Anda di halaman 1dari 15

ISSN (P) : 2086-4264

ISSN (E) : 2581-2343


Dewan Redaksi Jurnal Riset Akuntansi & Komputerisasi Akuntansi
Chife in Editor Editorial Board
Nurlaila MC., S.E., M.Acc., Ak., C.A., Intan Immanuella, SE.,M.SA
C.Li., C.Ra (Universitas Katolik Widya Mandala)
(Universitas Islam 45)
Vita Aprilina, SE.,M.Si.,AK.,CA
Hadi Mahmudah, SE.,M.Sc
Yuha Nadhirah Q., S.E., M.Ak.
(Universitas Islam 45)

Reviewers Ihsan Nasihin, S.Ak., M.Ak.


Prof.Dr. M. Nizarul Alim, (Universitas Buana Perjuangan
SE.,M.Si.,CA. Karawang)
Univeristas Trunojoyo, Madura

Ahalik,
Prof. Dr. Hj. Nunuy Nur Afiah,
SE.,Ak.,M.Si.,Ak.,CMA.,CPMA.,CPSA
SE.,M.S. Ak.
K.,DipIFR.,CPA.,CACP.,ACPA.,CA
Univeristas Padjajaran
Sekolah Tinggi Manajemen PPM

Dr. Sugiyarti Fatma Laela, M. Buss. Acc. Gafar Hafiz Sagala, S.Pd.,M.Sc
CMA, Universitas Negeri Medan
Institut Tazkia
Andi Manggala Putra, SE., M.Sc.
Dr. Icuk Rangga Bawono, Universitas Pembangunan Nasional
SH.,SE.,M.Si.,MH.,Ak.,CA "Veteran" Jakarta
Univeristas Jendral Soedirman
Mohammad Iqbal Firdaus, SE., M.Ak.
Universitas Negeri Malang

Ari Dewi Cahyati, SE.,M.SA


Univeristas Islam 45, Indonesia

Kantor Redaksi
Gedung D, Fakultas Ekonomi, Universitas Islam “45” Bekasi. Jl. Cut Meutia No.83
Bekasi. 17113. Telp/fax. (021) 88349033 (Direct); (021) 8808850 (Hunting), Ext. 130:
Fax. (021)8801192
Website: http://jurnal.unismabekasi.ac.id/; Email: jrak@unismabekasi.ac.id atau
jrakunisma@gmail.com
JRAK Vol. 12, No. 2, Tahun 2021
Hlm: 55-68
ISSN (e): 2581-2343, ISSN (p): 2086-4264

Pengaruh Kualitas Audit dan BOPO terhadap Profitabilitas Bank


Umum Syariah Periode 2012-2018
1Dinda Fali Rifan
2Yuha Nadhirah Qintharah

1Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung


2UniversitasIslam 45 Bekasi

1
dinda.falirifan@radenintan.ac.id
2yuha.nadhirah@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Kualitas Audit dan Biaya
Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) terhadap profitabilitas yang diukur melalui Return on
Asset (ROA). Metode penelitian yang digunakan adalah menggunakan pendekatan kuantitatif,
dengan populasi penelitian adalah Bank Umum Syariah (BUS) yang ada di Indonesia dan telah
terdaftar pada Bank Indonesia periode 2012 - 2018. Sampel dalam penelitian ini adalah 6 Bank
Umum Syariah dari total 14 Bank Umum Syariah, yang diperoleh dengan menggunakan metode
purposive sampling. Sampel data diuji dengan menggunakan teknik analisis deskriptif, sedangkan
untuk uji hipotesis diuji dengan menggunakan analisis regresi linear berganda. Hasil dalam
penelitian ini menunjukkan bahwa variabel Kualitas Audit berpengaruh negatif terhadap
profitabilitas yang diukur melalui ROA dan variabel BOPO juga berpengaruh negatif terhadap
profitabilitas yang diukur melalui ROA. Selain itu, variabel kualitas audit dan BOPO secara
bersama-sama berpengaruh terhadap ROA.
Kata Kunci: Kualitas Audit; BOPO; ROA; Bank Umum Syariah

Abstract

This study aims to determine and analyze the effect of Audit Quality and Operating Costs on Operating
Income (BOPO) on profitability as measured by Return on Assets (ROA). The research method used is a
quantitative approach, with the research population being Islamic Commercial Banks (BUS) in Indonesia and
registered with Bank Indonesia for the period 2012-2018. The sample in this study were 6 Islamic Commercial
Banks from a total of 14 Islamic Commercial Banks, which were obtained using purposive sampling method.
The data sample was tested using descriptive analysis techniques, while the hypothesis testing was tested using
multiple linear regression analysis. The results in this study indicate that the audit quality variable has a
negative effect on profitability as measured by ROA and the BOPO variable also has a negative effect on
profitability as measured by ROA. In addition, the variables of audit quality and BOPO together have an effect
on ROA.
Keywords: Audit Quality; BOPO; RO; Islamic Commercial Bank

PENDAHULUAN

Menurut OJK, terdapat 14 Bank Umum Syariah dan 20unit usaha syariah yang ada
pada bank umum di Indonesia. Angka ini bisa dikatakan angka yang cukup besar
mendominasi dunia perbankan di Indonesia. Perbankan merupakan lembaga keuangan
yang memiliki peranan dalam sistem keuangan di Indonesia. Keberadaan sektor
perbankan memiliki peranan cukup penting, dimana dalam kehidupan masyarakat

55
56
Dinda Fali Rifan dan Yuha Nadhirah Qintharah
JRAK Vol.12 No.2 Tahun 2021
sebagian besar melibatkan jasa dari sektor perbankan. Hal ini dikarenakan sektor
perbankan merupakan suatu lembaga yang mengemban fungsi utama sebagai perantara
keuangan (financial intermediary) antara pihak-pihak yang memiliki dana (surplus dana)
dengan pihak-pihak yang memerlukan dana (defisit dana) serta sebagai lembaga yang
berfungsi memperlancar aliran lalu lintas pembayaran (Veithzal, dkk., 2007:109) dalam
Pinasti & Mustikawati (2018).
Perbankan syariah di Indonesia memiliki keunggulan darisegi regulasi yang
tidakdimiliki negara lain.Bank Syariah merupakan lembaga keuangan yang lebih
banyakbergerak di sektor riil dengan skema bagi hasil(Afkar, 2017).MenurutAlamsyah
(2012) dalam Nuha & Mulazid (2018),di Indonesiakewenanganmengeluarkanfatwa
keuangan syariah bersifat terpusat oleh Dewan Syariah Nasional (DSN) Majelis Ulama
Indonesia (MUI) yang merupakan institusi yang independen.
SementaradiNegaralain,fatwadapat dikeluarkan oleh perorangan ulama sehingga
peluangterjadinya perbedaan sangat besar. SedangkandiMalaysia,strukturorganisasi
lembaga fatwa ini berada di bawah BankNegara Malaysia (BNM).
Kinerja profitabilitas perbankan Syariah yang diproksikan oleh Return on Asset
(ROA) dapat dilihat pada data statistic perbankan Syariah yang selalu dilaporkan dalam
website OJK pada data statistic perbankan syariah. Berikut ini adalah nilai rata-rata
pergerakan ROA pada perbankan Syariah di Indonesia selama tahun 2012-2017, sebagai
berikut:
Grafik 1
ROA Bank Syariah 2012-2017

Sumber: Data Statistik OJK dalam Syah (2018)

Dari gambar pergerakan diatas, terjadi pergerakan naik turun yang terlihat dari nilai
ROA pada bank umum Syariah. Data diatas menunjukkan hasil bahwa nilai rata-rata ROA
pada periode 2012-2017 sebesar 1,27%. Sementara, rata-rata pergerakan ROA pada bank
umum Syariah dari setiap tahunnya tidak mengalami peningkatan yang signifikan, namun
malah terlihat mengalami penurunan. Selain itu, angka ROA juga masih dibawah nilai
ROA yang dikatakan baik yakni sebesar 1,5%.
57
Dinda Fali Rifan dan Yuha Nadhirah Qintharah
JRAK Vol.12 No.2 Tahun 2021
Profitabilitas sendiri yang diproksikan oleh ROA merupakan kemampuan
perbankan dalam memperoleh laba secara efisien dan efektif(Rachmawati & Marwansyah,
2019).Rasio profitabilitas merupakan salah satu alat ukur yang tepat dalam melihat kinerja
keuangan sebuah perusahaan. Perbankan syariah yang beroperasi di Indonesia berlomba-
lomba untuk mencapai tingkat keuntungan yang maksimal karena semakin tinggi
profitabilitas perusahaan, maka semakin baik pula kinerja keuangan perusahaan
tersebut(Syakhrun, Amin, & Anwar, 2019).
Kualitas audit dapat dipahami dengan memisahkan antara pengertian kualitas dan
audit. Audit didefinisikan atas pemeriksaan secara objektif yang dilakukan oleh seorang
akuntanatas informasi keuangan organisasi yang bertujuan dalam menentukan apakah
laporan keuangan tersebut menyajikan secara wajar keadaan keuangan dan kinerja
perusahaan (Tandiontong, 2016). Kualitas audit dianggap dapat mempengaruhi
profitabilitas perusahaan, terbukti dari temuan penelitian yang membuktikan pengaruh
positif kualitas audit terhadap kesehatan keuangan perusahaan dan dampaknya terhadap
profitabilitas dalam pengawasan atas kegiatan operasional perusahaan yang melibatkan 11
perusahaan asuransi periode 2012 (Merawati & Hatta, 2014) dalam Ritonga (2020).
Opini audit yang dikeluarkan oleh KAP merupakan kualitas audit yang mampu
menunjukkan keandalan laporan keuangan yang dimiliki oleh perusahaan. Kemampuan
dan independensi akan sangat dipengaruhi oleh besarnya KAP, dimana hal ini akan
semakin menunjukkan tingkat berkualitasnya sebuah pelaksanaan audit. Oleh karena itu,
dapat dikatakan KAP Big Four dapat dikatakan lebih mampu menunjukkan kinerja
keuangan perusahaan yang dilihat dari profitabilitasnya dibandingkan dengan KAP non
big four.
Selain kualitas audit, Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional atau yang
disingkat BOPO dianggap juga mempengaruhi profitabilitas perusahaan.
BOPOmerupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajeman bank
dalam mengendalikan biaya operasional terhadapa pendapatan operasional, semakin kecil
rasio ini maka semakin efisien biaya operasional yang dikeluarkan bank yang
bersangkutan, sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil
(Hariani 2010:55) dalam Indah Ariyanti et al., (2017).
Oleh karena itu, berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Ritonga (2020)
menunjukkan bahwa kualitas audit berpengaruh negatif terhadap profitabilitas. Sementara
penelitian yang dilakukan oleh Mulyadi (2017) menunjukkan hal yang berbeda yakni,
kualitas audit berpengaruh positif terhadap profitabilitas. Dari hasil tersebut, terdapat
research gap antara kedua penelitian ini karena keduanya menemukan hasil penelitian
yang berbeda sehingga membuat peneliti tertarik untuk Kembali meneliti kualitas audit
terhadap profitabilitas.
Sementara itu, hasil penelitian yang dilakukan oleh Zulfiah & Susilowibowo (2014)
dan Suryadi et al., (2020) menunjukkan bahwa terdapat pengaruh negatif antara bopo dan
profitabilitas. Sehingga, dapat dikatakan bahwa semakin kecil rasio biaya operasional
terhadap pendapatan operasional maka semakin besar profitabilitas sebuah perusahaan.
Oleh karena itu, dari berbagai pemaparan diatas, maka penelitian ini akan
mengambil judul “Pengaruh Kualitas Audit dan BOPO terhadap Profitabilitas Bank
58
Dinda Fali Rifan dan Yuha Nadhirah Qintharah
JRAK Vol.12 No.2 Tahun 2021
Umum Syariah”. Penelitian ini akan dilakukan pada data Bank Umum Syariah periode
2012-2018.

TINJAUAN PUSTAKA
Teori Agen
Teori agensi dapat terwujud dalam kontrak kerjayang akan mengatur proporsi hak
dan kewajiban masing-masing pihak dengan tetap memperhitungkankemanfaatan
secarakeseluruhan. Kontrak kerja merupakan seperangkat aturan yang mengatur
mengenai mekanisme bagi hasil, baik yang berupa keuntungan, returnmaupun risiko-
risiko yang distujui oleh prinsipal dan agen. Kontrak yang efisien adalah kontrak yang
memenuhi dua faktor, yaitu: (1) Agen dan prinsipal memiliki informasi yang simetris,
artinya baik agen maupun prinsipal memiliki kualitas dan jumlah informasi yang sama, (2)
Risiko yang diambil oleh agen berkaitan dengan imba jasanya adalah kecil yang berarti
agen mempunyai kepastian yang tinggi mengenai imbalan yang diterimanya. Intinya pada
agency theory adalah pendesainan kontrak yang tepat untuk menyelaraskan kepentingan
prinsipal dan agen dalam hal yang terjadi pada perbedaan kepentingan (Scott, 2014) dalam
Hasty & Herawaty (2017).

Teori Signal
Teori sinyal atau signaling Theory mengemukakan tentang bagaimana seharusnya
sebuah perusahaan memberikan sinyal kepada pengguna laporan keuangan. Sinyal ini
berupa informasi mengenai apa yang sudah dilakukan oleh manajemen untuk
merealisasikan keinginan pemilik. Sinyal dapat berupa promosi atau informasi lain yang
menyatakan bahwa perusahaan tersebut lebih baik daripada perusahaan lain. Teori sinyal
menjelaskan bahwa pemberian sinyal dilakukan oleh manajer untuk mengurangi asimetri
informasi. Manajer memberikan informasi melalui laporan keuangan bahwa mereka
menerapkan kebijakan akuntansi konservatisme yang menghasilkan laba yang lebih
berkualitas karena prinsip ini mencegah perusahaan melakukan tindakan membesar-
besarkan laba dan membantu pengguna laporan keuangan dengan menyajikan laba dan
aktiva yang tidak overstate (Jama’an, 2008) dalam Suryadi et al., (2020).
Bank Syariah yakni bank yang memberlakukan aturan syariah dalam kegiatan
operasional danjika mengalami keuntungan dan kerugian pada saat melaksanakan
menghimpun dana ataupun pembiayaan maka di bagi bersama(Supriyadi, 2018).
Berdsarkan UU No 21 2008 Bank Syariah ialah Bank yang beroperasi berlandaskan aturan
syariah yang di atur dalam fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Penilaian laporan keuangan yang dibuat oleh pihak manajer yang dilakukan oleh
auditor sebagai pihak independen sebagai proses untuk mengurangi ketidaksejajaran
informasi antara pihak manajer dengan pemegang saham merupakan definisi dari audit.
Di sini kualitas audit berarti mencerminkan kemampuan auditor dalam melakukan deteksi
dan melaporkan kesalahan material yang ditemukan dalam penyajian laporan keuangan.
Semakin baik kualitas audit, diharapkan akan meningkatkan kepercayaan pemegang
saham terhadap informasi yang tersaji dalam laporan keuangan. Karena, auditor yang
59
Dinda Fali Rifan dan Yuha Nadhirah Qintharah
JRAK Vol.12 No.2 Tahun 2021
berkualitas, tidak akan mempertaruhkan nama baiknya dengan memberikan pendapat
wajar kepada laporan keuangan yang di dalamnya terdapat indikasi terjadinya praktik
manajemen laba. Christiani dan Nugrahanti (2014) dalam Puspita & Kusumaningtyas
(2019).
Variabel BOPO (Biaya Operasional Pendapatan Operasional) terkait dengan efisiensi
beban manajemen yang dianggap menjadi salah satu faktor penentu yang penting dari
profitabilitas perbankan karena ada kemungkinan bagi bank-bank untuk meningkatkan
profitabilitas dengan memfokuskan perhatian pada pengendalian biaya yang tepat dan
efisiensi operasi(Karim & Hanafia, 2020).

Tabel 1
Kriteria BOPO
Kriteria Keterangan

Peringkat 1: BOPO ≤ 83% Sangat Rendah

Peringkat 2: 83% < BOPO ≤ 85% Cukup Rendah

Peringkat 3: 85% < BOPO ≤ 87% Rendah

Peringkat 4: 87% < BOPO ≤ 89% Cukup Tinggi

Peringkat 5: BOPO > 90% Tinggi

Berdasarkan penjelasan tersebut maka kerangka konseptual digambarkan sebagai


berikut:
Gambar 1
Kerangka Konseptual

Kualitas Audit

(KA)
X1
H1 (+) Profitabilitas
(ROA)

x Y
Beban Operasional
terhadap Pendapatan Y
Operasional H2 (-)

(BOPO)

X2
60
Dinda Fali Rifan dan Yuha Nadhirah Qintharah
JRAK Vol.12 No.2 Tahun 2021
Menurut Hartadi (2012) dalam (Mulyadi, 2017) bahwa kualitas merupakan
profesionalisme kerja yang harus benar-benar dipertahankan oleh akuntan publik
profesional. Independen sangat penting dimiliki oleh auditor dalam menjaga kualitas audit
dimana akuntan publik lebih mengutamakan kepentingan publik diatas kepentingan
manajemen atau kepentingan auditor sendiri dalam membuat laporan auditan. Auditor
merupakan agen yang direkrut oleh pemilik perusahaan sebagai principal untuk
memeriksa apakah laporan yang dibuat oleh manajemen sudah disajikan secara wajar
sehingga tidak terdapat asimetri informasi. Oleh karena itu, hal ini dianggap bahwa
perusahaan dengan kualitas audit yang baik dimana dalam penelitian ini diproksikan
dengan dummy dianggap memiliki profitabilitas yang baik yang merupakan tolak ukur
dalam melihat kinerja perusahaan. Sehingga, dalam penelitian ini hipotesis yang diambil
adalah kualitas audit berpengaruh positif terhadap profitabilitas. Hal ini didukung oleh
penelitian yang dilakukan oleh Mulyadi (2017) yang menyatakan bahwa kualitas audit
berpengaruh positif terhadap profitabilitas.
H1: Kualitas Audit berpengaruh positif terhadap Profitabilitas.

Teori signalling menyatakan bahwa bagaimana seharusnyasebuah


perusahaanmemberikan sinyal kepada pengguna laporan keuangan. Sinyal yang dapat
diberikan oleh perusahaan bisa berupa sinyal baik dan sinyal buruk, rasio BOPO dianggap
akan memberikan sinyal kepada para pengguna laporan keuangan. Dalam hal ini, rasio
biaya operasional pendapatan operasional (BOPO) digunakan untuk mengukur tingkat
efisiensi kegiatan operasional bank. Bank akan memperoleh laba yang meningkat ketika
bank mampu menekan biaya operasional dalam mengelola usahanya (SE. Intern BI, 2011)
dalam (Ayu, Kusuma, & Badera, 2019). Semakin efisien bank menjalankan aktivitasnya
semakin kecil BOPO yang dimiliki (Hartini, 2016). Hasil penelitian yang dilakukan
Buchory (2015), Utami (2015), Paulin dan Sudarso (2015), Manurung (2015), Pratiwi dan
Wiagustini (2015), Kristianti dkk. (2015), dan Chimkono dkk. (2016) menunjukkan hasil
bahwa BOPO memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA. Sehingga dapat
dirancang hipotesis yaitu:
H2: Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) berpengaruh negatif terhadap
Profitabilitas.

METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini merupakan jenis penelitian dengan menggunakan pendekatan
kuantitatif jenis penelitian asosiatif kausal. Di dalam penelitian ini populasi penelitian
adalah 14 Bank Umum Syariah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) selama periode
7 tahun, yaitu sejak tahun 2012-2018 merupakan sampel yang digunakan dalam penelitian
ini. Metode yang digunakan untuk mengambil sampel adalah purposive sampling. Kriteria
yang digunakan dalam purposive sampling yaitu: 1) Bank Umum Syariah yang terdaftar
di Bank Indonesia dan kegiatan operasional sudah berjalan selama periode penelitian 2012-
2018, 2) Bank Umum Syariah yang mempublikasikan laporan keuangan tahunan selama
periode tahun 2012-2018 di website Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atau di website masing-
61
Dinda Fali Rifan dan Yuha Nadhirah Qintharah
JRAK Vol.12 No.2 Tahun 2021
masing Bank Umum Syariah, 3) Bank Umum Syariah yang selalu memiliki nilai laba pada
periode tahun 2012-2018, 4) Bank Umum Syariah yang memiliki data lengkap terkait data-
data yang digunakan dalam penelitian ini. Dari keempat kriteria yang telah dicantumkan
maka sampel yang diperoleh dalam penelitian ini adalah 6 Bank Umum Syariah.
Variabel dependen di dalam penelitian ini merupakan salah satu indikator yang
digunakan pada rasio profitabilitas, yaitu Return on Asset (ROA). Menurut (Ryanto; &
Melinda Tri Sundari, 2018) ROA merupakan salah satu rasio profitabilitas yang mengukur
tingkat pengembalian aset untuk menilai persentase keuntungan (laba) yang diperoleh
terkait pengelolaan sumber daya yang dimiliki sehingga dapat terlihat efisiensi dalam
mengelola aset. ROA dipilih menjadi indikator pengukuran karena dapat mengukur
kemampuan perbankan dalam memperoleh pendapatan (earnings) dalam kegiatan
operasional Bank Umum Syariah. ROA merupakan ukuran tingkat pengembalian dari
penggunaan aset sehingga dinyatakan dalam rumus perhitungan sebagai berikut:
ROA = Laba Bersih
Total Aset
Sedangkan variabel independen dalam penelitian ini adalah Kualitas Audit dan
Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO). Variabel X1 adalah Kualitas Audit
yang menggunakan pengukuran dummy variabel yaitu dengan memberi kode “1” dan “0”
berdasarkan kategori KAP Big Four dan selain Big Four. Jika Bank Umum Syariah diaudit
oleh auditor Big Four maka diberi kode “1” namun apabila Bank Umum Syariah diaudit
oleh auditor selain kategori Big Four maka diberi kode “0” (Oh, Park, & Hong, 2016).
Variabel X2 adalah BOPO yang diukur dengan menggunakan perbandingan antara
total biaya operasional dengan total pendapatan operasional yang dihasilkan pada Bank
Umum Syariah. Menurut Veithzal dalam (Supriatin, Suryana, & Utami, 2019) BOPO
merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank
dalam melakukan kegiatan operasinya, semakin kecil BOPO maka menunjukkan semakin
efisien bank dalam menjalankan aktivitas usahanya untuk memperoleh pendapatan dan
semakin baik kondisi dari Bank Umum Syariah. Rumus perhitungan untuk mencari BOPO
adalah sebagai berikut:
BOPO = Beban Operasional
Pendapatan Operasional

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode content
analysis, analisis statistik deskriptif, dan uji asumsi klasik. Pengujian hipotesis dalam
penelitian ini menggunakan regresi linear berganda, uji simultan (uji F), uji parsial (uji t),
dan uji koefisien determinasi (Adjusted R2).

HASIL DAN PEMBAHASAN


Analisis Deskriptif
Penelitian ini menggunakan analisis statistik deskriptif yang bertujuan untuk
memberikan gambaran tentang data yang disajikan berupa perhitungan minimum,
maksimum, rata-rata (mean), dan standar deviasi.
62
Dinda Fali Rifan dan Yuha Nadhirah Qintharah
JRAK Vol.12 No.2 Tahun 2021

Tabel 2
Hasil Uji Statistik Deskriptif
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Kualitas Audit 42 0 1 .57 .501
BOPO .553230417087928 1.224284738117 .8151779107228 .1321211547411
42
7 1282 15 39
ROA .000323301356631 .0226457028874 .0068368911715 .0048544073826
42
9 766 82 02
Valid N (listwise) 42

Berdasarkan hasil analisis deskriptif, variabel kualitas audit pada Bank Umum
Syariah selama 7 tahun terakhir memiliki rentang nilai dari 0 sampai dengan 1. Dapat
diketahui bahwa nilai minimum pada variabel kualitas audit sebesar 0 dan nilai
maksimum 1, dengan nilai rata-rata (mean) 0,57 dan nilai standar deviasi sebesar 0,501.
Variabel Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) di Bank Umum Syariah
selama 7 tahun terakhir memiliki rentang nilai dari 0,5532 sampai dengan 1,2243 dengan
nilai minimum sebesar 0,5532 dan nilai maksimum 1,2243, sedangkan nilai rata-rata (mean)
BOPO sebesar 0,8152 dan nilai standar deviasi sebesar 0,1321. Variabel dependen dalam
penelitian ini yaitu salah satu rasio profitabilitas dengan menggunakan ROA, selama tahun
2012-2018 memiliki rentang nilai mulai dari 0,0003 sampai dengan 0,0226, dengan nilai
rata-rata (mean) sebesar 0,0068 dan nilai standard deviasi sebesar 0,0048.
Berdasarkan hasil uji normalitas diperoleh dari nilai Asymp. Sig. sebesar 0,140. Hal
ini menunjukkan bahwa nilai sig. lebih dari 0,05 sehingga dapat dikatakan data
berkontribusi secara normal.

Tabel 3
Hasil Uji Normalitas
Unstandardi
zed Residual
N 42
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std.
.00414788
Deviation
Most Extreme Absolute .120
Differences Positive .120
Negative -.082
Test Statistic .120
Asymp. Sig. (2-tailed) .140c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
63
Dinda Fali Rifan dan Yuha Nadhirah Qintharah
JRAK Vol.12 No.2 Tahun 2021
Hasil uji multikolinieritas menunjukkan VIF dari variabel Kualitas Audit dan
BOPO adalah sebesar 1,228, untuk nilai tolerance dari variabel Kualitas Audit dan BOPO
adalah sebesar 0,815. Berdasarkan hasil data ini maka menunjukkan bahwa dari kedua
variabel independen di penelitian ini memiliki nilai VIF kurang dari 10 (<10) dan nilai
tolerance lebih dari 0,10 (>0,10) sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala
multikolinieritas antara variabel.

Tabel 4
Hasil Uji Multikolinieritas
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) .026 .005 5.116 .000
KualitasA
-.004 .001 -.365 -2.408 .021 .815 1.228
udit
BOPO -.021 .006 -.559 -3.686 .001 .815 1.228
a. Dependent Variable: ROA

Hasil uji autokorelasi dalam penelitian ini menggunakan run test. Run test
digunakan untuk melihat apakah data residual terjadi secara random atau tidak
(sistematis). Berdasarkan hasil yang diperoleh menunjukkan nilai Asymp. Sig. (2tailed)
sebesar 0,052. Maka, tidak terdapat gejala autokorelasi dalam penelitian ini.

Tabel 5
Hasil Uji Autokorelasi
Unstandardize
d Residual
Test Valuea -.00028
Cases < Test Value 21
Cases >= Test Value 21
Total Cases 42
Number of Runs 15
Z -2.031
Asymp. Sig. (2- .052
tailed)
a. Median

Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas yakni
melalui uji rank spearman. Dari hasil uji rank spearman mensyaratkan bahwa nilai sig
harus lebih besar dari 0,05 sehingga dapat dinyatakan tidak terdapat gejala
heteroskedastisitas. Hal ini menunjukkan bahwa pada variabel penelitian ini tidak terjadi
heteroskedastisitas pada model regresi dengan variabel dependen ROA. Dikarenakan
64
Dinda Fali Rifan dan Yuha Nadhirah Qintharah
JRAK Vol.12 No.2 Tahun 2021
dapat dilihat hasil dari uji rank-spearman yang dilakukan menunjukkan hasil nilai 0,353
untuk Kualitas Audit dan nilai 0,314 untuk variabel BOPO. Seperti yang ditunjukkan pada
table di bawah ini.

Tabel 6
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Unstandardiz
KA BOPO ed Residual
Spearman's rho KA Correlation 1.000 -.413** .147
Coefficient
Sig. (2-tailed) . .007 .353
N 42 42 42
BOPO Correlation -.413** 1.000 .159
Coefficient
Sig. (2-tailed) .007 . .314
N 42 42 42
Unstandardized Correlation .147 .159 1.000
Residual Coefficient
Sig. (2-tailed) .353 .314 .
N 42 42 42
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Analisis regresi linear berganda digunakan untuk memprediksi pengaruh dari


variabel independen dan terdapat satu variabel dependen. Hasil yang diperoleh dari
analisis regresi linear berganda dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 7
Hasil Analisis Regresi Berganda
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) .026 .005 5.116 .000
KualitasAu
-.004 .001 -.365 -2.408 .021 .815 1.228
dit
BOPO -.021 .006 -.559 -3.686 .001 .815 1.228
a. Dependent Variable: ROA

Berdasarkan tabel di atas maka diperoleh model analisis regresi linear berganda yaitu:
ROA = 0,026 – 0,004 KA – 0,021 BOPO + e
Persamaan regresi di atas memiliki interpretasi bahwa nilai konstanta (α) bernilai
0,026 yang memiliki makna jika nilai variabel Kualitas Audit (X1) dan BOPO (X2) tidak ada
65
Dinda Fali Rifan dan Yuha Nadhirah Qintharah
JRAK Vol.12 No.2 Tahun 2021
atau sama dengan nol maka nilai ROA (Y) akan sebesar 0,026. Nilai koefisien regresi
Kualitas Audit (X1) bernilai -0,004 memiliki makna setiap peningkatan 1% Kualitas Audit
(X1) diprediksi akan menurunkan ROA (Y) sebesar 0,004 dengan asumsi variabel lainnya
tetap. Nilai koefisien regresi BOPO (X2) bernilai -0,021 memiliki makna setiap peningkatan
1% BOPO (X2) diprediksi akan menurunkan ROA (Y) sebesar 0,021 dengan asumsi variabel
lainnya tetap.

Pembahasan
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan analisis regresi linear
berganda diperoleh nilai thitung pada variabel kualitas audit adalah sebesar -2,408 dengan
nilai sig. sebesar 0,021. Dengan diperolehnya nilai sig. 0,021<0,05, maka dapat disimpulkan
bahwa Kualitas Audit berpengaruh terhadap profitabilitas dengan indikator pengukuran
ROA, namun berpengaruh negatif sehingga H1 dalam penelitian ini ditolak. Menurut
Watts dan Zimmerman (Novitasari, Hisamuddin, & Maharani, 2019) pemeriksaan laporan
keuangan oleh kantor akuntan publik juga dapat digunakan sebagai monitoring tindakan
manajemen yang oportunistik dalam melaporkan kinerja perusahaan. Suatu lembaga atau
organisasi yang sudah diaudit oleh auditor dan publish laporan auditor independen akan
lebih memiliki tingkat kepercayaan yang lebih tinggi dari para pemangku kepentingan
(stakeholder) dibandingkan dengan yang tidak publish laporan auditor independen dalam
hal pengambilan keputusan, khususnya pada perusahaan yang sudah go public. Hasil
penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Mulyadi (2017)
yang menyatakan bahwa kualitas audit berpengaruh positif signifikan terhadap
profitabilitas perusahaan. Namun hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Ritonga (2020) yaitu kualitas audit dengan pengukuran kategori KAP Big-
Four dan selain Big-Four berpengaruh negatif terhadap profitabilitas perusahaan. Hal ini
dikarenakan selain dari melihat integritas auditor berasal dari KAP Big-Fouratau selain dari
Big-Four, hal lain yang bisa menjadi pertimbangan dalam melihat profitabilitas adalah
opini audit yang dihasilkan oleh auditor. Dengan hasil opini auditor yang baik maka akan
dapat mempengaruhi peningkatan kinerja suatu perusahaan sehingga ketika kinerja
keuangan perusahaan meningkat maka profitabilitas dari suatu perusahaan akan semakin
baik.
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis diperoleh nilai thitung pada variabel BOPO
sebesar -3,686 dengan nilai sig. sebesar 0,001. Dengan diperolehnya nilai sig. 0,001<0,05
dan nilai thitung tersebut maka dapat disimpulkan bahwa BOPO berpengaruh negatif
terhadap profitabilitas dengan indikator pengukuran ROA sehingga H2 dalam penelitian
ini diterima. Biaya Operasional Pendapatan Operasional atau sering disebut dengan BOPO
merupakan rasio yang digunakan untuk menunjukkan efisiensi dari Bank Umum Syariah
dalam menjalankan operasionalnya. Hasil penelitian ini berkaitan dengan Signaling Theory
yaitu dengan memberikan sinyal positif berupa laporan tahunan yang dilaporkan secara
lengkap termasuk laporan keuangan kepada para pemangku kepentingan (stakeholder)
untuk dapat mengetahui efisiensi dari Bank Umum Syariah dalam menjalankan kegiatan
operasionalnya. Untuk rasio BOPO apabila pada suatu tahun mengalami penurunan dari
tahun sebelumnya maka operasional bank tersebut akan semakin efisien, sedangkan
66
Dinda Fali Rifan dan Yuha Nadhirah Qintharah
JRAK Vol.12 No.2 Tahun 2021
sebaliknya apabila rasio BOPO bank suatu tahun mengalami kenaikan dari tahun
sebelumnya maka operasional bank tersebut semakin tidak efisien (Ningsih, 2013). Hasil
penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan (Susilowati & Tiningrum,
2019) yang menyatakan bahwa biaya operasional pada pendapatan operasional (BOPO)
berpengaruh positif dan signifikan terhadap return on asset. Namun hasil penelitian ini
sejalan dengan penelitian yang dilakukan Karim dan Hanafia (2020) yang menyatakan
bahwa biaya operasional pendapatan operasional (BOPO) memiliki pengaruh negatif
terhadap return on asset (ROA) pada Bank Umum Syariah. Oleh sebab itu berdasarkan hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa nilai koefisien BOPO yang diperoleh adalah negatif
maka jika BOPO menurun efisiensi akan meningkat sehingga ROA yang dihasilkan oleh
Bank Umum Syariah akan meningkat. Hal ini disebabkan oleh tingkat efisiensi dari Bank
Umum Syariah pada saat menjalankan aktivitas operasionalnya akan berpengaruh
terhadap pendapatan yang dihasilkan oleh Bank Umum Syariah sehingga semakin efisien
Bank Umum Syariah pada saat menjalankan aktivitas operasionalnya maka profitabilitas
yang akan dihasilkan juga meningkat karena pihak manajemen dari Bank Umum Syariah
harus dapat mengelola biaya operasional dengan baik.
Berdasarkan hasil uji F maka diperoleh nilai sig. sebesar 0,002 sehingga
dapat dikatakan bahwa variabel Kualitas Audit (X1) dan BOPO (X2) secara bersama-sama
berpengaruh terhadap profitabilitas yang diukur melalui ROA (Y). Selain itu dari uji
koefisien determinasi yang diperoleh nilai R-Square 0,270, hal ini memiliki makna bahwa
27% variasi ROA dapat dijelaskan oleh variasi variabel independen dalam penelitian ini
yaitu Kualitas Audit dan BOPO, adapun sisanya sebesar 73% dipengaruhi dari variabel
lain yang tidak diteliti di dalam penelitian ini.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan
Kualitas audit berpengaruh secara negatif terhadap profitabilitas yang diukur
melalui ROA. Hal ini terjadi dikarenakan selain dari melihat integritas auditor berasal dari
KAP Big-Fouratau selain dari Big-Four, hal lain yang bisa menjadi pertimbangan para
pemangku kepentingan (stakeholder) dalam melihat kinerja keuangan melalui ROA adalah
dengan melihat opini audit yang dihasilkan oleh auditor. Dengan hasil opini auditor yang
baik maka akan dapat mempengaruhi peningkatan kinerja suatu perusahaan sehingga
ketika kinerja keuangan perusahaan meningkat maka profitabilitas dari suatu perusahaan
akan semakin baik. Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) berpengaruh
secara negatif terhadap profitabilitas yang diukur melalui ROA. Hal ini dikarenakan jika
rasio BOPO semakin menurun maka operasional bank akan semakin efisien, sedangkan
jika rasio BOPO semakin meningkat maka operasional bank akan semakin tidak efisien.

Saran
Dengan adanya penelitian ini diharapkan untuk penelitian selanjutnya
dapat menggunakan indikator tambahan lainnya selain pemilihan KAP Big-Four atau tidak
dalam hal mengukur kualitas audit, khususnya pada Bank Umum Syariah. Selain itu
67
Dinda Fali Rifan dan Yuha Nadhirah Qintharah
JRAK Vol.12 No.2 Tahun 2021
dalam hal mengukur kinerja Bank Umum Syariah dapat menggunakan indikator lainnya
juga sehingga tidak hanya fokus pada profitabilitas yang diukur melalui ROA saja.

DAFTAR PUSTAKA

Ayu, I., Kusuma, M., & Badera, I. D. N. (2019). E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana
Pengaruh Komitmen Organisasi dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Auditor Dengan
Tindakan Supervisi Sebagai Variabel Moderasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Udayana ( Unud ), Bali , Indonesia PENDAHULUAN Berk. 26, 1215–1240.
Hasty, A. D., Herawaty, V., & Trisakti, U. (2017). 2* 1,2. 17(1), 1–16.
Indah Ariyanti, Dhiana, P., & Pranaditya, A. (2017). PENGARUH CAR, NPF, NIM, BOPO,
DAN DPK TERHADAP PROFITABILITAS DENGAN FDR SEBAGAI VARIABEL
INTERVENING. Universitas Pandanaran, 1–15.
Karim, A., & Hanafia, F. (2020). Analisis CAR,BOPO,NPF,FDR,NOM,dan DPK Terhadap
Profitabilitas (ROA) Pada Bank Syariah di Indonesia. Jurnal Manajemen Dan Bisnis,
2(1), 36–46. https://doi.org/10.30812/target.v2i1.697
Mulyadi, R. (2017). Pengaruh Karakteristik Komite Audit Dan Kualitas Audit Terhadap
Profitabilitas Perusahaan. Jurnal Akuntansi, 4(2), 22–35.
Ningsih, F. E. (2013). Analisis Perbandingan Beban Operasional dan Pendapatan
Operasional (BOPO) pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk. Cabang Batam. Jurnal
Akuntansi, Ekonomi Dan Manajemen Bisnis.
Novitasari, T., Hisamuddin, N., & Maharani, B. (2019). Pengaruh Tata Kelola Perusahaan
dan Kualitas Auditor terhadap Manajemen Laba pada Bank Umum Syariah di
Indonesia. Jurnal Ekonomi Akuntansi Dan Manajemen.
https://doi.org/10.19184/jeam.v18i2.12410
Nuha, V. Q. Q., & Mulazid, A. S. (2018). Pengaruh Npf, Bopo Dan Pembiayaan Bagi Hasil
Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah Di Indonesia. Al-Uqud : Journal of Islamic
Economics, 2(2), 168. https://doi.org/10.26740/al-uqud.v2n2.p168-182
Oh, H., Park, S., & Hong, S. (2016). Effect of corporate governance on the association
between book-tax differences and audit quality: Evidence from Korea. Journal of
Applied Business Research. https://doi.org/10.19030/jabr.v32i4.9725
Pinasti, W. F., & Mustikawati, R. I. (2018). Pengaruh Car, Bopo, Npl, Nim Dan Ldr
Terhadap Profitabilitas Bank Umum Periode 2011-2015. Nominal, Barometer Riset
Akuntansi Dan Manajemen, 7(1). https://doi.org/10.21831/nominal.v7i1.19365
Puspita, E., & Kusumaningtyas, D. (2019). Analisis Faktor Yang Mempengaruhi
Manajemen Laba Dengan Kualitas Audit Sebagai Variabel Intervening Pada
Perusahaan Lq45 Periode 2015-2017. El Muhasaba: Jurnal Akuntansi, 10(1), 14.
https://doi.org/10.18860/em.v10i1.5788
Rachmawati, S., & Marwansyah, S. (2019). Pengaruh Inflasi, BI RATE, CAR, NPL, BOPO
Terhadap Profitabilitas Pada Bank Bumn. Jurnal Mantik Penusa, 3(1), 117–122.
Ritonga, P. (2020). Pengaruh Risiko Kredit, Risiko Solvabilitas Dan Kualitas Audit
Terhadap Profitabilitas Perusahaan Serta Implikasinya Terhadap Kualitas Laba.
Ultimaccounting : Jurnal Ilmu Akuntansi, 12(1), 21–43.
https://doi.org/10.31937/akuntansi.v12i1.1495
Ryanto;, F. R., & Melinda Tri Sundari. (2018). Pengaruh Ukuran Perusahaan, Return On
Asset Terhadap Income Smoothing dengan Harga Saham Sebagai Variabel
Moderating Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di BEI. Jurnal Produktivitas.
Supriatin, D., Suryana, & Utami, S. A. (2019). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Efisiensi Pada Bank Umum Syariah Di Indonesia. Iqtishaduna.
68
Dinda Fali Rifan dan Yuha Nadhirah Qintharah
JRAK Vol.12 No.2 Tahun 2021
Supriyadi, A. (2018). Bank Syariah Dalam Perspektif Filosofis,Yuridis Dan Sosiologis
Bangsa Indonesia. MALIA: Journal of Islamic Banking and Finance, 1(1), 1–14.
https://doi.org/10.21043/malia.v1i1.3980
Suryadi, N., Mayliza, R., & Ritonga, I. (2020). Pengaruh Inflasi, Biaya Operasional Terhadap
Pendapatan Operasional (Bopo), Dan Pangsa Pasar Terhadap Profitabilitas Bank
Umum Syariah Di Indonesia Priode 2012-2018. Jurnal Tabarru’: Islamic Banking and
Finance, 3(1), 1–10. https://doi.org/10.25299/jtb.2020.vol3(1).4724
Susilowati, E. M., & Tiningrum, E. (2019). TATA KELOLA PERBANKAN DITINJAU DARI
KINERJA KEUANGAN DILIHAT DARI PROFITABILITAS PERBANKAN. ProBank.
https://doi.org/10.36587/probank.v4i1.420
Syah, T. A. (2018). Pengaruh Inflasi, BI Rate, NPF, dan BOPO terhadap Profitabilitas Bank
Umum Syariah di Indonesia. El-Jizya : Jurnal Ekonomi Islam, 6(1), 133–153.
https://doi.org/10.24090/ej.v6i1.2051
Syakhrun, M., Amin, A., & Anwar. (2019). Pengaruh CAR, BOPO, NPF Dan FDR Terhadap
Profitabilitas Pada Bank Umum Syariah Di Indonesia. Bongaya Journal for Research in
Management, 2(1), 1–10.
Undang -Undang No 21. (2008). Undang -Undang No 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan
Syariah.
Zulfiah, F., & Susilowibowo, J. (2014). Pengaruh inflasi, BI rate, Capital Adequacy Ratio
(CAR), Non Performing Finance (NPF), Biaya Operasional dan Pendapatan
Operasional (BOPO) terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah periode 2008-2012.
Jurnal Ilmu Manajemen, 2(3), 759–770.

Anda mungkin juga menyukai