Mangga
Mangga golek manalagi Mangga madu
Burung Cendrawasih merupakan anggota Famili Paradisaeidae dari ordo Passeriformes. Daerah
persebaran hanya di papua, Halmahera dan Australia. Terdapat total 42 spesies, dan 30 spesies
diantaranya hidup di Papua. Habitat di hutan-hutan pegunungan yang lebat dengan ketinggian
1400-1800 meter di atas permukaan laut. Burung cendrawasih memakan buah-buahan, serangga,
dan laba-laba.
Burung cendrawasih memiliki bulu halus dan warna yang indah. Masyarakat di Papua sering
menggunakan bulunya sebagai hiasan kepala dan pakaian adat. Beberapa abad yang lalu, bulu
cendrawasih banyak dijadikan sebagai bahan pembuatan topi Wanita di Eropa. Awetan kering
burung cendrawasih sering dijadikan pajangan rumah. Perburuan untuk mendapatkan bulu dan
penebangan hutan yang berakibat pada kerusakan habitat, menyebabkan penurunan jumlah
burung pada beberapa jenis ke tingkat terancam. Jenis burung cendrawasih yang berukuran besar
hanya menghasil satu telur, sedangkan jenis yang berukuran kecil menghasilkan 2-3 telur
Dalam upaya perlindungan spesies endemik yang dilindungi Undang-undang khususnya burung
Cenderawasih di Cagar Alam Waigeo Barat, Balai Besar KSDA Papua Barat melaksanakan
kegiatan Inventarisasi dan Identifikasi Populasi Cenderawasih di Kawasan Konservasi CA.
Waigeo Barat. Kegiatan inventarisasi ini dilakukan untuk mengetahui jenis burung Cenderawasih
yang ada di CA. Waigeo Barat, lokasi persebaran serta jumlah populasinya di alam.
Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan teridentifikasi beberapa jenis Cenderawasih yang
ditemukan di lokasi plot pengamatan, diantaranya Cenderawasih Merah (Paradisae rubra),
Cenderawasih Botak (Cicinnurus respublica) dan Manukodia Kilap (Manucodia ater). Hasil
perhitungan didapatkan jumlah populasi rata-rata tiga jenis burung Cenderawasih yang
teridentifikasi pada total luasan plot sampling 50,24 Ha sebesar 57,3 individu. Estimasi
kepadatan populasi individu/hektar sebesar 0.9 individu/Ha. Data lapangan yang diperoleh pada
kegiatan tersebut selanjutnya akan dimanfaatkan sebagai baseline untuk pemantauan jumlah
populasi burung Cenderawasih di alam pada tahun berikutnya serta sebagai bahan penyusunan
rencana pengelolaan satwa liar yang dilindungi undang-undang khususnya burung
Cenderawasih.
Tabel 1. Estimasi kepadatan individu/ Ha dan Estimasi Jumlah Populasi Cenderawasih pada area
pengamatan 425 Ha
Kepadatan
populasi Estimasi
total plot kepadatan Estimasi Persentase
No Nama Spesies pengamatan ind/Ha Populasi Populasi
Cenderawasih
Merah
(Paradisaea
1 rubra) 42 0,66 279 73.23 %
Cenderawasih
Botak
(Cicinnurus
2 respublica) 10 0,16 68 17.85 %
Manukodia
Kilap
(Manucodia
3 ater) 5 0,08 34 8.92 %
Jumlah 57 0,9 381 100%
Keindahan burung cendrawasih dapat diamatidi beberapa tempat wisata, antara lain Wisata Alam
Bird of Paradise di kampung Tablasupa, Distrik Depapre, dan Bird Wacthing Isyo Hill di
Kampung Rhepang Muaif, Distrik Nimbokrang. Jika mengunjungi tempat wisata tersebut, kita
harus mentaati peraturan, misalnya tidak boleh memamkai parfum dengan wangi menyengat. Hal
tersebut karena burung cendrawasih memiliki kepekaan yang luar biasa terhadap bau asing
seperti parfum.
Sumber : Buku IPA Biologi kelas X, Irnaningtyas & Sylvia Sagita, Erlangga Jakarta
2. Berilah tanda centang (√), pada kolom Benar atau Salah untuk setiap pernyataan
Pernyataan Benar Salah
a. Burung cendrawasih yang hidup di kawasan konservasi cagar
alam Waigeo Barat diklasifikasikan dalam genus yang sama
b. Di habitat aslinya, burung cendrawasih merah dapat melakukan
perkawinan dengan burung cendrawasih botak dan menghasilkan
keturunan
c. Burung cendrawasih termasuk hewan omnivora
d. Kita dapat mengamati keindahan burung cendrawasih di kebun
binatang
e. Burung cendrawasih tidak memiliki kepekaan terhadap bau
menyengat karena terbiasa hidup di tempat lembab
4. Lakukan analisis karakteristik burung cendrawasih, kemudian pilihlah bentuk konservasi yang
dengan memberi tanda (√) pada kolom ‘Ya” jika sesuai atau “Tidak” jika tidak sesuai.
Bentuk Konservasi Ya Tidak
a. Taman Safari
b. Suaka Margasatwa
c. Cagar Alam
d. Kebun Binatang
e. Taman Nasional
f. Kebun Raya
Perkawinan silang antara Vanda Lombokensis dengan Vanda celebica akan menghasilkan
keturunan yang fertil
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................