Anda di halaman 1dari 13

Dinamika

Dalam perumusan
Pancasila
Presented by: Kelompok 4
Anggota
Kelompok
Muhammad Zachri Hamev (25)
Mohammad Alif Hasbi (23)
Catherine Prissila (4)
Salwanisha Zahira (38)
RUMUSAN PERTAMA
Rumusan pertama di adakan pada tanggal 1 juni 1945
Dr. Krt Radjiman wedyodiningrat membentuk suatu panitia dengan
menyusun rumusan tentang dasar negara dengan pidato sukarno
sebagai bahan utama BPUK yang mengajukannya. Panitia terdiri dari
delapan orang. Sukarno sebagai ketua panitia 8 melakukan rapat
dengan beberapa anggota BPUPK berhasil mengumpulkan 32 orang
yang diadakan pada tangga 18-21 Juni 1945 untuk menindak lanjuti
keputusan sidang BPUPK yang pertama. mereka juga mengundang
anggota Jakarta meski bukan anggota Chuo Sangi In.
Isi pidato
Reviews

Radjiman Wedyodiningrat (Ketua BPUPK)


memutuskan untuk membentuk panitia yang bertugas
untuk menyusun rumusan dasar negara dengan pidato
Sukarno sebagai bahan utama juga usul dari semua
anggota BPUPK yang mengajukannya. Tugas nya harus
diselesaikan dan dilaporkan pada masa sidang yang
kedua. Panitia tersebut terdiri atas delapan orang, yang
terdiri atas:
PANITIA 8
Sukarno
Mohammad Hatta
R. Otto Iskandar Dinata
K.H. A. Wachid Hasjim
Mohammad Yamin
Ki Bagoes Hadikoesoeni
M. Soetedjo
Kartohadukoesoemo
A.A. Maramis
Hasil Rapat
Reviews

Pada rapat yang yang berlangsung pada 22 juni 1945


sehari setelah rapat Chuo Sang In. Abikoesno
menegaskan bahwa Indonesia harus dilahirkan dari
bangsa Indonesia sendiri
Panitia 9
Diakhir pertemuan, Sukarno mengganti panitia 8 menjadi panitia 9
yang bertugas untuk menghadirkan perumusan dasar negara dan
mewakili pemikiran-pemikiran yang berkembang di antara para
anggota BPUPK. Panitia sembilan membuat pertemuan di rumah
Sukarno untuk membahas rumusan pembukaan UUD negara yang
disepakati dari pidato Sukarno pada 1 Juni 1945. Ada beberapa usulan
menjadikan agama Islam menjadi dasar negara dan terjadi
perdebatan disaat itu. Namun, itu akhirnya berakhir karena
disepakatinya rumusan sila di dalam pancasila yaitu "Ketuhanan
dengan kewajiban menjalankan syari’at Islam bagi pemeluk-
pemeluknya" . Panitia 9 terdiri atas:
PANITIA 9
Sukarno (ketua)
Mohammad Hatta
A.A. Maramis
K.H. A. Wachid Hasjim
Mohammad Yamin
Abdoel Kahar Moezakir
H. Agoes Salim
Abikoesno Tjokrosoejoso
Ahmad Soebardjo
Mohammad Yamin (panitia sembilan) diminta Sukarno untuk membuat teks rancangan Pembukaan
UUD yang berisi rumusan Pancasila yang disepakati seluruh anggota Panitia Sembilan. Namun, teks yang
dibuat itu terasa terlalu panjang sehingga panitia sembilan membuat teks yang lebih pendek
Sukarno merancang pembukaan Undangan Undang dasar tersebut dengan nama "Mukadimah"
Soekiman menamainya "Gentlemen's agreement
Mohammad Yamin menamainya "Piagam Jakarta"

Dalam "Piagam Jakarta" Pancasila sebagai dasar negara memiliki rumusan sebagai berikut :
1) Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syari'at Islam bagi pemeluk pemeluknya
2) Kemanusiaan yang adil dan beradab
3) Persatuan Indonesia
4) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/ Perwakilan
5) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Sidang BPUPKI kedua yang berlangsung pada 10 - 17 Juli 1945 rumusan naskah rancangan pembukaan UUD NRI 1945
yang di sepakati pada 22 Juni 1945 oleh Panitia Sembilan dan dibacakan langsung oleh Soekarno. Di dalam naskah
rancangan pembukaan UUD terdapat 3 bagian penting yaitu :

A. Bagian pertama
Termuat isi bahwa kemerdekaan bagi bangsa Indonesia ialah hak yang harus dimiliki oleh seluruh bangsa yang ada di
dunia. “Oleh karena itu, segala penjajahan di dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan pri-kemanusiaa dan
pri-keadilan”.
B. Bagian Kedua
Pada bagian ini, dijelaskan hasil dari tuntutan kemerdekaan bangsa Indonesia. “Dengan rahmat Allah Yang Maha Kuasa,
bangsa Indonesia mencapai pintu gerbang kemerdekaan untuk mewujudkan cita-cita seluruh bangsa, yaitu masyarakat
yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur”.
C. Bagian Ketiga
Negara Kesatuan Republik Indonesia yang memiliki tugas-tugas sebagai berikut: (1) melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia; (2) memajukan kesejahteraan umum; (3) mencerdaskan kehidupan
bangsa; dan (4) ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan
sosial. Di dalam bagian ketiga inilah terletak rumusan Pancasila sebagai dasar negara.
Selain menyepakati rancangan rumusan Pancasila sebagai Dasar Negara
beserta Piagam Jakarta sebagai Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara
Republik
Indonesia Tahun 1945 (UUD NRI 1945), masa sidang kedua BPUPK menyepakati
pula rancangan batang tubuh UUD NRI 1945 yang tersusun atas pasal-pasal.
Dengan hadirnya kesepakatan tersebut, Sidang Kedua BPUPK ditutup pada 17
Juli 1945. Sidang itu sekaligus menjadi akhir tugas dari BPUPK.
Kesimpulan
perumusan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia
adalah bahwa musyawarah mufakat harus dikedepankan
dan segala perbedaan yang ada harus dipandang sebagai
dinamika yang bisa dan disikapi bijaksana dengan tetap
mengedepankan persatuan dan kesatuan demi untuk
kepentingan bangsa dan negara. Perumusan Pancasila
sebagai dasar negara sendiri berlangsung pada sidang
resmi BPUPKI.
sekian,
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai