Anda di halaman 1dari 9

INTISARI

PT. PAKERIN merupakan suatu industri yang bergerak di bidang produksi


kertas industri yang terletak di Desa Bangun, Kecamatan Pungging, Kabupaten
Mojokerto, Jawa Timur. PT. PAKERIN memiliki 3 unit produksi kertas yaitu unit
1, unit 2 dan unit 3. Pada unit 3 memproduksi jenis kertas industri yaitu
corruguting medium dan core board.
Bahan baku pembuatan pembuatan kertas corruguting medium adalah
kertas bekas dan karton box bekas yang didapat dari lokal dan import dari USA,
negara di benua Eropa, negara di benua Asia dan waste limbah dari pabrik karton
box.
Proses pembuatan kertas secara umum melalui tiga tahap utama yaitu :
Stock Preparation (SP) merupakan proses pengolahan bahan baku secara mekanis
menjadi bubur kertas, Paper Machine (PM) yaitu proses pembentukan bubur
kertas menjadi lembaran kertas secara continue dan pemotongan sesuai ukuran
permintaan konsumen serta finishing merupakan proses akhir dari rangkaian
proses pembuatan kertas yang meliputi penyeleksian, pengemasan, dan lain-lain.
Pada proses pembuatan kertas, mula-mula bahan baku yaitu kertas karton
bekas dan kertas bekas dihancurkan sampai berbentuk bubur. Kemudian bubur
kertas dibentuk menjadi lembaran kertas. Lembaran kertas yang masih basah
kemudian ditekan yang bertujuan untuk mengurangi kadar air. Setelah itu
dilakukan pengeringan dengan dilewatkan pada dryer. Kertas yang telah
dikeringkan kemudian pada bagian permukaan kertas dibuat menjadi lebih halus
dan licin. Di bagian akhir kertas dipotong dan digulung sesuai dengan permintaan.
Kapasitas produksi kertas PT. PAKERIN mencapai 1.400 ton/hari.
Pemasarannya meliputi daerah Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Bali, dan
daerah yang lain. Produk dari PT. PAKERIN juga diekspor ke luar negeri
antara lain : Hongkong, Singapura, Taiwan, Vietnam, dan Filipina.
BAB I
PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang


Pabrik Kertas Indonesia atau yang lebih dikenal dengan nama “PT.
PAKERIN” adalah salah satu industri besar yang memproduksi kertas di
Indonesia. Sesuai dengan izin pendirian No 62 /A/sp.01/BKPM/1977 tanggal
10 Juni 1977, PT. PAKERIN memulai produksinya pada tahun 1978 serta
bergerak dalam produksi paper, kertas Duplex, kraft dan medium dengan
tujuan memenuhi kebutuhan dalam dan luar negeri.
Pada tahun 1980 PT. PAKERIN mulai mendirikan PM (Paper Machine)
II yang selesai pada tahun 1981. PM II mulai memproduksi kertas pada
pertengahan tahun 1981. Dengan semakin meningkatnya penjualan serta laba
perusahaan, PT. PAKERIN juga semakin berkembang dan terus melakukan
ekspansi usahanya. Pada awal tahun 1985 PT. PAKERIN mendirikan PM III
yang bertujuan untuk memproduksi kertas jenis kraft linier dan kraft medium
serta memulai produksinya pada November 1985.
Pada tahun 1992 pabrik ini mulai mendirikan PM V yang bersamaan
dengan pembangunan unit utilitas yang diberi nama CoGen I. PT. Saat ini PT.
PAKERIN telah memiliki enam unit PM, yaitu :PM I, PMII, PM III, PM V,
PM VI, PM VII dimana proses pendiriannya dilakukan secara bertahap. PT.
PAKERIN kemudian melakukan Continuous Digester untuk kayu pada bulan
November 1995. Pada awal tahun 1996 pabrik ini mulai mendirikan PM VI
dan PM VII yang digunakan untuk memproduksi kertas jenis corruguting
medium dan core board. Pembangunan PM VI dan VII bersamaan dengan
pembangunan CoGen II. PM VII dan CoGen II beroperasi pada Juni 1997,
sedangkan PM VI mulai memproduksi kertas pada bulan Agustus 1997.
Dalam rangka mengekspansi bisnisnya PT. PAKERIN mendirikan
pabrik kertas di daerah lain yang juga di kabupaten Mojokerto, di daerah
Jawa Barat serta di luar negeri.
I.2. Lokasi dan Tata Letak Pabrik
PT. PAKERIN terletak di desa Bangun, Kecamatan Pungging,
Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Pabrik ini menempati lahan dengan luas
sekitar 26 hektar. Kabupaten Mojokerto dipilih sebagai lokasi pabrik dengan
beberapa pertimbangan antara lain:
1. Bahan baku
Bahan baku yang digunakan dalam proses pembuatan kertas
diperoleh dari dalam maupun luar negeri. Lokasi pabrik yang dekat dengan
Kota Surabaya sebagai kota pelabuhan memberi kemudahan dalam
penyediaan bahan baku dari dalam maupun luar negeri.
2. Air
Air merupakan faktor yang sangat penting karena proses pembuatan
kertas membuuhkan air dalam jumlah yang besar. Kebutuhan air diperoleh
dari sungai Brantas yang berada di belakang pabrik, dimana air tersebut
diolah di Water Treatment Unit sesuai dengan standar yang diperlukan.
3. Tenaga Kerja
Tenaga kerja yang dibutuhkan di PT. PAKERIN berupa tenaga ahli
atau tenaga kasar. Penduduk mojokerto yang padat mempunyai potensi
untuk penyediaan tenaga kerja. Selain itu lokasi pabrik dekat dengan kota
Surabaya sehingga lapangan pekerjaan tersedia yang mana juga dapat
mengurangi angka penggangguran.
4. Lokasi
PT. PAKERIN yang dekat dengan kota Surabaya (40 km),
sehingga pemasaran hasil produksi ke luar negeri dan penyediaan bahan
baku dari luar negeri dapat terpenuhi dengan mudah karena kota Surabaya
merupakan kota pelabuhan dan perdagangan. Letak perusahaan ini
berbatasan dengan Kota Krian di sebelah utara, Kota Mojosari di sebelah
selatan, Kota Sidoarjo di bagian timur dan Kota Mojokerto di sebelah
barat.
Tata letak pabrik PT. PAKERIN disusun berdasarkan :
1. Urutan proses produksi PT. PAKERIN dimana letak bangunan pada pabrik
disesuaikan dengan jalannya aliran proses produksi dari awal sampai
akhir. Sebagai contoh bangunan Stock preparation (SP) berurutan dengan
Paper Machine (PM) karena proses berjalan dari SP ke PM.
2. Kemudahan distribusi utilitas dalam menjalankan proses produksi.
3. Efisiensi kerja untuk mencapai target yang telah ditentukan.
4. Pertimbangan kenyamanan, keamanan dan keselamatan kerja. Sebagai
contoh bangunan untuk utilitas diletakkan di belakang pabrik untuk
menghindari resiko apabila terjadi kecelakaan di suatu unit, sehingga
mengurangi kemungkinan untuk membahayakan daerah lain.

PT. PAKERIN memiliki beberapa bangunan yang memiliki fungsinya


masing-masing. Bangunan yang ada dalam pabrik ini antara lain:
1. Bangunan untuk kantor yang memiliki fungsi sebagai tempat untuk
melakukan berbagai kegiatan administrasi, kantor untuk pimpinan dan staf
serta perpustakaan.
2. Kantin yaitu bangunan yang menyediakan makanan untuk karyawan.
3. Bangunan untuk laboratorium yang berfungsi sebagai tempat untuk
melakukan uji analisa terhadap produk yang dihasilkan.
4. Bangunan untuk proses industri yang meliputi:
a. Unit Stock Preparation
b. Unit Paper Machine
c. Unit utilitas
d. Bagian maintenance mesin-mesin
e. Unit finishing
f. Gudang penyimpanan produk
g. Gudang penyimpanan bahan baku
h. Penyimpanan bahan kimia
I.3. Kegiatan Usaha
PT. PAKERIN memproduksi kertas dengan jenis yang berbeda beda
anatara lain coated duplex board, kertas kraft linier, corrugating medium
(CM) dan core board (CB) dengan bahan baku kertas bekas, kardus bekas
dan pulp.
Hasil produksi di unit 3 kemudian dijual dengan ukuran dan gramatur
berbeda-beda yang disesuaikan dengan permintaan konsumen. Untuk
gramatur dari produk corrugating medium berkisar antara 125 dan 150
gram/m2 sedangkan gramatur dari produk core board berkisar antara 350 dan
500 gram/m2.

I.4. Pemasaran
Untuk pemasaran hasil poduksi kertas corrugating medium (CM) dan
core board (CB) dikemas dengan cara dibentuk roll atau gulungan dengan
ukuran yang disesuaikan dengan pesanan. Ujung-ujung dari gulungan/roll
corrugating medium dan core boarddiikat dengan menggunakan tali/band
plastik. Berat produk juga sesuai dengan ukuran gulungan kertas. Untuk
produkcore board pada pelanggan tertentu baik lokal maupun ekspor
meminta agar core board yang telah dipesan untuk dibungkus dengan
menggunakan plastik.

I.4.1. Operasional Pemasaran


Kantor pemasaran PT. PAKERIN berada di jalan Kertopaten no. 3
Surabaya. Beberapa orang dari tenaga pemasaran dipekerjakan untuk
menawarkan dan menjual hasil produksinya di luar negeri.
Daerah pemasaran atau penjualan PT. PAKERIN mencakup banyak
daerah antarai lain Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat serta daerah-daerah
lainnya, selain itu produk PT. PAKERIN juga diekspor ke luar negeri yaitu
Hongkong, Singapura, China, Philipina dan Malaysia.
1.4.2.Kegunaan Produk
Ditinjau dari segi kegunaanya, kertas corrugating medium (CM)
digunakan sebagai bahan baku box/sheet di pabrik box/kardus. Kertas CM
digunakan sebagai lapisan tengah pada kardus yang berbentuk gelombang.
Pada core board (CB) digunakan sebagai bahan baku pembuatan gulungan
kertas. Gulungan benang, gulungan kain, alas sepatu dan isian produk lain.

1.5.Batasan Masalah
Pada saat melakukan kerja praktek di PT. PAKERIN, unit yang ditinjau
adalah pembuatan kertas jenis corrugating medium (CM) dan core board
(CB) pada stock preparation dan paper machine, sedangkan unit yang tidak
ditinjau adalah unit pembuatan coated duplex board dan kertas kraft linier.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

II.1. Sejarah Kertas


Peradaban Mesir Kuno menyumbangkan papyrus sebagai media tulis
menulis yang digunakan oleh bangsa Firaun. Penggunaan papyrus sebagai
media tulis menulis ini kemudian menyebar ke seluruh Timur Tengah sampai
Romawi di Laut Tengah dan menyebar ke seantero Eropa, meskipun kala itu
penggunaan papyrus masih dirasakan sangat mahal. Dari kata papyrus lalu
dikenal sebagai paper dalam Bahasa Inggris, paiper dalam Bahasa Belanda,
Bahasa Jerman, Bahasa Prancis serta papel dalam Bahasa Spanyol yang
berarti kertas [1.2].
Dalam sejarah pada tahun 101 masehi peradaban China, seorang
bernama Tsai Lun menyumbangkan kertas yang terbuat dari bambu yang
merupakan tanaman yang mudah didapat di negara China. Kertas kemudian
mulai disebarkan ke Jepang dan Korea seiring dengan penyebaran bangsa
China. Pada tahun 751 M teknik pembuatan kertas jatuh ke tangan bangsa
Arab pada masa Abbasiyah terutama setelah pasukan Dinasti Tang kalah
dalam pertempuran Sungai Talas. Para tawanan perang dipaksa untuk
mengajarkan proses pembuatan kertas kepada bangsa Arab sehingga pada
zaman Abbasiyah, muncul pusat industri kertas di kota Baghdad dan kota
lainnya. Kertas kemudian menyebar ke daerah India dan Eropa lalu menyebar
ke seluruh dunia [3].
Pada tahun 1799, seorang bernama Nicholas Louis Robert menemukan
proses pembuatan lembaran-lembaran menggunakan suatu alat wire screen
yang kini dikenal sebagai mesin Fourdriner. Di tahun 1809 pembuatan mesin
silinder oleh John Dicknison membuat meningkatnya penggunaan mesin
Fourdriner dalam pembuatan kertas-kertas tipis [4.5].
II.2. Bahan Baku Kertas
Bahan baku utama untuk membuat kertas daur ulang adalah kertas dan
karton bekas yang sudah tidak terpakai dan waste pabrik karton [6]. Kertas
dan karton bekas yang digunakan di PT. PAKERIN didapatkan dari dalam
negeri dan luar negeri diantaranya yaitu USA, negara di benua Eropa dan
negara di benua Asia. Jumlah kertas dan karton bekas yang diambil dari
beberapa negara berbeda-beda dan tidak memiliki jumlah bahan baku impor
yang tetap karena kebutuhan bahan baku untuk proses produksi yang tidak
tetap. PT. PAKERIN membutuhkan bahan baku kira-kira sebanyak 1.500
ton/hari dan kebutuhan bahan baku di unit 3 yaitu sebesar 700 ton/hari.

II.3. Pembuatan Corrugating Medium dan Core Board


Corrugating medium merupakan kertas berwarna cokelat dan memiliki
tekstur yang lebih kuat dibandingkan dengan kertas budaya. Corrugating
medium (CM) secara umum digunakan sebagai lapisan tengah pada kardus
yang berbentuk gelombang [7]. Core Board (CB) merupakan kertas berwarna
cokelat yang mirip dengan corrugating medium namun memiliki tekstur dan
sifat yang lebih tebal dan lebih kuat. Secara umum proses pembuatan
corrugating medium (CM) dan core board (CB) meliputi empat tahap antara
lain:
1. Tahap persiapan bubur kertas di unit Stock Preparation (SP).
2. Tahap pembentukan lembaran kertas di unit Paper Machine (PM).
3. Tahap finishing.

II.3.1.Stock Preparation
Stock preparation merupakan tahapan penting pada proses pembuatan
kertas karena tekstur bubur kertas sangat mempengaruhi kualitas kertas
yang akan dihasilkan. Untuk mendapatkan kualitas bubur kertas yang baik
maka pada bubur kertas harus dilakukan pembersihan terhadap barang-
barang pengganggu yang disebut juga dengan proses cleaning. Contoh
kotoran yang terdapat pada bubur kertas seperti pecahan kaca, batuan
berukuran kecil, logam dan lain-lain.
Pada stock preparation terdapat proses cleaning dilakukan dengan
melewatkan bubur kertas melalu tahapan screen dimana lubang screen
dimulai dengan ukuran tertentu dan ukuran tersebut bertahap dari hole yang
paling besar hingga hole yang paling kecil. Proses cleaning ini juga
bertujuan agar bubur kertas memiliki tekstur yang lebih halus sehingga
proses pembentukan kertas pada paper machine akan lebih mudah.
Proses refining juga ditambahkan pada stock preparation yang
berfungsi untuk memperbaiki sifat fiber (bubur kertas) dengan cara fibrilasi.
Setelah proses refining, bubur kertas kemudian dimasukkan ke dalam
chemical chest yang juga diberi larutan alum yang berfungsi sebagai
pengikat fiber serta meningkatkan cobb size value dari kertas. Cobb size
sendiri berarti kemampuan serap kertas terhadap air [8].

II.3.2 Paper Machine


Paper Machine merupakan mesin yang akan mengolah bubur kertas
dari stock preparation untuk menjadi kertas yang siap pakai. Proses pada
paper machine dibagi menjadi empat tahap yaitu:
1. Pembentukan sheet/lembaran kertas yang masih basah.
2. Pengepresan untuk mengurangi kadar air.
3. Pengeringan untuk menghilangkan air yang tersisa.
4. Callendering betujuan untuk melicinkan permukaan kertas.
Pada proses pembuatan corrugating medium dan core board mula-
mula kertas dibentuk menjadi lembaran kertas. Kemudian lembaran kertas
yang masih basah diberi tekanan yang bertujuan untuk mengurangi kadar
air. Setelah itu dilakukan pengeringan dengan cara dilewatkan dryer. Tetapi
untuk produk berupa corrugating medium setelah melewati dryer, kertas
diberikan lapisan coating dan dikeringkan lagi. Kertas yang telah
dikeringkan kemudian pada bagian permukaan kertas dibuat menjadi lebih
halus dan licin. Di bagian akhir kertas dipotong dan digulung sesuai dengan
permintaan konsumen.

Anda mungkin juga menyukai