Anda di halaman 1dari 9

Prosiding Seminar Nasional & Expo II Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat 2019

ANALISIS DONGENG DANAU TOBA PADA BUKU TEKS


BAHASA INDONESIA KELAS VII TERBITAN PUSAT
PERBUKUAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
Rosmilan Pulungan
Universitas Muslim Nusantara Al Washliyah

ABSTRAK
Dongeng termasuk dalam cerita rakyat berbentuk lisan. Dongeng adalah cerita rakyat yang dianggap
tidak benar-benar terjadi oleh yang mempunyai cerita serta tidak terikat waktu dan tempat. Dongeng
diceritakan terutama untuk hiburan, walaupun banyak juga dongeng yang melukiskan kebenaran, berisi
ajaran moral bahkan sindiran. Setiap mata pelajaran membutuhkan sejumlah buku teks, apalagi bila
mata pelajaran mempunyai sub-sub bagian yang dapat dianggap sebagai bagian yang berdiri sendiri.
Dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia misalnya, ada sub mata pelajaran kesusastraan, kebahasaan,
keterampilan dan lain-lain. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :Bagaimana nilai moral yang terdapat dalam
dongeng Danau Toba?danBagaimana nilai kerja keras dalam dongeng Danau Toba?Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Penelitian kualitatif menurut Semi (1984:23)
yaitu ”metode yang tidak menggunakan angka-angka, tetapi mengutamakan kedalaman penghayatan
terhadap interaksi antar konsep yang sedang dikaji secara empiris”. Menurut Sugiyono (2008) metode
penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang
alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) di mana peneliti adalah instrumen kunci. Teknik
pengumpulan data dilakukan secara trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif dan hasil
penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.Data penelitian ini adalah nilai
pendidikan religius yang terdapat dalam dongeng dalam buku teks Bahasa Indonesia kelas VII terbitan
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, karya Nila Kuriniati Sapari, terbitan tahun 2008.

Kata kunci : dongeng, buku teks, legenda, danau toba

ABSTRACT
Fairy tales are included in oral folklore. A fairy tale is a folklore that is considered not happening by
those who have a story and are not bound by time and place. Tales are told mainly for entertainment,
although many stories portray the truth, containing moral teachings and even satire. Each subject needs
many textbooks, especially if the subject has sub-sections that can be considered as stand-alone parts.
In Indonesian subjects, for example, there are sub-subjects of literature, linguistics, skills, and others.
Based on the background that has been described previously, the formulation of the problems in this
study are as follows: What are the moral values contained in the Toba Lake fable? And how is the
value of hard work in the Toba Lake fable? The method used in this study is qualitative. Qualitative
research according to Semi (1984: 23) is "a method that does not use numbers, but prioritizes the depth
of appreciation of the interaction between concepts being studied empirically". According to Sugiyono
(2008), qualitative research methods are research methods used to examine natural conditions of
objects, (as opposed to being experiments) in which the researcher is a key instrument. Data collection
techniques were carried out by triangulation (combined), data analysis was inductive and the results of
qualitative research emphasized the meaning rather than generalization. The data of this study were the
value of religious education contained in fairy tales in Indonesian VII textbooks published by the
Center for Bookkeeping at the Ministry of National Education, by Nila Kuriniati Sapari, published in
2008.

Keywords: fairy tales, textbooks, legends, Lake Toba

1519
Prosiding Seminar Nasional & Expo II Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat 2019

1. PENDAHULUAN Untuk memenuhi Standar Kompetensi


Dongeng termasuk dalam (SK) dan Kompetensi Dasar (KD)
cerita rakyat berbentuk lisan. Dongeng tersebut, sudah selayaknya penelitian
adalah cerita rakyat yang dianggap tentang nilai-nilai kasih sayang dan
tidak benar-benar terjadi oleh yang kesombongan pada dongeng dalam
mempunyai cerita serta tidak terikat buku teks Bahasa Indonesia SMP kelas
waktu dan tempat. Dongeng VII terbitan pusat perbukuan
diceritakan terutama untuk hiburan, departemen Pendidikan Nasional perlu
walaupun banyak juga dongeng yang dilaksanakan.
melukiskan kebenaran, berisi ajaran Berdasarkan permasalahan ini,
moral bahkan sindiran. penelitian tentang analisis nilai moral
Dalam dunia pendidikan, dan kerja keras yang terdapat dalam
mengkaji karya sastra sangat penting dongeng dalam buku teks Bahasa
bagi anak didik, di samping berfungsi Indonesia kelas VII terbitan Pusat
sebagai bahan hiburan, karya sastra Perbukuan Departemen Pendidikan
juga berfungsi sebagai bahan ajar bagi Nasional sebagai bahan kajian. Pilihan
pembaca atau penikmatnya. Karya terhadap buku teks bahasa Indonesia
sastra juga merupakan salah satu kelas VII karena dalam buku ini lebih
standar kompetensi yang harus dicapai banyak memuat contoh-contoh
oleh peserta didik untuk dapat dongeng dibandingkan buku kelas VIII
mengembangkan potensinya. dan kelas IX. Selain itu, dongeng yang
Dalam konteks pembelajaran ada dalam buku kelas VII SMP juga
Bahasa Indonesia, pengajaran memiliki bahasa yang cukup sederhana
dikembalikan pada kedudukan yang dan mudah untuk dipahami oleh anak-
sebenarnya, yaitu melatih siswa anak yang baru menyelesaikan
membaca, menulis, berbicara, pendidikan Sekolah Dasar (SD).
mendengarkan, dan mengapresiasikan
karya sastra dengan tujuan untuk Rumusan Masalah
melatih siswa meningkatkan Berdasarkan latar belakang
kemampuan berbahasa Indonesia, baik yang telah diuraikan sebelumnya,
lisan maupun tulisan secara nyata Oleh rumusan masalah dalam penelitian ini
karena itu, pembelajaran Bahasa adalah sebagai berikut :
Indonesia mengupayakan peningkatan d. Bagaimana nilai moral
kemampuan siswa untuk yang terdapat dalam
berkomunikasi secara lisan dan tulisan dongeng Danau Toba?
serta menghargai karya cipta bangsa e. Bagaimana nilai kerja keras
Indonesia. Sejalan dengan ini, dalam dalam dongeng Danau
Kurikulum 2013, satu di antaranya Toba?
Standar Kompetensinya (SK) adalah 2. METODE PENELITIAN
memahami wacana sastra melalui 1.Desain Penelitian
kegiatan membaca buku kumpulan Penyusunan desain penelitian
dongeng danKompetensi Dasarnya merupakan tahap awal dan tahap yang
(KD) adalah menemukan tema, latar, sangat penting dalam proses
penokohan pada dongeng-dongeng penelitian. Penyusunan desain adalah
dalam satu buku kumpulan dongeng. tahap perencanaan penelitian yang

1520
Prosiding Seminar Nasional & Expo II Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat 2019

biasanya disusun secara logis dan Data penelitian ini adalah nilai
mampu menvisualisasikan rencan dan pendidikan religius yang terdapat
proses penelitian secara praktis. dalam dongeng dalam buku teks
Metode yang digunakan dalam Bahasa Indonesia kelas VII terbitan
penelitian ini adalah metode kualitatif. Pusat Perbukuan Departemen
Penelitian kualitatif menurut Semi Pendidikan Nasional, karya Nila
(1984:23) yaitu ”metode yang tidak Kuriniati Sapari, terbitan tahun 2008.
menggunakan angka-angka, tetapi 4. Teknik Analisis Data
mengutamakan kedalaman Untuk menganalisis data
penghayatan terhadap interaksi antar digunakan teknis analisis karya.
konsep yang sedang dikaji secara Menurut GorysKeraf (Suwanda,
empiris”. (2007: 31) ”Analisis karya adalah
Menurut Sugiyono (2008) suatu metode penyelidikan dengan
metode penelitian kualitatif adalah mengadakan penelitian atau
metode penelitian yang digunakan penganalisisan dari hasil karya
untuk meneliti pada kondisi obyek terkenal dalam suatu bidang
yang alamiah, (sebagai lawannya pengatahuan”.
adalah eksperimen) di mana peneliti
adalah instrumen kunci. Teknik 3. HASIL PENELITIAN DAN
pengumpulan data dilakukan secara PEMBAHASAN
trianggulasi (gabungan), analisis data 1. Analisis Cerita Dongeng
bersifat induktif dan hasil penelitian Danau Toba
kualitatif lebih menekankan makna
dari pada generalisasi. Di sebuah desa di wilayah
2. Sumber data Sumatera, hidup seorang Toba. Ia
Sumber data dalam penelitian seorang Toba yang rajin bekerja
ini adalah tujuh dongeng dalam buku walaupun lahan pertaniannya tidak
teks Bahasa Indonesia SMP kelas VII luas. Ia bisa mencukupi kebutuhannya
terbitan Pusat Perbukuan Departemen dari hasil kerjanya yang tidak kenal
Pendidikan Nasional, yaitu: (1) “Sang lelah. Sebenarnya usianya sudah cukup
Kancil dan Buaya”, (2) “Lutung untuk menikah, tetapi ia tetap memilih
Kasarung”, (3) ”Asal Usul Danau hidup sendirian. Di suatu pagi hari
Toba ” ,(4) “Timun Emas”, dan (5) yang cerah, Toba itu memancing ikan
“Malin Kundang”, (6) “Keledai di sungai.Setelah kailnya dilemparkan,
Pembawa Garam”,(7) Sangkuriang. kailnya terlihat bergoyang-goyang. Ia
3. Teknik Pengumpulan Data segera menarik kailnya. Toba itu
Pengumpulan data dilakukan bersorak kegirangan setelah mendapat
dengan teknik studi pustaka. Menurut seekor ikan cukup besar.
Hadiyandra (Maria, 2002:11) Studi Ia takjub melihat warna sisik
pustaka adalah “Kegiatan yang berupa ikan yang indah. Sisik ikan itu
pemerolehan bahan atau informasi dari berwarna kuning emas kemerah-
buku-buku, makalah, artikel, dan merahan. Kedua matanya bulat dan
bahan bacaan dari majalah atau menonjol memancarkan kilatan yang
koran”. menakjubkan. “Tunggu, aku jangan
dimakan! Aku akan bersedia

1521
Prosiding Seminar Nasional & Expo II Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat 2019

menemanimu jika kau tidak jadi Lama kelamaan, Samosir selalu


memakanku.” Toba tersebut terkejut membuat jengkel ayahnya. Jika
mendengar suara dari ikan itu. Karena disuruh membantu pekerjaan orang
keterkejutannya, ikan yang tua, ia selalu menolak. Istri Toba selalu
ditangkapnya terjatuh ke tanah. mengingatkan Toba agar bersabar atas
Kemudian tidak berapa lama, ikan itu ulah anak mereka. “Ya, aku akan
berubah wujud menjadi seorang gadis bersabar, walau bagaimanapun dia itu
yang cantik jelita. “Bermimpikah anak kita!” kata Toba kepada istrinya.
aku?,” gumam Toba. “Syukurlah, kanda berpikiran seperti
Setelah sampai di desanya, itu. Kanda memang seorang suami dan
gemparlah penduduk desa melihat ayah yang baik,” puji Puteri kepada
gadis cantik jelita bersama Toba suaminya.
tersebut. “Dia mungkin bidadari yang Memang kata orang, kesabaran
turun dari langit,” gumam mereka. itu ada batasnya. Hal ini dialami oleh
Toba merasa sangat bahagia dan Toba itu. Pada suatu hari, Samosir
tenteram. Sebagai suami yang baik, ia mendapat tugas mengantarkan
terus bekerja untuk mencari nafkah makanan dan minuman ke sawah di
dengan mengolah sawah dan mana ayahnya sedang bekerja. Tetapi
ladangnya dengan tekun dan ulet. Samosir tidak memenuhi tugasnya.
Karena ketekunan dan keuletannya, Toba menunggu kedatangan anaknya,
Toba itu hidup tanpa kekurangan sambil menahan haus dan lapar. Ia
dalam hidupnya. Banyak orang iri, dan langsung pulang ke rumah. Di lihatnya
mereka menyebarkan sangkaan buruk Samosir sedang bermain bola. Toba
yang dapat menjatuhkan keberhasilan menjadi marah sambil menjewer
usaha Toba. “Aku tahu Toba itu pasti kuping anaknya. “Anak tidak tau
memelihara makhluk halus! ” kata diuntung! Tak tahu diri ! Dasar anak
seseorang kepada temannya. Hal itu ikan !,” umpat si Toba tanpa sadar
sampai ke telinga Toba dan Puteri. telah mengucapkan kata pantangan itu.
Namun mereka tidak merasa Setelah Toba mengucapkan
tersinggung, bahkan semakin rajin kata-katanya, seketika itu juga anak
bekerja. dan istrinya hilang lenyap. Tanpa
Setahun kemudian, bekas dan jejak. Dari bekas injakan
kebahagiaan Petan dan istri bertambah, kakinya, tiba-tiba menyemburlah air
karena istri Toba melahirkan seorang yang sangat deras dan semakin deras.
bayi laki-laki. Ia diberi nama Samosir. Desa Toba dan desa sekitarnya
Kebahagiaan mereka tidak membuat terendam semua. Air meluap sangat
mereka lupa diri. Samosir tumbuh tinggi dan luas sehingga membentuk
menjadi seorang anak yang sehat dan sebuah telaga. Dan akhirnya
kuat. Ia menjadi anak manis tetapi membentuk sebuah danau. Danau itu
agak nakal. Iamempunyai satu akhirnya dikenal dengan nama Danau
kebiasaan yang membuat heran kedua Toba. Sedangkan pulau kecil di
orang tuanya, yaitu selalu merasa tengahnya dikenal dengan nama Pulau
lapar. Makanan yang seharusnya Samosir.
dimakan bertiga dapat dimakannya
sendiri.

1522
Prosiding Seminar Nasional & Expo II Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat 2019

2. Analisis Intrinsik Memang kata orang, kesabaran


Tema: Kemarahanseorang ayah itu ada batasnya. Hal ini dialami oleh
karena tingkah anaknya. Gambaran Toba itu. Pada suatu hari, Samosir
dari tema dongeng Malin Kundang ini mendapat tugas mengantarkan
dapat di lihat kutipan berikut ini : makanan dan minuman ke sawah di
Memang kata orang, kesabaran mana ayahnya sedang bekerja. Tetapi
itu ada batasnya. Hal ini dialami oleh Samosir tidak memenuhi tugasnya.
Toba itu. Pada suatu hari, Samosir Toba menunggu kedatangan anaknya,
mendapat tugas mengantarkan sambil menahan haus dan lapar. Ia
makanan dan minuman ke sawah di langsung pulang ke rumah. Di lihatnya
mana ayahnya sedang bekerja. Tetapi Samosir sedang bermain bola. Toba
Samosir tidak memenuhi tugasnya. menjadi marah sambil menjewer
Toba menunggu kedatangan anaknya, kuping anaknya. “Anak tidak tau
sambil menahan haus dan lapar. Ia diuntung! Tak tahu diri ! Dasar anak
langsung pulang ke rumah. Di lihatnya ikan !,” umpat si Toba tanpa sadar
Samosir sedang bermain bola. Toba telah mengucapkan kata pantangan itu.
menjadi marah sambil menjewer Setelah Toba mengucapkan
kuping anaknya. “Anak tidak tau kata-katanya, seketika itu juga anak
diuntung! Tak tahu diri ! Dasar anak dan istrinya hilang lenyap. Tanpa
ikan !,” umpat si Toba tanpa sadar bekas dan jejak. Dari bekas injakan
telah mengucapkan kata pantangan itu. kakinya, tiba-tiba menyemburlah air
Setelah Toba mengucapkan yang sangat deras dan semakin deras.
kata-katanya, seketika itu juga anak Desa Toba dan desa sekitarnya
dan istrinya hilang lenyap. Tanpa terendam semua. Air meluap sangat
bekas dan jejak. Dari bekas injakan tinggi dan luas sehingga membentuk
kakinya, tiba-tiba menyemburlah air sebuah telaga. Dan akhirnya
yang sangat deras dan semakin deras. membentuk sebuah danau. Danau itu
Desa Toba dan desa sekitarnya akhirnya dikenal dengan nama Danau
terendam semua. Air meluap sangat Toba. Sedangkan pulau kecil di
tinggi dan luas sehingga membentuk tengahnya dikenal dengan nama Pulau
sebuah telaga. Dan akhirnya Samosir.
membentuk sebuah danau. Danau itu Amanat:sebagai seorang anak
akhirnya dikenal dengan nama Danau janganlah suka melawan dan
Toba. Sedangkan pulau kecil di membangkang pada orang tua. Dan
tengahnya dikenal dengan nama Pulau sebagai orang tua jangan suka marah
Samosir. dan mengucapkan kata-kata yang tidak
Alasan:karena kesal dengan baik kepada anak.
kelakuan anaknya yang menghabiskan Latar Tempat : Desa
makanannya. Sehingga ia kehilangan Latar Waktu : Pagi Hari
kesabaran, dan marah pada anaknya Latar Suasana : Menegangkan
dan mengucapkan kata pantangan yang Gambaran latar waktu, latar
tidak seharusnya ia katakan. tempat dan latar suasana dapat dilihat
Gambaran dari alasan dari tema dari kutipan dongeng berikut :
yang terjadi dari dongeng Danau Toba
sebagai berikut:

1523
Prosiding Seminar Nasional & Expo II Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat 2019

Di sebuah desa di wilayah ikan !,” umpat si Toba tanpa sadar


Sumatera, hidup seorang Toba. Ia telah mengucapkan kata pantangan itu.
seorang Toba yang rajin bekerja Setelah Toba mengucapkan
walaupun lahan pertaniannya tidak kata-katanya, seketika itu juga anak
luas. Ia bisa mencukupi kebutuhannya dan istrinya hilang lenyap. Tanpa
dari hasil kerjanya yang tidak kenal bekas dan jejak. Dari bekas injakan
lelah. Sebenarnya usianya sudah cukup kakinya, tiba-tiba menyemburlah air
untuk menikah, tetapi ia tetap memilih yang sangat deras dan semakin deras.
hidup sendirian. Di suatu pagi hari Desa Toba dan desa sekitarnya
yang cerah, Toba itu memancing ikan terendam semua. Air meluap sangat
di sungai. “Mudah-mudahan hari ini tinggi dan luas sehingga membentuk
aku mendapat ikan yang besar,” sebuah telaga. Dan akhirnya
gumam Toba tersebut dalam hati. membentuk sebuah danau. Danau itu
Beberapa saat setelah kailnya akhirnya dikenal dengan nama Danau
dilemparkan, kailnya terlihat Toba. Sedangkan pulau kecil di
bergoyang-goyang. Ia segera menarik tengahnya dikenal dengan nama Pulau
kailnya. Toba itu bersorak kegirangan Samosir.
setelah mendapat seekor ikan cukup
besar. Penokohan:
Lama kelamaan, Samosir selalu
membuat jengkel ayahnya. Jika 1. Toba : baik, kasar
disuruh membantu pekerjaan orang Gambaran tokoh Toba dalam
tua, ia selalu menolak. Istri Toba selalu dongeng Danau Toba dapat dilihat dari
mengingatkan Toba agar bersabar atas kutipan berikut :
ulah anak mereka. “Ya, aku akan Di sebuah desa di wilayah
bersabar, walau bagaimanapun dia itu Sumatera, hidup seorang Toba. Ia
anak kita!” kata Toba kepada istrinya. seorang Toba yang rajin bekerja
“Syukurlah, kanda berpikiran seperti walaupun lahan pertaniannya tidak
itu. Kanda memang seorang suami dan luas. Ia bisa mencukupi kebutuhannya
ayah yang baik,” puji Puteri kepada dari hasil kerjanya yang tidak kenal
suaminya. lelah. Sebenarnya usianya sudah cukup
Memang kata orang, kesabaran untuk menikah, tetapi ia tetap memilih
itu ada batasnya. Hal ini dialami oleh hidup sendirian. Di suatu pagi hari
Toba itu. Pada suatu hari, Samosir yang cerah, Toba itu memancing ikan
mendapat tugas mengantarkan di sungai. “Mudah-mudahan hari ini
makanan dan minuman ke sawah di aku mendapat ikan yang besar,”
mana ayahnya sedang bekerja. Tetapi gumam Toba tersebut dalam hati.
Samosir tidak memenuhi tugasnya. Beberapa saat setelah kailnya
Toba menunggu kedatangan anaknya, dilemparkan, kailnya terlihat
sambil menahan haus dan lapar. Ia bergoyang-goyang. Ia segera menarik
langsung pulang ke rumah. Di lihatnya kailnya. Toba itu bersorak kegirangan
Samosir sedang bermain bola. Toba setelah mendapat seekor ikan cukup
menjadi marah sambil menjewer besar.
kuping anaknya. “Anak tidak tau
diuntung ! Tak tahu diri ! Dasar anak

1524
Prosiding Seminar Nasional & Expo II Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat 2019

Ia takjub melihat warna sisik disuruh membantu pekerjaan orang


ikan yang indah. Sisik ikan itu tua, ia selalu menolak. Istri Toba selalu
berwarna kuning emas kemerah- mengingatkan Toba agar bersabar atas
merahan. Kedua matanya bulat dan ulah anak mereka. “Ya, aku akan
menonjol memancarkan kilatan yang bersabar, walau bagaimanapun dia itu
menakjubkan. “Tunggu, aku jangan anak kita!” kata Toba kepada istrinya.
dimakan! Aku akan bersedia “Syukurlah, kanda berpikiran seperti
menemanimu jika kau tidak jadi itu. Kanda memang seorang suami dan
memakanku.” Toba terkejut ayah yang baik,” puji Puteri kepada
mendengar suara dari ikan itu. Karena suaminya.
keterkejutannya, ikan yang
ditangkapnya terjatuh ke tanah. 3. Putri : baik, ramah
Kemudian tidak berapa lama, ikan itu Gambaran tokoh putri dalam
berubah wujud menjadi seorang gadis dongeng Danau Toba dapat dilihat dari
yang cantik jelita. “Bermimpikah kutipan berikut :
aku?,” gumam Toba.
Lama kelamaan, Samosir selalu Ia takjub melihat warna sisik
membuat jengkel ayahnya. Jika ikan yang indah. Sisik ikan itu
disuruh membantu pekerjaan orang berwarna kuning emas kemerah-
tua, ia selalu menolak. Istri Toba selalu merahan. Kedua matanya bulat dan
mengingatkan Toba agar bersabar atas menonjol memancarkan kilatan yang
ulah anak mereka. “Ya, aku akan menakjubkan. “Tunggu, aku jangan
bersabar, walau bagaimanapun dia itu dimakan! Aku akan bersedia
anak kita!” kata Toba kepada istrinya. menemanimu jika kau tidak jadi
“Syukurlah, kanda berpikiran seperti memakanku.” Toba terkejut
itu. Kanda memang seorang suami dan mendengar suara dari ikan itu. Karena
ayah yang baik,” puji Puteri kepada keterkejutannya, ikan yang
suaminya. ditangkapnya terjatuh ke tanah.
Kemudian tidak berapa lama, ikan itu
2. Samosir : baik, degil berubah wujud menjadi seorang gadis
Gambaran tokoh Samosir yang cantik jelita. “Bermimpikah
dalam dongeng Danau Toba dapat aku?,” gumam Toba.
dilihat dari kutipan berikut : “Jangan takut pak, aku juga
Kebahagiaan mereka tidak manusia seperti engkau. Aku sangat
membuat mereka lupa diri. Samosir berhutang budi padamu karena telah
tumbuh menjadi seorang anak yang menyelamatkanku dari kutukan
sehat dan kuat. Ia menjadi anak manis Dewata,” kata gadis itu. “Namaku
tetapi agak nakal. Ia mempunyai satu Puteri, aku tidak keberatan untuk
kebiasaan yang membuat heran kedua menjadi istrimu,” kata gadis itu seolah
orang tuanya, yaitu selalu merasa mendesak. Toba itupun mengangguk.
lapar. Makanan yang seharusnya Maka jadilah mereka sebagai suami
dimakan bertiga dapat dimakannya istri. Namun, ada satu janji yang telah
sendiri. disepakati, yaitu mereka tidak boleh
Lama kelamaan, Samosir selalu menceritakan bahwa asal-usul Puteri
membuat jengkel ayahnya. Jika dari seekor ikan. Jika janji itu

1525
Prosiding Seminar Nasional & Expo II Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat 2019

dilanggar maka akan terjadi petaka anak-anaknya. Sehingga dari cerita


dahsyat. dongeng ini dapat lah diambil hikmah
yang banyak dalam mendidik anak.
Alur 2. Nilai Sosial
1. Awal :Toba memancing ikan lalu Kita tidak boleh mau menang
mendapat seekor ikan yang cantik sendiri dan egois pada orang lain
yang merupakan jelmaan dari terutama orang tua dan harus mau
seorang gadis cantik. Kemudian berbagi. Dari cerita ini dapat kita lihat
mereka menikah dan memiliki bahwa nilai sosial yang terdapat dalam
seorang anak. dongeng ini sangat banyak terutama
2. Tengah: setelah kelahiran anak tidak boleh egois dan mementingkan
mereka yang merupakan seorang diri sendiri. Kita harus berbagi dengan
anak lelaki kebahagiaan mereka sesama. Dan selalu bersikp baik
semakin bertambah. Anak mereka kepada siapa saja.
diasuh dengan sangat baik. Anak 3. Nilai Budaya
mereka tumbuh menjadi anak Kita harus mau mencintai dan
yang sehat. Namun ia sangat suka menerima budaya kita dan terutama
makan, hingga suatu hari ia orang tua. Dari nilai budaya yang ada
memakan makanan ayahnya. dalam dongeng ini kecintaan anak
3. Akhir:ketika Samosir di mendapat terhadap kebudayaan Indonesia harus
tugas mengantar makanan untuk di lestarikan. Karena dengan mencintai
ayahnya di sawah, tiba-tiba ia dan menjaga budaya kita maka kita
merasa lapar kemudian memakan telah melestarikan budaya Indonesia.
makanan yang seharusnya untuk 4. Nilai kerja Keras
sang ayah. Melihat semua Nilai kerja keras dalam dongen ini
makanan sudah habis. Toba dapat kita lihat dari tokoh-tokohnya
merasa sangat marah kemudian 4. Analisis Sosial
memarahi anaknya dan 1. Ciri-Ciri Yang Tampak
mengatakan kata-kata yang a. cerita tersebut memberi
seharusnya tidak ia ucapkan. pelajaran dan nasehat
Kalimat yang ia ucapkan menjadi b. Tidak ada nama pengarang
petaka baginya dan keluarganya, c. Tidak jelas waktunnya
bahkan seluruh penduduk di desa 2. Asal Cerita
tempat tinggalnya.
3. Analisis Nilai-Nilai Danau Toba (Sumatra Utara)
1. Nilai Moral 5. Pengaruh Terhadap Budaya
Harus memiliki budi pekerti, Dan Peristiwa
rasa sopan dan hormat pada semua Orang dapat melihat danau
orang terutama oarang tua. Dari cerita yang terbentang luas di Sumatra Utara.
atau dongeng ini maka dapat diajarkan Hal ini menjadi suatu peristiwa yang di
kepada anak-anak untuk memiliki rasa kenang sepanjang masa. Dan jadi
sopan dan hormat kepada semua orang pelajaran bagi orang tua agar tetap
terutama kepada orang tua. Karena menjaga perkataan dan janji yang
orang tua mempunyai peranan penting sudah di sepakati. Peninggalan cerita
dalam membesarkan dan mendidik ini terdapat di sebuah danau di

1526
Prosiding Seminar Nasional & Expo II Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat 2019

Sumatera Utara yaitu di kenal sebagai Rosdakarya


Danau Toba. Sadulloh, U. 2007. Pengantar Filsafat
4. KESIMPULAN Pendidikan. Bandung:
Kesimpulan dari penelitian ini adalah Alfabet.
sebagai berikut : Sarwiji S. dan Sutarmo. 2008. Buku
a. Setiap ucapan yang di ucapkan Teks Bahasa Indonesia Kelas
sesuatu yang penting VII. SMP.
b. Mau berbuat dan mau Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen
bertanggung jawab Pendidikan Nasional, cetakan
c. Orang tua kunci segalanya pertama
Semi, M. A. 1984. Anatomi Sastra.
Bandung: Angkasa Raya
SARAN Suwanda, T. 2007. Analisis Struktural
Saran dari peneliti terhadap pembaca Semiotik Teks Drama Sampek
adalah sebaiknya kita selalu Engtay
memperhatikan ucapan dan selalu Karya N.Rantiarno. Tidak
berpegang teguh pada apa yang telah dipublikasikan.
kita ucapkan. Dan selalubertanggung Suyono. 2004. Cerdas Berfikir Bahasa
jawab apa apa yang telah kita perbuat. dan Sastra Indonesia Kelas X
SMA
DAFTAR PUSTAKA Bandung.
Sapari, Nila, Kurniati. 2008.
Kompetensi Berbahasa
Indonesia. Semarang. CV.
Ghyass Putra
Alwi, H. 2007. Kamus Besar Bahasa
Indonesia Edisi Revisi.
Jakarta: Balai Pustaka.
Hasbullah. 2008. Dasar- Dasar Ilmu
Pendidikan. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
Kusyanti, Y. 2008. Nilai Budaya
Dalam Penuturan Senandung
Jolo Di Desa
Tanjung Kecamatan Kumpeh
Kabupaten Muaro Jambi.
Jambi: PBS FKIP Universitas Jambi.
Tidak dipublikasikan.
Mahmud, A. 1997. Analisis Struktur
dan Nilai Budaya. Jakarta :
Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan
Moleong, L. 2006. Metodologi
Penelitian Kualitatif.
Bandung. PT. Remaja

1527

Anda mungkin juga menyukai