KOTA SURABAYA
Laju inflasi tahun kalender sebesar 0,37 persen dan tingkat inflasi tahun
ke tahun Kota Surabaya sebesar 1,18 persen. Jika dibandingkan dengan
Jawa Timur angka tingkat inflasi tahun ke tahun lebih rendah yaitu 1,25
persen, dan Nasional lebih tinggi yaitu sebesar 1,55 persen.
Inflasi bulan Januari 2021 disebabkan karena semua kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi (kenaikan harga).
Kelompok pengeluaran yang paling tinggi kenaikan harganya yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 1,23
persen; diikuti dengan kelompok pengeluaran informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,40 persen; kelompok
penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,32 persen; kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,20
persen; kelompok pakaian dan alas kaki yang mempunyai nilai yang sama dengan kelompok perlengkapan, peralatan, dan
pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,12 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,07 persen; kelompok
kesehatan sebesar 0,06 persen; kelompok pendidikan sebesar 0,04 persen; dan yang paling rendah yaitu kelompok perumahan,
air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga yang mempunyai nilai yang sama dengan kelompok transportasi sebesar 0,03 persen.
Lima komoditas yang memberikan sumbangan inflasi terbesar yaitu cabai rawit (0,1432), tarif jalan tol (0,0678), tempe
(0,0499), melon (0,0471), dan tahu mentah (0,0439). Sedangkan komoditas yang menghambat terjadinya inflasi antara lain telur
ayam ras (-0,0709), angkutan udara (-0,0606), angkutan antar kota (-0,0179), biskuit (-0,0143), dan bawang merah (-0,0130).
Menurut andil terjadinya inflasi dari 11 kelompok pengeluaran, semuanya memberikan andil terjadinya inflasi pada bulan
Januari 2021, yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau 0,2737 persen; kelompok pengeluaran informasi, komunikasi,
dan jasa keuangan sebesar 0,0264 persen; kelompok pengeluaran informasi, komunikasi, dan jasa keuangan; kelompok penyedia
E. K e s e h a t a n.
Kelompok kesehatan pada Januari 2021 mengalami inflasi 0,06 persen atau mengalami penurunan angka indeks
105,12 pada bulan Desember 2020 menjadi 105,18 pada Januari 2021. Dari 4 sub kelompok dalam kelompok kesehatan,
hanya 1 sub kelompok mengalami inflasi, dan 3 sub kelompok lainnya tidak mengalami perubahan angka indeks yaitu sub
kelompok jasa rawat inap, sub kelompok jasa rawat jalan, dan sub kelompok jasa kesehatan lainnya. Sub kelompok yang
mengalami inflasi yaitu sub kelompok obat-obatan dan produk kesehatan sebesar 0,14 persen. Kelompok pengeluaran ini
memberikan andil/sumbangan terjadinya inflasi sebesar 0,0020 persen dan komoditas yang dominan memberikan
andil/sumbangan inflasi yaitu vitamin 0,0040 persen; dan obat gosok 0,0012 persen.
F. Transportasi.
Kelompok tranportasi pada Januari 2021 mengalami inflasi 0,03 persen atau terjadi kenaikan angka indeks dari
104,23 pada Desember 2020 menjadi 104,26 pada Januari 2021. Dari 4 sub kelompok pengeluaran dalam kelompok ini, 2
sub kelompok mengalami inflasi, 1 sub kelompok mengalami deflasi, dan 1 sub kelompok lainnya yang tidak mengalami
perubahan angka indeks yaitu sub kelompok jasa pengiriman barang. Yang mengalami inflasi yaitu sub kelompok
pengoperasian peralatan transportasi pribadi sebesar 0,82 persen, dan sub kelompok pembelian kendaraan sebesar 0,78
persen. Sedangkan sub kelompok yang mengalami deflasi hanya sub kelompok jasa angkutan penumpang sebesar 3,67
persen.
Kelompok transportasi ini memberikan andil/sumbangan terjadinya inflasi sebesar 0,0041 persen. Komoditas yang
memberikan andil/sumbangan inflasi yaitu tarif jalan tol 0,0678 persen; mobil 0,0230 persen, dan tarif kendaraan roda 2
online 0,0014 persen. Sedangkan komoditas yang menghambat inflasi yaitu angkutan udara (-0,0606) persen; angkutan
antar kota (-0,0179) persen; tarif kereta api (-0,0076) persen dan tarif kendaraan roda 4 online (-0,0021).
I. Pendidikan.
Kelompok pendidikani pada Januari 2021 mengalami inflasi 0,04 persen atau terjadi kenaikan angka indeks dari
110,63 pada Desember 2020 menjadi 110,67 pada Januari 2021. Dari 4 sub kelompok pengeluaran dalam kelompok ini,
hanya 1 sub kelompok mengalami inflasi, dan 3 sub kelompok lainnya yang tidak mengalami perubahan angka indeks yaitu
sub kelompok pendidikan dasar dan anak usia dini, sub kelompok pendidikan menengah dan sub kelompok pendidikan
tinggi. Yang mengalami inflasi hanya sub kelompok pendidikan lainnya sebesar 0,42 persen. Kelompok ini memberikan
andil/sumbangan inflasi sebesar 0,0029 persen dan komoditas yang memberikan andil/sumbangan inflasi hanya kursus
bahasa asing 0,0028 persen.
Tabel 2.
Perbandingan Indeks dan Inflasi Januari 2021 di 8 Kota IHK di Jawa Timur
% perub
IHK
thd Tahun
Kota Januari YoY
Desember Kalender
2021
2020
[1] [3] [4] [5] [6]
JEMBER 105,75 0,25 0,25 1,94
BANYUWANGI 104,23 0,18 0,18 1,41
SUMENEP 105,50 0,06 0,06 1,58
KEDIRI 105,54 0,16 0,16 1,57
MALANG 104,09 0,06 0,06 1,07
PROBOLINGGO 104,83 0,28 0,28 1,76
MADIUN 104,98 0,60 0,60 2,12
SURABAYA 105,15 0,37 0,37 1,18