Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS KESALAHAN PEMENGGALAN KATA

PADA MEDIA MASSA PUTRA KELANA EDISI JUNI 2012

ARTIKEL E-JOURNAL

Oleh

WIDHA YUNIKA
NIM 090388201346

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
TANJUNGPINANG
2013
Analisis Kesalahan Pemenggalan Kata pada Media Massa Putra Kelana Edisi Juni
2012 oleh Widha Yunika. Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.
Pembimbing I Riau Wati, M.Hum., Pembimbing II Drs. Wagiman, M.Pd.
Widha.djengaiiu@yahoo.co.id

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesalahan pemenggalan kata pada


media massa Putra Kelana. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif kualitatif, yaitu metode yang digunakan untuk menggambarkan secara sistematis
fakta dan karakteristik objek yang akan diteliti. Adapun yang menjadi objek penelitian ini
adalah media massa Putra Kelana edisi Juni 2012. Teknik pengumpulan data
menggunakan teknik dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kesalahan
pemenggalan kata yang ditemukan berjumlah 220 kesalahan yang terdiri dari kesalahan
pemenggalan kata pada kata dasar, pemenggalan kata pada kata berimbuhan, pemenggalan
kata pada kata depan dan kata ganti, dan pemenggalan kata yang mengandung unsur
serapan asing.

Kata Kunci: Pemenggalan Kata, Media Massa Putra Kelana.

Abstract

This study aimed to describe error hyphenation in the Putra Kelana’s Public Media.
The method used in this research is descriptive qualitative, a method that is used to
describe systematically the facts and characteristics of the object to be studied. As for the
object of this study is the issue of the Putra Kelana’s Public Media in June 2012. Data
collection techniques using documentation. Results of this study indicate that the decoding
of words found errors totaling 220 error consisting of error decoding of words on the basis
of the word, the word on the word particle hyphenation, word on prepositions and
pronouns hyphenation, and the decoding of words that contain a foreign element uptake.

Key Words: Hyphenation, Putra Kelana’s Public Media.

1. Pendahuluan
Bahasa merupakan alat komunikasi bagi manusia. Bahasa tidak pernah lepas dari
segala aspek kegiatan manusia sebagai makhluk yang bermasyarakat. Walaupun tujuannya
sama, namun, antara bahasa lisan dan bahasa tulisanmemiliki perbedaan. Bahasa lisan
disajikan secara lisan, melalui media lisan, sedangkan bahasa tulisan merupakan bahasa
yang disampaikan secara tertulis, melalui media tulis. Bahasa tulis harus disampaikan
dengan ketelitian yang tinggi agar komunikasi dapat berjalan dengan baik. Untuk itu,
keterampilan menggunakan bahasa tulis harus diaplikasikan dengan benar. Keterampilan
menggunakan bahasa tulis yang dimaksud adalah pemakaian semua unsur bahasa, yaitu
ejaan yang tepat, penyusunan struktur kalimat yang benar, hingga pengembangan paragraf
yang baik.
Penulisan berita pada surat kabar juga harus tetap mengikuti aturan bahasa
jurnalistik yang berlaku. Terdapat 17 ciri utama bahasa jurnalistik yang berlaku untuk
semua bentuk media berkala. Salah satu ciri utama bahasa jurnalistik yang berkaitan
dengan ketatabahasaan adalah gramatikal. Gramatikal berarti kata, istilah, atau kalimat apa
pun yang dipakai dan dipilih dalam bahasa jurnalistik harus mengikuti kaidah tata bahasa
baku, termasuk ejaan yang disempurnakan (Sumadiria, 2005:53-61).
Kesalahan penggunaan ejaan yang berkaitan dengan pemenggalan kata terjadi pada
media massa cetak Putra Kelana. Kesalahan tersebut akan membuat pembaca bingung dan
sulit untuk mengartikan kata yang salah penggal tersebut sehingga pesan yang akan
disampaikan dalam berita pada surat kabar menjadi terhambat. Contohnya kata dengan
dipenggal menjadi den-gan, seharusnya de-ngan. Penulisan berita dalam surat kabar sering
mengabaikan hal tersebut. Membuat margin sebelah kanan yang betul-betul lurus dengan
menggunakan komputer atau mesin tik demi kelurusan margin memang sudah biasa
dilakukan dalam penulisan berita pada media massa cetak. Namun, jangan hanya demi
kelurusan margin, penulisan pemenggalan kata yang benar diabaikan (Chaer, 2002:83).

2. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian pada media massa Putra Kelana, ditemukan kesalahan
pemenggalan kata yaitu pemenggalan kata pada kata dasar, pemenggalan kata pada kata
berimbuhan, pemenggalan kata pada kata depan dan kata ganti, dan pemenggalan kata
yang mengandung unsur serapan asing. Berikut ini ditampilkan beberapa kesalahan
pemenggalan kata yang ditemukan:

a. “....................................................................................... Turis yang berkunjung ke ar-


eal wisata timur Bintan akan mudah untuk mencari souvenir.”

b. “.......................................................................... Tetapi kenyataannya ternyata pener-


apan tersebut bisa dibilang tidak berjalan.”

c. “.................................................................................................................... Hal ini dis-


ampaikan langsung oleh Jasman Harun.”

d. “..................................... Budaya sopan santun yang selama ini sudah hilang dari set-
iap anak didik.”

e. “.................................................................. Kepri tidak akan mampu memenuhi kebutu-


han sayuran Singapura.”

f. “................................................................................................................... Akibat ban-


yak yang terbuang, berdampak pada pengusaha yang melakukan ekspor sayuran ke
Singapura.“

g. “................................................................................ Kabupaten Natuna berencana akan


melakukan pelatihan dasar jurnalistik dan memberikan pengertian tentang tatac-
ara penulisan bagi pelajar Osis SMAN 2 Ranai.”
h. “................. Hal ini dimaksud untuk menumbuhkan kecintaan pelajar terhadap jurnal-
istik.

Penulisan pemenggalan kata yang benar sesuai dengan aturan Pedoman Ejaan
Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan adalah sebagai berikut:

a. “..................................................................................... Turis yang berkunjung ke are-


al wisata timur Bintan akan mudah untuk mencari souvenir.”

b. “.......................................................................... Tetapi kenyataannya ternyata pene-


rapan tersebut bisa dibilang tidak berjalan.”

c. “.................................................................................................................... Hal ini di-


sampaikan langsung oleh Jasman Harun.”

d. “..................................... Budaya sopan santun yang selama ini sudah hilang dari se-
tiap anak didik.”

e. “................................................................ Kepri tidak akan mampu memenuhi kebutuh-


an sayuran Singapura.”

f. “................................................................................................................... Akibat ba-


nyak yang terbuang, berdampak pada pengusaha yang melakukan ekspor sayuran
ke Singapura.“

g. “................................................................................ Kabupaten Natuna berencana akan


melakukan pelatihan dasar jurnalistik dan memberikan pengertian tentang tata-
cara penulisan bagi pelajar Osis SMAN 2 Ranai.”

h. “................. Hal ini dimaksud untuk menumbuhkan kecintaan pelajar terhadap jurna-
listik.

3. Simpulan dan Rekomendasi


Berdasarkan penelitian yang telah penulis lakukan pada media massa Putra Kelana
Edisi Juni 2012 yang berkaitan dengan kesalahan pemenggalan kata, penulis
menyimpulkan kesalahan pemenggalan kata yang ditemukan berjumlah 220 kesalahan.
Penulis menyarankan kepada para pekerja pers pada media massa Putra Kelana
agar lebih teliti dalam melakukan pemenggalan kata sehingga kesalahan tersebut bisa
dikurangi dan bahkan ditiadakan supaya para pembaca media massa tersebut tidak bingung
dan kesulitan untuk memaknai kata-kata yang dipenggal. Terlebih lagi agar para jurnalis
taat dan patuh pada karakteristik bahasa jurnalistik yang ada, sehingga tidak terjadi lagi
penyimpangan bahasa jurnalistik khususnya mengenai ketatabahasaaan (gramatikal),
termasuk ejaan bahasa Indonesia.
Pemenggalan kata yang diatur pada buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
yang Disempurnakan perlu penyempurnaan lagi khususnya ditambahkan pedoman
pemenggalan kata pada nama orang, badan hukum, dan nama-nama yang lain yang
menyebutkan “kecuali jika ada pertimbangan khusus.” Pertimbangan khusus tersebut
pertimbangan yang bagaimana sehingga ada suatu kejelasan yang tidak meragukan
pembaca. Kemudian perlu ditambahkan lagi aturan pemenggalan kata yang belum
tercantum dalam buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan.

Daftar Pustaka

Anwar, Rosihan. 1991. Bahasa Jurnalistik dan Komposisi. Jakarta: Pradnya Paramita.

Atmaja, Jati. 2010. Buku Lengkap Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Pustaka Widyatama.

Chaer, Abdul. 2002. Pembakuan Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.

Chaer, Abdul. 2006. Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.

Effendy, Onong Uchjana. 2007. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktik. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.

Leech, Geoffrey. 1993. Prinsip-Prinsip Pragmatik (Alih Bahasa DD Oka). Jakarta:


Penerbit Universitas Indonesia.

Mahsun. 2005. Metode Penelitian Bahasa. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2007. KBBI Edisi Ketiga. Jakarta: Balai
Pustaka.

Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Depdiknas. 2010. Pedoman Umum Ejaan
Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan dan Pedoman Umum Pembentukan Istilah.
Surabaya: Citra Media Press.

Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Depdiknas. 2012. Pedoman Umum Ejaan
Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan dan Pedoman Umum Pembentukan Istilah.
Bandung: Yrama Widya.

Romli, A. Syamsul. 2005. Jurnalistik Praktis untuk Pemula. Bandung: PT Remaja


Rosdakarya.

Semi, M Atar. 2007. Dasar-Dasar Keterampilan Menulis. Bandung: Angkasa Bandung.

Soedjarwo. 2007. Beginilah Menggunakan Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Gajah Mada


University Press.

Sumadiria, Haris. 2005. Jurnalistik Indonesia Menulis Berita dan Feacture Panduan
Praktis Jurnalis Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Tarigan, Hendry Guntur. 2011. Pengajaran Analisis Kesalahan Berbahasa. Bandung:


Angkasa Bandung.

Anda mungkin juga menyukai