Anda di halaman 1dari 4

MATERI 1.

PENGENALAN FILM

A. Pengertian dan Sejarah Film


Pengertian film dari kamus bahasa Indonesia. Yang pertama, film merupakan sebuah
selaput tipis berbahan seluloid yang digunakan untuk menyimpan gambar negatif dari sebuah
objek. Yang kedua, film diartikan sebagai lakon atau gambar hidup. Dalam konteks khusus, film
diartikan sebagai lakon hidup atau gambar gerak yang biasanya juga disimpan dalam media
seluloid tipis dalam bentuk gambar negatif. Meskipun kini film bukan hanya dapat disimpan
dalam media selaput seluloid saja. Film dapat juga disimpan dan diputar kembali dalam
media digital.
Saya pribadi memahami bahwa film adalah salah satu karya seni berupa gambar
hidup/bergerak yang juga bisa digunakan sebagai media komunikasi massa atau penyampai
pesan / informasi.
Film pertama Indonesia “Darah dan Doa” yang di sutradarai oleh Usmar Ismail. Hari
pertama syuting darah dan doa di tetapkan menjadi hari perfilman nasional yaitu tanggal 30
Maret 1950 dan Usmar Ismail adalah bapak perfilman Indonesia.

B. Tujuan Membuat Film


Ada banyak alasan orang untuk membuat film. Karena tugas, atau karena keinginan dari
hati atau biar keliatan keren. Masing-masing orang punya alasan tersendiri mengapa dia
membuat film dengan ide mereka masing-masing dan tujuan masing-masing.

C. Klasifikasi Film
1. Menurut Jenis Film
a. Film Cerita (Fiksi)
Film cerita merupakan film yang dibuat atau diproduksi berdasarkan cerita yang dikarang
dan dimainkan oleh aktor dan aktris.

b. Film Non Cerita (Non Fiksi)


Film noncerita adalah film yang mengambil kenyataan sebagai subyeknya. Film non cerita
ini terbagi atas dua kategori, yaitu :
• Film Faktual : menampilkan fakta atau kenyataan yang ada, dimana kamera sekedar
merekam suatu kejadian. Sekarang, film faktual dikenal sebagai film berita ( news-reel),
yang menekankan pada sisi pemberitaan suatu kejadian aktual.
• Film dokumenter : selain fakta, juga mengandung subyektifitas pembuat yang diartikan
sebagai sikap atau opini terhadap peristiwa, sehingga persepsi tentang kenyataan akan
sangat tergantung pada si pembuat film dokumenter tersebut.

2. Menurut Cara Pembuatan Film


a. Film Eksperimental
Film Eksperimental adalah film yang dibuat tanpa mengacu pada kaidah-kaidah
pembuatan film yang lazim. Tujuannya adalah untuk mengadakan eksperimentasi dan
mencari cara-cara pengucapan baru lewat film.
b. Film Animasi
Film Animasi adalah film yang dibuat dengan memanfaatkan gambar (lukisan) maupun
benda-bendamati yang lain, seperti boneka, meja, dan kursi yang bisa dihidupkan dengan
teknik animasi.

3. Menurut Tema Film (Genre)


a. Drama
Tema ini lebih menekankan pada sisi human interest yang bertujuan mengajak penonton
ikut merasakan kejadian yang dialami tokohnya, sehingga penonton merasa seakan-akan
berada di dalam film tersebut. Tidak jarang penonton yang merasakan sedih, senang,
kecewa, bahkan ikut marah.
b. Action
Tema action mengetengahkan adegan-adegan perkelahian, pertempuran dengan senjata,
atau kebutkebutan kendaraan antara tokoh yang baik (protagonis) dengan tokoh yang
jahat (antagonis), sehingga penonton ikut merasakan ketegangan, was-was, takut,
bahkan bisa ikut bangga terhadap kemenangan si tokoh.

1
c. Komedi
Tema film komedi intinya adalah mengetengahkan tontonan yang membuat penonton
tersenyum, atau bahkan tertawa terbahak-bahak. Film komedi berbeda dengan lawakan,
karena film komedi tidak harus dimainkan oleh pelawak, tetapi pemain biasa pun bisa
memerankan tokoh yang lucu.
d. Tragedi
Film yang bertemakan tragedi, umumnya mengetengahkan kondisi atau nasib yang
dialami oleh tokoh utama pada film tersebut. Nasib yang dialami biasanya membuat
penonton merasa kasihan / prihatin / iba.
e. Horor
Film bertemakan horor selalu menampilkan adegan-adegan yang menyeramkan sehingga
membuat penontonnya merinding karena perasaan takutnya. Hal ini karena film horor
selalu berkaitan dengan dunia gaib / magis, yang dibuat dengan special affect, animasi,
atau langsung dari tokoh-tokoh dalam film tersebut.

4. Menurut Genre yang Paling Populer


Terdapat 13 (tiga belas) genre film dunia yang paling populer di masing-masing era, yaitu:
a. Comedy; genre terbaik penghilang rasa penat ini disesaki oleh berbagai film terbaik
sepanjang masa. Film-film yang mewakili genre komedi ini terbagi ke dalam beberapa
sub genre, seperti komedi romantis, parody, slapstick, serta black comedy. City Lights
(1931), The Hangover (2009).
b. Romance; banyak film romantis yang dibuat sepanjang sejarah film hingga akhir abad
ke-20. Hal tersebut dikarenakan film romantis mengangkat tema cerita cinta yang
memang digemari oleh banyak orang dan ceritanya yang dapat dilihat dari berbagai
sudut pandang. Gone with the Wind (1939), (500) Days of Summer (2009).
c. Fantasy; genre yang melibatkan unsur magis atau hal di luar jangkauan logika manusia
ini mulai terangkat pasca kesuksesan The Wizard of Oz (1939) dan kemudian muncul
film-film seperti, The Lord of the Rings (2003), hingga Avatar (2009).
d. Thriller; genre thriller selalu mendapat tempat di hati para penggemarnya. Sensasi
ketegangan yang dirasakan ketika menonton film-film sejenis dapat memberikan sensasi
tersendiri bagi para penikmatnya. Psycho (1960), Memento (2001).
e. Musical; film bergenre musikal sempat merajai dunia perfilman pada pertengahan abad
20. The Sound of Music (1965), Les Misérables (2012).
f. Horror; genre ini menjadi salah satu favorit para penonton karena menawarkan sensasi
kengerian yang tidak dimiliki oleh genre lainnya. Sejak kemunculan sinema, banyak
filmmaker yang memotret peristiwa menakutkan dan beberapa di antaranya menjadi
film-film yang wajib ditonton. The Exorcist (1973), The Conjuring (2013).
g. Drama; genre yang menjadi favorit sebagian besar para penonton maupun filmmaker
dunia. The Godfather (1972), City of God (2002).
h. Adult; film-film ini hanya diperuntukkan bagi para penonton yang berusia diatas 18
tahun. Banyaknya adegan seks yang tersaji dalam film-film ini membuat masing-masing
film diberi rating R hingga NC-17 oleh lembaga rating Amerika. Basic Instinct (1992),
Caligula (1979).
i. Sci-Fi; perkembangan film dunia tidak lepas dari bantuan film-film genre fiksi ilmiah
yang selalu membuat perkembangan dari segi teknik audio dan visual. Star Wars
Episode V: The Empire Strikes Back (1980), Inception (2010).
j. Action; film aksi yang selalu mengasyikkan ketika ditinton apalagi jika terdapat tokoh
pahlawan fenomenal. Terminator 2: Judgment Day (1998), The Dark Knight (2008).
k. Cult; definisi genre ini memang tidak pasti dan kerap berbeda dari pendapat satu ke
pendapat lainnya. Ada yang mengatakan sebuah film layak dikatakan cult apabila ketika
dirilis tidak sukses, namun seiring waktu mendapat supporter yang masiv. Ada juga yang
mengatakan jika beberapa unsur dalam filmnya unik dan berbeda dari kebanyakan film
lainnya, maka dapat dikatakan cult. Pulp Fiction (1994), Dogville (2003).
l. Animation; film yang pengolahan gambarnya menggunakan bantuan grafika komputer
hingga menghasilkan efek 2 dimensi dan 3 dimensi. Snow White and the Seven Dwarfs
(1937), How to Train Your Dragon (2010).
m. Documentary; film berdasarkan kisah nyata dan bukti otentik dari kejadian yang
pernah terjadi di kehidupan nyata. Fahrenheit 9/11 (2004), Justin Bieber: Never Say
Never (2011).

2
D. Unsur/Bagian dalam Film
Unsur-unsur yang ada di dalam film adalah sebagai berikut;
1. Produser (Producer)
Produser adalah seseorang yang membuat film dan bertanggung jawab atas filmnya secara
langsung dan melaksanakannya secara sadar, serta membiayai seluruh pembuatan film
sampai dengan promosi dan pemasarannya.
Tugas seorang produser dinyatakan selesai setelah film release/dinyatakan selesai.
Tugas dan Tanggung jawab Produser:
 Mencari dan mendapatkan ide cerita untuk produksi.
 Membuat proposal produksi berdasarkan ide atau skenario film.
 Menyusun rancangan produksi.
 Menyusun rencana pemasaran.
 Mengupayakan anggaran-dana untuk produksi.
 Mengawasi pelaksanaan produksi melalui laporan yang diterima dari semua
departemen.
 Bertanggung jawab atas kontrak kerja secara hukum dengan berbagai pihak dalam
produksi yang dikelola.
 Bertanggung jawab atas seluruh produksi.

2. Penulis Skenario (Script Writter)


Penulis skenario adalah orang yang membuat skrip naskah film, secara mendetail sehingga
semua unsur yang terlibat dalam pembuatan film bisa menerjemahkan tugas-tugasnya
dengan optimal. Karena dalam skenario harus rinci dan jelas segala bentuk lakuan-lakuan
yang harus dilakukan oleh aktor/aktris.

3. Sutradara (Director)
Sutradara berperan sebagai pemegang posisi tertinggi dari segi artistik dalam pembutan film.
Ia memimpin pembuatan film tentang bagaimana yang harus tampak oleh penonton.
Sutradara harus mampu membuat film dengan wawasan, sense of art, serta pengetahuan
tentang medium film, untuk mengontrol film dari awal produksi sampai dengan tahap
penyelesaian.

4. Aktor/Aktris
Aktor/aktris merupakan pemain dalam sebuah film beserta selruh lakuan/aktingnya.

5. Juru Kamera / Penata Kamera (Director of Photography)


Tugas dari juru kamera adalah mengambil gambar dalam proses pembuatan film. Gambar
diambil tentunya atas dasar skenario dan arahan dari sutradara yang merupakan pemimpin
dalam dalam proses pembuatan film. Seorang sinematografer diharapkan dapat
menterjemahkan naskah cerita dan konsep sutradara ke dalam imaji visual. Kolaborasi
mereka sudah dimulai jauh sebelum shooting dimulai.

6. Penata Artistik (Art Director)


Penata artistik terdiri atas penata suara, busana, rias dan setting. Tentu saja penata artistik
juga harus dapat mengaktualisasikan apa yang diinginkan oleh tuntutan skenario.
Seorang production designer (perancang tata artistik) diharapkan mampu menterjemahkan
skenario dan konsep cerita ke dalam bentuk artistik yang nyata (kasat mata). Kolaborasi
sutradara, penata fotografi (DoP) dan production designer sudah dilaksanakan jauh sebelum
shooting dimulai.
Tata Artistik berarti penyusunan segala sesuatu yang melatarbelakangi cerita film, yakni
menyangkut pemikiran tentang setting. Yang dimaksud dengan setting adalah tempat dan
waktu berlangsungnya cerita film.

7. Penyuntingan (Editing)
Editing adalah proses penyusunan gambar-gambar film yang dilakukan oleh seorang editor.
proses editing dilakukan setelah selruh proses pengambilan gambar/film selesai dari awal
hingga akhir.

8. Penata Suara (Soundman)


Desain Suara adalah seni penciptaan dan penempatan suara yang tepat pada tempat dan
saat yang tepat.

3
E. Tahap-tahap dalam Produksi Film
1. Development 
Biasa di sebut juga pengembangan, tahapam ini membahas tentang ide, synopsis, treatment
dan scenario. Melibatkan Sutradara, produser dan penulis scenario
2. Pra-produksi
Membahas tentang kesiapan equipment, lokasi, budgeting, schedule, casting dll. Yang
melibatkan semua crew inti dari tiap department
3. Produksi
Shooting. Melibatkan semua/seluruh crew inti, assisten, unit produksi dll.
4. Pasca-Produksi
Melibatkan editor, ass.editor, computer grafik, sound desiner, pemusik, unit, sutradara dan
produser.
5. Distribusi
Menyangkup semua hal tentang penyaluran hal-hal untuk siap di tayangkan, menyangkup
promosi dll.
6. Eksebisi
Penayangan di beberapa tempat, baik itu bioskop (Theaterical Release) maupun di ajang-
ajang festival baik itu kompetisi ataupun eksebisi. Sedangkan pada golongan non theatrical
release berupa penayangan dalam bentuk home video (DVD, VCD, Video on demand,
Internet, Transportasi, Kampus-kampus dll..)

Anda mungkin juga menyukai