PENDAHULUAN
teknik industri dan merupakan syarat dari kelulusan. Ekskursi ini bertujuan untuk
kegiatan produksi. Studi ekskursi yang di laksanakan pada tanggal 16-17 April
2018 di PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk yang berlokasi di Jl. Raya Minas
Perawang KM. 26, Pinang Sebatang Timur, Tualang, Kabupaten Siak, Riau.
PT. Indah Kiat Pulp and Paper Tbk adalah sebuah Perusahaan Swasta
Nasional yang bergerak di bidang industri Pulp and Paper dengan status
Penanaman Modal Asing. PT. Indah Kiat Pulp and Paper pertama kali dipelopori
oleh Soetopo Janato (Yap Sui Kei) yang saat itu memimpin di Berkat Group pada
tahun 1975. Berkat Group yang memiliki banyak anak angkat tersebut memulai
Dalam melaksanakan studi ekskursi di PT.Indah Kiat Pulp & Paper Tbk
merupakan bekal mahasiswa dalam rangka survey secar langsung pada dunia
industri yang mana nantinya akan sangat bermanfaat bagi mahasiswa dalam
industri.
1
PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk yang berlokasi di Jl. Raya Minas
Perawang KM. 26, Pinang Sebatang Timur, Tualang, Kabupaten Siak, Riau
PT. Indah Kiat Pulp & Paper,Tbk perlu mempertahankan bahkan meningkatkan
Tujuan dilaksanakannya kegiatan ekskursi di PT Indah Kiat Pulp and Paper, Tbk
Perawang adalah :
PT indah kiat.
2. Untuk mengetahui sistem dari persedian bahan baku dari PT. indah kiat.
Indonesia.
memproduksi pulp dan kertas pada PT Indah Kiat Pulp and Paper, Tbk
Perawang
2
9. Menerapkan ilmu pengetahuan yang telah didapatkan dengan
Tbk Perawang, secara jelas dan konsisten dengan komitmen yang tinggi.
Studi ekskursi ekskursi ini di lakukan di PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk
khusus studi ekskursi di PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk Perawang Riau yaitu:
3. Pulp Machine(MC-8)
PT IKPP mempunyai dua lokasi utama yaitu lokasi kantor dan lokasi pabrik.
Tualang Kabupaten Siak Sri Indrapura, Riau. Kota kecil bernama Tualang
Kota perawang terletak antara 0o32’- 0o51’ Lintang Utara dan 101o28’ –
101o52’ Bujur Timur. Ketinggian dari pernukaan laut antara 0,5-5 meter dengan
suhu udara sekitar 22oC sampai 33oC. Wilayah Perawang seperti halnya wilayah
Siak pada umumnya terdiri dari dataran rendah dan stuktur tanah yang cendrung
podsolik merah kuning dari batuan dan aluvial endapan serta tanah organosol
3
yang gley humus dalam bentuk tanah rawa-rawa atau tanah bawah (gambut).
Bentuk wilayahnya lebih kurang 75% datar sampai berombak dan 25% berombak
sampai berbukit.
4
BAB II
Tinjauan Pustaka
2.1 Kertas
Kertas merupakan bahan tipis dan rata yang dihasilkan dengan kompresi
serat yang berasal dari pulp.Pulp merupakan hasil dari pemisahan serat dari
bahan baku berserat (kayu maupun non kayu) melalui berbagai jenis
pengolahannya seperti mekanis, semikimia dan kimia. Kata “paper” berasal dari
peradaban Mesir Kuno, tanaman Papirus Cyperus biasa digunakan sebagai media
tulis menulis dimulai pada masa bangsa Fir’aun lalu menyebar keseluruh Timur
Tengah sampai Romawi di Laut Tengah dan menyebar hingga Eropa. Pada
yang bergerak dan dengan melalui perbaikan-perbaikan alat ini dikenal dengan
dalam pengeringan dan pada tahun 1927 Amerika Serikat mulai menggunakan
mesin Fourdrinier
Proses pembuatan kertas di PT. Indah Kiat Pulp & Paper, Tbk Perawang
5
3) Finishing-Converting (proses penyelesaian tahap akhir)
kertas yang akan dihasilkan. Pada seksi ini bahan baku yang digunakan berupa
lembaran pulp NBKP(Needle Bleached Kraf t Pulp), LBKP(Leaf Bleached Kraft Pulp)
dan broke paper yang dihancurkan secara mekanis dan dilakukan penambahan
bahan kimia menjadi bubur pulp Stock Preparation memiliki 3 unit,stock preparation 1
(SP#1) memproduksi kertas order khusus jenis QPP dan produksi kertas Jepang,
SP#2 dan SP#3 untuk produksi kertas warna. Secara lengkap proses penyiapan
bubur kertas suatu alat pulper Bahan baku yang dibutuhkan berupa LBKP ( Leaf
Bleached Kraft Pulp) yaitu pulp serat pendek yang berasal dari pohon yang
berdaun lebar tumbuhan tropis. LBKP ini diperoleh dari PT.Indah Kiat Pulp &
(White Water) dan NBKP (Nadelholz Bleached Kraft Pulp) yaitu jenis pulp serat
panjang yang berasal dari pohon berdaun jarum. NBKP diimport dari New
baku NBKP digunakan air bersih (Fresh Water). Lama proses pulping adalah ± 10 –
15 menit. Pada pulper 1, 2,4 ,dan pulper 6 terpasang separator magnetic yaitu
sebuah alat untuk menyaring kawat pengikat yang ikut terbawa pada pulp LBKP
langsung dialirkan kedalam refiner karena pulp NBKP lebih bersih dibandingkan
6
dengan pulp LBKP.Konsistensi pulp di pulper dan pulper chest masing-masing
Cleaner (HCC),bubur
untuk memisahkan kotoran – kotoran pada pulp sepertikawat, pasir, dan lain-
lainnya.
Double Disk Refiner (DDR) untuk menghasilkan bubur pulp dengan derajat giling
(freeness) sesuai dengan gramatur yang diinginkan dan akan di produksi, serta
memperoleh ikatan antar serat yang optimum. Sebelum masuk kerefiner pulp
dilewatkan pada HDC(High Density Cleaner) sehingga kotoran yang berat seperti
pasir, logam, gumpalan pulp dan lainnya akan terpisah. Kemudian dikontrol
dalam sebuah alat yaitu mixing chest Tujuan pencampuran ini agar tensilestrength
(daya tahan kertas terhadap gaya tarik yang bekerja pada kedua ujungkertas),
Smoothness dan lainnya dapat ditingkatkan. Setelah pulp tercampur lalu dialirkan
ke
medium chest dengan dicampur cationic starch Pada medium chest dipasang alat
total
7
consistency recorder control yang berfungsi untuk mengetahui total konsistensi
lembaran
hasilkan adalah:
1. Paper machine 1:100% speciality kertas QPP dan kertas order jepang.
1. Machine chest
2. Fan pump
3. Centrifugal cleaner
4. Horizontal screen
5. Head box
6. Pressing
7. Drying
8. Calendaring
9. Reeling
8
2.2.3 Finishing-converting
Kertas jumbo roll yang telah diproduksi pada bagian paper machine
Di periksa oleh QC.kertas yang telah memenuhi syarat akan di kirim ke bagian
kertas.
proses penyortiran dan bertanggu jawab dalam pemotongan roll kertas menjadi
1. Finishing
Finishing adalah proses akhir sebelum sebuah produk dikemas dan siap
diedarkan di pasaran.
a. Pemotongan
b. Pernyortiran
c. Pembungkusan(packing)
2. Coverting
9
2.2..4 Jenis-jenis Proses Produksi
minyak.
perusahaan garmen.
10
e. Proses produksi penciptaan jasa administrasi
Seperti yang kita ketahui bahwa cara, metode dan teknik menghasilkan
produk banyak, tetapi secara umum dapat dibedakan menjadi dua yaitu :
pola atau urutan yang selalu sama dalam pelaksanaan proses produksi di
sebulan sekali, enam bulan sekali, atau setahun sekali) proses produksi
11
manusia dapat dikurangi sehingga proses produksi dapat berlangsung terus
menerus dengan kondisi yang stabil atau bahkan mendekati tunak (semua
a. Produksi dalam jumlah besar, variasi produk sangat kecil dan sudah
distandarisir.
produksi terhenti.
arus proses yang ada dalam perusahaan tidak selalu sama. Pada
12
Contoh dari industri yang umumnya melakukan proses produksi secara
industri proses kimia seperti industri farmasi, tinta, cat, dan perekat. Pada
hingga mencapai warna hitam dan proses produksi diulang lagi. Dengan
13
mesin yang bersifat umum dan proses produksi tidak mudah terhenti, walaupun
menggunakan
alam sering pula disebut faktor produksi asli. Faktor produksi alam
terdiri atas tanah, air, sinar matahari, udara, dan barang tambang.
14
modal dapat berupa mesin-mesin, alat pengangkutan, sarana
atau jasa). Produksi merupakan fungsi pokok di dalam setiap organisasi, yang
Sistem adalah merupakan suatu rangkain unsur-unsr yang saling dan tergantung
kegunaan suatu barang atau jasa melalui proses transpormasi masukan menjadi
keluaraan. Jadi dapat dikatakan bahwa system produksi adalah gabungan dari
tertentu.
tambah yang merubah input menjadi output yang dapat di jual dengan harga
kompetitif di pasar. Proses transformasi nilai tambah dari input menjadi output
berkaitan satu sama lain dan membentuk satu kesatuan yang utuh. Hal
15
ini berkaitan dengan komponen structural yang membangun system
produksi itu.
produksi terdiri dari: bahan (material), mesin dan peralatan tenaga kerja, modal,
Gambar berikut.
16
Gambar 2.1skematis sederhana sistem produksi
produksi adalah: input, proses dan output, serta adanya suatu mekanisme
umpan balik untuk pengendalian system produksi itu agar mampu meningkatkan
peralatanpabrik,material,modal,energi
,informasi manajerial,dll.
17
2.3.1 Elemen Input dalam Sistem Produksi
produksi yang tingkat penggunaan input itu tidak tergantung pada jumlah
input tetap hanya dipertimbangkan untuk periode jagka pendek (short run
Period) sedangkan untuk periode angka panjang (long run period) semua
system produksi yang tingkat pengunaan input itu tergantung pada jumlah
yang banyak ragamnya itu tidak dapat dipenuhi. Kemajuan dalam hal melakukan
produksi ada hubungannya dengan standar hidup. Jadi, secara umum tujuan
kemakmuran(Kusuma 2009)
atau jasa dengan menciptakan barang atau jasa baru melalui proses
18
barang tersebut belum atau kurang berguna tetapi sesudah melalui
proses produksi nilai guna dari barang tersebut menjadi lebih tinggi.
4. Meningkatkan keuntungan
Apabila suatu perusahaan sudah memiliki skala produksi yang besar dan
usaha.
optimal guna menunjang kelancaran proses produksi (Thompkis, 1996) atau tata
letak pabrik (plant layout) dapat juga didefinisikan sebagai suatu rencana atau
19
peralatan penanganan material, dan semua pelayanan pendukung sesuai
dengan rancangan terbaik dari struktur yang terdiri dari fasilitas-fasilitas ini. Tata
letak yang baik selalu melibatkan tata cara pemindahan bahan di pabrik,
barang dan jasa. Dengan kata lain, merupakan pengaturan tempat sumber daya
petugas pelaksana, aliran bahan, aliran informasi dan tata cara yang diperlukan
untuk mencapai tujuan usaha secara efisien, ekonomis dan aman (Apple, J. M.,
1990).
Secara garis besar, tujuan utama dari tata letak pabrik adalah mengatur
areakerja dan segala fasilitas produksi yang paling ekonomis untuk operasi
produksi yang aman dan nyaman sehingga dapat menaikkan moral kerja dan
kinerja (performance) dari operator (Apple, J. M. 1990). Lebih spesifik lagi, suatu
20
tata letak pabrik yang baik akan dapat memberikan keuntungan-keuntungan
bolakbalik.
alat kerja.
Biaya pemindahan bahan merupakan salah satu elemen biaya dari total
pabrik. Karena itu, dalam perancangan tata letak pabrik diusahakan agar
diperhatikan dalam tata letak pabrik. Tata letak pabrik yang baik dapat
21
secepat-cepatnya dan berusaha mengurangi bertumpuknya barang
mengatasi
semuapemborosan tersebut.
Tata letak pabrik yang tidak baik akan membutuhkan tenaga kerja
kerjayang terjamin.
22
praktekperusahaan di tempat-tempat kerja dan pelaksanaan melalui surat
manusia pada umumnya, hasil karya danbudaya menuju masyarakat adil dan
keadaan selamat dan sehat, sertaagar setiap sumber produksi dapat digunakan
kerja adalah perilakuyang tidak aman karena kurangnya kesadaran pekerja dan
2.7 Ergonomi
Istilah ergonomi berasal dari bahasa Latin yaitu ergon (kerja) dan nomos
(hukum alam) dan dapat didefinisikan sebagai studi tentang aspek - aspek
23
berkenaan pula dengan optimasi, efisiensi, kesehatan, keselamatan dan
fasilitas kerja dan lingkungannya saling berinteraksi dengan tujuan utama yaitu
fisik, posisi gerak (kerja) perlu direvisi atau dimodifikasi atau redesain atau
kemampuan tubuh yang meningkat secara optimal, maka tugas kerja yang dapat
manusia, maka akan boros penggunaan energi dalam tubuh, cepat lelah, hasil
tidak optimal bahkan mencelakakan. Tujuan dari ergonomi ini adalah untuk
menciptakan suatu kombinasi yang paling serasi antara sub sistem peralatan
ini dapat meliputi perangkat keras seperti misalnya perkakas kerja (tools),
lain.
waktu kerja (shift kerja), meningkatkan variasi pekerjaan dan lain – lain.
24
Misalnya : desain suatu sistem kerja untuk mengurangi rasa nyeri dan
ngilu pada sistem kerangka dan otot manusia, desain stasiun kerja untuk
alat peraga visual (visual display unit station). Hal itu adalah untuk
dari material handling adalah suatu aktivitas yang sangat penting dalam kegiatan
produksi dan memiliki kaitan erat dengan perencanaan tata letak fasilitas
produksi
mengurangi waktu non produktif dari peralatan dan tenaga kerja (Apple 1990).
baku, barang setengah jadi atau barang jadi dari tempat asal ketempat tujuan
25
yang telah ditetapkan. Pemindahan material dalam hal ini adalah bagaimana
cara yang terbaik untuk memindahkan material dari satu tempat proses produksi
ketempat proses produksi yang lain. Pada dasarnya kegiatan material handling
adalah kegiatan tidak produktif, karena pada kegiatan ini bahan tidaklah
mengurangi kegiatan yang tidak efektif dan mencari ongkos material handling
berat (unit load) atau continers melalui suatu lintasan yang jaraknya lebih dari 5
feet atau sekitar 1,5 meter. Transper, adalah pemindahan bahan melalui lintasan
yang jaraknya kurang dari 5 feet atau sekitar 1,5 meter. Bulk Material, yaitu baha
material yang dalam pemindahan tidak memerlukan bag, barrel, bottle, drum, dan
lain-lain. Unit load, manunjukan sejumlah packaged unit t ertentu yang bisa di
muat dalam skid box, pallets, dan lan-lain. Rehandle, adalah aktivitas penurunan
pengaruh tentang hubungan dan kondisi fisik dari bahan atau material produk
pemindahan bahan yang optimal adalah konsep “the best handling is no handling
26
secermat-cermatnya sehingga material akan bisa dipindahkan pada saat dan
agar hasil dari pelaksanaan sesuai dengan rencana yang telah di tetapkandan
denga
mengendalikan
dengan cara yang fleksibel dan untuk menjamin agar pelanggan merasa
jangka panjang.
jadi
proses
27
2.9.2 Quality Assurance
memeriksa
semua standar kualitas dipenuhi oleh setiap komponen dari produk atau layanan
system mutu,dll.
2. Teliti.
3. Detail.
28
5. Mampu dalam pengumpulan data.
pengambilan keputusan.
29
BAB III
Hasil Pengamatan
PT Indah Kiat Pulp and Paper (PT IKPP) adalah perusahaan yang
bergerak di industri pulp dan kertas terpadu. PT IKPP didirikan oleh Bapak
Utara pada tanggal 1 Juni 1934. Pada tahun 1975 Bapak Soetopo melakukan
pabrik kertas serpong, tanggerang, jawa timur, jambi dan daerah lainnya.
rokemendasi pendirian pabrik pulp dan kertas yang berstatus Penanaman Modal
Perindustrian memberikan sirat izin pendirian pabrik pulp dan kertas. Pada
pendirian perusahaan dengan nama PT Indah Kiat Pulp and Paper corp. Nama
indah kiat mengandung arti cara-cara (kiat) yang jujur. Indah merupakan nama
Finlandia dan Swedia, dikenal dengan Metso, Khamyr dan lainnya. Setelah itu
dilakukan pembangunan pabrik kertas budaya (Wood free printing and writing
paper) fase I dengan memasang dua unit mesin kertas yang masing masing
30
Pada tahun 1980, setelah dilakuakan survei ke lokasi lokasi yang
berpotensi menyediakan bahan baku utama untuk memproduksi pulp dan kertas,
serta dengan mempertimbangkan data studi kelayakan lokasi pada tahun 1975.
Maka studi lanjutan dilakuakan di Jalan Raya Minas KM 26, Desa Pinang
dan cukup dekat dengan sungai Siak sebagai sungai terdalam di Indonesia.
Selain itu harga tanah pada daerah tersebut masih cukup murah dan proyeksi
pemasaran yaitu Singapura dan Malaysia, lokasi darat dan laut cukup fleksibel,
dekat dengan lokasi pabrik PT Caltex Pasifik Indonesia atau sekarang dikenal
mesin lagi pada tahun 1982, sehingga kapasitas produksi menjadi 150 ton/hari.
Disisi lain di Riau sedang dilaksanakan land clearing dan dibangun dermaga
khusus untuk melayani kapal kapal besar serta pada tahun yang sama dipesan
Pada tahun 1983 dibangunlah pondasi pabrik dan dipasang dua unit mesin
pulp, namun sebelum pabrik beroprasi, Bapak Soetopo meninggal dunia dan
tanggal 24 Mei 1984 ditetapkan sebagai hari ulang tahun perusahaan PT IKPP
pada hari itu juga dilakukan percobaan produksi mesin pulp berkapasitas 300
ADT/hari. PT Indah Kiat Pulp and Paper merupakan pabrik pulp sulfat atau
dikenal dengan proses kraft yang berbahan baku kayu pertama di Indonesia.
Pada tahun yang sama dibangun Hutan Tanaman Indonesia (HTI) seluas
31
300.000 Ha yang bekerjasama dengan PT Arara Abadi. Jenis kayu yang ditanam
Pada tahun 1985 harga pulp dan kertas menurun sehingga perusahaan
rugi besar, maka dari itu PT IKPP mengundang PT Satri Perkasa Agung milik
Sinar Mas Group untuk bergabng. Setelah itu presiden direktur dipegang oleh
Bapak Teguh Ganda Wijaya (Oei Tjie Goan). Dibawah bendera Sinar Mas Group
(APP), PT IKPP berkembang pesat. Pada April 1987 pabrik kertas Tanggerang
menambah kapasitas menjadi 250 ton/hari. Pada tahun 1988 PT IKPP Perawang
memulai pembangunan fase I dengan mesin kertas budaya (Wood free printing
and writing paper) dari Italia. Pada tanggal 14 Desember 1989 pabrik kertas
kertas ini menjadikan PT IKPP sebagai pabrik pulp dan kertas terpadu. Pada
tahun 1989 ini juga dilakukan pembangunan pabrik pulp fase II.
komersial dengan kapasitas 575 ton/hari. Dengan total produksi 725 ton/hari PT
Tenggara. Pada tahun ini juga PT IKPP membeli pabrik kertas Sinar Dunia
Makmur yang berada di Serang pada lokasi KM 76 Jl. Raya Serang Desa
Pada tahun 1992 dilakukan persiapan dan pembangunan pabrik pulp fase
III yang dimulai dan diuji coba pada akhir tahun 1993. Pabrik pulp fase III (Pabrik
tahun 1994 pabrik pulp making I dan Pulp Making II digabungkan dan
32
dimodifikasi menjadi kapasitas 1200 adt/hari sehingga kapasitas total produksi
mengenai manajemen mutu yang berlaku selama 3 tahun. Pada bulan Desember
1996 pabrik pulp fase V (Pulp Making 9) berproduksi komersial dengan kapasitas
dan keselamatan kerja (SMK3) dari PT Sucipindo. Pada bulan ini juga pabrik
kertas fase III (Pabrik kertas 9) beroperasi dengan kapasitas 1600 ton/hari.
Dengan demikian kapasitas produksi total pulp 4500 adt/hari dan kertas 2125
ton/hari.
Pada tahun 2006 – 2007 Pulp making 9 memodifikasi proses chip feeding
3500 ADT/hari. Ditambah produksi dari Pulp making 8 pada tahun 2012 sekitar
2000 ADT/hari, pulp making 1A sekitar 650 ADT/hari dan pulp making 2 sekitar
550 ADT/hari. Maka kapasitas produksi pulp total PT IKPP terpasang saat ini
Pulp machine memiliki empat bagian penting yang terdiri dari penyaringan
33
Sistem penyaringan di pasang secara selektif untuk dapat memisakan
partikel yang tidak dikehendaki dari pulp sehingga memenuhi syarat yang
dikehendaki. Terdapat dua alat dalam bagian ini yaitu alat untuk
2. Dewatering plant
tersusun atas:
b. Head box
air white water mixing pump. Dengan konsistensi pulp 1,5 - 1,8 %. Di headbox
pulp di semprotkan lalu di bentuk dan di press oleh double wire press (dwp)
dengan tekanan atas dan bawah. Kurang lebih pulp hasil dwp menghasilkan
tingkat kekeringan 30-35% dan lebar pulp 7,8 meter. Keluar dari bagian press
pulp memiliki kadar air 50%. Pada bagian double wire, pulp dipress dan air yang
34
terekstraksi atau white water dipergunakan sebagai air pelarut (dillution water)
3. Drying
Pulp sheet yang telah dipress di bagian press dewatering akan diumpankan
float dryer), dengan sistem ini tingkat kekeringan akan meningkat dari 46 %
menuju 90% dan kedar air 10 %. Pada proses drying pulp sheet membentuk
jaring-jaring. Hal ini digunakan agar sistem udara panas yang semprotkan
kedalam mudah untuk bersurkulasi dan dapat mengeringkan pulp. Selain itu
proses sirkulasi udara panas dibantu oleh kipas. Udara panas tersebut
dipanaskan dengan sistem coils. Setelah itu pulp sheet yang kering keluar dari
pemotongan akan membuat pulp mempunyai panjang dan lebar sesuai yang di
produksi pada bagian balling line. Pemotongan kertas menggunakan pisau yang
berputar atau disebut pisau slitter dan fly knive. Formasi pisau slitter dan fly knive
Pada bagian bailing line ini berat pulp sheet yang ditumpuk adalah 250 kg
adt artinya harus dikonversi dengan kadar air pulp. Dengan ukuran satu bale
adalah (84 x 122 x 200 cm). Di akhir 8 bale di ikat manjadi satu untuk
(selulolsa) dari bahan berserat.oleh karena itu selulosa harus bersih dari lignin
35
supaya kualitas kertas yang diperoleh tidak berubah warna selama pemakaian.
Pada dasarnya proses pembuatan pulp konvensional dapat dibagi atas 3 cara
1. Proses mekanis
yang ada didalam kayu secara paksa . pada proses ini umumnya dipakai
kayu yang lunak karna tidak melibatkan bahan kimia. Pertama –tama
2. Proses kimia
tinggi . ada tiga macam proses pembuatan pulp secara kimia , yaitu:
proses soda, proses sulfat, dan proses sulfit. Proses soda dan sulfat
36
tambahkan dengan cairan pemasak. Pemasakan dilakukan pada suhu
dan tekanan tertentu dengan waktu pemasakan lebih kurang 120 – 180
bahan kimia yang tidak perlu terlalu banyak untuk melunakkan ikatan
serat-seratnya.
antara 60-80%. Pulp hasil proses semi kimia masih mengandung lebih
dari 25% lignin. Pulp yang diperoleh biasanya digunakan untuk kertas
37
Dari beberapa jenis proses pembuatan pulp yang telah dijelaskan diatas,
pada pabrik ini dipilih alcell (etanol-air), karna proses ini mempunyai beberapa
keunggulan antara lain pemulihan etanol mudah, pulp mudah diputihkan dan
sebagi berikut:
1. Proses pemasakan
Proses ini terjadi di dalam unit digester.tandan kosong kelapa sawit yang
2. Proses pencucian
Pulp dari hasil pemasakan digester dikirim ke Rotary Drum Vacum Filter
yang akan memisahkan pulp dengan lindi hitam dan untuk memisahkan
proses pemutihan.
38
lembaran.proses pembentukan lembaran tersebut dilakuakan untuk
machine untuk mengurangi kadar air dalam pulp dan menjadikan bubur
dikering kan dalam unit dryer untuk mengurangi kadar air yang masih
Lindi hitam yang merupakan sisa hasil pemasak yang keluar dari Rotary
39
BAB IV
agar hasil dari pelaksanaan sesuai dengan rencana yang telah di tetapkandan
dengan standar mutu yang diinginkan(sekon quality) terus menerus dan bisa
memperoleh keuntungan dengan cara yang fleksibel dan untuk menjamin agar
jadi
proses
memeriksa
40
semua proses produksi yang terlibat dalam produksi suatu produk.memastikan
semua standar kualitas dipenuhi oleh setiap komponen dari produk atau layanan
2. Teliti
3. Detail
pengambilan keputusan
41
8. Mampu bekerja sama.
pemasakan. Proses WP di mulai dari penanganan kayu log di log yard sampai
Log kayu yang berasal dari logyard akan dibawa dengan truck pengangkut
menuju log spliter. Log spliter berfungsi untuk membelah log yang berdiameter
besar. Lalu log yang tidak besar akan langsung di bawa truck ke LogReceiving
Conveyor (LRC). LRC berfungsi untuk meneruskan log ke Drum Feed Conveyor
(DFC). Conveyor LRC didesain khusus untuk menerima kayu. DFC berfungsi
sebagai feeding log menuju Drum Barker atau alat untuk mengelupaskan kulit
kayu. Drum barker bergerak dengan menggunakan roda gigi sebagai penggerak
utama bersama motor dan roll bearing sebagai penopang drum. Selain motor
Drum barker juga dibantu oleh ban sebagai penggerak utama. Untuk mengikis
kulit kayu, drum barker menggunakan alat Easy Rotor Barker. Dibawah drum
barker telah dipersiapkan saringan dan conveyor untuk membawa kulit dan kayu
Setelah log bebas dari kulit, log akan masuk ke Drum Discharge Conveyor
untuk mencuci kayu dan memisahkan benda asing seperti batu, pasir, dan lain-
lain. Setelah log selesai di cuci, log masuk ke chiper feed untuk masuk ke mesin
chiper. Di chiper log di cincang dan di ubah menjadi serpih (Chip). Setelah
42
menjadi chip, chip akan ditampung di chip cyclo untuk masuk ke mesin screener.
ditentukan.
PT IKPP memiliki klasifikasi chip yang diterima dan yang ditolak sebagai
Pada chip screener terdapat beberapa ukuran saringan yaitu diameter lubang
45 mm, 35 mm, dan diameter 8 mm. chip yang terlalu besar akan di rechiping
kembali agar didapat ukuran yang diinginkan. Sedangkan fines dan pin akan di
penampungan chip yaitu chip yard. Pada tempat penampungan chip ditumpuk
dengan proses fifo(First in first out). Proses keluar nya chip dari chip yard
dipergunakan mesin Screw Reclaimer. Dari screw reclaimer, chip akan masuk ke
ditentukan. Dari saringan kedua ini, chip akan dihubungkan langsung ke digester
43
dengan bantuan chip conveyor. Chip yang tidak lulus saringan akan kembali
pulp setelah selesai dari bagian WP. Bagian tersebut adalah Pulp Making (PM).
Batch digester dan 2 digester bertipe continous digester. Batch digester dimiliki
pada PUM 1 dan continous digester terdapat pada PUM 2.Pump atau pompa
b. Mengetahui dan mengatur jumlah produksi pulp dari jumlah rotasi harian
44
f. Membawa chip dari tekanan atmosfer ke tekanan 12 bar menuju top
sebagai berikut :
a. Chip Bin
Steam) Flash Sistem. Bentuk chip bin seperti tabung dimana chip
Oleh karena itu di dalam chip bin terdapat bin activator sebagai alat
meter.
b. Chip Meter
Chip meter berfungsi untuk mengatur laju umpan chip ke dalam digester.
Chip meter juga dapat berfungsi mengatur laju produksi yang di inginkan.
Kecepatan putaran rotor pada Chip Meter selalu di kontrol dari ruang
DCS (Digital Control System). Selain itu pada chip meter terdapat kamera
45
LPF berfungsi menghubungkan chip dari chip meter ke steaming vessel.
LPF berfungsi untuk menghalangi tekanan arah balik dari steaming vessel
ke Chip Meter. Hal tersebut terjadi karena tekanan pada steaming vessel
jauh lebih besar (± 1,2Bar) dibanding dengan chip meter yang hanya
menyebabkan chip dari Chip Meter tidak akan dapat turun ke steaming
vessel. Oleh karena itu LPF berfungsi sebagai katup isolasi sehingga chip
a. Steaming Vessel
dan air yang berada di dalam chip. Hilangnya uap dan air yang berada
penetrasi dan difusi. Dengan steam rongga-rongga sel yang telah kosong
tersebut akan mudah berikatan dengan white liquor pada Chip Chute.
b. Chip Chute
Chip Chute adalah tempat pertama kali chip bereaksi awal dengan bahan
pemasak yaitu White Liquor (WL) dan Black Liquor (BL).Cairan WL pada
berfungsi memisahkan kotoran dan benda asing yang ikut bersama chip.
Feeder
46
c. High Pressure Feeder (HPF)
atau bagian atas digester dengan ketinggian lebih dari 20 meter. Untuk
Kriteria chip yang masuk ke digester standart dan aktualnya dikontrol dari
47
4.2.6 Sekilas Mengenai Pemanasan Direct dan Indirect.
c. HPS (High Pressure Steam), HPS memiliki tekanan lebih dari 10 bar.
bertekanan dengan chip, WL dan BL hal ini terjadi pada saan proses
Pemanasan indirect terjadi pada proses trim sirculasi, , MCC, ITC, dan
wash.
Pada PM 8 cooking proses dan feeding proses memiliki inisial yang sama
yaitu 821. Proses cooking pada PM 8 berlangsung mulai dari chip bersama WL
dan BL masuk ke top separator hingga chip matang dan siap di blow up dan
ratio. Secara keseluruhan volume total continous digester adalh 2500 m3 Proses
serta alur dan bagian-bagian penting dalam cooking proses dapat dilihat di
48
menjadi bagian MCC dan ITC. Teknologi tersebut bersumber dari beberapa
sampel untuk diteliti apakah pulp hasil blow dan pencucian sesuai standar.
Beberapa parameter yang harus diketahui dapat di lihat pada tebel berikut :
5 Brigthness (%ISO) 24 24
Proses pencucian awal berlangsung setelah diblow up. Pada Pulp Making
8 proses keluarnya pulp dari bottom digester menuju ke Pressure Diffuse. Dalam
49
selanjutnya dengan demikian soda loss berkurang.
penghematan
cost produksi
mempercepat terjadinya difusi antara black liquor dengan air pencuci untuk
berlangsung dari primary screen sampai pulp di cuci di wash filter dan sampai
pada MC pump. Maka dari itu proses screen berinisial 823. Tujuan screening
a. Knots: bagian kayu yang belum masak, berukuran besar berasal dari kayu
tekan. Dapat kembali dimasak dan kandungan nya 0,5-3% dari hasil blow up.
lembaran yang tidak diputihkan seperti noda gelap pada latar belakang dari
sheet
50
c. Shieve: kumpulan dari dua atau lebih fiber-fiber yang tak dapat dipisahkan
d. Chop: sisa-sisa dari bentuk yang tidak teratur dan biasanya menimbulkan
lebih banyak masalah dalam hard wood. Ini dikarenakan adanya bentuk
e. Dirt: noda yang ada di pulp chemical mengandung kotoran partikel organic
dan anorganic.
f. Bark: Kulit kayu, kecil, menghasilkan titik gelap pada pulp hasil bleaching.
diketahui yaitu:
a. Inlet : Bahan yang masuk ke dalam mesin saring disebut juga Inject.
Pada pulp Making - 8 proses screening dan fungsi dari masing-masing alat
a. Knotter
b. Primary screen
c. Secondary Screen
d. Tertiary Screen
e. Quartenary Screen
f. Wash Filter
51
4.2.10 Standar Parameter Screening Ex Wash press
pulp di wash press, dan tempat lainnya untuk mengetahui standar pulp hasil
MCO2 PROSESS
(Bleaching)
a. MCO2 Reaktor
52
Pulp setelah mendapatkan bahan kimia di MC mixer, di pompa dan
direaksikan di MCO2 reaktor dengan suhu 95 - 98oC dan tekanan 3,5 - 4 bar.
Setelah itu pulp yang keluar di press dan di alirkan ke blow pipe. Blow pipe
Pulp yang telah keluar dari blow pipeakan kembali dicuci di diffuser washer
yang berada dalam MCO2 pulp tank. Fungsi MCO2 Pulp Tank dan Diffuser
Washer adalah mencuci pulp. Air hasil pencucian akan ditempung dalam filtrat
tank. Air tersebut nantinya akan digunakan untuk pencucian pulp di wash filter.
menggunakan Hot Water (HW)dan talk (Calcium Carbonat). Fungsi dari talk
adalah mengikat pitch dari pulp. Air sisa pencucian dari MCO2 Wash Pressakan
d. Unbleach Tower
53
Tabel 4.4 Standar Parameter Proses MCO2:
2 Brigthness (ISO) ≥ 35 50
proses harus dimanfaatkan seefektif mungkin tampa ada yang terbuang. Oleh
karena itu setiap air yang dipergunakan dalam proses direcovery dan di tampung
dalam filtrat tank yang dipergunakan untuk proses baliknya. Sisa air pada proses
bleaching akan dikirim ke proses MCO2, lalu ke screening, dan akan kembali ke
bergantung dari proses nya. Makin kearah screening air akan bertambah keruh.
54
4.2.13 BLEACHING
a. CD stage
Setelah pulp keluar dari unbleach tower, pulp akan di campur bahan kimia
Pulp dari CD tower akan dikeluarkan ke stand pipe untuk ditambah bahan kimia
NaOH dan H2O2. Setelah itu, sebelum pulp masuk ke EO Reaktor pulp akan
dipompa dan dicampur bahan kimia kembali yaitu O2 dan MPS di MC mixer.
55
b. EO Reaktor
Pulp yang telah ditambahkan bahan kimia tersebut akan masuk ke reaktor
mixer. Air sisa ekstraksi akan ditampung di EOFiltrat tank untuk direcovery
tercapai antara 10-15 %.Pulp hasil reaktor akan di blow pada blow pipe untuk di
cuci di EO diffuser
c. EO Tower
masuk ke EO tower. Setelah dicuci pulp akan masuk ke stand pipe untuk
yang netral akan mempermudah CLO2 untuk bereaksi dengan pulp disebabkan
pH ClO2adalah asam. Pulp yang keluar dari E1 tower memiliki nilai Clorine
d. D1 Tower
asam dari HCL atau H2SO4 maka pulp di pompa dan ditambahkan CLO2dan
masuk ke MCmixer. Pada proses D1, pulp di cuci dengan ekstrak D2 diffuser
dalam D1 difusser washer. Air yang digunakan untuk pencucian bersumber dari
D2 filtrat tank. Sedangkan air sisa pencucian akan ditampung di D1 filtrat tank
e. D2 Tower
56
atau brigthness dari pulp telah memenuhi standart maka pulp tidak perlu
ditambah ClO2 begitu sebaliknya. Kecerahan pulp pada D1 Tower yaitu 86 - 88%
Pulp yang telah melewati tahap bleaching ditampung dan dikirim sementara di
kertas sampai ketangan konsumen maka dari itu diperlukan perhatian lebih untuk
proses yang ada di dapertemen finishing agar tidak terjadi kegagalan dalam
kertas, pemotongan kertas dan pengemasan kertas. Ketiga proses produksi ini
dapat menghasilkan produk menjadi cacat sehingga perlu dicari proses produksi
mana yang dapat menyebabkan kegagalan dalam produksi dan mencari tau jenis
agar hasil dari pelaksanaan sesuai dengan rencana yang telah di tetapkandan
dengan standar mutu yang diinginkan(sekon quality) terus menerus dan bisa
57
dan perusahaan tidak rugi.Tujuan perusahaan menjalankan QC utuk
memperoleh keuntungan dengan cara yang fleksibel dan untuk menjamin agar
hasil
58
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil pengamatan ekskursi di PT Indah kiat pulp and paper Perawang,
terbesar di Indonesia yang memproduksi kertas dan tisu yang didirikan pada
5.2 Saran
pembimbing untuk memberikan bekal dan ilmu yang cukup agar mahasiswa/siswi
dilapangan.
2. Mahasiwa yang ikut ekskursi diharapkan dapat mengusai materi apa yang
59
3. Diharapkan kepada mahasiswa untuk mempergunakan waktu sebaik
untuk melakukan kp
60
DAFTAR PUSTAKA
Control”, Fifth Edition, Mc Graw Hill Book Company, New York, 1981.
1995.
2001.
12. Pande Peter.S., Robert P. Neuman, and Roland. R. Cavanagh, “The Six
61
13. Pyzdek, T., “The Six Sigma Handbook: Panduan lengkap untuk
62
63