Anda di halaman 1dari 6

Nama : Zidan Muhamad Farhan

Kelas : 5 KPI B

NIM :214110102011

TUGAS PRODUKSI FILM

1. CREED (2015)

"Creed" adalah sebuah film yang dirilis pada tahun 2015 dan termasuk dalam genre drama
olahraga. Berikut adalah beberapa alasan mengapa film ini termasuk dalam genre tersebut:

1. Cerita Utama tentang Tinju: Film ini memiliki plot utama yang berkisah tentang seorang
pemuda bernama Adonis Johnson (diperankan oleh Michael B. Jordan) yang ingin mengikuti
jejak ayahnya, Apollo Creed, sebagai seorang petinju. Karena fokus cerita utamanya adalah
tentang tinju, film ini secara alami masuk ke dalam genre drama olahraga.

2. Pengembangan Karakter: "Creed" juga menggambarkan perjalanan karakter utama, Adonis,


yang harus melewati berbagai rintangan dan tantangan untuk mencapai impian dan
menghormati warisan ayahnya. Pengembangan karakter merupakan unsur utama dalam genre
drama.

3. Persaingan dan Tantangan: Film ini menampilkan persaingan dalam dunia tinju dan berbagai
pertandingan tinju yang mendebarkan. Pertandingan ini memberikan ketegangan dan drama
kepada penonton, yang juga merupakan ciri khas genre drama olahraga.

4. Pesan Moral: "Creed" juga menyampaikan pesan moral tentang tekad, pengorbanan, dan
kekuatan dalam menghadapi kesulitan. Pesan-pesan semacam ini seringkali muncul dalam film-
film drama olahraga yang bertujuan untuk menginspirasi penonton.
5. Aspek Emosional: Film ini tidak hanya fokus pada aksi tinju, tetapi juga mengeksplorasi
hubungan antara Adonis dan pelatihnya, Rocky Balboa (diperankan oleh Sylvester Stallone).
Dinamika hubungan ini memberikan dimensi emosional yang kuat pada cerita, yang umumnya
ditemukan dalam film drama.

Secara keseluruhan, "Creed" termasuk dalam genre drama olahraga karena fokus pada cerita
tinju, pengembangan karakter, pesan moral, dan aspek emosional yang menjadi ciri khas genre
ini. Film ini juga berhasil menggabungkan elemen-elemen tersebut dengan baik untuk
menghasilkan pengalaman sinematik yang menginspirasi dan menghibur.

2. TRILOGI THOR

Trilogi Thor, yang terdiri dari "Thor" (2011), "Thor: The Dark World" (2013), dan "Thor:
Ragnarok" (2017), dapat digambarkan sebagai film-film yang masuk ke dalam beberapa genre
berbeda. Genre-genre yang mungkin mencakup trilogi Thor beserta alasan-alasannya adalah
sebagai berikut:

1. Film Superhero: Semua film dalam trilogi Thor berfokus pada karakter Thor, seorang
pahlawan super dari Marvel Comics, dan dunianya yang penuh dengan kekuatan super, dewa,
dan konflik antar-dewa. Genre ini cocok karena film-film ini menggabungkan unsur-unsur
superpower, pertarungan epik, dan karakter-karakter super seperti Thor, Loki, dan Odin.

2. Fantasi:Karena sebagian besar cerita dalam trilogi ini berlangsung di Asgard dan alam semesta
kosmik Marvel yang fantastis, genre fantasi menjadi sangat relevan. Alam semesta yang kaya
dengan mitologi Norse dan elemen-elemen magis menciptakan dunia yang penuh dengan
keajaiban dan petualangan.
3. Aksi: Setiap film dalam trilogi ini memiliki banyak adegan aksi yang mengesankan, termasuk
pertempuran dengan musuh-musuh yang kuat dan konfrontasi epik. Genre aksi adalah salah
satu elemen utama yang membuat trilogi Thor begitu mendebarkan.

4. Komedi: "Thor: Ragnarok" khususnya memiliki elemen komedi yang kuat, dengan humor
slapstick dan dialog kocak. Sutradara Taika Waititi membawa nuansa komedi yang segar ke
dalam franchise Thor, sehingga genre komedi juga menjadi relevan.

5. Drama Keluarga: Tema-tema keluarga, persaingan antara saudara seperti Thor dan Loki, serta
hubungan antara ayah dan anak seperti Odin dan Thor, adalah elemen penting dalam trilogi
Thor. Hal ini menambah dimensi drama keluarga ke dalam cerita-cerita ini.

Jadi, trilogi Thor sebenarnya mencakup beberapa genre sekaligus, menciptakan pengalaman
yang beragam untuk penonton dengan aksi, fantasi, komedi, drama keluarga, dan unsur-unsur
superhero yang khas. Hal ini merupakan salah satu kekuatan dari MCU (Marvel Cinematic
Universe) yang mencampurkan berbagai genre untuk menciptakan film-film yang menarik bagi
berbagai jenis penonton.

3. SOUTHPAW

"Southpaw" adalah sebuah film drama olahraga yang dirilis pada tahun 2015. Berikut adalah
beberapa alasan mengapa film ini termasuk dalam genre tersebut:

1. Tema Olahraga: Film ini memiliki tema sentral yang berkisah tentang tinju. Kisahnya berfokus
pada perjalanan seorang petinju yang mencoba bangkit kembali setelah mengalami kegagalan
dan tragedi. Olahraga tinju menjadi latar belakang utama cerita, dan banyak adegan
pertandingan tinju yang menampilkan pertarungan emosional dan dramatis.

2. Pengembangan Karakter:"Southpaw" adalah film yang mengeksplorasi perjalanan emosional


karakter utamanya, Billy Hope (diperankan oleh Jake Gyllenhaal), dari titik terendahnya menuju
kebangkitan kembali. Ini adalah ciri khas dari genre drama, di mana karakter-karakter
mengalami perkembangan, konflik, dan pertumbuhan pribadi.

3. Drama Pribadi: Film ini tidak hanya tentang olahraga, tetapi juga menggambarkan drama
pribadi yang melibatkan hubungan antara Billy Hope dan keluarganya, terutama anak
perempuannya. Konflik dan emosi dalam hubungan ini menjadi fokus utama cerita,
menambahkan elemen dramatis yang kuat.

4. Tantangan dan Pengorbanan:"Southpaw" menunjukkan upaya keras Billy Hope untuk bangkit
kembali dalam dunia tinju. Dia harus mengatasi berbagai tantangan fisik dan mental, serta
melakukan pengorbanan besar untuk mencapai tujuannya. Ini adalah tema umum dalam drama
olahraga.

5. Pesan Moral: Film ini mengandung pesan moral tentang kekuatan tekad, ketekunan, dan
pentingnya dukungan keluarga dalam menghadapi kesulitan. Pesan-pesan semacam ini
seringkali muncul dalam film-film drama olahraga.

Secara keseluruhan, "Southpaw" termasuk dalam genre drama olahraga karena fokus pada
cerita tinju, pengembangan karakter, drama pribadi, tantangan, pengorbanan, dan pesan moral
yang merupakan ciri khas genre ini. Film ini menggabungkan unsur-unsur tersebut untuk
menciptakan pengalaman emosional yang kuat bagi penonton.

4. FINDING NEMO

"Finding Nemo" adalah film animasi yang dirilis pada tahun 2003. Genre utama film ini adalah
sebagai berikut:

1. Animasi: "Finding Nemo" adalah film animasi yang dibuat oleh Pixar Animation Studios dan
dirilis oleh Walt Disney Pictures. Ini adalah film yang sepenuhnya terbuat dari animasi komputer,
dengan karakter dan dunia yang diciptakan secara digital. Genre animasi mencakup berbagai
jenis film yang menggunakan animasi untuk menceritakan cerita.
Alasan mengapa "Finding Nemo" termasuk dalam genre animasi adalah:

- Semua karakter dalam film ini adalah karakter animasi yang dibuat dengan teknologi animasi
komputer.
- Dunia dalam film ini, terutama dalam adegan bawah laut, sangatlah fantastis dan penuh
dengan makhluk-makhluk yang diciptakan secara digital.
- Film ini mengandung elemen-elemen visual yang khas dari genre animasi, seperti efek khusus
dan desain karakter yang unik.
- Cerita film ini, meskipun mengandung elemen-elemen dramatis, diceritakan melalui animasi,
yang membuatnya cocok dalam genre ini.

Selain itu, "Finding Nemo" juga termasuk dalam genre keluarga dan petualangan karena
mengeksplorasi tema tentang kehilangan, petualangan, dan keluarga yang kuat, yang menjadi
fokus utama ceritanya.

5. INSIDIOUS (2010)

"Insidious" adalah sebuah film horor yang dirilis pada tahun 2010. Genre utama film ini adalah:

1. Horor: "Insidious" adalah film yang dirancang khusus untuk mengejar genre horor. Film ini
memiliki beberapa elemen yang secara khas dikaitkan dengan genre ini, seperti ketegangan,
misteri, dan elemen-elemen supernatural yang menciptakan suasana menakutkan. Beberapa
alasan mengapa "Insidious" termasuk dalam genre horor adalah:

- Atmosfir Menakutkan: Film ini menciptakan atmosfir yang menakutkan dan gelap, dengan
penggunaan pencahayaan yang dramatis dan suara yang mengganggu untuk meningkatkan
ketegangan.
- Supernatural dan Paranormal: Cerita film ini berpusat pada aktivitas paranormal yang
menakutkan, termasuk roh jahat dan dunia astral, yang merupakan tema klasik dalam film
horor.
- Tensi Emosional: Film ini menggunakan ketegangan emosional dan ketakutan karakter-
karakternya untuk menciptakan pengalaman horor yang kuat bagi penonton.
- Situasi yang Menakutkan: Karakter-karakter dalam film ini menghadapi situasi-situasi yang
sangat menakutkan dan sering kali terjebak dalam rumah yang dihantui.

Secara keseluruhan, "Insidious" termasuk dalam genre horor karena berfokus pada unsur-unsur
horor yang menciptakan ketegangan, ketakutan, dan atmosfir menakutkan untuk penontonnya.
Film ini berhasil menciptakan pengalaman horor yang kuat dan menjadi salah satu film horor
yang populer di tahun perilisannya.

Anda mungkin juga menyukai