Anda di halaman 1dari 15

Benefit-Cost Analysis in Infrastructure Development of Coal Railway

Transportation in East Kalimantan Province

(Benefit-Cost Analysis Dalam Pembangunan Infrastruktur


Perkeretaapian Di Provinsi Kalimantan Timur)

Mustamina Maulani1, Dinda Annissa Larasati2, Yanif Dwi Kuntjoro2


1
Petroleum Engineering Department, Universitas Trisakti, Jakarta
2
Program Ketahanan Energi, Fakultas Manajemen Pertahanan, Universitas Pertahanan, Bogor

Sari
Benefit-Cost Analysis (BCA) merupakan analisis tentang perhitungan manfaat dan biaya pada rencana pembangunan
yang digunakan untuk membuat keputusan publik yang akan berimbas pada kesejahteraan masyarakat. Pemerintah Provinsi
Kalimantan Timur sedang membangun infrastruktur perkeretaapian yang bekerjasama dengan PT. Kereta Api Borneo (PT
KAB) perwakilan untuk Indonesia dari Russian Railways (RZhD) untuk mengangkut batubara. Penelitian ini menganalisis
manfaat serta biaya yang diperoleh dari pembangunan kereta api tersebut berdasarkan faktor-faktor keekonomiannya.
Diharapkan dapat meningkatkan ketahanan energi regional. Manfaat dengan adanya proyek pembangunan infrastruktur
kereta api untuk sektor batubara di Provinsi Kalimantan Timur, yaitu antara lain memiliki infrastruktur energi yang ramah
lingkungan dalam rangka pembangunan nasional sesuai dengan RPJMN. Meningkatkan pendapatan nasional bagi
pemerintah pusat maupun daerah karena rangsangan import yang tinggi. Meningkatnya investor asing atau lokal untuk dapat
menanamkan modal di Indonesia. Penghematan biaya angkut batubara, penghematan waktu dan kemudahan pengiriman
batubara, dan menciptakan lapangan pekerjaan baru yang dapat berimbas pada kesejahteraan masyarakat. Biaya yang
timbul akibat dari pembangunan kereta api untuk sektor batubara ini, yaitu antara lain biaya investasi yang dikeluarkan untuk
pembangunan yang terdiri dari biaya perawatan, biaya operasional dan biaya lain sebagainya, membuka lahan, peraturan
pemerintah yang tumpang tindih, lingkungan sekitar. serta biaya perawatan dan memberikan pengarahan pada masyarakat
sekitar.

Kata-kata kunci: Benefit-Cost Analysis (BCA), Infrastruktur energi, Perkeretaapian, Kalimantan TImur, Ketahanan Energi.

Abstract
Benefit-Cost Analysis (BCA) is an analysis of the calculation of benefits and cost of development plans that are used to make
public decisions that will impact on the welfare of society. East Kalimantan provincial government is building railway
infrastructure in cooperation with PT. Railway Borneo (PT KAB) representative for Indonesia from Russian Railways (RZhD)
to transport coal. This study analyzed the benefits and costs derived from the construction of the railway was based on
economical factors. Is expected to enhance regional energy security. And cost benefit analysis used to evaluate the use of
economic resources so that scarce resources can be used efficiently, because the government has many programs or projects
to be implemented while the costs are very limited. Benefits to the railway infrastructure development projects for the coal
sector in the province of East Kalimantan, among others, have environmentally friendly energy infrastructure in the context of
national development in accordance with RPJMN. Increase national income for central and local governments due to the
stimulation of high import. Increased foreign or local investors to be able to invest in Indonesia. Coal transportation cost
savings, time savings and ease of delivery of coal, and create new jobs that can impact on people's welfare. Costs arising from
the construction of the railway to the coal sector by, among others, the cost of investment incurred for the construction
consisting of maintenance costs, costs of operations and so forth, open land, government regulations overlap, the surrounding
environment. and maintenance costs and provide guidance on the surrounding community.

Keywords: Benefit-Cost Analysis (BCA), energy infrastructure, Railways, East Kalimantan, Energy Security

* Dinda Annissa Larasati (corresponding author):


E-mail: dindaaniara@gmail.com

I. PENDAHULUAN Timur didasarkan pada keberlangsungan dan


Kalimantan Timur merupakan memiliki ketahanan energi dalam memanfaatkan sumberdaya
persebaran batubara hampir di setiap kota di batubara. Menurut Kementrian Sumber Daya dan
Provinsi Kalimantan Timur dengan total 12.880,02 Mineral Indonesia, cadangan batubara Indonesia
juta ton (Dirjen Listrik dan Pemanfaatan Energi, diperkirakan habis 83 tahun mendatang dengan
2016). Rencana penyediaan energi di Kalimantan asumsi tingkat produksi stabil (Indonesia
Investment, 2016). Dengan target semacam itu perlu ijin pembahasan
Dengan banyaknya potensi batubara yang lahan atau ijin pinjam pakai karena akan melewati
dimiliki oleh Kalimantan Timur, maka banyak hutan lindung yang tentu saja harus tetap dijaga
perusahaan menanam investasinya dengan harapan kelestariannya. Dalam UU No. 32 tahun 2009
akan mendulang keuntungan dari pemanfaatan tentang AMDAL dijelaskan pada pasal 15 bahwa
batubara tersebut. Batubara di Indonesia dengan dampak dan/atau resiko lingkungan hidup meliputi
tingkat kualitas rendah hingga yang tinggi peningkatan alih fungsi kawasan hutan dan/atau
dibutuhkan untuk kebutuhan domestik dan ekspor. lahan. Sehingga pembangunan infrastruktur ini
Kebutuhan domestik dengan melihat grafik 1.2 berkaitan dengan resiko lingkungan hidup
masih didominasi untuk pembangkit sebesar 3.202 dikemudian hari. Permasalahan lainnya adalah
juta TOE dan diurutan kedua untuk industri sebesar bahwa proyek ini akan menjadi akselerasi dari
1.325 juta TOE pada tahun 2035. Sehingga percepatan eksploitasi batubara Kaltim. Dengan
kebutuhan domestik tersebut harus dipertahankan angkutan yang murah dan cepat akan membuat
dan disimpan agar Indonesia tidak mengalami batubara semakin lancar diekspor, respon
krisis energi batubara di masa yang akan datang perusahaan tambang tentang hal ini tentu saja akan
dan akan berimbas pada pemanfaatan batubara meningkatkan kapasitas produksinya. Ini perlu
pada sektor elektrifikasi Indonesia. diwaspadai dan diawasi sehingga cadangan
Dengan kebutuhan domestik dan ekspor yang batubara Indonesia di Kalimantan Timur tidak
banyak maka dibutuhkan infrastruktur yang cepat habis.
mendukung untuk pengiriman batubara tersebut.
Salah satu permasalahan energi batubara yang
dialami Kaltim terdapat pada infrastruktur bidang
transportasi energi batubara yaitu pengiriman yang
melewati sungai Mahakam dan Barito. Transportasi
batubara dengan menggunakan kapal menyebabkan
rusaknya Daerah Aliran Sungai (DAS). Selama ini
jutaan ton batubara diangkut menggunakan kapal
tongkang besar melewati sungai-sungai di
Kalimantan. Untuk sampai ke sungai, batubara dari
tambang di Kutai dan sekitarnya harus diangkut
menggunakan truk-truk besar yang tentu saja
memakan waktu yang banyak dan biaya yang lebih
besar serta berakibat pada rusaknya jalan-jalan
yang ada sehingga menghambat aktivitas
masyarakat. Oleh sebab itu, Pemerintah Provinsi
Kalimantan Timur sedang membangun
Gambar 1 Jalur Kereta Api yang akan Dibangun
infrastruktur perkeretaapian yang bekerjasama
dengan PT. Kereta Api Borneo (PT KAB)
Tujuan penelitian ini antara lain menganalisis
perwakilan untuk Indonesia dari Russian Railways
faktor-faktor keekonomian yang mendukung
(RZhD) untuk mengangkut batubara.
pembangunan infrastruktur kereta api di
Dalam memorandum saling pengertian tentang
Kalimantan Timur secara dasar manfaat (benefit)
kerjasama antara Pemerintah Provinsi Kalimantan
atau biaya (cost). Mengetahui bahwa pembangunan
Timur dengan PT. KAB dan Moscow State
kereta api untuk sektor batubara di Kalimantan
University of Railway Engineering pada tanggal 1
Timur lebih memberikan manfaat daripada biaya
Juli 2014 sebanyak 150 warga Kalimantan dikirim
secara kualitatif. Mengetahui dampak
untuk dilatih mengenai teknologi kereta api Rusia
pembangunan kereta api terhadap peningkatan
di Federal State Budgetary Educational Institution
ketahanan energi regional. Memberikan saran dan
of Higher Professional Education, Moscow State
masukan kepada pihak-pihak terkait tehadap
University of Railways Enggineerings. Kerjasama
pembangunan tersebut di masa yang akan datang.
ini menggunakan sistem Kemitraan Pemerintah
Untuk mengembangkan komponen-komponen
Swasta (PPP) yang bertujuan untuk menjamin
pengukuran yang cocok dengan sampel dengan
efektivitas pelatihan staf nasional Indonesia demi
terlebih dahulu mengeksplorasi secara kualitatif
tujuan pelaksanaan proyek jalur kereta api khusus.
(wawancara) dan menggunakan informasi untuk
Nilai investasi yang ditanamkan oleh RZhD
merancang komponen yang kemudian dapat diuji
mencapai Rp 72 Triliun pada perlintasan jalur
dengan cara kuantitatif.
selatan sepanjang ±203 km dengan target selesai
dalam kurun waktu lima tahun. Perlintasannya akan
II. METODE PENELITIAN
melewati 4 (empat) kabupaten/kota di Kaltim, yaitu
Desain penelitian ini menggunakan metode
Kutai Barat 80 km, Paser 40 km, Penajam Paser
kualitatif. Data sekunder dalam penelitian ini
Utama (PPU) 70 km dan Balikpapan 10 km.
merupakan data kuantitatif diperoleh dari data
olahan yang bersumber dari instansi dan lembaga Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Timur,
baik pemerintah maupun swasta yang terkait. Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah
Benefit-Cost Analysis (BCA) dibagi menjadi 2 Provinsi Kalimantan Timur, PT. Kereta Api
(dua) jenis, secara keekonomian dan sosial. Dalam Borneo dan perusahaan swasta yang diwakili oleh
jurnal ekonomi oleh Prest dan Turvey (1965) PT. Gunung Bayan Pratamacoal, Tbk.
menyebutkan bahwa penentuan dalam proses BCA Data kuesioner untuk mendukung data
adalah memaksimalkan nilai sekarang dari semua wawancara (tahap pertama). Komponen yang
manfaat daripada semua biaya. Model BCA mereka menjadi dasar pertanyaan pada kuesioner dirancang
didasarkan pada teori ekonomi modern dan berdasarkan wawancara peneliti kepada
menguraikan empat kunci sukses untuk mengatasi narasumber. Kuesioner yang dibagikan juga kepada
masalah serta mensukseskan BCA, yaitu: narasumber awal agar terjadi connecting
a. Lebih banyak mana biaya dan manfaat yang (menyambung).
dimasukkan;
b. Bagaimana biaya dan manfaat akan dievaluasi; III. HASIL DAN PEMBAHASAN
c. Memotong manfaat dan biaya dari waktu ke Profil Kalimantan Timur
waktu untuk mendapatkan nilai hari ini dan Pulau Kalimantan adalah pulau terbesar nomor
masa depan; dan 3 (tiga) dunia dan nomor 1 (satu) di Indonesia.
d. Apa kendala yang relevan. Pulau Kalimantan terletak di utara Pulau Jawa dan
Analisis manfaat dan biaya digunakan untuk sebelah barat Pulau Sulawesi. Pulau Kalimantan
mengevaluasi penggunaan sumber - sumber memiliki 5 (lima) provinsi, yaitu Kalimantan Barat,
ekonomi agar sumber yang langka tersebut dapat Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan,
digunakan secara efisien, sebab pemerintah Kalimantan Utara dan Kalimantan Timur. Salah
memiliki banyak program atau proyek yang harus satu provinsi yang banyak memiliki potensi yang
dilaksanakan sedangkan biaya yang tersedia sangat melimpah adalah Kalimantan Timur.
terbatas (Mangkoesoebroto, 1994). Dengan analisis Kalimantan Timur memiliki luas wilayah
ini pemerintah menjamin penggunaan daratan 12.726.752 Ha dan luas pengelolaan laut
sumber-sumber ekonomi yang efisien dengan 25.656 km2 (tabel 4.1) terletak diantara koordinat
memilih program-program yang memenuhi kriteria antara 20 25’LS - 20 33’ LU dan antara 1130
efisiensi. Analisis manfaat dan biaya merupakan 44’-1190 00’ BT. Kalimantan Timur mempunyai
alat bantu untuk membuat keputusan publik dengan total luas wilayah sekitar yang terdiri dari daratan
mempertimbangkan kesejahteraan masyarakat. Ada dan laut. Wilayah Provinsi Kalimantan Timur
dua pihak yang menaruh perhatian pada analisis berada di pulau besar Kalimantan yang sangat luas
ini, pertama para praktisi teknis dan ekonom yang dengan berbagai keanekaragaman karakteristik
berperan dalam mengembangkan metode analisis, wilayah seperti kawasan perkotaan, perbatasan,
pengumpulan data dan membuat analisis serta pedalaman terpencil, pegunungan, pesisir dan
rekomendasi. Kedua, pemegang kekuasaan kepulauan. Wilayah ini lah yang menjadikan
eksekutif yang berwenang untuk membuat Kalimantan Timur sebagai pemilik potensi
peraturan dan prosedur untuk melaksanakan terbanyak di seluruh Kalimantan. Diantaranya
keputusan publik (Prasetya, 2012). adalah perkebunan, peternakan, pertanian,
pariwisata, perikanan dan kelautan, pertambangan
dan migas, kehutanan hingga industri.
Kalimantan Timur berada pada jalur
transportasi internasional, berbatasan dengan Selat
Makassar dan Laut Sulawesi yang merupakan Alur
Laut Kepulauan Indonesia II (ALKI II) yang
menghubungkan daerah Utara ke arah Selatan
Samudera Hindia. Bagi Kalimantan Timur posisi
ALKI II sangat bernilai strategis baik ditinjau dari
aspek ekonomi maupun politis karena akan
membuka peluang berkembangnya pelabuhan besar
dan standar internasional yang dapat mendorong
perkembangan ekonomi daerah dan nasional.
Gambar 2. Kerangka Pemikiran Penelitian
Secara administratif Provinsi Kalimantan Timur
memiliki batas wilayah sebelah utara berbatasan
Data wawancara didapatkan dari pakar
dengan Kalimantan Utara, sebelah Timur
beberapa instansi yang berkaitan dengan topik
berbatasan dengan sebagian (12 mil) Selat Makasar
penelitian, diantaranya; Pemerintah Provinsi
dan Laut Sulawesi, sebelah Selatan berbatasan
Kalimantan Timur, Dinas Pertambangan dan
dengan Provinsi Kalimantan Selatan dan sebelah
Energi Provinsi Kalimantan Timur, Dinas
barat berbatasan dengan Provinsi Kalimantan
Perhubungan Provinsi Kalimantan Timur, Badan
Tengah dan Provinsi Kalimantan Barat serta
Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Timur,
Negara Bagian Serawak Malaysia Timur. lingkungan.
Misi Provinsi Kalimantan Timur adalah:
a. Mewujudkan kualitas Sumber Data Manusia
Kalimantan Timur.
b. Mewujudkan daya saing Ekonomi yang
berkerakyatan berbasis SDA dan Energi
terbarukan.
c. Mewujudkan infrastruktur dasar yang
berkualitas bagi masyarakat secara merata.
d. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang
professional dan berorientasi pada pelayanan
publik.
e. Mewujudkan kualitas lingkungan yang baik dan
sehat serta berperspektif perubahan iklim.

Tabel 1 Pembagian Luas Wilayah Provinsi


Kalimantan Timur

Sumber: Peta Wilayah Kerja Statistik (BPS, 2012)

Gambar 3 Peta Provinsi Kalimantan Timur

Provinsi ini mempunyai topografi


bergelombang dari kemiringan landau sampai
curam degan ketinggian berkisar antara 0-1500
meter diatas permukaan laut dengan kemiringan Sumber: Bappeda, 2016
0-60 persen. Daerah dataran rendah pada umumnya
dijumpai pada kawasan sepanjang sungai. Dilihat Potensi Energi Batubara Kalimantan Timur
dari topografi, sebagian besar atau 43,35% wilayah Salah satu potensi energi yang sampai saat ini
daratan termasuk dalam kemiringan diatas 40% dan menjadi primadona bagi Kalimantan Timur adalah
43,22% terletak pada ketinggian 100-1000 meter batubara. Kalimantan Timur memiliki 7 (tujuh)
diatas permukaan laut, sehingga pemanfaatan lahan kabupaten yang mana disemua kabupaten memiliki
di Provinsi Kalimantan Timur harus potensi batubaranya masing-masing. Berikut adalah
memperhatikan lahan tersebut. tabel nama kota/kecamatan yang memiliki potensi
Sedangkan daerah perbukitan dan pegunungan besar batubara menurut Dirjen Listrik dan
memiliki ketinggian rata-rata lebih dari 1000 meter Pemanfaatan Energi tahun 2016:
diatas permukaan laut dengan kemiringan 300%, Secara umum potensi batubara inilah yang
terdpat dibagian barat laut yang berbatasan membuat pemerintah Provinsi Kalimantan Timur
langsung dengan wilayah Malaysia. Kondisi melakukan pembangunan kereta api agar
topografi tersebut sangat berpengaruh terhadap mempermudah dalam pengirimannya. Penjualan
peluang budidaya suatu jenis komoditi, potensi dan batubara di tahun 2015 oleh PT. Gunung Bayan
persediaan air, dinamika hidrologi dan kerentanan Pratamacoal untuk ke Asia dan Eropa mencapai
terhadap erosi. 6.616.353 ton. Data tersebut untuk satu perusahaan
Penduduk Kalimantan Timur tahun 2003 saja yang berada di Kalimantan Timur, ada lebih
berjumlah 2.311.162 jiwa, tahun 2010 berdasarkan dari 80 perusahaan lain dalam tahap operasi
hasil sensus penduduk mencapai 3.047.500 jiwa. produksi yang memiliki penjualan yang juga tidak
Dengan demikian dalam kurun waktu tersebut sedikit. Ini membuktikan bahwa tidak cukup hanya
jumlah penduduk Kalimantan Timur meningkat menggunakan peran dari jalan darat dan sungai
sebesar 736.338 jiwa, dengan pertumbuhan untuk pengangkutan batubara yang letaknya berada
penduduk setiap tahunnya rata-rata 3,60%. Adapun di pedalaman wilayah Kalimantan Timur tersebut.
jumlah penduduk tahun 2013 sebanyak 3.300.517 Maka, Kalimantan Timur membutuhkan alat
jiwa dengan komposisi penduduk menurut jenis transportasi baru yang lebih efisien dan ramah
kelamin terdiri dari penduduk laki-laki 1.731.820 lingkungan yaitu kereta api.
jiwa (52,47%) dan penduduk perempuan 1.568.697 Dilihat dari portal minerba-esdm, Harga
jiwa (47,53%). Batubara Acuan (HBA) saat ini dalam penjualan
Visi Provinsi Kalimantan Timur adalah langsung yang berlaku tanggal 1 Februari 2017
mewujudkan Kaltim sejahtera yang merata dan hingga 28 Februari 2017 pada titik serah penjualan
berkeadilan berbasis agroindustri dan energi ramah secara Free on Board diatas kapal pengangkut
(FOB vessel) adalah sebesar US$ 83,32 per ton. Rencana Pembangunan Kereta Api Batubara
Harga ini turun 3,37% dibandingkan HBA bulan Kalimantan Timur sebagai lumbung energi
Januari yang mencapai US$ 86,23 per ton. Dan nasional menyimpan kekayaan alam yang sangat
jauh menurun dari bulan Desember 2016 dimana banyak baik energi tak terbarukan maupun energi
HBA mencapai US$ 101,69 per ton. Ini terbarukan. Kalimantan Timur memiliki
dikarenakan permintaan untuk memenuhi perekonomian dan potensi energi yang paling
persediaan energi listrik negara Tiongkok dimusim banyak diantara Provinsi Kalimantan lainnya.
dingin. Dimana mereka melakukan pembatasan Struktur ekonomi Kalimantan Timur yang paling
produksi domestik sehingga mereka harus impor mendominasi adalah dari sektor pertambangan.
untuk memenuhi kebutuhan. Tapi harga ini masih PDRB Kalimantan Timur 2015 menunjukkan
lebih baik dari Februari 2016 yang hanya mencapai bahwa sektor ekonomi yang sangat berperan dalam
US$ 50,92 per ton, naik signifikan sebesar US$ pembentukan PDRB Kalimantan Timur adalah
32,4 atau naik 63%. sektor pertambangan (44,91%), industri
pengolahan (20,72%), konstruksi (8,26%) dan
Tabel 2 Persebaran Potensi Batubara di Kalimantan sektor pertanian (7,62%). Cadangan sumberdaya
Timur batubara di Kalimantan tahun 2011 sebesar 51,9
Miliar Ton dan Kalimantan Timur menyumbang
Potensi 37,5 Miliar Ton untuk kebutuhan dalam dan luar
Nama Kota/
No (dalam juta negeri. Untuk kelapa sawit pengembangan
Kecamatan
ton) produktivitas akan dititikberatkan dengan
1 Sangata 3.472 intensifikasi dan secara bertahap, ekspor CPO akan
2 Busang 281 difokuskan pada produk intermediate dan hilir.
Permintaan batubara dan kelapa sawit yang
3 Damai 61 dibutuhkan membuat lokasi tambang batubara dan
4 Berau 2.645,76 hutan kelapa sawit semakin inland (menjorok ke
5 Sukodadi 88 pedalaman), sehingga memerlukan pengembangan
6 Petangis 90,1 jaringan atau sistem transportasi untuk dapat
7 Pasir 1.050,4 membawa sumber energi tersebut keluar secara
efektif dan efisien. Pengembangan sistem
8 Bontang 1.249,7 transportasi tersebut berupa pengembangan
9 Rusuh 170,64 prasarana jalan dan jembatan, prasarana
10 Perian 45,1 perhubungan darat, laut dan udara serta
11 Pengandan 172 pengembangan jaringan kereta api. Pengembangan
12 Sesayap 34,3 jaringan transportasi tersebut diharapkan dapat
membangun interkonektivitas regional Kalimantan
13 Sambutan 49,39 yang tidak hanya di Kalimantan Timur tetapi juga
14 Waro 169 Provinsi Kalimantan lainnya yaitu membangun
15 Muara Muyung 3,09 koridor ekonomi Pulau Kalimantan.
16 Tenampak 9,07 Awal rencana trase perkeretaapian Kalimantan
17 163,27 Timur terbagi dalam 4 (empat) rute, yaitu:
Muara Koman
- Rute I dari Muara Tuhup – Kalipapak – Kota
18 Tanah Kuning 166,92 Bangun – Samarinda sampai Balikpapan
19 Kuaro 34,4 sepanjang 361 km. Pembangunan rel kereta api
20 Samarinda 43,23 ini adalah hasil studi perencanaan Minestry of
21 Sadjau 415,91 Economy Trade and Industry (METI) dari
22 65,44 Jepang tahun 2006. Proyek ini tercantum dalam
Kamiorang
dokumen KPS tahun 2011 dengan kategori
23 Argosari 17 potensial lingkup pekerjaan pembangunan jalur
24 Penoon 1.245,49 kereta serta kelengkapan fasilitas penunjang
25 Balikpapan 43,41 operasinya. Kebutuhan nilai investasi mencapai
26 Muar Badak 352,79 US$ 484,20 juta. Rute ini menghubungkan
27 31,85 antara 2 (dua) provinsi yaitu Kalimantan
Santan
Tengah dan Kalimantan Timur dengan outlet di
28 Batu Sopang 1,85 Balikpapan, namun perkembangan proyek ini
29 Muara Kedang 521,4 belum ada.
30 Baiduri 65 - Rute II dari Muara Wahau sampai Lubuk
31 Kitadin 99,51 Tutung sepanjang 150 km. Proyek inrastruktur
32 22 ini kerjasama antara Pemerintah Provinsi
Sembara
Kalimantan Timur dan Ras AL-Khaimah
Total 12.880,02 Minerals and Metals Investments (RMII), Uni
Emirat Arab dengan nilai investasi mencapai
US$ 900 juta.
- Rute III dari Tabang sampai Lubuk Tutung
sepanjang 185 km. Proyek ini akan
diinvestasikan dari perusahaan swasta Indonesia
oleh PT. Gunung Bayan dengan nilai proyek
lebih dari US$ 1 Miliar. Rute ini akan
terhubung dengan Kawasan Industri dan
Pelabuhan Internasional (KIPI) Maloy.
- Rute IV dari Puruk Cahu sampai Tahung Isuy
sepanjang 203 km. Proyek ini bekerjasama
dengan Kalimantan Rail PTE Ltd (Russian
Railways) dengan nilai investasi mencapai US$
2,4 Miliar. Proyek ini diklaim dapat
menampung ± 2.500 tenaga kerja lokal.
Sumber: Distamben, 2016
Awalnya rute ini hanya akan digunakan untuk
mengangkut batubara, namun kedepannya tidak Gambar 4 Rencana Jalur Kereta Api Batubara di Provinsi
hanya mengangkut barang tapi juga Kalimantan Timur
penumpang. Infrastruktur ini juga mendukung
kawasan industri Kariangau. Untuk koridor jalur kereta api terdapat 3 (tiga)
skenario yang ditawarkan oleh pihak pengembang
Dari semua rute yang sudah direncanakan dan (PT. KAB) untuk menghubungkan daerah-daerah
seiring berjalannya waktu banyak perubahan dan yang dipisahkan oleh rel, yaitu:
re-plan pada pembangunan kereta api di 1. Girder Overpass:jalur kereta api diletakkan
Kalimantan Timur. Diantaranya adalah ditanah seperti biasa dan membangun jembatan
pembangunan jalur Utara dan Selatan, dimana jalur (jalan) untuk kendaran lain diatasnya (penopang
utara menghubungkan dari Maloy (Kutai Timur) jalan). Dan juga dibangun jalan darat lain
menuju Tabang (Kutai Kartanegara) dan jalur disebelah kiri rel kereta api agar dapat
selatan dari Kutai Barat menuju Balikpapan. Untuk dimanfaatkan oleh kendaraan lain seperti biasa
jalur utara oleh investor asal Rusia, Blackspace dan terdapat interaksi yang aman bagi lalu
melalui anak perusahaan PT. Surya Ganda lintas kereta api dan kendaraan lain.
Manajemen Teknik Indonesia (SGMTI) pada bulan 2. Overpass of corrugated pipes: jalur kereta api
Desember 2016 melakukan groundbreaking di diletakkan ditanah seperti biasa namun dibuat
Maloy dimana lokasi ini strategis karena dibangun dalam bentuk terowongan sehingga dapat
dekat Kawasan Ekonomi Khusus Maloy Batuta menguatkan jembatan (jalan) diatasnya (jalan
Trans Kalimantan (KEK MBTK) yang memiliki dari pipa logam bergelombang dengan penutup
pelabuhan internasional. Jalur ini menurut rencana struktur jala). Seperti scenario 1 (satu) bahwa
terbagi dua tahap, pertama akan dibangun terdapat jalan darat lain disebelah kiri rel kereta
sepanjang 195 km, kedua 125 km dengan total 320 api.
km. 3. Railway girder underpasses: jalur kereta api
Untuk jalur selatan, investasi dari perusahaan diletakkan diatas jalan darat (penopang rel
BUMN Rusia yaitu, Russian Railways dengan anak kereta api). Jenis ini lebih banyak menggunakan
perusahaan PT. Kereta Api Borneo (KAB). biaya daripada jalur rel yang dibuat ditanah.
Groundbreaking untuk jalur ini juga sudah
dilakukan oleh Presiden Joko Widodo pada bulan Koridor kanan jalur kereta api dengan lebar 70
Maret 2016, tetapi pengerjaan rel nya belum hingga 150 meter termasuk diantaranya, semua
dilakukan karena PT. KAB ingin memulainya dari pekerjaan tanah untuk jalur kereta api dan jalan
pelabuhan di Kawasan Buluminung, Penajam Paser akses (galian dan timbunan, teras bangku dan
Utara yang sudah dilakukan pengerjaannya dari timbunan tanah), semua struktur untuk garis bujur
bulan Desember 2016. Kedua jalur ini sama-sama dan lintas drainase (lubang penampung, parit
memiliki ijin pembangunan kereta api barang saluran air dan gorong-gorong), semua struktur
(batubara) dan saling bersinergi untuk dapat (jembatan dan jalan, lalu lintas untuk komoditas
mewujudkan adanya infrastruktur kereta api di lokal dan untuk hewan), jalur transmisi listrik yang
Kalimantan Timur. Harapan adanya kereta api di memanjang dengan tranformator daya dan fasilitas
Kalimantan Timur akan menjadi motor protektif dan keamanan (pelindung kebisingan) jika
menggerakan ekonomi daerah dan menimbulkan perlu.
efek domino terhadap wilayah yang dilalui oleh Semua jalan yang ada dipersimpangan dengan
kereta api yang tidak hanya untuk barang rel kereta dan jalan akses akan diatur untuk
(batubara) tapi juga multifungsi, yaitu menjadi memudahkan lalu lintas melewati jalur kereta di
kereta api penumpang. berbagai tingkatan yang akan memberikan koneksi
yang tetap bagi daerah-daerah yang dipisahkan rel, Umum dan Energi Provinsi
inteaksi yang aman bagi lalu lintas kereta api dan Kalimantan Timur
jalan dan peluang bagi populasi untuk Narasumber 5: Kepala Badan Lingkungan Hidup
memanfaatkan jalan akses. Pembangunan ini akan Provinsi KalimantanTimur
menyediakan sebanyak mungkin underpass dalam Narasumber 6: Kepala Perwakilan PT. Kereta
berbagai jenis sesuai kebutuhan untuk menjaga Api Borneo di Provinsi
semua hubungan usaha dan sosial. Kalimantan Timur
Narasumber 7: Direktur PT. Gunung Bayan
Analisis Data Pratamacoal
4.2.1 Faktor Keekonomian
Dalam pembangunan infrastruktur harus 4.2.2. Manfaat (Benefit)
berdasarkan perhitungan secara finansial dan secara Perhitungan manfaat dalam suatu perencanaan
keekonomian. Secara finansial, dihitung pembangunan untuk mengetahui tujuan akhir
berdasarkan NPV (net present value), PP (payback adanya pembangunan tersebut dikemudian hari.
period), ROI (return of investment) dan IRR Pada dasarnya komponen manfaat dibagi dalam 2
(internal rate of return) yang didapatkan dari biaya (dua) jenis, yaitu berwujud (tangible) dan tidak
pengeluaran yang sudah diperhitungkan dan berwujud (intangible). Perbedaan pada keduanya
dipersiapkan oleh pengembang. Keterbatasan untuk adalah dapat dihitung dalam bentuk satuan nilai
mendapatkan data sebenarnya (real data) menjadi uang atau tidak. Manfaat berwujud contohnya
kendala untuk dapat memperhitungkan dan kenaikan harga barang atau kenaikan produksi,
menyelesaikan penelitian. Oleh sebab itu, dengan sedangkan manfaat tidak berwujud lebih
perhitungan berdasarkan keekonomiannya terhadap ditekankan pada manfaat sosial seperti dapat
pembangunan ini maka harus diketahui terlebih membantu masyarakat sekitar.
dahulu faktor-faktor keekonomiannya secara Setelah dilakukan wawancara dan mendapatkan
keseluruhan dan mendalam. faktor keekonomiannya, langkah selanjutnya
Untuk mengetahui yang menjadi faktor adalah memberikan nilai dalam bentuk skala Likert
keekonomian dari pembangunan perkeretaapi di agar didapatkan data berupa angka sehingga
Provinsi Kalimantan Timur ini maka dilakukan mempermudah dalam perhitungannya (kuantifisir).
wawancara kepada 7 (tujuh) orang yang terkait Skala :
langsung dalam mengatur kebijakan pembangunan Skala 1: Sangat Tidak Bermanfat
tersebut dan mengetahui secara langsung Skala 2: Tidak Bermanfaat
perkembangan pembangunnya. Dari wawancara Skala 3: Sedikit Tidak Bermanfaat
yang sudah dilakukan di ibukota Provinsi Skala 4: Sedikit Bermanfaat
Kalimantan Timur, Samarinda, pada bulan Oktober Skala 5: Bermanfaat
2016, maka didapatkan hasil 10 (sepuluh) Skala6: Sangat Bermanfaat
komponen manfaat dan biaya sebagai berikut:
Setelah dilakukan kuantifisir pada data
a. Pertumbuhan Ekonomi wawancara, berikutnya adalah memisahkan antara
b. Efisiensi faktor yang dapat memberikan manfaat (benefit)
c. Lapangan Kerja dan faktor yang merupakan biaya (cost). Faktor
d. Konektifitas Antar Daerah keekonomian berdasarkan benefit dari
e. Penerimaan Masyarakat pembangunan infrastruktur kereta api menurut para
f. Teknologi Kereta Api narasumber di Provinsi Kalimantan Timur adalah
g. Komitmen Pemabangunan pertumbuhan ekonomi, efisiensi, lapangan kerja,
h. Pembebasan Lahan konektifitas antar daerah, penerimaan masyarakat
i. Regulasi dan komitmen pembangunan oleh investor.
j. Lingkungan Keenam faktor tersebut dirangkai
menjadi sebuah pernyataan yang diberikan kepada
7 (tujuh) orang yang terkait langsung dalam narasumber pada bulan Februari 2017 melalui via
pembangunan ini sekaligus yang menjadi telepon and e-mail untuk memudahkan dalam
narasumber utama adalah sebagai berikut: pengumpulan data. Dengan menggunakan metode
Narasumber 1: Gubernur Provinsi Kalimantan kuesioner yang diberikan kepada 7 (tujuh)
Timur narasumber sebelumnya, hanya 5 (lima) kuesioner
Narasumber 2: Kepala Dinas Perhubungan yang dikembalikan. 5 (lima) narasumber tersebut
Provinsi KalimantanTimur adalah Kepala Dinas Perhubungan Provinsi
Narasumber 3: Kepala Bidang Transportasi Kalimantan Timur, Kepala Bidang Transportasi
Darat Dinas Perhubungan Darat Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan
Provinsi Kalimantan Timur Timur, Kepala Dinas Pertambangan Energi dan
Narasumber 4: Kepala Bidang Pertambangan Mineral Provinsi Kalimantan Timur, Kepala Dinas
Umum Dinas Pertambangan Badan Lingkungan Hidup dan Kepala Perwakilan
PT. Kereta Api Borneo (PT. KAB) untuk biaya berwujud adalah biaya operasional, biaya
Kalimantan Timur. Hasil perhitungan rata-rata dari persiapan operasi, biaya proyek dan lain
10 pertanyaan adalah sebagai berikut: sebagainya. Biaya tidak berwujud misalkan
rusaknya lahan yang dijadikan tempat proyek,
Manfaat (Benefit) polusi dan lain sebagainya.
Dari hasil wawancara diketahui faktor
5,8 keekonomian dari segi biaya mencakup kendala
5,6
5,6 tekhnologi perkeretaapian, pembebasan lahan,
5,4 5,4 5,4 regulasi peraturan dan kerusakan lingkungan.
5,4 5,3
5,2 Keempat faktor tersebut dirangkai menjadi sebuah
Jawaban

5,2 pernyataan yang diberikan kepada narasumber pada


5,0 bulan Februari 2017 melalui via telepon dan e-mail
4,8 untuk memudahkan dalam pengumpulan data.
4,8 Metode kuesioner digunakan untuk memudahkan
4,6 dalam menghitung faktor keekonomian dalam segi
biaya tersebut. Dari hasil kuesioner dan dihitung
4,4 rata-rata, maka didapatkan hasil sebagai berikut:

Pertanyaan Biaya (Cost)


Sumber: hasil olah peneliti 3,5
3,0
3,0 2,6
Gambar 5 Hasil rata-rata kuesioner pada Manfaat 2,4 2,5
(Benefit) 2,5
2,0 1,8
Jawaban

Jika dilihat pada grafik 4.3, pertanyaan 1,5


kelima yaitu penerimaan masyarakat adalah yang 1,0
paling rendah sebesar 4,8 dan yang paling tinggi
0,5
adalah pertanyaan keempat yaitu konektifitas antar
daerah sebesar 5,6. Hal ini dapat dianalisis bahwa 0,0
Cost Cost Cost Cost Rata-rata
kemungkinan pertama, penerimaan masyarakat
masih rendah karena pembangunan infrastruktur Pertanyaan
tersebut bagi masyarakat masih merupakan impian
Sumber: hasil olah peneliti
yang sulit untuk diwujudkan sehingga berimbas
pada kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah Gambar 6 Hasil rata-rata kuesioner pada Biaya (Cost)
daerah yang juga masih rendah untuk mewujudkan
impian masyarakat Kalimantan Timur tersebut. Hasil tersebut memperlihatkan bahwa biaya
Kemungkinan yang kedua adalah masyarakat ragu tertinggi yang timbul adalah kerusakan lingkungan
akan rencana pembangunan ini karena sebesar 3,0 diikuti pembebasan lahan sebesar 2,6
pembangunannya melewati hutan dan dapat kemudian regulasi peraturan sebesar 2,4 dan yang
mengurangi keindahan Pulau Kalimantan yang terendah adalah kendala tekhnologi perkeretaapian
terkenal sebagai paru-paru dunia. Berbeda dengan sebesar 1,8. Hal ini dapat dianalisis bahwa
pertanyaan bahwa pembangunan kereta api ini akan lingkungan menjadi kendala utama dalam
memberikan konektifitas antar daerah secara pembangunan kereta api di Kalimantan Timur.
signifikan. Ini dibuktikan dengan nilai manfaat Kemungkinan kerusakan lingkungan dikhawatirkan
paling tinggi berdasarkan kuesioner yang akan mengganggu ekosistem alam secara regional
diberikan. Harapan untuk terhubungnya setiap maupun global. Walaupun hal ini dapat dicegah
kabupaten dengan kereta api sangat tinggi, baik dengan adanya AMDAL yang sudah dilakukan
oleh skala regional maupun nasional. Walaupun oleh pengembang sebelum dilakukannya
manfaat yang disimpulkan berdasarkan wawancara pembangunan tersebut.Berbeda dengan kendala
sebelumnya memiliki nilai manfaat yang tekhnologi perkeretaapian yang memiliki nilai
berbeda-beda, tetap saja hasil rata-rata dari keenam biaya yang rendah, pengenalan tekhnologi
pertanyaan tentang manfaat tersebut masih jauh perkeretaapian ini bekerja sama dengan beberapa
dari biaya sosial yang timbul. universitas di Rusia untuk warga Kalimantan
Timur belajar disana selama 5 (lima) tahun sebagai
4.2.3. Biaya (Cost) SDM utama dalam menjalankan (operator) kereta
Seperti penjelasan manfaat diatas, pada biaya api tersebut. Karena semua tekhnologi dari
ada biaya berwujud (tangible) dan biaya tak pembangunan sampai kereta apinya didatangkan
berwujud (intangible). Perbedaan pada keduanya langsung dari Rusia untuk Kalimantan Timur.
adalah letak pada ukuran satuan nilai uang. Contoh Sehingga wajar jika Kalimantan Timur
memberikan beasiswa dari Kalimantan Timur
Cemerlang kepada pemuda/i yang ingin dan Tabel 4.4 Sumber daya dan cadangan batubara
qualified untuk belajar di Rusia pada bidang di Pulau Kalimantan tahun 2016
perkeretaapian.

0.00

595.37 1,041.20 2,432.40 423.34 520.36 943.70


11,299.92 3,805.64 2,849.22 17,954.78 910.76 1,090.57 2,001.33
0.00 4,739.10 4,402.79 9,141.89 1,308.49 3,961.76 5,270.25
13,680.45 13,049.18 15,401.10 42,130.73 2,760.01 4,434.93 7,194.94
Terkira Terbukti Total
Cadangan (juta ton)
4.2.4. Benefit-Cost Analysis
Penggabungan antara benefit dan cost diatas

0.00
menghasilkan grafik 4.5 dimana dapat dilihat pada
hasil rata-rata kedua ukuran. Dimana rata-rata
manfaat sebesar 5,3 dibandingkan rata-rata biaya

0.00
adalah 2,5. Hal ini dapat dianalisis bahwa manfaat
masih terbilang jauh lebih tinggi dibanding biaya
yang timbul. Sehingga pembangunan kereta api di
Kalimantan Timur memberikan manfaat yang lebih

489.24
Total
besar daripada biaya.

Sumberdaya (juta ton)

4.70
Benefit-Cost

Tereka Tertunjuk Terukur


6,0
5,4 5,25,4 5,6 5,4 5,3
5,0 4,8

6.85
4,0
Jawaban

3,0
3,0 2,6 2,4 2,5

477.69

795.83
1,8
2,0

1,0

0,0

Kalimantan Kalimantan Selatan


Kalimantan Tengah
Benefit
Benefit
Benefit
Benefit
Benefit
Benefit
Rata-rata

Rata-rata
Cost
Cost
Cost
Cost

Kalimantan Timur
Kalimantan Barat

Kalimantan Utara
Provinsi

Pertanyaan
Sumber: hasil olah peneliti

Gambar 7 Hasil penggabungan Benefit dan Cost


Pulau

4.2.5 Ketahanan Energi


Pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur tidak
terlepas dari pengaruh yang sangat besar dari
kegiatan pertambangan migas dan non-migas Sumber: Badan Geologi, KESDM 2016
sebagai komoditi ekspor utama. Perkembangan
produksi batubara saja, sejak tahun 2009-2015 Sumber daya batubara dipisahkan menjadi
terus mengalami peningkatan disetiap tahunnya sumber daya tereka, tertunjuk dan terukur.
dengan produksi telah mencapai 236.613.732,47 Berdasarkan SNI, definisinya adalah:
ton meningkat 0,84% dibanding tahun 2014. - Sumber daya batubara: bagian dari endapan
Batubara memiliki nilai kalori yang batubara dalam bentuk dan kuantitas tertentu
berbeda-beda yang berimbas pada harga jual dari serta mempunyai prospek beralasan yang
masing-masing kalori. Untuk kualitas rendah memungkinkan untuk ditambang secara
diangka < 5100 kal/gr, kalori sedang 5100-6100 ekonomis.
kal/gr, kalori tinggi 6100-7100 kal/gr dan kalori - Sumber daya tereka: bagian dari total estimasi
sangat tinggi > 7100 kal/gr. Kualitas batubara sumber daya batubara yang kualitas dan
berdasarkan kelas nilai kalori tersebut tertuang kuantitasnya hanya dapat diperkirakan dengan
dalam PP No. 45 tahun 2003 dan sesuai dengan tingkat kepercayaan yang rendah. Estimasi dari
SNI 5015 tahun 2011. Di Indonesia, nilai kalori kategori kepercayaan ini dapat berubah lebih
paling tinggi berada di Kalimantan Timur dan meyakinkan dengan eksplorasi lebih lanjut.
pemilik cadangan tertinggi dibandingkan dengan - Sumber daya tertunjuk: bagian dari total sumber
Provinsi Kalimantan lainnya. Kalimantan Timur daya batubara yang kualitas dan kuantitasnya
juga pemegang sumberdaya tereka, tertunjuk dan dapat diperkirakan dengan tingkat kepercayaan
terukur paling tinggi (tabel 3). yang masuk akal, didasarkan pada informasi
yang didapatkan dari titik-titik pengamatan Availability
yang mungkin didukung oleh data pendukung.
- Sumber daya terukur: bagian dari total sumber 6 5,20 5,20 5,20 5,00 5,15
daya batubara yang kualitas dan kuantitasnya 5
dapat diperkirakan dengan tingkat kepercayaan

Nilai Rata-rata
tinggi, didasarkan pada informasi yang didapat 4
dari titik-titik pengamatan yang diperkuat 3
dengan data-data pendukung.
2
Selain sumberdaya, cadangan juga memiliki 1
klasifikasi yaitu terkira dan terbukti. Cadangan
terkira adalah bagian dari sumber daya batubara 0
tertunjuk yang dapat ditambang secara ekonomis 1 2 3 4 Rata-rata
setelah faktor-faktor penyesuai terkait diterapkan. Pertanyaan
Cadangan terbukti adalah bagian yang dapat Sumber: hasil olah peneliti
ditambang secara ekonomis dari sumber daya
batubara terukur setelah faktor-faktor penyesuai Gambar 8 Hasil rata-rata kuesioner pada Availability
yang terkait diterapkan.
Dalam perhitungan tentang ketahanan energi
regional disesuaikan dengan definisi dari ketahanan 4.2.5.2 Akses (Accessability)
energi itu sendiri, yaitu Availability,Accessability, Selama ini akses dari hulu ke hilir masih
Acceptability dan Affordability. Seperti halnya menggunakan jalan sungai dimana hal ini dapat
perhitungan pada manfaat dan biaya diatas, untuk mengganggu habitat dan ekosistem sungai. Habitat
mengetahui nilai persepsi yang diberikan oleh para asli pesut Mahakam misalnya, perlahan
narasumber, maka diberikan kuesioner kepada 7 menghilang dari jangkauan manusia. Ini
(tujuh) narasumber sebelumnya namun hanya 5 dikarenakan kerikil batubara yang jatuh ke sungai
(lima) yang kembali. karena tertiup angin akibat tidak ditutupnya
gunungan batubara yang sedang ditarik oleh kapal
4.2.5.1 Ketersediaan (Availability) tongkang menuju ke pelabuhan. Selain pesut
Kalimantan Timur memiliki ketersediaan Mahakam, sedimen pinggir sungai yang mengikis
sumber daya energi batubara yang melimpah akibat ombak yang ditimbulkan oleh kapal-kapal
dibandingkan dengan provinsi di Pulau Kalimantan tongkang yang lewat. Hal ini berakibat pada luapan
lainnya bahkan di seluruh Indonesia. Total sumber air sungai ke jalanan apabila hujan lebat yang
daya energi batubara di Kalimantan Timur terus-menerus sehingga mobilitas penduduk
mencapai 42,130.73 juta ton di tahun 2016. menjadi terganggu.
Ketersediaan batubara inilah yang mendukung Akses yang sulit sebelum ke sungai tersebut
pembangunan kereta api sektor batubara ini. adalah melalui jalan darat yang diangkut
Dengan adanya kereta api sektor batubara menggunakan truk-truk besar yang akhirnya
ketersediaan pasokan batubara nasional akan lebih menimbulkan kerusakan jalanan dan mengganggu
terjamin. Walaupun memang untuk ketersediaan aktivitas masyarakat sekitar pada khususnya. Maka
batubara di sektor regional belum dapat terpenuhi dari itu dibutuhkan akes yang mudah, efisien, cepat
secara maksimal, maka dari itu perlu ada dan aman yaitu kereta api. Adanya kereta api maka
pengawasan kepada eksplorasi lanjutannya. transportasi batubara dari hulu sampai ke hilir
(pelabuhan) menajdi lancar.
Ada 4 (empat) pernyataan yang diberikan yaitu Terdapat 5 (lima) pertanyaan untuk mengukur
mengenai pembangunan kereta api untuk akses energi, yaitu pembangunan kereta api ini
meningkatkan produksi batubara sehingga dapat akan meningkatkan ekspor batubara, regulasi
memenuhi kebutuhan batubara yang diperlukan, peraturan yang mampu menghambat percepatan
dapat meningkatkan pasokan batubara, dapat pembangunan kereta api, regulasi yang dapat
memenuhi batubara regional (DMO) dan dapat menghambat percepatan pembangunan kereta api,
memberikan dapak ketersediaan batubara kapanpun kebutuhan untuk pemukhtahiran tekhnologi kereta
diperlukan. Dari Gambar 8 dapat dilihat bahwa api demi percepatan pengiriman batubara dan
pernyataan keempat mendapatkan nilai paling konektifitas antar daerah di pedalaman dengan
kecil. Dan penilaian yang sama pada pernyataan 1, perkotaan semakin besar dengan adanya kereta api.
2 dan 3.
sebesar 5,33. Adanya infrastruktur perkeretaapian
Accessability akan meningkatkan harga energi yang semakin
terjangkau sehingga memberikan nilai manfaat
6 5,4 yang sangat signifikan. Terdapat 3 (tiga)
5 4,8 4,8 4,92
5 4,6 pernyataan untuk mengukur daya beli, yaitu adanya
kereta api angkutan batubara memberikan dampak
Nilai Rata-rata

4 efisien energi terhadap pengiriman batubara dari


mulut tambang, pembangunan kereta api menarik
3 investor untuk berinvestasi pada Kalimantan Timur
dan pembangunan kereta api dapat meningkatkan
2 daya saing batubara di Kalimantan Timur.
1

0
Affordability
6 5,4 5,2 5,4 5,33
5
Pertanyaan 4

Jawaban
Sumber: hasil olah peneliti
3
Gambar 9 Hasil rata-rata kuesioner pada Accessability 2

4.2.5.3 Penerimaan Masyarakat (Acceptability) 1


Dalam kuesioner yang diberikan terdapat 3 0
(tiga) pernyataan untuk mengukur kriteria ketiga 1 2 3 Rata-rata
dalam ketahanan energi, yaitu mengukur
Pertanyaan
masyarakat antusias dan menyambut baik
pembangunan kereta api, masyarakat lebih Sumber: hasil olah peneliti
menyukai pengiriman batubara menggunakan
Gambar 11 Hasil rata-rata kuesioner pada Affordability
moda kereta api dibandingkan dengan jalan
darat/sungai dan anggapan masyarakat bahwa
4.3. Pembahasan
pembagunan kereta api akan mengganggu
4.3.1. Faktor Keekonomian
lingkungan di wilayah yang dilalui kereta api.
Setelah dilakukan penelitian wawancara kepada
Masyarakat dan lingkungan pada dasarnya
narasumber, hal yang dilakukan berikutnya adalah
menerima adanya kereta api namun pembangunan
melakukan kuesioner kepada 7 (tujuh) orang
kereta api pasti akan berdampak pada mobilitas
tersebut. Namun, dari 7 (tujuh) orang tersebut
kegiatan warga sekitar. Ini dibuktikan dari keempat
hanya 5 (lima) yang mengembalikan kuesioner.
ukuran ketahanan yang diuji, penerimaan
Diantaranya Kepala Dinas Perhubungan Provinsi
masyarakat ini yang paling rendah, yaitu 4,87.
Kalimantan Timur, Kepala Bidang Transportasi
Darat Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan
Timur, Kepala Dinas Pertambangan dan Mineral
Acceptability Provinsi Kalimantan Timur, Kepala Dinas Badan
6 5,4
5 4,87 Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Timur dan
5 4,2 Kepala Perwakilan PT. Kereta Api Borneo di
Nilai Rata-rata

4 Kalimantan Timur. Kuesioner dilakukan untuk


mendapatkan pemahaman yang lebih baik dari
3 suatu permasalahan berdasarkan wawancara yang
2 sudah didapatkan. Berikut adalah hasil kuesioner
dari 10 (sepuluh) pernyataan yang diajukan kepada
1
narasumber:
0 Hasil kuesioner diatas menggambarkan bahwa
1 2 3 Rata-rata rata-rata pembangunan tersebut memberikan
Pertanyaan manfaat lebih baik daripada biaya yang timbul. Ini
dibuktikan berdasarkan dari hasil nilai rata-rata
Sumber: hasil olah peneliti
diatas nilai tengah dan dapat menjawab rumusan
Gambar 10 Hasil rata-rata kuesioner pada Acceptability masalah yang sudah dibuat. Nilai yang diberikan
merupakan nilai persepsi dari narasumber karena
4.2.5.4 Daya Beli (Affordability) minim data yang didapatkan oleh peneliti. Dari
Dari keempat ukuran ketahanan energi, jawaban dan perhitungan faktor keekonomian yang
affordability menjadi yang paling tinggi yaitu sudah diketahui dari wawancara yang kemudian
dituangkan dalam bentuk pernyataan kuesioner tingkat kepercayaan masyarakat terhadap
maka didapatkan hasil rata-rata nilai persepsi rencana-rencana pembangunan dapat dukungan
adalah sebesar 4,92. penuh untuk memajukan wilayah mereka
masing-masing.
Faktor Keekonomian
Ketahanan Energi (rata-rata)
6 5,4 5,2 5,4 5,6 5,2 5,40
4,8 4,92 6
5,15 5,33
5 5,07
4,00 4,2 4 4,92 4,87
4 5
JAWBAN

3 4

Nilai Rata-rata
2
3
1
0 2

PERTANYAAN 0
Sumber: hasil olah peneliti

Gambar 12 Hasil Kuesioner Faktor Keekonomian

4.3.2. Ketahanan Energi Dasar Ketahanan Energi


Pada dasarnya perhitungan ini untuk mengukur Sumber: hasil olah peneliti
peningkatan ketahanan energi regional dari kereta
api untuk sektor batubara. Seperti halnya kuesioner Gambar 13 Hasil Kuesioner Ketahanan Energi (rata-rata)
yang diberikan tentang faktor keekonomian,
tentang ketahanan energi juga diberikan kepada 7 4.3.3. Faktor Keekonomian dengan Ketahanan
(tujuh) narasumber namun hanya 5 (lima) yang Energi
kembali. Dasar ketahanan energi yang tertinggi Penggabungan 2 (dua) ukuran yaitu faktor
adalah pada affordability, ini berarti bahwa kereta keekonomian dan ketahanan energi ini untuk
api pada sektor batubara akan meningkatkan daya menilai apakah kereta api batubara dapat
beli (ekspor) dan pada akhirnya akan meningkatkan ketahanan energi regional lebih baik
menumbuhkan pertumbuhan ekonomi secara atau tidak. Nilai persepsi yang diberikan
signifikan. Diurutan kedua adalah availability, berdasarkan dari narasumber yang sebelumnya
walaupun Kalimantan Timur memiliki sumberdaya
energi batubara paling tinggi tetapi pengawasan
Ketahanan Energi
terhadap ketersediaan batubara regional penting Kuadran III 6 Kuadran I
untuk dilakukan agar tidak mengalami krisis energi
apabila terjadi ekplorasi besar-besaran akibat
5
kemudahan akses yang diberikan terhadap
pengiriman batubara.
Peringkat ketiga adalah pada accessability 4
Keekonomian
untuk pengiriman batubara dari mulut tambang 1 2 3 4 5 6
menuju ke pelabuhan, baik ke domestik maupun
keluar negeri (ekspor). Sehingga lebih efisien, 3

mudah, cepat dan aman yang diharapkan akan


meningkatkan ekonomi wilayah Kalimantan Timur. 2
Yang keempat adalah acceptability terhadap Kuadran IV Kuadran II
pembangunan kereta api oleh masyarakat. 1
Masyarakat menerima diadakannya kereta api pada
wilayah mereka, akan tetapi tingkat kepercayaan Sumber: diolah peneliti
masyarakat terhadap pembangunan daerah masih Keterangan:
rendah, sehingga penerimaannya pun menjadi Affordability
rendah menurut responden. Seperti pembangunan Availability
jalan tol yang tidak kunjung selesai, padahal Accessability
masyarakat sudah sangat mengharapkan adanya Acceptability
jalan tol ditanah Kalimantan Timur. Realisasi dan
konsistensi dari pemerintah perlu untuk dijaga agar Gambar 14 Penggabungan Faktor Keekonomian dengan
Ketahanan Energi
diwawancara kemudian diberikan kuesioner untuk lahan tersebut agar bisa digunakan untuk
melakukan penilaian terhadap pernyataan yang jalur kereta api.
sudah dibuat. Hal ini dikarenakan data untuk c. Peraturan pemerintah yang tumpang tindih
perhitungan benefit-cost analysis tidak dapat terhadap kereta api untuk sektor batubara
diperoleh. Maka dari itu menggunakan cara menjadi permasalahan yang membelit
perhitungan berdasarkan nilai persepsi. kelancaran pembangunan ini.
Posisi pada seluruh nilai adalah di kuadran I, d. Setiap pembangunan selalu berdampak pada
yaitu posisi yang menandakan bahwa kereta api lingkungan sekitar. Dibutuhkan biaya
untuk sektor batubara memiliki peluang dan perawatan dan memberikan pengarahan
menguntungkan. Rekomendasi strategi yang pada masyarakat sekitar.
diberikan adalah progresif, artinya investor yang 3. Berbagai aktivias ekonomi di wilayah pulau
dipercaya melakukan pembangunan (pengembang) Kalimantan perlu memperhatikan fungsinya
dalam kondisi prima dan mantap sehingga sangat sebagai paru-paru dunia. Dengan adanya kereta
dimungkinkan untuk terus melakukan api, memberikan manfaat yang baik kepada
pembangunan, meraih pertumbuhan dan meraih Kalimantan Timur sehingga dibutuhkan
kemajuan secara maksimal. pengawasan selama pembangunan kereta api
tersebut, dengan demikian kelestarian kawasan
V. KESIMPULAN DAN SARAN konservasi keanekaragaman hayati dan kawasan
5.1. Kesimpulan berfungsi lindung menjadi perhatian
Dari hasil penelitian mengenai analisis manfaat pengembangan wilayah Pulau Kalimantan
dan biaya dapat disimpulkan: kedepan.
1. Manfaat dengan adanya proyek pembangunan
infrastruktur kereta api untuk sektor batubara di 5.2. Saran
Provinsi Kalimantan Timur, yaitu: Hasil penelitian dan pembahasan tentang
a. Memiliki infrastruktur energi yang ramah analisis manfaat dan biaya, maka peneliti
lingkungan dalam rangka pembangunan memberikan saran antara lain, yaitu:
nasional sesuai dengan RPJMN. 1. Dengan penetapan peraturan Menteri ESDM
b. Meningkatkan pendapatan nasional bagi Nomor 8 Tahun 2017 tentang kontrak bagi hasil
pemerintah pusat maupun daerah karena Gross Split yang merupakan suatu kontrak bagi
rangsangan import yang tinggi. hasil dalam kegiatan usaha hulu migas
c. Meningkatnya investor asing atau lokal berdasarkan prinsip pembagian gross produksi
untuk dapat menanamkan modal di tanpa mekanisme pengembalian biaya operasi.
Indonesia. 2. Konsistensi dari pembangunan ini oleh investor
d. Penghematan biaya angkut batubara oleh harus mendapat pengawasan dari
perusahaan menggunakan kereta api kementrian-kementrian yang terkait untuk
sehubungan dengan berkurangnya biaya percepatan pembangunan kereta api.
angkut melalui jalur darat dan tongkang. 3. Untuk penelitian selanjutnya dapat melanjutkan
e. Penghematan waktu dan kemudahan penelitian terkait dengan menggunakan data
pengiriman batubara bagi perusahaan karena angka dalam rupiah agar lebih menguatkan
melewati tambang-tambang perusahaan jawaban penelitian ini bahwa memang
langsung. pembangunan memberikan manfaat yang lebih
f. Manfaat keberlangsungan kehidupan air besar dari biaya.
sungai Mahakam yang bersih akan
dirasakan langsung oleh masyarakat DAFTAR PUSTAKA
Kalimantan Timur. 1. BPPT, Outlook Energi Indonesia 2016, Jakarta:
g. Menciptakan lapangan pekerjaan baru yang PTSEIK, 2016.
dapat berimbas pada kesejahteraan 2. Creswell, John. W., Research Design:
masyarakat. Pendekatan Metode Kualitatif, Kuantitatif dan
2. Biaya yang timbul akibat dari pembangunan Campuran Edisi Keempat, Yogyakarta: Pustaka
kereta api untuk sektor batubara ini, yaitu: Pelajar, 2016.
a. Biaya investasi yang dikeluarkan untuk 3. De Garmo, E., Manajemen Proyek. Jakarta:
pembangunan yang terdiri dari biaya Erlangga, 1997.
perawatan, biaya operasional dan biaya lain 4. Dewan Energi Nasional Republik Indonesia,
sebagainya. Outlook Energi 2014, Jakarta: Sekretariat
b. Membuka lahan untuk pembangunan jalan Jenderal Dewan Energi Nasional, 2014.
menuju tempat dibangunnya kereta api 5. Husnan, Suad dan Suwarsono, Studi Kelayakan
tersebut juga menjadi biaya yang harus Proyek, Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2000.
dikeluarkan. Apabila lahan tersebut adalah 6. Jonker, J. Pennink. B. J. W., & Wahyuni,
tanah adat atau tanah warga atau warisan Metodologi Penelitian Panduan untuk Master
keluarga maka perusahaan harus membeli
dan Ph.D di Bidang Manajemen, Jakarta: Teknik Pomits Vol. 1, No. 1, 1-6. Surabaya:
Salemba Empat, 2011. Institut Teknologi Sepuluh November, 2013.
7. Laporan Industri, Industri Batubara di 22. Prest AR dan Turvey R., Cost-benefit Analysis:
Indonesia, Jakarta: PT. Indo Analisis, 2016. A Survey. The Economic Journal 75(300):
8. Mangkoesoebroto, Guritno, Ekonomi Publik 683-735, 1965.
Edisi Ketiga, Yogyakarta: BPFE Yogyakarta, 23. Riyumie, Cost Benefit Analysis (CBA)
1994. Pembangunan Rel Kereta Api di Provinsi
9. Noor, Henry Faizal, Ekonomi Publik: Ekonomi Kalimantan Tengah, Yogyakarta: Universitas
untuk Kesejahteraan Rakyat. Jakarta: PT. Gadjah Mada, 2010.
Indeks, 2015. 24. Sabrina, I. N., Negoro, N. P., & Wessiani. N.
10. Pearce dan Robinson, Manajemen Strategis: A., Pengembangan Metode Risk-Cost Benefit
Formulasi, Implementasi dan Pengendalian, Analysis sebagai Alat Evaluasi Proyek
Jakarta: Salemba Empat, 2014. Kerjasama Pemerintah dan Swasta (Studi
11. Subagyo, Ahmad, Studi Kelayakan: Teori dan Kasus: Proyek Penyediaan Air Minum di
Aplikasi. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, Wilayah X), Jurnal Teknik Pomits Vol. 1, No.
2008. 1, 1-4, Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh
12. Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi November, 2012.
(Mixed methods), Jakarta: Alfabeta, 2016. 25. Sirnayatin, Titin A., Membangun Karakter
13. Aryansyah, N. D., Indryani, R., Analisa Bangsa melalui Pembelajaran Sejarah,
Manfaat dan Biaya Rusunawa Jemundo, Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia,
Sidoarjo, Surabaya: Jurnal Teknik Pomits Vol. 2013.
1, Institut Teknologi Sepuluh November, 2012. 26. Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia.
14. Hermawati, Analisis Kelayakan Finanasial dan Apbi Royalty Export Duty Final.
Ekonomi Pembangunan Pelabuhan Sumba 27. Badan Geologi Kementrian Energi dan Sumber
Tengah. Jakarta: Jurnal Konstruksia Vol. 3 Daya Mineral, Executive Summary
Nomor 1 Desember 2011. Pemukhtahiran Data dan Neraca Sumber Daya
15. Honesti dan Djali, Analisis Ekonomi dan Energi Tahun 2016, 2016.
Finansial Pengembangan Bandar Udara 28. Badan Pusat Statistik, Kodisi Sosial Ekonomi
Internasional Minangkabau (BIM) di Sumatera dan Indikator Penting Kalimatan
Barat, Padang: Jurnal Momentum Vol. 13 No. 2 TimurTriwulan I Tahun 2016, Nomor Katalog
Agustus 2012. 3101023.64, Kalimantan Timur: Badan Pusat
16. Indrawan, Isa., Analisis Kondisi Infrastruktur Statistik, 2016.
Perekonomian terhadap Produktivitas Dunia 29. Berita Resmi Statistik No. 016/2/64/Th.XX, 6
Usaha Kota Medan, Jurnal Imliah Abdi Ilmu Februari 2017, Badan Pusat Statistik Provinsi
Vol. 1 No. 1 September 2008. Kalimantan Timur, 2017.
17. Irene, K., Dwi, L., & Shintya, B., dkk., Proyek 30. BP Statistical Review of World Energy June
Pembangunan Rel Kereta Api Pengangkut 2016.
Batubara di Provinsi Kalimantan Timur, 31. ERIA (Economic Research Institute for
Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh ASEAN and East Asia), ASEAN Public Private
November, 2014. Partnership Guideline, 2014.
18. Kementrian Perindustrian Republik Indonesia, 32. Memorandum Saling Pengertian tentang
Analisis Biaya Manfaat Pelarangan Ekspor Kerjasama antara Pemerintah Provinsi
Bahan Mentah Minerba dan Dampaknya Kalimantan Timur Republik Indonesia dan
terhadap Sektor Industri (Studi Kasus: Nikel & Perseroan Terbatas PT. Kereta Api Borneo dan
Tembaga), Biro Perencanaan Kementrian Federal State Budgetary Educational Institution
Perindustrian, 2012. of Higher Professional Education, Moscow
19. Marglin, SA., The Discount Rate in Public State University of Railways Enggineerings. 8
Investment Evaluation in the Discount Rate in November 2013.
Public Investment Evaluation, Conference 33. Modul Ekonomi Publik Bagian IV: Analisis
Proceedings, Western Agricultural Economics Biaya dan Manfaat. Fakultas Ekonomi dan
Research Council, Denver, 1968. Bisnis Universitas Brawijaya. Malang.
20. Misuraca, Pamela, The Effectiveness of a Costs 34. Outlook Energi Indonesia 2014, Dewan Energi
and Benefits Analysis in Making Federal Nasional Republik Indonesia, Jakarta, 2014.
Government Decisions: A Literature Review, 35. Paparan Prof. Herman Agustiawan.,
The MITRE Corporation.America: Centre of Infrastruktur Energi, Pada kelas Ketahanan
National Security, 2014. Energi 15 September 2015, 2015.
21. Praptono dan Widyastuti, Hera., Studi 36. Paparan Kepala Bappeda Provinsi Kalimantan
Kelayakan Pembangunan Flyover Perlintasan Timur, Kebijakan Pengembangan Kereta Api
Jalan Raya dan Rel Kereta Api di Peterongan – Kalimantan Timur. Balikpapan: Bappeda
Jombang ditinjau dari Segi Ekonomi. Jurnal Kaltim Bidang PPW, 2012.
37. Peraturan Presiden No. 67 tahun 2005 tentang 43. Taufik, N. Kerjasama Pemerintah-Swasta,
Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha 2014, diakses 21 Oktober 2016, dari
dalam Penyediaan Infrastruktur, 2005. http://dppka.kerincikab.go.id/node/1975
38. Peta Potensi Energi Nasional Provinsi 44. Tim Pemprov Kaltim, Gambaran Umum
Kalimantan Timur. Dirjen Listrik dan Kondisi Daerah, 2016, diakses 5 Januari 2017,
Pemanfaatan Energi. dari http://onedataonemap.kaltimprov.go.id
39. Pusat Data dan Teknologi Informasi /geoportal/ index.php/page/load/sekilasinfo
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, 45. ______, Bisnis Komoditas Batubara, 2016,
Produksi Batubara dan Penjualan Luar dan diakses 6 Juli 2016, dari
Dalam Negeri, Jakarta: KESDM, 2016. http://www.indonesia-investments.com/id/bisni
40. Undang-undang No. 32 Tahun 2009 tentang s/komoditas/batu-bara/item236.
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan 46. ______, Letak Geografis Kaltim, 2009,
Hidup, 2009. diakses 20 Juli 2016, dari
41. Cahyono, Eddy, RAPBN-P 2015 dan https://infokalimantan.wordpress.com/2009/06/
Pembangunan Infrastruktur, 2015, Diakses 03/letak-geografis-kaltim/.
tanggal 6 Juni 2016, dari 47. ______, Gubernur Minta Pembebasan Lahan
http://setkab.go.id/rapbn-p-2015-dan-pembangu Segera di Selesaikan, 2014, diakses 7 Juli 2016,
nan-infrastruktur/. dari
42. Hendar, Rel Kereta Batubara Kaltim: Membuka http://www.kaltimprov.go.id/berita-gubernur-m
Potensi Eksploitasi Hingga Pedalaman inta-pembebasan-lahan-segera-di-selesaikan.ht
Kalimantan Timur, 2014, diakses 22 Juli 2016, ml
dari
http://www.mongabay.co.id/2014/02/20/rel-ker
eta-batubara-kaltim-membuka-potensi-eksploita
si-hingga-pedalaman-kalimantan-timur/.

Anda mungkin juga menyukai