Anda di halaman 1dari 8

MENINGKATKAN KUALITAS LAYANAN JARINGAN MELALUI STANDAR IEEE PADA QUALITY OF SERVICE

Dibuat oleh :

NAMA : ALDI SETIAWAN

NAM: Rahman Rizaluddin

NIM : 20220040054

NIM: 20220040295

Matakuliah :

Sistem Prarel dan Terdistribus

Dosen:

HERMATO,M.KOM
DAFTAR PUSTAKA

PENDAHULUAN : ……………………………………………………………………………………………………………………….

a. Latar Belakang………………………………………………………………………………………………………………
b. Rumusan Masalah………………………………………………………………………………………………………..
c. Tujuan………………………………………………………………………………………………………………………….

PEMBAHASAN :……………………………………………………………………………………………………………….

1. Apa itu Qos?


2. Contoh implementasi dari std ieee dengan qos dalam konteks jaringan

KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA
PENDAHULUAN

a. Latar Belakang

Seiring perkembangan zaman teknologi informasi dan komunikasi, penggunaan jaringan semakin meluas
dan mendalam, mencakup layanan dan aplikasi dengan kebutuhan layanan yg beragam. Ouality of
service (Qos) menjadi sebuah parameter untuk mendukung berbagai aplikasi, mulai dari aplikasi bisnis,
layanan hiburan dan komunikasi real-time.

Namun, meningkatnya Qos dalam lingkungan jaringan bukan hal yg sederhana, untuk menanggulangi
komplesitas itu maka IEEE(insititute of Electrical and Electronics Enggieers) mengembangkan serangkain
standar yg mencangkup berbagai aspek Qos seperti IEEE 802.1Q, IEEE 802.11e dan lainnya, yg bertujuan
untuk menerapkan dan mengelola Qos dalam lingkungan jaringan.

b. Rumusan Masalah

1. Apa itu Qos ?


2. Contoh implementasi dari std ieee dengan qos dalam konteks jaringan

3. Tujuan

Tujuan dari Paper ini adalah mengertahui definisi dari qos serta untuk mengetahui bagaimana qos
bekerja pada std ieee dalam konteks jaringan dengan contoh implematasi.

PEMBAHASAN

1. Apa itu Qos?

a. Pengertian Qos

Quality of Service (Qos) adalah kemampuan jaringan untuk menyediakan layanan yg lebih baik bagi
layanan trafik yg melewatinya. Qos digunakan untuk mengukur tingkat kualitas koneksi jaringan
TCP/IP internet atau intranet. Melalui Qos seorang network administrator dapat memeberika
prioritas trafik tertentu. Qos juga menawarkan kemampuan untuk mendefinisikan atribut-atribut
layanan yg disediakan, baik secara kualitatif maupun kuantitatif, Serta tujuan Qos menyediakan
kualitas layanan yg berbeda-beda berdasarkan kebutuhan layanan di dalam jaringan.

b. Manfaat dan jenis layanan Qos

Quality of Service(Qos) memiliki beberapa manfaat, yaitu:

1. Memberikan prioritas untuk aplikasi-aplikasi yg kritis pada jaringan


2. Memaksimalkan penggunaan investasi jaringan yg sudah ada.
3. Meningkatkan performasi untuk aplikasi-aplikasi yg sensitive terhadap delay, seperti Voice dan
Video
4. Merespon terhadap adanya perubahan-perubahaan pada aliran trafik di jaringan.

Menurut suhervan (2010), terdapat tiga model layanan Qos, yaitu:

1. Best-effort-service

Best-effort service adalah satu model layanan dimana aplikasi mengirim data setiap kali diharuskan
dalam setiap kuantitas, dan tanpa meminta izin atau memberitahukan terlebih dahulu kepada jaringan.
Untuk layanan Best-effort service, jaringan mengirimkan data jika bisa, tanpa jaminan kehandalan batas,
atau throughput.

2. Intrgrated service

Integrated service adalah layanan beberapa model yg dapat menampung beberapa persyaratan qos.

3. Differentiated service

Differentiated service adalah layanan beberapa model yg dapat memenuhi persyaratan qos yg berbeda.
Namun berbeda denhan intrgrated service, differentiated server tidak sacra ekplisit memeberi isyarat
router mengirim data.

Jenis-jenis QoS Menurut Gunawan (2008), terdapat tiga jenis Quality of Service (QoS), yaitu sebagai
berikut:

a. Intrinsic QoS Intrinsic QoS merupakan kualitas layanan jaringan yang di dapat melalui:

1. Desain teknis jaringan yang menentukan karakteristik koneksi yang melalui jaringan.
2. Kondisi akses jaringan, terminasi, link antar switch yang menentukan suatu jaringan akan memiliki
kapasitas yang memadai untuk menangani semua permintaan pengguna.

Dengan kata lain, intrinsic QoS tersebut dapat dideskripsikan dengan parameter-parameter kinerja
suatu jaringan, seperti latency, throughput, dan lain-lain.

b. Perceived QoS Perceived QoS merupakan kualitas layanan jaringan yang diukur ketika suatu layanan
digunakan. Perceived QoS sangat tergantung dari kualitas intrinsic QoS dan pengalaman pengguna
pelayanan yang sejenis, namun Perceived QoS ini diukur dengan nilai mean option score (MOS) dari
pengguna.

c. Assessed QoS Assessed QoS merujuk kepada seberapa besar keinginan pengguna untuk terus
menikmati suatu layanan tertentu. Hal ini berdampak pada keinginan pengguna untuk membayar jasa
atas layanan yang dinikmatinya. Assessed QoS ini sangat tergantung dari perceived QoS masing-masing
pengguna.

Parameter Qos

Menurut sofyan (2011), terdapat parameter Quality of Service (Qos) , yaitu sebagai berikut:

a. Bandwidth

Bandwidth adalah luas atau lebar cakupan frekuensi yang digunakan oleh sinyal dalam medium
transmisi. Bandwidth sering digunakan sebagai suatu sinonim untuk kecepatan transfer data
(transfer rate) yaitu jumlah data yang dapat dibawa dari sebuah titik ke titik lain dalam jangka waktu
tertentu (pada umumnya dalam detik).

b. Throughput

Throughput adalah kemampuan sebenarnya suatu jaringan dalam melakukan pengiriman data.
Biasanya throughput selalu dikaitkan dengan bandwidth dalam kondisi yang sebenarnya. Bandwidth
lebih bersifat fix sementara throughput sifatnya adalah dinamis tergantung trafik yang sedang
terjadi. Beberapa faktor yang mempengaruhi bandwidth dan throughput yaitu antara lain piranti
jaringan, tipe data yang ditransfer, banyaknya pengguna jaringan, topologi jaringan, spesifikasi
computer client/user, spesifikasi server komputer, induksi listrik, cuaca dan lain sebagainya.
Throughput adalah kecepatan (rate) transfer data efektif yang diukur dalam bps. Throughput
merupakan jumlah total kedatangan paket yang sukses yang diamati pada destination selama
interval waktu tertentu dibagi oleh durasi interval waktu tersebut.
c. Jitter
Jitter adalah variasi atau perubahan latency dari delay atau variasi waktu kedatangan paket.
Jitter juga didefinisikan sebagai gangguan pada komunikasi digital maupun analog yang
disebabkan oleh perubahan sinyal karena referensi posisi waktu. Adanya jitter ini dapat
mengakibatkan hilangnya data, terutama pada pengiriman data dengan kecepatan tinggi.
Banyak hal yang dapat menyebabkan jitter, antara lain: Panjangnya antrian dalam waktu
pengolahan data, Peningkatan trafik secara tiba-tiba sehingga menyebabkan penyempitan
bandwith dan menimbulkan antrian dan, Kecepatan terima dan kirim paket dari setiap node
juga dapat menyebabkan jitter.

d. Packet Loss

Packet loss adalah parameter yang menggambarkan suatu kondisi yang menunjukkan jumlah
total paket yang hilang. Paket yang hilang ini dapat terjadi karena collision dan congestion pada
jaringan. Packet Loss merupakan kegagalan transmisi paket data mencapai tujuannya yang
disebabkan oleh beberapa kemungkinkan, antara lain yaitu: Terjadinya overload trafik didalam
jaringan. Tabrakan (congestion) dalam jaringan. Error yang terjadi pada media fisik. Kegagalan
yang terjadi pada sisi penerima antara lain bisa disebabkan karena Overflow yang terjadi pada
buffer.

e. Latency

Latency adalah total waktu tunda suatu paket yang diakibatkan oleh proses transmisi dari satu
titik ke titik lain yang menjadi tujuannya. Delay di dalam jaringan terdiri dari delay processing,
delay packetization, delay serialization, delay jitter buffer dan delay network.

Tujuan adanya implementasi ini antara lain menciptakan rancangan, bisa membuat uji coba untuk
beragam aturan yang akan diterapkan, serta menyempurnakan sistem yang telah disepakati.

Salah satu contoh implementasi di bidang pemerintahan yang paling menonjol adalah penerapan
kebijakan. Mengutip buku yang berjudul Implementasi Dimensi Layanan Publik Dalam Konteks Otonomi
Daerah, Ismet Sulila (2015:41), implementasi dalam kebijakan publik merupakan tahapan yang paling
krusial dalam proses kebijakan publik. Biasanya suatu program kebijakan harus diterapkan agar
mempunyai dampak dan tujuan.

1. Lantas apa saja contoh dari implementasi lainnya dalam kehidupan sehari-hari? Berikut
beberapa contoh yang bisa dijadikan referensi. Karyawan menjalankan tugas dan kewajibannya
sesuai dengan ketentuan perusahaan yang berlaku.

2. Guru yang menerapkan nilai-nilai baik kepada anak didiknya.


3. Dalam diri seorang pengusaha, implementasi dapat berupa cara mengelola sumber daya
manusia di dalam perusahaan atau bisnis yang sedang dijalankan.

4. Seorang reporter menerapkan ilmu jurnalistik saat bekerja di dunia media.

5. Seorang finance akan menerapkan ilmu akutansi selama belajar di universitas saat ia bekerja di
bagian keuangan dalam perusahaan.

6. Pemerintah menjalankan tugas dan kewajiban sesuai dengan ketentuan dan kebijakan yang
telah ditetapkan.

7. Seseorang menerapkan tradisi di rumah atau daerahnya pada kehidupan sehari-hari karena
meyakini hal tersebut.

8. Masyarakat membeli produk lokal dibandingkan produk luar negeri sesuai dengan anjuran
pemerintah.

9. Masyarakat memakai helm saat berkendara roda dua karena hal tersebut diatur dalam undang-
undang.

10. Seorang pendidik menerapkan suatu sistem pembelajaran maupun kurikulum sesuai pada tahun
tersebut.

Deretan contoh implementasi di atas merupakan hal penting yang harus diketahui dan dipahami dengan
baik. Tujuannya agar masyarakat bisa lebih saling menghormati, menjunjung tinggi norma-norma dan
dari sisi pemerintah pun bisa menjalankan seluruh kebijakan yang telah disusun dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA:

https://media.neliti.com/media/publications/116415-ID-performansi-quality-of-service-qos-frame.pdf

Gunawan, A. H. 2008. Quality of Service dalam Data Komunikasi. Online. Kamarullah, A. Hafiz. 2009.
Penerapan Metode Quality Of Service pada jaringan Traffic yang padat. Palembang: Jurnal jaringan
komputer universitas sriwijaya. Ningsih, Y. K., T. Susila dan R. F. Ismet. 2004. Analisis Quality Of Service
(QoS) pada Simulasi Jaringan Multiprotocol Label Switching Virtual Private Network (MPLSVPN). JETri,
vol. 3 Wulandari, Rika. 2016. Analisis QOS (Quality of Service) pada Jaringan Internet (Studi Kasus: UPT
Loka Uji Teknik Penambangan Jampang Kulon – LIPI). Suhervan. 2010. Analisis Penerapan QOS (Quality
Of Service) pada jaringan fram Relay Menggunakan Cisco Router. Jakarta: Universitas Esa Unggul.
Sofana, Iwan. 2011. Teori dan Modul Praktikum Jaringan Komputer. Bandung: Modula. PERHATIAN

https://kumparan.com/ragam-info/10-contoh-implementasi-lengkap-dengan-tujuannya-215j1t0beIP/
full

Anda mungkin juga menyukai