Anda di halaman 1dari 7

PROPOSAL KEGIATAN

PEMBENTUKAN KARAKTER DENGAN MENGAMALI NILAI-NILAI KEBAJIKAN

Disusun Oleh :
KELOMPOK 1 AGAMA
KOMUNIKASI C

Anggota Kelompok :

1. Sheika Moza Setiadi (2023041106)


2. Resya Aulia Azzahwa (20203041097)
3. Aulia Kustiawati (2023041116)
4. Muhammad Ridho Al Ayyubi (2023041112)
5. Lintang Anindya K (2023041117)
6. Muhammad Fakhri Rizqullah (2023041113)
7. Muhammad Rafli Ruf’aida (2023041114)
8. Naila Alisya Ubay (2023041115)
9. Diyaz Aprilian (2023041118)

Dosen Pengampu :
Oktavia Lendo, S.Th,
M.Pd.K

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA


Jl. Cendrawasih Raya Blok B7/P, Bintaro Jaya
I. LATAR BELAKANG KEGIATAN

Pembahasan Panti Asuhan

Panti asuhan adalah tempat yang memberikan perlindungan dan perawatan bagi anak-anak yang tidak
memiliki keluarga atau sumber daya yang cukup untuk memenuhi kebutuhan mereka. Di seluruh dunia,
ada banyak panti asuhan yang memainkan peran penting dalam membantu anak-anak yang kurang
beruntung untuk tumbuh dan berkembang dengan baik. Dalam lansiran Sella, Ishartono, dan Risna,
mengutip Syarif Muhidin (1992: 3), panti merupakan suatu tempat dalam memberikan pembinaan dan
pelayanan sosial modern.

Indonesia sendiri memiliki banyak panti asuhan yang memberikan perlindungan dan pendidikan
bagi ribuan anak-anak. Tercatat dalam pemberitaan oleh Yoesep Budianto (2022), jumlah panti asuhan
di Indonesia mencapai sekitar 4.800 panti yang secara keseluruhan menampung sekitar 106.000 anak.
Banyak dari mereka yang terkonsentrasi di Jatim, Jateng, dan/atau Jabar. Namun, sebagian besar dari
panti asuhan ini menghadapi tantangan finansial dan terbatasnya sumber daya. Maka dari itu, mereka
sangat membutuhkan bantuan dan dukungan dari masyarakat agar dapat terus memberikan perawatan
yang layak bagi anak-anak yang mereka asuh.

Kami, sebagai mahasiswa/i dan individu yang peduli, merasa tergerak oleh keadaan ini. Kami
percaya bahwa kita memiliki tanggung jawab moral untuk membantu mereka yang kurang beruntung
dalam masyarakat kita. Oleh karena itu, kami telah merencanakan kegiatan sosial di panti asuhan ini.

Kami sadar bahwa panti asuhan adalah rumah bagi anak-anak yang merindukan cinta, perhatian,
dan perasaan diterima. Beranjak dari rasa itu, kegiatan kami memiliki fokus pada pemberian dukungan
emosional dan materi, serta penciptaan sebuah pengalaman positif yang dapat membantu mereka
tumbuh sebagai individu yang percaya diri dan berharga.

Pembahasan Kebajikan dan Pembentukan Karakter

Kegiatan kami akan berputar sekitar kebajikan serta pembentukan karakter. Kebajikan sendiri
memiliki arti yang menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia sebagai kebaikan, perbuatan baik, jasa,
sesuatu yang mendatangkan untung, dan sebagainya. Menurut artikel yang diterbitkan oleh Universitas
Stekom, kebajikan memiliki arti secara harfiah sebagai kemuliaan akhlak. Secara singkat, mengutip
artikel tersebut, kebajikan adalah perilaku yang memperlihatkan tolok ukur budi pekerti yang tinggi,
yakni mengerjakan yang benar dan menghindari yang salah. Ini didukung oleh karya filosof Aristoteles,
yang menyatakan bahwa, mengamalkan nilai-nilai kebajikan memiliki dampak positif pada individu dan
masyarakat. Kebajikan membantu menciptakan kehidupan yang bermakna dan bahagia.

Pengertian umum dari konsep kebajikan sendiri merupakan perilaku atau tindakan yang
berdasarkan atas kebaikan, yang menguntungkan tidak hanya kita sendiri, tetapi juga orang di sekitar
kita. Karena itu, kami merasa pembahasaan atas kebajikan adalah hal yang mendasar dalam proses
pembentukan karakter seseorang.

Dalam pembahasan selanjutnya, kami akan mendalami apa itu karakter dan pembentukan karakter.
Secara umum, karakter merujuk kepada sifat-sifat, tindakan, dan ciri-ciri unik yang mendefinisikan
seseorang atau sesuatu. dalam definisi-definisi lainnya, karakter dapat berarti watak, tabiat, akhlak atau
budi pekerti yang membedakan seseorang dari yang lain (Tanis, 2013). Adapun pengertian oleh Thomas
Lickona, karakter merupakan sifat alami seseorang dalam menanggapi situasi secara bermoral. Sifat
alami tersebut tercermin dalam tindakan nyata melalui tingkah laku yang baik, jujur, bertanggung jawab,
adil, menghormati orang lain, disiplin, dan karakter mulia lainnya. Dengan demikian, pembentukan
karakter itu sangat penting. Karena bertujuan untuk membangun kesadaran atas nilai-nilai dan norma
yang ada dalam masyarakat, memberikan dampak pada anak untuk memiliki perilaku, memberikan
pengetahuan baik dan buruknya perilaku, serta menyaring hal-hal yang tidak sesuai.

Proses pembentukan karakter datang dari manapun. Lingkungan seorang anak sangat
mempengaruhi cara ia menentukan sikap baik dan buruk. Dalam artikel Pengembangan Potensi Diri
Peserta Didik Melalui Proses Pendidikan, tertulis bahwa proses pendidikan dapat terpengaruh oleh
lingkungan baik secara langsung atau tidak langsung. Dampak dari lingkungan pun tidak dapat
diprediksi. Namun, ada upaya agar dampak tersebut selaras dengan pencapaian cita-cita bangsa, negara,
dan agama. Baiknya, proses ini didampingi dengan orang dewasa yang bertanggung jawab. Dalam
artikel yang sama, dinyatakan bahwa proses pembentukan karakter dilakukan melalui kegiatan
pelayanan konseling mengenai masalah pribadi dan sosial, kegiatan belajar dan pengembangan
keterampilan, serta kegiatan ekstrakurikuler.

Pendidikan tentang pembentukan karakter juga memiliki tujuan dalam pemberdayaan diri.
Pemberdayaan sendiri adalah proses pemberian kekuatan atau daya yang bertujuan membangkitkan
kesadaran, pengertian dan kepekaan individu terhadap perkembangan sosial, ekonomi, dan politik
sehingga ia memiliki kemampuan untuk memperbaiki atau meningkatkan kedudukannya (Kindervater
(1989). Dengan memiliki fokus terhadap karakter–yang konsepnya sendiri berawal dari pengetahuan
atas kebenaran dan perilaku baik, kedua proses ini adalah suatu fenomena integral untuk dilalui semua
anak, bahkan untuk dilanjuti dalam usia yang mendatang.

Lantas, kita sebagai orang dewasa memiliki tanggung jawab besar dalam menuntun anak-anak
sekaligus generasi penerus bangsa, agar masing-masing pribadi memiliki karakter yang mampu
menghadapi kesulitan dan kesusahan, tetap dengan semangat dan hati yang terpuji, memiliki rasa empati
dan kasih sayang yang tinggi. Dalam masyarakat, banyak orang dewasa yang mengampu peran edukator
bagi anak muda. Baik sebagai orang tua, guru, mentor, atau hanya sebagai teman bermain dan belajar.

Dari sisi guru, mengutip artikel Implementasi Pengembangan Karakter Anak Usia Dini Dengan
Pendekatan Holistik, dituntutnya untuk memiliki karakter yang mantap agar dapat memberikan teladan
yang baik terhadap anak didik maupun masyarakatnya. Banyak juga metode-metode pembentukan
karakter, sehingga peran ini tidak perlu hanya ditanggung oleh guru. Seperti metode bermain yang
mengajak seorang anak untuk mengasah keahlian kognitif dan kinetik dalam memecahkan masalah.
Mengutip Groos (Hyun, 1998), bermain merupakan proses penyiapan diri untuk menyandang peran
sebagai orang dewasa. Namun, perlu juga diperhatikan karakter sang pendidik agar pesan dan tujuan
tersampaikan dengan baik.

Maka dari itu, muncullah rasa dalam diri kami yang ingin berkontribusi dalam proses pembentukan
karakter anak-anak yang berkebutuhan lebih. Agar dapat menuntun generasi setelah kami untuk
memiliki sifat dan perilaku berdasarkan akhlak mulia yang kami dasarkan dari ajaran dan sudut pandang
agama.
II. TUJUAN KEGIATAN

Memberikan bantuan materi, memberikan perhatian dan kasih sayang kepada


anak-anak, hingga berpartisipasi dalam kegiatan edukatif untuk meningkatkan
keterampilan mereka.

III. LOKASI KEGIATAN SOSIAL

Panti yatim Mizan Amanah Bintaro

IV. WAKTU DAN TEMPAT

Kami berniat untuk melaksanakan acara ini pada hari Kamis, tanggal 16 November tahun
2023. Tempat dari kegiatan kami adalah panti yatim Mizan Amanah Bintaro, yang berada di
Jalan Bintaro Utama 3, blok AP, No. 50A, Bintaro.

V. SUSUNAN PENANGGUNG JAWAB


Ketua kelompok : Sheika Moza Setiadi (2023041106)
Anggota kelompok : Resya Aulia Azzahwa (20203041097)
Aulia Kustiawati (2023041116)
Muhammad Ridho Al Ayyubi
(2023041112)
Lintang Anindya K (2023041117)
Muhammad Fakhri Rizqullah
(2023041113)
Muhammad Rafli Ruf’aida (2023041114)
Naila Alisya Ubay (2023041115)
Diyaz Aprilian (2023041118)

VI. SUSUNAN KEGIATAN


Tanggal Kegiatan Waktu Lokasi
Kamis, 16- 11-2023 Pembukaan 9.00 - 9.30 Panti Asuhan
Mizan Amanah
Kamis, 16- 11-2023 Mengajar 9.30 - 11.30 Panti Asuhan
Mizan Amanah
Kamis, 16- 11-2023 Sesi games 11.30 - 12.00 Panti Asuhan
Mizan Amanah
Kamis, 16- 11-2023 Penutup 12.00 - 12.15 Panti Asuhan
Mizan Amanah
Pada hari Kamis acara berlangsung, kami akan memulai acara tepat pada jam 9
dengan sesi perkenalan. Sesi akan memakan waktu sekitar 30 menit, yang nanti dilanjut
dengan sesi mengajar pada jam 9.30. Dalam sesi ini, kami akan memaparkan materi
tentang kebajikan, serta mengadakan kegiatan secara berkelompok agak lebih seru untuk
peserta. Setelahnya ada sesi games yang akan kami isi dengan berbagai macam quiz dan
games seru lainnya dimulai pada jam 11.30. Lalu akan ada penutup pada jam 12.00.

VII. ANGGARAN DANA

Kami berencana untuk membeli bingkisan snack dengan estimasi 30 anak, serta dua karung beras.
Target bingkisan persatu anak kisaran 10-15 rb per ikat. Budget yang kami persiapkan adalah
Rp. 800,000. Dengan masing-masing anggota menyisihkan Rp. 100,000.

VIII. LAMPIRAN – LAMPIRAN

Lampirkan foto-foto kegiatan


IX. LEMBAR PENGESAHAN

Hormat kami,

Ketua Kelompok

Sheika Moza Setiadi


2023041106

Menyetujui,

Dosen Penanggungjawab

Oktavia Lendo, S.Th, M.Pd.K

X. PENUTUP
Demikian laporan ini kami buat sebagai sebuah acuan bersama dalam menyelenggarakan
kegiatan sosial dalam rangka pengerjaan UTS mata kuliah agama. Segala bentuk dukungan baik
moral maupun materi kami sangat mengapresiasi kegiatan tersebut. Atas perhatiannya kami
mengucapkan terimakasih, semoga dengan diselenggarakannya kegiatan sosial ini kami
mendapat respon dan dukungan yang positif dari semua pihak, semoga kegiatan ini bermanfaat
dan dapat berjalan dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai