Anda di halaman 1dari 22

Materi Perkuliahan Ke-4

MORFOLOGI, KONSTITUSI,
DAN KONDISI TUBUH TERNAK

OLEH :
DR. FERRY LISMANTO SYAIFUL, S.PT., MP

FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS ANDALAS
Tujuan Instruksional Umum

Mahasiswa mampu menjelaskan


manfaat dan cara penilaian ternak potong
untuk mendapatkan produktivitas ternak
potong yang tinggi.
Tujuan Instruksional Khusus

Mahasiswa mampu menjelaskan


morfologi, konstitusi dan kondisi tubuh
ternak.
POKOK BAHASAN

Morfologi, Konstitusi dan Kondisi Tubuh


Ternak
SUB POKOK BAHASAN

1. Morfologi Tubuh Ternak


2. Konstitusi Tubuh Ternak
3. Kondisi Tubuh Ternak
BENTUK PENYAJIAN

Ceramah, Tugas dan Diskusi


BENTUK PENYAJIAN

Ceramah, Tugas dan Diskusi


Materi Perkuliahan Ke-4

MATERI PERKULIAHAN
MORPHOLOGI TUBUH TERNAK

Morphologi tubuh adalah bentuk secara umum


seekor ternak dikaitkan dengan tujuan
pemeliharaan ternak
Contoh :
 untuk ternak perah, bentuk umumnya harus segi
tiga dilihat dari samping
 Untuk ternak daging, bentuk umumnya harus segi
empat dilihat dari samping
 Untuk ternak dual purpuse (dwiguna) yaitu
merupakan ternak perah dan daging, maka
morphologi tubuh merupakan bentuk kombinasi
antara segi tiga dan segi empat
 Tipe ternak berdasarkan tujuan pemeliharaan,
yaitu:
1. Tipe perah
2. Tipe pedaging/ potong
3. Tipe kombinasi;
a. pedaging dan kerja,
b. pedaging dan perah, dll.
4. Tipe petelur
MORPHOLOGI TUBUH TERNAK

1. Tipe perah
 Tidak gemuk tetapi tidak
kurus
 Berbentuk segi tiga
 Induk sapi perah yang baik,
mampu :
 Memproduksi susu cukup
banyak dan efisien.
 Setiap tahun menghasilkan
anak.
 Bertemperamen baik dalam
kandang, mudah dikendalikan.
 3 sifat dasar Sapi perah
yang baik:
 Kapasitas tubuh besar
 Mempunyai temperamen yang
baik dan kuat
 Mempunyai kelenjar penghasil
susu yang besar, aktif, dan efisien
2. Tipe Pedaging/ Potong
 yaitu jenis ternak yang
dipelihara untuk
menghasilkan daging
sebagai produk
utamanya
 Ditandai :
 Berbentuk “segi
empat”
 Kompak
 berdaging
3. Tipe Kombinasi
(Pedaging dan kerja)
 Ternak penghasilkan
daging bahkan
digunakan untuk kerja.
 Ternak kerja harus Sapi Peranakan Onggole -X- sapi FH
(Tipe perah dan pedaging)
mampu menghasilkan
tenaga besar dalam
waktu yang lama
 Kinerja ternak kerja
(prestasi kerja) dapat
dilihat melalui; out put
daya, kecepatan kerja, Sapi Bahman
dan stamina. (Tipe pedaging dan kerja)
 Out put daya:
Ternak yang dipekerjakan untuk menarik
beban, maka out put daya dapat diartikan
sebagai “kekuatan tarik”.
 Kecepatan kerja:
dapat diukur dari jarak tempuh atau luas lahan
terolah pada suatu satuan waktu tertentu

 Stamina:
diekspresikan dalam bentuk skor kelelahan,
semakin cepat peningkatan skor kelelahan
berarti semakin buruk staminanya,
menunjukkan semakin rendah kemampuan
kerja ternak yang bersangkutan
4. Tipe petelur
 Merupakan ayam yang
dipelihara dengan tujuan
memproduksi telur
 Ada 2 macam ayam
petelur yaitu putih dan
coklat
Ayam Petelur (Layer)
 Sifat-sifat yang dikembangkan pada tipe ayam petelur :
1. Cepat mencapai dewasa kelamin (18-20 minggu)
2. Ukuran telur normal (60-65 gr)
3. Kualitas telur bagus, kuat, dan seragam
4. Produksi telur per tahun tinggi (250-300 butir)
5. Bebas dari sifat mengeram
6. Daya hidup tinggi (90%) dengan tingkat kematian
rendah
7. Bebas dari sifat kanibalisme dan mematuk bulu
8. Mudah beradaptasi dengan lingkungan
9. Konversi pakan rendah
10.Pertumbuhan anak ayam relatif cepat
11.Harga DOC bersaing
12.Nilai afkir ayam tinggi (2,3 – 2,5 kg)
KONSTITUSI TUBUH TERNAK

 Adalah hubungan antara bagian-bagian tubuh


satu dengan bagian-bagian yang lainnya
 Hal ini harus dapat memberikan gambaran
yang harmonis, agar dapat menunjukkan
prestasi produksi yang optimal
 Contoh :
 untuk ternak sapi perah, antara garis
punggung dan pangkal ekor hendaknya
merupakan garis lurus, sesuai dengan
standard bangsa yang ideal.
 Seekor ternak yang memiliki kemampuan
untuk berproduksi secara maksimal, harus
memiliki konstitusi tubuh yang ideal, yaitu
harmonisnya hubungan bagian-bagian badan
yang penting pada seekor ternak.

 Bentuk gambaran garis punggung yang


cembung maupun cekung akan
menunjukkan ternak yang bersangkutan
tidak mampu berproduksi secara maksimal
atau justru ternak tersebut lemah.
KONDISI TUBUH TERNAK

 Yang dimaksud dengan kondisi tubuh ternak


adalah menyangkut :
a. Gemuk (penuh dengan daging)
b. Sedang
c. Kurus (sedikit sekali dagingnya)

 Selain kondisi didalam pengertian banyak atau


sedikitnya daging, juga menyangkut ada tidaknya
penyakit yang sedang diderita atau cacat-cacat
tubuh baik cacat genetik maupun cacat yang
bersifat mekanik
 Cacat genetik : cacat yang terjadi akibat faktor
genetik, misalnya testes hanya satu
(monorchidis)
 Cacat mekanik : cacat tubuh yang disebabkan
karena faktor luar, antara lain akibat jatuh,
kanibalisme antara sesama ternak,
misal : kaki pincang; kaki luka
 Kondisi tubuh ternak sangat berpengaruh
secara langsung terhadap kemampuan untuk
berproduksi secara maksimal.
 Bagi ternak yang kurus, lebih-lebih yang
sedang diduga menderita suatu penyakit
tertentu, maka ternak tersebut tidak akan
mampu berproduksi secara maksimal
Sekian
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai