Anda di halaman 1dari 9

PANCASILA DALAM TINJAUAN HISTORIS

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pancasila

Dosen Pengampu: Misbahun Nidhom, MH.

DisusunOleh:

1. Muhamad Kholil Abdullah

2. Nur Khozin

3. Shinta Miladia Malihatussa’adah

4. Vita Indah Febriani

SEKOLAH TINGGI ISLAM KENDAL


PROGAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Tahun Akademik 2023/2024
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pancasila merupakan dasar negara dan ideologi negara Indonesia. Pancasila lahir dari
hasil perenungan dan pemikiran para pendiri bangsa Indonesia, yang kemudian dirumuskan
dalam sidang BPUPKI pada tanggal 29 Mei - 1 Juni 1945. Pancasila kemudian disahkan
sebagai dasar negara Indonesia dalam sidang PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945.

Perjuangan bangsa Indonesia dalam merebut kemerdekaan telah melahirkan kesadaran


bahwa bangsa Indonesia membutuhkan sebuah dasar negara yang dapat mempersatukan
seluruh rakyat Indonesia.

B. Rumusan Masalah
Adapun Rumusan Masalah dalam Makalah ini sebagai berikut :
- Bagaimanakah Sejarah dan Proses terbentuknya Pancasila ?

C. Tujuan Penulisan
- Untuk Mengetahui tentang Sejarah dan Proses terbentuknya Pancasila.

2
BAB II
PEMBAHASAN

Sejarah dan Proses Terbentuknya Pancasila :


1. Pembentukan BPUPKI (29 April 1945)
Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) di Bentuk
Pada tanggal 29 April 1945 beranggotakan 67 orang bertujuan untuk membahas hal-hal
yang berhubungan dengan tata pemerintahan Indonesa, termasuk dasar negara. Sidang
BPUPKI inilah yang menjadi cikal bakal terbentuknya Pancasila sebagai dasar negara.
Sidang BPUPKI ini diketuai oleh Dr. Radjiman Widyodiningrat dengan 3 pembicara pada
sidang pertama BPUPKI (29 Mei-1 Juni 1945).1

 Mr. Muhammad Yamin (29 Mei 1945) 2

Pada tanggal 29 Mei 1945, dalam pidato singkatnya mengemukakan lima asas yaitu:
1. peri kebangsaan
2. peri ke Tuhanan
3. kesejahteraan rakyat
4. peri kemanusiaan
5. peri kerakyatan

 Prof. Dr. Mr. Soepomo (31 Mei 1945) 3

Pada tanggal 31 Mei 1945, mengusulkan lima asas yaitu


1. persatuan
2. mufakat dan demokrasi
3. keadilan sosial
4. kekeluargaan
5. musyawarah

 Soekarno (1 Juni 1945)


1
https://id.wikipedia.org/wiki/Pancasila
2
https://cimahikota.go.id/artikel/detail/1217-sejarah-pancasila
3
https://cimahikota.go.id/artikel/detail/1217-sejarah-pancasila
3
Pada tanggal 1 Juni 1945, Soekarno mengusulkan lima asas pula yang disebut Pancasila
yaitu:
1. kebangsaan Indonesia
2. internasionalisme dan peri kemanusiaan
3. mufakat atau demokrasi
4. kesejahteraan sosial
5. Ketuhanan yang Maha Esa

Kelima asas dari Soekarno disebut Pancasila yang menurut beliau bila mana diperlukan
dapat diperas menjadi Trisila atau Tiga Sila yaitu:
a. Sosionasionalisme
b. Sosiodemokrasi
c. Ketuhanan yang berkebudayaan

Bahkan masih menurut Soekarno, Trisila tersebut di atas bila diperas kembali
disebutnya sebagai Ekasila yaitu merupakan sila gotong royong merupakan upaya
Soekarno dalam menjelaskan bahwa konsep tersebut adalah dalam satu- kesatuan. 4
Hasil usulan dari ketiga tokoh pada sidang BPUPKI tersebut ditampung dan
kemudian dibahas lagi pada lingkup kepanitiaan yang lebih kecil. Panitia yang
merupakan bentukan BPUPKI tersebut sering dikenal sebagai Panitia Sembilan.

2. Panitia Sembilan (22 Juni 1945)5


Rumusan lima dasar negara (Pancasila) yang dikemukakan oleh 3 tokoh BPUPKI
tersebut kemudian dikembangkan oleh “Panitia Sembilan”, yakni para wakil dari
golongan Islam dan Nasionalisme. Adapun susunan keanggotaan dari "Panitia Sembilan"
ini adalah sebagai berikut :

1. Ir. Soekarno ( Ketua ),


2. Drs. Mohammad Hatta ( Wakil Ketua ),
3. Mr. Alexader Andries Maramis ( Anggota),
4. Raden Abikusno Tjokrosoejoso ( Anggota),
5. Abdulkahar Muzakir ( Anggota),
6. H.Agus Salim, ( Anggota),

4
https://docplayer.info/32474837-Makalah-pancasila-tinjauan-historis-pancasila.html
5
https://docplayer.info/32474837-Makalah-pancasila-tinjauan-historis-pancasila.html

4
7. Raden Achmad Subardjo Djojoadisurjo ( Anggota) ,
8. K.H. Wachid Hasjim ( Anggota),
9. Mr. Muhammad Yamin SH. ( Anggota).

Rumusan sistematis dasar negara oleh “Panitia Sembilan” itu tercantum dalam suatu
naskah Mukadimah yang kemudian dikenal sebagai “Piagam Jakarta”, yaitu:

1. Ke-Tuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-


pemelukknya.
2. Menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Persatuan Indonesia.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan.
5. Mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Rancangan Rumusan tersebut selanjutnya dimatangkan dalam masa persidangan BPUPK
yang kedua, yang diselenggarakan mulai tanggal 10 Juli 1945.6

3. Sidang BPUPKI II (10-16 Juli 1945)


Untuk membahas hasil kerja panitia sembilan, BPUPKI mengadakan sidang yang kedua
dan menghasilkan beberapa keputusan, yang meliputi: pertama, kesepakatan dasar negara
Indonesia, yaitu Pancasila seperti yang tertuang dalam Piagam Jakarta. Kedua, negara
Indonesia berbentuk negara Republik, hasil ini merupakan kesepakatan 55 suara dari 64
orang yang hadir. Ketiga, kesepakatan mengengai wilayah Indonesia yang meliputi
wilayah Hindia Belanda, Timor Timur, sampai Malaka (Hasil kesepakatan 39 suara). Dan
yang Keempat, pembentukan tiga panitia kecil sebagai: Panitia Perancang UUD, Panitia
Ekonomi dan Keuangan, Panitia Pembela Tanah Air.
Akhirnya, pada tanggal 17 Agustus 1945 Indonesia secara resmi memproklamasikan
kemerdekaannya. Sehari setelah kemerdekaan, BPUPKI setelah diganti oleh PPKI yang
bertujuan untuk menyempurnakan rumusan Pancasila yang tercantum dalam Pembukaan
UUD 1945.7

4. Sidang PPKI (18 Agustus 1945)


6
https://docplayer.info/32474837-Makalah-pancasila-tinjauan-historis-pancasila.html
7
https://cimahikota.go.id/artikel/detail/1217-sejarah-pancasila
5
PPKI dibentuk pada tanggal 12 Agustus 1945 untuk menggantika BPUPKI yang telah
dibubarkan. Sidang PPKI yang pertama menghasilkan beberapa keputusan yaitu :
a) Mengesahkan Undang-Undang Dasar 1945 dan dasar negara Pancasila.
b) Memilih dan mengangkat Soekarno sebagai Presiden dan Drs. Mohammad Hatta sebagai
Wakil Presiden.
c) Tugas Presiden sementara dibantu oleh Komite Nasional Indonesia Pusat sebelum
dibentuknya MPR dan DPR.8
Sedangkan dalam Rumusan Pancasila ada perubahan yang diusulkan oleh Muhammad
Hatta. Sila pertama yang semula berbunyi ”Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan
syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya”, kemudian diubah menjadi lebih ringkas, yaitu
”Ketuhanan Yang Maha Esa”. Sehingga Pancasila menjadi:9
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia10

5. Konstitusi RIS (1949) dan UUD Sementara(1950)


Masa setelah kemerdekaan RI (1945-1950), sejak Soekarno dan Mohammad Hatta
memproklamasikan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, yang terjadi setelahnya adalah
hiruk-pikuk politik dan keamanan seiring masuknya kembali Belanda ke wilayah Indonesia.
dan pada tanggal 27 Desember 1949 Belanda mengakui Kedaulatan Indonesia.
Kemudian pada tahun 1949 tersebut Pemerintahan Presiden soekarno membuat Konstitusi
Republik Indonesia Serikat (RIS) dan pada Tahun 1950 membuat UUD sementara.
Dalam kedua konstitusi yang pernah menggantikan UUD 1945 tersebut, Pancasila
dirumuskan secara “lebih singkat‟ menjadi: 11
1. Pengakuan Ketuhanan Yang Maha Esa;
2. Perikemanusiaan;
3. Kebangsaan;
4. Kerakyatan;

8
https://id.wikipedia.org/wiki/Panitia_Persiapan_Kemerdekaan_Indonesia
9
https://cimahikota.go.id/artikel/detail/1217-sejarah-pancasila
10
https://docplayer.info/32474837-Makalah-pancasila-tinjauan-historis-pancasila.html
11
https://docplayer.info/32474837-Makalah-pancasila-tinjauan-historis-pancasila.html
6
5. Keadilan Sosial
Sementara itu di kalangan masyarakat pun terjadi kecenderungan menyingkat rumusan
Pancasila dengan alasan praktis/ pragmatis atau untuk lebih mengingatnya dengan variasi
sebagai berikut:
1. Ketuhanan;
2. Kemanusiaan;
3. Kebangsaan;
4. Kerakyatan atau Kedaulatan Rakyat;
5. Keadilan sosial.
Kemudian pada tanggal 5 Juli 1959 Presiden Soekarno mengeluarkan Dekrit Presiden yang
secara implisit tentu mengandung pula pengertian bahwa rumusan Pancasila harus sesuai
dengan yang tercantum dalam Pembukaan UUD 194512

6. Instruksi Presiden No. 12 Tahun 1968


Semakin berkembangnya zaman, Pancasila dinilai mengalami beberapa keragaman baik
dalam rumusan, pembacaan atau pun pengucapannya. Untuk mengantisipasi terhindarnya
keragaman tersebut, Presiden Suharto pada tahun 1968 mengeluarkan Instruksi Presiden
tentang rumusan Pancasila yang benar, yaitu sebagai berikut:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Persatuan Indonesia.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.13

BAB III
PENUTUP

12
https://docplayer.info/32474837-Makalah-pancasila-tinjauan-historis-pancasila.html
13
https://docplayer.info/32474837-Makalah-pancasila-tinjauan-historis-pancasila.html
7
1. Kesimpulan

Pancasila lahir dari proses panjang yang dilalui oleh bangsa Indonesia dalam
memperjuangkan kemerdekaannya. Pada masa penjajahan Belanda, para tokoh bangsa telah
memikirkan tentang dasar negara yang akan digunakan setelah Indonesia merdeka. Gagasan-
gagasan tersebut kemudian dibahas dan dirumuskan dalam sidang-sidang BPUPKI dan
PPKI.

Pada tanggal 1 Juni 1945, Ir. Soekarno menyampaikan pidatonya yang berjudul
"Lahirnya Pancasila" di hadapan sidang BPUPKI. Dalam pidatonya tersebut, Soekarno
merumuskan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia. Rumusan Pancasila tersebut
kemudian dibahas dan disempurnakan dalam sidang-sidang BPUPKI dan PPKI.

Pada tanggal 18 Agustus 1945, Pancasila disahkan sebagai dasar negara dan pandangan
hidup bangsa Indonesia dalam sidang PPKI. Sejak saat itu, Pancasila menjadi pedoman bagi
bangsa Indonesia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

2. Saran

Proses sejarah pembentukan Pancasila sebagai dasar negara serta identitas bangsa Indonesia
melalui berbagai tahapan yang panjang dan tidak instan. Oleh karenanya, penulis berpesan
kepada generasi muda penerus bangsa supaya senantiasa memahami, mengimplementasikan,
dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam berbagai aspek kehidupan, sehingga Pancasila
akan selalu hidup dan melekat sebagai jati diri bangsa Indonesia di masa sekarang maupun
nanti di masa depan.

8
DAFTAR PUSTAKA
1. https://id.wikipedia.org/wiki/Pancasila
2. https://id.wikipedia.org/wiki/Panitia_Persiapan_Kemerdekaan_Indonesia
3. https://cimahikota.go.id/artikel/detail/1217-sejarah-pancasila
4. https://docplayer.info/32474837-Makalah-pancasila-tinjauan-historis-
pancasila.html

Anda mungkin juga menyukai