PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Pada tahun 2015, Presiden Republik Indonesia mengamanatkan kepada BKKBN, agar
dapat menyusun suatu kegiatan/program yang dapat memmperkuat upaya pencapaian sasaran
pembangunan bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana. Program tersebut
dinamakan “Kampung Keluarga Berencana”. Kampung KB ini diharapkan dapat bersentuhan
dan memberikan manfaat secara langsung kepada masyarakat Indonesia.
Kampung KB menjadi salah satu model miniature pelaksanaan program
pembangunan keluarga, kependudukan, dan keluarga berencana (Bangga Kencana) secara
utuh yang melibatkan seluruh bidang di lingkungan Bkkbn secara sinergis dengan
kementerian/lembaga, pemangku kepentingan, dan mitra kerja terkait sesuai dengan
kebutuhan dan kondisi wilayah, serta dilaksanakan di tingkatan pemerintah terendah di
seluruh kabupaten dan kota di Indonesia. Pada prinsipnya kampung KB merupakan wujud
dari sinergi antara beberapa sector pemerintah maupun sector swasta yang melibatkan pera n
serta masyarakat setempat. Oleh karena itu, kampung KB dapat menjadi gambaran dari
sebuah desa/kelurahan yang di dalamnya terdapat keterpaduan antara program Bangga
Kencana dengan program pembangunan sector terkait lainnya yang dilaksanakan secara
sistematis. Penggarapan program kampung KB ini diharapkan dapat juga dilakukan oleh
seluruh masyarakat dengan fasilitasi dari lurah, ketua RW, ketua RT, penyuluh KB, PKK,
institusi masyarakat pedesaan (IMP), tokoh masyarakat, kader, serta lintas sector terkait.
Sejak dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 14 Januari 2016
kampung KB sudah terbentuk sebanyak 15.421 yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Undang-undang nomor 52 tahun 2009 tentang perkembangan kependudukan dan
pembangunan keluarga sebagai dasar pelaksanaan program kependudukan dan keluarga
berencana nasional (Bkkbn) untuk tidak memfokuskan hanya pada masalah pengendalian
penduduk saja namun masalah Pembangunan Keluarga juga harus mendapatkan perhatian.
Karena itu, dalam rangka penguatan program Bangga Kencana, Bkkbn diharapkan dapat
menyusun satu kegiatan yang dapat memperkuat upaya pencapaian target atau sasaran yang
secara langsung bersentuhan dan memberikan manfaat kepada masyarakat.
Sehubungan dengan itu, maka untuk menjawab tantangan tersebut digagaslah
program kampung KB. Melalui wadah kampung KB ini nantinya diharapkan pelaksanaan
program bangga kencana dan program-program pembangunan lainnya dapat berjalan secara
terpadu dan bersamaan. Hal ini sesuai dengan amanat Bapak Presiden Joko Widodo yang
tertuang dalam pembangunan terutama nawacita yang ke 3 yaitu “Memulai pembangunan
dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka Negara
kesatuan”. Oleh karena itu cukup beralasan apabila pembangunan kependudukan dimulai dari
wilayah-wilayah pinggiran yaitu kampung, karena kampung merupakan cikal bakal
terbentuknya desa, dan apabila pembangunan pada seluruh kampung maju, maka desa pun
akan maju, apabila seluruh desa maju maka sudah barang tentu negarapun akan menjadi
maju.
Kampung KB menjadi salah satu inovasi strategis untuk dapat mengimplementasikan
kegiatan-kegiatan prioritas Program Bangga Kencana secara utuh di lini lapangan. Kampung
KB merupakan salah satu bentuk/model miniatur pelaksanaan total Program Bangga Kencana
secara utuh yang melibatkan seluruh bidang di lingkungan BKKBN dan bersinergi dengan
Kementrian/Lembaga, Mitra Kerja, Stakeholders instansi terkait sesuai dengan kebutuhan
dan kondisi wilayah. Segala langkah, baik dimulai dari langkah pembentukan dan
pencanangan, langkah implementasi, sampai dengan langkah monitoring dan evaluasi
kegiatan yang dilaksanakan di Kampung KB.
1.2.Tujuan dan Manfaat
1. Meningkatkan kualitas hidup masyarakat di tingkat kampung atau Desa melalui
Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga serta
Pembangunan sektor terkait dalam rangka mewujudkan Keluarga Kecil Berkualitas
2. Mendorong masyarakat untuk bisa mengembangkan potensi Sumber Daya alam dan
sumber daya manusia untuk dapat dikelola dengan baik demi kepentingan bersama
3. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam melakukan inovasi Desa
4. Sebagai bahan pelaporan setiap tahunnya
5. Sebagai bahan Evaluasi terhadap program Bangga Kencana di Kampung KB
1.3.Sasaran
1. Pokja Kampung KB
2. Pemerintah Desa di Kampung KB
3. Masyarakat kampung KB
4. Pemerintah Kecamatan
5. Dinas/OPD Kabupaten/Kota
6. Perwakilan Bkkbn Provinsi
1.4.Ruang Lingkup
Desa Kayuboko merupakan salah satu Desa dalam wilayah Kecamatan Parigi Barat
Kabupaten Parigi Moutong. Terletak kurang lebih antara 0◦ 49’ 56. 16083” LS, dan 120◦ 10’
3.54037” BT. Zona 51.1 Secara administratif, wilayah Desa Kayuboko memiliki batas
sebagai berikut :
Sebelah Timur : Berbatasan dengan Desa Pombalowo dan Desa Olaya Kec. Parigi
Luas Wilayah Desa Kayuboko adalah 1815 Ha (18,15 KM²) yang terdiri dari 40%
berupa pemukiman, 25% berupa daratan yang digunakan untuk lahan pertanian, serta 35%
berupa lahan budidaya perikanan. Sebagaimana wilayah tropis, Desa Kayuboko mengalami
Musim kemarau dan musim penghujan dalam tiap tahunnya. Rata – rata perbandingan musim
penghujan lebih besar daripada musim kemarau, hal itu disebabkan karna wilayah yang
masih hijau dengan fegetasi serta relatif dekat dengan wilayah hutan lindung bukit barisan.
Jarak pusat Desa dengan Ibu Kota Kabupaten yang dapat ditempuh melalui perjalanan
darat kkurang lebih 5 KM. Kondisi Prasarana Jalan poros Desa Yang masi berupa jalan
kontruksi lapen (lapisan penetrasi) dengan kondisi rusaak parah mengakibatkan waktu
tempuh menggunakan kendaraan bermotor mencapai kurang lebih 30 menit. Sedanngkan
jarak pusat Desa denngan Ibu Kota Kecamatan yang dapat ditempuh melalui perjalanan darat
kurang lebih 10 KM. Dan jarak dengan Ibu Kota Propinsi 110 KM. Kondisi ruas jalan Poros
Desa yang dilalui juga berupa jalan kontruksi lapen (lapisan penetrasi) dengan kondisi rusak
parah mengakibatkan waktu tempuh menggunakan kendaran bermotor mencapai kuranng
lebih 20 menit. Desa Kayubokop mempunyai tiga Dusun, dimana semakin kebagian Timur
semakin tinggi namun keseluruhan wilayah terletak pada ketinggian 125 M diatas permukaan
Laut.
Desa Kayuboko merupakan wilayah paling potensial untuk usaha budidaya ikan air
tawar. Hal tersebut didukunng oleh kondisi geografis serta sisitem pengairan yang baik.
Dukungan Pemerintah Daerah untuk pengembangan potensi Budidaya Perikanan diwujudkan
dengan menetapkan wilayah Desa Kayuboko sebagai bagian kawasan Mina Politan.
Berdasarkan Kondisi Desa ini maka akan dijabarkan permasalahan, potensi, hingga Daftar
Rencana Pembangunan Jangka Menenngah Desa (RPJMDes) yang diprogramkan untuk 6
(enam) Tahun.
Pengelolaan Kampung KB Desa Kayuboko dilakukan secara kolektif oleh pihak-
pihak terkait. Di antaranya pemerintah desa, Pokja kampung kb itu sendiri, Penyuluh KB,
Bidan Desa, serta seluruh masyarakat secara umum di Desa Kayuboko. Kegiatan pengelolaan
yang dilakukan disesuaikan dengan arahan penggunaan dana BOKB dari Dinas
Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga
Berencana Kabupaten Parigi Moutong. Penyaluran dana tersebut diberikan melalui penyuluh
KB setempat.
Kegiatan diawali dengan pembuatan RKM atau Rencana Kerja Masyarakat. RKM ini
merupakan target kinerja pokja kampung kb selama satu tahun. Dalam pembuatan RKM,
masing-masing pokja mengusulkan kegiatan yang akan dilakukan selama satu tahun. Seluruh
kegiatan yang telah ditetapkan kemudian dilaksanakan untuk menjadi laporan kepada
pemerintah khususnya pengelola dana BOKB. Dalam pelaksanaannya, pengelolaan kampung
kb juga dilakukan melalui rapat Pokja dan kegiatan ketahanan keluarga. Kegiatan tersebut
selain merupakan salah satu kegiatan khusus kampung kb juga merupakan sarana untuk
melakukan monitoring dan evaluasi terkait pelaksanaan dan realisasi RKM tahun berjalan.
BAB II
PENGELOLAAN KAMPUNG KB
Susunan Pokja Kampung KB Desa Kayuboko Kecamatan Parigi Barat adalah sebagai
berikut:
1. Munawar, S.Sos
B Seksi Perubahan Perilaku Keluarga
2. Saidun
1. Babinkamtibmas
Seksi Penataan Lingkungan Keluarga
D 2. Babinsa
dan Masyarakat
3. Asgar
Dalam periode satu tahun, pokja di atas telah melaksanakan tugasnya masing-masing
dengan baik. Selain menjalankan tugas sebagai aparat desa maupun masyarakat pada
umumnya, juga melaksanakan rencana kerja masyarakat yang telah disusun dalam rapat
pokja untuk masing-masing pokja. Penyuluh KB juga telah memfasilitasi pokja kampung kb
agar dapat mengikuti pendampingan maupun pembinaan, diantaranya:
c. Laporan rutin dan Laporan Kegiatan : Laporan rutin dan laporan kegiatan
dilakukan oleh penyuluh kb sebagai
sekretaris pokja dan dilakukan rutin per
bulan per kegiatan. Laporan dilakukan
melalui website kampung kb secara
daring.
2.3. Intervensi Kegiatan dan Pelaksanaan Kegiatan Lintas Sektor
Ada beberapa solusi yang telah dan akan kami terapkan untuk mengatasi
permasalahan ini, yaitu:
PERKEMBANGAN KAMPUNG KB
1 Dusun I 25 Ha 91 Ha - 116 Ha
8. DATA DEMOGRAFI
9. Penduduk
TAHAPAN
DUSUN JUMLAH
Sejahtera Sejahtera Sejahtera
Prasejahtera Sejahtera I
II III III Plus
Dusun I
Dusun II
Dusun
III
Jumlah
Peserta KB BKN
Jumla Peser
Dusun MO
MOP IUD IMP STK PIL KDM h ta
W
KB
Dusun I 4 - 4 6 20 29 - 63 42
Dusun
9 - 1 4 52 3 - 69 38
II
Dusun
15 - 1 4 14 14 - 48 14
III
Jumlah 28 - 6 14 86 46 - 180 194
B. Sanitasi
Dusun MCK Jamban Keluarga
Dusun I 3 56/188KK
Dusun II 3 58/201 KK
Dusun III 3 79/144 KK
Jumlah 9 193/533 KK
C. Kesehatan dan Tenaga Kesehatan
Tenaga Kesehatan
Dusun Jumlah
Bidan Perawat PLKB Kader
Dusun I 1 - - 3 4
Dusun II - 1 - 4 5
Dusun III 1 - - 2 3
Jumlah 2 1 1 10 12
D. Pendidikan
Gedung Gedung Gedung Gedung Gedung
Dusun Jumlah
PAUD TK SD SMP SMA
Dusun I - - - - - -
Dusun II - - 1 - - 1
Dusun III 1 _ _ _ _ 1
Jumlah 1 - 1 - - 2
E. TRI BINA
Dusun BKB BKR BKL Jumlah
Dusun I - - - -
Dusun II - - 1 1
Dusun III 1 - - 1
Jumlah 1 - 1 2
SABTU BERSIH