1. Langkah pertama yakni membuka aplikasi hec-ras 2d yang telah di download sebelumnya
(kebetulan yang saya pakai aplikasi hec-ras V 2.6)
2. Atur satuan dari hec-ras caranya dengan klick option → Unit system (US Customary/SI) →
System International (Metric System) → Ok → Muncul table klick yes
4. Muncul tampilan jendela New project hec-ras → tekan tanda yang saya kasih tanda panah
guna memilih tempat penyimpanan → pilih create folder guna membuat folrder baru →
setelah itu muncul tampilan jendela Hec-Ras → kasih nama lalu ok
5. Setelah membuat folder kita akan diarahkan Kembali ke jendela New project, pada Title
kasih nama (bebas) → Langsung klick ok
6. Setelah menekan OK maka kita akan diarahkan Kembali ke jendela RAS yang terdapat tulisan
yang intinya untuk membuat file baru → pilih ok
7. Setelah membuat file baru kita akan Kembali lagi ke jendela utama Hec-Ras 6.2, untuk
bagian project sudah bertuliskan nama file yang tadi saya buat. Itu tandanya kita berhasil
membuat file diatas
8. Pilih toolbar yang mempunyai nama GIS Tools → pilih RAS Mapper
9. Setelah itu kita akan diarahkan ke jendela RAS mapper → klick kanan 1x pada bagian terrain
→ pilih create new a ras terrain
10. Setelah memilih creat new a ras terrain kita akan diarahkan ke jendela hec-ras spatial
reference system → klick yes
11. Setelah itu kita akan diarahkan ke jendela RAS Mapper Option, pada folder project file
pilih/tekan gambar file yang gunanya bertujuan mencari file yang akan kita gunakan datanya
untuk mensimulasikan banjir
12. Setelah itu kita akan diarahkan ke folder yang kita buat (kebetulan diatas nama folder yang
saya buat yakni Silmy BKB) → klick tanda panah yang mengarah keatas atau kekiri yang
bertujuan untuk Kembali ke folder sebelumnya
13. Setelah mengklick tanda panah ke atas atau kekiri yang barusan saya jelaskan, kita diarahkan
Kembali ke folder Tubes Topik Khusus…….(file yang dibagikan dari dosen bu maya sudah saya
pindahkan ke tugas metopen ) → pilih DEMNAS SEMARANG.prj → klick open
14. Setelah mengklick ok pada step diatas kita akan ke jendela new terrain layers lihat yang ada
symbol atau tanda tampbah sebelah kiri atas → klick symbol atau tanda tambah tersebut
15. Setelah mengklick tanda tambah kita akan diarahkan Kembali ke jendela folder yang baru
kita buat (Namanya sama kayak yang di steps 12 yaitu Silmy BKB) → klick tanda panah keatas
→ pilih file DEMNAS SEMARANG yang sudah disediakan di file tubes tadi → klick open
16. Pada bagian Create Stitches di centang → pilih create
17. Jika sudah di create kita akan diarahkan ke jendela Creatung Terrain ‘terrain’, tunggu proses
sampai selesai membuat atau mencetak atau merender file tersebut → jika sudah pilih close
(apabila steps dari awal benar dan file benar maka ditandai dengan tulisan berwarna hijau
pada bagian nama file kebetulan nama file DEMNAS SEMARANG, dan juga pada bagian
Terrain)
18. Setelah di close jendela creating Terrain ‘terrain’ akan berganti menjadi jendela RAS Mapper,
dan pada bagian terrain (sebelah kanan) akan muncul gambar peta banjir
19. Jika terdapat hanya seperti gambar diatas maka harus disetting lagi supaya daerah dapat
terlihat jelas dengan cara klick kanan pada bagian terrain (yang terdapat layer warnanya) →
pilih image display properties
20. Setelah memilih image display properties lantas kita akan diarahkan ke jendela Terrain -
Layer Properties → pilih update legend with view → klick tanda silang
21. Setelah menyilang kita akan diarahkan Kembali ke jendela RAS Mapper, dan pada bagian kiri
kita dapat melihat peta dengan jelas konturnya
22. Setelah RAS Mapper jadi Langkah selanjutnya yakni membuat file geometry yakni dengan
cara klick pada toolbar pada tanda panah dibawah ini
23. Setelah di klick toolbar yang tadi lantas kita akan diarahkan ke jendela geometri data seperti
gambar dibawah ini :
24. Langkah selanjutnya yakni membuat peta genangan banjir yakni dengan cara pertama klick
pada tools yang bertuliskan 2D Flow Area → setelah itu akan muncul logo pensil lalu gambar
lah sesuai batas sungai mana yang akan digunakan sebagai peta genangan banjir → setelah
menggambar batas Langkah terkahir yakni melakukan klick kiri dua kari lantas akan muncul
sebuah jendela baru, lalu beri nama pada jendela tersebut (kebetulan saya kasih nama 2D
Area) → klic yes/ok, setelah begitu maka akan muncul batas dengan warna yang menutupi
peta genangan banjir tersebut (namun saya bikin transparan warnanya).
25. Setelah itu klick kiri 1x pada 2D Area yang sudah dibatasi → pilih Edit 2D Flow Area
26. Kemudian kita diarahkan ke jendela 2D Flow Area → lihat Default Manning’s n Value →
isikan angka pada Default Manning’s n Value sebesar 0,035 → klick View/Edit Computation
Points → kemudian kita akan diarahkan pada jendela 2D Flow Area Generate Point → isikan
pada computation point spacing, untuk spacing DX =40 , Spacing DY = 40
29. Setelah di ok maka akan muncul garis-garis/grid pada bagian daerah 2D AREA transparan
30. Kemudian tambahkan garis dengan cara memilih toolbar bertuliskan 2D Break lines →
arahkan sesuai dengan arah sungainya → klick 2 kali untuk mengakhir penggunaan garis
break lines → tulis nama sesuai keinginan (kebetulan saya kasih nama BKB) → klick ok
31. Setelah membuat garis break lines kemudian kita atur spasinya dengan cara klick edit →
hilangkan tanda move object/point → klick kiri 1x pada garis break lines yang sudah kita
buat → pilih edit break lines cell spaccing
32. Setelah itu muncul jendela yang mengaharuskan kita mengisi berapa minimum dan
maksimum break lines nya . untuk minimu saya ambil 5 dan maximum saya ambil 10 → lalu
pilih OK
35. Pilih generate computation point on regular → kemudian kita akan diarahkan ke jendela 2D
FLOW AREA Generate points → pilih generate pada jendela 2D FLOW AREA Generate Point
→ kemudian kita akan diarahkan ke jendela Generate Point, pilih yes
36. Setelah itu kita dapat melihat perbedaan gridnya akan terjadi perbedaan jarak dari gridnya
untuk garis break line grid nya akan terlihat lebih rapat ketimbang yang lain, untuk
mengetahuinya bisa dengan cara di perbesar pada bagian garisnya
37. Namun setelah kita mengatur data pada jendela 2D Area terdapat masalah pada garis break
lines terdapat titik-titik merah
38. Cara mengatasinya pertama focus pada yang terkena titik merah habis itu perbesar → pilih
edit pada toolbar kiri atas, nanti terdapat beberapa cara diantara bisa dengan menambah
titik (add point), atau menghapus (remove point), yang saya gunakan yakni menambah (add
pick point). Pilih add point
41. Setelah itu klick toolbar edit yang berada di kiri atas → klick bagian add point yang gunanya
untuk menghilangkan centang atau menonaktifkan add pointnya → tunggu beberapa saat
sampai sistem memproses → lihat hasilnya
42. Maka titik merah akan hilang, lakukan cara yang sama untuk menghilangkan semua titik
merah sampai benar-benar menghilang
43. Selanjutnya yakni boundary di hulu dengan cara scroll bagian bawah sehigga bertemu
dengan garis di bawah → lalu klick bc lines, gariskan ke sungai selebar palung sungai → klick
2 x guna mengakhiri → muncul jendela lalu tulis nama (kebetulan saya tulis nama hulu) → ok
44. Maka akan muncul garis hitam selebar yang kita bikin seperti gambar dibawah
45. Untuk mengeceknya bisa dengan cara di klick pada bagian 2D area → pilih move
obcejct/point (yang berguna membuat object menjadi trasnparan) → lihat garis bc linesnya.
Warna kuning menunjukan daerah palung sungai, warna hijau menunjukan daerah tanggul
sungai, warna merah menunjukan daerah darata/dataran) apabila bc lines melebihi warna
kuning maka bisa di edit
46. Jika sudah membuat garis bc line hulu maka kita ganti membuat garis bc lines hilir dengan
cara scroll keatas → pilih batas muara sungai → garis menggunakan bc lines tetap letaknya
di luar dari flow area
47. Sekarang kita tambahkan unsteady flow data dengan cara klick unsteady flow data atau
sesuai dengan gambar anak panah yang saya berikan
48. Setelah di klick Unsteady flow data kita akan diarahkan ke jendela unsteady flow data seperi
pada gambar di bawah ini
49. Pada bagian storage/2d flow area akan tertera 2D area BCline :HILIR, dan 2D Area
BCline :HULU, karna pada waktu steps 46-48 kita membuat garis bc lines HULU dan HILIR.
Langkah selanjutnya pada bagian storage / 2D Flow Areas pilih BCLine :HILIR → pada bagian
boundary condition types pilih Flow hydrograph (karena disoal tubes topik khusus yang
pertama dimasukan harus flow hydrograph), maka kita akan diarahkan ke jendela flow
hydrograph
50. Masukan data Flow Area sesuai dengan yang diberikan, kebetulan saya berada di Debit A
maka datanya saya kasih warna kuning pada data Debit A
51. Masukan data Debit A kedalam jendela flow hydrograph → sesudah masuk semua datanya
klick okay
52. Untuk bagian HULU kita pilih menggunakan normal depth caranya yaitu untuk bagian 2d
Flow Area pilih bagian HULU → pada boundary condition types pilih normal depth →
kemudian kita diarahkan ke jendela normal depth, pada friction slope isi dengan nilai 0,001
(karna itu merupakan data friction slope yang sudah diberikan oleh dosen) → pilih ok
setelah mengisi friction slope
53. Kalau sudah kita save data unsteady flow nya dengan cara klick file (letaknya kiri atas) →
pilih save unsteady flow data
54. Lantas setelah di klick save unsteady flow data kita akan diarahkan ke jendela save unsteady
flow data, pilih foldernya (kebetulan saya ingin menyimpan di folder Silmy BKB) → pada title
tulis nama sesuai keinginan (saya tulis BKB) → pilih/klick ok → kemudian silang jendela
Unsteady Flow Data - BKB
55. Pada bagian Geomteric data kita save juga dengan cara klick file (letak tulisan kiri atas) →
klick save geometric data → pilih folder (kebetulan saya pilih folder Silmy BKB) → pada
bagian title tulis nama sesuai keinginan (kebetulan saya tulis BKB) → klick ok
56. Setelah menutup jendela unsteady flow data kita akan Kembali ke jendela utama. Jika
berhasil menyelesaikan steps memasukan data unsteady flow data maka kita pada jendela
utama HEC-RAS pada bagian Unsteady Flow akan terisi file yang sudah kita masukan (file nya
BKB sudah berhasil tampil di jendela utama bagian Unsteady Flow artinya saya berhasil
memasukan data unsteady flow data)
57. Save geometric data dengan cara klick file → save geometric data
58. Pada Title tulis nama sesuai keinginan (saya tulis BKB) → pilih ok
59. Setelah menutup jendela save geometric data data kita akan Kembali ke jendela utama. Jika
berhasil menyimpan geometric data maka kita pada jendela utama HEC-RAS pada bagian
Geometric akan terisi file yang sudah kita masukan (file nya BKB sudah berhasil tampil di
jendela utama bagian geometric artinya saya berhasil menyimpan data yang berhasil kita
buat)
60. Setelah itu kita running dengan cara klick unsteady flow analysis dengan cara pilih perform
unsteady flow simulation pada jendela utama HEC-RAS (bisa dilihat pada tanda panah merah
lambangnya)
61. Lantas kita akan diantarkan ke jendela unsteady flow anaylisi. Centang pada bagian
Geometric processor, unsteady flow simulation, post processor → pada bagian simulation
time window, pada bagian starting date di isi atau di pilih sesuai dengan data unsteady flow
Berikut data mulai 22 september 2008, pukul 00.00 dan data akhirnya 22 september 2008,
dan berakhir pukul 23.00 → untuk computation interval diisi dengan waktu 10 menit dengan
cara klick tanda panah yang ada di bagian computation intervar ganti dari 1 menit ke 10
menit, untuk yang lain biarkan saja → klick compute
62. Setelah di compute ternyata masih ada kesalahan maka saya akan cek lagi di 2D AREA guna
memeriksa mesh nya
63. Setelah mengecek dibagian 2D AREA kita compute lagi di perfom unsteady flow, tunggu
proses runningnya → pilih close
64. Kemudian kita diajak kembali ke jendela HEC-RAS → klick terrain dengan cara mengklick
sesuai tanda panah hitam yang saya berikan
65. Kemudian akan diarahkan ke jendela RAS Mapper, centang sesuai dengan yang saya berikan
66. Untuk melihat vidio animasi bisa diatur. Saya ambil contoh melihat animasi vidio dari aliran
Depth (max) dengan cara : klick bagian Deph (max) → klick tulisan Max yang letaknya diatas
→ tekan tombol play yang berwarna hijau
67. Untuk melihat animasi Velocity bisa dengan cara klick velocity → hilangka centang pada
tulisan Depth (max) → pilih max yang letaknya diatas → tekan tombol play yang berwarna
hijau
68. Untuk melihat animasi WSE nya juga dapat dilakuka denga cara : klick WSE nya → hilangkan
centang tulisan Velocity (max) → pilih/tekan tulisan max yang letaknya diatas → putar
tombol play warna hijau
69. Untuk melihat profil lintangnya bisa juga dengan cara mengklick tulisan Profile Lines yang
letaknya di sebelah kiri bawah
70. Habis mengklick Profile Lines → klick simbol pensil (add lines using edit tools)
71. Setelah menekan logo pensil, tarik garis disalah satu titik sungai → kemudian kalau sudah
klick 2 kali untuk mengakhiri garis/menghentikan garis → kasih nama (saya tulis cross 1) →
klick ok
72. Untuk mengetahui terrain nya pada garis yang sudah kita gambar bisa dilakukan dengan cara
klick kanan pada tulisan Croos 1 → pilih plot profile → pilih terrain
74. Untuk membandingkan soal nomer 6 kondisi soal dari 5A dan 5B bisa dilihat dari terrain
berikut ini :
Genangan sebelum terkena banjir bisa kita lihat dengan gambar peta di bawah ini
dengan aplikasi hec ras melalui terains contoh sebelum dan sesudah terkena banjir
memakai googgle satelit
Setelah maksimal kita bisa mengetahui genangan maksimal daerah yang terkena
banjir yaitu bagian daerah mana saja
1. .input (upstream) pada boundary condition dengan flow hydrograph (data debit
banjir sesuai soal yang diberikan ),input (downstream )dengan normal depth
(friction slope sesuai soal yang diberikan)
Analisa dari pemodelan banjir yang dilakukan pada scenario A di peroleh hasil
berupa water surface elevasition (WSE) pada potongan hilir sekitar 12,59 meter ,
sedangakan water surface elevasition(WSE) pada potongan melintang tengah
mencapai 11,98 meter dan yang terahir water surface elevasition(WSE) pada
bagian potongan hulu mencapai 9,01 . dan hasil mapping dapat dilihat di atas :
2. input (upstream) pada boundary condition dengan flow hydrograph (data debit
banjir sesuai soal yang diberikan ),input (downstream )dengan stage hydrograph
(data pasang surut sesuai soal yang diberikan)
Gambar daerah Flood mapping DEM BKB Mengunakan sekenario B
Analisa dari pemodelan banjir yang dilakukan pada scenario B di peroleh hasil
berupa water surface elevasition (WSE) pada potongan hilir sekitar 3,82 meter
sedangakan water surface elevasition (WSE) pada potongan melintang tengah
mencapai 3,82 meter dan yang terahir water surface elevasition (WSE) pada
bagian potongan hulu 9,01 . dan hasil mapping dapat dilihat di atas
BAB 3