Anda di halaman 1dari 21

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Seiring perkembangan zaman, rupa, bentuk, dan materi tulisan pun

berbeda. Dulu, banyak orang yang menggunakan batu atau kulit binatang untuk menulis. Pada zaman sekarang , munculah kertas dan pulp. Hampir semua jenis pulp yang digunakan untuk pembuatan kertas bermutu tinggi adalah pulp. Industri kertas merupakan salah satu jenis industri terbesar di dunia dengan menghasilkan 178 juta ton pulp dan 278 juta ton kertas dan karton. Salah satunya adalah PT Kertas Leces (Persero). PT kertas Leces

(persero) merupakan pabrik kertas kedua se-indonesia. Didirikan oleh pemerintahan Belanda pada tahun 1938 dan dikelola oleh NV Papire Fabriek Nijmegan sebelum akhirnya diambil alih oleh pemerintah Indonesia pada tahun 1958, dan saat ini PT Leces (persero) tercatat sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Pada tahun 1982 berdasarkan PP No. 14/1982 jo PP No 13/1996 jo UU No. 9/1996, bentuk perusahaan berubah menjadi perseroan (persero) dengan nama PT Kertas Leces ( persero). Saat ini PT Kertas Leces (persero) telah menggunakan teknologi tinggi untuk berproduksi, kertas bekas dan ampas tebu telah dimanfaatkan sebagai bahan baku untuk pembuatan kertas yang lebih bagus. Beberapa jenis kertas yang di produksi oleh PT Kertas Leces (persero) adalah kertas industry,kertas putih,kertas tulis,kertas cetak,kerts fotocopy dan kerts tissue. Selain untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri,produk PT Kertas Leces (persero) juga telah di ekspor keluar negeri seperti Eropa,Timur Tengah,Asia,Australia dan Selandia Baru. Limbah cair industri pulp dan kertas yang terbuang ke ekosistem di sekitarnya dapat menimbulkan resiko terhadap masyarakat oleh buangan zat kimia berbahaya yang mencemari lingkungan. Oleh karenanya diperlukan suatu strategi minimalisasi limbah yang efektif dan dapat mengurangi biaya produksi sehingga akan meningkatkan efisiensi, kualitas produk dan hubungan yang baik dengan masyarakat serta perbaikan kualitas lingkungan.

Perkembangan PT Kertas Leces (Persero) Pengembangan PT Kertas Leces (persero) diawali pada tahun 1958 ketika pimpinan BAPPIT ( Badan Pusat Penguasa Perusahaan-Perusahaan Industri Dan Tambang Belanda) melakukan penelitian mengenai kemungkinan untuk mengembangkan pabrik yang didasarkan pada pertimbangan-pertimbangn sebagai berikut : 1. Kebutuhan Kertas Masih Tinggi 2. Tersedianya bahan baku damen dan ampas tebu di sekitar pabrik dalam jumlah yang besar. 3. Tersedianya air yang melimpah dengan debit 10.000m3/jam 4. Letak geografis pabrik yang sangat mengutungkan jika di tinjau dari segi bahan baku,pemasaran dan transportasi 5. Tersedianya tenaga kerja Perkembangan dan pertumbuhan PT Kertas Leces (persero) dapat dibagi menjadi beberapa periode : 1. Periode awal mula pendirian (1938-1958) 2. Periode ambil alih dan konsolidasi penguasan Manajemen oleh bangsa Indonesia (1958-1960) 3. Periode persiapan pengembangan tahap 1 ( 1960-1970) 4. Periode optimasi tahap I (1971-1975) 5. Tahap pengembangan tahap II (1976-1978) 6. Periode optimasi tahap II (1978-1981) 7. Periode pembangunan tahap II ( 1979-1984) 8. Periode konsolidasi Menuju Orientasi Penguasaan pasar ( 1987-sekarang)

Visi dan Misi PT Kertas Leces (persero) Visi : Menjadi produsen kertas yang terintegrasi,berwawasan lingkungan dan kuat dalam persaingan global. Misi : 1. 2. 3. Menghasilkan produk yang bermutu dan mampu bersaing di pasar bebas. Meningkatkan produktifitas dan evisiensi yang berkesinambungan. Berorientasi pada keuntungan dan memberikan nilai tambah bagi pemegan g saham 4. 5. Memberikan kesejahteraan kartawan dan peduli terhadap masyarakat sekitar. Perduli terhadap kelestarian lingkungan serta mengutamakan keselamatan dan kesehatan kerja. 6. Mengelola perusahaan dengan prinsip kejujuran,keterbukaan dan tanggung jawab.

Lokasi Pabrik PT Kertas Leces (persero) terletak di kecamatan Leces,Kabupaten Probolinggo 112 km kearah timur Surabaya,12 km selatan Probolinggo atau 114 km dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, 14 km dari pelabuhan Probolinggo dan terletak di tepi jalan raya Surabaya-jember atau banyuwangi. Pemilihan lokasi tersebut didasari dengan pertimbangan : a. Kondisi musim dan iklim daerah Leces. Daerah sekitar PT Kertas Leces ( persero) merupakan daerah pertanian dengan suhu konstan sekitar 30C sepanjang siang dan malam dengan variasi sekitar 2C,sangat sesuai untuk penyimpanan bahan baku curah hujan mendekati 1500mm per tahun dengan kelembaban 80% dengan variasi sekitar 5%.

b.

Penyediaan (supplay) air. PT Kertas Leces ( persero) dekat dengan sumber mata air Ronggojalu dengan debit air 10000 m3/jam. Selain itu juga terdapat suber mata air cadangan yaitu dari Sumber Kramat yang terletak juga tidak jauh dari pabrik.

c.

Bahan Baku Baggase dan karton bekas sebagai bahan baku produksi kertas di PT Kertas Leces (persero) mudah didapat di daerah sekitar pabrik. Baggase tersebut dapat diperoleh dari pabrik-pabrik gula yang terletak tidak begitu jauh dari pabrik, diantaranya Gula Pajarakan Probolinggo.

d.

Transportasi PT Kertas Leces (persero) yang di tepi jalan raya utama Surabaya-JemberBnyuwangi memudahkan proses distribusi bahan baku dan hasil produksi. Selain jalan raya, pabrik ini ju8ga dilewati jalur rel kereta api (KA) sehingga jalur distribusi semakin lancar.

Keselamatan dan kesehatan (K3) Berdasarkan UU No.1/1970 tentang keselamatan kerja maka PT Kertas Leces (persero) membangun satu unit BK3 (Badan Keselamatan dam Kesehatan Kerja). Badan ini dirintis sejak tahun 1989 dan berdiri sesuai dengan SK Direksi No 49/Kpts-Up/L/IX/89 dan bertujuan untuk : 1. Mencegah atau mengurangi terjadinya kecelakaan, kebakaran, peledakan, penyakit akibat kerja dan pencemaran lingkungan. 2. Mengamankan mesin,instalasi,peralatan kerja,bahan baku dan hasil dan hasil produksi yang dapat menimbulkan kecelakaan atau gangguan kesehatan. 3. Menciptakan lingkungan dan tempat kerja yang aman,nyaman dan sehat sehingga setiap karyawan dapat bekerja secara produktif dan sungguhsungguh dan serta terjamin keselamatannya.

Pelaksanaan K3 yang ada di PT Kertas Leces meliputi: 1. 2. Manajemen tingkat atas berupa pengarahan dan kebijakansanaan. Unit keselamatan kerja yang membntu pembuatan kebijaksanaan dan menerangkan berbagai hal pelaksanaan kebijaksanaan. 3. Pengawas K3 yang mengawasi kegiatan K3 yang diterapkan dengan SK No.30/1988. 4. Kewajiban membayar ASTEK bulanan bagi karyawan tetap,sedangkan untuk karyawan harian dibayar oleh perusahaan.

Distribusi Produk Distribusi hasil produk PT Kertas Leces (persero) mencakup wilayah dalam dan luar negeri. Penjualan di dalam negeri meliputi hampir seluruh wilayah Indonesia , antara lain : Jakarta , Bandung , Makassar, Surabaya , Malang , Bali , dan Kalimantan Barat. Harga yang di tawarkan disesuaikan dengan biaya transportasi. Distribusi hasil produk PT Kertas Leces (persero) ke luar negeri antara lain meliputi: Lebanon, UniEropa, Jepang, Taiwan, Australia, Iran, Hongkong, Srilanka, Malaysia, Thailand, India, Nigeria. Pengawasan produk untuk luar negeri ini berbeda pengemasan nya untuk pedistribusian dalam negeri,hal ini didasari oleh jauhnya transportasi dan kapasitas kemasan produk yang dipesan.

Bidang Usaha PT Kertas Leces (persero) merupakan salah satu perusahaan BUMN yang bergerak dalam bidang industrikertas. Beberapa jenis kertas yang diproduksi oleh PT Kertas Leces (persero) adalah sebagai berikut : 1. Kertas Industri Kertas industry pada unit paper Plant I dengan kapasitas 30 ton/hari. Kertas industry meliputi kertas medium liner,kertas karton,dan kertas duplek yang

biasa digunakan kardus. Kertas ini memiliki gramature tinggi (lebih dari 100 gr/m2 dengan lembar kertas produksi 2,4m. 2. Kertas Putih Kertas putih diproduksi pada Unit Paper II dengan kapasitas produksi 70ton/hari. Kertas putih yang diproduksi meliputi jenis cyclostyle, gambar, BG, BCMG, dan kertas karton jenis lainya. Range gramature kertas produksi 70-180 gr/m2 . lembar kertas produksi 2,4m. 3. Kertas Tulis,Kertas Cetak dan Kertas Fotocopy Kertas tulis ,cetak dan fotocopy di produksi di Unit Paper III dengan kapasitas 200 ton/hari. Kertas fotocopy yang dihasilkan memiliki gramature 70/80 gsm. 4. Kertas Tissue Kertas Tissue di produksi di Unit Paper IV dengan kapasitas 30ton/hari. Jenis kertas yang dihasilkan Paper Plant IV meliputi : Toilet Tissue dengan gramature 15-21 gsm. Tissue ini terdiri dari 2 macam yaitu ply dan 2 ply. Napkin Tissue dengan gramature 21-22gsm. Towel Tissue ( Tissue Handuk) dengan gramature 25-4 gsm. Facial Tissue (Tissue wajah) dengan gramature 12-15 gsm. MG (Machine Gloss0 dengan gramature 17-19gsm.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Kertas adalah bahan yang tipis dan rata yang dihasilkan dengan kompresi serat yang berasal dari pulp. Pulp merupakan suatu bahan yang berupa kumpulan serat alam. Serat yang biasa digunakan adalah serat yang alami dan mengandung selulosa dan hemiselulosa. Kertas memiliki berbagai jenis berdasarkan penggunaannya yaitu kertas bungkus, kertas tisu, kertas cetak, kertas tulis dankertas koran. 1. 2. 3. 4. 5. Kertas bungkus : untuk semen, kertas, lilin. Kertas tisu : sigaret, karbon, tisu wajah. Kertas cetak : untuk buku cetak. Kertas tulis : HVS. Kertas koran : koran.

Pada saat ini, sampai 97% kertas dunia dan board diproduksi dari pulp kayu, dan 85% pulp kayu ini berasal dari cemara, firs, pinus-konifer, dan tumbuhan berdaun jarum lainnya. Dinding kayu dari kayu-kayu lunak yang lebih banyak digunakan dalam produksi pulp memiliki 40-45 % berat selulosa, 15-25% berat sem helulosa dan 26-30% berat lignin. Bahan dasar pembuatan kertas adalah pulp. Pulp dibuat dari serat tumbuhan yang merupakan bahan terbarukan. Sebenarnya ada banyak bahan yang dapat dijadikan bahan baku pembuatan kertas, misalnya rami, bambu, dan berbagai macam daun, biji katun, dan serat kayu dari pepohonan. Pada prinsipnya, bahan baku pembuatan kertas adalah selulosa yaitu suatu bahan serat (fibrous material) yang merupakan penyusun utama dinding sel tumbuhan dan terutama terdapat pada bagian batang, daun, dan tangkai buah dari pada pohon. Bahan dasar pembuatan kertas dapat diklasifikasikan menjadi dua golongan, yaitu golongan kayu dan nn kayu.

Bahan Baku Pembuatan Kertas Bahan baku pembuatan kertas dibagi menjadi 2,yaitu bahan baku utama dan bahan baku penunjag. Bahan baku utama merupakan sumber serat yang akan membentuk kertas,sedangkan bahan baku panjang merupakan bahan bahan baku yang digunakan sebagai bahan penolong dalam pembuatan kertas.

1.

Bahan Baku Utama Sebelum dibentuk menjadi kertas, bahan baku diproses terlebih dahulu

menjadi Pulp. Bahan utama dalam pembuatan pulp kertas adalah selulosa dalam bentuk serat. Serat selulosa diperoleh dari berbagai jenis tanaman kayu atau non kayu. Hampir semua tanaman yang mengadung selulosa bias digunakan untuk pulp kertas,namun permasalahannya apakah bahan baku tersebut cukup ekonomis dan mudah untuk diperoleh atau tidak. Slain dari tanaman,serat dapat juga diperoleh dari kertas bekas (waste paper) . 2. Tumbuhan Berkayu Dari segi penggunaan nya,kayu dapat dibagi menjadi dua golongan besar yaitu : Kayu Daun Lebar ( hard wood) Kayu dan daun lebar atau sering disebut kayu daun merupakan jenis kayu yang berasal dari pohon berdaun lebar,umunya menggugurkan daun pada musim kemarau. Kayu jenis ini memiliki serat selulosa yang pendek yaitu 2MM. Pulp kayu yang dihasilkan dari kayu jenis ini disebut LBKP (long leave belleach kraft pulp) dalam sistematika tumbuhn,kayu,daun,tergolong dalam kelas dicotyl edonous.contoh tumbuhan yang merupakan jenis ini adalah albiziah falcataria (albiziah) eucalypeus (ecaliptus), dan acacia. Kayu daun Jarum (soft wood) Kayu daun jarum atau sering disebut kayu jarum merupakan jenis kayu yang berasal dari pohon berdaun jarum. Kayu jenis ini memiliki serat selulosa yang lebih panjang yaitu 7-8 mm. pulp kayu yang dihasilkan dari kayu jenis ini disebut NBKP (nade leaf bleach kraft pulp ) jenis pohon ini selalu hijau dan tidak menggugurkan daun. Contoh tumbuhan yang termasuk golongan ini antara lain, pinus,dan Agadist (dammar) Tumbuhan Non Kayu Serat yag digunakan untuk bahan baku pulp dapat berasal dari berbagai bagian tumbuh-tumbuhan, seperti kulit,batang,tangkai buah/biji maupun daun.

Kertas Bekas ( serat sekuder) Semakin langkah nya bahan baku sumber serat primer (serat langung daru

tumbuhan mendorong pemanfaatan kertas bekas. Dari berbagai jenis kertas dan karton sebagai bahan baku pulp. Sebelum digunakan kertas bekas diolah terlebih dahulu untuk memisahkan serat-seratnya dari bahn bahan lain,sehingga diperoleh serat yan g dapat digunakan kembali sebagai bahan baku pulp (haroen dan sugestty 1997). Komponen Dalam Bahan Baku Utama Secara umum, komponen kimia yang terkandung didalam bahan baku anatara lain, selulosa,heniselulosa,lignin,zat ekstraktif, dan mineral. Kadar komponen kimia yng terkandung dalam bahan baku berbeda-beda tergantung pada jenis kayu ato bukan kayu. 3. Bahan Baku Penolong Selain bahan baku utama, bahan baku penolong juga diperlukan dalam pembuatan kertas. Bahan baku penolong merupakan bahan-bahan kimia yang ditambahkkan secara langsung, sat prosespembuatan kertas. Bahan penolong berfungsi dalam pengendalikan sifat-sifat kerta agar sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan beberapa contoh bahan penolong yang sering digunakan didalam industri kertas antara lain : a. Retention Agent Digunakan untuk memperkuat ikatan antara serat dengan filler agar serat tidak banyak terbuang, b. Bahan pengisi / filler Filler mempunyai fungsi yang beragam,antara lain memperbaiki kelincinan, menambah derajat putih,meningkatkan opasitas, memperbaiki kemampuan cetak pada kertas yang dihasilkan, mengatur penyerapan tinta pada permukaan lembaran kertas dan menaikan kepadatan kertas. Beberapa jenis filler yang ssering digunakan yaitu : a. Kaolin ; untuk menambah opasitas,meningkatkan kelicinan kertas,dan meningkatkan derajat putih. b. CaCO3 ( Kalsium Karbonat )

c.

Titan Dioksida ; untuk bahan pengisi untuk kertas yang mempunyai sifat khusus terhadap opasitas dan derajat putih.

c.

Optical brightening agent (OBA) OBA berfungsi untuk memberikan efek fluorescence pada kertas sehingga membuat kertas terlihat lebih cerah.

d. Sizing Agent Sizing Agent befungsi sebagai meningkatkan kualitas kertas dengan melincinkan dan meratakan permukaan kertas. e. Biocide Berfungsi untuk mengendalikan lender,mengendalikan tumbuhan bakteri,jamur dan sebagainyaagar tidak menurunkan kualitas kertas. f. Pewarna Digunakan untuk memberikan efek warna pada kertas agar tidak terlalu putih. g. Pati Berfungsi untukmembentuk ikatan-ikatan antara satuan-satuan dalam struktur lembaran.

Proses Pembuatan Pulp Pulp merupakan hasil pemisahan serat dari kayu atau tanaman berserat

lainnya. Pulp selanjutnya akan digunakan sebagai bahan baku pembuatan berbagai jenis kertas. Proses pembuatan pulp secara komersial dapat diklarifikasikan menjadi 3 jenis yaitu : a. b. c. Proses mekanis Proses semikimia Proses kimia

Pemilihan jenis proses tergantung pada spesies kayu yang tersedia dan penggunaan akhir dari pulp yang di produksi.

Proses Mekanik Prinsip dari pembuatan pulp secara mekanik adalah dengan melarutkan lignin yang mengikat selulosa satu sama lain. Pembuatan pulp secara mekanik dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu sistem penggerindan dan penggilingan. Kedua cara tersebut dapat dilakukan dengan metode-metode yang bervariasi, yang cukup popular antara lain Stone Groundwood (SGW), Refiner Mechanical Pulping (RMP), Thermomechanical Pulping (TMP), dan Chemi-

Thermomechanical Pulping (CTMP). 1. Stone Groundwood (SGW) Pembuatan pulp mekanis yang peretama kali dkenal adalah proses pulp kayu asah yang dilakukan dengan menggunakan mesin gerinda. Di dalam proses ini, blok kayu yang telah dikuliti ditekan di antara permukaan kasr dan abrasif dari batu gerinda dalam media air. Kekuatan tekan batu gerinda mampu mengubahkayu penggerindaan: Pembukaan serat Grits pada batu gerinda berfungsi untuk mengurikan serat kayu. Ketajaman grits, ukuran batu gerinda dan kecepatan pergeseran kayu dengan batu mempengaruhi proses pembukaan serat. Pengasahan Kumpulan serata yang telah terurai digilinf menjadi bagian yang lebih kecil. Pengasahan ditentukan oleh kehalusan prmukaan batu gerinda. 2. Refiner Mechanical Pulping (RMP) Pada proses ini, serpih kayu digilig dengan refiner berbentuk cakaram. Jenis refiner yang biasa digunakan ad 3 macam, yaitu Single Disc Refiner, Twin Disk Refiner, dan Counter Rotating Disc Refiner. 3. Thermomechanical Pulping (TMP) Proses ini merupakan modifikasi dari proses RMP, dengan memanaskan serpih terlebih dahulupada temperatur sekitar 100 C sebelum penggilingan. Tujuan dari pemanasan adalah untuk melunakkan serpih agar mudah digiling dan menjadi kumpulan serat. Mekanisme yang terjadi di

serat mudah diuraikan. Proses TMP memiliki beberapa keuntungan dibandingkan proses RMP. Energi refining pada proses TMP lebih rendah karena pemanasan awal. Selain itu pulpyang dihasilkan lebih kuat, bersih, dan memiliki kandungan serat panjang lebih banyak. 4. Chemi Thermomechanical Pulping (CTMP) Proses CTMP merupakan modifikasi dari proses TMP yaitu dengan adanya perlakuan bahan kimia sebelum pemanasan dan penggilingan yang bertekanan. Penambahan bahan kimia mengakibatkan bahan baku menjadi lebih lunak, mudah digiling, dan serat lebih mudah terurai. Penambahan bahan kimia mengakibatkan komponen kimia kayu seperti lignin dan ekstraktif akan sedikit terlarut. Bahan kimia yng sering digunakan adalah Na2SO3 untuk kayu jarum dan NaOH untuk kayu daun. 5. Proses Semi Kimia Proses semi kmia merupakan proses gabungan dari proses mekanik dan kimia. Tahap awal dari proses ini adalah pengolahan bahan baku dengan menggunakan bahan kimia untuk memutuskan ikatan lignin dan selulosa. Tahap selanjutnya adalah pengolahan secara mekanik.

BAB III PEMBAHASAN

1. Spesifikasi peralatan Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai spesifikasi peralatan yang ada unit pembuatan kertas khususnya pada paper machine V beserta fungsinya secara mekanik. Tabel 1.1 Spesifikasi Peralatan di Unit Paper Machine V No. 1. Peralatan Pulper (Alat membuat bubur kertas) 2. Deflaker Menggiling dan menguraikan serat dalam bentuk flake (serpihan) ke bentuk fiber (serat). 3. Doubel Refiner (Penghalus cakram ganda) 4. High Cleaner pembersih padatan) 5. Triming Refiner Menyeragamkan panjang serat sehingga panjang formasi (Alat pembentukan kertas lebih baik. Density Menghilangkan (Alat densitasnya. impuritis kasar berasarkan perbedaan Disc Mengkondisikan serat agar berbentuk serabut (fibril). Fungsi Mensuspensikan lembaran pulp.

pemangkas) 6. Centri Cleaner Memisahkan impuritis yang halus berdasarkan beda jenis. (Alat pembersih dan pengendapan) 7. Deculator Menghilangkan excess udara dan pulp sebelum masuk ke head box. 8. Pressure Screen Memisahkan serat halus dari serat kasar dan menghilangkan (Ayakan bertekanan) kotoran dari pulp hasil saringan dari centricleaner.

9.

Head (Kotak persediaan)

Box Membentuk stock pulp menjadi lembaran kertas basah.

10.

Wire

Part Membentuk lembaran basah dan mengurangi kandungan air secara gravitasi.

(Bagian kawat) 11. Press (Bagian pengepresan) 12. Dryer (Bagian pengeringan) 13. Callander

Part Mengurangi kandungan air dalam web dengan proses penekanan dan meningkatkan densitas.

Part Mengurangi kadar air dengan menggunakan sistem penguapan menggunakan steam.

Menghaluskan,

melicinkan

dan

meratakan

permukaan

lembaran serta menaikkan densitas kertas. 14. Mixer (Tong pengaduk) 15. Machine Vat Menstabilkan laju atau aliran pulp. Vat Mengaduk dan mencampur pulp agar homogen dan

menampung bahan dari stock preparation.

(Tong mesin) 16. Roller (Penggulung) 17. Rewinder Memotong da menggulung roll dengan ukuran tertentu sesuai dengan pesanan. 18. Wrapping (Pembungkus) Membungkus roll kertas yang akan dipasarkan. Menggulung kertas hasil produksi.

Tabel 1.2 Spesifikasi Peralatan di Unit Finishing No. 1. Perlatan CrossCutter (Pemotong silang) Fungsi Memotong kertas menjadi lembaran degan ukuran yang diinginkan.

2.

Spesifikasi Bahan. Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai spesifikasi bahan yang digunakan

dalam proses pembuatan kertas dengan Unit Paper Machine V yang meliputi bahan baku dan bahan penolong (aditif). Penggunaan bahan baku dan bahan (aditif) disesuaikan dengan standart dan hasil produksi yang dicapai. Apabila terjadi produksi kertas yang tidak sesuai target maka komposisi bahan baku dan bahan aditif perlu distandarkan atau dilakukan perubahan. No. 1. 2. Bahan Bagase LBKP Fungsi Sebagai bahan baku kertas dari ampas tebu. (long Sebagai bahan baku kertas dari kayu.

leave belleach kraft pulp)


3. 4. Broke CaCO3 Sebagai bahan baku kertas. Sebagai pengisi celah serat dan meningkatkan kemampuan penyerapan tinta serta menaikan berat jenis kertas. 5. Retention Agent Sebagai bahan pembantu pemisahan air di wire part sera (Agen retensi) mengendalikan muatan listrik dari dalam stock sehingga mencapai surface strenght yang baik. 6. AKD Meningkatkan daya tahan kertas terhadap air sehingga kertas tidak blobor. 7. Tapioka Sebagai pelicin permukaan kertas dan meningkatkan surface strenght. 8. OBA (Optical Untuk mencerahkan dan memutihkan kertas.

brightening agent)
9. 10. 11. Anti slime Pergasol Zat anti foam Untuk mencegah timbulnya bakteri pada suspensi pulp. Sebagai zat warna. Untuk mengurangi busa.

Limbah adalah zat yang merugikan, sesuatu yang dianggap tidak bernilai oleh manusia dan dalam jumlah melampaui batas optimum akan mengakibatkan perubahan pada alam serta lingkungan (Soeriaatmaja, 1981). Menurut Sugiharto (1990), dengan ditingkatkannya pembangunan industry maka akan menimbulkan efek samping yang berupa limbah. Limbah tersebut terbagi atas tiga macam yaitu: a) Limbah padat b) Limbah cair c) Limbah gas Pengolahan limbah gas dilakukan di masing-masing plant. Pengolahan limbah di PT Krtas Leces (Persero) mengalami perkembangan sesuai dengan perkembangan pabriknya, yaitu: - Tahun 1940-1974, air limbah langsungdibuang ke sungai. - Tahun 1974-1984, air ditampung dahulu pada bak-bak pengendapan lalu dibuang ke sungai. - Tahun 1984-1986, pengolahan air limbah mulai meningkat dengan dibangunnya mekanikal screening. - Tahun 1986-sekarang, lebih meningkat lagi dengan adanya pengolahan air limbah secara biological treatment pada Effluent Treatment Plant (ETP). Pada PT Krtas Leces (Persero), pengolahan limbah melalui beberapa tahap yaitu: 1) Tahap pertama yaitu pre-treatment yang bertujuan untuk memisahkan zat padat kasar baik yang berat maupun ringan yang ada pada limbah. Pre-treatment terdiri dari screening, mixing, grit removal dan effluent pumpimg pit. a) Screening bertujuan untuk memisahkan benda-benda kasar yang terbawa. Ada dua macam perlakuan, yaitu: penyaringan halus dan penyaringan kasar. b) Mixing tank berfungsi mencampur limbah menjadi satu, baik yang asam maupun yang basa dengan pH yang berbeda dan didapatkan pH yang mendekati netral. c) Grit removal bertujuan untuk memisahkan grit yaitu pasir dan partikel mineral yang lain untuk menghindari terbentuknya deposit (endapan) pada saluran pipa dan mencegah adanya abrasi pada pompa. d) Effluent pumping pit bertujuan untuk meratakan kondisi aliran air limbah yang masuk ke sistem. 2) Tahap kedua yaitu primery treatment yang terdiri dari primery settling tank dan secondary treatment yang meliputi biological treatment, secondary clarifier dan pengolahan lumpur.

a) Primery settling tank berfungsi untuk mengendapkan partikel-partikel diskrit secara gravitasi. Partikel ini adalah partikel yang selama proses pengendapannya tidak mengalami perubahan ukuran, bentuk dan berat. b) Secondary clarifier meliputi pengolahan biologi dan pengendapan II Biological treatment bertujuan untuk mengurangi senyawa organic terlarut dalam air limbah. Pengolahan ini merupakan pengolahan limbah yang terpenting pada industri pulp dan kertas yang meliputi beberapa sistem antara lain sistem aerasi dan sistem lumpur aktif. Selanjutnya yaitu secondary clarifier yang berfungsi untuk mengendapkan suspended solid yang tersisa. Dan proses yang terakhir adalah pengolahan lumpur, proses ini bertujuan untuk mereduksi volume lumpur dengan cara memisahkan air yang terdapat dalam lumpur sebelum dibuang.

BAB IV DAFTAR PUSTAKA

Munaris, C. E. dan Rizkah B. A. 2010. Laporan PKL di PT Kertas Leces(Persero). Malang: Politeknik Negeri Malang Sari, S dan Selfia N. 2005. Laporan PKL Pada Sub Unit Rencan dan Evaluasi Produksi PT. Kertas Leces (Persero). Malang: Politeknik Negeri Malang

Sani, A. H. dan Muhammad H. 2010 Laporan PKL di PT Kertas Leces (Persero) Leces Probolinggo. Malang: Polteknik Negeri Malang

MAKALAH KERTAS PT KERTAS LECES (PERSERO) PROBOLINGGO

Disusun oleh: Akwila Ardian Devina Dwiki Imania Nurina Sani Intan Ziyadatur Lela Dian P. (1131410100) (1131410005) (1131410089) (1131410009) (1131410096)

DINAS PENDIDIKAN KOTA MALANG POLITEKNIK NEGERI MALANG Oktober, 2012

Anda mungkin juga menyukai