Anda di halaman 1dari 16

Irama Dalam Seni Rupa

Prinsip Seni Rupa Irama melalui Repetisi dan Transisi


Apa itu Irama?
• Iramadapat diartikan sebagai gerak yang teratur/berkala
(transisi) dan mengalir atau gerak pengulangan (repetisi)
yang ajeg dan terus-menerus.

Gerak yang teratur Gerak yang ajeg dan


terus menerus
Berbeda dengan seni tari dan musik, dalam seni rupa dan
desain tidak terdapat unsur waktu. Yang ada hanya perubahan
unsur-unsur seni rupa dan desain dengan gerak semu yang
mengesankan/memberi ilusi seolah ada gerakan.

Boleh jadi memang seni tari dan musik mempunyai


keunggulan unsur waktu, namun tanpa didokumentasikan
(baik foto maupun video), unsur geraknya hanya akan bersisa
dalam ingatan. Sementara irama dalam seni rupa dan desain
akan terus ada begitu ia diwujudkan pada karya.
Apa itu Repetisi?
• Secara
sederhana, Repetisi bisa diartikan
dengan “pengulangan” atau “ulangan”.

Apa itu Transisi?


• Dalam KBBI arti dalamTransisi
adalah peralihan dari keadaan (tempat,
tindakan, dan sebagainya) pada yang lain.
Setiap bentuk yang digunakan lebih dari
satu kali dalam suatu susunan baru dapat
dikatakan sebagai bentuk yang berulang
(jika hanya satu ia jelas tidak masuk dalam
pengulangan).
Setiap pengulangan memperlihatkan kesan
keselarasan. Maka itu prinsip irama disebut
juga keselarasan, sebagaimana ketukan
irama dalam musik.
Dalam seni rupa dan desain, Repetisi meliputi unsur-unsur
seperti misalnya:
• Repetisi ukuran (besar-kecil, tinggi-rendah, panjang-pendek)

Contoh repetisi ukuran, baik berulang


dengan ukuran yang sama atau mengecil dan
membesar.
• Repetisi arah (vertikal-horisontal-diagonal)

Contoh repetisi arah, dapat dilihat gambar di di atas, gambar


menuntun pandangan kita seakan bergerak menuju ke suatu
arah. Yang satu menyamping dan yang satu memusat ke arah
tengah.
• Repetisi warna (panas-dingin, cemerlang-suram)

Jika kalian perhatikan kedua gambartersebut pasti ada rasa perbedaan


panas dingin atau cerah ke gelap berdasarkan warnanya
• Repetisi tekstur (kasar-halus, kasar-licin, keras-lunak)
• Repetisi gerak (atas-bawah, kanan-kiri, muka-belakang)

Coba kalian perhatikan kedua gambar tersebut, gambar tersebut terlihat


seakan bergerak
• Repetisi jarak (renggang-rapat, lebar-sempit).

Adanya perbedaan jarak antar unsur dalam nirmana di atas membuat


karya tidak monoton dan lebih terlihat unik
Irama selain bisa diamati pada tarian dan musik juga hadir di alam
sekitar. Mulai dari kawanan burung yang terbang, hamparan
pegunungan, pohon dan dedaunan, bunga, ombak laut, loreng pada kulit
harimau atau zebra, hingga rumah siput. Semuanya dapat dijadikan
inspirasi dalam menerapkan irama dalam karya seni dan desain.
Setiap pengulangan menunjukkan adanya gerak semu/imajinatif.
Gerak semu ini mempunyai fungsi membimbing mata pengamat
ke arah tertentu.
Untuk memudahkan mencapai keselarasan/irama
dalam karya kita perlu menggunakan interval tangga rupa
yang tak lain adalah alat dasar tata rupa. Terdiri dari 7
tingkatan, ia meminjam tangga nada (not) dari seni musik
1.2.3.4.5.6.7 (do,re,mi,fa,si,la,si) karena ukurannya lebih jelas
untuk mengukur harmoni irama.
Berikut contoh interval tangga rupa untuk sejumlah unsur
seni rupa dan desain.

Interval Tangga Bidang Interval Tangga warna


Interval Tangga raut garis

Interval Tangga Ukuran Interval Tangga Arah


Interval Tangga kedudukan

Anda mungkin juga menyukai