Disusun oleh:
Muhammad Yusril Fauzi
227006067
JURUSAN INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SILIWANGI
TASIKMALAYA
2022/2023
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pancasila sebagai dasar negara republik indonesia sebelum di sahkan pada
tanggal 18 Agustus 1945 oleh PPKI, nilai-nilainya telah ada pada bangsa
indonesia sejak zaman dahulu kala sebelum bangsa indonesia mendirikan
negara,yang berupa nilai-nilai adat istiadat, kebudayaan serta nilai-nilai religius.
Nilai-nilai tersebut telah ada dan melekat serta teramalkan dalam
kehidupan sehari-hari sebagai pandangan hidup, sehingga materi Pancasila yang
berupa nilaii-nilai tersebut tidak lain adalah dari bangsa indonesia sendiri,
sehingga bangsa indonesia sebagai kausa materialis Pancasila. Nilai-nilai tersebut
kemudian diangkat dan dirumuskansecara formaloleh para pendiri negara untuk
dijadikan sebagai dasar filsafat negara indonesia. Proses perumusan materi
Pancasila secara formal tersebut dilakukan dalam sidang BPUPKI pertama, sidang
panitia “9”, sidang BPUPKI kedua, serta akhirnya disyahkan secara yuridis
sebagai dasar filsafat negara republik indonesia.
Pancasila bukan sekedar ideologi negara, melainkan juga merupakan
filsafat hidup bangsa yang digali dari nilai-nilai luhur dan budaya nenek moyang
yang sudah dimiliki bangsa Indonesia sebelum negara Indonesia terbentuk.
Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara
bagi seluruh rakyat Indonesia. Dengan Pancasila, bangsa ini memiliki harga diri
dan martabat sebagai bangsa karena kelima sila yang terdapat di dalamnya berlaku
universal, untuk kehidupan spritual ataupun kehidupan materiil. Lima sandi utama
penyusun Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil
dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan, dan keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia. Kelima sila ini tercantum pada paragraf ke – 4
Preambule (Pembukaan) Undang - Undang Dasar 1945.
Untuk memahami pancasila secara lengkap dan utuh terutama kaitannya
dengan jati diri bangsa Indonesia, mutlak diperlukan pemahaman sejarah
perjuangan bangsa Indonesia untuk membentuk suatu negara yang berdasarkan
suatu asas hidup bersama demi kesejahteraan hidup bersama yaitu negara yang
berdasarkan pancasila. Selain itu, secara epistimologi sekaligus sebagai
pertanggungjawaban ilmiah, bahwa pancasila selain sebagai dasar negara
Indonesia juga sebagai pandangan hidup bangsa, jiwa dan kepribadian bangsa
serta sebagai perjanjian seluruh bangsa Indonedia pada waktu mendirikan negara.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Sejarah Perumusan Pancasila.
2. Apa saja Nilai yang terkandung dalam Sila Pancasila.
C. Tujuan Pembuatan
1. Untuk Mengetahui Sejarah Perumusan Pancasila.
2. Untuk Mengetahui Nilai yang terkandung dalam Sila Pancasila.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Perumusan Pancasila
Istilah Pancasila telah dikenal sejak zaman kerajaan Sriwijaya dan
Majapahit dimana sila-sila terdapat dalam Pancasila itu sudah diterapkan dalam
kehidupan masyarakat sehari-hari maupun dalam kehidupan kerajaan meskipun
pancasila itu sendiri belum disahkan atau dirumuskan secara kongkrit.
Proses perumusan Pancasila diawali ketika dalam sidang BPUPKI pertama
dr. Radjiman Widyodiningrat, mengajukan suatu masalah khususnya akan dibahas
pada sidang tersebut tiga orang pembicara yaitu Mohammad Yamin, Soepomo
dan Soekarno. Pada tanggal 1 Juni 1945 di dalam sidang tersebut Ir. Soekarno
berpidato secara lisan mengenai calon rumusan dasar negara Indonesia. Kemudian
untuk memberikan nama “Pancasila” yang artinya lima dasar, hal ini menurut
Soekarno atas saran dari salah seorang temannya yaitu seorang ahli bahasa yang
tidak disebutkan namanya.
Kemudian pada tanggal 17 Agustus 1945 Indonesia memproklamirkan
kemerdekaannya, kemudian keesokan harinya tanggal 18 Agustus disahkannya
Undang-Undang Dasar 1945 termasuk Pembukaan UUD 1945 di mana di
dalamnya termuat isi rumusan lima prinsip sebagai satu dasar negara yang diberi
nama Pancasila. Sejak saat itulah perkataan Pancasila menjadi bahasa Indoneisia
dan merupakan istilah umum. Walaupun dalam alinea IV Pembukaan UUD 1945
dimaksudkan Dasar Negara Republik Indonesia adalah disebut dengan istilah
“Pancasila”. Hal ini didasarkan atas Interprestasi historis dalam rangka
pembentukan calon rumusan dasar negara, secara spontan diterima oleh peserta
sidang secara bulat.
1. Proses Perumusan Pancasila
Proses Perumusan dasar negara berlangsung dalam sidang-sidang
Dokuritzu Zyunbi Tyoosakai (Badan Penyelidik Usaha-Usaha Kemerdekaan,
selanjutnya disebut BPUPKI) yang dilanjutkan dalam sidang-sidang Panitia
Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).
Cita-cita untuk mewujudkan negara komunis secara formal padam pada
tahun 1927 seiring diberangsurnya PKI oleh pemerintahan penjajah Belanda,
setelah partai itu melakukan pemberontakan. Oleh karena itu, ketika BPUPKI
dibentu pada tahun 1945 hanya kaum nasional dan islamlah yang menduduki
kursi keanggotaan bandan yang bertugas menyelidiki persiapan bangsa Indonesia
untuk merdeka.
Anggota BPUPKI semula berjumlah 63 orang (termasuk seorang wakil
ketua dari bangsa jepang), namun kemudian menjadi 68 orang menjelang sidang
tanggal 10 Juli 1945 (karena ditambah dengan enam orang anggota baru dan
dikurangi satu orang yaitu wakil ketua dari bangsa jepang). Secara sosiologis
komposisi anggota BPUPKI itu terdiri atas 23 orang dari kalangan birokrat
fungsional, 17 orang dari golongan pergerakan kebangsaan, 11 orang dari
golongan “independen” atau swasta, dan 7 orang dari kalangan utama (guru dan
mubalig).
DAFTAR PUSTAKA