Anda di halaman 1dari 23

49 St.

Nikodemus
No:

Warta Paroki
03 Des
2023
Jl. Wijayakusuma II RT.001/011 Komp. MABAD Rempoa-Ciputat
Telp. 021-7425516, 021-7429616
www.nikodemus.org
santonikodemus.ciputat@gmail.com
Romo Paroki
Rm. Aloysius Susilo Wijoyo, Pr
Rm. Patrick Slamet Widodo, Pr

BERJAGA MENURUT WAKTU TUHAN

Dalam perikop Injil hari ini, kita membaca kata “berjaga-jaga”


sebanyak empat kali. Pengulangan tersebut hendak menunjukkan
bahwa kata “berjaga-jaga” adalah kata yang penting. Kata “berjaga-
jaga” bukan berarti kita tidak boleh tidur selama 24 jam penuh. Kata
tersebut mengingatkan kita semua untuk memiliki setiap waspada
dan siap sedia. Waspada terhadap segala sikap dan perbuatan yang
bisa mengalihkan perhatian kita akan penantian kelahiran Sang Juru
Selamat.
Meski kita sudah sering mendengar kata “berjaga-jaga”, tetap saja
masih ada yang bertanya: mengapa kita harus berjaga-jaga? Mungkin
untuk merenungkan kata ini, kita bisa membaca dan merenungkan
perikop lima gadis bijaksana dan lima gadis bodoh. Dalam perikop
tersebut, sikap berjaga-jaga ditunjukkan oleh kelima gadis bijaksana,
yaitu dengan membawa minyak bagi lentera mereka, sementara
kelima gadis bodoh tidak membawa minyak. Akibat dari sikap tidak
berjaga-jaga, kelima gadis bodoh tidak bisa ikut dalam sukacita
perjamuan Sang Mempelai. Padahal, harapan dan kerinduan dari
setiap orang kristiani adalah bergembira bersama Tuhan dalam
perjamuan-Nya.
Kata “berjaga-jaga” sebenarnya bukan saja didengar selama Masa
Adven. Kata “berjaga-jaga” terus diingatkan setiap hari. Contohnya,
selama perayaan Ekaristi, kita diingatkan untuk berjaga-jaga
senantiasa. Oleh karena itu, untuk mengupayakan dan menciptakan
sikap berjaga-jaga tersebut, kerap kali sebelum perayaan Ekaristi
dimulai umat diminta untuk mematikan handphone, tidak datang
terlambat, dan diminta untuk menjaga keheningan. Meski demikian,
sikap-sikap tersebut hendaknya tidak berhenti pada tata gerak
selama Ekaristi saja, melainkan harus menjadi kesadaran dan sikap
hidup dari setiap orang kristiani.
Tampaknya untuk mewujudkan sikap berjaga-jaga bukanlah hal
yang mudah. Seseorang sering kali menjadi tidak sabaran dan selalu
haus akan pencapaian-pencapaian duniawi. Banyak hal yang
menggoda kita untuk beralih dari sikap berjaga-jaga. Ada bayang-
bayang duniawi yang selalu menampilkan diri dengan penuh daya
pikat dan terus mengusik kita. Maka, merenungkan dan menghayati

CITA CITA KAJ


Gereja Keuskupan Agung Jakarta sebagai persekutuan dan gerakan umat Allah
bercita-cita menjadi pembawa sukacita Injil dalam mewujudkan Kerajaan Allah yang
Maha Rahim dengan mengamalkan Pancasila demi keselamatan manusia dan keutuhan ciptaan
kata “berjaga-jaga” di zaman ini bukanlah hal yang mudah. Sering
terjadi benturan keras antara batiniah dan lahiriah. Secara rohani, kita
diajari untuk “berjaga-jaga”, sementara secara lahiriah, dunia
menuntut kita untuk bergerak serba cepat dan memaksa kita untuk
terlena. Akibatnya, sikap berjaga-jaga untuk tujuan yang surgawi
pudar dan terganti oleh pesona pencapaian-pencapaian duniawi.
Pesona dari keinginan akan pencapaian duniawi ini membuat orang
terus sibuk dan melupakan Tuhan. Mari kita memelihara sikap
berjaga-jaga dan menggunakan ukuran pencapaian surgawi dengan
percaya pada waktu Tuhan. Sebab kita tahu waktu Tuhan untuk
menciptakkna keindahan dan kebahagiaan tetaplah yang terbaik.

Dikutib dari Ruah 2023

CITA CITA KAJ


Gereja Keuskupan Agung Jakarta sebagai persekutuan dan gerakan umat Allah
bercita-cita menjadi pembawa sukacita Injil dalam mewujudkan Kerajaan Allah yang
Maha Rahim dengan mengamalkan Pancasila demi keselamatan manusia dan keutuhan ciptaan
Akan Saling Menerimakan

Sakramen Perkawinan

Thomas Bayu Nugroho


(Ling. St. Mikael)

Bernadeta Andini Putri


Prameswari
(Paroki Bongsari)

Umat yang mengetahui halangan


perkawinan mereka wajib memberitahukan
kepada Partor Paroki

CITA CITA KAJ


Gereja Keuskupan Agung Jakarta sebagai persekutuan dan gerakan umat Allah
bercita-cita menjadi pembawa sukacita Injil dalam mewujudkan Kerajaan Allah yang
Maha Rahim dengan mengamalkan Pancasila demi keselamatan manusia dan keutuhan ciptaan
Akan Saling Menerimakan

Sakramen Perkawinan

Maximillian Gala Permana


(Ling. St. Stefanus)

Yolanda Dini Nopianty


(Paroki Cicadas)

Umat yang mengetahui halangan


perkawinan mereka wajib memberitahukan
kepada Partor Paroki

CITA CITA KAJ


Gereja Keuskupan Agung Jakarta sebagai persekutuan dan gerakan umat Allah
bercita-cita menjadi pembawa sukacita Injil dalam mewujudkan Kerajaan Allah yang
Maha Rahim dengan mengamalkan Pancasila demi keselamatan manusia dan keutuhan ciptaan
setiap bulan ganjil di
minggu ke2
REKOLEKSI DI MINGGU SEBELUMNYA
BACAAN LITURGI
SENIN, 4 DESEMBER 2023
Pekan Adven I (U)
Yes 2:1-5
Mzm 122:1-2,3-4a,(4b-5,6-7),8-9
Mat 8:5-11

SELASA, 5 DESEMBER 2023


Pekan Adven I (U)
Yes 11:1-10
Mzm 72:2,7-8,12-13,17
Luk 10:21-24

RABU, 6 DESEMBER 2023


Pekan Adven I (U)
Yes 25:6-10a
Mzm 23:1-3a,3b-4,5,6
Mat 15:29-37

KAMIS, 7 DESEMBER 2023


Pw St. Ambrosius (P)
Yes 26:1-6
Mzm 118:1,8-9,19-21,25-27a
Mat 7:21,24-27

JUMAT, 8 DESEMBER 2023


HRSP Maria Dikandung
Tanpa Noda (P)
Kej 3:9-15,20; Ef 1:3-6,11-12
Mzm 98:1,2-3ab,3bc-4
Luk 1:26-38

SABTU, 9 DESEMBER 2023


Pekan Adven I (U)
Yes 30:19-21,23-26
Mzm 147:1-2,3-4,5-6
Mat 9:35 - 10:1,6-8

MINGGU, 10 DESEMBER 2023


Minggu Adven II (U)
Yes 40:1-5,9-11
2Ptr 3:8-14
Mzm 85:9ab-10,11-12,13-14
Mrk 1:1-8
Gereja St. Nikodemus,
Paroki Ciputat

Anda mungkin juga menyukai