Anda di halaman 1dari 6

NAMA : TITA FARIDA

NIM : E2114401007
KELAS : 1A D3 KEPERAWATAN

SIDANG SIDANG PERUMUSAN PANCASILA

SIDANG BPUPKI 1
BPUPKI diketuai oleh Dr. K.R.T Radjiman wedyodiningrat. Badan ini kemudian mengadakan dua
kali sidang,yaitu pada tanggal 29 mei-1juni 1945, serta 10-17 juli 1945. Dalam sidang yang pertama
inilah mulai dikemukaan usul dan pendapat mengenai dasr Negara yang akan dipakai sebagai
fondasi dari iIndonesia merdeka.
Menurut kaderi menyatakan bahwa selanjutnya BPUPK ini dibagi dalam 2 bagian ,yang terdiri
dari:
1).Bagian perundingan yang diketuai oleh K.R.T Radjiman Widiodiningrat
2). Bahian tata usaha yang diketuai oleh R.P Soeroso, dan Mr. A.G. Pringgodigdo sebagai wakilnya.
Sidang hari pertama 29 mei 1945 ,Ketua BPIPKI melontarkan pertanyaan apa dasrnya kalau
Indonesia merdeka? Yamin dalam pidatonya beliau telah menyampaikan rumusan yang terdiri atas
5 dasar,yaitu:
1).Peri kebangsaan
2).Peri Kemanusiaan
3). Peri Ketuhanan
4).Peri kerakyatan
5). Peri kesejahteraan.
Namun usulan tersebut mengalami peubahn disaat beliau menyampaikannya secara
tertulis ,sebagaimana berikut ini :
1). Ketuhanan yang maha esa
2). Kebangsaan persatuan Indonesia
3). Rasa kemanusiaan yang adil dan beradav
4). Kerakyatan yang dipimpim oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
5). Keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia.
Menurut beberapa catatan sejarah pada 29 Mei 1945 Muh Yamin tidak berbicara
pancasila,bahkan beliau sempat ditegur oleh Dr. Radjiman karena yamin membicaraakan wilayah
indonesiapadahal seharusnya membahas dasar Negara. Pendapat lain mengatakan bahwa yang
menggali pancasila satu satunya Soekarno. Soekarno sendiri mengatakan bhwa beliau adalah
penggali pancasila tapi yang merumuskannya adalah panitia 9 dalam sidang BPUPKI.
Berikutnya pada sidang ke 2 pada tanggal 30 Mei 1945 tokoh yang tampil adalah Ki Bagus
Hadikusumo dan K.H Wahid Hasyim, mereka mengusulkan agar yang menjadi dasar Negara
Indonesia adalah ajaran islam,namun mereka tidak menyampaikan sesuatu rumusan sebagai tindak
lanjutnya.Kemudian pada sidang hari ketiga pada tanggal 31 Mei 1945 , tokoh yng tampil sebbagai
pembicara utama adalah Mr.Soepomo. Beliau mengemukakan 5 dasar Negara Indonesia adalah:
1). Persatuan
2). Kekeluargaan
3).Keseimbangan lahir dan batin
4).Musyawarah
5). Keadilan rakyat
Pada hari terakhir masa persidangan pertama tokoh yang tampil menyampaikan rumusan dasar
Negara Indonesia adalah Ir. Soekarno . Beliau mengusulkan rumusan dasar Negara tersebut diberi
nama PANCASILA, yang berisikam sila sia sebagai berikut:
1).Kebangsaan Nasionalisme
2). Perikemanusiaan Internasionalisme
3).Mufakat demokrasi
4). Keadilan social
5). Ketuhanan Yang Maha Esa
Lebuh lanjut Ir soekarno mengatakan, bahwa ke 5 Sila itu bisa diperas hingga menjadi 3 dan
dinamai Tri Sila,yang terdiri dari:
1). Sosio Nasionalisme
2).Sosio Demokrasi
3).Ketuhanan
Kemudian apabila Tri Sila tersebut dipperas lagi menjadi 1 maka inamai eka sila yaitu gotong
royong
Pancasila ditawarkan Soekarno sebagai phi losofische Groundslag ( dasar,filsafat atau jiwa) daei
Indonesia merdeka.
Soekarno menginginkan dasar Negara itu harus 5, pandawa juga ada 5.Pada sidang yang
pertama ( 31 Mei 1945) , Soepomo menguraikan 3 teori tentang berdirinya suatu Negara. Aneka
teori tersebut adalah: teori individualistis ( Thomas Hobbes ,Jhon Locke,Rousseau ,Herbertt spencer
dan Laski sebagai flosofisnya), teori golongan kelas( dengan Marx ,Engels dan Leninsebagai filosof
rujukannya),dan teori integralistik ( degan Spinoza adam muller dan hegel sebagai pijakan
flosofisnya).
Seteah 1 juni semua pulang kecuali yang dari Jakarta. Yang ada di Jakarta kumpul dirumah
soekarno pada 22 juni ada 38 orang,dari 38 itu diambil 9,sehingga disebut panitia 9 untuk
merumuskan UUD 1945,setelah 22juni berhenti kembali. Sampai akhir rapat pertama ,masih belum
dtemukan kesepakatan untuk perumusan dasar Negara,sehingga akhirnya dibentuklah panitia kecil
untuk menggodog berbagai masukan.
Ketua BPUPKI meminta agar semua usulan tersebut diajukan kembali secara tertulis ,dan paling
lambat tanggal 20 Juni 1945sudah diserahkan ke BPUPKI. Untuk Menindaklanjuti masalah tersebut
maka dibentuklah sebuah kepanitiaan yang diberi nama panitia kecil yang beranggotakan 8 orang
dengan tugas utamanya adalah menampung semua rumusan dan usul-usul yang telah disampaikan
pada masa persidangan pertama untuk diteliti dan dipelajari. Manakala telah selesai diserahkan
kembali kepada Ketua BPUPKI melalui sekretariat Adapun susunan panitia kecil tersebut adalah:
1).Ir Soekarno sebagai ketua
2).Drs Moh Hatta,anggota
3).M soetardjo kartohadikoesoemo,anggota
4).KH Wahid Hasyim,anggota
5).Ki bagus Hadikusumo,anggota
6).Rd. Otto Iskandardinata, anggota
7).Mr Muhammad Yamin, anggota
8).Mr Alfred Andre Maramis,anggota
Berikutnya setelah semua rumusan dan unsur-unsur tertampung dan analisis akhirnya
dihasilkan pokok-pokok permasalahan yang meliputi 9 pokok masalah sebagai berikut:
1). Permintaan agar Indonesia merdeka dengan selekas-lekasnya
2). Tentang masalah dasar negara
3). masalah unifikasi dan federasi
4). Bentuk pemerintahan dan kepala negara
5). Tentang warga negara
6). Masalah pemerintah di daerah
7).masalah agama dan hubungannya dengan negara
8). Masalah perbedaan dan
9). Masalah keuangan
Panitia delapan yang baru dibentuk melakukan pertemuan pada tanggal 22 Juni 1945
dengan para anggota BPUPKI yang ketika itu dihadiri oleh 38 anggota. Namun demikian Soekarno
menegaskan bahwa pertemuan ini adalah sebagai rapat pertemuan antara panitia kecil dengan para
anggota Dokuritsu Junbi Coosakai ada beberapa pokok masalah yang dibicarakan dalam rapat
gabungan tersebut yaitu:
1). Penetapan bentuk negara dan penyusunan hukum negara
2). Permintaan kepada pemerintah Jepang untuk selekas-lekasnya mengesahkan hukum dasar
3). Meminta kepada pemerintah Jepang diadakan badan persiapan selekas mungkin yang tugasnya
menyelenggarakan Negara Indonesia merdeka di atas hukum dasar yang telah disusun
4). Tentang pembentukan tentara kebangsaan dan tentang keuangan.

PANITIA 9
Panitia kecil beranggotakan 9 orang dan dikenal pula sebagai Panitia Sembilan dengan
susunan sebagai beriku:
1.Ir Soekarno ketua
2.Drs Moh Hatta wakil ketua
3. Mr Ahmad Soebardjo anggota
4.Mr Muhammad Yamin anggota
5. KH Wachid Hasyim anggota
6.Abdul Kahar Muzakir anggota
7.Aikusno tjokrosujoso anggota
8.Agus Salim anggota
9.Mr A A Maramis anggota.
Setelah melakukan lobi politik antara 4 orang dari kaum kebangsaan nasionalis dan 4
orang dari pihak Islam tanggal 22 Juni 1945 Panitia Sembilan kembali bertemu dan menghasilkan
rumusan negara yang dikenal dengan piagam Jakarta yang berisikan:
1.Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya
2.Kemanusiaan yang adil dan beradab
3.Persatuan Indonesia
4.Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Perjalanan sejarah mencatat bahwa Piagam Jakarta ini mengalami koreksi. Akhirnya
tujuh kata dalam sila pertama dicoret menjadi ketuhanan yang maha esa demi mengakomodasi
semua pihak yang nantinya hidup bersama di negara Indonesia yang merdeka S zaman
menunjukkan bahwa ada perbedaan pandangan dalam perumusan sila-sila Pancasila.
Agus Salim Dalam tulisannya ketuhanan yang maha esa dan lahirnya Pancasila
mengemukakan ketika membuat rancangan pernyataan kemerdekaan dan pembukaan undang-
undang Dasar 1945 di masa itu tidak ada diantara kita seorangpun yang ragu-ragu bahwa dengan
dasar ketuhanan yang maha esa itu yang kita maksud kan akidah, kepercayaan agama.
Kesimpulan yang disampaikan Haji Agus Salim itu ialah Ketuhanan Yang Maha Esa
merupakan Konsep Tauhid tidak ada Tuhan selain Allah titik kesimpulan, sidang BPUPKI 1
dilaksanakan pada tanggal 29 Mei sampai dengan 1 Juni menghasilkan Pancasila, namun belum
disepakati rumusan-rumusan nya. Rapat panitia sembilan pada 22 Juni melahirkan Piagam Jakarta
dan menyepakati rumusan rumusan Pancasila.

Sidang BPUPKI II
Sidang ini berlangsung dari tanggal 10-16 Juli 1945 yang menghasilkan pasal-pasal dalam
UUD titik agenda utamanya adalah membahas rancangan undang-undang dasar. Terdiri dari 2 tim,
yakni perumus dan perancang ketua Soekarno, tim ekonomi ketua Drs Moh Hatta pembela tanah air
oleh abikusno Cokro tim penghalus bahasa ketua oleh Husein jayadiningrat.
Pada masa persidangan ini pembahasan dipusatkan pada rancangan UUD beserta pembukaannya.
Panitia perancang UUD yang diketuai oleh Soekarno menyetujui bahwa Pembukaan UUD diambil
dari Piagam Jakarta titik kemudian untuk merumuskan merumuskan UUD panitia kecil yang diketuai
oleh Prof Dr Husein. Akhirnya pada tanggal 14 Juli 1945 Soekarno melaporkan hasil kerja panitia
perancang UUD kepada sidang, menyelesaikan tugas-tugas yakni menyatakan hal-hal berikutberikut
ini:
1. Pernyataan Indonesia merdeka
2. Pembukaan undang-undang dasar
3. Batang tubuh undang-undang dasar
Akhirnya sidang BPUPKI menerima hasil kerja panitia itu titik selanjutnya setelah
berhasil menyelesaikan tugasnya,, kemudian BPUPKI dibubarkan pada tanggal 7 Agustus 1945
kemudian sebagai gantinya panitia yang sesuai dengan tuntutan keadaan saat itu, yaitu Panitia
Persiapan Kemerdekaan Indonesia atau PPKI.
Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa Sidang BPUPKI kedua yang berlangsung 10-16
Juli 1945 menghasilkan pasal-pasal atau batang tubuh undang-undang Dasar 1945 serta
kesepakatan rumusan dasar negara yang termuat dalam naskah Piagam Jakarta.

Sidang PPKI I (18 Agustus 1945)


Mengesahkan undang-undang Dasar RI tahun 1945 sebagai hukum dasar negara RI
memilih Ir Soekarno sebagai presiden dan Drs Moh Hatta sebagai wakil presiden untuk sementara
waktu presiden dibantu oleh Komite Nasional Indonesia titik adapun uraiannya sebagai berikut:
a) Mengesahkan undang-undang Dasar 1945 yang meliputi (1).setelah melakukan beberapa
perubahan pada Piagam Jakarta yang kemudian berfungsi menjadi Pembukaan UUD 1945.
(2).menetapkan rancangan hukum dasar yang telah diterima dari BPUPKI pada tanggal 17 Juli 1945
setelah Mengalami berbagai perubahan karena berkaitan dengan perubahan Piagam Jakarta
kemudian berfungsi sebagai UUD 1945.
b) memilih Presiden dan Wakil Presiden yang pertama
c) menetapkan berdirinya Komite Nasional Indonesia Pusat sebagai badan musyawarah darurat.
Beberapa perubahan yang terjadi pada Piagam Jakarta setelah dijadikan sebagai pembukaan dari
UUD 1945 adalah sebagai berikut:

Dalam Piagam Jakarta Dalam pembukaan UUD 1945 diubah


menjadi
Kata:Muqadimah Pembukaan
….dalam suatu hukum dasar Negara indonesia Dalam suatu Undang Undang dasar Negara
indonesia
…dengan berdasar Ketuhanan dengan …dengan berdasar Ketuhanan Yang Maha Esa
kewajiban menjalankan syariat islam bagi
pemeluknya
Menurut dasar kemanusiaan yang adil dan Kemanusiaan yang adil dan beradab
beradab
Alinea II : ..pintu gerbang Negara indonesia Pintu gerbang kemerdekaan Negara indonesia
Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa pengesahan pancasila terjadi pada tanggal 18
agustus 1945 dalam sidang PPKI I bersamaan dengan pengesahan Pembukaan dan Undang
Undang Dasar (UUD) 1945.

Anda mungkin juga menyukai