Sri Dinanta Beru Ginting1, Kesya Meryan Sari Marpaung2, Wahyu Ningsih3
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan-Universitas Prima Indonesia
Corresponding Author: sridinanta_ginting@pnl.ac.id
Abstrak-Dongeng merupakan salah satu cerita rakyat yang berjenis karya sastra sebagai
khazanah budaya. Dongeng atau cerita rakyat sering dijadikan pedoman sebagi acuan yang
mengandung nilai luhur mengenai budi pekerti sehingga sangat penting untuk dipelajari oleh
generasi penerus Negara Indonesia. Dongeng diceritakan terutama untuk hiburan, walaupun
banyak juga dongeng yang melukiskan kebenaran, berisi ajaran moral bahkan sindiran. Hasil
dalam peelitian ini bahwa banyak terdapat nilai-nilai yang dapat diambil dari Dongeng atau
cerita Danau Toba yang bisa dijadikan bahan ajar pelajaran Bahasa Indonesia yaitu nilai-nilai
bahwa setiap ucapan yang di ucapkan sesuatu yang penting, mau berbuat dan mau
bertanggung jawab dan orang tua kunci segalanya. Penelitian ini menggunakan teknik
pengumpulan data dengan metode dokumenter, analisis data bersifat induktif. Data pada
penelitian ini di dapat dari cerita atau dongeng Danau Toba.
Kata Kunci: Dongeng, Danau Toba, Bahan Ajar
telaga. Dan akhirnya membentuk sebuah Gambaran latar waktu, latar tempat
danau. Danau itu akhirnya dikenal dengan dan latar suasana dapat dilihat dari kutipan
nama Danau Toba. Sedangkan pulau kecil dongeng berikut : Di sebuah desa di
di tengahnya dikenal dengan nama Pulau wilayah Sumatera, hidup seorang Toba. Ia
Samosir. Alasan: karena kesal dengan seorang Toba yang rajin bekerja walaupun
kelakuan anaknya yang menghabiskan lahan pertaniannya tidak luas. Ia bisa
makanannya. Sehingga ia kehilangan mencukupi kebutuhannya dari hasil
kesabaran, dan marah pada anaknya dan kerjanya yang tidak kenal lelah.
mengucapkan kata pantangan yang tidak Sebenarnya usianya sudah cukup untuk
seharusnya ia katakan. Gambaran dari menikah, tetapi ia tetap memilih hidup
alasan dari tema yang terjadi dari dongeng sendirian.
Danau Toba yaitu bahwa memang kata Di suatu pagi hari yang cerah, Toba
orang, kesabaran itu ada batasnya. Hal ini itu memancing ikan di sungai. “Mudah-
dialami oleh Toba itu. Pada suatu hari, mudahan hari ini aku mendapat ikan yang
Samosir mendapat tugas mengantarkan besar,” gumam Toba tersebut dalam hati.
makanan dan minuman ke sawah di mana Beberapa saat setelah kailnya dilemparkan,
ayahnya sedang bekerja. Tetapi Samosir kailnya terlihat bergoyang-goyang. Ia
tidak memenuhi tugasnya. Toba menunggu segera menarik kailnya. Toba itu bersorak
kedatangan anaknya, sambil menahan haus kegirangan setelah mendapat seekor ikan
dan lapar. Ia langsung pulang ke rumah. Di cukup besar. Lama kelamaan, Samosir
lihatnya Samosir sedang bermain bola. selalu membuat jengkel ayahnya. Jika
Toba menjadi marah sambil menjewer disuruh membantu pekerjaan orang tua, ia
kuping anaknya. “Anak tidak tau selalu menolak. Istri Toba selalu
diuntung! Tak tahu diri! Dasar anak mengingatkan Toba agar bersabar atas
ikan!,” umpat si Toba tanpa sadar telah ulah anak mereka. “Ya, aku akan bersabar,
mengucapkan kata pantangan itu. walau bagaimanapun dia itu anak kita!”
Setelah Toba mengucapkan kata Toba kepada istrinya. “Syukurlah,
katakatanya, seketika itu juga anak dan kanda berpikiran seperti itu. Kanda
istrinya hilang lenyap. Tanpa bekas dan memang seorang suami dan ayah yang
jejak. Dari bekas injakan kakinya, tibatiba baik,” puji Puteri kepada suaminya.
menyemburlah air yang sangat deras dan Memang kata orang, kesabaran itu ada
semakin deras. Desa Toba dan desa batasnya. Hal ini dialami oleh Toba itu.
sekitarnya terendam semua. Air meluap Pada suatu hari, Samosir mendapat tugas
sangat tinggi dan luas sehingga mengantarkan makanan dan minuman ke
membentuk sebuah telaga. Dan akhirnya sawah di mana ayahnya sedang bekerja.
membentuk sebuah danau. Danau itu Tetapi Samosir tidak memenuhi tugasnya.
akhirnya dikenal dengan nama Danau Toba menunggu kedatangan anaknya,
Toba. Sedangkan pulau kecil di tengahnya sambil menahan haus dan lapar. Ia
dikenal dengan nama Pulau Samosir. langsung pulang ke rumah. Di lihatnya
b) Analisis Amanat Samosir sedang bermain bola. Toba
Amanat: Sebagai seorang anak menjadi marah sambil menjewer kuping
janganlah suka melawan dan anaknya. “Anak tidak tau diuntung ! Tak
membangkang pada orang tua. Dan tahu diri ! Dasar anak ikan !,” umpat si
sebagai orang tua jangan suka marah dan Toba tanpa sadar telah mengucapkan kata
mengucapkan kata-kata yang tidak baik pantangan itu. Setelah Toba mengucapkan
kepada anak. katakatanya, seketika itu juga anak dan
Latar Tempat : Desa istrinya hilang lenyap. Tanpa bekas dan
Latar Waktu : Pagi Hari jejak. Dari bekas injakan kakinya, tibatiba
Latar Suasana : Menegangkan menyemburlah air yang sangat deras dan
semakin deras. Desa Toba dan desa
sekitarnya terendam semua. Air meluap “Syukurlah, kanda berpikiran seperti itu.
sangat tinggi dan luas sehingga Kanda memang seorang suami dan ayah
membentuk sebuah telaga. Dan akhirnya yang baik,” puji Puteri kepada suaminya.
membentuk sebuah danau. Danau itu 2. Tokoh Samosir
akhirnya dikenal dengan nama Danau Samosir: Baik, Degil
Toba. Sedangkan pulau kecil di tengahnya Gambaran tokoh Samosir dalam
dikenal dengan nama Pulau Samosir. dongeng Danau Toba dapat dilihat dari
c) Analisis Penokohan kutipan berikut:
1. Tokoh Toba Kebahagiaan mereka tidak membuat
Toba: Baik, Kasar mereka lupa diri. Samosir tumbuh menjadi
Gambaran tokoh Toba dalam seorang anak yang sehat dan kuat. Ia
dongeng Danau Toba dapat dilihat dari menjadi anak manis tetapi agak nakal. Ia
kutipan berikut: mempunyai satu kebiasaan yang membuat
Di sebuah desa di wilayah Sumatera, heran kedua orang tuanya, yaitu selalu
hidup seorang Toba. Ia seorang Toba yang merasa lapar. Makanan yang seharusnya
rajin bekerja walaupun lahan pertaniannya dimakan bertiga dapat dimakannya sendiri.
tidak luas. Ia bisa mencukupi Lama kelamaan, Samosir selalu membuat
kebutuhannya dari hasil kerjanya yang jengkel ayahnya. Jika disuruh membantu
tidak kenal lelah. Sebenarnya usianya pekerjaan orang tua, ia selalu menolak.
sudah cukup untuk menikah, tetapi ia tetap Istri Toba selalu mengingatkan Toba agar
memilih hidup sendirian. Di suatu pagi bersabar atas ulah anak mereka. “Ya, aku
hari yang cerah, Toba itu memancing ikan akan bersabar, walau bagaimanapun dia itu
di sungai. “Mudah-mudahan hari ini aku anak kita!” kata Toba kepada istrinya.
mendapat ikan yang besar,” gumam Toba “Syukurlah, kanda berpikiran seperti itu.
tersebut dalam hati. Beberapa saat setelah Kanda memang seorang suami dan ayah
kailnya dilemparkan, kailnya terlihat yang baik,” puji Puteri kepada suaminya.
bergoyang-goyang. Ia segera menarik 3. Tokoh Putri
kailnya. Putri: Baik, Ramah
Toba itu bersorak kegirangan setelah Gambaran tokoh putri dalam dongeng
mendapat seekor ikan cukup besar. Danau Toba dapat dilihat dari kutipan
Ia takjub melihat warna sisik ikan yang berikut:
indah. Sisik ikan itu berwarna kuning emas Ia takjub melihat warna sisik ikan
kemerahmerahan. Kedua matanya bulat yang indah. Sisik ikan itu berwarna kuning
dan menonjol memancarkan kilatan yang emas kemerahmerahan. Kedua matanya
menakjubkan. “Tunggu, aku jangan bulat dan menonjol memancarkan kilatan
dimakan! Aku akan bersedia menemanimu yang menakjubkan. “Tunggu, aku jangan
jika kau tidak jadi memakanku.” Toba dimakan! Aku akan bersedia menemanimu
terkejut mendengar suara dari ikan itu. jika kau tidak jadi memakanku.” Toba
Karena keterkejutannya, ikan yang terkejut mendengar suara dari ikan itu.
ditangkapnya terjatuh ke tanah. Kemudian Karena keterkejutannya, ikan yang
tidak berapa lama, ikan itu berubah wujud ditangkapnya terjatuh ke tanah. Kemudian
menjadi seorang gadis yang cantik jelita. tidak berapa lama, ikan itu berubah wujud
“Bermimpikah aku?,” gumam Toba. Lama menjadi seorang gadis yang cantik jelita.
kelamaan, Samosir selalu membuat “Bermimpikah aku?,” gumam Toba.
jengkel ayahnya. Jika disuruh membantu “Jangan takut pak, aku juga manusia
pekerjaan orang tua, ia selalu menolak. seperti engkau. Aku sangat berhutang budi
Istri Toba selalu mengingatkan Toba agar padamu karena telah menyelamatkanku
bersabar atas ulah anak mereka. “Ya, aku dari kutukan Dewata,” kata gadis itu.
akan bersabar, walau bagaimanapun dia itu “Namaku Puteri, aku tidak keberatan
anak kita!” kata Toba kepada istrinya. untuk menjadi istrimu,” kata gadis itu
karena banyak nilai-nilai moral, nilai antara dongeng dari daerah yang satu
sosial, dan nilai budaya yang dapat dengan daerah lainnya.
dipelajari dan di terapkan siswa dalam Selain itu untuk memaksimalkan
kehidupannya sehari-hari. Pelajaran pememahaman siswa dalam kegiatan
Bahasa Indonesia merupakan mata pembelajaran dapat menggunakan video
pelajaran umum yang diajarkan kepada atau gambar tentang dongeng-dongeng
siswa dari tingkatan Sekolah Dasar hingga yang dipilih. Melalui pembelajaran ini
Perguruan Tinggi. Melalui belajar dongeng diharapkan siswa dapat melatih kosakata,
siswa dapat memperkaya kosakata ekspresi dan komunikasi. Pemahaman
sehingga dapat meningkatkan budaya yang terbentuk akan meningkatkan
kemampuannya dalam berkomunikasi baik toleransi dan kepekaan sosial pasa setiap
secara lisan maupun tulisan. siswa.
Tingkatan dan kompetensi 2. Tingkat Madya
pemahaman siswa yang digunakan pada Pada tingkatan madya pengajar akan
penelitian ini mengacu pada Common menyajikan dongen modern yang mana
European Frame Work of Referance for ceritanya sengaja dikreasikan oleh
Langguages (CEFR), yang mana tingkatan pengarang. Dongeng ini sengaja ditulis
dan kompetensi pemahaman siswa ini sebagai suatu dongeng, karya-karya
terdiri dari tiga tingkatan yakni, 1). fantansi namun tetap menampilkan pola-
Tingkat Pemula, 2) Tingkat Madya, dan pola naratif cerita rakyat (Nurgiyantoro,
3). Tingkat Lanjut (Muliatuti, 2017). 2005). Contoh dongeng-dongeng modern
1. Tingkat Pemula seperti : “Dongeng Putri Kemang dari
Pada tingkat pemula dongeng- Bengkulu, Dongeng Mengapa Tubuh
dongeng yang dapat digunakan sebagai Udang Bengkok dari Kalimantan Tengah,
bahan ajar adalah dongeng-dongeng Si Molek : Cerita rakyat dari riuau, serta
klasik. Dongeng-dongeng klasik yang Kancil dan Kura-Kura dari Kalimantan
digunakan merupakan dongeng yang Barat.”
berasal dari daerah asalnya yang memiliki Selanjutnya pengajar akan
keseragaman tife baik plot maupun menampilkan dongeng tersebut di kelas
karakter tokohnya. Selain itu kita juga atau menampilkan videonya. Setelah itu,
dapat mengetahui pengaruh dari beberapa pengajar memberikan pertanyaan yang
peradaban besar seperti Hindu, islam dan dapat dijawab, maupun dikomentari oleh
cina yang menyebabkan banyak dongeng siswa. Dalam aktivitas ini, apapun isi dari
di Indonesia memiliki tife yang sama tanggapan siswa atas pertanyaan yang di
(Dananjaya, 2002). Istilah tifa dalam ajukan oleh guru tidak dinilai benar atau
kajian ini digunakan untuk salah, maupun baik-buruknya. Hal ini
mengklasifikasikan sistem pengarsipan dikarenakan masalah tersebut bukan suatu
dongeng. Tife-tife yang dapat digunakan hal yang ingin di capai dalam kegiatan
dalam pembelajaran pada tingkat pemula pembelajaran, melainkan tujuan yang ingin
ini seperti tingkat binatang cerdik yang dicapai adlah agar siswa mampu melatih
menjadi lawan binatang lainnya seperti “Si keberanian diri untuk menyampaikan
Kancil”. pendapatnya di depan kelas (Nurhuda,
Pada pembelajaran dongeng di tingkat dkk. 2017).
pemula ini siswa dapat mencari dongeng- Dengan tahapan kegiatan seperti itu
dongeng yang berasal dari asal daerahnya diharapkan siswa dapat mampu
masing-masing, kemudian siswa diminta mempelajari atau memahami teks
untuk menceritakannya kembali sesuai kompleks serta mampu berinteraksi
dengan pemahaman dan bahasanya sendiri. dengan teman-teman di kelasnya dengan
Selanjutnya siswa dapat berdiskusi dengan baik, spontan dalam berdiskusi. Setelah
siswa lainnya untuk mencari perbandingan itu, siswa dapat menulis cerita sederhana
yang sesuai dengan topik yang sedang Dananjaya, J. 2002. Faktor Indonesia Ilmu
dibahas dengan mengaitkan dengan Gosip, Dongeng, dan Lain-lain.
pengalamannya, serta menyampaikan Jakarta: Grafiti.
sudut pandang yang berada pada topik-
topik yang dibahas. Hasbullah. 2008. Dasar- Dasar Ilmu
3. Tingkat Lanjut Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo
Pada tingkat lanjut, pembelajaran Persada.
dongeng dapat dilakukan secara lebih
impresif dan menyenangkan, namun tetap Kusyanti, Y. 2008. Nilai Budaya Dalam
dapat memperkaya kosakata setiap Penuturan Senandung Jolo Di
siswanya. Penguasaan kosakata sangat DesaTanjung Kecamatan Kumpeh
mutlak dalam penguaasaan bahasa. Selain Kabupaten Muaro Jambi. Jambi:
itu bahasa juga dapat menjadi sebagai alat PBS FKIPUniversitas Jambi.
ekspresi baik secara lisan maupun tulisan.
Pada tingkatan ini siswa dapat memainkan Mahmud, A. 1997. Analisis Struktur dan
imajinasinya. Dongeng-dongeng klasik Nilai Budaya. Jakarta : Departemen
yang terkenal oleh siswa dapat diubah Pendidikan dan Kebudayaan
bagian akhirnya sesuai dengan imajinasi
masing-masing siswa Moleong, L. 2006. Metodologi Penelitian
D. SIMPULAN Kualitatif. Bandung: Remaja
Dongeng atau cerita Danau Toba Rosdakarya.
dapat dijadikan acuan dalam pembelajaran
Bahasa Indonesia karena mengandung Nurhuda, T. A., Herman, J. W., & Suyitno.
nilai-nilai bahwa setiap ucapan yang di 2017. Pemanfaatan Sastra Sebagai
ucapkan sesuatu yang penting, mau Bahan Ajar Pengajaran Sastra. The
berbuat dan mau bertanggung jawab dan 11st Eduational an Language
orang tua kunci segalanya. Selain itu untuk International Conference
meningkatkan kompetensi kebahasaan Proceedings. Center for International
yang mencakup keterampilan menyimak, Language Development of Uninsula.
bebicara, membaca, dan menulis juga
mengenalkan dongeng sebagai merupakan Nurgiantoro, B. 2005. Sastra Anak
unsur budaya Indonesia. Pemahaman Pengantar Pemahaman Dunia Anak.
budaya akan meningkatkan interaksi Yogyakarta: Gajah Mada University
budaya sehingga akan menimbulkan Press.
toleransi yang mempermudah dalam
proses pembelajaran Bahasa Indonesia. Pulungan, R. 2019. Analisis Dongen
Saran yang dapat diberikan Danau Toba pada Buku Teks Bahasa
berdasarkan hasil penelitian inidiharapkan Indonesia Kelas VII Terbitan Pusat
pembaca agar selalu memperhatikan Perbukuan Departemen Pendidikan
ucapan dan selalu berpegang teguh pada Nasional. Prosiding Seminar
apa yang telah kita ucapkan. Dan Nasional & Expo II. Hasil Penelitian
selalubertanggungjawab dengan segala hal dan Pengabdian Masyarakat.
yang telah kita perbuat.
DAFTAR PUSTAKA Sapari, N. K. 2008. Kompetensi Berbahasa
Alwi, H. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Semarang: Ghyass Putra
Indonesia Edisi Revisi. Jakarta: Balai
Pustaka. Sarwiji S. dan Sutarmo. 2008. Buku Teks
Bahasa Indonesia Kelas VII SMP.
Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.