CATATAN :

SPESIFIKASI MATERIAL BAHAN BANGUNAN

BATU KERIKIL, BATU PECAH (SKSNI S-04- 1989-F) SEMEN (PCC, SKSNI S-04-1989-F)

UMUM
AIR KERJA (SKSNI S-04-1989-F, 41)
AIR YANG DIPAKAI UNTUK CAMPURAN
BETON, SPESI/MORTEL,
PLESTERAN DAN PASANGAN
LAINNYA HARUS BEBAS DARI
LUMPUR, MINYAK ASAM, BAHAN
ORGANIK, GARAM DAN KOTORAN
LAINNYA DALAM JUMLAH YANG
DAPAT MERUSAK KONSTRUKSI.
AIR GOT TIDAK BOLEH DIPAKAI,
SEBAIKNYA DIPAKAI AIR DARI
SUMUR, PAM ATAU DISESUAIKAN
DENGAN STANDAR YANG
BERLAKU PADA PBI-1971.
PASIR (SKSNI S-04-1989-F 6.1)
PASIR UNTUK PASANGAN BATU BATA, BATU
BELAH DAN BETON MAUPUN UNTUK
MATERIAL FINISHING LAINNYA HARUS BEBAS
DARI GUMPALAN TANAH LIAT, BAHAN-
BAHAN ORGANIK, ASAM, GARAM, ALKALI DAN
BAHAN-BAHAN LAINNYA YANG MERUPAKAN
SUBSTANSI PERUSAK. JUMLAH PROSENTASE
DAN SEGALA SUBSTANSI YANG MERUGIKAN
ADALAH TANAH BERBUTIR HALUS BERATNYA
TIDAK BOLEH LEBIH DARI 5%, MENURUT
PEMERIKSAAN LABORATORIUM, ATAU
MEMENUHI SII-0052-80 TENTANG “MUTU
DAN CARA UJI AGREGAT BETON”.
GRADASI PASIR UNTUK CAMPURAN BETON
DISESUAIKAN DENGAN SYARAT-SYARAT
PADA PBI- 1971 ATAU STANDAR “TATA CARA
PEMBUATAN RENCANA CAMPURAN BETON
NORMAL”.
AGREGAT HARUS BERSIH DAN BEBAS DARI
BAGIAN-BAGIAN YANG HALUS, MUDAH
PECAH, TIPIS, MENGANDUNG ALKALI DAN
BAHAN-BAHAN ORGANIS LAINNYA SESUAI
SII-0052-80 TENTANG MUTU DAN CARA UJI
AGREGAT BETON.
BAGIAN YANG AUS TIDAK MELEBIHI 50% BERAT
AGREGAT SESUAI DENGAN PENGUJIAN MESIN
LOS ANGELES.
BAGIAN AGREGAT YANG PIPIH DAN LONJONG TIDAK
MELEBIHI 5% BERAT AGREGAT, DAN
PERMUKAAN AGREGAT HARUS KASAR,
MASSIF, SOLID DAN TIDAK BERPORI.
UKURAN BUTIR ANTARA 20 MM SAMPAI DENGAN 25
MM DENGAN SUSUNAN GRADASI DAN
PERSYARATANNYA SESUAI DENGAN PBI-1971
ATAU MENURUT STANDAR “TATA CARA
PEMBUATAN RENCANA CAMPURAN BETON
NORMAL”.
KUALITAS, SEMEN PORTLAND YANG DIGUNAKAN
ADALAH YANG DISETUJUI DIREKSI DAN MENYETUJUI :
TELAHMEMENUHI SYARAT STANDAR
INDONESIA (N.I.8) ATAU MEMENUHI
STANDAR MUTU DAN CARA UJI SEMEN
PORTLAND (SII-0013-81). SEMEN YANG
DIGUNAKAN HASIL PRODUK (SEMEN
PADANG) DAN TIDAK BOLEH MEMAKAI
SAHRUL
SEMEN (PCC) YANG SUDAH MENGERAS
PEMOHON,
(SWEPING) KHUSUS UNTUK MENGERJAKAN
BETON KONSTRUKSI HARUS MEMAKAI LOKASI BANG./TITIK KORDINAT :
MUTU YANG SEJENIS DAN MEMENUHI
SYARAT TEKNIS. JL. ANDI PANGERAN PETTARANI
KELURAHAN PITU RIJANG
BANYAKNYA SEMEN YANG DIGUNAKAN KECAMATAN MARITENGNGAE
KABUPATEN SIDRAP
DISESUAIKAN DENGAN JUMLAH TAKARAN
YANG DIPERLUKAN PADA SETIAP JENIS 3°56'00" S
PEKERJAAN. PELAKSANA HARUS 119°47'42" E
MENYIMPAN SEMEN DENGAN BAIK DAN
MENCATAT SETIAP PENERIMAAN DAN SEMPADAN BANGUNAN :
PENGELUARAN SEMEN DARI GUDANG
6.00 METER
PENYIMPANAN YANG DIGUNAKAN UNTUK
TIAP JENIS PEKERJAAN PADA HARI ITU.

BESI & BAJA TULANGAN (SII 0136-1984)
- BESI / BAJA TULANGAN YANG DIPAKAI ADALAH MINIMAL HARUS SESUAI DENGAN PBI
1971, BERMEREK SNI.
DIAMETER JENIS BARANG
6, 8, 10, 12, 14 MM POLOS DAN ULIR
WIREMESH DEFORM (ULIR)
KETERANGAN :
TAU : TEGANGAN LELEH KARAKTERISTIK
TO. 2 : TEGANGAN KARAKTERISTIK YANG MEMBERIKAN
TEGANGAN TETAP 0.20 %
- KAWAT BETON UNTUK PENGIKAT BETON HARUS
TERBUAT DARI BAJA LUNAK DENGAN DIAMETER
MINIMAL 1 (SATU) MM YANG TELAH DIPIJARKAN
TERLEBIH DAHULU DAN TIDAK MEMILIKI BAHAN
SENG.
- BESI DAN KAWAT BETON SEPERTI DIMAKSUD
DIATAS HARUS BEBAS DARI
KOTORAN-KOTORAN, KARAT, MINYAK, CAT,
KULIT GILING SERTA BAHAN LAIN YANG
MENGURANGI DAYA LEKAT TERHADAP BETON.
SAMBUNGAN DAN PANJANG KAWAT BESI
BETON HARUS SESUAI DENGAN PBI 1971 DAN
BUKU PEDOMAN PERENCANAAN UNTUK
STRUKTUR BETON BERTULANG BIASA DAN
KHUSUS
LUAS
TAPAK BANGUNAN
282 M² 445 M²
RANGKA ATAP (CANAI DINGIN/BAJA RINGAN)
SPESIFIKASI TEKNIS SESUAI YANG TERCANTUM DALAM : JENIS BANGUNAN :
KAYU (BEKISTING, PERANCAH) KEPMEN KETENAGAKERJAAN RI NOMOR 184 TAHUN 2016
MUTU TAU(TO.2) BANGUNAN USAHA / RUKO
SESUAI DENGAN KETENTUAN : TENTANG "PENETAPAN STANDAR KOMPETENSI KERJA
24 2.40 KG/CM2 (RUMAH TOKO)
- PERATURAN UMUM BAHAN BANGUNAN DI NASIONAL INDONESIA KATEGORI KONSTRUKSI GOLONGAN
32 3.20 KG/CM2
M5 3.07 KG/CM2
INDONESIA (PUBI) - 1982, NI - 3. POKOK KONSTRUKSI GEDUNG BIDANG PEMASANGAN BAJA STATUS TANAH :
M6 3.07 KG/CM2 - PERATURAN KONSTRUKSI KAYU INDONESIA (PKKI) - RINGAN."
M8 1961, NI - 5. HAK MILIK
5.45 KG/CM2
M10 5.45 KG/CM2 - PERATURAN STANDAR BETON 1991 (SK.SNI RANGKA ATAP (KUDA-KUDA KAYU)
- SEMUA KAYU YANG DIPAKAI HARUS KERING, BERUMUR TUA, ARSITEK
T-15-1991-03).
LURUS DAN TIDAK RETAK, TIDAK BENGKOK DAN MEMPUNYAI
- ATAU YANG DIATUR DALAM MODUL PELATIHAN
DERAJAD KELEMBABAN KURANG DARI 15% DAN MEMENUHI
TUKANG BEKISTING DAN PERANCAH (SBW - 04 =
PERSYARATAN YANG TERCANTUM DALAM PKKI 1970-NI.5.
KONSTRUKSI BEKISTING DAN PERANCAH) OLEH
- SEMUA PEKERJAAN KAYU YANG HARUS DISERUT RATA DAN LICIN
BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER MUHAJIRIN, ST
HINGGA MEMBERIKAN PENYELESAIAN YANG BAIK DAN SEDIKIT
DAYA MANUSIA, PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI No. Reg. : 1.1.101.2.152.33.1948380
PENGHALUSAN.
DAN PELATIHAN KONSTRUKSI.
- PERMUKAAN KAYU YANG TAMPAK (PAPAN LISPLANK, SKOOR)
JUDUL GAMBAR SKALA
HARUS DISERUT RATA DAN LICIN, SETIAP SAMBUNGAN
BATU GUNUNG / BATU BELAH, BATU KALI (PONDASI
KONSTRUKSI ATAS AGAR DIPERHATIKAN ADANYA PEN/JOINT
GARIS)
YANG BERFUNGSI PENGUNCI.
- BATU YANG DIGUNAKAN ADALAH BATU YANG
- RANGKA ATAP DIILAKSANAKAN DENGAN KAYU UKURAN 5/7 DAN
TIDAK BERPORI SERTA MEMPUNYAI KEKERASAN SPESIFIKASI TEKNIS NTS
3/5 CM. DIPASANG DENGAN UKURAN YANG DITETAPKAN DALAM
SESUAI DENGAN SYARAT-SYARAT DALAM SK. SNI MATERIAL STRUKTUR
GAMBAR. HASIL AKHIR PASANGAN HARUS RATA DAN TIDAK
1991. UKURAN BATU KALI MAX. 20 CM.
BERGELOMBANG.
- AGREGAT HARUS BERSIH DAN BEBAS DARI
BAGIAN-BAGIAN YANG HALUS, MUDAH PECAH,
TIPIS, MENGANDUNG ALKALI DAN BAHAN-BAHAN KODE NO. LBR JML. LBR
ORGANIS LAINNYA SESUAI SII-0052-80 TENTANG

07 73
MUTU DAN CARA UJI AGREGAT BETON.
STRUKTUR TEMBOK BERTULANG UNTUK
- SEMUA STANDAR DAN PERATURAN NASIONAL
GEDUNG 1983. S.R-06
YANG BERLAKU.