Anda di halaman 1dari 7

Perkembangan Indeks Harga Konsumen Surabaya, Januari 2021

No. 02/02/3578/Th.IV, 2 Februari 2021

KOTA SURABAYA

Perkembangan Indeks Harga Konsumen


Kota Surabaya Januari 2021
 Pada bulan Januari 2021 di Kota Surabaya mengalami Inflasi sebesar
0,37 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 105,15. Jika
dibandingkan, Jawa Timur yang mengalami inflasi lebih rendah yaitu
sebesar 0,32 persen dan di tingkat Nasional sebesar 0,26 persen.
Tercatat Kota Madiun mengalami inflasi tertinggi yaitu sebesar 0,60
persen, sedangkan Kota Surabaya termasuk mengalami inflasi tertinggi
kedua. Dari 8 kota IHK di Jawa Timur, semuanya mengalami inflasi.
Januari 2021  Dari sebelas kelompok pengeluaran yang ada, semua kelompok
Kota Surabaya pengeluaran mengalami inflasi (kenaikan harga). Kelompok pengeluaran
yang mengalami kenaikan harga tertinggi yaitu kelompok makanan,
mengalami minuman, dan tembakau sebesar 1,23 persen, dan yang terendah yaitu
kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga yang
Inflasi 0,37 Persen mempunyai nilai yang sama dengan kelompok transportasi yaitu sebesar
0,03 persen.

 Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi di Kota Surabaya pada


bulan Januari 2021 adalah cabai rawit, tarif jalan tol, tempe, melon, dan
tahu mentah.

 Komoditas utama yang dominan dalam menghambat terjadinya inflasi di


Kota Surabaya pada bulan Januari 2021 antara lain telur ayam ras,
angkutan udara, angkutan antar kota, biskuit, dan bawang merah.

 Laju inflasi tahun kalender sebesar 0,37 persen dan tingkat inflasi tahun
ke tahun Kota Surabaya sebesar 1,18 persen. Jika dibandingkan dengan
Jawa Timur angka tingkat inflasi tahun ke tahun lebih rendah yaitu 1,25
persen, dan Nasional lebih tinggi yaitu sebesar 1,55 persen.

Perkembangan Indeks Harga Konsumen Kota Surabaya Januari 2020 1


1. Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota Surabaya.
Berdasarkan hasil pemantauan dan pencatatan BPS kota Surabaya pada Januari 2021 terjadi inflasi 0,37 persen, atau
terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 104,76 pada Desember 2020 menjadi 105,15 pada Januari 2021. Laju inflasi
tahun kalender 2021 sebesar 0,37 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Januari 2021 terhadap Januari 2020) sebesar 1,18
persen. .
Tabel 1.
Inflasi dan Andil Inflasi Kota Surabaya Januari 2021
Menurut Kelompok Pengeluaran (2018=100)
Laju
Inflasi Inflasi Andil Inflasi
IHK IHK IHK Inflasi Tahun
Januari Tahun ke Januari
Kelompok Pengeluaran Januari Desember Januari Kalender
20211) Tahun 3) 2021
2020 2020 2021 20212)
(%) (%) (%)
(%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
U m u m (Headline) 103,92 104,76 105,15 0,37 0,37 1,18 0,3700
1. Makanan, Minuman, dan Tembakau 104,41 104,61 105,90 1,23 1,23 1,43 0,2737
2. Pakaian dan Alas Kaki 102,17 102,89 103,01 0,12 0,12 0,82 0,0063
Perumahan, Air, Listrik, dan Bahan
3. 103,28 103,15 103,18 0,03 0,03 -0,10 0,0052
Bakar Rumah Tangga
Perlengkapan, Peralatan, dan
4. 103,27 104,14 104,27 0,12 0,12 0,97 0,0075
Pemeliharaan Rutin Rumah Tangga
5. Kesehatan 102,54 105,12 105,18 0,06 0,06 2,57 0,0020
6. Transportasi 103,31 104,23 104,26 0,03 0,03 0,92 0,0041
Informasi, Komunikasi, dan Jasa
7. 100,22 100,18 100,58 0,40 0,40 0,36 0,0264
Keuangan
8. Rekreasi, Olahraga, dan Budaya 100,70 101,11 101,18 0,07 0,07 0,48 0,0019
9. Pendidikan 110,25 110,63 110,67 0,04 0,04 0,38 0,0029
Penyedia Makanan dan
10. 104,14 106,19 106,53 0,32 0,32 2,29 0,0263
Minuman/Restoran
11. Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya 106,27 110,83 111,05 0,20 0,20 4,50 0,0143
1) Persentase perubahan IHK Januari 2021 terhadap IHK bulan sebelumnya.
2) Persentase perubahan IHK Januari 2021 terhadap IHK Desember 2020.
3) Persentase perubahan IHK Januari 2021 terhadap IHK Januari 2020.

Inflasi bulan Januari 2021 disebabkan karena semua kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi (kenaikan harga).
Kelompok pengeluaran yang paling tinggi kenaikan harganya yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 1,23
persen; diikuti dengan kelompok pengeluaran informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,40 persen; kelompok
penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,32 persen; kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,20
persen; kelompok pakaian dan alas kaki yang mempunyai nilai yang sama dengan kelompok perlengkapan, peralatan, dan
pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,12 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,07 persen; kelompok
kesehatan sebesar 0,06 persen; kelompok pendidikan sebesar 0,04 persen; dan yang paling rendah yaitu kelompok perumahan,
air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga yang mempunyai nilai yang sama dengan kelompok transportasi sebesar 0,03 persen.
Lima komoditas yang memberikan sumbangan inflasi terbesar yaitu cabai rawit (0,1432), tarif jalan tol (0,0678), tempe
(0,0499), melon (0,0471), dan tahu mentah (0,0439). Sedangkan komoditas yang menghambat terjadinya inflasi antara lain telur
ayam ras (-0,0709), angkutan udara (-0,0606), angkutan antar kota (-0,0179), biskuit (-0,0143), dan bawang merah (-0,0130).
Menurut andil terjadinya inflasi dari 11 kelompok pengeluaran, semuanya memberikan andil terjadinya inflasi pada bulan
Januari 2021, yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau 0,2737 persen; kelompok pengeluaran informasi, komunikasi,
dan jasa keuangan sebesar 0,0264 persen; kelompok pengeluaran informasi, komunikasi, dan jasa keuangan; kelompok penyedia

2 Perkembangan Indeks Harga Konsumen Kota Surabaya Januari 2021


makanan dan minuman/restoran sebesar 0,0263 persen; kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 0,0143 persen; kelompok
perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,0075 persen; kelompok pakaian dan alas kaki 0,0063 persen;
kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga 0,0052 persen; kelompok transportasi 0,0041 persen; kelompok
pendidikan 0,0029 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,0020 persen; dan yang paling rendah yaitu kelompok rekreasi,
olahraga, dan budaya 0,0019 persen.

2. Uraian Menurut Kelompok Pengeluaran.


A. Makanan, Minuman, dan Tembakau.
Kelompok makanan, minuman, dan tembakau pada bulan Januari 2021 mengalami inflasi 1,23 persen atau terjadi
kenaikan angka indeks dari 104,61 pada Desember 2020 menjadi 105,90 pada Januari 2021. Dari 3 sub kelompok dalam
kelompok makanan, minuman, dan tembakau, 2 sub kelompok mengalami inflasi, dan 1 sub kelompok mengalami deflasi.
Sub kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi yaitu pada sub kelompok makanan sebesar 1,50 persen; dan sub
kelompok rokok dan tembakau sebesar 0,18 persen. Sedangkan yang mengalami deflasi yaitu sub kelompok minuman
yang tidak berakohol sebesar 0,12 persen.
Kelompok ini pada Januari 2021 memberikan andil/sumbangan inflasi sebesar 0,2737 persen. Komoditas pada
kelompok ini yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi, yaitu cabai rawit 0,1432 persen; tempe 0,0499; melon
0,0471; tahu mentah 0,0439 persen; dan semangka 0,0218. Sedangkan komoditas yang dominan menghambat inflasi,
yaitu telur ayam ras (-0,0709) persen; biskuit (-0,0135) persen; bawang merah (-0,0130) persen; jeruk (-0,0084) persen;
dan beras (-0,0065) persen.

B. Pakaian dan Alas Kaki.


Kelompok ini pada Januari 2021 mengalami inflasi 0,12 persen atau terjadi kenaikan angka indeks dari 102,89 pada
Desember 2020 menjadi 103,01 pada Januari 2021. Dari 2 sub kelompok pengeluaran yang ada dalam kelompok ini, 1 sub
kelompok mengalami inflasi, dan 1 sub kelompok lainnya tidak mengalami perubahan angka indeks yaitu sub kelompok
alas kaki. Yang mengalami inflasi terjadi pada sub kelompok pakaian sebesar 0,14 persen.
Kelompok pengeluaran ini memberikan andil/sumbangan inflasi sebesar 0,0063 persen. Komoditas yang dominan
memberikan andil/sumbangan inflasi yaitu celana dalam wanita 0,0059 persen; dan celana panjang jeans anak 0,0001
persen.

C. Perumahan, Air, Listrik, dan Bahan Bakar Rumah Tangga.


Kelompok ini pada Januari 2021 mengalami inflasi sebesar 0,03 persen, atau terjadi kenaikan angka indeks dari
103,15 pada bulan Desember 2020 menjadi 103,18 pada Januari 2021 dari 4 sub kelompok pengeluaran yang ada, 3 sub
kelompok tidak mengalami perubahan angka indeks, dan hanya 1 sub kelompok mengalami inflasi, Sub kelompok
pengeluaran yang mengalami inflasi yaitu sub kelompok pemeliharaan, perbaikan, dan keamanan tempat
tinggal/perumahan sebesar 0,23 persen.
Kelompok ini hanya memberikan andil/sumbangan inflasi sebesar 0,0052 persen. Komoditas yang dominan
memberikan andil/sumbangan inflasi, yaitu besi beton sebesar 0,0023 persen, keramik sebesar 0,0020 persen, dan kayu
balokan sebesar 0,0007 persen.

D. Perlengkapan, Peralatan, dan Pemeliharaan Rutin Rumah Tangga.


Kelompok ini pada Januari 2021 mengalami inflasi sebesar 0,12 persen atau terjadi kenaikan angka indeks dari
104,14 pada Desember 2020 menjadi 104,27 pada Januari 2021. Dari 6 sub kelompok dalam kelompok ini, 3 sub kelompok

Perkembangan Indeks Harga Konsumen Kota Surabaya Januari 2020 3


mengalami inflasi, 2 sub kelompok mengalami deflasi, dan 1 sub kelompok lainnya tidak mengalami perubahan angka
indeks yaitu sub kelompok barang pecah belah dan peralatan makan minum. Sub kelompok yang mengalami inflasi
tertinggi yaitu sub kelompok furnitur, perlengkapan dan karpet sebesar 1,01 persen;diikuti sub kelompok peralatan rumah
tangga sebesar 0,11 persen; dan sub kelompok tekstil rumah tangga sebesar 0,04 persen. Sedangkan sub kelompok yang
mengalami deflasi yaitu sub kelompok peralatan dan perlengkapan perumahan dan kebun sebesar 0,16 persen; dan sub
kelompok barang dan layanan untuk pemeliharaan rumah tangga rutin sebesar 0,04 persen.
Kelompok pengeluaran perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga ini memberikan
andil/sumbangan terjadinya inflasi sebesar 0,0075 persen. Komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi
yaitu jam dinding 0,0080 persen; dikuti mesin cuci, sapu dan pembasmi nyamuk spray mempunyai nilai yang sama sebesar
0,0008 persen.

E. K e s e h a t a n.
Kelompok kesehatan pada Januari 2021 mengalami inflasi 0,06 persen atau mengalami penurunan angka indeks
105,12 pada bulan Desember 2020 menjadi 105,18 pada Januari 2021. Dari 4 sub kelompok dalam kelompok kesehatan,
hanya 1 sub kelompok mengalami inflasi, dan 3 sub kelompok lainnya tidak mengalami perubahan angka indeks yaitu sub
kelompok jasa rawat inap, sub kelompok jasa rawat jalan, dan sub kelompok jasa kesehatan lainnya. Sub kelompok yang
mengalami inflasi yaitu sub kelompok obat-obatan dan produk kesehatan sebesar 0,14 persen. Kelompok pengeluaran ini
memberikan andil/sumbangan terjadinya inflasi sebesar 0,0020 persen dan komoditas yang dominan memberikan
andil/sumbangan inflasi yaitu vitamin 0,0040 persen; dan obat gosok 0,0012 persen.

F. Transportasi.
Kelompok tranportasi pada Januari 2021 mengalami inflasi 0,03 persen atau terjadi kenaikan angka indeks dari
104,23 pada Desember 2020 menjadi 104,26 pada Januari 2021. Dari 4 sub kelompok pengeluaran dalam kelompok ini, 2
sub kelompok mengalami inflasi, 1 sub kelompok mengalami deflasi, dan 1 sub kelompok lainnya yang tidak mengalami
perubahan angka indeks yaitu sub kelompok jasa pengiriman barang. Yang mengalami inflasi yaitu sub kelompok
pengoperasian peralatan transportasi pribadi sebesar 0,82 persen, dan sub kelompok pembelian kendaraan sebesar 0,78
persen. Sedangkan sub kelompok yang mengalami deflasi hanya sub kelompok jasa angkutan penumpang sebesar 3,67
persen.
Kelompok transportasi ini memberikan andil/sumbangan terjadinya inflasi sebesar 0,0041 persen. Komoditas yang
memberikan andil/sumbangan inflasi yaitu tarif jalan tol 0,0678 persen; mobil 0,0230 persen, dan tarif kendaraan roda 2
online 0,0014 persen. Sedangkan komoditas yang menghambat inflasi yaitu angkutan udara (-0,0606) persen; angkutan
antar kota (-0,0179) persen; tarif kereta api (-0,0076) persen dan tarif kendaraan roda 4 online (-0,0021).

G. Informasi, Komunikasi, dan Jasa Keuangan.


Kelompok ini pada Januari 2021 mengalami inflasi 0,40 persen atau terjadi kenaikan angka indeks dari 100,18 pada
Desember 2020 menjadi 100,58 pada Januari 2021. Dari 4 sub kelompok pengeluaran dalam kelompok ini, 3 sub kelompok
tidak mengalami perubahan angka indeks dan hanya 1 sub kelompok mengalami inflasi. Sub kelompok yang mengalami
inflasi yaitu sub kelompok peralatan informasi dan komunikasi sebesar 2,20 persen. Kelompok pengeluaran ini memberikan
andil/sumbangan terjadinya inflasi sebesar 0,0264 persen. Komoditas yang memberikan andil/sumbangan inflasi yaitu
laptop/notebook 0,0216 persen dan personal komputer/desktop 0,0046 persen.

4 Perkembangan Indeks Harga Konsumen Kota Surabaya Januari 2021


H. Rekreasi, Olahraga, dan Budaya.
Kelompok ini pada Januari 2021 mengalami inflasi 0,07 persen atau mengalami kenaikan angka indeks 101,11 pada
bulan Desember 2020 menjadi 101.18 pada Januari 2021. Dari 6 sub kelompok dalam kelompok kesehatan, 2 sub
kelompok mengalami inflasi, dan 4 sub kelompok lainnya tidak mengalami perubahan angka indeks. Sub kelompok yang
mengalam.i inflasi yaitu sub kelompok barang rekreasi tahan lama sebesar 2.42 persen; dan sub kelompok barang rekreasi
lainnya dan olahraga sebesar 0.10 persen. Kelompok pengeluaran ini memberikan andil/sumbangan terjadinya inflasi
sebesar 0,0020 persen. Komoditas yang memberikan andil/sumbangan inflasi yaitu kamera 0,0015 persen dan mainan
anak 0,0005 persen.

I. Pendidikan.
Kelompok pendidikani pada Januari 2021 mengalami inflasi 0,04 persen atau terjadi kenaikan angka indeks dari
110,63 pada Desember 2020 menjadi 110,67 pada Januari 2021. Dari 4 sub kelompok pengeluaran dalam kelompok ini,
hanya 1 sub kelompok mengalami inflasi, dan 3 sub kelompok lainnya yang tidak mengalami perubahan angka indeks yaitu
sub kelompok pendidikan dasar dan anak usia dini, sub kelompok pendidikan menengah dan sub kelompok pendidikan
tinggi. Yang mengalami inflasi hanya sub kelompok pendidikan lainnya sebesar 0,42 persen. Kelompok ini memberikan
andil/sumbangan inflasi sebesar 0,0029 persen dan komoditas yang memberikan andil/sumbangan inflasi hanya kursus
bahasa asing 0,0028 persen.

J. Penyediaan Makanan dan Minuman/Restoran.


Kelompok ini pada Januari 2021 mengalami inflasi 0,32 persen atau mengalami kenaikan angka indeks 106,19 pada
bulan Desember 2020 menjadi 106.53 pada Januari 2021. Kelompok ini hanya memiliki 1 sub kelompok yaitu sub kelompok
jasa pelayanan makanan dan minuman yang besarnya sama yaitu 0,32 persen. Kelompok penyediaan makanan dan
minuman/restoran ini memberikan andil/sumbangan inflasi sebesar 0,0263 persen. Komoditas yang dominan memberikan
andil/sumbangan inflasi, yaitu es sebesar 0,0050 persen; gado-gado 0,048 persen; rujak 0,0040 persen; dan ayam bakar
0,0034 persen.

K. Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya.


Kelompok ini pada Januari 2021 mengalami inflasi 0,20 persen atau terjadi kenaikan angka indeks dari 110,83 pada
Desember 2020 menjadi 111,05 pada Januari 2021. Dari 4 sub kelompok pengeluaran dalam kelompok ini, 3 sub kelompok
mengalami inflasi, dan 1 sub kelompok lainnya yang tidak mengalami perubahan angka indeks yaitu sub kelompok
perlindungan sosial, dan yang mengalami inflasi yaitu sub kelompok jasa lainnya sebesar 1,61 persen; sub kelompok
perawatan pribadi lainnya sebesar 0,40 persen, dan sub kelompok perawatan pribadi sebesar 0,08 persen.
Kelompok ini memberikan andil/sumbangan inflasi sebesar 0,0143 persen. Komoditas yang dominan memberikan
andil/sumbangan inflasi yaitu emas perhiasan 0,0089 persen; parfum 0,0076 persen; krim wajah 0,0019 persen; dan biaya
foto copy 0,0016 persen. Sedangkan komoditas yang menghambat inflasi yaitu pasta gigi (-0,0028); pembalut wanita (-
0,0016); dan sabun mandi cair (-0,0015).

Perkembangan Indeks Harga Konsumen Kota Surabaya Januari 2020 5


3. Perbandingan Inflasi 8 Kota Di Jawa Timur
Dari delapan kabupaten/kota di Jawa Timur yang dihitung sebagai penimbang IHK – Inflasi Nasional pada bulan Januari
2020, semuanya mengalami inflasi atau kenaikan harga. Tercatat yang tertinggi Kota Madiun (0,60 persen) diikuti dengan Kota
Surabaya (0,37 persen) dan yang terendah Kota Malang dan Kabupaten Sumenep (0,06 persen) dengan IHK masing-masing
sebesar 104,09 dan 105,50.
Untuk inflasi tertinggi pada periode tahun kalender terjadi di Kota Madiun sebesar 0,60 persen. Sedangkan untuk tingkat
inflasi dari tahun ke tahun Kota Madiun juga mengalami yang tertinggi sebesar 2,12 persen dan yang terendah Kota Malang
sebesar 1,07 persen.

Tabel 2.
Perbandingan Indeks dan Inflasi Januari 2021 di 8 Kota IHK di Jawa Timur
% perub
IHK
thd Tahun
Kota Januari YoY
Desember Kalender
2021
2020
[1] [3] [4] [5] [6]
JEMBER 105,75 0,25 0,25 1,94
BANYUWANGI 104,23 0,18 0,18 1,41
SUMENEP 105,50 0,06 0,06 1,58
KEDIRI 105,54 0,16 0,16 1,57
MALANG 104,09 0,06 0,06 1,07
PROBOLINGGO 104,83 0,28 0,28 1,76
MADIUN 104,98 0,60 0,60 2,12
SURABAYA 105,15 0,37 0,37 1,18

6 Perkembangan Indeks Harga Konsumen Kota Surabaya Januari 2021


Badan Pusat Statistik Konten Berita Resmi Statistik dilindungi oleh Undang-Undang, hak
Kota Surabaya cipta melekat pada Badan Pusat Statistik. Dilarang mengumumkan,
Jl. A. Yani No. 152 E mendistribusikan, mengomunikasikan, dan/atau menggandakan
Surabaya – 60231 sebagian atau seluruh isi tulisan ini untuk tujuan komersial tanpa izin

Agus Budi Santoso, SE


Kepala Badan Pusat Statistik Kota Surabaya
Telepon: 031 – 82516020
Email: agus.budi@bps.go.id
Website: www.surabayakota.bps.go.id

Perkembangan Indeks Harga Konsumen Kota Surabaya Januari 2020 7

Anda mungkin juga menyukai