Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Ilmiah Volume 4, No.

2 Desember 2021
TELSINAS e-ISSN 2621-5276 (online)

Analisis Daktilitas Struktur Gedung Rangka Beton Bertulang Dengan Metode Analisis Pushover

(Studi: Gedung Tugu Reasuransi Indonesia Jakarta )


Ketut Nuraga , Dewa Ayu Putu Adhiya Garini Putri, Ketut Antriksa,
Joao Ficher Abrinto Noni

Program Studi Teknik Sipil, Universitas Pendidikan Nasional, Indonesia

E-mail : ketutnuraga@undiknas.ac.id

ABSTRACK : Hasil analisis daktilitas struktur gedung beton bertulang dengan metode analisis Pushover
menggunakan program SAP2000 didapat besarnya perpindahan pada sendi plastis saat ultimit dengan
sendi plastis yang pertama kali terbentuk, diperoleh faktor daktilitas pada arah x sebesar (μ) = 2,29 dan
arah faktor daktilitas arah y sebesar (μ) = 2,42 nilai faktor aktual daktilitas tersebut menunjukan bahwa
struktur gedung tersebut bersifat Daktail parsial, dimana struktur mengalami respon inelastic.

Kata kunci: Analisis Pushover, Sendi Plastis, Daktilitas.


struktur bangunan pada saat terjadi gempa
1. PENDAHULUAN dengan direpresentasikan menggunakan level
truktur gedung yang akan dievaluasi pada kinerja sesuai aturan, sehingga perencanaan
tulisan ini menggunakan sistem rangka ini biasa disebut dengan perencanaan tahan
pemikul momen khusus dengan daktilitas gempa berbasis kinerja. Level kinerja akan
penuh sehingga diambil faktor reduksi gempa memberitahukan perilaku keruntuhan.
maksimum (R)= 8,5 dengan nilai faktor 1.1 Rumusan Masalah
daktilitas (μ)= 5,3. Faktor daktilitas (μ) Apakah analisis kinerja struktur
adalah rasio antara simpangan maksimum Gedung TUGURE dengan metode Analisis
struktur gedung pada saat mencapai kondisi Pushover dalam menentukan nilai faktor
di ambang keruntuhan (δ m) dan simpangan Daktilitas (μ) sesuai yang di rencanakan,
struktur gedung pada saat terjadinya dengan menggunakan bantuan program
pelelehan pertama (δy ). Analisis pushover SAP2000?
digunakan untuk mengevaluasi kinerja

34
Jurnal Ilmiah Volume 4, No. 2 Desember 2021
TELSINAS e-ISSN 2621-5276 (online)

1.2 Tujuan Penulisan Nilai daktilitas didapat melalui perbandingan


Tujuan yang ingin dicapai dalam perpindahan saat runtuh (∆max) dan
penulisan ini adalah: Untuk mengetahui perpindahan saat leleh (∆yield).
apakah analsisi kinerja struktur yang ada ∆max δ𝑢
dapat mencapai nilai faktor daktilitas yang
μ= =
∆yield δy
diharapkan.
μ = Daktilitas

2 LANDASAN TEORI ∆max = Perpindahan maksimum


2.1 Daktilitas ∆yield = Perpindahan leleh
Daktilitas merupakan kemampuan δ𝑢 = Displament diambang keruntuhan
struktur berdeformasi pasca-elastik yang
struktur
secara berulang kali dan bolak-balik akibat
δy = Displament pada saat leleh pertama
beban gempa yang menyebabkan terjadinya
pelelehan pertama, sambil mempertahankan
Tabel 2.1. Parameter Daktilitas Struktur
kekuatan dan kekakuan yang cukup,
Taraf kinerja
sehingga struktur gedung tersebut tetap Μ R
struktur gedung
berdiri, meskipun sudah berada dalam Elastik penuh 1,0 1,6
kondisi menuju keruntuhan. Saat gempa 1,5 2,4
terjadi daktilitas pada struktur menyebabkan 2,0 3,2
terjadinya sendi plastis secara bertahap. 2,5 4,0
Sendi plastis inilah yang bertugas menahan 3,0 4,8
Daktail Parsial
beban gempa yang besar. Hal tersebut 3,5 5,6
dikarenakan energi kinetic akibat gerekan 4,0 6,4
tanah yang diterima akan diserap oleh sendi 4,5 7,2

plastis tersebut. 5,0 8,0

Faktor daktilitas yaitu rasio antar Daktilitas Penuh 5,3 8,5

simpangan maksimum struktur saat


mencapai kondisi ambang keruntuhan dan 2.2 Mekanisme Sendi Plastis
simpangan struktur gedung saat terjadinya Sendi Plastis merupakan kondisi
pelelehan pertama pada struktur terebut. ujung-ujung elemen struktur yang semula

35
Jurnal Ilmiah Volume 4, No. 2 Desember 2021
TELSINAS e-ISSN 2621-5276 (online)

kaku atau terjepit sempurna, kemudian struktur yang kritis. Selanjutnya dilihat
berubah menjadi sendi (pinned) akibat bagian-bagian yang terjadi kerusakan dan
terjadinya penurunan kemampuan elemen memerlukan perhatian khusus. Pada analisis
struktur dalam menahan beban-beban yang pushover akan menghasilkan kurva
bekerja. Pemodelan sendi digunakan untuk pushover, yaitu kurva yang menggambarkan
mendefinisikan perilaku nonlinear force- hubungan antara gaya geser dasar (V) dan
displacement yang dapat ditempatkan pada perpindahan titik acuan (D).
beberapa tempat berada disepanjang bentang
balok atau kolom. Sendi diasumsikan terletak
pada masing-masing ujung elemen balok dan
elemen kolom.

2.3 Analisis Pusover


Analisis Pushover merupakan
analisis statik nonlinear yang digunakan
untuk mengetahui perilaku keruntuhan
struktur terhadap beban lateral. Analisis
dilakukan dengan memberikan suatu pola
beban lateral statik pada struktur, yang
kemudian ditingkatkan secara bertahap
hingga mencapai suatu target perpindahan
lateral yang ditetapkan. Pada analisis
pushover, struktur mengalami leleh di satu atau
lebih lokasi di struktur tersebut. Kurva kapasitas
akan memperlihatkan suatu kondisi linear
sebelum mencapai kondisi leleh dan
selanjutnya berperilaku nonlinear.
Tujuan Analisis Pushover adalah untuk
memperkirakan gaya maksimum dan
deformasi yang terjadi serta untuk
memperoleh informasi bagian mana saja dari
36
Jurnal Ilmiah Volume 4, No. 2 Desember 2021
TELSINAS e-ISSN 2621-5276 (online)

3. METODE PENELITIAN dengan menggunakan SAP2000 dengan


3.1 Prosedur Penelitian berbagai kombinasi pembebanan didapatkan
dimensi elemen struktur bangunan tersebut
seperti gambar 4.1

Gambar 4.1 Dimensi struktur


tampilan 3D

4.2 Hasil Analisis Pushover


Hasil dari analisis Nonlinear Statik
Pushover berupa Kurva kapasitas (capacity
Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian
curve) merupakan kurva hubungan antara
perpindahan lateral lantai teratas/atap
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
(displacement) dengan gaya geser dasar
4.1 Hasil Analisis Linear Beban Gravitasi
(base shear) sebagai hasil dari analisis
dan Beban Gempa.
pushover yang disajikan dalam gambar 4.2
Setelah dilakukan proses desain dan gambar 4.
terhadap beban gravitasi dan beban gempa

37
Jurnal Ilmiah Volume 4, No. 2 Desember 2021
TELSINAS e-ISSN 2621-5276 (online)

Diketahui besarnya daktilitas aktual yang pushover arah x menghasilkan 41 step (tabel
terjadi pada struktur berdasarkan grafik pada 4.1) dan arah y menghasilkan 48 step (tabel
gambar 4.2 dan 4.3 maka perlu 4.2), serta sendi plastis pertama terbentuk di
diperhitungkan besarnya perpindahan pada bagian balok koridor lalu terbentuk sendi
sendi plastis saat ultimit dengan sendi plastis plastis lainnya di balok-balok lainnya, namun
yang pertama kali terbentuk, diperoleh faktor pada balok koridor yang telah terbentuk sendi
daktilitas pada arah x sebesar ( μ ) = 2,29 dan plastis pertama sudah mengalami rotasi
arah faktor daktilitas arah y sebesar ( μ ) = inelastis sebesar kapasitas rotasinya sehingga
2,42 Nilai faktor aktual daktilitas mulai kehilangan kekuatan Artinya elemen
menunjukan bahwa struktur gedung tersebut struktur tidak kuat menahan beban gempa
bersifat Daktail parsial, dimana struktur rencana sesuai SNI 03-1726-2019 pada arah
mengalami respon inelastic. Dan Analisis
adalah sebesar (μ) = 2,29 arah x dan
5. KESIMPULAN DAN SARAN (μ) = 2,42 arah y. Nilai Daktilitas ini
5.1 Kesimpulan tidak mencapai faktor daktilitas yang
1. Analisis pushover arah x direncanakan (μ) = 5.3. Dengan
menghasilkan 41 step dan arah y demikian Stuktur gedung tersebut
menghasilkan 48 step, serta sendi bersifat Daktial Parsial
plastis pertama terbentuk di bagian 4. Tabel kurva Pushover memberikan
balok koridor lalu terbentuk sendi gambaran perilaku struktur gedung
plastis lainnya di balok-balok dari tahap kondisi level BtoIO dan
2. lainnya, namun pada balok koridor IOtoLS yang artinya struktur masih
yang telah terbentuk sendi plastis dalam kondisi aman.
pertama sudah mengalami rotasi
inelastis sebesar kapasitas rotasinya 5.2 Saran
sehingga mulai kehilangan 1. Memperhatikan parameter-parameter
kekuatan. yang akan digunakan dalam proses
3. Nilai Daktilitas yang di dapat pada analisis Pushover dengan bantuan
Struktur Gedung PT. Tugu program SAP2000, agar hasil analisis
Reasuransi Indonesia Jakarta Pusat

38
Jurnal Ilmiah Volume 4, No. 2 Desember 2021
TELSINAS e-ISSN 2621-5276 (online)

sesuai dengan kondisi yang terjadi


akibat gempa.
2. Proses desain struktur bangunan
harus memperhatikan kondisi pasca
elastik untuk memperoleh tingkat
kinerja struktur sesungguhnya,
terutama dalam menahan beban
gempa.
3. Untuk Penelitian selanjutnya Jika
terdapat elemen Sher Wall gunakan
program ETEBS agar bisa define
hinges (fiber section) pada struktur
yang akan di analisis.
4. Perlu diteliti kembali tingkat kinerja
struktur berdasarkan metode analisis
pushover untuk mendapatkan hasil
yang lebih baik mengenai perilaku
struktur terhadap gempa.
5. Perlu juga dilakukan penelitian
lanjutan dengan membandingkan
hasil analisis Pushover dengan
metode Time History, untuk
mengetahui keakuratan hasil analisis
terhadap perilaku struktur akibat
gempa.

39
Jurnal Ilmiah Volume 4, No. 2 Desember 2021
TELSINAS e-ISSN 2621-5276 (online)

DAFTAR PUSTAKA Drive, Suite 550 Redwood City,


California
Afandi, N. R., 2010. Evaluasi Kinerja
Seismik Sruktur Beton Dengan Badan Standar Nasional. 2019. Persyaratan

Analisis Pushover Menggunakan Beton Struktur Untuk Bangunan

Program SAP 2000. (Jurnal Gedung (SNI 2847-2019).

Tugas akhir, Jurusan Teknik Sipil Jakarta.

Fakultas Teknik Universitas Badan Standarisasi Nasional. 2019. Tata


Sebelas Maret Surakarta). Cara Perencanaan Ketahanan

Asri, Y.T, 2019. Evaluasi Kinerja Struktur Gempa Untuk struktur Bangunan

Beton Bertulang Dengan Analisis Gedung dan Non Gedung (SNI

Pushover (Studi Kasu Gedung 1726-2019). Jakarta.

Fisip Unjani Cimahi). (Jurnal Badan Standarisasi Nasional. 2012. Tata


Tugas Akhir Jurusan Teknik Sipil Cara Perencanaan Ketahanan
Fakultas Teknik,UPI-YPTK Gempa untuk Struktur Bangunan
Padang Sumatera Barat). Gedung dan non Gedung (SNI

Anungrah Pamungkas dan Erny Harianti, 1726-2012). Jakarta.

Struktur Beton Bertulang Tahan Cipto Utomo, Rokkhmad Irfan Susanto,


Gempa (Ed. I. – Yongtakarta: 2012. Evalusi Struktur Dengan
ANDI) Pushover Analysis Pada Gedung

ASCE. (2000). “FEMA 356 - Prestandard Kalibata Residences Jakarta.

And Commentary For The (Jurnal Tugas Akhir, Jurusan

Seismic Rehabilitation Of Teknik Sipil Fakultas Teknik,

Buildings”, Federal Emergency Universitas Diponegoro)

Management Federal Emergency Management Agency


Agency,Washington, D.C. (1997). Nehrp Guidelines For The

ATC 40. 1996. Seismic Evaluation And Seismic Rehabilitation Of

Retrofit Of Concrete Building Buildings (FEMA 273),

Volume 1. 555 Twin Dolphin Washington, USA.

40
Jurnal Ilmiah Volume 4, No. 2 Desember 2021
TELSINAS e-ISSN 2621-5276 (online)

Simon Dagong, 2017. Evaluasi Analisis


Daktilitas Struktur Gedung
Rangka Beton Bertulang Dengan
Metode Analisis Pushover
(Studi: Gedung A Kampus
Universitas Pendidikan Nasional
Denpasar). (Jurnal Tugas akhir,
jurusan Teknik Sipil Fakultas
Teknik Universitas Pendidikan
Nasional Denpasar)

Tjokrodimuljo, 2007. Teknologi Beton. Biro


Penerbit: Yokyakarta

41

Anda mungkin juga menyukai