Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesalahan penggunaan tanda baca pada teks
iklan layanan masyarakat. Melalui metode analisis linguistik, penelitian ini mengidentifikasi
jenis-jenis kesalahan tanda baca yang sering muncul dalam teks iklan layanan masyarakat dan
mengeksplorasi dampaknya terhadap pemahaman pesan. Penelitian dilakukan dengan
mengumpulkan sampel teks iklan layanan masyarakat dari berbagai sumber dan menganalisisnya
secara mendalam.
Temuan ini memberikan wawasan penting bagi penulis iklan layanan masyarakat,
penerbit, dan pembuat kebijakan komunikasi untuk meningkatkan efektivitas komunikasi melalui
peningkatan pemahaman dan penerapan tanda baca yang tepat dalam teks iklan. Implikasi praktis
penelitian ini mencakup perluasan kesadaran terhadap peran kritis tanda baca dalam
menyampaikan pesan layanan masyarakat secara efektif kepada khalayak yang dituju.
Abstrack
This research aims to analyze errors in the use of punctuation marks in public service
advertisement texts. Through linguistic analysis methods, this research identifies the types of
punctuation errors that often appear in public service advertisement texts and explores their
impact on message understanding. The research was conducted by collecting samples of public
service advertisement texts from various sources and analyzing them in depth.
The research results show that errors in using punctuation can result in wrong
interpretations, reduce message quality, and reduce the attractiveness of advertising. The most
common types of errors involve using basic punctuation, overusing punctuation, and
discrepancies between the punctuation used and the advertising context. In addition, it was
found that the target audience and communication objectives also influence the choice of
punctuation used.
These findings provide important insights for public service advertising writers,
publishers, and communications policy makers to improve communication effectiveness through
improving understanding and appropriate application of punctuation in advertising text. The
practical implications of this research include expanding awareness of the critical role of
punctuation in conveying public service messages effectively to the intended audience.
Pendahuluan
Iklan merupakan suatu bentuk komunikasi non personal melalui beragam media untuk
menginformasikan atau membujuk kalangan tertentu baik sebagian maupun seluruh masyarakat
untuk tertarik dengan produk ataupun mengikuti dan melaksanakan gagasan yang dikehendaki.
Penyebarluasan iklan ditampilkan melalui berbagai media seperti media cetak, digital dan luar
ruangan (Iverson & Dervan, n.d.)
Dalam sajiannya, iklan layanan masyarakat harus mampu bersaing di antara kolom-
kolom berita informasi di media massa cetak dan iklan komersial yang menawan dan memahami
informasi tersebut. Dalam penelitian ini, persepsi yang dimaksud adalah persepsi terhadap iklan
yang ada pada jalanan raya berupa iklan layanan masyarakat. Sehingga informasi dalam persepsi
diartikan sebagai pesan iklan (SIMAMORA, 2020).
Penggunaan tanda baca yang tepat sangat penting dalam menulis teks iklan layanan
masyarakat. Tanda baca yang salah dapat mengubah makna kalimat dan mengurangi efektivitas
pesan yang ingin disampaikan (Tambun, 2020). Oleh karena itu, analisis kesalahan penggunaan
tanda baca pada teks iklan layanan masyarakat sangat penting untuk dilakukan.
Dengan ini penelitian ini pula bertujuan untuk menganalisis kesalahan penggunaan tanda
baca pada teks iklan layanan masyarakat. Penelitian ini akan membahas jenis-jenis tanda baca
pada teks iklan layanan masyarakat dan dampaknya terhadap efektivitas pesan yang ingin
disampaikan (Sulastri, 2023). Selain itu, penelitian ini juga akan membahas cara-cara untuk
menghindari kesalahan penggunaan tanda baca pada teks iklan layanan masyarakat.
Dan selanjutnya untuk pemakaian tanda baca yang terdapat pada PUEBI terdiri dari 15
bagian, yaitu tanda titik (.), tanda koma (,), tanda titik koma (;), tanda titik dua (:), tanda hubung
(-), tanda pisah (--), tanda tanya (?), tanda seru (!), tanda ellipsis (…), tanda petik (“…”), tanda
petik tunggal (‘…’), tanda kurung ((…)), tanda kurung siku ([…]), tanda miring (/), dan tanda
penyingkat atau apostrof (`). Bentuk kesalahan penulisan dan tanda baca merujuk pada Pedoman
Umum Ejaan Bahasa Indonesia (Bahrum et al., 2021).
Metode
Penelitian ini menggunakan metode analisis kesalahan terhadap teks iklan layanan
masyarakat yang diambil dari berbagai media. Pengumpulan data dilakukan melalui pengamatan
dan dokumentasi. Teknik analisis dilakukan dengan mengidentifikasi jenis-jenis kesalahan
penggunaan tanda baca dan mengevaluasi potensi dampaknya terhadap pemahaman pesan iklan.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan pada beberapa media luar ruang spanduk,
ditemukan beberapa kesalahan pada penggunaan tanda baca kategori kesalahan meletakkan tanda
koma, kesalahan dalam bidang morfologi dan sintaksis dalam tulisan pada spanduk yang kami
temui dan di jalanan raya (Oktavia et al., 2022). Berikut pemerolehan data kesalahan hasil survei
lapangan berdasarkan format yang salah dan perbaikan penulisan dengan menggunakan kaidah
bahasa Indonesia yang baik dan benar akan dianalisis berdasarkan tataran ejaan, morfologi dan
sintaksis. Adapun data yang diperoleh dari lapangan akan di uraikan di bawah ini.
Gambar 1. Iklan Layanan Masyarakat
Gambar 1. Terlihat kesalahan penggunaan tanda baca pada kalimat “Cuci Tangan-Pakai
SABUN dengan air mengalir” yang seharusnya tanda baca (-) tidak di pakai karena tanda hubung
digunakan pada saat ada kalimat yang terpenggal ataupun untuk mengulangi kata. Adapun
kesalahan lainnya pada setiap kalimat yang menjelaskan tata cara mencuci tangan yang baik dan
benar yaitu tidak adanya tanda (.) pada setiap akhir kalimat yang disajikannya.
Pada gambar 3. Terlihat kesalahan penggunaan tanda baca pada semua kalimat karena
banyak menggunakan tanda (,) seharusnya tanda koma tidak harus banyak seperti yang kita lihat
di gambar 3. Gunakan tanda (.).
Hasil analisis menunjukkan adanya beberapa jenis kesalahan penggunaan tanda baca
pada teks iklan layanan masyarakat. Jenis kesalahan yang paling umum ditemukan meliputi
penggunaan koma yang tidak tepat, tanda baca kurung yang kurang akurat, serta penggunaan
titik dan tanda seru yang berlebihan. Kesalahan-kesalahan ini dapat mempengaruhi pemahaman
pesan iklan dan mengurangi daya tariknya.
Penggunaan tanda baca sangat dituntut dalam sebuah penulisan ejaan khususnya
penulisan karya ilmiah yang harus mengikuti Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI)
yang akan diuraikan sebagai berikut (Ariyanti, 2019).
2. Tanda titik dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar, atau daftar.
3. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan waktu
atau jangka waktu.
4. Tanda titik dipakai dalam daftar pustaka di antara nama pe nulis, tahun, judul tulisan (yang
tidak berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru), dan tempat terbit.
5. Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang menunjukkan
jumlah.
1. Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu pemerincian atau pembilangan.
2. Tanda koma dipakai sebelum kata penghubung, seperti tetapi, melainkan, dan sedangakan,
dalam kalimat majemuk (setara).
3. Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat yang mendahului induk kalimatnya.
4. Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antar kalimat, seperti oleh
karena itu, jadi, dengan demikian, sehubungan dengan itu, dan meskipun.
5. Tanda koma dipakai sebelum atau sesudah kata seru, seperti o, ya, wah, aduh, atau hai, dan
yang dipakai sebagai sapaan, seperti Bu, Dik, atau Nak.
6. Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat.
7. Tanda koma dipakai di antara (a) nama dan alamat, (b) bagian-bagian alamat, (c) tempat dan
tanggal, serta (d) nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan. Jurnal Bahasa dan
Sastra Volume 4 No 4 (2019) ISSN 2302-2043 16
8. Tanda koma dipakai untuk memisahkan bagian nama yang dibalik susunannya dalam daftar
pustaka.
9. Tanda koma dipakai di antara bagian-bagian dalam catatan kaki atau catatan akhir.
10. Tanda koma dipakai di antara nama orang dan singkatan gelar akademis yang mengikutinya
untuk membedakannya dari singkata nama diri, keluarga atau marga.
11. Tanda koma dipakai sebelum angka desimal atau di antara rupiah dan sen yang dinyatakan
dengan angka.
12. Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan tambahan atau keterangan aposisi.
13. Tanda koma dapat dipakai di belakang keterangan yang terdapat pada awal kalimat untuk
menghindari baca/salah pengertian.
1. Tanda titik koma dapat dipakai sebagai pangganti kata penghubung untuk memisahkan
kalimat setara yang satu dari kalimat setara yang lain di dalam kalimat majemuk.
2. Tanda titik koma dipakai pada akhir perincian yang berupa klausa.
3. Tanda titik koma dipakai untuk memisahkan bagian-bagian pemerincian dalam kalimat yang
sudah menggunakan tanda koma.
1. Tanda titik dua dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap yang diikuti pemerincian atau
penjelasan.
2. Tanda titik dua tidak dipakai jika perincian atau penjelasan itu merupakan pelengkap yang
mengakhiri pernyataan.
3. Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian.
4. Tanda titik dua dipakai dalam naskah drama sesudah kata yang menunjukkan pelaku dalam
percakapan.
5. Tanda titik dua dipakai di antara (a) jilid atau nomor dan halaman, (b) surah dan ayat dalam
kitab suci, (c) judul dan anak judul suatu karangan, serta (d) nama kota dan penerbit dalam daftar
pustaka.
5. Tanda Hubung (-)
1. Tanda hubung dipakai untuk menandai bagian kata yang terpenggal oleh pergantian baris.
3. Tanda hubung dipakai untuk menyambung tanggal, bulan, dan tahun yang dinyatakan dengan
angka atau menyambung huruf dalam kata yang dieja satu-satu.
4. Tanda hubung dapat dipakai untuk memperjelas hubungan bagian kata atau ungkapan.
5. Tanda hubung dipakai untuk merangkai a) se- dengan kata berikutnya yang dimulai dengan
huruf kapital (seIndonesia, se-Jawa Barat); b) ke- dengan angka (peringkat ke3); c) angka dengan
–an (tahun 1970- an); d) kata atau imbuhan dengan singkatan yang berupa huruf kapital (hari-H,
sinar-X, ber-KTP, di-SK-kan); e) kata dengan kata ganti Tuhan (ciptaan-Nya, atas rahmat-Mu);
f) huruf dan angka (D-3, S-1, S-2); dan g) kata ganti –ku, -mu, dan –nya dengan singkatan yang
berupa huruf kapital (KTP-mu, SIM-nya, STNK-ku)
6. Tanda hubung dipakai untuk meragkai unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa daerah
atau bahasa asing.
7. tanda hubung digunakan untuk menandai bentuk terikat yang menjadi objek bahasan.
6. Tanda Pisah ( )
1. Tanda pisah dapat dipakai untuk membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberi
penjelasan di luar bangun kalimat.
2. Tanda pisah dapat dipakai juga untuk menegaskan adanya keterangan aposisi atau keterangan
yang lain.
3. Tanda pisah dipakai di antara dua bilangan, tanggal, atau tempat yang berarti ‘sampai dengan’
atau ‘sampai ke’.
Jurnal Bahasa dan Sastra Volume 4 No 4 (2019) ISSN 2302-2043 17 Tanda seru dipakai di
dalam tanda kurung untuk menyatakan bagian kalimat yang disangsikan atau yang kurang dapat
dibuktikan kebenarannya.
1. Tanda elipsis dipakai unruk menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat atau kutipan ada bagian
yang dihilangkan
2. Tanda elipsis dipakai untuk menulis ujaran yang tidak selesai dalam dialog.
1. Tanda petik dipakai untuk mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan, naskah,
atau bahan tertulis lain.
2. Tanda petik dipakai untuk mengapit judul sajak, lagu, film, sinetron, artikel, naskah, atau bab
buku yang dipakai dalam kalimat.
3. Tanda petik dipakai untuk mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau kata yang
mempunyai arti khusus.
1. Tanda petik tunggal dipakai untuk mengapit petikan yang terdapat dalam petikan lain.
2. Tanda petik tunggal dipakai untuk mengapit makna, terjemahan, atau penjelasan kata atau
ungkapan.
3. Tanda kurung dipakai untuk mengapit huruf atau kata yang keberadaanya di dalam teks dapat
dimunculkan atau dihilangkan.
4. Tanda kuurung dipakai untuk mengapit huruf atau angka yang digunakan sebagai penanda
pemerincian.
1.Tanda kurung siku dipakai untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi
atau tambahan atas kesalahan atau kekurangan di dalam naskah asli yang ditulis orang lain.
2. Tanda kurung siku dipakai untuk mengapit keterangan dalam kalimat penjelas yang terdapat
dalam tanda kurung.
1. Tanda garis miring dipakai dalam nomor surat, nomor pada alamat, dan penandaan masa satu
tahun yang terbagi dalam dua tahun takwin.
2. Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata dan, atau, serta setiap.
3. Tanda garis miring dipakai untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi
atau pengurangan atas kesalahan atau kelebihan di dalam naskah asli yang ditulis orang lain.
Adapun cara-cara untuk menghindari kesalahan penggunaan tanda baca pada teks iklan
layanan masyarakat yaitu kita dapat memperhatikan hal berikut (Tambun, 2020) :
1. Periksa Tanda Baca Dasar:
Pastikan penggunaan titik, koma, titik dua, dan tanda baca dasar lainnya benar. Misalnya,
pastikan setiap kalimat diakhiri dengan titik dan ada spasi setelah tanda baca.
2. Hindari Pemakaian Berlebihan:
Jangan menggunakan terlalu banyak tanda baca dalam satu kalimat atau paragraf. Hal ini
bisa membuat pesan terlihat rumit dan sulit dipahami.
3. Gunakan Tanda Baca dengan Tepat:
Pastikan penggunaan tanda baca sesuai dengan fungsinya. Misalnya, titik koma untuk
memisahkan klausa yang berhubungan, koma untuk memisahkan item dalam daftar, dan
tanda seru untuk menunjukkan kegembiraan atau urgensi.
4. Perhatikan Tanda Baca Petik:
Pastikan penggunaan tanda petik (") sesuai, baik untuk menandai kutipan langsung
maupun untuk menyoroti kata atau frasa tertentu.
5. Cek Pemisahan Paragraf:
Pastikan adanya pemisahan paragraf yang jelas. Setiap paragraf sebaiknya berisi satu ide
utama atau informasi terkait untuk memudahkan pemahaman.
6. Hindari Kesalahan Ejaan dan Gramatika:
Meskipun bukan tanda baca, tetapi ejaan dan tata bahasa yang benar juga penting.
Pastikan tidak ada kesalahan ejaan dan gramatika yang dapat mengganggu pemahaman
pesan.
7. Sesuaikan dengan Target Audiens:
Pertimbangkan siapa target audiens iklan layanan masyarakat Anda. Gunakan tanda baca
yang sesuai dengan tingkat pemahaman mereka.
8. Uji Kelayakan Pesan:
Sebelum mempublikasikan iklan, uji pesan pada beberapa orang untuk mendapatkan
umpan balik. Perbaiki kesalahan tanda baca atau kekurangan lainnya berdasarkan umpan
balik tersebut.
9. Gunakan Kalimat Singkat dan Jelas:
Pilih kata-kata dengan hati-hati dan hindari kalimat yang terlalu panjang. Kalimat yang
singkat dan jelas cenderung lebih efektif dalam iklan.
10. Gunakan Grafis atau Simbol Jika Perlu:
Jika memungkinkan, gunakan grafis atau simbol untuk menyampaikan pesan dengan
lebih visual. Hal ini dapat membantu mengurangi kebutuhan akan tanda baca yang
kompleks.
Dengan memperhatikan hal-hal di atas, anda dapat meningkatkan kualitas tanda baca pada
teks iklan layanan masyarakat dan memastikan pesan disampaikan dengan jelas kepada audiens.
Kesimpulan
Penelitian ini menunjukkan bahwa analisis kesalahan penggunaan tanda baca pada teks
iklan layanan masyarakat memiliki implikasi penting terhadap pemahaman pesan dan daya tarik
komunikatif. Peningkatan kesadaran dan pemahaman terhadap aturan penggunaan tanda baca
dapat menjadi langkah kritis dalam meningkatkan kualitas teks iklan layanan masyarakat.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesalahan penggunaan tanda baca pada teks
iklan layanan masyarakat. Tanda baca memiliki peran penting dalam menyampaikan pesan yang
jelas dan efektif. Kesalahan penggunaan tanda baca dalam iklan layanan masyarakat dapat
mengurangi kemampuan pesan untuk mencapai tujuan komunikatifnya. Metode analisis
kesalahan dilakukan untuk mengidentifikasi jenis kesalahan yang paling umum dan potensial
pengaruhnya terhadap pemahaman pesan iklan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat
memberikan kontribusi untuk meningkatkan kualitas teks iklan layanan masyarakat melalui
pemahaman yang lebih baik terhadap penggunaan tanda baca.
Daftar Pustaka
Ariyanti, R. (2019). Analisis Kesalahan Penggunaan Huruf Kapital, Tanda Baca, dan Penulisan
Kata pada Koran Mercusuar. Jurnal Bahasa Dan Sastra, 4(4), 12–28.
http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/BDS/article/view/12178/9361
Bahrum, E. A., Zain, S., Ecca, S., & Kasman, N. (2021). Analisis Kesalahan Penggunaan Tanda
Baca Pada Teks Biografi Siswa. Cakrawala Indonesia, 6(1), 14–20.
Iverson, B. L., & Dervan, P. B. (n.d.). Kesalahan penggunaan bahasa dan tanda baca pada
kajian semantik. Ilm, 7823–7830.
Oktavia, B. L., Cahyono, B. E. H., & Winarsih, E. (2022). Analisis Kesalahan Berbahasa pada
Spanduk di Sunday Market Taman Lalu Lintas Bantaran Kota Madiun. Shambhasana :
Seminar Nasional Bahasa, Sastra, Dan Pengajarannya, 1(1), 106–122.
http://prosiding.unipma.ac.id/index.php/Shambhasana/article/view/3607