No Judul Jurnal Variabel Metode Alat Analisis Hasil
1 MANAJEMEN PERSEDIAAN e-J. Agrotekbis3 (5) :668- Variabel bebas - Desain Penelitian Pengujian hipotesis Berdasarkan hasil dan pemabahasan BAHAN BAKU PADA 679 , Oktober 2015 ISSN : Penelitian di maka dapat di simpulkan bahwa : INDUSTRI KOPI “BUMI 2338-3011 laksanakan di 1. Jumlah pemesanan yang MUTIARA” DI KOTA PALU industri ekonomis EOQ untuk persediaan kopi”Bumi bahan baku pada industri kopi Mutiara” dengan “Bumi Mutiara” untuk bulan pertimbangan Januari-Desember 2014 rata-rata bahwa industri sebesar 1.499,02 kopi “Bumi Mutiara” 2. Pemesanan kembali yang harus merupakan salah dilakukan industri kopi “Bumi satu industri yang Mutiara” pada bulan Januari- memproduksi kopi Desember 2014, pada saat jumlah di kota Palu persediaan bahan baku dalam - Populasi gudang rata-rata sebesar 83,00 kg. Para pemilik dan 3. Persedian safety stockpada karyawan industri industri kopi “Bumi Mutiara” di kota Palu sebesar 33,3kg. - Sampel 4. Total biaya persediaan bahan penentuan baku kopi yang dilakukan di responden industri kopi “Bumi Mutiara” dilakukan secara rata sebesar Rp. 145.462,56 sengaja, responden yang diambil dalam penelitian terdiri dari 4 orang yakni 1 orang pemimpin dan 3 orang karyawan bagian pengemasan 2 ANALISIS ECONOMIC Jurnal EMBA Vol.7 No.1 -Populasi, Sampel, Berdasarkan hasil penelitian yang ORDER QUANTITY (EOQ) januari 2019, hal. 51-60 Data dan Sumber telah dilakukan pada persediaan PENGENDALIAN ISSN 2303-1174 Populasi menetapkan bahan baku kopi PT. Fortuna Inti PERSEDIAAN BAHAN dan menentukan yang Alam tahun 2016 dan tahun 2017 BAKU KOPI PADA PT. akan diteliti, yaitu maka dapat disimpulkan sebagai FORTUNA INTI ALAM persediaan bahan berikut: baku kopi yang 1. Pembelian bahan baku kopi PT. digunakan PT. Fortuna Inti Alam setiap kali Fortuna Inti Alam pembelian menurut data aktual dalam melakukan perusahaan pada tahun 2016 proses produksi kopi adalah sebesar 3.116 kg dengan bubuk. frekuensi pemesanan sebanyak - Sampel penelitian 17 kali dan pada tahun 2017 ini diambil dari data sebesar 2.666 kg dengan persediaan yang di frekuensi pemesanan sebanyak terima dari Drs. Rudy 22 kali. Sedangkan pembelian Pusung, ME,AK bahan baku kopi yang optimal selaku General berdasarkan metode EOQ pada Manage, Selvie tahun 2016 adalah sebesar Lalawi SE,AK selaku 5.852,22 kg dengan frekuensi Finance Manager, pemesanan sebanyak 9 kali dan dan Drs. Eddy untuk tahun 2017 adalah sebesar Noertamin selaku 5.844 kg dengan frekuensi Sales Manager yang pemesanan sebanyak 10 kali telah dilakukan 2. PT. Fortuna Inti Alam tidak sebelumnya oleh PT. menetapkan adanya persediaan Fortuna Inti Alam. pengaman dalam pengendalian Jenis data yang persediaan perusahaan, dikumpulkan dalam sedangkan dalam metode EOQ, penelitian ini adalah perusahaan diharuskan data primer dan data mengadakan persediaan sekunder. Data pengaman untuk mengantisipasi primer diperoleh terjadinya stock out. Persediaan secara langsung dari pengaman bahan baku kopi pada PT. Fortuna Inti tahun 2016 adalah sebesar Alam yang terdiri 5.237,05 kg dan persediaan atas gambaran umum pengaman pada tahun 2017 perusahaan, data adalah sebesar 7.020,76 kg. persediaan, produksi 3. Total biaya persediaan bahan dan produk kopi baku PT. Fortuna Inti Alam pada bubuk. tahun 2016 adalah sebesar Rp. 32.446.549 dan pada tahun 2017 adalah sebesar Rp. 37.913.245, Sedangkan total biaya persediaan bila dihitung menggunakan metode EOQ pada tahun 2016 adalah sebesar Rp. 26.920.245 dan pada tahun 2017 sebesar Rp. 28.633.885. Sehingga diketahui penghematan biaya bila menggunakan metode EOQ pada tahun 2016 sebesar Rp. 5.526.304 dan penghematan biaya persediaan pada tahun 2017 adalah sebesar Rp. 9.279.360 3 PERSEDIAAN BAHAN Jurnal Pamator Volume 9 Desain penelitian : Tingkat pemesanan biji kopi luwak BAKU KOPI LUWAK LIAR Nomor 1, April 2016 Hlm. metode yang di liar sebagai bahan baku biji kopi PADA BUN PRINK COFFEE 52-65 ISSN: 1829-7935 gunakan dalam kering pada Agroindustri Bun Prink penelitian adalah Coffee di Kabupaten Jember adalah analitis dan deskriptif tidak ekonomis. Kebutuhan bahan Sampel : orang yang baku adalah sebesar 40 kg, mengetahui dan sedangkan jumlah EOQ adalah 22 mengerti kg, sehingga jumlah kebutuhan permasalahan terkait bahan baku lebih besar dari jumlah paspokan bahan baku EOQ. Tingkat pemesanan kembali kopi luwak liar dan biji kopi luwak liar sebagai bahan proses pengolahan baku biji kopi kering pada kopi liar agroindustri Agroindustri Bun Prink Coffee di bun prink coffe yaitu Kabupaten Jember adalah efisien. manajer Bun Prink Nilai ROP yaitu sebesar 18 kg dan Coffe, sub pekerja 1, nilai EOQ sebesar 22 kg, yang sub pekerja II dan 5 artinya nilai ROP lebih kecil orang koorinator daripada nilai EOQ. Kopi luwak liar pencari feses luwak pada Agroindustri Bun Prink Coffee liar di Kabupaten Jember memberikan Populasi : Bun Prink nilai tambah yang positif. Coffe Di Desa Pengolahan biji kopi luwak liar Nogosari Kecamatan menjadi biji kopi kering memberikan Rambipuji nilai tambah sebesar Rp Kabupaten Jember 201,318.29/kg dengan rasio nilai tambah sebesar 57.52%. Pengolahan biji kopi kering menjadi biji kopi sangrai memberikan nilai tambah sebesar Rp 91,504.18/kg dengan rasio nilai tambah sebesar 15.22%. Pengolahan biji kopi sangrai menjadi kopi bubuk memberikan nilai tambah sebesar Rp 54,278.26/kg dengan rasio nilai tambah sebesar 7.60%. 4 STRATEGI MANAJEMEN Jurnal Ilmiah MEA Desain Penelitian : mengklasifikasikan Berdasarkan analisa diatas, dapat PASOKAN DAN BIAYA (Manajemen, Ekonomi, & meneliti tentang jenis barang dalam diambil kesimpulan bahwa Kedai PRODUKSI DI KEDAI KOPI ( Akuntansi)| Volume 3 No. 2 strategi manajemen sistem ABC sebagai Aroem Kopi mempunyai manajemen STUDI KASUS: ANALISIS Mei - Agustus 2019 ,191- yang di terapkan berikut: rantai pasokan yang bagus PADA KEDAI AROEM KOPI 205 untuk 1. Kelompok A dibuktikan dengan adanya pemasok BANTUL) memepertahankan merupakan barang yang melakukan kerjasama jangka eksistensi di pasaran dengan nilai paling panjang yang baik dengan mereka. dengan menggunakan tinggi, dimana Biji kopi yang didapatkan desain penelitian jumlahnya sebanyak berkualitas sehingga bisa dekriptif analitis 20% dari total menghasilkan kopi yang enak untuk Populasi : lokasi persediaan sedangkan dinikmati para pelanggan. Selain itu. penelitian dikawasan nilainya mencapai Kedai Areom kopi juga bisa Kedai Aroem Kopi 80% dari total nilai melakukan penghematan biaya dari yang terletak di barang dalam pemasok tersebut. Akan tetapi dalam kecamatan Kasihan, persediaan. hal inventory control, kedai Aroem Kabupaten Bantul, 2. Kelompok B kopi perlu melakukan sedikir Yogyakarta merupakan barang perubahan metode agar dapat Sampel : pemilik dan intermediet atau yang menghemat biaya serta membuat pegawai Kedai berada ditengah, baik perputaran modal lebih efektif Aroem Kopi dari segi nilai ataupun dengan sistem inventory control jumlah. Jumlah ABC. Keputusan manajemen biaya barang dalam produksi yang diambil juga kelompok B biasanya memberikan dampak yang positif sekitar 30% dari total bagi coffee shop ini sehingga keseluruhan jumlah memberikan keuntungan yang stabil. barang persediaan, sedangkan nilainya hanya 15% dari total nilai barang. 3. Kelompok C merupakan barang dengan nilai terendah yaitu sebesar 5% dari total nilai barang dalam persediaan, serta jumlahnya besar, yaitu 50% dari total keseluruhan jumlah barang dalam persediaan. 5 PENGAWASAN Jurnal Manajemen dan Variabel Desain Penelitiann : Berdasarkan penelitian yang telah PERSEDIAAN BAHAN Bisnis Vol. 6 No. 1 Oktober PenelitianVariabel Penelitian ini dilakukan, maka diperoleh beberapa BAKU (BIJI KOPI) YANG 2015 : 01 -21 adalah suatu merupakan jenis kesimpulan sebagai berikut: EFEKTIF GUNA atribut atau sifat penelitian kasus (1) Pembelian bahan biji kopi untuk MENDUKUNG atau nilai dari dimana penelitian di- produksi kopi bubuk yang optimal KELANCARAN PROSES orang, objek, atau lakukan secara menurut metode EOQ (Economic PRODUKSI PADA kegiatan yang intensif, terinci dan Order Quantity) tahun 2014 pada PERUSAHAAN KOPI mempunyai variasi men-dalam terhadap Kopi Bubuk Sinar Jempol untuk BUBUK SINAR JEMPOL tertentu yang objek suatu setiap kali pesan sebesar 1.298 kg. LAMPUNG ditetapkan oleh organisme, atau (2) Kuantitas persediaan pengaman peneliti untuk gejala-gejala tertentu (safety stock) menurut metode EOQ mempelajari dan yang berkaitan (Economic Order Quantity) tahun ditarik dengan penelitian ini. 2014 adalah 25 kg, sedangkan kesimpulannya Maka dari itu, obyek dengan metode sederhana yang (Sugiyono, 2008). pe-nelitian dalam digunakan perusahaan persediaan Terdapat dua judul ini secara pengaman tidak ada atau tidak variabel dalam keseluruhan diketahui. penelitian ini, berkaitan dengan (3) Dengan menggunakan metode yaitu: (1) Variabel persediaan dan peng- EOQ (Economic Order Quantity) bebas, Variabel gunaan bahan baku tahun 2014 pada Kopi Bubuk Sinar yang dianggap biji kopi pada kopi Jempol dapat dilakukan pemesanan dapat menentukan Sinar Jempol. sebanyak 24 kali dibandingkan yang atau Populasi : Populasi digunakan perusahaan yaitu hanya mempengaruhi menetapkan dan me- sebanyak 12kali. (4) Biaya total vari-abel lain, nentukan yang akan persediaan untuk persediaan bahan dalam penelitian diteliti, yaitu biji kopi (total cost) tahun 2014 pada ini variabel bebas persediaan bahan Kopi Bubuk Sinar Jempol yang dimaksud, baku biji kopi yang menggunakan metode EOQ yaitu Pengawasan digunakan kopi Sinar (Economic Order Quantity) sebesar Per-sediaan Bahan Jempol dalam Rp. 3.979.488. Ini lebih kecil Baku (X). (2) melakukan proses dibandingkan de-ngan biaya total Variabel terikat, pro-duksi kopi yang dikeluarkan oleh perusahaan Variabel yang bubukselama satu yaitu Rp. 6.175.824 muncul atau periode. (5) Dengan menggunakan metode berubah karena Sampel : Sampel sederhana, Kopi Bubuk Sinar Jempol dipengaruhi atau penelitian ini diambil tidak menerapkan adanya titik ditemukan oleh dari persediaan yang pemesanan kembali (reorderpoint). variabel lain, telah dilakukan Sedangkan dengan menggunakan dalam penelitian sebelumnya oleh kopi metode EOQ, titik pemesanan ini variabel terikat Sinar Jempol. kembali (reorder point) dilakukan yang dimaksud, pada saat men-capai jumlah 262,5kg. yaitu Kelancaran (6) Penerapan metode EOQ pada Proses perusahaan menghasilkan biayayang Produksi(Y). lebih murah jika dibandingkan dengan Pengaruh Pengawasan Persediaan ......(Iskandar A.A – Hegan S.W)21metode yang selama ini diterapkan oleh perusahaan. Penghematan yang dihasilkan jika metode EOQ jika diterapkan pada per-usahaan pada tahun 2014 Rp 2.196.336. 6 A REVIEW OF The International Journal of - Articles published The review of the inventory INVENTORYMANAGEMEN LogisticsManagementVol. in major logistics management literature published T RESEARCH IN 19 No. 2, 2008 articles, beginning in top logistics journals,indicates MAJORLOGISTICS in 1976, which that logistics researchers have JOURNALS (THEMES AND contribute to the made a significant contribution to FUTURE DIRECTIONS) inventory theexpansive body of inventory management management literature. The literature are reviewed and literature has primarilyfollowed cataloged. The two major themes:(1) integrating articles traditional logistics activities into aresegmented models of inventory control; based on major and(2) collaborative inventory themes extracted management. from the literature as well as key assumptions made bythe particular inventory management model. - 7 INVENTORY Journal of Physics: In applying case The researchaims toevaluatefactors MANAGEMENT Conference Series 1402 study method, we thataffectinventorymismanagementin EFFICIENCY ANALYSIS: A (2019) 022040IOP combine qualitative a SmallMediumEnterprises (SME). CASE STUDY OF AN SME Publishingdoi:10.1088/1742- and quantitative Based on the above findings, this COMPANY 6596/1402/2/022040 approach which study concludes that the main factors allow us to collect inventory cost efficiency isthe data with greater unintegrated company’s information depth. We conducted system and lack of qualified human observation, resources.Integrated information interview, and system is very important to provide document analysis real time information for when we evaluate the management. It also makes better inventory coordination among departments. management. The The implementation of integrated interviewers are 5 information system must be key personals (1 supported with competent human manager and 4 resource. Trainings and retaining supervisors). Their competent staffs are necessary. For job descriptions are future studies, we suggest to closely related with examine the optimal inventory inventory quantity and lead time delivery to management. maximize efficiency and customer satisfaction. 8 Supply Chain Analysis of The 2nd International - The research was Parties which are involved in the Galangal Coffee Agroindustry Conference On Economics conducted in Pottre supply chain of galangal coffee in Sumenep And Business Alomampa, a agroindustry include the galangal ISBN. 978-602-50530-5-4 galangal coffee farmers, agroindustry, retailers and August 2018 pp. 317-320 agroindustry in consumers. The most efficient Rubaru, by distribution channel is channel 2 purposive sampling with 62.1% marketing efficiency (with consideration which are galangal farmers, this area is central agroindustry and consumers. of lengkuas commodity and only agroindustry of galangal coffee in Sumenep District). - 9 10