Anda di halaman 1dari 28

1.

Tentukan titik bendung pada Google Earth

2. Masuk SRTM
Untuk melihat SRTM, bisa masuk ke link : srtm.csi.cgiar.org
Cari daerah jawa barat untuk melihat cakupan wilayahnya.
Kemudian klik download file FTP

3. Pada Coordinate system > pilih WGS 1984 > OK


4. Klik Add data

5. Masukkan data srtm yang tadi sudah di download


Hasilnya sebagai berikut :

6. Add batas data provinsi jawa barat yg sudah berbentuk .shp


7. Hasil setelah menambah batas wilayah jabar

8. Arctoolbox > spatial analyst tools >extraction > extract by mask


Input raster : SRTM_jabar
Input mask data : batas prov jabar

Pada environmental : pilih output coordinates


Output coordinates : As specified below
WGS 1984 UTM Zona Jabar yaitu 48 S. Klik OK

Lalu masih pada environmental > raster analyst


Cell size : as specified below = 50
Output = DEM_jabar.img

hasil extract by mask sebagai berikut :


9. Membuat fill
Arc toolbox > spatial analyst tools > hydrology > fill

Input : DEM_jabar.img
Output : Fill_jabar.img
Hasil fill jabar sebagai berikut

10. Membuat flow direction

Buka arctoolbox > spatial analyst tools > hydrology > flow direction

Input raster : fill_jabar.img

Output raster : flowdir_jabar.img


Hasil dari flow direction sebagai berikut

11. Membuat Basin


Arc toolbox > spatial analyst tools > hydrology > basin
Input : flowdir_jabar.img
Output : basin_jabar.img
Selanjutnya pilih OK
Hasil dari pengerjaan basin adalah sebagai berikut :

Basin dapat dirubah warnanya agar leebih menarik, klik dua kai pada basin jabar > symbbology >
color ramp > pilih warna yang diinginkan > OK
Hasilnya akan tampak seperti berikut :

12. Pembuatan hillshade, yang menandakan adanya perbedaan elevasi pada suatu daerah
(kontur)

Arctoolbox > spatial analyst tools > surface > hillshade

Input : DEM_jabar.img

Ouput : hillshade_jabar.img

Klik OK
Hasil pengerjaannya akan nampak sebagai berikut :

Kemudian tampilkan Hillshade bersama Basin dengan men-drag layer basin diatas layer hillshade

Sehingga hasilnya akan nampakseperti berikut :


Kemudian Klik dua kali pada basin > klik menu display > ubah transparency menjadi 50 %.

Dan hasilnya akan menjadi seperti berikut ini :

Gambar diatas sudah menunjukkan delineasi DAS secara otomatis, berikut akan dilanjutkan
dengan membuat delineasi DAS secara manual.
13. Membuat flow accc

Arctoolbox > spatial analyst tools > hydrology > flow accumulation

Input : flowdir_jabar.img

Output : flowacc-jabar.img

Hasil dari flow accumulationnya akan nampak seperti gambar berikut :


Setelah itu kita klasifikasikan (UNTUK APA DIKLASIFIKASIIN?);

Misalkan menjadi 20 kelas pada layer tersebut, dengan cara double klik pada layer flow
accumulation > symbology > classified > classes : ubah menjadi 20 > ganti warna pada toolbar color
ramp sesuai kehendak

Hasilnya adalah sebagai berikut :

Terlihat bahwa aliran air sungai tidak terlalu jelas, dikarenakan warna putih mendominasi sebagai
arah aliran sungai yang memiliki nilai terendah. Sehingga perlu dilakukan perbaikan dengan cara
double klik pada layer flow accumulation > symbology > classified > classes > color ramp >
perhatikan daerah yag bernawna putih dibagian paling atas > ubah menjadi no color

Sehingga hasilnya adakan nampak sebagai berikut :


14. Menambahkan koordinat titik bendung untuk mementukan outlet yang nantinya akan
membentuk sebuah DAS atau Sub DAS dengan cara klik menu file > add data > add xy data

Masukkan data excel yang berisikan koordinat pada arc-map


Agar data excel menyatu dengan layer pengerjaan arc Map, lakukan langkah berikut :
Klik kanan pada sheet1> pilih data ? export data> add exported data to map as a layer

15. Menentukan titik bendng dengan melhat koordinat pada arc GIS dan disamakan dengan
koordinat pada google maps :
Drawing > marker > tandai daerah > klik pada daerah yang dituju.

Sumbu x = 108,285
Sumbu y = -6,567
Drawing > convert graphic to features
Layer source : flow_acc
Output : titikbendung.shp

Hasil dari titik bendung yang telah di fix sebagai layer peta

16. Snap pour point


Arctoolbox > spatial analyst tools > hydrology > snap pour point
Input raster : titikbendung.shp yang telah di convert
Input accumulation raster : flow_acc_jabar.img
Output : snappourpoint_jabar.img
OK
17. Watershed
Berfungi enampilkan DAS berdassarkan outlet yang telah dibuat oleh marker.

Arc toolbox > spatial analyst tools > hydrology > watershed
Input flow direction raster : flowdir_jabar.img
Input raster : snappourpoint_jabar.img
Output : watershed_jabar.img
OK

Hasil snap pour point adalah sebagai berikut :

Setelah proses loading pembuatan waterhed selesai, klik kanan pada layer watershed > symbology
> ubah warna sesuai yang diinginkan agar DASnya terlihat dengan jelas.
Hasilnya adalah sebagai berikut :

Dengan bagian yang berwarna merah merupakan DAS yang telah dibuat

18. Mengubah raster menjadi polygon

Konversi data raster ke polygon.

Arctoolbox > conversion tools > from raster > raster to polygon

Input : watershed_jabar.img

Output : watershedpolygon.img
Hasil dari watershed yang telah diubah ke polygon

19. Buat Koordinat pos hujan dari pos hujan yang telah ada pata peta biru yang sebelumnya
telah kita tentukan

Pindahkan koordinatnya pada microsoft excel, dengan cara mengepaskan dengan google earth, cari
koordinatnya lalu buat datanya di file excel

Ada empat pos hujan.

Pos hujan 10 = 108,278; -6,403

Pos hujan 13a = 108,394; -6,764

Pos hujan 13b = 108,101; -6.673

Pos hujan 8 = 107,755; -6,791


Beri nama pada Ms Excel Pos hujan.

Setelah itu, lakukan pengeblokkan untuk semua pos hujan untuk mengubah pos hujan
menjadi suatu tanda yang tetap

Caranya adalah : blok semua mar > drawing > convert graphics to features

Kemudian klik kanan pada data pos hujan > properties > symbol > ganti symbol pos ujan sesuai
dengan yang kita inginkan, atur juga ukurannya agar pos hujannya terlihat.

Hasilnya akan nampak seperti berikut :


20. Memberi nama DAS
Klik kanan pada layer pos hujan > open atribut table > buka menu file > add field
Buat field : Pos Hujan, type = text
Lalu masukkan nama pos hujannya masing-masing dengan menyesuaikan terhadap koordinat pos
hujan

21. Menampilkan nama DAS

Klik kanan pada layer pos hujan > properties > labels

Pada label field pilih = pos hujan

Selanjutnya pastikan bahwa tulisan dan warna tulisan dapat terbaca dengan jelas.

Hingga nanti hasilnya akan seperti berikut ini :


22. mengubah format DAS dari raster menjadi polygon

Buka file yang akan dihitung luas daerahnya > arc toolbox > conversion tools > pilih fro raster >
raster to polygon

Input raster : watershed_jabar.img

Output raster: polygon_jabar.shp

Klik OK

Hasilnya akan tampak seperti berikut :

23. Menambahkan atribut pada layer

Akan ditambahkan atribut pada DAS yang suda dalam format poligon. Berikut adalah langkah-
langkah penambahan atribut pada polygon :

1. Klik kanan layer polygon yang tadi telah diubah kedalam bentuk polygon
2. Open atribut table > table > add field
Contohnya adalah sebagai berikut :
Nama : perimeter
Type : double
OK
Calculate geometry untuk menghitung keliling DAS dengan klik kanan > calculate geometry
24. sebelum membuat polygon thiessen, pastikan data hujan yang dimiliki telah berada dalam
format shp dengan cara klik kanan pada sheet > data > export data

Hasil export data akan seperti berikut ini :


25. Membuat polygon thiessen

Arctoolbox > analysis tools > proximity > create thiessen polygon

Input : data hujan yang telah diubah menajdi polygon

Output : thiessencobafix.shp

Hasilnya akan nampak sebagai berikut :


26. Polygon thiessen yang dibuat haruslah bersesuaian dengan DAS yang dimiliki, sehingga perlu
dilakukan clipping dengan cara memilih menu cip pada pilihan anaysis tools > extract > clip

Input : thiessencobafull.shp

Clip : watershedpolygon

Output : clipthiessen_jabar.shp

Sehingga hasilnya akan seperti berikut :


27. menghitung luas pengaruh

Klik kanan pada polygon hasil clipping > open atribut table > add field

Tambahkan table : luas

Type : float

OK

Kemudian klik kanan pada tabel Luas > calculate geometry

(Luas tersebut Dalam meter persegi)

Hasil akhir sementara sampai dengan penentuan luas pengaruh adalah sebagai berikut :

(hasil akhir dengan luas pengaruh didalam DAS tersebut memiliki satuan Kilometer persegi)

Anda mungkin juga menyukai