ب َواَل َه ٍّم َواَل َح َز ٍن َواَل َأ ًذى َواَل َغ ٍّم َح َّتى ال َّش ْو َكة ٍ ص َ ب َواَل َو َ َما يُصِ يْبُ ْالمُسْ لِ َم ِمنْ َن
ٍ ص
) ُّاريِ (ر َواهُ ْالب َُخ
َ ُ ِإاَّل َك َّف َر هللاُ ِب َها ِمنْ َخ َطا َياه،ُي َشا ُك َها
Maknanya: “Tidaklah seorang muslim tertimpa keletihan,
penyakit, kekhawatiran, kesedihan, perlakuan buruk orang lain,
dan kesusahan, bahkan duri yang melukainya, melainkan
dengan sebab hal-hal itu Allah akan menghapus dosa-
dosanya.” (HR al-Bukhari).
Dalam hadits lain, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam
bersabda:
َ ِي َل ُه َوَأ ْش َه ُد َأنْ الَ ِإ َل َه ِإالَّ هَّللا ُ َوحْ َدهُ الَ َش ِر ْي
ك َل ُه َ َمنْ َي ْه ِد هَّللا ُ َفالَ مُضِ َّل َل ُه َو َمنْ يُضْ لِ ْل َفالَ َهاد
َوَأ ْش َه ُد َأنَّ م َُح َّم ًدا َع ْب ُدهُ َو َرسُولُ ُه
َ ِين آ َم ُنوا ا َّتقُوا هَّللا َ َح َّق ُت َقا ِت ِه َوالَ َتمُو ُتنَّ ِإالَّ َوَأ ْن ُت ْم مُسْ لِم
ُون َ َيا َأ ُّي َها الَّذ
ًث ِم ْن ُه َما ِر َجاالَّ س َواحِدَ ٍة َو َخ َل َق ِم ْن َها َز ْو َج َها َو َبٍ َيا َأ ُّي َها ال َّناسُ ا َّتقُوا َر َّب ُك ُم الَّذِي َخ َل َق ُك ْم ِمنْ َن ْف
َ ون ِب ِه َواََألرْ َحا َم ِإنَّ هَّللا َ َك
ان َع َل ْي ُك ْم َرقِيبًا َ َُك ِثيرً ا َون َِسا ًء َوا َّتقُوا هَّللا َ الَّذِي َت َسا َءل
ِْين آ َم ُنوا ا َّتقُوا هَّللا َ َوقُولُوا َق ْوالً َسدِي ًدا يُصْ لِحْ َل ُك ْم َأعْ َما َل ُك ْم َو َي ْغفِرْ َل ُك ْم ُذ ُنو َب ُك ْم َو َمن
َ َيا َأ ُّي َها الَّذ
از َف ْو ًزا َعظِ يمًا َ يُطِ ِع هَّللا َ َو َرسُو َل ُه َف َق ْد َف
ُور مُحْ َد َثا ُت َها ُأل ِ َفِإنَّ َخي َْر ْال َحدِي: َأمَّا َبعْ ُد
ُ ث ِك َتابُ هَّللا ِ َو َخي َْر ْال َه ْديِ َه ْد
ِ ي م َُح َّم ٍد ﷺ َو َشرَّ ا م
َ ضالَ َل ٌة َو ُك ُّل
ِ ضالَ َل ٍة فِي ال َّن
ار َ َو ُك َّل مُحْ دَ َث ٍة ِب ْد َع ٌة َو ُك َّل ِب ْد َع ٍة
ٍ ص ِّل َو َسلِّ ْم َعلى َن ِب ِّي َنا م َُح ّم ٍد َو َعلى آلِ ِه ِوَأصْ َح ِاب ِه َو َمنْ َت ِب َع ُه ْم بِِإحْ َس
ِ ان ِإ َلى َي ْو ِم ال ّدي
ْن َ اَللَّ ُه ّم
Kaum muslimin jama’ah jumat yang sama berbahagia
ت ٱهَّلل ِ اَل ُتحْ صُو َهٓا ۗ ِإنَّ ٱِإْلن ٰ َس َن َل َظلُو ٌم َك َّفا ٌر ۟ َو َءا َت ٰى ُكم مِّن ُك ِّل َما َسَأ ْل ُتمُوهُ ۚ َوِإن َت ُع ُّد
َ وا ِنعْ َم
Hadirin rahimakumullah,
Marilah kita senantiasa bertakwa kepada Allah Subhanahuwata’ala dan
ketahuilah bahwa di antara perbuatan keji yang paling besar yang telah
Allah l haramkan di dalam kitab-Nya dan melalui lisan Rasul-Nya adalah
perbuatan zina. Allah l berfirman
ْأ ْأ
ِ الزا ِنيـ َفاجْ لِ ُدوا ُك َّل َوا ِح ٍد ِّم ْن ُه َما ِماَئ َة َج ْل َد ٍة ۖ َواَل َت ُخ ْذ ُكم ِب ِه َما َر َف ٌة فِي د
ِين هَّللا ِ ِإن ُكن ُت ْم َّ الزا ِن َي ُة َو
َّ
َ ون ِباهَّلل ِ َو ْال َي ْو ِـم اآْل خ ِِر ۖ َو ْل َي ْش َهْـد َع َذا َب ُه َما َطاِئ َف ٌة م َِّن ْالمُْؤ ِمن
ِين َ ُتْؤ ِم ُن
“Perempuan yang berzina dan lakilaki yang berzina, maka cambuklah
tiaptiap seorang dari keduanya seratus kali cambukan dan janganlah
belas kasihan kepada keduanya mencegah kalian untuk (menjalankan)
agama Allah, jika kalian beriman kepada Allah dan hari akhir.Hendaklah
(pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan orang-
orang yang beriman.” (an- Nur: 2)
Demikian hukuman bagi pelaku zina, yaitu dicambuk dengan seratus
cambukan, dan sebagaimana ditunjukkan dalam dalil yang lainnya, juga
ditambah dengan diasingkan dari daerahnya selama satu tahun penuh.
Ini hukuman bagi pelaku zina yang belum menikah.
Adapun hukuman bagi pelaku zina yang sudah menikah, meskipun baru
sekali menghubungi istrinya adalah dirajam dengan dilempari batu
hingga mati.
Hadirin rahimakumullah,
Hukuman bagi pelaku zina yang telah ditetapkan oleh
Allah Subhanahuwata’ala di dunia ini tentu menunjukkan betapa
besarnya dosa dari perbuatan ini. Di samping itu, besarnya dosa dan
kejelekan perbuatan zina ini juga ditunjukkan dalam sisi lainnya di dalam
al-Qur’an dan as-Sunnah.
Yaitu bahwa kejelekan zina disebutkan di dalam al-Qur’an dan as-
Sunnah beriringan dengan syirik dan kejahatan pembunuhan. Allah l
berfirman,
َ ِون ۚ َو َمن َي ْف َع ْل ٰ َذل
ك َ س الَّتِي َحرَّ َم هَّللا ُ ِإاَّل ِب ْال َح ِّق َواَل َي ْز ُن
َ ون ال َّن ْف َ ُون َم َع هَّللا ِ ِإ ٰلَهًا
َ ُآخ َر َواَل َي ْق ُتل َ َوالَّذ
َ ِين اَل َي ْدع
َي ْل َق َأ َثامًا
“Dan orang-orang yang tidak beribadah kepada sesembahan yang lain
bersama dengan peribadahannya kepada Allah dan tidak membunuh
jiwa yang Allah haramkan kecuali dengan (alasan) yang benar dan tidak
berzina. Barang siapa yang melakukan yang demikian itu, niscaya dia
mendapat (pembalasan) dosa(nya).” (al-Furqan: 68)
Diiringkannya perbuatan zina ini dengan kejelekan syirik dan membunuh
jiwa yang Allah Subhanahuwata’ala haramkan menunjukkan betapa
besarnya dosa dari perbuatan ini sehingga balasannya pun berupa azab
yang berlipat-lipat dan menghinakan, selama pelakunya tidak bertaubat
dan kembali kepada Allah Subhanahuwata’ala serta memperbanyak
beramal saleh.
Hadirin rahimakumullah,
Ketahuilah bahwa Allah Subhanahuwata’ala telah menjadikan dan
mengaitkan keberuntungan seseorang dengan penjagaan kehormatan
dirinya dari terjatuh pada zina, sebagaimana dalam firman-Nya,
َ صاَل ت ِِه ْم َخاشِ ع
ُون َ ِين ُه ْم فِي َ ون () الَّذ َ َق ْد َأ ْفلَ َح ْالمُْؤ ِم ُن
“Sesungguhnya beruntunglah orangorang yang beriman, (yaitu) orang-
orang yang khusyuk dalam shalat mereka.” (al-Mu’minun: 1—2)
Hingga firman-Nya,
ِين () َف َم ِن ا ْب َت َغ ٰى َ ت َأ ْي َما ُن ُه ْم َفِإ َّن ُه ْـم َغ ْي ُر َملُوم
ْ ون () ِإاَّل َعلَ ٰى َأ ْز َوا ِج ِه ْـم َأ ْو َما َملَ َك ُ ِين ُه ْم لِفُرُو ِج ِه ْـم َحاف
َ ِظ َ َوالَّذ
ونَ ك ُه ُم ْال َعا ُد َ َو َرا َء ٰ َذل َِك َفُأو ٰلَِئ
“Dan orang-orang yang menjaga kemaluannya, kecuali terhadap istri-
istri mereka atau budak yang mereka miliki, maka sesungguhnya
mereka dalam hal ini tiada terceIa. Barang siapa mencari yang di balik
itu, maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas.” (al-
Mu’minun: 5—7)
Di dalam ayat ini kita bisa mendapatkan penjelasan tiga perkara yang
besar. Yang pertama, barang siapa yang tidak menjaga kemaluannya
bukanlah orang yang beruntung. Yang kedua, barang siapa yang tidak
menjaga kemaluannya maka dia dia adalah orang yang tercela. Adapun
yang ketiga, barang siapa yang tidak menjaga kemaluannya dia adalah
orang yang melampaui batas.
Jadi, orang yang tidak menjaga kehormatan dirinya sehingga terjatuh
pada zina atau hubungan sesama jenis dan yang semisalnya, dia tidak
mendapatkan keberuntunan, bahkan dia adalah orang yang tercela dan
melampaui batas. Akhirnya, mudah-mudahan apa yang kami sampaikan
bisa menjadi peringatan bagi kita semuanya.