Anda di halaman 1dari 16

MENGANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN BAHASA

DALAM KORAN METRO RIAU


EDISI 13-16 JUNI 2014
KARYA ILMIAH

HARIADI SIHOMBING
13020306061
AKUNTANSI A

UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2014
KATA PENGANTAR

Pujidansyukursayaucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-Nya lah
sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis dengan judulMenganalisis Kesalahan
PenggunaanBahasadalamkoranMetroRiauEdisi1316Juni2014tepatpadawaktunya.
Selama penulisan karya ilmiah ini, penulis memperoleh banyak bantuan dan dukungan, baik
moril maupun materiil.
Tugas ini ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia. Oleh Karena itu,
penulismengucapkanterimakasihkepada:
1.H.ThamrinHasan,M.PdselakudosenpembimbingmatakuliahbahasaIndonesia

2.Semuapihakyangtidaksempatsayasebutkansatupersatuyangturutmembantukelancaran
dalampenyusunankaryatulisini.

Sayamenyadaribahwamakalahinimasihbanyakkekurangandankelemahannya,baikdalamisi
maupunsistematikanya.Halinidisebabkanolehketerbatasanpengetahuandanwawasansaya.
Olehsebabitu,penulissangatmengharapkankritikdansaranuntukmenyempurnakanmakalah
ini.
Akhirnya,penulismengharapkansemogamakalahinidapatmemberikanmanfaat,khususnya
bagipenulisdanumumnyabagipembaca.

Pekanbaru,20Juni2014

Penyusun
DAFTAR ISI

Halaman Sampul...................................................................................................................... i
Kata Pegantar........................................................................................................................... ii
Daftar Isi................................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................... 1
1 Latar Belakang......................................................................................................... 2
2 Rumusan Masalah.................................................................................................... 3
3 Tujuan....................................................................................................................... 4
4 Manfaat..................................................................................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................................ 6

2.1 Landasan Teoritis...................................................................................................... 7


2.2 Pengertian Bahasa Jurnalistik................................................................................... 8
2.3 Pengertian Surat Kabar............................................................................................. 9
2.4 Ejaan yang Disempurnakan...................................................................................... 10

BAB III METODOLOGI PENELITIAN............................................................................. 12

1 Metodologi Penelitian............................................................................................... 14
2 Sumber Data.............................................................................................................. 15
3 Analisis Data............................................................................................................. 17

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................................ 18

1 Kesalahan EYD......................................................................................................... 20
2 Kesalahan Bahasa Jurnalistik.................................................................................... 22
3 Kesalahan Kata Baku................................................................................................ 24
4 Tabel Kata Baku........................................................................................................ 25

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN................................................................................. 26

1 Kesimpulan................................................................................................................ 27
2 Saran.......................................................................................................................... 28

Daftar Pustaka........................................................................................................................ 30

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Fungsi utama bahasa adalah sebagai alat komunikasi pemersatu. Artinya, bahasa dapat
mempersatukan kelompok masyarakat dalam berkomunikasi dengan anggota masyarakat
lainnya. Bahasa dapat dituangkan secara lisan maupun tulisan. Bahasa lisan dapat diungkapkan
melalui pembicaraan yang dilakukan seseorang secara langsung maupun tak langsung, misalnya,
pembacaan berita di televisi, telepon dandiskusi. Untuk bahasa tulisan dapat diungkapkan
melalui surat, cerpen, novel, majalah, serta Koran. Seiring dengan perkembangan zaman, semua
orang tidak bisa terlepas dari teknologi informasi. Media komunikasi pun semakin beragam dan
cakupannya luas meliputi kecamatan, kabupaten, provinsi,nasional hingga internasional
sekalipun.
Koran adalah salah satu media komunikasi yang disampaikan secara visual. Bahasa yang
digunakan dalam media massa koran adalah bahasa jurnalistik yang jelas dan mudah
dimengerti.Bahasa jurnalistik dapat digunakan dalam penulisan artikel dan Koran. Bahasa
jurnalistik memiliki ciri khas berbeda dengan bahasa narasi, yaitu bahasanya hanya berpangkal
pada suatu fakta dan ditulis secara padat dan jelas serta terperinci. Biasanya setiap daerah
memiliki media massa tersendiri, begitu juga dengan kota Pekanbaru. Kota Pekanbaru telah
memiliki media massa berupa Koran daerah, yang menyajikan informasi dan berita seputar
kejadian yang terjadi dalam lingkup daerah maupun nasional. Koran harian tersebut diberi nama
Metro Riau. Bahasa yang digunakan dalam Koran Metro Riau adalah bahasa Indonesia asli.
Metro Riau terbit setiap hari dengan halaman berupa Artikel, rubrik dan kolom tentang berita
utama, ekonomi dan bisnis, dan hiburan serta terdapat kolom kritik dan saran.
Seiring dengan penerbitan Koran Metro Riau, penulis sering menemukan banyak
kesalahandalam penggunaan bahasa dan EYD yang digunakan pada artikel dan berita utama.
Penulis juga sering menemukan penyimpangan bahasa jurnalistik dalam penulisan,
pemenggalan kata dan lainnya. Selain itu, terdapat juga kesalahan dalam penulisan judul. Oleh
karena itu, penulis tertarik untuk menulis karya tulis yang berjudul Menganalisis Kesalahan
Penggunaan Bahasa dalam Koran Metro Riau Edisi 13-16 Juni 2014.

1.2 Rumusan Masalah

2. Bagaimanakah penggunaan bahasa Indonesia dalam kolom koran Metro Riau edisi 13-16
Juni 2014?
3. Apa kesalahan penulisan bahasa yang sering terjadi dalam kolom koran Metro Riau edisi
13-16 Juni 2014?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui penggunaan bahasa Indonesia kolom koran Metro Riau edisi 13-16 Juni
2014.
2. Mengetahui kesalahan penulisan bahasa yang sering terjadi dalam kolom koran Metro
Riau edisi 13-16 Juni 2014.
3. Semoga dengan tulisan ini, sedikit memberikan informasi, bagaimana penggunaan bahasa
baku dan tanda baca yang sesuai dengan kaidah ejaan Bahasa Indonesia yang
disempurnakan. Sehingga kesalahan-kesalahan tersebut tidak terulang lagi pada setiap
kegiatan menulis.

1.4 Manfaat

Bagi penulis
1. Penulis dapat menambah pemahaman terhadap penulisan bahasa Indonesia yang benar.
2. Memberikan motivasi kepada penulis agar selalu menggunakan bahasa Indonesia yang
benar dalam menulis.
Bagi pembaca
1. Menambah pengetahuan pembaca tentang cara penulisan bahasa Indonesia yang benar.
2. Pembaca akan lebih kritis saat membaca berbagai jenis wacana.

Hasil-hasil analisis ini diharapkan dapat membantu pembelajar bahasa Indonesia yang
baku/standar. Bagi seorang pelajar khususnya Mahasiswa menggunakan bahasa indonesia yang
baku dan benar adalah sebuah keharusan. Karena ragam bahasa baku/standar digunakan dan
dipelajari di sekolah/institusi pendidikan. Yang kesesuaian penggunaannya harus diperhatikan.
Selain itu, hasil analisis ini diharapkan juga dapat memberi sumbangan pemikiran kepada para
guru atau tenaga pendidik bahasa Indonesia, agar perencana kegiatan keterampilan menulis bisa
ditingkatkan, sehingga murid-muridnya bisa menguasai kaidah-kaidah penulisan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teoritis
Bahasa adalah komunikasi yang paling lengkap dan efektif untuk menyampaikan ide,
pesan, maksud, perasaan dan pendapat kepada orang lain(Walija, 1996:4) sedangkan menurut
Keraf (2005:1), Bahasa adalah alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi
yang dihasilkan oleh alat ucap manusia.
Dalam tata bahasa indonesia, penggunaan aturan bahasa baku yang benar harus sesuai
dengan kaidah EYD(Ejaan Yang Disempurnakan).
Aturan penggunaan EYD :
I. Pemakaian Huruf Kapital dan Huruf Miring
A. Huruf Kapital atau Huruf Besar
1. Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat. 2. Huruf
kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung. 3. Huruf kapital dipakai sebagai huruf
pertama dalam ungkapan yang berhubungan dengan nama Tuhan dan kitab suci,termasuk kata
ganti untuk Tuhan. 4. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan,
keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf
pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang tidak diikuti nama orang. 5.
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama
orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi, atau nama
tempat. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan dan pangkat yang tidak
diikuti nama orang, atau nama tempat.

2.2 Pengertian bahasa jurnalistik


Jurnalistik adalah kepandaian praktis mengumpulkan, mengedit berita untuk pemberitaan
dalam surat kabar, majalah atau terbitan-terbitan berkala lainnya. Selain bersifat ketrampilan
praktis jurnalistik merupakan seni.(Ridwan, 2011:3)
Ciri ciri bahasa jurnalistik :
1. Sederhana Kata-kata dan kalimat yang rumit, yang hanya dipahami maknanya oleh
segelintir orang, tabu digunakan dalam bahasa jurnalistik.
2. Singkat berarti langsung kepada pokok masalah (to the point), tidak bertele-tele,
tidak berputar-putar, tidak memboroskan waktu pembaca yang sangat berharga.
3. Padat Setiap kalimat dan paragraf yang ditulis memuat banyak informasi penting dan
menarik untuk khalayak pembaca.
4. Lugas berarti tegas, tidak ambigu, sekaligus menghindari eufemisme atau
penghalusan kata dan kalimat yang bisa membingungkan khalayak pembaca.
5. Jelas berarti mudah ditangkap maksudnya, tidak baur dan kabur.
6. Jernih berarti bening, tembus pandang, transparan, jujur, tulus, tidak
menyembunyikan sesuatu yang lain yang bersifat negatif seperti prasangka atau
fitnah.
7. Menarik artinya mampu membangkitkan minat dan perhatian khalayak pembaca,
memicu selera baca, serta membuat orang yang sedang tertidur, terjaga seketika
8. Demokratis berarti bahasa jurnalistik tidak mengenal tingkatan, pangkat, kasta, atau
perbedaan dari pihak yang menyapa dan pihak yang disapa
9. Populis berarti setiap kata, istilah, atau kalimat apa pun yang terdapat dalam karya-
karya jurnalistik harus akrab di telinga, di mata, dan di benak pikiran khalayak
pembaca, pendengar, atau. pemirsa.
10.Logis berarti apa pun yang terdapat dalam kata, istilah, kalimat, atau paragraph
jurnalistik harus dapat diterima dan tidak bertentangan dengan akal sehat (common
sense).
11.Gramatikal berarti kata, istilah, atau kalimat apa pun yang dipakai dan dipilih dalam
bahasa jurnalistik harus mengikuti kaidah tata bahasa baku.
12.Menghindari kata tutur. Kata tutur ialah kata yang biasa digunakan dalam percakapan
sehari-hari secara informal.
13.Menghindari kata dan istilah asing. Berita ditulis untuk dibaca atau didengar.
Pembaca atau pendengar harus tahu arti dan makna setiap kata yang dibaca dan
didengarnya.
14.Pilihan kata yang tepat sesuai asas efektivitas. Bahasa jurnalistik sangat menekankan
efektivitas. Setiap kalimat yang disusun tidak hanya harus produktif tetapi juga tidak
boleh keluar dari asas efektifitas.
15.Mengutamakan kalimat Aktif Kalimat akiff lebih mudah dipahami dan lebih disukai
oleh khalayak pembaca daripada kalimat pasif.
16.Menghindari kata atau istilah teknis Karena ditujukan untuk umum, maka bahasa
jurnalistik harus sederhana, mudah dipahami, ringan dibaca, tidak membuat kening
berkerut apalagi sampai membuat kepala berdenyut.
17.Tunduk kepada kaidah etika Dalam menjalankan fungsinya mendidik khalayak, pers
wajib menggunakan serta tunduk kepada kaidah dan etika bahasa baku. Bahasa pers
harus baku, benar, dan baik.

2.3 Pengertian surat kabar


Surat kabar adalah salah satu jenis media massa yang memiliki peranan penting dalam
kehidupan sehari-hari. (Hans, 1999 : 14)

2.4 Ejaan yang Disempurnakan


Ejaan adalah keseluruhan peraturan bagaimana melambangkan bunyi ujaran dan
bagaimana hubungan antara lambang-lambang itu (pemisahan danpenggabungannya)
dalam suatu bahasa (Putrayasa, 2009:21). Ejaan yang dijadikan acuan dalam berbahasa Indonesia
saat ini adalah Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan yang ditetapkan pada tanggal 9
September 1987 berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia. Ejaan yang Disempurnakan dibagi atas lima, yaitu (1) pemakaian huruf, (2)
pemakaian huruf kapital dan huruf miring, (3) penulisan kata, (4) penulisan unsur serapan, dan
(5) pemakaian tanda baca.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

Metodologi penelitian adalah suatu pengkajian dari peraturan-peraturan yang terdapat


dalam metode riset (Suriasumantri, 2011:119). Penjelasan lain mengatakan bahwa metodologi
penelitian adalah sistem dan tata cara yang digunakan untuk memperoleh informasi/bahan materi
suatu pengetahuan ilmiah dengan tujuan untuk menemukan hal-hal atau prinsip-prinsip yang
baru atau pemecahan suatu masalah.
3.1 Metode Penelitian
Metode yang digunakan penulis dalam menganalisis kesalahan penggunaan bahasa yang
terdapat dalam Kolom Koran Metro Riau Edisi 13-16 Juni 2014 adalah deskriptif kualitatif.
Menurut Strauss dan Corbin, penelitian kualitatif merupakan jenis penelitian yang menghasilkan
penemuan-penemuan yang tidak dapat dicapai dengan menggunakan prosedur statistik atau cara
kuantifikasi lainnya.
3.2 Sumber Data
Sumber data penulisan karya tulis ini adalah Koran Metro Riau Edisi 13-16 Juni 2014,
yaitu beberapa artikel dengan empat edisi, dengan judul-judul seperti berikut :
1. Meubel Toko Leiny Trend Masa Kini
2. Pemancingan Kite, Sediakan Berbagai Jenis Ikan
3. Pernak Pernik Valentine Mulai Dilirik
4. Terapi Ceragem Cegah Penyakit Melalui Tulang Belakang
5. Mebel Budi Jaya Terima Pesanan Semua Jenis Lemari
6. Musim Panen, Harga Beras Diprediksi Turun
7. Depot Mekar Sari Tersedia Berbagai Bibit Bunga dan Pot
3.3 Analisis Data
Data yang dihasilkan pada penulisan karya tulis ini adalah data deskriptif berupa kata-
kata tertulis yang disadur dari koran. Data dianalisis melalui cara deskriptif kualitatif dengan
langkah kerja sebagai berikut :
1. Membaca secara menyeluruh artikel dalam Koran Metro Riau
2. Mengidentifikasi dan pemberian kode kesalahan bahasa yang ada pada kolom koran
3. Mengklasifikasikan kesalahan bahasa yang terdapat dalam kolom Koran Metro Riau
4. Menganalisis artikel secara keseluruhan dalam kolom Koran Metro Riau
5. Melaporkan hasil analisis
BAB IV
PEMBAHASAN

Setelah melakukan analisa, tercatat berbagai kesalahan dalam Kolom kolom koran Metro
Riau edisi 13-16 Juni 2014. Kesalahan itu dibagi menjadi dua, yaitu kesalahan EYD dan
kesalahan Bahasa Jurnalistik.

4.1 Kesalahan EYD


4.1.1 Kesalahan Penggunaan Tanda Titik (.)
Hasil identifikasi:

1. ,menyediakan segala jenis perabotan rumah tangga. Seperti, lemari,tempat


tidur,... (13 Juni 2014)
Seharusnya : .,menyediakan segala jenis perabotan rumah tangga, Seperti:
lemari,tempat tidur,dll

2. jarang ada kenaikan harga. Karena fluktuasi harga meubel tergolong lamban.
(13 Juni 2014) .
Seharusnya : jarang ada kenaikan harga, Karena fluktuasi harga meubel
tergolong lamban.

3. Harga cukup terjangkau. Misalnya boneka, harga dimulai dari 25 ribu


Seharusnya : cukup terjangkau, misalnya boneka, harga dimulai dari Rp 25.000

4. terapi Ceragem yang beralamat di jalan H Barlian No 121


Seharusnya : terapi Ceragem yang beralamat di jalan H. Barlian No. 121

5. Tapi biasanya sekitar bulan tiga, petani yang berada di Kecamatan Kota Agung,..
Seharusnya : Akan tetapi, biasanya sekitar bulan tiga, petani yang berada di
Kecamatan Kota Agung,.

6. Ya kita berharap hasil tahun ini memuaskan


Seharusnya : Ya, kita berharap hasil tahun ini memuaskan

7. Kita juga menjual kepada warga tanah sekam seharga Rp 5 ribu per karung dan
juga tanah median
Seharusnya : Kita juga menjual kepada warga, tanah sekam seharga Rp 5.000
per karung dan juga tanah median

4.1.2 Kesalahan penggunaan tanda hubung (-)

1. setiap menjelang hari Valentine (Hari Kasih Sayang) pernak pernik bernuansa
kasih sayang.
Seharusnya : setiap menjelang hari Valentine (Hari Kasih Sayang), pernak-pernik
bernuansa kasih sayang
4.1.3 Kesalahan penggunaan kata gabung

1. Lalu Sinar Infra Merah Jauh merupakan sinar kehidupan,


Seharusnya : Lalu, Sinar Inframerah Jauh merupakan sinar kehidupan,

4.1.4 Kesalahan penggunaan Angka dan Lambang bilangan

Berdasarkan aturan EYD tentang angka dan bilangan yang tertulis :


- Angka yang digunakan untuk menyatakan ukuran panjang, berat, isi, satuan
waktu, dan nilai barang. Rp. 10.000,00 .
Berdasarkan hal di atas penulis menemukan banyak kesalahan dalam Kolom
Bisnis Koran Metro Riau edisi 13-16 Juni 2014. Oleh karena kesalahan penulisan antar
kolom hampir sama sehingga dalam pembahasan ini penulis hanya memberikan beberapa
contoh kesalahan yang sering muncul dalam Kolom Bisnis tersebut.

1. ...Bingkai foto harganya mulai dari Rp 350 ribu hingga Rp 1.5 jta dan X-banner Rp 20
ribu permeternya
Seharusnya : ...Bingkai foto harganya mulai dari Rp 350.000 hingga Rp
1.500.000 dan X-banner Rp 20.000 permeternya.

4.2 Kesalahan Bahasa Jurnalistik


Berdasarkan ciri-ciri bahasa jurnalistik yang telah disebutkan oleh penulis pada Bab II,
maka kesalahan bahasa jurnalistik yang terdapat dalam Kolom Bisnis Koran Lahat Pos edisi 01-
28 Februari 2011 sebagai berikut :
1. Perabot yang ada di masyarakat kini terus meningkat.
Seharusnya : Jumlah perabotan yang ada di masyarakat kini terus meningkat.
2. Selain itu juga, Toko Lieny juga menjalin kerjasama dengan perusahaan...
Seharusnya : Selain itu, Toko Leiny juga menjalin kerjasama dengan perusahaan..
3. memiliki keunggulan barang yakni Spring Bed, yang sekarang...
Seharusnya : ...memiliki barang unggulan yakni Spring Bed, yang sekarang...
4. Ingin menghilangkan stres, atau bagi anda yang hobi memancing, tidak perlu
bingung..
Seharusnya : Anda hobi memancing atau sekedar ingin menghilangkan stres, tidak
perlu bingung..
5. ..untuk saat ini, dikatakan Landrik pihaknya juga sedang mengembangkan ikan
Lele...
Seharusnya : Landrik mengatakan, untuk saat ini pihaknya sedang
mengembangkan ikan Lele...
6. Lebih lanjut ia juga mengatakan, di lokasi pemancingan tersebut, sambil
memancing warga juga bisa memesan makanan dan minuman.
Seharusnya : Di lokasi pemancingan ini, pemancing bisa memesan makanan dan
minuman.
7. sejak seminggu yang lalu mulai ramai pembeli mendatangi tokonya.
Seharusnya : ...sejak seminggu yang lalu pembeli mulai ramai mendatangi
tokonya.
8. Selain melayani desain atau keinginan dari warga sendiri, Budi Jaya pun
menyiapkan lemari yang sudah jadi. Seharusnya : Selain melayani penjualan
lemari sesuai desain warga sendiri, Budi Jaya pun menyiapkan lemari yang sudah
jadi.
9. Depot Mekar Sari yang terletak di depan Balai Yasa menjual berbagai jenis
tanaman, berbagai jenis buah-buahan maupun tumbuhan bunga.
Seharusnya : Depot Mekar Sari yang terletak di depan Balai Yasa menjual
berbagai jenis tanaman, buah-buahan dan tumbuhan bunga
10. menggunakan mesin sendiri dan terbaru dengan harga Jakarta.
Seharusnya :menggunakan mesin sendiri dan terbaru seharga di Jakarta.

4.3 Kesalahan Penulisan Kata baku dan Tidak baku

Kata Baku adalah kata yang digunakan sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang telah
ditentukan. Sedangkan Kata Tidak baku adalah kata yang digunakan tidak sesuai dengan kaidah
bahasa Indonesia yang telah ditentukan.

Kita selaku warga Negara yang baik hendaknya selalu memperhatikan rambu-rambu
ketata bahasaan Indonesia yang baik dan benar. Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) adalah sub.
materi dalam ketata bahasaan Indonesia, yang memilik peran yang cukup besar dalam mengatur
etika berbahasa secara tertulis, sehingga diharapkan informasi tersebut dapat disampaikan dan
dipahami secara tepat. Dalam praktiknya diharapkan aturan tersebut dapat digunakan dalam
keseharian masyarakat, sehingga proses penggunaan tata bahasa Indonesia dapat digunakan
secara baik dan benar.

Akan tetapi, melihat dari kenyataan banyak sekali tulisan-tulisan yang tidak baku
terpampang di papan nama, spanduk, bahkan di koran-koran. Hal itu membuktikan bahwa
mayarakat masih belum menggunakan kaidah atau rambu-rambu ketata bahasaan Indonesia yang
baik. Berikut salah satu sampel bukti ketidak sesuaian dalam penggunaan bahasa baku di Koran
Metro Riau :

No. Kata Tidak Baku Kata Baku No. Kata Tidak Baku Kata Baku

1 6

2 7

3 8
4 9

5 10

4.4 Tabel Kata Baku dan Kata Tidak Baku


Berikut daftar sebagian kata baku yang disusun menggunakan tabel khusus.

No Kata Baku Kata Tidak Baku No Kata Baku kata tidak baku
1 aktif aktip, active 69 negeri negri
2 aktivitas aktifitas 70 nikmat nimat
3 alquran al-quran 71 november nopember
4 analisis analisa 72 objek obyek
5 apotek apotik 73 objektif obyektif
6 asa azas 74 olahraga olah raga
7 asasi azasi 75 orang tua orangtua
8 atlet atlit 76 paham faham
9 atmosfer atmosfir 77 pasif pasip, pasive, fasip
10 azan adzan 78 penasihat penasehat
11 bus bis 79 pelepasan penglepasan
12 besok esok 80 persen prosen
13 cabai cabe, cabay 81 penglihatan pelihatan
14 daftar daptar 82 permukiman pemukiman
15 dekret dekrit 83 petai pete, petay
16 detail detil 84 pikir fikir
17 diagnosis diagnose 85 praktik praktek
18 doa doa 86 prancis perancis
19 efektif efektip, efektive 87 proklamasi ploklamir
20 efektivitas efektifitas 88 provinsi propinsi, profinsi
21 ekstrem ekstrim, extrim 89 proyek projek, project
22 elite elit 90 putra putera
23 e-mail email, imel 91 putri puteri
24 februari pebruari, february 92 rakaat rakaat
25 frekuensi prekuensi 93 realitas realita
26 foto photo 94 rezim rejim
27 fotokopi foto copy, 95 risiko resiko
28 geladi gledi 96 rizki rezeki, rejeki
29 hakikat hakekat 97 rubuh roboh
30 hierarki hirarki 98 saksama seksama
31 hipotesis hipotesa 99 samudra samudera
32 ibu kota ibukota 100 saraf syaraf, sarap
33 ijazah ijasah, izajah 101 sekretaris sekertaris
34 imbau himbau 102 sekuriti sekuritas
35 indera indra 103 segitiga segi tiga
36 istri isteri 104 selebritas selebriti
37 izin ijin 105 sepak bola sepakbola
38 jadwal jadual 106 silakan silahkan
39 jumat jumat 107 sintesis sintesa
40 kanker kangker 108 sistem sistim, system
41 karena karna 109 standar standard
42 karier karir 110 standardisasi standarisasi
strawberi,
43 karisma kharisma 111 stroberi
strawbery
44 kategori katagori 112 subjek subyek
45 khotbah khutbah 113 sumatera sumatra
46 komoditi komoditas 114 surga syurga, sorga
47 komplet komplit, kumplit 115 takwa taqwa
kongkret, konkrit,
48 konkret 116 tahta takhta
kongkrit
49 kosa kata kosakata 117 tanda tangan tandatangan
50 kreatif kreatip, creative 118 taoge toge
51 kreativitas kreatifitas 119 teknik tehnik, tekhnik
52 kredit kridit 120 teknologi tehnologi,
53 kualitas kwalitas, kwalitet 121 teladan tauladan
54 kuantitas kwantitas 122 telepon telpon, telefon,
55 kuitansi kwitansi 123 telur telor
56 kuota kwota 124 teoretis teoritis
57 lembap lembab 125 terampil trampil
58 lubang lobang 126 tobat taubat
59 makhluk mahluk 127 ubah rubah, robah
60 masyhur mashur 128 ustaz ustadz, ustad
61 mazhab mahzab 129 ustazah ustadzah
62 metode metoda 130 utang hutang
63 mukjizat mujizat 131 wali kota walikota
64 mungkir pungkir 132 yogyakarta jogjakarta
65 napas nafas 133 zaman jaman
67 nasihat nasehat 134 zikir jikir, dzikir
68 negatif negatip, negative 135 zuhur dzuhur, duhur

Berdasarkan hasil analisis penulis, penggunaan bahasa Indonesia dalam kolom Koran
Metro Riau edisi 13-16 Juni 2014 sudah bagus. Akan tetapi, masih terdapat kesalahan-kesalahan
pengetikan, penulisan EYD dan penulisan kalimat yang tidak sesuai dengan ciri-ciri bahasa
jurnalistik.
Dari beberapa kesalahan tersebut, kesalahan yang paling sering muncul
adalah kesalahan penggunaan tanda koma (,) dan tanda titik (.) serta masih banyak penulisan
kalimat yang mubazir, rancu, dan sulit dimengerti khalayak.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan

Setelah melakukan berbagai penelitian, ternyata di dalam kolom koran Metro Riau edisi
13-16 Juni 2014 hampir di setiap kolom masih terdapat banyak kesalahan. kata-kata yang
digunakan dalam penulisan mubazir, ambigu dan lebih sering menggunakan kalimat tidak aktif
serta tidak sesuai dengan kaidah bahasa jurnalistik. Kesalahan yang paling banyak muncul
adalah kesalahan penggunaan EYD, terutama pada penggunaan tanda koma (,) dan tanda titik
(.).

5.2 Saran

Penggunan bahasa baku memang seharusnya kita terapkan, mengingat bahasa baku
adalah bahasa Indonesia yang benar. Didalam penulisan memang seharusnya mengikuti kaidah-
kaidah penulisan. Untuk itu sabaiknya kita harus mengikuti peraturan yang sudah disepakati
tersebut. Saran saya kepada pembaca setiap kali pembaca ingin menulis. Ada baiknya pembaca
memahami dulu kaidah-kaidah penulisan, salah-satunya yaitu penggunaan kata yang baku dan
penggunaan EYD. Agar tulisannya sesuai dengan kaidah penulisan yang sudah disepakati
penggunaan kata dan tanda bacanya.

DAFTAR PUSTAKA

Http://www.google.com/sepuluh Pengertian Bahasa Menurut Para Ahli wismasastra'


Http://www.wikipedia.com/metodologi penelitian

Http://www.google.com/Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)

Http://www.google.com/karakteristik bahasa jurnalistik

Http://www.wikipedia.com/Aturan EYD

Http://www.google.com/metode penelitian karya tulis

Anda mungkin juga menyukai