Jurnal Penelitian 2
Jurnal Penelitian 2
Abstrak:
UMKM Telur Asin 55 Brebes adalah salah satu industri kecil yang bergelut di bidang kuliner
yang beralamat di Jalan Pangeran Diponegoro, Pebatan Timur komplek pasar bawang lama
Kabupaten Brebes Jawa Tengah. UMKM tersebut merupakan usaha penjual oleh-oleh asal Brebes
yakni telur asin. Tujuan penelitian ini untuk memperhitungkan harga pokok produksi dalam
pembuatan telur asin dengan menggunakan metode full costing dan metode variable costing serta
membandingkan kedua metode tersebut pada UMKM Telur Asin 55 Brebes menggunakan data yang
berkaitan dengan pembebanan biaya-biaya dalam memproduksi telur asin yang berlangsung dari
bulan Januari sampai dengan bulan Maret 2021 yang dinyatakan telah selesai proses produksinya.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, studi Pustaka, dan
dokumentasi. Teknik analisis data adalah deskriptif dengan jenis data kuantitatif. Hasil penelitian ini
menunjukan bahwa menggunakan metode variable costing perolehan harga pokok produksi lebih
rendah dibandingkan menggunakan metode full costing. Karena dalam metode full costing
memperhitungkan semua unsur biaya yang ada baik yang bersifat variabel maupun tetap. Sedangkan
untuk metode variable costing hanya memperhitungkan biaya yang bersifat variabel saja. Oleh karena
itu UMKM Telur asin 55 Brebes disarankan menggunakan metode variable costing dalam
memperhitungkan harga pokok produksi agar nilai harga pokok produksi per butir telur yang akan
dijual lebih rendah, sehingga nilai laba yang akan diperoleh lebih tinggi.
Kata kunci: Harga Pokok Produksi, Metode Full Costing, Metode Variable Costing.
Abstract
MSME Telor Asin 55 Brebes is a small industry that is engaged in the culinary field, having its
address at Jalan Pangeran Diponegoro, Pebatan Timur, the old onion market complex, Brebes
Regency, Central Java. The UMKM is a business selling souvenirs from Brebes, namely salted eggs.
The purpose of this study was to calculate the cost of production in the manufacture of salted eggs
using the full costing method and the variable costing method and to compare the two methods at the
MSME Telur Asin 55 Brebes using data relating to the imposition of costs in producing salted eggs
which took place from January until March 2021 which is declared to have finished the production
process. Data collection techniques used in this research were observation, interviews, library studies,
and documentation. The data analysis technique was descriptive with quantitative data types. The
results of this study indicated that using the variable costing method the acquisition of the cost of
production is lower than using the full costing method. Because the full costing method takes into
account all elements of existing costs, both variable and fixed. Meanwhile, the variable costing method
only takes into account variable costs. Therefore, it is recommended that the MSME Telur Asin 55
Brebes use the variable costing method in calculating the cost of production so that the value of the
cost of production per egg to be sold is lower, so that the profit value to be obtained is higher.
Key Words: Cost of Production, Full Costing Method, Variable Costing Method.
1
PENDAHULUAN cara memperhitungkan unsur- unsur biaya ke
dalam biaya produksi. Ada 2 (dua) pendekatan
Staf ahli menteri keuangan bidang makro
dalam penentuan biaya produksi menurut
ekonomi dan keuangan internasional Suminto
Mulyadi (dalam Wardoyo, 2016:185)[4] yaitu
mengungkapkan berbagai dampak dari pandemi metode full costing dan metode variable costing.
Covid-19 terhadap kebertahanan dan Metode full costing merupakan metode
keberlangsungan Usaha Mikro Kecil dan penentuan biaya produksi yang
Menengah (UMKM). Suminto menuturkan memperhitungkan semua unsur biaya produksi
sebanyak 48,6 persen UMKM Indonesia yang ke dalam biaya produksi yang terdiri dari biaya
tutup akibat pandemi juga terjadi di negara lain bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan
seperti Filipina, Laos, dan Thailand. Suminto biaya overhead pabrik, baik yang variabel
juga menyatakan survei yang dilakukan oleh maupun tetap. Sedangkan metode variable
Asian Development Bank (ADB) per 16 costing merupakan metode penentuan biaya
September 2020 menemukan bahwa UMKM di produksi yang hanya memperhitungkan biaya
Indonesia menghadapi lingkungan bisnis produksi yang berperilaku variabel ke dalam
permintaan domestik yang turun sebesar 30,5 biaya produksi, yang terdiri dari biaya bahan
persen (Zuraya, 2020)[1]. baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya
Salah satu contoh usaha yang terbilang overhead pabrik variabel.
menjanjikan untuk mencapai kesuksesan ialah Berdasarkan hasil observasi diketahui
usaha bidang kuliner. Bisnis di bidang kuliner bahwa perhitungan harga pokok produksi belum
atau makanan merupakan salah satu jenis Usaha ditetapkan oleh UMKM Telor Asin 55 Brebes
Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang hanya dengan perkiraan atau melihat harga dari
banyak dijalankan oleh masyarakat di Indonesia pesaing di pasaran untuk menetapkan harga
ataupun luar negri. jualnya. Karena pada dasarnya pemilik UMKM
Dunia digital yang sudah merambah ke Telor Asin 55 Brebes belum sepenuhnya
seluruh penjuru dunia, harus disikapi oleh para memahami perhitungan harga pokok produksi
pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah yang tepat dan akurat. Sehingga harga yang
(UMKM) dengan memanfaatkannya sebagai ditetapkan pada telor asin yang dijualnya belum
sarana pemasaran. Promosi produk, tentu efektif, yang dapat menimbulkan harga tersebut
dibarengi dengan inovasi dan kreativitas yang bisa terlalu mahal atau bahkan terlalu murah
nyata kepada seluruh khalayak netizen yang yang dapat menimbulkan kerugian atas
tengah berselancar di dunia maya. penjualnnya.
Masalah utama yang dihadapi oleh
METODE
beberapa UMKM adalah dalam menentukan
perhitungan harga pokok produksi. Harga pokok Jenis Penelitian
produksi menurut Mulyadi (dalam Aji S. ,
2020:18)[3] merupakan suatu pengorbanan Jenis penelitian yang dibuat adalah
ekonomi yang diukur dengan satuan uang atau penelitian dengan metode analisis deskriptif
aktivitas yang terjadi dalam proses mengolah kuantitatif. Metode penelitian deskriptif dengan
bahan baku menjadi bahan siap jual. Dari pendekatan secara kuantitatif bertujuan untuk
penentuan harga pokok produksi mencerminkan mendeskripsikan atau menjelaskan peristiwa atau
jumlah pengorbanan atau biaya produksi yang suatu kejadian yang terjadi pada saat sekarang
dikeluarkan.Harga pokok produksi menjadi dalam bentuk angka-angka yang bermakna.
sangat penting bagi perusahaan, jika salah (dalam Aji S. , 2020:40)[3]
perhitungan keliru dalam menentukan harga Waktu dan Tempat Penelitian
pokok produksi, maka mengakibatkan kesalahan
bagi perusahaan dalam penentuan harga produk Penelitian ini dilakukan di UMKM Telor
dan penentuan laba rugi yang akan diperoleh. Asin 55 Brebes yang beralamat di Jalan Pangeran
Harga pokok produksi meliputi keseluruhan Diponegoro, Pebatan Timur komplek pasar
bahan langsung, tenaga kerja langusung dan bawang lama Kabupaten Brebes Jawa Tengah
overhead pabrik yang dikeluarkan untuk kode pos 52222. Penelitian ini dilakukan dengan
memproduksi barang atau jasa. jangka waktu 5 bulan, terhitung dari bulan
Februari sampai dengan bulan Juni 2021.
Metode penentuan biaya produksi adalah
Sumber Data
2
Sumber data yang digunakan dalam ini dilakukan secara langsung pada UMKM Telor
penelitian ini adalah sebagai berikut : Asin 55 Brebes dengan mengumpulkan data yang
1. Data Primer berkaitan dengan penyusunan tugas akhir ini.
Data Primer menurut Suliyanto 2. Wawancara
(2005:131)[11] adalah data yang dikumpulkan Wawancara menurut Suliyanto
[11]
sendiri oleh peneliti langsung dari sumber (2005:137) yaitu teknik pengambilan data
pertama. Data primer yang digunakan dalam dimana peneliti langsung berdialog dengan
penelitian ini seperti observasi dan hasil responden untuk menggali informasi dari
wawancara dengan salah satu pelaku UMKM responden. Dalam penelitian ini peneliti
Telor Asin 55 Brebes secara langsung. melakukan tanya jawab secara langsung dengan
2. Data Sekunder pihak yang terkait dalam penyusunan penelitian
Data sekunder menurut Suliyanto tugas akhir ini.
(2005:132)[11] adalah data yang diterbitkan atau 3. Studi Pustaka
digunakan oleh organisasi yang bukan Studi Pustaka menurut Sugiyono
pengolahnya. Data sekunder yang digunakan (2012:291)[13] merupakan kajian teoritis dan
dalam penelitian ini seperti data laporan produksi, referensi lain yang berkaitan dengan nilai,
data mengenai pembelian bahan baku, dan budaya dan norma yang berkembang pada situasi
laporan pengeluaran yang berkaitan selama social yang diteliti. Studi kepustakaan sangat
proses produksi berlangsung. penting dalam melakukan penelitian, hal ini yang
dapat menunjang dalam penyusunan Tugas
Jenis Data
Akhir.
Jenis data yang digunakan dalam penelitian 4. Dokumentasi
adalah sebagai berikut : Dokumentasi menurut Sugiyono
1. Data Kualitatif [13]
(2012:291) mendefinisikan bahwa
Data kualitatif menurut Suliyanto Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang
(2005:134)[11] yaitu data dalam bentuk kata-kata sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan,
atau bukan bentuk angka. Data ini biasanya gambar, atau karya-karya monumental dari
menjelaskan karakteristik atau sifat. Data seseorang. Dokumentasi yang peneliti gunakan
kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini dalam penelitian ini yaitu data yang berupa data
seperti berupa wawancara dan observasi di yang berkaitan dengan pembebanan biaya-biaya
UMKM Telor Asin 55 Brebes. dalam memproduksi telor asin, yang dilakukan
2. Data Kuantitatif selama proses produksi berlangsung dari bulan
Data kuantitatif menurut Suliyanto Januari sampai dengan bulan Maret 2021 yang
(2005:135)[11] yaitu data yang dinyatakan dalam dinyatakan telah selesai proses produksinya.
bentuk angka dan merupakan hasil dari
perhitungan dan pengukuran. Data kuantitatif Teknik Analisis Data
yang digunakan dalam penelitian ini seperti data Dalam penelitian ini alat analisis data yang
yang berkaitan dengan pembebanan biaya-biaya digunakan adalah dengan menggunakan dua
dalam memproduksi telor asin, yang dilakukan pendekatan menurut Mulyadi (dalam Wardoyo,
selama proses produksi berlangsung dari bulan 2016:185) yaitu:
Januari sampai dengan bulan Maret 2021 yang a. Full Costing
dinyatakan telah selesai proses produksinya.. Full costing menurut Mulyadi (dalam
Wardoyo, 2016:185) merupakan metode
Teknik Pengumpulan Data penentuan biaya produksi yang
Untuk mendapatkan data-data atau memperhitungkan semua unsur biaya produksi ke
keterangan yang diperlukan dalam penelitian ini, dalam biaya produksi yang terdiri dari biaya
maka metode penelitian yang digunakan penulis bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan
ialah sebagai berikut : biaya overhead pabrik, baik yang variabel
1. Observasi maupun tetap. Dengan demikian cost produksi
Observasi menurut Sugiyono (2014:145)[12] menurut metode full costing terdiri dari unsur
yaitu teknik pengumpulan data yang berkaitan biaya berikut ini:
dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala- Biaya bahan baku……………………….xxx
gejala alam dan bila responden yang diamati Biaya tenaga kerja langsung…………….xxx
tidak terlalu besar. Observasi dalam penelitian Biaya overhead pabrik variabel………....xxx
3
Biaya overhead pabrik tetap…………….xxx + pokok produksi tersebut.
Cost (biaya) produksi……………………xxx
b. Variable Costing Dari data yang berkaitan dengan
Variable costing menurut Mulyadi (dalam pembebanan biaya-biaya dalam memproduksi
Wardoyo, 2016:185) merupakan metode telor asin pada UMKM Telor Asin 55 Brebes
penentuan biaya produksi yang hanya selama proses produksi berlangsung dari bulan
memperhitungkan biaya produksi yang Januari sampai dengan bulan Maret 2021 yang
berperilaku variabel ke dalam biaya produksi, dinyatakan telah selesai proses produksinya
yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga terdapat bebarapa bahan yang digunakan untuk
kerja langsung dan biaya overhead pabrik produksinya.
variabel. Harga pokok produk menurut metode
variable costing terdiri dari: Hasil Penelitian
Biaya bahan baku…………………………xxx
Biaya tenaga kerja variabel……………….xxx 1) Biaya Bahan Baku Langsung (direct
Biaya overhead pabrik variabel…………..xxx + material cost)
Harga pokok produk……………………...xxx Dalam UMKM Telor Asin 55 Brebes bahan
baku yang digunakan selama periode bulan
Analisis deskriptif kuantitatif ini dilakukan Januari sampai dengan bulan Maret 2021 yang
dengan mengkomper atau membandingkan dari telah dinyatakan telah selesai dalam pembuatan
hasil perhitungan kedua metode tersebut. telor asin setiap variannya dapat di lihat pada
tabel-tabel dibawah ini:
HASIL DAN PEMBAHASAN
a. Telor asin rebus atau original
Gambaran Umum UMKM Telor Asin 55
Tabel 4.1 Bahan Baku Langsung Telor Asin
Brebes
Rebus atau Original
No Nama Kebutuhan Harga Jumlah
UMKM Telor Asin 55 Brebes yang
bahan (Rp) (Rp)
beralamat di Jalan Pangeran Diponegoro, Pebatan
Timur komplek pasar bawang lama Kabupaten 1. Telor 9800 butir 1.950 19.110.000
Brebes adalah usaha yang bergerak dibidang bebek
manufaktur, yaitu mengolah bahan mentah berupa 2. Garam 25 kg 1.200 30.000
telor bebek mentah menjadi produk jadi berupa krosok
telor asin. UMKM Telor Asin 55 Brebes telah 3. Batu 50 kg 500 25.000
berdiri kurang lebih 10 tahun yang memiliki bata
tenaga kerja 4 orang karyawan. Usaha ini telah halus
memiliki beberapa izin atas usaha produksinya 4. Abu 30 kg 6.000 180.000
yaitu diantaranya izin SIUP (Surat Izin Usaha gosok
Produksi), surat hasil pemerikasaan atas bahan Total biaya bahan baku langsung 19.345.000
baku yang digunakan yang dikeluarkan oleh Sumber: Data diolah, 2021
Dinas Kesehatan Brebes. Produk yang dihasilkan
oleh UMKM Telor Asin 55 Brebes berupa telor b. Telor asin oven
asin rebus atau original, telor asin oven, dan telor Tabel 4.2 Bahan Baku Langsung Telor Asin
asin asap. Proses produksi memiliki beberapa Oven
bagian kegiatan dimulai dari penyeleksian, No Nama Kebutuhan Harga Jumlah
pengasinan, pemeraman, perebusan, atau bahan (Rp) (Rp)
pengovenan dan/atau pemanggangan. Harga yang 1. Telor 3000 butir 1.950 5.850.000
diberikan oleh UMKM Telor Asin 55 Brebes bebek
untuk setiap jenis telor asin yang dijualnya yaitu 2. Garam 8 kg 1.200 9.600
Rp 2.900 untuk yang rebus atau original, Rp krosok
3.100 untuk yang oven dan asap. Dari harga yang
telah ditetapkan sebelumnya belum efisien karena 3. Batu 16 kg 500 8.000
pada UMKM Telor Asin 55 Brebes ini belum bata
menerapkan perhitungan harga pokok produksi halus
yang tepat dan akurat karena dari pelaku usaha 4. Abu 10 kg 6.000 60.000
tersebut belum sepenuhnya memahami harga gosok
5. Bumbu 10 ember 30.000 300.000
4
pindang ukuran 1 setiap produk yaitu sebesar:
liter x Telor asin yang
Total BTKL
Total biaya bahan baku langsung 6.227.600 digunakan
Sumber: Data diolah, 2021 Total telor asin yang
digunakan
c. Telor asin asap
a. Telor asin rebus atau original
Tabel 4.3 Bahan Baku Langsung Telor Asin Rp 10.650.000 x 9.800
Asap 19.800
No Nama Kebutuhan Harga Jumlah = Rp 5.272.400
bahan (Rp) (Rp)
1. Telor 7000 butir 1.950 13.650.000 b. Telor asin oven
bebek Rp 10.650.000 x 3.000
2. Garam 18 kg 1.200 21.600 19.800
krosok = Rp 1.614.000
3. Batu 32 kg 500 16.000
bata c. Telor asin asap
halus Rp 10.650.000 x 7.000
4. Abu 23 kg 6.000 138.000 19.800
gosok = Rp 3.766.000
3) Biaya Overhead Pabrik (factory overhead)
Total biaya bahan baku langsung 13.825.600 Biaya Overhead Pabrik adalah biaya-biaya
Sumber: Data diolah, 2021 produk selain biaya bahan baku langsung dan
biaya tenaga kerja langsung. Dalam produksi
2) Biaya Tenaga Kerja Langsung (direct labor telor asin pada UMKM Telor Asin 55 Brebes
cost) yang merupakan biaya overhead pabrik terdiri
Dalam proses produksi telor asin pada dari:
UMKM Telor asin 55 Brebes diperlukan kurang a. Biaya overhead pabrik variabel (variable
lebih 4 orang untuk bekerja selama proses overhead cost)
produksi. Biaya gaji yang dikeluarkan oleh Biaya overhead pabrik variabel yang
UMKM Telor Asin 55 Brebes dengan dikeluarkan oleh UMKM Telor Asin 55 Brebes
menggunakan sistem harian untuk setiap tenaga untuk setiap variannya dapat di lihat pada tabel
kerjanya. Biaya tenaga kerja langsung pada 4.5
UMKM Telor Asin 55 Brebes selama periode Tabel 4.5 Biaya Overhead Pabrik Variabel
dari bulan Januari sampai dengan bulan Maret No Varian Jumlah (Rp)
2021 dapat dilihat pada tabel 4.4 1. Rebus atau original 2.500.000
Tabel 4.4 Biaya Tenaga Kerja Langsung 2. Oven 1.100.000
Bagian Jmlh Hari Upah Jumlah 3. Asap 2.100.000
pekerja kerja per (Rp) Sumber: Data diolah, 2021
hari
(Rp) b. Biaya overhead pabrik tetap (fixed overhead
Tenaga 2 75 35.000 5.250.000 cost)
kerja Biaya overhead pabrik tetap yang
pengola merupakan biaya overhead yang tidak berubah
han dalam kisar perubahan volume kegiatan
Tenaga 2 90 30.000 5.400.000 produksinya. Biaya overhead pabrik tetap yang
kerja toko dikeluarkan oleh UMKM Telor Asin 55 Brebes,
selama periode dari bulan Januari sampai dengan
bulan Maret 2021 sebesar: Rp1.500.000
Total biaya tenaga kerja langsung 10.650.000 Maka biaya yang overhead pabrik tetap yang
Sumber: Data diolah, 2021 ditangguhkan setiap variannya yaitu:
Jumlah BOP
Biaya tenaga kerja yang ditangguhkan untuk tetap Rp 1.500.000
5
Jumlah varian 3 Biaya tenaga kerja Rp
langsung 3.766.000
= Rp 500.000
Biaya overhead pabrik Rp
Pembahasan variabel 2.100.000
Biaya overhead pabrik Rp
1) Perhitungan Harga Pokok Produksi tetap 500.000
Metode Full Costing Cost (biaya) produksi Rp 20.191.600
Berdasarkan data biaya yang telah di Sumber: Data diolah, 2021
klasifikasikan tersebut, maka penulis dapat
melakukan perhitungan harga pokok produksi Berdasarkan dari tabel 4.6, tabel 4.7 dan
telor asin dalam setiap variannya dapat di lihat tabel 4.8 dapat diperoleh nilai harga pokok
pada tabel-tabel dibawah ini: produksi untuk setiap variannya dengan
perhitungan menggunakan metode full costing.
a. Telor asin rebus atau original Untuk varian telor asin rebus atau original
Tabel 4.6 Perhitungan HPP Telor Asin Rebus diperoleh HPP sebesar Rp 27.617.400 dengan
atau Original Metode Full Costing memproduksi 9.800 butir telor maka
Jenis Biaya Metode Full Costing menghasilkan HPP per butir telor asin rebus
sebesar Rp2.818,10 jika dibulatkan maka
Biaya bahan baku
Rp 19.345.000 menjadi Rp 2.818. Untuk varian telor asin oven
langsung
diperoleh HPP sebesar Rp9.441.600 dengan
Biaya tenaga kerja
Rp 4.272.400 memproduksi 3.000 butir telor maka
langsung
menghasilkan HPP per butir telor asin oven
Biaya overhead sebesar Rp3.147,2 jika dibulatkan maka menjadi
pabrik variabel Rp 2.500.000
Rp 3.147. Dan untuk varian telor asin asap
Biaya overhead diperoleh HPP sebesar Rp 20.191.600 dengan
pabrik tetap Rp 500.000 memproduksi 7.000 butir telor maka
Cost (biaya) menghasilkan HPP per butir telor asin asap
Rp 27.617.400 sebesar Rp2.884,51 jika dibulatkan maka
produksi
Sumber: Data diolah, 2021 menjadi Rp 2.885.
10