BRSbrsInd 20180108074703
BRSbrsInd 20180108074703
Pada bulan Agustus 2017, Nusa Tenggara Barat mengalami deflasi sebesar 0,26 persen, atau
terjadi penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 128,51 pada bulan Juli 2017 menjadi
128,18 pada bulan Agustus 2017. Angka deflasi ini lebih besar dibandingkan dengan angka deflasi
nasional yang tercatat sebesar 0,07 persen.
Untuk wilayah Nusa Tenggara Barat, Kota Mataram mengalami deflasi sebesar 0,38 persen dan
Kota Bima mengalami inflasi sebesar 0,25 persen.
Inflasi Nusa Tenggara Barat bulan Agustus 2017 sebesar 0,26 persen terjadi karena adanya
penurunan harga yang ditunjukkan dengan penurunan indeks pada Kelompok Bahan Makanan
sebesar 0,98 persen dan Kelompok Transport, Komunikasi & Jasa Keuangan sebesar 0,61 persen.
Sedangkan kenaikan indeks terjadi pada Kelompok Pendidikan, Rekreasi & Olah raga sebesar
0,23 persen; Kelompok Kesehatan sebesar 0,21 persen; Kelompok Sandang sebesar 0,18 persen;
Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan bakar sebesar 0,1 persen dan Kelompok
Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau sebesar 0,04 persen.
Komoditas terbesar penyumbang inflasi adalah Tomat Sayur, Apel, Daging Ayam Ras,
Tongkol/Ambu-Ambu, Besi Beton, Garam, Jeruk Nipis/Limau, Telur Ayam Ras, Tarip Pulsa
Ponsel dan Kayu Lapis.
Komoditas terbesar yang memberikan sumbangan terjadinya deflasi adalah Bawang Merah,
Angkutan Udara, Cabai Rawit, Tongkol Pindang, Bawang Putih, Cabai Merah, Kakap Merah,
Selar/Tude, Batu Bata/Batu Tela dan Daging Sapi.
Laju inflasi Nusa Tenggara Barat tahun kalender Agustus 2017 sebesar 2,34 persen lebih tinggi
dibandingkan inflasi tahun kalender Agustus 2016 sebesar 2,16 persen. Sedangkan laju inflasi
“tahun ke tahun” Agustus 2017 sebesar 2,78 persen lebih rendah dibandingkan dengan laju inflasi
“tahun ke tahun” di bulan Agustus 2016 sebesar 4,04 persen.
Dari 82 kota yang menghitung IHK, tercatat 47 kota mengalami deflasi dan 35 kota mengalami
inflasi. Deflasi terbesar terjadi di Kota Ambon sebesar 2,08 persen diikuti Kota Tual sebesar 2,05
persen. Sedangkan deflasi terkecil terjadi di Kota Samarinda sebesar 0,03 persen diikuti Kota
Tangerang sebesar 0,07 persen. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Lhokseumawe sebesar 1,09 persen
dan inflasi terendah terjadi di Kota Batam sebesar 0,01 persen.
Grafik 1
Inflasi Bulanan Nusa Tenggara Barat Tahun 2015 - 2017
2,00
1,50
1,00
Persen
0,50
0,00
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
-0,50
-1,00
Pada bulan Agustus 2017 kelompok komoditas yang memberikan andil/sumbangan deflasi adalah
Kelompok Bahan Makanan sebesar 0,22 persen dan Kelompok Transport, Komunikasi & Jasa Keuangan
sebesar 0,11 persen. Sedangkan kelompok yang memberikan andil/sumbangan inflasi adalah Kelompok
Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan bakar sebesar 0,03 persen; Kelompok Pendidikan, Rekreasi & Olah
raga sebesar 0,01 persen; Kelompok Kesehatan sebesar 0,01 persen; Kelompok Sandang sebesar 0,01
persen dan Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau sebesar 0,01 persen.
1. Bahan Makanan
Tabel 1
Kelompok bahan makanan pada bulan
Inflasi dan Sumbangan Kelompok Bahan Makanan Agustus 2017 mengalami deflasi sebesar
bulan Agustus 2017 0,98 persen dengan IHK sebesar 130,74
lebih rendah dibandingkan bulan Juli 2017
KOMODITAS INFLASI SUMBANGAN
(1) (2) (3) yang mengalami inflasi sebesar 0,58
Bahan Makanan -0,98 -0,2221 persen dengan IHK sebesar 132,04.
Padi-Padian, Umbi-Umbian Dan Dari sebelas sub kelompok dalam
0,03 0,0009
Hasilnya
Daging Dan Hasil-Hasilnya 0,30 0,0070 kelompok ini, 7 sub kelompok mengalami
Ikan Segar -0,05 -0,0059 inflasi dan 4 kelompok mengalami deflasi.
Ikan Diawetkan -6,06 -0,0590
Inflasi tertinggi terjadi pada sub kelompok
Telur, Susu Dan Hasil-Hasilnya 0,75 0,0126
Sayur-Sayuran 2,97 0,0494 Sayur-sayuran sebesar 2,97 persen dan
Kacang - Kacangan -0,25 -0,0021 inflasi terendah terjadi pada sub kelompok
Buah - Buahan 0,72 0,0221
Bumbu - Bumbuan -13,27 -0,2473 Lemak dan Minyak sebesar 0,01 persen.
Lemak Dan Minyak 0,01 0,0001 Sedangkan Deflasi terbesar terjadi pada
Bahan Makanan Lainnya 0,03 0,0000
sub kelompok Bumbu - bumbuan sebesar
13,27 persen dan deflasi terkecil terjadi
pada sub kelompok Ikan Segar sebesar 0,05 persen. Secara keseluruhan pada bulan Agustus 2017,
kelompok ini memberikan sumbangan deflasi sebesar 0,2221 persen. Komoditas yang dominan
memberikan sumbangan inflasi antara lain Tomat Sayur, Apel, Daging Ayam Ras, Tongkol/Ambu-
Ambu dan Garam. Sedangkan komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi antara lain
Bawang Merah, Cabai Rawit, Tongkol Pindang, Bawang Putih dan Cabai Merah.
4. Sandang
Tabel 4
Kelompok sandang pada bulan
Inflasi dan Sumbangan Kelompok Sandang bulan Agustus 2017 mengalami inflasi sebesar
Agustus 2017 0,18 persen dengan IHK sebesar 121,29
lebih tinggi dibandingkan bulan Juli 2017
KOMODITAS INFLASI SUMBANGAN
(1) (2) (3) yang mengalami inflasi sebesar 0,17
Sandang 0,18 0,0092 persen dengan IHK sebesar 121,07.
Sandang Laki-Laki 0,10 0,0012
Sandang Wanita 0,11 0,0016 Dari empat sub kelompok dalam
Sandang anak-anak -0,15 -0,0016 kelompok ini, 3 sub kelompok mengalami
Barang Pribadi dan Sandang Lain 0,75 0,0081
inflasi dan 1 kelompok mengalami deflasi.
Inflasi tertinggi terjadi pada sub kelompok
Barang Pribadi dan Sandang Lain sebesar 0,75 persen dan inflasi terendah terjadi pada sub kelompok
Sandang Laki-laki sebesar 0,1 persen. Sedangkan deflasi hanya terjadi pada sub kelompok Sandang
Anak-anak sebesar 0,15 persen. Secara keseluruhan pada bulan Agustus 2017, kelompok ini
memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,0092 persen. Komoditas yang dominan memberikan
sumbangan inflasi antara lain Emas Perhiasan, Pembalut Wanita, Sarung Katun, Seragam Sekolah
Wanita dan Baju Anak Stelan. Sedangkan komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi
antara lain Pampers dan Baju Muslim.
Kelompok Kesehatan pada bulan Agustus 2017 mengalami inflasi sebesar 0,21 persen dengan IHK
sebesar 121,27 lebih rendah dibandingkan bulan Juli 2017 yang mengalami inflasi sebesar 0,23 persen
dengan IHK sebesar 121,02.
Dari empat sub kelompok dalam kelompok ini, 3 sub kelompok mengalami inflasi dan 1 kelompok
mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi
Tabel 5 pada sub kelompok Jasa Perawatan
Inflasi dan Sumbangan Kelompok Kesehatan bulan Jasmani sebesar 2,64 persen dan inflasi
Agustus 2017 terendah terjadi pada sub kelompok Jasa
Kesehatan sebesar 0 persen. Sedangkan
KOMODITAS INFLASI SUMBANGAN
(1) (2) (3) deflasi hanya terjadi pada sub kelompok
Kesehatan 0,21 0,0075 Obat-obatan sebesar 0,13 persen. Secara
Jasa Kesehatan 0,00 0,0000
keseluruhan pada bulan Agustus 2017,
Obat-Obatan -0,13 -0,0012
Jasa Perawatan Jasmani 2,64 0,0059 kelompok ini memberikan sumbangan
Perawatan Jasmani Dan Kosmetika 0,16 0,0029 inflasi sebesar 0,0075 persen. Komoditas
yang dominan memberikan sumbangan
inflasi antara lain Facial, Parfum, Tarip Gunting Rambut Wanita, Shampo dan Make Up Salon.
Sedangkan komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi antara lain Obat Dengan Resep,
Pasta Gigi, Sikat Gigi, Minyak Rambut dan Vitamin.
Grafik 2
Inflasi Bulan Agustus 2017 Nusa Tenggara Barat, Kota Mataram dan Kota Bima
-0,26
Inflasi 0,25
-0,38
Jika dirinci menurut kota-kota IHK di Nusa Tenggara Barat, Kota Mataram mengalami deflasi pada
bulan Agustus 2017 sebesar 0,38 persen, dan inflasi tahun kalender (Agustus 2017 – Desember 2016)
sebesar 2,32 persen. Kota Bima mengalami inflasi pada bulan Agustus 2017 sebesar 0,25 persen dan inflasi
tahun kalender (Agustus 2017 – Desember 2016) sebesar 2,41 persen.
Laju inflasi ‘tahun ke tahun’ Kota Mataram untuk bulan Agustus 2017 terhadap bulan Agustus
2016 sebesar 3,01 persen. Sementara laju inflasi ’tahun ke tahun’ Kota Bima untuk bulan Agustus 2017
terhadap bulan Agustus 2016 sebesar 1,94 persen.
Pada bulan Agustus 2017, di tingkat nasional terjadi deflasi sebesar 0,07 persen dengan Indeks
Harga Konsumen (IHK) sebesar 129,91. Dari 82 kota yang menghitung IHK, tercatat 47 kota mengalami
deflasi dan 35 kota mengalami inflasi. Deflasi terbesar terjadi di Kota Ambon sebesar 2,08 persen diikuti
Kota Tual sebesar 2,05 persen. Sedangkan deflasi terkecil terjadi di Kota Samarinda sebesar 0,03 persen
diikuti Kota Tangerang sebesar 0,07 persen. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Lhokseumawe sebesar 1,09
persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Batam sebesar 0,01 persen.
Tabel 8
Perbandingan Inflasi 6 Kota di Wilayah Bali dan Nusa Tenggara
Bulan Agustus 2017
Inflasi
Kota IHK
Bulanan Tahun Kalender Year on Year
(1) (2) (3) (4) (5)
SINGARAJA 137,26 0,49 1,60 2,79
Untuk wilayah Bali dan Nusa Tenggara, dari 6 kota yang menghitung IHK, tercatat 4 kota
mengalami inflasi dan 2 kota mengalami deflasi. Kota-kota yang mengalami inflasi adalah Kota Singaraja
sebesar 0,49 persen; Kota Denpasar sebesar 0,26 persen; Kota Bima sebesar 0,25 persen dan Kota Maumere
sebesar 0,12 persen. Sedangkan kota yang mengalami deflasi adalah Kota Kupang sebesar 0,61 persen dan
Kota Mataram sebesar 0,38 persen.
INDEKS HARGA KONSUMEN (IHK) DAN LAJU INFLASI KOTA MATARAM, KOTA BIMA
DAN NUSA TENGGARA BARAT BULAN AGUSTUS 2017 (TAHUN 2012=100)
LAJU INFLASI “TAHUN KALENDER” KOTA MATARAM, KOTA BIMA DAN NUSA TENGGARA
BARAT (GABUNGAN) BULAN AGUSTUS 2017 (TAHUN 2012=100)
Nusa Tenggara
Kode Kelompok/Sub Kelompok Komoditi Mataram Bima
Barat
[1] [2] [3] [4] [5]
LAJU INFLASI “TAHUN KE TAHUN” KOTA MATARAM, KOTA BIMA DAN NUSA TENGGARA
BARAT (GABUNGAN) BULAN AGUSTUS 2017 (TAHUN 2012=100)
Nusa Tenggara
Kode Kelompok/Sub Kelompok Komoditi Mataram Bima
Barat
[1] [2] [3] [4] [5]
Sumbangan Sumbangan
No Jenis Barang No. Jenis Barang
Inflasi (%) Deflasi (%)
Sumbangan Sumbangan
No Jenis Barang No. Jenis Barang
Inflasi (%) Deflasi (%)
Sumbangan Sumbangan
No Jenis Barang No. Jenis Barang
Inflasi (%) Deflasi (%)