Anda di halaman 1dari 16

MITIGASI BENCANA

SEVERE
COASTAL
STORMS

KELOMPOK 3
Our Best Team 3

RAI AL BAIHAQKI M. AIDA GHINA H.K. M. ABDULLAH F. Q. PRETI NELA KANDI


20/463958/SV/18277 20/463976/SV/18295 20/463984/SV/18303
20/456986/SV/17433

PUTRI SYAWALIANTI SANDI DANU SANJAYA


20/463985/SV/18304 20/463992/SV/18311
OUTLINE

01 PENDAHULUAN 05 RESPON KEBIJAKAN

02 BAHAYA FISIK 06 NOTES

03 POLA KERENTANAN

04 STUDI KASUS NEGARA

MITIGASI BENCANA
PENDAHULUAN

Tujuan
Alasan mengapa orang tinggal di
pesisir dan implikasinya terhadap
kerentanan dalam menghadapi bahaya.

Dampak yang terjadi setelah bencana itu Kerentanan terjadinya badai ini yaitu berlaku untuk
sangat besar, kendala yang dihadapai yaitu badai yang mempengaruhi negara kaya seperti
bagaimana cara masyarakat untuk Australia, Jepang, dan AS, serta negara miskin seperti
merekonstruksi atau pemulihan kembali baik Fiji, Mozambik, Nikaragua, Bangladesh, dan Filipina
dari segi sosial maupun ekonomi.

MITIGASI BENCANA
Bahaya Fisik Pola Kerentanan
Siklon tropis merupakan badai dengan berkekuatan Banyaknya populasi yang tinggal di kota akibat dari
besar yang muncul selama musim panas di berbagai migrasi, membuat kota tersebut membengkak menjadi
lautan di sabuk utara dan selatan Khatulistiwa. kota besar karena kegiatan ekonomi ekstraktif.
Badai ini membuat adanya angin kencang, banjir, Penduduk perkotaan tetap berada di daerah padat,
hujan deras, dan gelombang tinggi sehingga dengan banyak yang tinggal di dataran rendah, daerah
menyebabkan dampak fisik seperti erosi dan rawan banjir, di perumahan yang rapuh, dan dengan
serbuan air asin yang melumpuhkan ekonomi serta kurangnya infrastruktur. Kemiskinan perkotaan yang
kerusakan jalan, telekomunikasi, dan fasilitas listrik terus menerus mendasari pola kerentanan masyarakat.
yang berefek jangka pendek dan panjang. Bahkan, Contoh pemukiman daerah perkotaan yang rentan
di daerah yang jauh dari pantai, curah hujan yang yaitu di lereng bukit yang rawan longsor di Rio de
tinggi dapat memicu tanah longsor. Janeiro (Brasil), serta di Jakarta (Indonesia) yang rawan
banjir.
MITIGASI BENCANA
Pemukiman Pesisir Kontemporer
Business
Di dua negara maju seperti Australia dan berpotensi mengalami kerugian seperti
AS dan bekas koloni termiskin seperti hancurnya perumahan, serta kerugian ekonomi:
Bangladesh, Mozambik, dan Jamaika, kerusakan sektor perikanan dan seorang nelayan
terdapat kota-kota besar di pantai rawan yang miskin mungkin merasa sangat sulit untuk
badai mengganti perahu atau peralatan yang hilang.

Badai Camille Topan Tracy Badai Hugo


(1969) (1974) (1989)

MITIGASI BENCANA
Mata Pencaharian Pesisir

Sistem mata pencaharian masyarakat miskin yang akan berkaitan


perdesaan diwilayah pesisir dipengaruhi oleh dengan
faktor spasial dan temporal. KERENTANAN

Contoh

Penentuan waktu tanam pertanian akan mempengaruhi hasil panen untuk menghindari
kerentanan terhadap kerusakan akibat banjir atau angin pada waktu tertentu.

Pekerja upahan pada musim panen perkebunan atau ladang

Nelayan sifatnya juga musiman dihadapkan dengan pilihan yang rumit, ketika terjadi badai
akan berpeluang menangkap ikan lebih banyak jika memasang jaring jauh dari pantai . Namun,
disertai risiko yang besar.

MITIGASI BENCANA
STUDI KASUS NEGARA

Pantai Terpencil Mozambique

Karakterisitik : Tanggapan terhadap banjir (1976, 1977,


Garis pantai lebih dari 2.000 km (1.240 mil) di dan 1978)
sepanjang Samudra Hindia Mempercepat program pemerintah untuk pemukiman
Terdapat badai tropis termasuk beberapa kembali sukarela yang terencana di desa-desa komunal
kekuatan siklon Dipusatkan pada masyarakat yang tinggal di lokasi
Pola urbanisasi sangat tersentralisasi rawan banjir
Konektivitas jalan yang sangat buruk Sebanyak 500.000 orang telah berhasil dimukimkan
kembali di lokasi yang lebih aman

Perekonomian :
Agroindustri di wilayah pesisir adalah kelapa, Peristiwa angin topan di pantai tengah dan utara (1979)
pengolahan jambu mete, dan tebu.
Pada saat itu kacang mete merupakan ekspor pertanian utama
Upah di perkebunan negara dan swasta rendah
Menghancurkan dua dari tiga pabrik pengolahan mete
Harga produsen untuk tanaman yang dijual
Menumbangkan 50.000 pohon mete
kepada pemerintah tetap rendah
Kerugian sebesar US$5 juta pada tanaman kapas dan jagung serta sistem
Komoditas untuk dibeli di pedesaan menjadi
jalan pengumpan
semakin langka dan mahal sejak awal 1980-an
MITIGASI BENCANA
Pantai Terpencil Mozambique

Tanggapan pemerintah terhadap topan 1979 : Peristiwa Topan Daimone (1984)


Bantuan pemerintah yang terorganisir dengan cepat. Mirip dengan yang terjadi pada tahun 1979
Pengumpulan sumbangan nasional mencapai pabrik dan Berdampak buruk pada industri jambu mete dan kelapa serta
sekolah menyebabkan banjir di perkebunan gula terbesar

Industri kacang mete dibangun Kembali Kesulitan pemerintah dalam menanggapi tahun 1984 dibandingkan
dengan keberhasilan tahun 1979 disebabkan oleh beberapa factor :
Para petani dipindahkan dalam upaya besar-besaran
1979 sudah ada banyak bantuan asing di lapangan karena kekeringan
untuk mempercepat program desadesa komunal di
Serangan RENAMO (tentara bayaran yang didukung Afrika Selatan)
daerah yang terkena dampak
1980-an bertanggung jawab atas banyak gangguan komunikasi,
Kesehatan masyarakat dan standar gizi dipertahankan
logistik, dan ekonomi.
Matapencaharian dibangun kembali

MITIGASI BENCANA
Pesisir Pedesaan yang Padat Penduduk
Bangladesh

Aspek utama lain dari kerentanan diferensial adalah kapasitas rumah


tangga yang berbeda untuk pulih dari guncangan berulang. Badai Amphan
(2017)

Rekonstruksi fisik tempat tinggal memotong secara mendalam sumber


daya yang terbatas dari semua kecuali kelompok yang paling kaya.

Studi tentang perubahan iklim memperkirakan bahwa proporsi yang


lebih besar dari populasi Bangladesh akan rentan terhadap badai yang
parah jika pemanasan global memicu badai yang lebih ganas dan Badai Siklon Yaas
(2021)
menyebabkan kenaikan permukaan laut yang mengurangi wilayah
negara tersebut. Dalam menghadapi masa depan yang suram ini, ada
upaya akar rumput yang cukup besar untuk mengurangi kerentanan.

Topan Tauktae
(2021)

MITIGASI BENCANA
Pesisir Pedesaan yang Padat Penduduk
Bangladesh

MITIGASI BENCANA
Pulau Kecil
Fiji Badai Siklon
(2016)

Fiji kehilangan sekitar 30 persen kapasitas produksi


pertaniannya pada tahun 1985 ketika empat badai
melanda 361 pulau ini dalam waktu dua bulan. Tanaman
pohon menderita kerugian hingga 80 persen, dan Badai Topan Winston
(2016)
produksi tebu sangat terpengaruh, mengurangi
lapangan kerja. Selain itu kerugian tanaman pangan dan
ternak juga tinggi.

Pemulihan dari badai menimbulkan banyak pertanyaan


Badai Fantala
tentang ketergantungan pulau itu pada satu tanaman (2016)

ekspor dan ketergantungan masyarakat pada makanan


impor.

MITIGASI BENCANA
Pesisir yang Mengalami Industrialisasi dengan Cepat
Filipina

Pada tahun 1981, 1,7 juta orang di Filipina, tepatnya Kota


Manila terdapat 415 koloni kumuh. Kota lain di Filipina
rata-rata memiliki 23 persen warganya yang tinggal di
daerah kumuh yang dibangun sendiri dengan pendapatan
rendah. Secara total, sekitar 10 persen penduduk Filipina
(sekitar 4 juta) tinggal di daerah kumuh perkotaan.

Dalam satu minggu di bulan Oktober 1989 Filipina dua kali


dilanda topan Angela dan Dan yang menewaskan 159
orang dan menyebabkan 429.000 orang kehilangan tempat
tinggal. Penderitaan sebesar ini tercatat hampir setiap
tahun selama tahun 1980- an. Misalnya, pada tahun 1988
juga terjadi dua topan yang menyebabkan banjir besar di
pusat Luzon dan membuat 200.000 orang kehilangan
tempat tinggal di Pulau Leyte MITIGASI BENCANA
RESPON KEBIJAKAN

Mata Shalter
Pencaharian Membangun tempat
Siapkan mata perlindungan masyarakat
pencaharian alternatif sebagai struktur multiguna

Keuangan
Strategi Koping
Ketersediaan tabungan
Penting bagi kita untuk memahami
disoroti sebagai faktor
secara rinci strategi penanganan dari
penting dalam mengurangi
semua kelompok, antara lain: social
kerentanan
support, religion, pikiran optimis

MITIGASI BENCANA
Siklon juga memiliki dampak Kerugian akibat siklon di
posiftif, misalnya adalah dapat NOTES negara berkembang tidak bisa
mendistribusikan kembali dihitung hanya soal kerugian
kelembaban ke daerah rawan rill, tetapi juga n kerugian yang
kekeringan, dan dipandang
jauh lebih besar dalam hal nilai
sebagai pengurangan risiko
masyarakat setempat
kekeringan

Permasalaan utang untuk


Pada tahun 1988, 5,9 juta orang membeli kapal adalah
bergantung pada bantuan permasalahan yang sering terjadi
makanan dari 13 juta penduduk, terlebih pada nelayan kecil pada
banyak dari mereka terpaksa negara berkembang
mengungs.

MITIGASI BENCANA
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai