Anda di halaman 1dari 13

LEMBAR KERJA SISWA 3 (LKS 3) SMT GENAP

1. Tuliskan kronologi peristiwa proklamasi kemerdekaan Indonesia!

Pada tanggal 14 Agustus 1945, Soekarno, Hatta, dan Radjiman Wedyodiningrat kembali ke
Indonesia setelah Jepang menyerah kepada Sekutu. Berita ini memicu desakan dari berbagai
pihak, termasuk Sutan Syahrir, agar Soekarno dan Hatta segera memproklamasikan
kemerdekaan. Pada tanggal 15 Agustus 1945, PPKI mengadakan rapat untuk membahas
persiapan kemerdekaan. Pada malam harinya, Soekarno, Hatta, dan Achmad Soebardjo
merumuskan naskah proklamasi. Keesokan harinya, tanggal 16 Agustus 1945, golongan muda
menculik Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok untuk mendesak proklamasi segera dilakukan.
Setelah perdebatan antara golongan muda dan tua, akhirnya disepakati bahwa proklamasi akan
dibacakan di Jakarta. Pada tanggal 17 Agustus 1945, naskah proklamasi diketik oleh Sayuti Melik
dan teks finalnya dirumuskan. Tepat pada pukul 10.00 WIB, Soekarno membacakan proklamasi
kemerdekaan di Jalan Pegangsaan Timur 56. Pengibaran bendera merah putih pertama
kemudian dilakukan, diiringi lagu Indonesia Raya.

2. Lengkapi tabel berikut!

BPUPKI Waktu Nama tokoh yang hadir Hasil sidang


penyelenggaraan
Sidang Ketua: Pembahasan tentang dasar
pertama 29 Mei - 1 Juni negara Indonesia:
1945 Dr. Radjiman Wedyodiningrat
Moh. Yamin (29 Mei 1945):
Lima Dasar Negara
Wakil Ketua:
(Pancasila Yamin)
Moh. Hatta
Soepomo (31 Mei 1945): 3
Anggota: Asas dan 5 Dasar Negara
62 orang, termasuk Soekarno, Soekarno (1 Juni 1945):
Moh. Yamin, Soepomo, Ki Pancasila
Hajar Dewantara, dan Abdul
Pembentukan Panitia
Wahid Hasyim
Sembilan untuk
merumuskan Pancasila
secara lebih lanjut

Sidang Ketua: Pembahasan Rancangan


kedua 10 - 17 Juli 1945 Undang-Undang Dasar
Dr. Radjiman Wedyodiningrat
(UUD):
Wakil Ketua:
1. Pembukaan UUD
Moh. Hatta 2. Bentuk negara
Anggota: 3. Pemerintahan
62 orang, termasuk Soekarno, 4. Dewan Perwakilan
Moh. Yamin, Soepomo, Ki Rakyat (DPR)
Hajar Dewantara, dan Abdul
Wahid Hasyim 5. Badan Pemeriksa
Keuangan (BPK)
Panitia Sembilan:
Pembentukan Panitia
Soekarno (ketua), Perancang UUD:
Moh. Hatta, Achmad Beranggotakan 21 orang,
Soebardjo, Moh. Yamin, diketuai oleh Soekarno
Soepomo,
Bertugas merumuskan
Abdul Wahid Hasyim, Rancangan UUD
Agus Salim, Abikusno Pembentukan Panitia
Tjokrosujoso, Alexander Pembelaan Tanah Air:
Andries Maramis
Beranggotakan 9 orang,
diketuai oleh Abikoesno
Tjokrosoejoso
Bertugas mempersiapkan
pembentukan tentara
nasional
Pembentukan Panitia
Ekonomi dan Keuangan:
Beranggotakan 21 orang,
diketuai oleh Mohammad
Hatta
Bertugas mempersiapkan
pembentukan lembaga
keuangan negara

3. a) Tuliskan apa yang kau ketahui tentang peristiwa Rengasdengklok! (harus mencakup 5 W)
Siapa: Golongan pemuda yang dipimpin oleh Soekarni, Wikana, dan Chaerul Saleh.
Apa: Penculikan Soekarno dan Hatta.
Kapan: 16 Agustus 1945, dini hari.
Di mana: Rengasdengklok, Karawang, Jawa Barat.
Mengapa: Golongan pemuda ingin segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia tanpa
campur tangan Jepang.
Bagaimana: Golongan pemuda membawa Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok dan mendesak
mereka untuk segera memproklamasikan kemerdekaan. Setelah perdebatan, akhirnya disepakati
bahwa proklamasi akan dibacakan di Jakarta pada tanggal 17 Agustus 1945.

b) Tuliskan masing- masing 4 tokoh golongan tua dan golongan muda!


Golongan Muda:
Soekarni, Wikana, Chaerul Saleh, dan Adam Malik
Golongan Tua:
Soekarno, Mohammad Hatta, Achmad Soebardjo, dan Moh. Yamin

4. Setelah proklamasi kemerdekaan dikumandangkan PPKI menyelenggarakan sidang. Tuliskan hasil


sidang PPKI!

Sidang PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) yang diadakan pada tanggal 18
Agustus 1945 menghasilkan beberapa keputusan penting, yaitu:
 Mengesahkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD
1945). UUD 1945 merupakan konstitusi negara Indonesia yang memuat dasar negara
Pancasila, bentuk negara, dan sistem pemerintahan.
 Memilih Soekarno sebagai Presiden dan Mohammad Hatta sebagai Wakil Presiden
Republik Indonesia pertama. Pemilihan ini dilakukan berdasarkan suara bulat para
anggota PPKI.
 Membentuk Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP). KNIP bertugas membantu presiden
dalam menjalankan pemerintahan sebelum terbentuknya MPR dan DPR.
 Menetapkan 19 departemen pemerintahan. Pembentukan departemen ini bertujuan
untuk menjalankan roda pemerintahan negara.
 Menetapkan pembagian wilayah provinsi di Indonesia. Pembagian wilayah ini bertujuan
untuk mempermudah administrasi pemerintahan.

5. Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945, bangsa Indonesia


masih menghadapi Belanda. Mengapa bangsa Indonesia melakukan upaya mempertahankan
kemerdekaan ? Jelaskan alasannya, dan dilakukan dengan berapa cara?

Alasan:
 Belanda tidak mengakui kemerdekaan Indonesia. Belanda masih ingin menjajah
Indonesia dan mengembalikan kekuasaannya.
 Belanda melancarkan agresi militer untuk merebut kembali Indonesia. Belanda
melakukan dua kali agresi militer, yaitu Agresi Militer I (1947) dan Agresi Militer II
(1948).
 Bangsa Indonesia ingin mempertahankan kemerdekaan yang telah diraih dengan susah
payah. Bangsa Indonesia tidak ingin kembali dijajah oleh Belanda.
 Bangsa Indonesia ingin mewujudkan cita-cita kemerdekaan, yaitu untuk merdeka,
bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
Cara:
 Perjuangan diplomasi:
 Indonesia melakukan perundingan dengan Belanda melalui Konferensi Meja
Bundar (KMB).
 Indonesia mendapatkan pengakuan kedaulatan dari Belanda pada tahun 1949.
 Perjuangan fisik:
 Bangsa Indonesia melakukan perlawanan bersenjata terhadap Belanda.
 Terjadi berbagai pertempuran di berbagai daerah di Indonesia.
 Rakyat Indonesia bahu membahu membantu para pejuang kemerdekaan.
Contoh Pertempuran:
 Pertempuran Surabaya: Pertempuran besar terjadi di Surabaya pada bulan November
1945.
 Pertempuran Bandung Lautan Api: Rakyat Bandung membakar kota Bandung agar tidak
dapat digunakan oleh Belanda.
 Pertempuran Medan Area: Pertempuran terjadi di Medan, Sumatera Utara, pada tahun
1947.

6. Lengkapi tabel berikut!

Cara Penjelasan Contoh bentuk perjuangan


perjuangan
Perjuangan Perjuangan fisik merupakan salah satu cara yang Pertempuran:
fisik dilakukan bangsa Indonesia untuk mempertahankan
Pertempuran Surabaya 10
kemerdekaan setelah proklamasi 17 Agustus 1945.
November 1945
Perjuangan ini dilakukan dengan menggunakan senjata
dan kekuatan fisik untuk melawan Belanda yang ingin Pertempuran Bandung
kembali menjajah Indonesia. Lautan Api
Pertempuran Medan Area
Pertempuran Ambarawa
Pertempuran Marabahan
Gerilya:
Gerilya di Jawa Barat
dipimpin oleh Letkol. Dani
Gerilya di Jawa Tengah
dipimpin oleh Jenderal
Sudirman
Gerilya di Jawa Timur
dipimpin oleh Kolonel
Soengkono
Gerilya di Sumatra Selatan
dipimpin oleh Letkol.
Burhanuddin

Diplomasi Perjuangan diplomasi merupakan salah satu cara yang Mengirim misi diplomasi
dilakukan bangsa Indonesia untuk mempertahankan ke luar negeri:
kemerdekaan setelah proklamasi 17 Agustus 1945.
Perjuangan ini dilakukan melalui perundingan dan Misi Soekarno-Hatta ke
negosiasi dengan Belanda untuk mencapai pengakuan India
kedaulatan Indonesia.
Misi Sri Sultan
Hamengkubuwono IX ke
Amerika Serikat
Mengadakan konferensi
internasional:
Konferensi Asia Afrika
Konferensi Meja Bundar
(KMB)
Melakukan lobi
internasional:
Mendapatkan dukungan
dari negara-negara lain

7. Lengkapi tabel berikut!

No Peristiwa Penjelasan Nama Tokoh

1 Hotel Yamato Peristiwa Hotel Yamato adalah peristiwa perobekan Soedirman


bendera Belanda di Hotel Yamato (sekarang Hotel Mr. W.V.Ch. Ploegman
Majapahit) di Surabaya pada tanggal 19 September Soekarni
1945. Peristiwa ini terjadi setelah perundingan antara Hariyono
Residen Soedirman dan Mr. W.V.Ch. Ploegman, Kusno Wibowo
seorang perwira Belanda, tentang penurunan
bendera Belanda di Hotel Yamato tidak mencapai
kesepakatan.
2 Pertempuran Pertempuran Surabaya adalah pertempuran besar Soekarno
Surabaya antara rakyat Surabaya dan pasukan Inggris yang Moh Hatta
terjadi pada bulan November 1945. Pertempuran ini Soedirman
merupakan salah satu pertempuran terbesar dan Bung Tomo
terlama dalam sejarah revolusi fisik. Mallaby
3 Peristiwa Pertempuran Ambarawa adalah pertempuran besar Soedirman
Ambarawa antara Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan pasukan Soeharto
Inggris yang terjadi di Ambarawa, Jawa Tengah, pada Brigjen A.D Saunders
bulan November dan Desember 1945. Pertempuran
ini terjadi setelah Belanda melancarkan Agresi Militer
I.
4 Bandung Peristiwa Bandung Lautan Api adalah peristiwa A.H Nasution
Lautan Api pembumihangusan kota Bandung selatan oleh rakyat Moh Hatta
dan Tentara Republik Indonesia (TRI) pada tanggal 24 R.A.A
Maret 1946. Peristiwa ini dilakukan agar kota Wiranatakusumah
Bandung tidak dapat digunakan sebagai markas Sutan Sjahrir
strategis militer oleh pasukan Sekutu dan NICA
(Netherlands Indies Civil Administration).
5 Serangan Serangan Umum 1 Maret 1949 adalah serangan Sri Sultan
Umum 1 Maret besar-besaran yang dilakukan oleh Tentara Nasional Hamengkubuwono IX
1949 Indonesia (TNI) terhadap pasukan Belanda di Soedirman
Yogyakarta. Serangan ini merupakan salah satu Kolonel Bambang
peristiwa penting dalam sejarah perjuangan Sugeng
kemerdekaan Indonesia. Soeharto

8. Lengkapi tabel berikut!

Perjuangan Diplomasi Nama Tokoh yang Hasil Perundingan Waktu


hadir Perundingan
Perundingan  Belanda mengakui secara de facto 11-15
Linggarjati Delegasi wilayah Republik Indonesia yang November
Indonesia: meliputi Jawa, Madura, dan 1946.
Sumatra.
 Belanda harus meninggalkan wilayah
Sutan Sjahrir RI paling lambat tanggal 1 Januari
(Ketua) 1949.
Mohammad Hatta  Indonesia dan Belanda akan
membentuk negara serikat dengan
Mr. A.K. Gani nama RIS (Republik Indonesia
Mr. Soekawati Serikat).

Mr. S.H. Nasution

Delegasi Belanda:

Prof.
Schermerhorn
(Ketua)
Mr. F. de Boer
Dr. Van Mook
Perundingan Renville  Gencatan senjata: Kedua belah pihak 8 Desember
Delegasi sepakat untuk menghentikan 1947 hingga
Indonesia: pertempuran. 17 Januari
 Penetapan garis demarkasi: Garis 1948.
demarkasi yang memisahkan
Amir Sjarifuddin wilayah Indonesia dan Belanda.
(Ketua)  Pengembalian Yogyakarta: Belanda
Mr. Mohammad sepakat untuk mengembalikan
Roem Yogyakarta sebagai ibu kota
Republik Indonesia.
Prof. Dr. Soepomo  Pembentukan Uni Indonesia-
Belanda: Uni Indonesia-Belanda
Mr. A.K.
akan dibentuk sebagai
Pringgodigdo
persemakmuran yang terdiri dari
Mr. L.N. Palar Indonesia dan Belanda.

Dr. J. Leimena

Delegasi Belanda:

R. Abdulkadir
Wijoyoatmojo
(Ketua)
Dr. H.J. van Mook
Ch.O. van der Plas
L.J.C. Beaufort
Dr. P.J. Idenburg
Perundingan Roem  Penghentian kegiatan militer: Kedua 14 April
Royen Delegasi belah pihak sepakat untuk 1949 hingga
Indonesia: menghentikan semua kegiatan 7 Mei 1949.
militer.
 Pengembalian pemerintah Republik
Mr. Mohammad Indonesia ke Yogyakarta: Belanda
Roem (Ketua) sepakat untuk mengembalikan
Mr. Sumitro pemerintah Republik Indonesia ke
Djojohadikusumo Yogyakarta.
 Penyelenggaraan Konferensi Meja
Mr. Ali Bundar: Kedua belah pihak sepakat
Sastroamidjojo untuk menyelenggarakan Konferensi
Dr. J. Leimena Meja Bundar di Den Haag untuk
menyelesaikan masalah kedaulatan
Indonesia.
Delegasi Belanda:

Dr. H.J. van Roijen


(Ketua)
Ch.O. van der Plas
Dr. P.J. Idenburg
Konferensi Meja  Pengakuan kedaulatan: Belanda 23 Agustus
Bundar Delegasi mengakui kedaulatan Republik 1949 hingga
Indonesia: Indonesia Serikat (RIS) pada akhir 2 November
Desember 1949. 1949.
 Pembentukan RIS: RIS terdiri dari 15
negara bagian.
Mohammad Hatta  Irian Barat: Status Irian Barat akan
(Ketua) diselesaikan dalam waktu satu
tahun.
Mr. Moh. Roem
Prof. Dr. Soepomo
Dr. J. Leimena
Mr. A.K.
Pringgodigdo
Mr. L.N. Palar
Sultan
Hamengkubuwono
IX
Sri Paku Alam VIII

Delegasi Belanda:

Dr. J.H. van


Maarseveen
(Ketua)
Mr. W. Drees
Mr. F.J.A. van den
Heuvel
Ch.O. van der Plas
L.J.C. Beaufort
Dr. P.J. Idenburg

9. Sesuai hasil kesepakatan KMB Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berubah menjadi
Republik Indonesia Serikat (RIS). Tuliskan Kronologi Kembali Menjadi Negara Kesatuan Republik
Indonesia secara singkat dan jelas!
JAWABAN
Pada tahun 1949, setelah Konferensi Meja Bundar (KMB), Belanda mengakui kedaulatan
Republik Indonesia Serikat (RIS) yang terdiri dari 15 negara bagian. Namun, RIS tidak stabil dan
terjadi berbagai pemberontakan di beberapa negara bagian. Pada bulan April 1950, Perdana
Menteri RIS Mr. Mohammad Natsir mengusulkan kembali ke negara kesatuan. Usulan ini
mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk rakyat dan para pemimpin politik. Pada
bulan Mei 1950, Konferensi Nasional di Bandung menyepakati kembali ke negara kesatuan. RIS
kemudian dibubarkan pada tanggal 17 Agustus 1950 dan digantikan oleh Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI). Konstitusi baru, UUDS 1950, disahkan untuk NKRI. Konstitusi ini
menganut sistem demokrasi parlementer. Perubahan dari RIS menjadi NKRI terjadi secara
bertahap dan damai. Hal ini menunjukkan bahwa rakyat Indonesia menginginkan negara yang
bersatu dan kuat.

10. Lengkapi tabel berikut!

Tokoh KTN Asal Negara Mewakili Negara


Paul Van Zeeland Belgia Belanda

Richard Kirby Australia Indonesia

Frank Graham Amerika Serikat Netral

11. Lengkapi tabel Kabinet pada masa demokrasi Paelementer berikut ini!

Nama Kabinet Masa Periode Ketua Program Kerja

Natsir 6 September 1950 - Mr. Mohammad Stabilisasi ekonomi dan


21 Maret 1951 Natsir keamanan

Sukirman 27 April 1951 – 3 Mr Sukirman Pembentukan Dewan


April 1952 Konstituante

Wilopo 3 April 1952 -3 Juni Mr Wilopo Panca Azimat (pedoman


1953 revolusi indonesia) terdiri
dari:
Nasakom
Pancasila
Manipol USDEK
Trisakti
Berdikari
Ali Sastroamidjojo I 31 Juli 1953 – 12 Prof Dr Ali Pembangunan nasional
Agustus 1955 Sastromidjojo semesta berencana
Burhanuddin Harahap 12 Agustus 1955 - 3 Burhanuddin Pemilihan Umum 1955
Maret 1956 Harahap

Ali Saatroamidjojo II 24 Maret 1956 - 14 Prof. Dr. Ali Perbaikan kualitas keuangan
Maret 1957 Sastroamidjojo hingga tercapai imbangan
anggaran belanja biasa yang
baik untuk pembangunan.

12. a) Tuliskan alasan dikeluarkannya Dekrit Presiden 5 Juli 1959!


Alasan dikeluarkannya dekrit presiden 5 juli 1959 oleh Soekarno adalah karena dewan
konstituante yang terdiri dari partai yang memiliki ideologi berbeda gagal dalam merumuskan
kembali dasar negara pengganti UUDS 1950 sehingga dikeluarkanlah dekrit presiden sebagai
jalan keluar dari kebuntuan dewan konstituante.

b) Tuliskan isi Dekrit Presiden 5 Juli 1959!

1. Pembubaran Konstituante:
 Membubarkan Konstituante yang dibentuk berdasarkan UUDS 1950.

2. Penetapan UUD 1945:


 Menetapkan kembali UUD 1945 sebagai Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia.

3. Pembentukan MPRS dan DPAS:


 Membentuk Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS) dan Dewan
Pertimbangan Agung Sementara (DPAS) yang akan dibentuk dalam waktu sesingkat-
singkatnya.

4. Pengembalian Kekuasaan kepada Presiden:


 Mengambil alih segala kekuasaan pemerintahan negara untuk dikembalikan kepada
Presiden.
13. Lengkapi tabel kondisi Ekonomi , Sosial dan Politik berikut ini!

Periode Kondisi Ekonomi Kondisi Poilitik Kondisi Sosial

Demokrasi  Tidak stabil: Inflasi  Sistem multi-  Ketidakpuasan


Parlementer tinggi, nilai tukar partai: Terdapat rakyat: Rakyat tidak puas
/ Liberal rupiah turun drastis. banyak partai politik dengan kondisi ekonomi
(1950-  Kurangnya dengan ideologi dan dan politik yang tidak
1959) investasi: Iklim kepentingan yang stabil.
investasi tidak berbeda-beda.  Munculnya berbagai
kondusif akibat situasi  Sering terjadi gerakan sosial: Berbagai
politik yang tidak pergantian gerakan sosial muncul
stabil. kabinet: Kabinet tidak untuk menuntut
 Ketergantungan pada dapat bertahan lama perbaikan ekonomi dan
impor: Indonesia karena sering politik.
masih mengandalkan mendapat mosi tidak  Kesenjangan sosial yang
impor untuk percaya dari lebar: Kesenjangan
memenuhi kebutuhan parlemen. antara kaya dan miskin
pangan dan bahan  Kurangnya stabilitas semakin lebar.
baku industri. politik: Situasi politik
tidak stabil akibat
pertikaian antar partai
politik dan
pemberontakan di
daerah.

Demokrasi  Tidak stabil: Inflasi  Presidensial: Kekuasaa  Mobilisasi: Massa


Terpimpin tinggi, nilai tukar n terpusat pada dimobilisasi untuk
( 1959- rupiah jatuh, dan presiden. mendukung program
1965) terjadi kekurangan  Pembatasan: Terjadi pemerintah.
bahan makanan. pembatasan terhadap  Nasionalisme: Semangat
 Terpusat: Pemerintah partai politik dan pers. nasionalisme meningkat.
mengendalikan sektor  PKI: Menjadi kekuatan  Kesenjangan: Kesenjang
ekonomi dan politik yang besar. an sosial masih lebar.
perdagangan.  Konfrontasi: Indonesia  Ketidakadilan: Terjadi
 Nasionalisasi: Bebera terlibat dalam ketidakadilan dan
pa perusahaan asing konfrontasi dengan pelanggaran hak asasi
diambil alih oleh Malaysia. manusia.
pemerintah.
 Swasembada: Menjad
i fokus utama untuk
mengurangi
ketergantungan pada
impor.
14. Tulis dan jelaskan kebijakan ekonomi pada masa Demokrasi Parlementer!
a) Gunting Syafruddin
Pada tanggal 20 Maret 1950, Menteri Keuangan Syafruddin Prawiranegara meluncurkan
kebijakan "Gunting Syafruddin" untuk mengatasi inflasi dan defisit anggaran. Kebijakan ini
memotong nilai uang yang beredar dengan memotong uang kertas pecahan Rp 2,50 dan Rp
5,00 menjadi setengahnya. Kebijakan ini berhasil menurunkan inflasi, namun menuai kritik
karena dianggap merugikan rakyat kecil.

b) Gerakan Benteng
Diluncurkan pada tahun 1950, Gerakan Benteng bertujuan untuk membangun kelas
pengusaha nasional dan mengurangi ketergantungan pada impor. Kebijakan ini memberikan
kredit dan pelatihan kepada pengusaha pribumi untuk membangun usaha di berbagai
bidang. Gerakan Benteng memiliki dampak positif dalam membangun ekonomi nasional,
namun juga dikritik karena adanya nepotisme dan korupsi.

c) Sistem Ekonomi Ali Baba


Sistem Ekonomi Ali Baba merupakan sistem kerjasama antara pengusaha pribumi (Ali) dan
pengusaha Tionghoa (Baba) yang diluncurkan pada tahun 1953. Sistem ini bertujuan untuk
meningkatkan kerjasama dan saling menguntungkan antara kedua kelompok pengusaha.
Sistem Ali Baba memiliki dampak positif dalam meningkatkan ekonomi nasional, namun juga
dikritik karena adanya monopoli dan diskriminasi.

d) Nasionalisasi De Javasche Bank


Pada tahun 1951, pemerintah Indonesia menasionalisasi De Javasche Bank dan
mengubahnya menjadi Bank Indonesia. Nasionalisasi ini bertujuan untuk mengendalikan
sistem moneter dan keuangan negara. Nasionalisasi De Javasche Bank merupakan langkah
penting dalam mencapai kemandirian ekonomi nasional.

e) Program Finansial Ekonomi ( Finek)


Diluncurkan pada tahun 1953, Finek bertujuan untuk mengatasi defisit anggaran dan
meningkatkan stabilitas ekonomi. Program ini meliputi pengurangan pengeluaran
pemerintah, peningkatan pendapatan negara, dan penarikan kredit luar negeri. Finek
berhasil mencapai beberapa targetnya, namun tidak sepenuhnya menyelesaikan masalah
ekonomi Indonesia.

Rajin Pangkal pandai

Anda mungkin juga menyukai