Anda di halaman 1dari 5

TUGAS ANALISIS FILM

“Maleficent (2014)”

Anggota Kelompok 8 Kelas XII-5


Achmad Risky (01)
Angga Gustiawan (06)
Arya Setiawan (10)
Naila Arsita Kemala (25)
1. Identitas Film
• Judul Film: Maleficent
• Durasi: Lebih kurang 97 minit
• Genre: Fantasi, Petualangan
• Sutradara: Robert Stromberg
• Pemain Film: Angelina Jolie sebagai Maleficent, Elle Fanning sebagai Princess
Aurora, Sharlto Copley sebagai Stefan, Sam Riley sebagai Diaval, Juno Temple
sebagai Thistlewit, Imelda Staunton sebagai Knotgrass, Lesley Manville sebagai
Flittle.
• Rilis: 28 Mei 2014 (Premiere London); 30 Mei 2014 (AS)
• Rumah produksi: Walt Disney Pictures
• Negara: Amerika Serikat
• Bahasa: Inggris

2. Latar belakang film


Maleficent adalah filem fantasi yang mengambil inspirasi dari dongeng klasik
“Sleeping Beauty.” Diterbitkan oleh Walt Disney Pictures pada tahun 2014, filem ini
dibuat dengan pendekatan yang unik dengan memfokuskan pada watak antagonis,
Maleficent, yang diperankan oleh Angelina Jolie. Cerita ini memberikan penjelasan
mendalam mengenai latar belakang Maleficent dan menggambarkan perjalanan
emosionalnya dari seorang peri yang baik hati menjadi seseorang yang terluka dan
penuh dendam. Filem ini menggabungkan unsur fantasi dengan elemen drama,
mencipta naratif yang lebih kompleks dan berlapis daripada cerita asalnya.

Dengan visual yang memukau dan penampilan yang mengesankan dari Angelina Jolie
sebagai Maleficent, filem ini mencipta pengalaman sinematik yang menarik penonton
untuk melihat sisi kisah yang jarang diceritakan. Penggemar dongeng klasik akan
menemukan bahwa “Maleficent” membawa perspektif baru yang menarik dan
mendalam pada kisah yang sudah familiar, sementara juga memberikan ruang untuk
pertimbangan moral dan pemahaman mendalam mengenai kompleksitas watak.

3. Sinopsis film
Maleficent mengisahkan kisah dongeng klasik “Sleeping Beauty” dari sudut pandang
yang belum pernah diceritakan sebelumnya. Kisah dimulai di Moor, tanah peri yang
damai, di mana seorang muda dan baik hati bernama Maleficent tumbuh dengan
semangat kebaikan dan kasih sayang terhadap makhluk hidup. Namun, hidupnya
mengalami perubahan drastis ketika cinta dan kepercayaannya disalahgunakan oleh
Stefan, seorang manusia yang pada akhirnya mengkhianatinya untuk mencapai
ambisinya.
Maleficent yang terluka dan penuh dendam kemudian mengambil langkah-langkah
yang tragis, melemparkan kutukan terhadap putri Stefan yang baru lahir, Aurora.
Namun, seiring berjalannya waktu, Maleficent menyadari bahwa kebaikan dan cinta
sejati mungkin merupakan kekuatan yang lebih besar daripada dendam. Hubungan
yang terjalin antara Maleficent dan Aurora membuka lembaran baru dalam dongeng
ini, menggambarkan perjalanan penuh keajaiban dan pertumbuhan karakter yang
mengharukan.

Dengan kombinasi elemen fantasi yang memukau, efek visual yang luar biasa, dan
penampilan yang memukau dari Angelina Jolie sebagai Maleficent, film ini tidak
hanya memberikan pengalaman sinematik yang menghibur, tetapi juga
menyampaikan pesan mendalam tentang cinta, keadilan, dan kesempatan untuk
memperbaiki kesalahan masa lalu.

4. Keunggulan film
Karakterisasi Kompleks Maleficent:
Film ini unggul dalam memberikan kedalaman karakter kepada Maleficent,
mengubahnya dari penjahat klise menjadi tokoh yang kompleks. Angelina Jolie
memberikan penampilan yang memukau, menyoroti perasaan dan perubahan
emosional karakter dengan sangat baik.

Visual yang Memukau dan Desain Produksi:


Efek visual yang luar biasa menciptakan dunia dongeng yang ajaib dan memukau
penonton. Desain kostum dan set memberikan estetika yang kaya, menambahkan
keindahan pada pengalaman sinematik.

Inovasi dalam Naratif Dongeng Klasik:


Film ini berani memberikan perspektif baru pada cerita “Sleeping Beauty,” membawa
nuansa segar dan kejutan bagi penonton. Pendekatan inovatif terhadap karakter dan plot
memberikan kompleksitas yang tidak dimiliki oleh adaptasi dongeng lainnya.

Penampilan Megah Angelina Jolie:


Angelina Jolie secara mencolok membawakan peran Maleficent dengan karisma dan
kehadiran yang kuat. Penampilannya membantu menciptakan ikon baru bagi karakter
yang selama ini dianggap sebagai penjahat.

Tema Moral yang Mendalam:


Film ini menggali tema-tema moral seperti penebusan, keadilan, dan kebaikan melalui
perkembangan hubungan antara Maleficent dan Aurora. Pesan-pesan moral ini
memberikan kedalaman pada cerita dan memungkinkan penonton untuk merenungkan
nilai-nilai positif.
5. Kelemahan film
Perubahan Naratif yang Kurang Konsisten:
Beberapa kritikus mencatat bahwa film ini mengalami perubahan naratif yang agak
tiba-tiba, terutama dalam menggambarkan transformasi Maleficent dari peri baik hati
menjadi sosok yang penuh dendam. Ini dapat membuat beberapa penonton merasa ada
ketidakselarasan dalam perkembangan cerita.

Keterbatasan Keterlibatan Emosional pada Beberapa Penonton:


Ada pandangan bahwa pengalaman emosional yang intens, terutama terkait dengan
perubahan karakter Maleficent, mungkin tidak sepenuhnya dirasakan oleh semua
penonton. Beberapa mungkin menganggapnya terlalu dramatis atau kurang dapat
dicerna.

Pilihan Artistik yang Menyimpang dari Cerita Asli:


Beberapa penggemar cerita klasik “Sleeping Beauty” mungkin merasa bahwa
perubahan signifikan dalam cerita dan karakter dapat mengurangi daya tarik film,
terutama jika mereka memiliki harapan yang berbeda terkait adaptasi.

Penggunaan Beberapa Kebiasaan Tropis dalam Genre Fantasi:


Film ini menggunakan beberapa elemen dan tropi umum dalam genre fantasi, seperti
kutukan dan transformasi, yang dapat membuatnya terasa terikat pada konvensi tertentu
tanpa banyak inovasi. Meskipun “Maleficent” mendapatkan pujian untuk berbagai
aspeknya, kelemahan-kelemahan ini dapat mempengaruhi cara beberapa penonton
menerima dan menikmati film ini.

6. Kesimpulan Sementara atau Hipotesis


Berdasarkan pembahasan sebelumnya, kesimpulan sementara atau hipotesis tentang
“Maleficent” dapat dirumuskan sebagai berikut: “Maleficent” muncul sebagai film
yang menghadirkan pendekatan inovatif terhadap cerita dongeng klasik “Sleeping
Beauty.”

Positif : Keunggulan film ini terletak pada karakterisasi mendalam Maleficent,


ditambah dengan penampilan luar biasa Angelina Jolie yang membawa kehidupan pada
karakter tersebut. Efek visual yang memukau dan desain produksi yang indah turut
memberikan dimensi artistik yang kaya pada film ini.

Negatif : Namun, kelemahan tampak dalam perubahan naratif yang kurang konsisten
dan pengembangan karakter sekunder yang terbatas.

Hipotesisnya, “Maleficent” mungkin lebih berhasil memikat penonton yang terbuka


terhadap interpretasi baru dongeng klasik, sementara beberapa penggemar setia cerita
asli mungkin merasa kurang puas dengan perubahan signifikan. Film ini,
bagaimanapun, menjadi titik fokus dalam memperkenalkan karakter yang kompleks
dan memberikan pesan moral yang mendalam, menciptakan pengalaman sinematik
yang menghibur dengan visual yang memikat. Kesimpulan lebih lanjut dapat ditarik
setelah mengevaluasi respons dan tanggapan lebih lanjut dari berbagai kalangan
penonton.

7. Nilai film
Rating film “Maleficent” secara keseluruhan dapat dianggap cukup tinggi, terutama
karena inovasi dalam menyajikan cerita dongeng klasik dan elemen visual yang
memukau. Berdasarkan penilaian IMDB, rating film ini mencapai sekitar 9.0 hingga
9.2 dari 10. Angka tersebut mencerminkan penerimaan positif dari sebagian besar
penonton.

Penting untuk diingat bahwa nilai rating film dapat bervariasi tergantung pada
preferensi individu. Meskipun beberapa penonton mungkin memberikan penilaian yang
lebih tinggi karena keindahan visual dan inovasi dalam cerita, yang lain mungkin
memberikan penilaian lebih rendah terutama jika mereka lebih memprioritaskan
keaslian terhadap cerita aslinya.

Dengan nilai sekitar 9.0 hingga 9.2 di IMDB, “Maleficent” dapat dianggap sebagai film
yang sukses secara umum, menyediakan pengalaman menonton yang memikat dengan
pesan moral dan karakter yang menarik.

Anda mungkin juga menyukai