yang terlibat sebanyak 853 Satker dan
14
Kepatuhan Terhadap Peraturan Perundang undangan dengan 6 Kategori Temuan
Pemeriksaan melibatkan 862 Satker.
Selain itu banyaknya permasalahan dalam pelaksanaan
pertanggungjawaban anggaran masih banyak terjadi di satuan kerja di
kementerian Pekerjaan umum dan perumahan Rakyat, dimana potret tersebut
dapat terlihat melalui indikator pelaksanaan anggaran, sebagai berikut :
Tabel 6
Indikator yang dinilai dalam pelaksanaan anggaran
Realisasi Anggaran Rencana Penyerapan VS Realisasi (status 4 Agustus 2017) Jumlah LPJ Bendahara
UNIT ORGANISASI
Revisi DIPA
15
Tabel 7
Hasil Pementauan E-Rekonsiliasi Laporan Keuangan
16
keuangan Kementerian PUPR.
Hasil Analisa KTPP
A. Kurang Optimalnya Pengendalian dan Pengawasan terhadap
penatausahaan aset dan Pertanggungjawaban Belanja.
B. Kurang Optimalnya Pengendailan atas Pelaksanaan dan
pertanggungjawaban Angaran
Dari Harapan dari Stakeholder yang terlibat di Biro Keuangan, secara Internal Biro
keuangan melakukan Analisis Penyebab dari Fluktuasi Opini yang terjadi dan Banyaknya
LHP yang yang terjadi pada pemeriksaan Laporan Keuangan melalui Analisa Fishbone
(Analisa Penyebab)
Gambar 6
Analisa Fishbone
KASUS Effect
Material Method
Dokumen Sumber
Sulit didapat Pedoman Kerja
LHP dan Temuan yang kurang
Banyak dan berulang
Prosedur tidak
Alur Distribusi SOP & Pengendalian
ringkas
lemah
Perbaikan Perencanaan &
Deteksi dini kesalahan
Opini Laporan Keuangan
PUPR Tidak WTP
Kurang Pemahaman
Petugas Kesalahan Update Aplikasi
Aplikasi
Peningkatan
Kompetensi Kurang Komunikasi Informasi
Pemahaan
menyeluruh
Aplikasi
manual
Help Desk
MAN Mechine
Hasil Analisis :
• MAN
Kurangnya Pemahaman Petugas Keuangan dan Lemahnya komunikasi dapat
menyebabkan opini laporan ekuangan kementerian PUPR tidak WTP dikarenakan
90% dalam pelaksanaan perbendaharaan & penyajian Laporan Keuangan
menggunakan Sumber Daya Manusia
• MECHINE
Ketergantungan dari pelaksanaan kegiatan perbendaharaan dan penyajian
laporan keuangan tergantung dari Aplikasi pendukung yang dikeluarkan oleh
pengelola keuangan seringnya update aplikasi dan terjadinya kesalahan dalam
aplikasi menjadi penyumbag opini atas laporan Keuangan Kementerian PUPR
tidak WTP.
• METHOD
SOP dan Pengendalian yang lemah dan kurangnya deteksi dini terhadap kesalahan
pada Prosedur yang tidak ringkas dan pedoman kerja yang kurang dari seluruh
aktivitas perbendaharaan dan laporan keuangan menyebabkan Opini Laporan
Keuangan Kementerian PUPR tidak WTP
• MATERIAL
17
Alur Distribusi Dokumen sumber yang tidak lancar utk kebutuhan laporan
keuangan dan banyaknya LHP atas temuan pemeriksaan dimana banyak
ditemukan kesalahan berulang dikarenakan perencanaan dan pelaksanaan yang
tidak sesuai dengan kasidah kaidah yang dipersyaratkan menganggu capaian opini
WTP.
Tabel 8
Analisis Stakeholder Internal
Posisi Pengaruh
No. Stakeholder Internal Nama Unit/Bagian Positif Negatif Netral Manfaat bagi Stake Holder
(Mendukung) (Menentang) (Ambivalen)
Dari Tabel Analisis Stakeholder Internal yang dilakukan meliputi Unit Organisasi
Eselon I dan Satuan Kerja di lingkungan Kementerian PUPR, yaitu Sekretariat Jenderal,
Ditjen/Badan, Inspektorat, Satuan Kerja dan Pegawai PUPR dengan penentuan Posisi
Pengaruh Positif yang mendukung gagasan Rancangan Perubahan, Posisi Negatif yang
18
menentang dan Netral atau ambivalen. Posisi ini menentukan tingkat kepengaruhan
stakeholder terhadap gagasan dan lingkup kegiatan atau hubungan kerja/kegiatan unit
yang dilakukan dalam usulan rancangan proyek perubahan.
Tabel 9
Analisis Stakeholder Eksternal
Posisi Pengaruh
No. Stakeholder Internal Nama Unit/Bagian Positif Negatif Netral
(Mendukung) (Menentang) (Ambivalen)
Badan Pemeriksa
2. I. Auditorat Utama Keuangan Negara IV
Keuangan (BPK)
1. Auditorat IV.a v v
2. Auditor v v
Badan Pengawas
I. Deputi Bidang Perekonomian dan
3. Keuangan dan
Kemaritiman
Pembangunan
1. Sub Direktorat Dukungan Implementasi Standar v v
Akuntansi Lingkungan Pemerintah Pusat
2. Auditor v v
4. Masyarakat/Publik Masyarakat/Public v v
Wartawan Wartawan v v
19
Tabel 10
Peran Stakeholder Primer
PERAN MASING MASING STAKEHOLDER
20
Tabel 11
Peran Stakeholder Sekunder
PERAN MASING MASING STAKEHOLDER
Masyarakat/Publik Masyarakat/Public/Wartawan
Wartawan
Pada Kategori Stakeholder Sekunder ini hubungan kerja dengan pihak luar adalah
dominannya karena stakeholder sekunder adalah kategori kelompok stakeholder yang
tidak memiliki kaitan kepentingan secara langsung terhadap suatu kebijakan, program
dan proyek tetapi memiliki kepedulian daa keprihatinan sehingga mereka turut bersuara
dan berpengaruh terhadap sikap masyarakat dan keptusan legal pemerintahan. Pada
stakeholder sekunder ini terdiri dari Kementerian Keuangan, Badan Pemeriksa
Keuangann (BPK), Badan Pengawasan Keuangand an Pembangunan (BPKP) dan
masyarakat/Public dan Wartawan.
Tabel 12
Peran Stakeholder Kunci
21
Kategori Stakeholder kunci memiliki peran sebagai stakeholder yang memiliki
kewenangan secara legal dalm hal pengambilan keputusan. Nama nama stake holder yang
terlibat didalamnya mulai dari Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR, Kepala Bagian Tata
Laksana Keuangan dan Umum, Bagian Pembinaan dan Informasi pengelolaan Keuangan,
Bagian Perbendaharaan dan Evaluasi dan Pelapora Keuangan menjadi penentu jalannya
Rancangan Proyek Perubahan yang diusulkan dan memastikan output/outcome proyek
tersebut memenuhi target yang direncanakan.
Selanjutnya peran dari masing-masing stake holder terkait dengan Rancangan Proyek
Perubahan (RPP) dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar 7
Peta Stakeholder
PETA STAKEHOLDER
Menteri
PUPR
Keterangan :
Kordinasi Line
Reporting Line
Directing Line
22
Gambar 8
Penggolongan Peta Stakeholder
Tabel 13
Stretegi Komunikasi
STRATEGI KOMUNIKASI
Stakeholder Strategi
- Audensi
Promotors ( + + ) - Konsultansi
- Koordinasi/kolaborasi
- Audensi
Latens (+ −) - Konsultansi
- Koordinasi/Kolaborasi
- Konsultasi
- Sosialisasi
Defenders (− +)
- Hepdest
- Clinik
23
Strategi komunikasui yang akan dilakukn dan peta stakeholder dalam mendukung
Rancangan Proyek Perubahan adalah Audensi, Konsultasi, koordinasi/kolaborasi pada
Promotor, Latents, sedangkan Konsultasi, sosialisasi, Helpdesk dan Clinic pada Defenders
serta Press Release bersama biro Komunikasi Publik pada Apathetic.
D. Analisa SWOT
Analisis SWOT digunakan untuk mendapatkan strategi yang dilakukan untuk
pencapaian tujuan dengan mengkolaborasi faktor-faktor Internal dan eksternal yang ada
sehingga dihasilkan faktor-faktor kunci keberhasilan yang kategorikan pada Kekuatan,
Kelemahan, Peluang dan Ancaman.
Tabel 14
Evaluasi Faktor Internal dan Eksternal
Hasil Evaluasi Faktor Internal dan Eksternal didapatkan hasil Faktor Kunci yang
diurutkan dengan nomor I dan II sebagai faktor yang paling dominan dalam kategori
Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Acaman.
Hasil Penentuan Faktor Kunci sebagai berikut
24
Tabel 15
Faktor Faktor Kunci
Tabel 16.
Formulasi Strategi
2. Kebijakan Pimpinan yang mendukung 2 Sistem Informasi dan Komunikasi belum memadai
25
Dari Tabel 14 dan 15 didapatkan formulasi strategi yang dilakukan dalam
Mengoptimalkan Pengendalian Intern Tata Kelola Keuangan untuk peningkatan
laporan keuangan yang akuntabel dan berkelanjutan menggunakan strategi SO
yaitu
1. Manfaatkan Alokasi dana untuk Pengendalan Intern, Buku Saku dan Help
Desk melalui Sosialisasi, Pendampingan, Bimtek untuk pelaporan keuangan
yang Akuntabel dan Berkelanjutan
2. Gunakan Kebijakan Pimpinan yang mendukung dan dukungan stake holder
dalam mencapai laporan keuangan yang akuntabel dan berkelanjutan
S = 3,55
Kuadran Kuadran
II I
1,00
0,75
T = 1,72 O = 3,35
1,00 1,63
Kuadran Kuadran
IV III
W = 2,80
26
E. HASIL KUISIONER
Tabel 17.
Hasil Kuisioner
Peningkatan Kualitas Laporan Keuangan dan Penyelenggaraan SPIP
III. PELAKSANAAN
NO. I. MATERI YANG DISAMPAIKAN II. NARASUMBER RAKOR SECARA
Jumlah Rata-rata Jumlah Rata-rata Jumlah Rata-rata
KESELURUHAN
Responden Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q1 Q2 Q3 Q1 Q2 Q3
Jumlah 769,00 745,00 749,00 751,00 720,00 3734,00 3,95 775,00 714,00 726,00 2215,00 3,91 798,00 675,00 674,00 2147,00 3,79
Mean 4,07 3,94 3,96 3,97 3,81 4,10 3,78 3,84 4,22 3,57 3,57
Median 4,00 4,00 4,00 4,00 4,00 4,00 4,00 4,00 4,00 4,00 4,00
Modus 4,00 4,00 4,00 4,00 4,00 4,00 4,00 4,00 4,00 4,00 4,00
• Narasumber
Berdasarkan hasil kuesioner yang disebar kepada para peserta diperoleh
nilai rata-rata sebesar 3,91. Sehingga dapat kita simpulkan bahwa menurut
responden narasumber yang dihadirkan telah SESUAI dengan materi yang
dibahas. Menurut responden narasumber menguasai materi yang disajikan
dan dapat menyampaikan materi tersebut dengan tepat waktu dan dengan
cara penyajian yang sesuai dengan materi.
• Feedback
1. Apakah anda setuju dengan tujuan pelaksanaan rakor terkait
pengendalian intern kali ini?
“Dari 185 responden semuanya menyatakan SETUJU dengan tujuan
pelaksanaan rakor terkait pengendalian intern”
27
2. Apakah isu pengendalian internal ini perlu ditindaklanjuti dengan
pedoman penyelenggaraan SPIP tingkat Kementerian?
“Dari 185 responden sebanyak 184 responden atau 99,45 %
reponden menyatakan bahwa isu pengendalian internal perlu
ditindaklanjuti dengan pedoman penyelenggaraan SPIP tingkat
Kementerian dan hanya 1 responden yang menyatakan tidak perlu
ditindaklanjuti.”
28
BAB III
RANCANGAN DAN PELAKSANAAN PROYEK PERUBAHAN
Gambar 10
Rancangan Proyek Perubahan
29
3.2. Manfaat Rancangan Proyek Perubahan
Tabel 18
Manfaat bagi Stakeholder Internal
II. Biro Pengelolaan BMN dan Layanan Semakin baiknya Penyajian dalam Penyusunan
Pengadaan Laporan Keuangan Kementerian PUPR yang
Akuntabel dan Handal
1. Bagian Pengembangan Sstem BMN dan Umum
Pemahaman Penyusunan dan Pengendalian atas
III. Biro Komunikasi Publik Laporan Keuangan ke Seluruh Wilayah kerja
Kementerian PUPR melalui Press Release
1. Bagian Pelayanan Informasi Publik dan Umum
IV. Biro Perencanaan Anggaran dan Kerjasama
Luar Negeri Mendukung Perencanaan Anggaran yang semakin baik
1. Bagian Administrasi Penganggaran
Mendukung upaya legalisasi Peraturan yang ada di
V. Biro Hukum
PUPR
1. Bagian Penyusunan Peraturan Perundang-
undangan I
Mendukung kegiatan pendampingan penyusunan
2 Inspektorat Jenderal I. Inspektorat V Laporan keuangan dan pelaksanaan Review atas
Laporan Keuangan Kementerian PUPR
1. Korrdinator Bidang
2. Auditor
30
memudahkan dalam pebngendalian Penganggaran,
II. Sekretariat Badan Pelaksanaan Anggaran dan Pelaporan Keuangan dan
bermanfaat sebagai pedoman pengendalian tingkat E1
1. Bagian Keuangan & Umum
III. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Manajemen Menjadikan bagian dari silabus peningkatan
dan Pengembangan Jabatan Fungsional komptensi Pejabat Satker
Tabel 19
Manfaat bagi Stakeholder Eksternal
31
3.3. Organisasi Rancangan Proyek Perubahan
Organisasi Rancangan Proyek Perubahan digunakan untuk dapat
memperjeas alur pelaksanaan kegiatan dari rancangan proyek perubahan.
Gambar 11
Organisasi Rancangan Proyek Perubahan
32
3.4. Proses Kegiatan Rancangan Proyek Perubahan
Gambar 12
Dari gambar diatas, maka sesuai dengan tahapan yang akan dicapai dalam
milestone pelaksanaan jangka pendek, menengah dan jangka panjang. yaitu :
33
A. Jangka Pendek
Tabel 20
Rincian Kegiatan RPP Jangka Pendek
JANGKA PENDEK
34
B. Jangka Menengah
Tabel 21
Rincian Kegiatan RPP Jangka Menengah
JANGKA MENENGAH
1 Penyusunan Draft Final Pengendalian Kepala Biro Keuangan dan Tim Biro Keuangan, Itjen, Badan-Badan, Ditjen, Itjen, Draft Final Pengendalian
Intern Anggaran, Pelaksanaan Efektif BPKP, Biro Hukum, Biro PBMN, Biro PAKLN Intern, Laporan Hasil
Bandung
Anggaran dan Pelaporan keuangan Kementerian Keuangan Penyusunan
untuk Permen
2 Penyiapan Peraturan Menteri PUPR Kepala Biro Keuangan dan Tim Biro Keuangan dan Biro Hukum Surat Undangan Rapat
tentang Pengendalian Intern Anggaran, Efektif Persiapan Peraturan
Jakarta
pelaksanaan Anggaran dan Pelaporan Menteri & Notulen
Keuangan Rapat & Konsep Permen
3 Rapat pembahasan Draft Final Kepala Biro Keuangan dan Tim Biro Keuangan, Itjen, Badan-Badan, Ditjen, Itjen, Notulen Rapat
Jakarta
Peraturan Menteri PUPR Efektif BPKP, Biro Hukum, Biro PBMN
4 Peraturan Menteri PUPR tentaang Kepala Biro Keuangan dan Tim Biro Keuagan, Biro Hukum Sekjen dan Menteri Permen PUPR tentang
Jakarta
Pengendalian Intern Anggaran Efektif PUPR PIPK
5 Sosialisasi dan Diseminasi Kepala Biro Keuangan dan Tim Biro Keuangan, Biro PBMN, Itjen dan Biro Materi dan SDM yang Jakarta/Denpasar
Efektif Kompu , Ditjen, Badan, Satuan Kerja, Pegawai memahami Pengedalian /Bandung/Palem
PUPR Intern bang
C. Jangka Panjang
Tabel 22
Rincian Kegiatan RPP Jangka Panjang
JANGKA PANJANG
No. Kegiatan PenanggungJawab Stakeholder Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des OUTPUT KET
1. Penyelenggaraan/Implementasi SPIP Kepala Biro Keuangan dan Biro Keuangan, Ditjen, Badan, Itjen, Laporan Keuangan Yang Seluruh Unor
Sesditjen/Sesba BPK RI, BPKP, Satuan Kerja, Akuntabel
2. Monitoring Implementasi Kepala Biro Keuangan dan Biro Keuangan dan Biro PBMN, Laporan Hasil Monitring Biro Keuangan Bekerjasama
Sesditjen/Sesba Ditjen, Itjen, dgn masing masing Unor
Dalam Rancangan Milestone yang ditetapkan, terjadi ketidaksesuaian antara rencana dan
pelaksanaan kegiatan dalam upaya menghasilkan proyek perubahan, hal ini dituangkan
dalam tabel berikut :
Tabel 23
Proses Pelaksanaan Kegiatan
No. Pekerjaan Aktivitas Bukti Rencana Realisasi Penyebab
Pelaksanaan Pelaksanaan
35
No. Pekerjaan Aktivitas Bukti Rencana Realisasi Penyebab
Pelaksanaan Pelaksanaan
5 Penyusunan Buku Saku Penyusunan Buku Draft Buku, Daftar 18 Agustus 2017 18 Agustus Sesuai jadwal
Pelaporan Keuangan saku Hadir dan Foto 2017
6 Penyampaian Buku Saku ke Penyampaian Buku Surat Penyampaian 5 September 5 September Sesuai jadwal
Unit Organisasi untuk Saku Pelaporan Draft Surat 2017 2017
Dikoreksi keuangan
7 Penyiapan sarana dan Penyiapan sarana Surat 5 September 7 Agustus Sudah disiapkan oleh
prasaran Help Desk dan prasarana help Pemberitahuan 2017 2017 setiap bagian
dek dan Foto
8 Persiapan penyusunan Rapat Persiapan Daftar Hadir dan 26 September 9 Oktober Penyusunan laporan
Pengendalian Intern penyusunan notulensi 2017 2017 keuangan triwulan
Pelaporan keuangan dan pendampingan
pada Unit Organisasi
9 Rapat Persiapan Buku Saku Rapat Persiapan Daftar Hadir dan 27 September 3 Oktober Penanggungjawab
Anggaran dan Pelaksanaan penyusunan notulensi 2017 2017 sedang melakukan
Pertanggungjawaban proses penyusunan
RKAKL satker Biro
Keuangan
10 Rapat Finalisasi Buku saku Rapat Finalisasi Daftar hadir dan 20 Oktober 2017 6 November Pelaksanaan
Pelaporan Keuanagn notulen rapat 2017 Konsinyasi
pembahasan buku
saku dan
pengendalian intern
dengan UNOR
11 Konsultasi/Bimtek PIPK Konsultasi/Bimbin Daftar hadir dan 22 Oktober 2017 Bogor, 11 s.d Jadwal dimajukan
dan Rumusan Pengendalian gan Pengendalian notulen rapat 13 Oktober karena
Intern Pelaporan Keuangan Intern 2017 menyesuaikan
dengan jadwal
narasumber
12 Buku saku penganggaran & Rapat / Bimtek Notulen Rapat 2 Oktober 2017 2 Oktober Sesuai Jadwal
Pertanggungjawaban dan 2017
Pengendalian intern
13 Konsinyasi buku saku dan Rapat Koordinasi Notulen Rapat, 19-21 Oktober 19 s.d 21 Sesuai Jadwal
Pengendalian Intern Daftar Hadir dan 2017 Oktober 2017
Pertanggungjawaban dan Foto
Pelaporan Keuangan
14 Konsinyasi Buku saku Tata Rapat Koordinasi Notulen Rapat, 30 Oktober 2017 21 s.d 23 Menyesuaikan jadwal
Kelola dan pengendalian daftar hadir dan November dengan bagian
Intern Tata keola foto 2017 keuangan UNOR
Uji Coba Buku Saku, Pengendalian Intern dan Help Desk
1 Uji coba buku Bimtek, Konsinyasi, Foto, Daftar Hadir Oktober 2017 Surabaya, 18 Sesuai jadwal
sakuPengendalian Intern Penelitian RKAKL Oktober 2017
dan help Desk
Batam, 27 s.d
28 Oktober
2017
36
BAB IV
HASIL/CAPAIAN PROYEK PERUBAHAN
Salah satu tujuan SPIP adalah keyakinan yang memadai atas keandalan
pelaporan keuangan termasuk didalanya ketaatan terhadap peraturan
perundang-undangan, keandalan pelaporan keuangan yang berasal dari
data dan transaksi yag bersumber dari dokumen pertanggungjawaban
anggaran yang dikelola di Kementerian PUPR. Keadalan atas hal tersebut
dimulai dari penganggaran, pelaksanaan pertanggungjawaban anggan
dan pelaporan keuangan.
37
1. Pengendalian Intern Penganggaan
Pada Pengendalian Intern Penganggaran membahas tentang
pengendalian intern penggunaan akun dan standar biaya dalam
penganggaran. Hal ini adalah seringnya kesalahan penganggaran
dalam mennetukan jenis belanja, akun yang digunakan dan standar
biaya yang digunakan. Prinsip prinsip anggaran yang perlu
dicermati adalah
a. Transparansi dan akuntabilitas anggaran
b. Disiplin Anggaran
c. Keadilan Anggaran
d. Efisiensi dan efektivitas anggaran
e. Disusun dengan Pendekatan Kinerja
38
Secara Detail tentang Pengendalian Intern tertuang dalam buku
Pengendalian Intern Tata Kelola Keuangan sebagaimana terlampir.
39
Secara Detail Buku Saku Penganggaran tertuang dalam buku
Pengendalian Intern Tata Kelola Keuangan sebagaimana terlampir.
40
4. Menyusun dan menyajikan komponen laporan keuangan berupa
Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Operasional, Laporan
Perubahan Ekuitas, Neraca dan Catatan atas Laporan Keuangan.
5. Melakukan analisis laporan keuangan sebelum dilakukan
publikasi dan penyampaian laporan keuangan.
6. Menyampaikan laporan keuangan secara tepat waktu.
41
Pembentukan Tim Efektif
Rapat Penyelenggaraan
PIPK
Rapat Penyelenggaraan
Koordinasi Peningkatan
Kualitas Laporan Keuangan
dan SPIP
42
Penyusunan Buku Saku
Pelaporan Keuangan
Konsultasi/Bimtek PIPK
dan Rumusan Pengendalian
Intern Pelaporan Keuangan
43
Konsinyasi buku saku dan
Pengendalian Intern
Pertanggungjawaban dan
Pelaporan Keuangan
44
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
5.2 SARAN
45