Sabar yaitu teguh dan tahan yang dipengaruhi karena
agama untuk menghadapi atau menentang pengaruh yang ditimbulkan oleh hawa nafsu. Keutamaan Sabar diangkat menjadi pemimpin َ َُو َج َعلْنَا ِم ْْنُ ْم َأئِ َّم ًة َيَ ْد ]24/ون ِبأَ ْم ِرَنَ ل َ َّما َص َ َُبوا [السجدة Artinya : Dan Kami (Allah) jadikan beberapa pemimpin diantara mereka itu dengan peritah kami, yaitu ketika mereka berhati sabar. (Al Sajdah : 24) Mendapatkan pahala َ َُولَنَ ْج ِزيَ َّن َّ ِاَّل َين َص َ َُبوا َأ ْج َر ُ ُْه ِبأَ ْح َس ِن َما ََكنُوا ي َ ْع َمل ]96/) [النحل96( ون Artinya : Kami (Allah) akan memeberikan kepada ornag-orang yang berhari sabar pahala mereka menurut amalan yang telah mereka kerjakan (Al Nahl : 96) Pahala Rangkap
Artinya : Mereka itulah yang akan diberi dua kali lipat pahala dengan sebab kesabaran mereka. (Al Qashash : 54)
Allah bersama orang yang sabar
]153/الصا ِب ِر َين [البقرة َ َّ ا َّن
َّ اَّلل َم َع ِ Artinya : Sesungguhnya Allah bersama orang yang sabar (Al Baqarah : 153) Tempat memerlukan kesabaran 1. Hal yang disukai dan disenangi oleh hawa nafsu : yaitu unusur-unsur dunia seperti kesehatan, keselamatan, harta pangkat, kedudukan, popularitas, keturunan, dan lainnya. 2. Hal yang tidak disukai, bahkan dibenci oleh hawa nafsu. Hal yang tidak disukai, bahkan dibenci oleh hawa nafsu terbagi menjadi dua yaitu : 1. Berhubungan dengan usaha manusia, yaitu Ketaatan kepada Allah : Shalat, infaq, shodaqoh dan kebaikan yang lainnya. Menjauhi kemaksiatan : menipu, dusta, memakan yang haram, dll. 2. Tidak ada hubungan dengan usaha manusia. Kaitan ini terbagi menjadi dua: masih dapat menolaknya : seperti teraniaya, disakiti, dipukul. Ketika dipukul, maka bisa melawan atau menghindarinya. Tidak dapat menghindarinya : seperti musibah seperti datangnya penyakit, kehilangan anggota keluarga, kebakaran, dll. Keutamaan syukur
Tidak turunnya azab Allah
]147/اَّلل ِب َع َذا ِب ُ ُْك ا ْن َش َك ْر ُ ُْت َو َأ َمنْ ُ ُْت [النساء ُ َّ َما ي َ ْف َع ُل Mengapa Allah akan menyiksamu, jika kamu bersyukur dan beriman. (Al Nisa : ِ 147) Menambah nikmat ]7/) [ابراهمي7( لَ ِ ِْئ َش َك ْر ُ ُْت َ ََل ِزيدَ نَّ ُ ُْك َولَ ِ ِْئ َك َف ْر ُ ُْت ا َّن عَ َذ ِاِب لَ َش ِدي ٌد ِ Sesungguhnya jika kamu bersyukur pasti Kami akan menambahnya, dan jika kamu mengkufurinya maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih. (Ibrohim : 7) Allah melarang kita berbuat kufur ِ َو ْاش ُك ُروا ِِل َو ََل تَ ْك ُف ُر ]152/ون [البقرة Artinya : Dan bersyukurlah kepad-Ku dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku. (Al Baqarah : 152) dikatakan bersyukur :
1. Ilmu : Faham bahwa kenikmatan itu datangkan dari
Allah Swt. 2. Keadaan : Gembira ketika mendapatkan nikmat َول َ َق ْد َأتَيْنَا د َُاوو َد َو ُسلَ ْي َم َان ِعلْ ًما َوقَ َاَل الْ َح ْمدُ ِ َّ َِّلل َّ ِاَّلي فَضَّ لَنَا عَ ََل َك ِث ٍري ِم ْن ِع َبا ِد ِه ]15/الْ ُم ْؤ ِم ِن َْي [المنل 15. Dan Sesungguhnya kami Telah memberi ilmu kepada Daud dan Sulaiman; dan keduanya mengucapkan: "Segala puji bagi Allah yang melebihkan kami dari kebanyakan hamba-hambanya yang beriman". 3. Perbuatan : Menggunakan semua kenikmatan kepada apa yang diridloi Allah. Penyebab tidak bersyukur
Penyebab seseorang tidak bersykur :
1.Kebodohan : Tidak memahami cara bersyukur. 2.Kelalaian. Hal yang memerlukan kesabaran dan syukur 1. Kesenangan dan kenikmatan dunia belum tentu adalah merupakan kebaikan bagi seseorang. Firman Allah : ٌاَّلل ِالر ْز َق ِل ِع َبا ِد ِه ل َ َبغ َْوا ِِف ْ َاَل ْر ِض َولَ ِك ْن ي ُ َ ِن ُل ِب َقدَ ٍر َما ي َ َشا ُء ان َّ ُه ِب ِع َبا ِد ِه َخبِري ُ َّ َ َول َ ْو ب َ َسط ِ ]27/ب َ ِصريٌ [الشورى 27. Dan Jikalau Allah melapangkan rezki kepada hamba-hamba- Nya tentulah mereka akan melampaui batas di muka bumi, tetapi Allah menurunkan apa yang dikehendaki-Nya dengan ukuran. Sesungguhnya dia Maha mengetahui (keadaan) hamba-hamba- Nya lagi Maha Melihat. (QS. Asy-Syura:27) Bersabar ketika mendapatkan musibah, serta cara bersyukur ketika mendapatkan musibah adalah 1. Setiap musibah dapat dibayangkan yang lebih besar daripada yang dihadapinya atau yang dideritanya. 2. Datangnya musibah boleh jadi karena kurang taatnya dalam beribadah. 3. Bencana atau musibah hendaknya dibayangkan bagaimana musibah itu hingga merenggut nyawa atau kematian. 4. Bencana atau musibah sudah merupakan ketentuan Allah. 5. Pahala yang diperoleh jauh lebih besar dibanding dengan musibah yang menimpanya.