Anda di halaman 1dari 11

CARDION 2024

Materi 3: Sistem Saraf Pusat

A. Pengertian Sistem Saraf Pusat


Sistem saraf pusat (SSP) meliputi otak (Ensefalon) dan sumsum tulang belakang
(Medula spinalis). Keduanya merupakan organ yang sangat lunak, dengan fungsi yang
sangat penting maka perlu perlindungan.
Selain cranial dan ruas-ruas vertebrae, otak juga dilindungi 3 lapisan selaput meninges.
Bila membran ini terkena infeksi maka akan terjadi radang yang disebut meningitis.
Ketiga lapisan membran meninges dari luar ke dalam adalah sebagai berikut:
1. Durameter; terdiri dari dua lapisan, yang terluar bersatu dengan tengkorak
sebagai endostium dan lapisan lain sebagai duramater yang mudah dilepaskan dari
tulang kepala. Di antara tulang kepala dengan duramater terdapat rongga epidural.
2. Arachnoidea mater; disebut demikian karena bentuknya seperti sarang labah-
labah. Di dalamnya terdapat cairan yang disebut liquor cerebrospinalis; semacam
cairan limfa yang mengisi sela-sela membran araknoid. Fungsi selaput arachnoidea
adalah sebagai bantalan untuk melindungi otak dari bahaya kerusakan mekanik.
3. Piameter. Lapisan terdalam yang mempunyai bentuk disesuaikan dengan
lipatan-lipatan permukaan otak.
Otak dan sumsum tulang belakang mempunyai 3 materi esensial yaitu:
1. Badan sel yang membentuk bagian materi kelabu (substansi grissea).
2. Serabut saraf yang membentuk bagian materi putih (substansi alba).
3. Sel-sel neuroglia, yaitu jaringan ikat yang terletak di antara sel-sel saraf di
dalam sistem saraf pusat.
Substansia grisea (grey matter) terlihat lebih gelap dibandingkan substansia alba (white
matter). Hal ini sesuai dengan komposisi penyusunnya, di mana substansia grisea
dibentuk dari sekumpulan badan sel yang memiliki nukleus. Sedangkan substansia alba
terlihat lebih cerah karena dibentuk oleh akson-akson ber-myelin. Akan tetapi,
substansia grisea juga terdapat akson yang tidak bermyelin. Badan sel dalam
konsentrasi sedikit juga terdapat pada substansia alba.

Gambar 1. Potongan Coronal Otak yang Memperlihatkan Substansia Alba dan Grisea

Selain itu, sistem saraf pusat juga memiliki sel-sel pendukung yang disebut
neuroglia. Tidak seperti neuron, sel glia tidak membentuk atau me nyalurkan impuls
saraf. Namun, sel ini berkomunikasi dengan neuron dan di antara mereka sendiri
melalui sinyal kimiawi. Terdapat empat jenis utama sel glia di SSP, yaitu astrosit,
oligodendrosit, mikroglia, dan sel ependimal.

Gambar 2. Neuroglia
1. Astrosit; disebut demikian karena berbentuk seperti bintang. Astrosit adalah
neuroglia yang paling banyak. Astrosit juga memiliki berbagai fungsi penting. Sel-
sel glia ini memicu pembuluh darah halus otak (kapiler) menjalani perubahan
anatomik dan fungsional yang berperan dalam pembentukan sawar darah-
otak. Astrosit membantu memindahkan nutrien dari darah ke neuron. Sel ini juga
berperan dalam perbaikan cedera otak dengan membentuk jaringan parut saraf.
2. Oligodendrosit; glia yang membentuk selubung mielin di sekitar akson di SSP.
3. Mikroglia; yang merupakan sistem pertahanan imun di SSP. Sel glia ini
menyerupai sel monosit, yaitu leukosit yang berperan sebagai fagosit.
4. Sel ependimal; yang melapisi bagian dalam ronggarongga berisi cairan di SSP. Sel-
sel ependimal adalah salah satu dari beberapa jenis sel yang memiliki silia. Gerakan
silia sel ependimal ikut berperan mengalirkan cairan serebrospinal di seluruh
ventrikel.
Walaupun otak dan sumsum tulang belakang mempunyai materi sama tetapi
susunannya berbeda. Pada otak, materi kelabu terletak di bagian luar (korteks) dan
bagian putih terletak di tengah. Pada sumsum tulang belakang bagian tengah berupa
materi kelabu berbentuk kupu-kupu, sedangkan bagian korteks berupa materi putih.

B. Otak
Otak terdiri dari dua belahan (hemisfer), hemisfer kiri mengendalikan tubuh bagian
kanan, hemisfer kanan mengendalikan belahan kiri. Mempunyai permukaan yang
berlipat-lipat untuk memperluas permukaan sehingga dapat ditempati oleh banyak
saraf. Otak juga sebagai pusat penglihatan, pendengaran, kecerdasan, ingatan,
kesadaran, dan kemauan. Bagian dalamnya yang berwarna putih berisi serabut saraf,
bagian luarnya yang berwarna kelabu berisi banyak badan sel saraf.
Otak besar mempunyai fungsi dalam pengaturan semua aktivitas mental, yaitu yang
berkaitan dengan kepandaian (intelegensi), ingatan (memori), kesadaran, dan
pertimbangan.
Otak besar merupakan sumber dari semua kegiatan/gerakan sadar atau gerakan
yang sesuai dengan kehendak, walaupun ada juga beberapa gerakan refleks otak. Pada
bagian korteks otak besar yang berwarna kelabu terdapat bagian penerima rangsang
(area sensor) yang terletak di sebelah belakang area motor yang berfungsi mengatur
gerakan sadar atau merespon rangsangan. Selain itu terdapat area asosiasi yang
menghubungkan area motor dan sensorik. Area ini berperan dalam proses belajar,
menyimpan ingatan, membuat kesimpulan, dan belajar berbagai bahasa. Di sekitar
kedua area tersebut adalah bagian yang mengatur kegiatan psikologi yang lebih tinggi.
Misalnya bagian depan merupakan pusat proses berpikir (yaitu mengingat, analisis,
berbicara, kreativitas) dan emosi. Pusat penglihatan terdapat di bagian belakang.

• Otak Besar (Cerebrum)

Gambar 3. Potongan Sagital Otak


Otak besar mempunyai fungsi dalam pengaturan semua aktivitas mental, yaitu
yang berkaitan dengan kepandaian (intelegensi), ingatan (memori), kesadaran, dan
pertimbangan. Otak besar merupakan sumber dari semua kegiatan/gerakan sadar atau
sesuai dengan kehendak, walaupun ada juga beberapa gerakan reflex otak. Pada bagian
korteks otak besar yang berwarna kelabu terdapat bagian penerima rangsang (area
sensor) yang terletak di sebelah belakang area motor yang berfungsi mengatur gerakan
sadar atau merespon rangsangan. Selain itu terdapat area asosiasi yang
menghubungkan area motor dan sensorik. Area ini berperan dalam proses belajar,
menyimpan ingatan, membuat kesimpulan, dan belajar berbagai bahasa. Di sekitar
kedua area tersebut adalah bagian yang mengatur kegiatan psikologi yang lebih tinggi.
Misalnya bagian depan merupakan pusat proses berfikir (yaitu mengingat, analisis,
berbicara, kreativitas) dan emosi. Pusat penglihatan terdapat di bagian belakang.
Merupakan bagian terluas dan terbesar dari otak, bentuk telur dan mengisi
penuh bagian atas rongga tengkorak. Adapun fungsi serebrum yaitu untuk pusat
pengaturan semua aktivitas mental yaitu berkenaan dengan kepandaian (Intelegensi),
ingatan (memori), kesadaran, pusat menangis, keinginan buang air besar maupun kecil.
Terdiri atas:

Gambar 4. Lobus Cerebri


a. Lobus frontalis (depan), sebagai area motorik yang membangkitkan impuls
untuk pergerakan volunteer. Area motorik kiri mengatur pergerakan sisi kanan tubuh
dan sebalikya.
b. Lobus oksipital (belakang), untuk pusat penglihatan
c. Lobus temporal (samping), untuk pusat pendengaran
d. Lobus parietal (tengah), untuk pusat pengatur kulit dan otot terhadap panas,
dingin, sentuhan, tekanan. Antara bagian tengah dan belakang merupakan pusat
perkembangan kecerdasan, ingatan, kemauan, dan sikap.

• Thalamus
Thalamus terdiri dari sejumlah pusat syaraf dan berfungsi sebagai tempat penerimaan
untuk sementara sensor data dan sinyal-sinyal motorik, contohnya untuk pengiriman
data dari mata dan telinga menuju bagian yang tepat dalam korteks.

• Hipotalamus
Hipotalamus berfungsi untuk mengatur nafsu makan dan syahwat dan mengatur
kepentingan biologis lainnya. Adapun fungsi lain dari Hhpotalamus adalah sebagai
berikut.
a. Berperan penting dalam pengendalian aktivitas SSO yg melakukan fungsi
vegetative penting untuk kehidupan seperti pengaturan frekuensi jantung, TD, Suhu
tubuh, keseimbangan air, selera makan, saluran pencernaan, dan aktivitas seksual
b. Sebagai pusat otak untuk emosi seperti kesenangan, nyeri, kegembiraan, dan
kemarahan.
c. Memproduksi hormon yang mengatur pelepasan atau inhibisi hormion kelenjar
hipofisis, sehingga mempengaruhi keseluruhan sistem endokrin.

• Otak Tengah (Mesencephalon)


Otak tengah terletak di depan otak kecil dan jembatan varol. Di depan otak tengah
terdapat talamus dan kelenjar hipofisis yang mengatur kerja kelenjar-kelenjar endokrin.
Bagian atas (dorsal) otak tengah merupakan lobus optikus yang mengatur refleks mata
seperti penyempitan pupil mata, dan juga merupakan pusat pendengaran. Otak tengah
tidak berkembang dan tetap menjadi otak tengah.

• Otak Kecil (cerebelum)


Serebelum mempunyai fungsi utama dalam koordinasi gerakan otot yang terjadi secara
sadar, keseimbangan, dan posisi tubuh. Bila ada rangsangan yang merugikan atau
berbahaya maka gerakan sadar yang normal tidak mungkin dilaksanakan. Terletak di
bagian bawah dan belakang tengkorak dipisahkan dengan cerebrum, diatas medula
oblangata, Adapun fungsinya yaitu:
a. Pusat keseimbangan
b. Mengoordinasi dan mengendalikan ketepatan gerakan otot dengan baik
c. Menghantarkan impuls dari otot-otot bagian kiri dan kanan tubuh.

• Sumsum Sambung (Medulla Oblongata)


Sumsum sambung berfungsi menghantar impuls yang datang dari medula spinalis
menuju ke otak. Sumsum sambung juga memengaruhi jembatan, refleks fisiologi
seperti detak jantung, tekanan darah, volume dan kecepatan respirasi, gerak alat
pencernaan, dan sekresi kelenjar pencernaan. Selain itu, sumsum sambung juga
mengatur gerak refleks yang lain seperti bersin, batuk, dan berkedip.

C. Sumsum Tulang Belakang (Medula Spinalis)


Gambar 5. Medula Spinalis
Pada penampang melintang sumsum tulang belakang tampak bagian luar
berwarna putih, sedangkan bagian dalam berbentuk kupu-kupu dan berwarna kelabu.
Pada penampang melintang sumsum tulang belakang ada bagian seperti sayap yang
terbagi atas sayap atas disebut tanduk dorsal dan sayap bawah disebut tanduk ventral.
Impuls sensori dari reseptor dihantar masuk ke sumsum tulang belakang melalui tanduk
dorsal dan impuls motor keluar dari sumsum tulang belakang melalui tanduk ventral
menuju efektor. Pada tanduk dorsal terdapat badan sel saraf penghubung (asosiasi
konektor) yang akan menerima impuls dari sel saraf sensori dan akan
menghantarkannya ke saraf motorik.
Sumsum tulang belakang adalah bagian SSP yang terletak di dalam canalis
cervikalis bersam ganglion radix pos yang terdapat pada setiap toramen
intervertebralis, terletak berpasangan kiri dan kanan. Fungsi sumsum tulang belakang
adalah:
a. Penghubung impuls dari dan ke otak
b. Memungkinkan jalan terpendek pada gerak refleks
c. Organ ini mengurus persyarafan tubuh, anggota badan, dan bagian kepala
Referensi

Astuti, P. 2007. Sistem Saraf dan Otot. Fakultas Kedokteran Hewan. Universitas
Gadjah Mada. Yogyakarta

Diana, Et All. 2012. Sistem Saraf Pusat (Anatomi Fisiologi). S1 Kesehatan Masyarakat
STIKES M. H. Thamrin

Guyton, A.C. and J.E Hall. 2006. Text Book of Medical Physiology 11th edition.
Philadelphia: Elsevier Saunders

Sherwood, L., 2013. Introduction to Human Physiology. 8th ed. Brooks/Cole Cengage
Learning.

Anda mungkin juga menyukai