5421
P.ISSN.2527-4295 Vol.12 No.1 Edisi Januari 2024, pp.35-42
Corresponding Author:
Nama: Kurniasih
Afiliasi: Universitas Singaperbangsa Karawang
Email: 1910631080023@student.unsika.ac.id
genre yang paling digemari adalah sejarah. tema, tokoh, sudut pandang pada kedua novel tersebut.
Pembelajaran Bahasa Indonesia berkaitan dengan Perbedaan terletak pada latar dan judul. Peristiwa
topik sejarah dapat diberikan melalui pemberian karya sejarah yang diungkap yaitu perjuangan tokoh
sastra bergenre novel yang mengandung unsur sejarah pahlawan perempuan bernama Kartini melawan
sebagai bahan ajar. ketidakadilan pada masa penjajahan. Jika dikaitkan
Novel bertema sejarah salah satunya berjudul dengan pengajaran bahasa dan sastra Indonesia di
Kereta Semar Lembu atau KSL karya Zaky Yamani SMA Negeri 1 Ngawi terdapat relevansi karena dalam
(2022) merupakan novel peraih juara 1 Sayembara pembelajaran siswa mempelajari unsur intrinsik dan
Novel Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) 2021. Zaky ekstrinsik dalam novel. Penelitian yang dilakukan oleh
secara detail mengisahkan peristiwa sejarah pada masa Revitasari, Waluyo, dan Winarmi memiliki kesamaan
penjajahan Belanda dan Jepang hingga setelah dengan penelitian ini yaitu menganalisis sejarah dalam
kemerdekaan pada pertempuran di Surabaya. novel dan dikaitkan dengan pembelajaran. Sementara
Pelukisan cerita sejarah yang dikemas Zaky perbedaan terletak pada pemanfaatan hasil akhir.
memberikan pengetahuan sejarah yang dapat Penelitian ilmiah berikutnya pernah
dinikmati. dilakukan oleh Waluyo (2020) berjudul "Artikulasi
Bahan ajar sangat dibutuhkan dalam proses Identitas Lokal Cepu dalam Novel Penangsang:
pembelajaran. Salah satu ragam bahan ajar yang dapat Tembang Rindu Dendam Karya Nassirun
digunakan yaitu handout. Pemberian handout perlu Purwokartun (Tinjauan New Historicism)". Metode
memperhatikan kandungan materi. Berdasarkan hasil yang digunakan peneliti ialah kualitatif deskriptif
observasi ke salah satu SMA pada 25 Januari 2023 dengan pendekatan New Historicism. Hasil penelitian
melalui wawancara guru mata pelajaran Bahasa mengungkap identitas lokal Cepu dalam novel ini
Indonesia kelas XII ditemukan pada pembelajaran setidaknya memberikan pesan penting yaitu sejarah
materi Teks Cerita Sejarah guru hanya menggunakan masa lalu Kadipaten Jipang adalah pembangun ikatan
buku paket saja sebagai sumber utama. Tidak ada sejarah dan memori kolektif masyarakat Cepu.
bahan ajar pendukung yang digunakan sehingga Persamaan yang terdapat dalam penelitian Waluyo
materi hanya didapat dari buku paket. Hal itu sangat dengan penelitian ini yaitu penggunaan new
disayangkan karena bahan ajar seperti handout historicism sebagai pendekatan. Perbedaan yang
diperlukan untuk menambah pengetahuan yang lebih terdapat dalam penelitian Waluyo dengan penelitian
bervariatif sehingga menambah pemahaman siswa. ini ialah pengungkapan peristiwa sejarah yang
Itulah alasan dilakukan penelitian agar pemanfaatan berbeda.
hasil penelitian berupa handout dapat dimanfaatkan
oleh guru Bahasa Indonesia dalam pembelajaran 2. METODE PENELITIAN
materi Teks Cerita Sejarah. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian
Penelitian ilmiah yang mengkaji sejarah adalah kualitatif. Metode penelitian yang digunakan
dalam novel pernah dilakukan oleh Wicaksono (2018) ialah metode deskriptif analisis. Metode deskriptif
dengan judul artikel "Sejarah Politik Indonesia dalam analisis dalam penelitian bertujuan untuk
Novel Larasati Karya Pramoedya Ananta Toer". mendeskripsikan dan menginterpretasikan tentang
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif peristiwa sejarah yang terkandung dalam novel.
interpretif dengan perspektif New Historicism Penelitian menggunakan novel berjudul Kereta Semar
Greenblatt. Hasil penelitian mengungkap sejarah Lembu karya Zaky Yamani sebagai subjek penelitian.
politik dalam novel yaitu Yogyakarta jatuh ke tangan Objek dalam penelitian difokuskan pada potret
Belanda akibat dari para pemimpin yang angkuh dan (peristiwa) sejarah yang terdapat dalam novel. Teknik
gila hormat. Penelitian yang dilakukan Wicaksono pengumpulan data dilakukan dengan cara baca dan
memiliki persamaan dengan penelitian ini yaitu dalam catat. Teknik analisis data dilakukan dengan
penggunaan pendekatan dan analisis sejarah dalam interpretasi lalu ditarik kesimpulan.
novel. Sementara perbedaan yang terdapat dalam
penelitian Wicaksono dengan penelitian ini ialah 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
fokus sejarah yang diungkap. Sejarah yang diacu oleh karya sastra bukan
Penelitian ilmiah lain pernah dilakukan oleh sekedar latar belakang, tetapi menyusun satu kisah
Ravitasari, Waluyo, & Winarni (2019) berjudul tentang kenyataan (Budianta dalam Sahliyah, 2017:
"Kajian Struktur dan Nilai Sejarah (Historis) dalam 109). Oleh karena itu, perlu dilakukan analisis lebih
Novel Panggil Aku Kartini Saja Karya Pramoedya jauh untuk menemukan, menggambarkan, dan
Ananta Toer dan Novel Kartini Karya Abidah El mendeskripsikan peristiwa sejarah yang terkandung
Khalieqy serta Relevansinya dengan Pengajaran dalam karya sastra. Teori yang relevan untuk
Bahasa dan Sastra Indonesia". Penelitian digunakan dalam penelitian yaitu new historicism.
menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan Menurut Ardhianti (2016: 3) new historicism bukanlah
teori intertekstual berusaha membandingkan struktur doktrin, tetapi lebih merupakan model kerja atau best
dan nilai sejarah (historis) di dalam kedua novel practice untuk mengungkapkan peristiwa sejarah yang
menggunakan strukturalisme Robert Stanton. Hasil terdapat dalam karya sastra.
penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat kesamaan
Penelitian ini menggunakan perspektif dari Lalu datanglah orang-orang bupati ke rumah
Greenblatt agar analisis lebih terarah. New historicism kakekku, dan mereka membawa semua yang
diperkenalkan Stephen Greenblatt untuk menawarkan ada di gubuk itu: kakekku, nenekku, dan
sudut pandang baru dalam analisis dengan ibuku yang masih kecil. Gubuk itu dibakar.
menekankan keterkaitan teks sastra dengan berbagai Nenekku dan ibuku dibawa ke rumah bupati
aspek yakni sosial, politik, dan ekonomi sebagai objek dan dijadikan pengurus rumah di sana tanpa
penelitian sejarah (Greenblatt, Stephen; dan bayaran sepeserpun. Sedangkan kakekku
Gallagher, 2000: 59). dibawa ke tempat perkebunan tebu bupati. Di
a. Aspek Sosial sana kakekku dicambuki sampai mati
Aspek sosial dalam novel KSL mengungkap (Yamani, 2022: 73).
tentang pembagian kelas di kehidupan masyarakat Pejabat pada zaman penjajahan sangat tidak
pada masa penjajahan. Kelas sosial yang terjadi di manusiawi. Mereka menindas rakyat kecil. Padahal
zaman penjajahan sangat kentara. Hal ini disebabkan rakyat kecil dan mereka sesama bangsa sendiri.
karena perlakuan dari orang-orang sekitar. Seseorang Namun, mereka dibutakan oleh kekuasaan yang
yang memiliki kelas sosial tinggi tentu akan dihormati, diberikan penjajah hingga menyiksa saudara sebangsa.
disanjung, dan disegani. Berbanding terbalik jika Pada masa penjajahan penyiksaan memang sudah
seseorang berstatus kelas sosial rendah akan dihina biasa dilakukan. Begitulah adanya. Sejarah selalu
dan diperlakukan seperti budak. Aspek sosial dalam mencatat penindasan, perampokan, dan perampasan
penelitian digunakan untuk mengungkap potret harta milik rakyat yang dilakukan para pejabat.
sejarah pada kelas sosial yang terjadi di masyarakat Kata orang-orang, para bupati, pangeran,
masa penjajahan terdiri atas kelas atas, kelas bahkan raja Jawa tak lebih dari pesuruh
menengah, dan kelas bawah. orang-orang Belanda, tapi mereka bahkan
1) Kelas atas lebih kejam dari orang-orang Belanda. Tak
Kelas atas merupakan kelas sosial tinggi yang sedikit pun ada pembelaan dari para bupati,
ditempati oleh orang-orang dengan memiliki pangeran, dan raja terhadap rakyatnya sendiri
kekuasaan dan kekuatan. Kelas atas dalam novel KSL (Yamani, 2022: 78).
diduduki oleh orang-orang Belanda. Hal ini Orang-orang yang bekerja di pemerintahan
disebabkan Belandalah yang berkuasa di Indonesia pada masa penjajahan tidak lain hanya budak Belanda
pada masa penjajahan dahulu. yang harus tunduk pada aturan Eropa. Mereka
Belakangan aku dengar, meneer-meneer mendapatkan kesejahteraan makanan dan kehidupan
Belanda pun kerap ikut antre di rumah elit yang diberikan Belanda sebagai upah menjadi
seberang stasiun itu (Yamani, 2022: 60-61). budak. Perlakuan istimewa yang didapat kelas
Belanda sebagai penjajah tentu termasuk kelas menengah di kereta yaitu perbedaan gerbong.
sosial atas. Sebab, Belanda memiliki kekuasaan dan Gerbong kelas 2 diisi orang pribumi kaya dan
dapat melakukan apa pun. Segala keinginan mudah orang Eropa yang tidak terlalu kaya (Yamani,
mereka dapatkan. Jika tidak mendapatkan hal yang 2022: 127).
diinginkan secara baik-baik maka tindak kekerasan Seperti orang-orang Belanda yang memiliki
pun dilakukan untuk memenuhi keinginannya. Selain gerbong sendiri maka kelas menengah pun memiliki
itu, sejarah mengungkap bahwa orang-orang berstatus gerbong khusus. Gerbong tersebut menampung para
kelas atas mendapatkan perlakuan istimewa. Seperti pejabat pemerintah, orang kaya, dan bahkan orang-
yang terjadi di dalam novel KSL. orang Eropa yang tidak terlalu kaya. Harga kursi di
Hanya orang-orang Eropa yang duduk di gerbong dua mungkin dapat mensejahterakan rakyat
gerbong kelas 1 (Yamani, 2022: 127). tapi para pejabat pemerintah tidak peduli terhadap
Perlakuan istimewa yang sangat kentara pada rakyatnya. Mereka hanya mementingkan dan
masa penjajahan adalah perbedaan gerbong pada menyelamatkan diri sendiri demi mendapatkan
kereta api. Orang-orang Eropa yang ingin melakukan kehidupan yang mewah.
perjalanan dengan kereta api tentu merasa nyaman 3) Kelas bawah
karena fasilitas di gerbong 1 memang dikhususkan Masyarakat yang termasuk kelas bawah dalam
untuk orang-orang elit. Peraturan perbedaan gerbong novel KSL yaitu petani dan buruh. Hidup masyarakat
pada kereta api tentu dibuat oleh Belanda sendiri demi kelas bahwa di masa penjajahan sangat
kenyamanan pribadi. memperihatinkan. Harta dirampak paksa dan tenaga
2) Kelas menengah dikuras habis. Tanam paksa sangat terkenal pada masa
Kelas menengah dalam novel KSL penjajahan Belanda. Bagaimana tidak terkenal, pada
direpresentasikan sebagai status sosial yang masa tanam paksa para petani disuruh menanam tebu
memperlakukan orang-orang kecil dengan sangat dan kopi sementara hasil tani diserahkan semua ke
kejam. Perlakuan istimewa yang didapat kelas Belanda.
menengah hanyalah jabatan. Tetapi, mereka Saat usiaku tiga belas tahun, orang-orang
menyalahgunakan kekuasaan untuk menekan rakyat ramai berbicara tentang berakhirnya
kecil agar menuruti segala keinginannya. pemaksaan terhadap petani Jawa untuk
menanam tebu dan kopi. Orang-orang
Kabarnya situasi Surabaya memanas, dan tempat yang sangat jauh di seberang
banyak pemuda bergegas ke kota itu dengan samudra. Aku sendiri tak bisa
kendaraan apa pun, termasuk kereta aku yang membayangkan samudra itu seluas apa, dan
tumpangi Setiba di Stasiun Wonokromo, aku di mana tempat yang mereka sebut-sebut
melihat para pemuda bergegas turun ke arah sebagai Suriname itu (Yamani, 2022: 88).
kota, dan baku tembak terdengar di mana- Tidak hanya dipaksa menanam, Belanda
mana. Rupanya, para pemuda itu juga dengan kekuasaannya memerintahkan para pribumi
menyerang pos-pos tentara Jepang dan untuk pergi ke Suriname menjadi budak. Pribumi tidak
merebut senjata mereka. Setelah pertempuran ada yang menolak perintah tersebut. Sebab, jika
Surabaya selesai, aku menumpang lagi kereta mereka menolak Belanda dengan mudah melakukan
ke Yogyakarta (Yamani, 2022: 210). penyiksaan dan kekerasan baik kepada mereka
Tidak hanya di Semarang. Para pemuda sekuat maupun keluarga. Penjajah Belanda sangat berkuasa.
tenaga mengusir para penjajah dari Indonesia yang Pribumi bukan takut terhadap kekuasaan tapi
telah merdeka. Pemuda tidak ingin ada lagi penjajahan mengkhawatirkan nasib keluarga mereka jika ia
di bangsa tercinta sehingga melakukan aksi menolak perintah tersebut. Kekhawatiran mereka pun
penyerangan terhadap Jepang yang bersikeras ingin terjadi nasib keluarga mereka terlunta-lunta karena
menguasai kembali Indonesia. Korban jiwa pada ditinggal peran ayah dan suami.
penyerangan para pemuda terhadap Jepang di Bukan hanya ke negeri bernama Suriname itu
Surabaya sama banyaknya dengan di Semarang. orang-orang Jawa ini pergi. Aku melihat
Penyerangan tersebut dicatat oleh sejarah sebagai banyak sekali lelaki Jawa dikumpulkan
Pertempuran Surabaya. tentara-tentara Belanda, diberi seragam,
2) Kekuasaan Para Penjajah diberi senapan, dan dibariskan. Lalu mereka
Kekuasaan yang tergambar dalam novel KSL diangkut dengan gerbong-gerbong kereta ke
adalah kekuasaan para penjajah kepada orang-orang arah utara, untuk kemudian diangkut kapal
pribumi. Penjajah dengan kekuasaan mereka laut. Katanya mereka akan dikirim berperang
menyiksa dan menjadikan pribumi sebagai budak. ke negeri-negeri di seberang laut bernama
Penjajahan memang harus dihapuskan. Sebab, negeri Batak dan negeri Aceh. Sebagian dari
penjajahan tidak berperikemanusiaan. Nyawa pribumi mereka juga diangkut ke katanya untuk
seperti tidak ada harganya. Perlawanan sedikit dari dikirim berperang melawan kerajaan-
pribumi dibalas berkali-kali lipat oleh penjajah. kerajaan di Bali (Yamani, 2022: 88).
Berikut beberapa kekuasaan para penjajah yang Pribumi tidak hanya menjadi budak di
terekam dalam novel KSL. Suriname, dengan kekuasaan yang dimiliki Belanda
Aku membayangkan betapa saktinya orang- dapat membuat pribumi patuh untuk ikut berperang
orang Belanda. Dengan sekali ucap mereka melawan saudara sendiri. Kekuasaan Belanda tidak
bisa membuat para petani pergi dari rumah pernah sedikit pun menguntungkan pribumi. Justru
dan ladang-ladang mereka, juga dengan pribumi sangat menderita di bawah kekuasaan
sekali ucap membuat mereka kembali ke penjajah.
tempat asalnya (Yamani, 2022: 78). Aku mendengar pemuda Tan Malaka jadi
Pada penjajahan Belanda sangat terkenal pemimpin Perserikatan Komunis Hindia
dengan tanam paksa. Belanda melalui kekuasaannya yang telah berubah nama jadi Partai Komunis
dengan mudah memerintahkan pribumi untuk Indonesia. Tapi kemudian dia ditangkap
menanam di ladang pemerintah. Hasil tanam tersebut Belanda dan dibuang pula dari Hindia
diberikan sepenuhnya kepada pemerintah Belanda dan Belanda karena terlalu berbahaya bagi
pribumi tidak mendapatkan apa pun. Justru keluarga penguasa. Aku heran, kenapa orang-orang
mereka menjadi terlantar akibat tidak ada kepala Belanda itu senang sekali membuang orang,
keluarga yang memberikan nafkah. Belanda melalui terutama orang-orang yang disebut sebagai
kekuasaannya juga dengan mudahnya komunis (Yamani, 2022: 161).
memberhentikan tanam paksa tersebut. Jika pribumi melakukan aksi yang
Dalam perjalanan yang panjang tapi tak membahayakan bagi kekuasaan Belanda maka mereka
melelahkan itu, aku menyaksikan banyak dibuang dari Indonesia. Pembuangan tersebut akhir
orang Jawa berbondong-bondong pergi ke dari keluarganya. Sebab, setelah dibuang oleh Belanda
pesisir utara. Mereka membawa anak, istri, tidak seorang pun yang bisa kembali. Bahkan ada yang
dan peralatan-peralatan sesuai keahlian dibuang lalu disiksa hingga meregang nyawa.
mereka, tapi sebagian besar tampaknya Kekuasaan Belanda sebagai penjajah sangat kejam.
petani. Tadinya aku pikir akan ada Tidak boleh ada perlawanan dari pribumi. Kalau pun
pembangunan jalan kereta baru entah di ada mereka akan kehilangan nyawa.
mana. Tapi dari rombongan orang itu, yang c. Aspek Ekonomi
sebagian diangkut dengan kereta ke Aspek ekonomi yang terangkum dalam novel
Semarang dan Surabaya, aku mendengar KSL mengungkap keadaan ekonomi pribumi pada
mereka akan dibawa oleh Belanda ke sebuah masa penjajahan Belanda dan Jepang. Penduduk
pribumi sungguh menderita dari segala aspek akibat Mereka tidak tahu lagi harus dengan cara apa untuk
penjajahan. Tidak ada keuntungan sedikit pun yang mencari uang sehingga banyak pribumi yang
pribumi dapatkan justru kebun, rumah, istri, dan anak memutuskan menjadi pengemis demi dapat makan.
perempuan dirampas oleh penjajah. Hasil pertanian Pengemis mengharapkan belas kasihan orang-orang
sebagai kebutuhan pangan pun dirampas oleh penjajah dermawan. Keadaan ekonomi yang semakin
sehingga keadaan ekonomi pribumi pada masa itu mendesak dan kebutuhan pangan harus tetap terpenuhi
sangat mengkhawatirkan. Bahkan kasus kelaparan maka sebagian memutuskan untuk menjadi pencuri.
terjadi di mana-mana. Berikut beberapa keadaan 2) Penghasilan masyarakat pribumi dari hasil
ekonomi pribumi yang tergambar dalam novel KSL bertani dan buruh
1) Keadaan ekonomi dari penghasilan dan Penghasilan masyarakat pribumi dari bertani
pemenuhan kebutuhan pangan tidak ada hasil. Mereka tetap saja mengalami
Masyarakat kelas bawah bertahan hidup dari keterpurukan ekonomi. Sebab, hasil panen mereka
hasil bekerja. Pekerjaan masyarakat pribumi pada dirampas semua oleh pemerintah. Penjajah sangat
masa penjajahan beragam. Seperti bertani, tukang kejam tapi pemerintah pada masa itu lebih keji.
pijat, pengemis, pencuri, dan lain sebagainya. Masyarakat pribumi dibiarkan kelaparan sementara
Walaupun bekerja hidup pribumi tetap dalam keadaan mereka menikmati hasil panen milik petani.
terpuruk. Sebab, hasil panen dirampas oleh Sejauh yang dia ingat, saat dia lahir pun para
pemerintah Belanda. Bahkan pemerintah melakukan petani sudah dipaksa menanam tanaman tebu
pemaksaan kepada petani untuk menanam tebu untuk di seperlima tanah yang mereka miliki, dan
Belanda. panennya harus diserahkan ke bupati. Tapi
Aku melihat banyak petani berbondong- bupati dan para petingginya selalu meminta
bondong meninggalkan ladang-ladang tebu. lebih dari hasil panen itu, dan kalau para
Kabarnya mereka memutuskan kembali petani tidak bisa memberikan jumlah panen
menggarap ladang mereka dan kembali ke yang diinginkan, mereka akan terkena
keluarga mereka entah di mana (Yamani, masalah besar, entah tanahnya disita atau istri
2022: 78). dan anak perempuan mereka diambil paksa.
Pada masa penjajahan Belanda para petani Tekanan itu membuat para petani rela
dipaksa menanam tebu. Sementara hasil panen meninggalkan sawah dan ladang demi
tersebut diserahkan semua kepada Belanda. Bahkan menanam dan memelihara tebu para bupati
petani tidak dibayar sedikit pun dari hasil keringatnya. tanpa bayaran sepeserpun. Akibatnya
Para petani sudah tidak tahan terus-menerus dipaksa keluarga para petani banyak yang kelaparan,
menanam tebu dan meninggalkan keluarganya. sawah dan ladang mereka gagal panen akibat
Mereka sebetulnya memiliki ladang sendiri untuk tidak ada yang mengurus (Yamani, 2022: 72-
menghidupi istri dan anak. Namun, Belanda memaksa 73).
para petani untuk menanam di ladang pemerintah dan Masyarakat pribumi tidak dapat melawan sama
meninggalkan keluarga sehingga keadaan ekonomi sekali perintah penjajah Belanda. Oleh sebab itu,
para petani memburuk akibat tidak ada yang merawat ekonomi mereka semakin terpuruk. Para petani
ladang di rumah. dipaksa menanam tebu demi keuntungan pemerintah.
Untuk makan, aku memutuskan untuk Pemaksaan tersebut telah berlangsung puluhan tahun.
bekerja menjadi tukang pijat. Aku membatasi Jika ada petani yang melawan dengan mengurangi
hanya memijat lima orang per hari, asal hasil panen maka ladang mereka akan disita dan istri
cukup bagiku untuk membeli makanan bagi beserta anak mereka akan diambil paksa oleh
kami berdua (Yamani, 2022: 143). pemerintah.
Selain bertani, pada masa penjajahan Belanda Mereka yang bekerja langsung kepada
sangat sulit mencari uang. Segala serba terbatas. Belanda mendapatkan upah sebagai buruh,
Ditambah banyak pribumi yang tidak mengenal sedangkan yang bekerja kepada bupati tak
sekolah sehingga mereka hanya mengandalkan tenaga lebih daripada budak (Yamani, 2022: 74).
untuk mendapatkan upah. Seperti tokoh aku yang Pribumi memenuhi kebutuhan pangan hasil
memanfaatkan tenaganya menjadi tukang pijat demi dari bekerja sebagai buruh. Pada masa penjajahan
sesuap nasi. banyak sekali terjadi perbudakan. Hal ini disebabkan,
Mereka menghuni stasiun, pinggiran rel, banyak pribumi yang bekerja kepada pemerintah.
sampai ke tepi jalan-jalan raya. Orang-orang Pada zaman penjajahan pemerintah memperlakukan
kesulitan mencari nafkah, membuat mereka pribumi sangat kejam. Padahal mereka sesama bangsa.
harus mengemis di jalan-jalan. Pencurian Sementara pribumi yang bekerja langsung kepada
terjadi di mana-mana, bahkan selendang yang Belanda mendapatkan upah sebagai bayaran menjadi
dijemur pun bisa hilang dalam sekejap, buruh sehingga mereka mendapatkan penghasilan
apalagi beras yang ditinggalkan tanpa untuk makan sehari-hari.
pengawasan (Yamani, 2022: 211). Orang-orang desa menderita karena
Keadaan ekonomi pada masa penjajahan diperbudak di lahan mereka sendiri,
sangat sulit. Khususnya bagi pribumi kelas bawah.
sementara hasil pertaniannya diangkut penyerangan dari Jepang yang tidak suka Indonesia
tentara Jepang (Yamani, 2022: 206). telah merdeka.
Tidak hanya penjajah Belanda yang merampas
hasil panen para petani pribumi, nyatanya Jepang pun 4. KESIMPULAN
mengikuti jejak yang sama. Hasil panen yang Potret sejarah dalam novel menekankan pada
seharusnya menjadi penghasilan para petani malah tiga aspek yakni sosial, politik, dan ekonomi. Aspek
dirampas oleh Jepang. Bukan hanya itu saja, para sosial dalam novel menggambarkan keadaan
petani dijadikan budak oleh Jepang untuk masyarakat pribumi pada masa penjajahan Belanda
mendapatkan keuntungan dari hasil panen. dan Jepang dipenuhi penderitaan akibat perbedaan
3) Kasus kelaparan kelas sosial. Aspek politik dalam novel
Kasus kelaparan pada masa penjajahan tentu mengungkapkan betapa besar dan kuat kekuasaan para
tidak dapat dihindarkan. Kekejaman Belanda dan penjajah pada masa sebelum kemerdekaan. Selain itu,
pemerintah membuat masyarakat kecil terseok-seok aspek politik menggambarkan peristiwa sejarah yang
untuk memenuhi kebutuhan makan. Kasus kelaparan terekam dalam novel yakni Sumpah Pemuda,
terjadi di masa penjajahan Belanda karena adanya Pertempuran Semarang, dan Surabaya. Aspek
tanam paksa. Sementara di masa penjajahan Jepang ekonomi pada novel menggambarkan kesengsaraan
kasus kelaparan terjadi karena pribumi dipaksa masyarakat pribumi akibat penindasan dan
bekerja terus tanpa istirahat dan diberi makan perampasan harta sehingga kelaparan terjadi di mana-
seadanya. mana. Dari ketiga aspek yang ada pengarang ingin
Itu pula yang dialami keluarga ibuku. Karena menekankan pada aspek politik kekuasaan para
keluarganya kelaparan dan sudah makan penjajah agar menumbuhkan rasa nasionalisme pada
akar-akaran yang bisa mereka temukan di hati pembaca. Sebab, mengingat sejarah kemerdekaan
hutan, kakekku nekat meninggalkan kebun Indonesia didapat dari banyak pengorbanan para
tebu milik bupati, dan kembali menggarap pahlawan juga masyarakat pribumi turut membantu.
ladangnya sendiri. Akibatnya dia dilaporkan Hasil analisis unsur intrinsik dan potret sejarah
orang-orang, dan bupati menyuruh para dalam novel Kereta Semar Lembu karya Zaky Yamani
pengawalnya untuk menghukum kakekku dapat dimanfaatkan sebagai handout Teks Cerita
(Yamani, 2022: 73). Sejarah Tulis jenjang SMA sesuai KD 3.3
Kasus kelaparan banyak terjadi di kalangan Mengidentifikasi informasi, yang mencakup orientasi,
para petani. Sebab, petani pada masa penjajahan rangkaian kejadian yang saling berkaitan, komplikasi
dipaksa untuk menanam tebu oleh pemerintah dan dan resolusi, dalam cerita sejarah lisan atau tulis
meninggalkan keluarga di rumah. Alhasil keluarga Kurikulum 2013. Dari handout ini peserta didik
para petani kelaparan karena tidak ada yang memberi mampu memahami peristiwa sejarah yang terjadi pada
nafkah. masa penjajahan sungguh menyengsarakan
Tahun-tahun masa pendudukan Jepang masyarakat pribumi. Dengan demikian peserta didik
sebetulnya cukup pendek. Tapi bagi kami dapat memiliki rasa tangung jawab untuk menjaga
tahun-tahun itu terasa tak berujung. Siksaan keutuhan bangsa Indonesia.
demi siksaan harus kami tanggung. Wabah
penyakit dan kelaparan, di mana-mana 5. REFERENSI
(Yamani, 2022: 206). Ardhianti, M. (2016). “Kajian New Historicism Novel
Masa penjajahan Jepang pun tidak luput dari Hatta: Aku Datang Karena Sejarah Karya
kasus kelaparan. Penjajah Jepang lebih sadis dari Sergius Sutanto.” Jurnal Ilmiah Buana Bastra,
Belanda. Sebab, pribumi dipaksa untuk bekerja terus- 3(1), 1–10.
menerus dan disiksa habis-habisan. Oleh sebab itu, Arman. (2014). Model Evaluasi Pembelajaran
banyak pribumi yang kelaparan karena dipaksa untuk Sejarah. Yogyakarta: Ombak.
terus bekerja dengan waktu istirahat sedikit. Firdaus, D. R. (2021). “Pentingnya Sejarah Bagi
Anak-anak menderita busung lapar dan Generasi Muda.” OSF Preprints.
menangis menjerit-jerit menahan lapar. https://osf.io/preprints/z8fgv/
Sementara orang-orang cacat akibat Greenblatt, Stephen; dan Gallagher, C. (2000).
pertempuran hanya bisa termangu menahan Practicing New historicsm. Chicago: The
lapar di tengah kemerdekaan yang baru saja University of Chicago Press.
diproklamasikan. Mereka memakan buah- Ravitasari, RA; Waluyo, HJ; & Winarni, R. (2019).
buahan atau dedaunan untuk sekadar Kajian Struktur Dan Nilai Sejarah (Historis)
mengganjal perut (Yamani, 2022: 211). Dalam Novel Panggil Aku Kartini Saja Karya
Situasi setelah Indonesia merdeka pun kasus Pramoedya Ananta Toer Dan Novel Kartini
kelaparan tetap ada. Masyarakat pribumi khususnya Karya Abidah El Khalieqy Serta Relevansinya
kelas bawah sangat menderita akibat terjadinya Dengan Pengajaran Bahasa Dan Sastra
pertempuran di mana-mana untuk mempertahankan Indonesia. Prosiding Seminar Nasional
kemerdekaan. Sebab, setelah merdeka ada “Inovasi Pembelajaran Bahasa Indonesia Di
Era Revolusi Industri 4.0,” 204–207.