Andi Oetomo
SAPPK-ITB
Teori Perencanaan Wilayah untuk
Pengembangan Kawasan Pesisir
Regional
Marine
Planning?
Urban
Planning Coastal
Regional
Planning?
Planning
Rural
Planning
Dimensi Wilayah sebagai Faktor Lokasional
dalam Perencanaan Pembangunan
• Dimensi Wilayah -> faktor penting untuk analisis dan
penentuan di mana program & proyek pembangunan
diletakkan dalam perencanaan pembangunan
• Penentuan lokasi berpengaruh terhadap kelangsungan
kegiatan (produktif & efisien)
• Lokasi unit produksi biasanya dikaitkan dengan lokasi
sumber bahan baku & pasarnya.
• Kriteria variatif: biaya transportasi terendah,
ketersediaan sumber tenaga kerja, ketersediaan
sumber daya air dan energi, daya tarik lain
(penghematan lokasional/ locational economies dan
penghematan aglomerasi/ agglomeration economies)
Perkembangan Teori Lokasi
• Von Thunen (1826): berbagai jenis produksi pertanian (bahan pangan,
susu, kehutanan, dll) ditentukan oleh kaitan antara “harga komoditas”
yang dijual di pasar perkotaan dan “jarak” antara kawasan produksi
dengan pasar penjualan.
• Alfred Weber (1909): analisis penentuan lokasi optimum, yaitu lokasi yang
mempunyai biaya produksi terendah (orientasi transportasi dan tenaga
kerja sebagai kekuatan lokasional primer), adanya kecenderungan
aglomerasi lokasional – tidak membentuk pola persebaran yang merata di
seluruh wilayah.
• Losch (1944): introduksi “wilayah pasar”, “jaringan wilayah pasar”, dan
“sistem Wilayah pasar”. Prasarana transportasi dianggap unsur pengikat
wilayah-wilayah pasar, produsen akan memilih lokasi di mana terdapat
permintaan tertinggi.
• Isard (1960): menekankan pentingnya kedudukan pusat-pusat urban
tingkat nasional (metropolis) dalam kaitannya dengan aglomerasi industri.
Bagaimana Untuk
Konteks Pesisir?
Model Lokasi Optimum & Aglomerasi
Industri (Weber)