Anda di halaman 1dari 109

Nomor 01

Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)

Seorang perempuan, usia 5 tahun, dirawat dengan DHF grade 2. Hasil pengkajian : keluarga
mengatakan anaknya mengalami demam disertai mual, nafsu makan menurun. Hsil
pemeriksaan : suhu tubuh 37,80C, freuensi napas 20 kali/menit, frekuensi nadi 120
kali/menit, tekanan darah 100/60 mmHg, trombosit 100.000/µl.

Pertanyaan soal
Apakah masalah keperawatan pada kasus di atas?

Pilihan jawaban
A. Nausea
B. Hipertermia
C. Risiko perdarahan
D. Risiko nutrisi kurang
E. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

Kunci Jawaban B
Kata Kunci Demam, suhu 37,80C
Pembahasan Pertanyaan yang menanyakan masalah keperawatan, lakukan Analisa
kasus, mana diantara kelompok data senjang yang menunjang pada
masalah utama pada kasus/skenario
Referensi Hatfield, Nancy, T. (2008). Broadribbs Introductory Pediatric Nursing.
Sevent Edition. Philadelphia : Lippincott Williams & Wilkins
Nama pembuat Yuli Ernawati, S. Kep., Ns., M. Kep
Institusi STIKES Wira Husada Yogyakarta
Nomor 02
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)

Seorang perempuan, usia 5 tahun, dirawat dengan DHF grade 2. Hasil pengkajian : keluarga
mengatakan anaknya mengalami demam disertai mual, nafsu makan menurun. Hsil
pemeriksaan : suhu tubuh 37,80C, freuensi napas 20 kali/menit, frekuensi nadi 120
kali/menit, tekanan darah 100/60 mmHg, trombosit 100.000/µl.

Pertanyaan soal
Apakah intervensi keperawatan pada kasus di atas?

Pilihan jawaban
A. Tingkatkan intake cairan
B. Lakukan kompres hangat
C. Monitor tingkat mual pasien
D. Anjurkan makan sedikit sering
E. Anjurkan makan selagi hangat
Kunci Jawaban A
Kata Kunci Demam, suhu 37,80C
Pembahasan Pertanyaan yang menanyakan intervensi keperawatan, lakukan Analisa
kasus/skenarion, lakukan identifikasi ada masalah keperawatan saja
yang muncul pada scenario, lalu focus pada intervensi pada masalah
prioritas/utama pada kasus yang menjadi intervensi lebih awal.
Referensi Hatfield, Nancy, T. (2008). Broadribbs Introductory Pediatric Nursing.
Sevent Edition. Philadelphia : Lippincott Williams & Wilkins
Nama pembuat Yuli Ernawati, S. Kep., Ns., M. Kep
Institusi STIKES Wira Husada Yogyakarta
Nomor 03
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi /
Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas
& istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)

Seorang perawat melakukan pemeriksaan rumple leed test pada anak dengan DHF grade 2.
Perawat sudah melakukan verifikasi order, persiapan alat, cuci tangan. Perawat melakukan
salam terapeutik, menjelaskan maksud dan tujuan, mengatur posisi, mengukur tekanan darah
pasien terukur 100/60 mmHg, menghitung MAP/MABP pasien.

Pertanyaan soal
Apakah tindakan selanjutnya pada kasus di atas?

Pilihan jawaban
A. Memompa kembali manset pada batas 74 mmHg dan mempertahankan selama 5 menit
B. Memompa kembali manset pada batas 80 mmHg dan mempertahankan selama 5 menit
C. Memompa kembali manset pada batas 90 mmHg dan mempertahankan selama 5 menit
D. Memompa kembali manset pada batas 73,3 mmHg dan mempertahankan selama 5 menit
E. Memompa kembali manset pada batas 86,7 mmHg dan mempertahankan selama 5 menit
Kunci D
Jawaban
Kata Kunci Pasien dengan DHF grade 2, tournikuet test
Pembahasan Pertanyaan yang menanyakan tentang implementasi, maka pastikan memahami
runtutan SOP dari suatu tindakan, dalam hal ini adalah pemeriksaan tournikuet
test. Rumus MAP adalah (Sistole+2 diastole)/3= 73,3 (inget bahwa saat UKNI
diperbolehkan menggunakan kalkulator yang tersedia dengan setting UKNI saat
ini melalui CBT)
Referensi Hatfield, Nancy, T. (2008). Broadribbs Introductory Pediatric Nursing. Sevent
Edition. Philadelphia : Lippincott Williams & Wilkins
Nama Yuli Ernawati, S. Kep., Ns., M. Kep
pembuat
Institusi STIKES Wira Husada Yogyakarta
Nomor 04
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)

Seorang bayi perempuan, usia 4 hari, dirawat dengan neonatal hyperbilirubinemia. Hasil
pengkajian : ibu mengatakan bayinya kuning. Hasil pemeriksaan fisik : gerak aktif, BB 3000
gram, Tcb 13,9 gr/dl,

Pertanyaan soal
Apakah pengkajian keperawatan pada kasus di atas?

Pilihan jawaban
A. Mengkaji kesadaran bayi
B. Mengkaji frekuensi nadi bayi
C. Mengkaji frekuensi napas bayi
D. Mengkaji kemampuan minum bayi
E. Mengkaji area kekuningan pada kulit bayi
Kunci Jawaban E
Kata Kunci Pasien dengan hyperbilirubinemia, kulit kekuningan, Tcb 13,9 gr/dl
Pembahasan Pertanyaan yang menanyakan tentang pengkajian keperawatan, maka
asesi focus pada kebutuhan data terhadap masalah prioritas/utama.
Berdasarkan kasus ini, masalah utamanya adalah ikterik neonates,
sehingga data area kekuningan merupakan data focus yang
memfalidari hasil pemeriksaan Tcb pasien, dikaitkan dengan tingkat
keparahan status hyperbilirubinemia pada pasien
Referensi Hatfield, Nancy, T. (2008). Broadribbs Introductory Pediatric Nursing.
Sevent Edition. Philadelphia : Lippincott Williams & Wilkins
Nama pembuat Yuli Ernawati, S. Kep., Ns., M. Kep
Institusi STIKES Wira Husada Yogyakarta
Nomor 05
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)

Seorang anak perempuan, usia 4 tahun, dibawa ibunya ke poli anak rumah sakit dengan
keluhan anaknya BAB cair, frekeunsi 12 kali/hari, diare muncul setelah pemberian MPASI
pertama dengan susu formula. Hasil pemeriksaan fisik : anak tampak rewel dan gelisah serta
turgor kulit kembali lambat.

Pertanyaan soal
Apakah klasifikasi diare pada kasus di atas?

Pilihan jawaban
A. Diare dengan dehidrasi ringan
B. Diare dengan dehidrasi berat
C. Diare persisten berat
D. Diare persisten
E. Desentri
Kunci Jawaban A
Kata Kunci Diare, rewel, gelisah, turgor kulit kembali lambat
Pembahasan Pertanyaan yang menanyakan tentang klasifikasi diare berdasarkan
bagan MTBS, maka perlu memahami clue dari setiap klasifikasi diare.
Berdasarkan kata kunci atas, maka anak masuk dalam status diare
dengan dehidrasi ringan -sedang
Referensi Hatfield, Nancy, T. (2008). Broadribbs Introductory Pediatric Nursing.
Sevent Edition. Philadelphia : Lippincott Williams & Wilkins
Nama pembuat Yuli Ernawati, S. Kep., Ns., M. Kep
Institusi STIKES Wira Husada Yogyakarta
Nomor 06

Tinjauan Jabaran

Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya


Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif

Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /


aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain

Kasus (vignete)
Seorang perawat sedang melakukan pengkajian kesehatan keluarga. Hasil pengkajian Tn.N
(39 tahun) tinggal bersama istri (Ny. M, 37 thn) dan 3 orang anak. Anak pertama perempuan
(5 tahun) adalah anak adopsi, sedangkan anak kedua perempuan (3 tahun) dan anak ketiga
laki laki (1 tahun) adalah anak kandung. Apakah tipe keluarga tersebut ?
a. Nuclear family
b. Dyad family
c. Commuter family
d. Blended family
e. Keluarga usila
Kunci Jawaban A

Kata Kunci Ayah ibu, dan anak ; kandung, angkat, tinggal serumah

Pembahasan The Nuclear family yaitu keluarga yang terdiri dari suami istri dan anak
(kandung atau angkat)
Referensi Friedman, M. 2010. Buku Ajar Keperawatan keluarga : Riset, Teori,
dan Praktek. Edisi ke-5. Jakarta: EGC.
Nama pembuat Israfil.,S.Kep.,Ns.,M.Kes

Institusi Insititut Teknologi dan Kesehatan Bali


Nomor 07

Tinjauan Jabaran

Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya


Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif

Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /


aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain

Kasus (vignete)

Tn. L (35 thn) bersama istri (32 th) hidup bersama dua orang anak kembar laki laki (5 thn).
Tn.L dan isteri selalu mengajarkan kedua anaknya agar selalu bermain bersama, saling
berbagi permainan, dan saling menjaga saat bermain bersama teman teman di sekolah
PAUD. Apakah fungsi keluarga yang terapkan tersebut ?
a. Fungsi afeksi
b. Fungsi sosialisasi
c. Fungsi ekonomi
d. Fungsi reproduksi
e. Fungsi pemilharaan kesehatan
Kunci Jawaban A

Kata Kunci Saling berbagi, saling menjaga


Pembahasan Fungsi afektif : pemenuhan kebutuhan psikososial anggota keluarga,
membentuk sifat kemanusiaan dalam diri anggota keluarga,
stabilisasi kepribadian dan tingkah laku, kemampuan menjalin secara
lebih akrab, mengasihi, dan harga diri.
Referensi Friedman, M. 2010. Buku Ajar Keperawatan keluarga : Riset, Teori,
dan Praktek. Edisi ke-5. Jakarta: EGC.
Nama pembuat Israfil.,S.Kep.,Ns.,M.Kes

Institusi Insititut Teknologi dan Kesehatan Bali


Nomor 08

Tinjauan Jabaran

Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya


Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif

Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /


aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain

Kasus (vignete)

Tn.B (38 thn) dan istri (36 thn) memiliki seorang anak laki laki (4 thn) yang menunjukan
manifestasi attention deficit hyperactivity disorder ADHD. Hasil pengkajian diperoleh : Tn
B dan Istri mengatakan biasa saja karena pada umumnya anak anak pasti nakal dan
hiperaktif. Tn.B dan isteri tidak membawa anaknya untuk diperiksa karena merasa anak
tidak sakit. Apakah fungsi pemiliharan kesehatan yang bermasalah pada keluarga tersebut
?
a. Kemampuan mengenal masalah kesehatan
b. Kemampuan memutuskan perawatan
c. Kemampuan merawat anggota keluarga
d. Kemampuan memodifikasi lingkungan untuk kesehatan anggota keluarga
e. Kemampuan memanfaatkan fasiltas kesehatan untuk kesehatan keluarga
Kunci Jawaban A

Kata Kunci Merasa anak tidak sakit

Pembahasan Kemampuan mengenal masalah kesehatan : mengetahui tanda dan


gejala adanya masalah kesehatan yang terjadi, mengetahui penyebab,
dan bahaya komplikasi
Referensi Friedman, M. 2010. Buku Ajar Keperawatan keluarga : Riset, Teori,
dan Praktek. Edisi ke-5. Jakarta: EGC.
Nama pembuat Israfil.,S.Kep.,Ns.,M.Kes

Institusi Insititut Teknologi dan Kesehatan Bali


Nomor 09
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi /
Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas &
istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan
dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan
/ Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan kesehatan / kesehatan mental
/ lain-lain
Kasus (vignete)

Seorang perawat sedang memberikan asuhan keperawatan keluarga Tn.J (52 tahun) yang menderita
stroke non haemoragic, riwayat Hiperkolesterolemia (+), DM (+). Hasil pengkajian : Istri dan anak
mengatakan Tn.J sudah berobat di Rumah sakit dan mengkonsumsi beberapa obat yang diresepkan
namun belum ada perubahan yang membaik. Hasil pemeriksaan kolesterol terakhir 198 mg/dL, GD
2 jam PP 216 mg/dL. Kebiasaan makan minum : keluarga menyediakan makan minum seperti biasa,
tidak ada pemisahan makanan khusus untuk Tn.J. Keluarga mengatakan belum tau tentang makanan
khusus untuk Tn.J. Apakah masalah keperawatan yang paling tepat pada keluarga tersebut ?
a. Ketikdakstabilan kadar glukosa darah
b. Defisit pengetahuan
c. Ketidakpatuhan
d. Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif
e. Pemiliharaan kesehatan tidak efektif
Kunci Jawaban C

Kata Kunci Tidak ada pemisahan makanan khusus, tidak tau makanan khusus

Pembahasan Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif : pola penanganan masalah


kesehatan dalam keluarga tidak memuaskan untuk pemulihan kondisi
kesehatan anggota keluarga . Data pendukung : gagal lakukan tindakan
pengurangan risiko, ungkapan tidak paham
Referensi Tim Pokja SDKI DPP PPNI, (2016), Standar Diagnosis Keperawatan
Indonesia (SDKI), Edisi 1, Jakarta, PersatuanPerawat Indonesia
Nama pembuat Israfil.,S.Kep.,Ns.,M.Kes

Institusi Insititut Teknologi dan Kesehatan Bali

Nomor 10
Tinjauan Jabaran

Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya


Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi /
Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif

Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas &
istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan
dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan
/ Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan kesehatan / kesehatan mental
/ lain-lain

Kasus (vignete)
Seorang perawat memberikan asuhan keperawatan keluarga pada Tn.K (32 tahun) yang menderita
TBC, riwayat pengobatan minggu ke 1. Keluhan Tn.K saat ini batuk (+), keringat malam (+), nafsu
makan (-), Tn.K tampak kurus, TB 168, BB 48kg. Istri mengatakan Tn. K memakasi masker dan
membuka kalau dirumah, Tn.K tidur bersama istri dan anak mereka berusia 2 tahun, dahak batuk
langsung dibuang dipekarangan rumah, belum ada tempat khusus yang disediakan untuk dahak. Istri
mengatakan belum begitu paham tentang penyakit yang diderita Tn,K. Masalah keperawatan
keluarga : manajemen kesehatan tidak efektif. Apakah intervensi paling prioritas pada keluarga saat
ini ?
a. Dukungan pengambilan keputusan
b. Dukungan tanggung jawab pada diri sendiri
c. Pelibatan keluarga
d. Edukasi penyakit
e. Edukasi program pengobatan
Kunci Jawaban D

Kata Kunci Belum begitu paham tentang penyakit yang diderita Tn,K

Pembahasan Edukasi penyakit merupakan pendidikan kesehatan yang difokuskan pada


peningkatan pengetahuan keluarga pasien tentang penyakit (TBC) untuk
meningkatkan pengetahuan dalam upaya pencegahan penularan penyakit
pada anggota keluarga yang lain
Referensi Tim Pokja SIKI DPP PPNI, (2018), Standar Intervensi Keperawatan
Indonesia (SIKI), Edisi 1, Jakarta, Persatuan Perawat Indonesia
Nama pembuat Israfil.,S.Kep.,Ns.,M.Kes

Institusi Insititut Teknologi dan Kesehatan Bali

Nomor 11
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/
Pelayanankesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang Perempuan berusia 29 tahun datang ke Puskesmas untuk memeriksa kehamilan.
Setelah dilakukan pemeriksaan kehamilan sekarang adalah kehamilan ketiga, anak
pertamanya keguguran, anak kedua lahir secara normal.

Pertanyaan soal
Bagaimana cara penulisan status obstetri pada kasus diatas?

Pilihan jawaban
a. G3P1A0
b. G3P1A1
c. G3P2A0
d. G3P2A1
e. G3P2A2
Kunci Jawaban G3P1A1
Kata Kunci Kehamilan ketiga, anak pertamanya keguguran, anak kedua lahir
secara normal.
Pembahasan Rumus Obstetri adalah G (Gestasi=kehamilan), P (Partus=kelahiran),
A (Abortus=keguguran). Sehingga sangat jelas dari kasus diatas ibu
merupakan kehamilan ketiga, anak pertamanya keguguran, anak kedua
lahir secara normal. Maka rumus obstetrinya adalah G3P1A1.
Referensi 1. Bobak, I.M & Jensen, M.D. (2004). (Alih bahasa : Maria Wijarini
dkk). Buku ajar keperawatan maternitas. Edisi 4, Jakarta : EGC
2. Lowdermilk, Perry, Chasion. (2013). Keperawatan Maternitas. Edisi
8. Buku 2. Singapura : Elsevier Mosby
Nama pembuat Dewi Yuliana.,S.Kep.,Ns.,M.Kep
Institusi Universitas Mitra Indonesia

Nomor 12
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/
Pelayanankesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang Perempuan berusia 30 tahun dirawat di Ruang Delima RS Ibu dan anak, ibu
bersalin secara normal, bayi lahir dengan normal dan selamat. Saat ini ibu masih ditangani
oleh perawat untuk tindakan kala 3. Hasil pemeriksaan terhadap ibu didapat TD: 130/80
mmHg, frekuensi nadi: 90 x/menit, frekuensi napas: 18 x/menit, suhu: 37 °C. Bayi dalam
dekapan ibu (bonding attechmen).

Pertanyaan soal
Apakah tanda-tanda kala 3 pada kasus diatas?

Pilihan jawaban
a. Rahim lunak, keluar darah tiba-tiba, tali pusat menjulur keluar
b. Rahim bulat dan keras, keluar darah secara tiba-tiba, tali pusat menjulur keluar
c. Rahim membulat dan lunak, keluar darah, tali pusat menjulur keluar
d. Rahim membulat dan lunak, keluar darah, kontraksi uterus melemah
e. Rahim lunak, keluar darah tiba-tiba, tidak ada kontraksi uterus
Kunci Jawaban Rahim bulat dan keras, keluar darah secara tiba-tiba, tali pusat
menjulur keluar
Kata Kunci Saat ini ibu masih ditangani oleh perawat untuk tindakan kala 3
Pembahasan Kala 3 persalinan adalah waktu untuk pelepasan dan pengeluaran
plasenta dimulai dari setelah bayi lahir dan berakhir dengan lahirnya
plasentadan selaput ketuban. Sedangkan tanda-tanda kala 3 yang
muncul pada ibu bersalin normal adalah rahim membulat dan
mengeras, keluar darah secara tiba-tiba, tali pusat menjulur keluar.
Referensi 1. Bobak, I.M & Jensen, M.D. (2004). (Alih bahasa : Maria Wijarini
dkk). Buku ajar keperawatan maternitas. Edisi 4, Jakarta : EGC
2. Lowdermilk, Perry, Chasion. (2013). Keperawatan Maternitas. Edisi
8. Buku 2. Singapura : Elsevier Mosby
Nama pembuat Dewi Yuliana.,S.Kep.,Ns.,M.Kep
Institusi Universitas Mitra Indonesia

Nomor 13
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/
Pelayanankesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang perempuan usia 38 tahun, Hamil 43 minggu, G1P0A0 datang dengan keluhan
tidak mules dengan kehamilan yang sudah lewat waktu. Hasil pemeriksaan dalam: belum
ada pembukaan, serviks kaku, dengan effacement 0%. DJJ 130 x/ menit, teratur.
Pemeriksaan USG, air ketuban berkurang dan terlihat pengapuran pada plasenta. Pasien
dilakukan tindakan induksi persalinan dengan oxitocyn.

Pertanyaan soal
Manakah tindakan yang tepat pada kasus diatas ?

Pilihan jawaban
a) Monitor suhu tiap jam
b) Posisi ibu miring ke kiri
c) Beri oksigen 4-6 liter/ menit
d) Monitor DJJ tiap 30 menit
e) Perhatikan adanya hiperrefleksi patela
Kunci Jawaban Monitor DJJ tiap 30 menit
Kata Kunci Pemeriksaan USG, air ketuban berkurang dan terlihat pengapuran pada
plasenta
Pembahasan Janin yang mengalami fetal distress dapat dideteksi melalui
pemeriksaan detak jantung janin yang lebih cepat atau lebih lambat,
salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya gawat
janin adalah melakukan pemeriksaan kehamilan dengan memantau
DJJ per 30 menit. Dengan begitu, kesehatan janin dapat terpantau
dengan baik.
Referensi 1. Bobak, I.M & Jensen, M.D. (2004). (Alih bahasa : Maria Wijarini
dkk). Buku ajar keperawatan maternitas. Edisi 4, Jakarta : EGC
2. Lowdermilk, Perry, Chasion. (2013). Keperawatan Maternitas. Edisi
8. Buku 2. Singapura : Elsevier Mosby
Nama pembuat Dewi Yuliana.,S.Kep.,Ns.,M.Kep
Institusi Universitas Mitra Indonesia

Nomor 14
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang ibu telah melahirkan secara spontan pada pukul 2300 tanggal 5 November 2022.
Saat dinas malam, pada tanggal 6 November 2022 pukul 2000 anda melakukan pengkajian
fisik dan melakukan tindakan keperawatan pada ibu tersebut.

Pertanyaan soal
Perilaku etik dalam keperawatan salah satunya adalah memberikan tindakan dan
pengobatan yang bermanfaat bagi klien, merupakan perilaku etik?

Pilihan jawaban
a. Asas menghormati otonomy klien (autonomy)
b. Asas manfaat (beneficence)
c. Asas tidak merugikan (non –maleficence)
d. Asas kejujuran (veracity)
e. Pemberian pembelaan (advocacy)

Kunci Jawaban Asas manfaat (beneficence)


Kata Kunci Perawat melakukan pengkajian fisik dan melakukan tindakan
keperawatan pada ibu tersebut.
Pembahasan Beneficence merupakan tindakan yang dilakukan untuk kebaikan
orang lain. Prinsip moral beneficence adalah kewajiban moral untuk
melakukan suatu tindakan demi kebaikan atau kemanfaatan orang lain
(pasien).
Referensi Hasyim, dkk. 2012. Etika Keperawatan. Yogyakarta

Nama pembuat Dewi Yuliana.,S.Kep.,Ns.,M.Kep


Institusi Universitas Mitra Indonesia

Nomor 15
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)
Ibu hamil dengan status obstetri G3P2A1 datang ke klinik kandungan, pada saat dilakukan
pengkajian klien mengatakan HPHT pada tanggal 2 September 2021, Setelah itu perawat
melakukan perhitungan tapsiran partus dengan menggunakan rumus Naegele.

Pertanyaan soal
Berdasarkan data diatas, tanggal berapakah ibu hamil tersebut diperkirakan partus?

Pilihan jawaban
a. 5 juni 2022
b. 9 juni 2022
c. 9 juli 2022
d. 5 juli 2022
e. 6 juli 2022
Kunci Jawaban 9 juni 2021
Kata Kunci HPHT pada tanggal 2 September 2021
Pembahasan Rumus menentukan Tapsiran Persalinan dengan metode NEAGLE
adalah hari +7, bulan -3, tahun +1. Jadi, apabila dimasukkan tanggal
HPHT 2 September 2021, maka TP Ibu tanggal 9 juni 2021.
Referensi Lowdermilk, Perry, Chasion. (2013). Keperawatan Maternitas. Edisi
8. Buku 2. Singapura : Elsevier Mosby

Nama pembuat Dewi Yuliana.,S.Kep.,Ns.,M.Kep


Institusi Universitas Mitra Indonesia

Nomor 16

Tinjauan Jabaran

Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya


Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif

Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /


aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain

Kasus (vignete)

Seorang perempuan umur 20 tahun, G2P1A0, datang ke poli kebidanan ingin memeriksakan
kehamilan. Saat dilakukan pemeriksaan kehamilan, didapatkan TFU 33 cm, bagian fundus teraba
tidak bulat, tidak keras dan tidak lenting.

Pertanyaan soal
Berapakah taksiran umur kehamilan dari kasus tersebut ?

Pilihan jawaban
a. 33-34 minggu
b. 34-35 minggu
c. 35-36 minggu
d. 36-37 minggu
e. 37-38 minggu
Kunci Jawaban E

Kata Kunci Periksa kehamilan Tinggi Fundus Uteri (TFU ) 33 cm.


Pembahasan Dalam menghitung umur kehamilan kita harus melakukan
pemeriksaan kehamilan melalui pemeriksaan fisik dengan mengukur
TFU. Pengukuran TFU dilakukan sebelum perawat melakukan
maneuver Leopold. Pengukuran TFU dilakukan untuk mengestimasi
umur kehamilan dan taksiran BB janin. Dalam formula yang lazim
digunakan : Umur kehamilan : TFU (cm) x 8/7
Seperti kasus di atas, 33 cm x 8/7 =264/7 = 37,7 minggu atau
disimpulkan : 37-38 minggu
Referensi Reeder, Martin & Griffin. 2014. Keperawatan Maternitas. Edisi 18, Volume
2, EGC . Jakarta
Nama pembuat Asmawati, S.Kp.M.Kep

Institusi Poltekkes Kemenkes Bengkulu

Nomor 17

Tinjauan Jabaran

Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya


Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif

Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /


aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain

Kasus (vignete)
Seorang perempuan, umur 20 tahun, G2P1A0, datang ke poli kebidanan RS X untuk periksa hamil.
Klien mengatakan hamil 7 bulan.. Pemeriksaan leopold didapatkan TFU 28 cm, bagian fundus
teraba bulat, lenting, dan keras, bagian bawah uterus teraba tidak keras dan tidak bulat dan tidak
lenting.
Pertanyaan soal
Apakah intrepretasi hasil pemeriksaan tersebut ?

Pilihan jawaban
a. letak bayi adalah anterior
b. letak bayi adalah posterior
c. letak bayi adalah sungsang
d. letak bayi adalah oblique
e. letak bayi adalah melintang

Kunci Jawaban C

Kata Kunci Pada pemeriksaan Leopold ditemukan pada bagian fundus teraba bulat,
lenting, dan keras, sedangkan pada bagian bawah uterus teraba tidak keras
(lunak), tidak bulat dan tidak lenting
Pembahasan Dalam pemeriksaan kehamilan, pemeriksaan yang lazim digunakan
adalah maneuver Leopold yang dikenalkan oleh Christian Leopold.
Teknik maneuver Leopold ini adalah metode pemeriksaan palpasi yang
dibagi dalam 4 tahapan yakni Leopold 1,2,3 dan 4. Pemeriksaan
Leopold 1 bertujuan untuk menentukan apa yang ada di bagian fundus
uteri (atas) dengan hasil normalnya adalah bokong yang
karakteristiknya teraba tidak bulat, tidak keras dan tidak lenting.
Leopold 2 bertujuan untuk menentukan apa yang ada di sisi kiri dan
kanan perut Ibu hamil. Normalnya di salah satu sisi perut ibu teraba
punggung yang dikarakteristikkan dengan teraba lurus seperti papan,
keras dan tidak ada bagian kecil janin teraba atau bagian kosong.
Leopold 3 bertujuab untuk menentukan apa yang ada dibagian bawah
uterus ibu (atas simfisis) dan apakah kepala sudah masuk pintu atas
panggul (PAP), normalnya teraba kepala yang ditandai dengan bulat,
lenting dan keras. Leopold 4 adalah menetukan seberapa besar kepala
sudah masuk pintu atas panggul.
Pada soal ditemukan justru rabaan pada bagian fundus adalah bulat,
lenting dank eras. Hal ini menandakan posisi kepala ada di bagian
fundus uteri sedangkan pada bagian bawah teraba tidak keras, lunak,
dan tidak lenting yang identic dengan bokong.
Kesimpulannya: kepala yang teraba di fundus dan bokong yang diraba
di bagian bawah uterus adalah posisi sunsang/terbalik
Referensi Reeder, Martin & Griffin. 2014. Keperawatan Maternitas. Edisi 18, Volume
2, EGC . Jakarta
Nama pembuat Asmawati, S.Kp.M.Kep

Institusi Poltekkes Kemenkes Bengkulu

Nomor 18
Tinjauan Jabaran

Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya


Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif

Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /


aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain

Kasus (vignete)
Seorang perempuan, umur 20 tahun, G2P1A0, datang ke poli kebidanan RS X untuk memeriksakan
kehamilan dan mengetahui apakah posisi janin normal. Klien mengatakan hamil 8 bulan. Perawat
melakukan pemeriksaan leopold didapatkan pada bagian fundus, teraba tidak bulat, tidak lenting,
dan lunak, selanjutnya meraba pada bagian sisi kanan perut ibu teraba seperti papan, keras dan tidak
teraba bagian kecil janin. Setelah itu, perawat meraba bagian bawah uterus (simfisis).

Pertanyaan soal
Apakah prosedur selanjutnya yang dilakukan perawat pada kasus tersebut ?

Pilihan jawaban
a. melakukan teknik palpasi perlima-an
b. menggoyangkan kepala janin secara lembut
c. menghitung denyut jantung janin selama 1 menit
d. meraba denyut nadi ibu dan menghitung selama 1 menit
e. meluruskan kaki ibu dan perawat menghadap ke kaki ibu

Kunci Jawaban B

Kata Kunci Perawat melakukan pemeriksaan leopold didapatkan pada bagian sisi kanan
perut ibu teraba seperti papan, keras dan tidak teraba bagian kecil janin.
Setelah itu, perawat meraba bagian bawah uterus (simfisis).

Pembahasan Pada soal ini aktifitas perawat dalam melakukan teknik pemeriksaan
Leopold menggunakan Manuver Leopold. Dari soal di atas di temukan
bahwa perawat telah melakukan Tahapan maneuver Leopold 1 yakni
memeriksa bagian fundus uteri dan menemukan pada area fundus
teraba tidak bulat, tidak lenting dan tidak bulat. Selanjutnya perawatan
melakukan manuver Leopold 2 yakni meraba area sisi kanan dan kiri
perut ibu dan perawat meraba area perut bagian bawah. Disini perawat
telah menyelesaikan pemeriksaan Leopold 2 dan akan melakukan
pemeriksaan Leopold 3. Leopold 3 sendiri adalah bertujuan
menentukan apa yang ada di bagian bawah uterus dan apakah janin
sudah masuk PAP. Secara otomatis, tangan perawat meraba uterus
bagian bawah. Selanjutnya periksa apakah kepala janin sudah masuk
PAP. Tanda kepala sudah masuk PAP adalah kepala teraba dan tidak
melenting (goyang).
Referensi Reeder, Martin & Griffin. 2014. Keperawatan Maternitas. Edisi 18, Volume
2, EGC . Jakarta
Nama pembuat Asmawati, S.Kp.M.Kep

Institusi Poltekkes Kemenkes Bengkulu

Nomor 19

Tinjauan Jabaran

Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya


Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif

Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /


aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain

Kasus (vignete)
Seorang perempuan umur 20 tahun, G2P1A0, datang ke poli kebidanan ingin memeriksakan
kehamilan. Klien mengeluh sering sekali berkemih dan terasa ada yang menekan di bagian perut
bawah dan kadang terasa nyeri ringan pada abdomen. Saat dilakukan pemeriksaan kehamilan,
didapatkan TFU 33 cm, bagian fundus teraba seperti bokong dan area bawah uterus teraba bulat dan
tidak melenting (kepala).

Pertanyaan soal
Apakah edukasi yang tepat untuk kasus tersebut ?
Pilihan jawaban
a. edukasi latihan berkemih
b. edukasi persiapan persalinan
c. edukasi menurunkan nyeri kontraksi
d. edukasi pencegahan infeksi saluran kemih
e. edukasi tentang pemeriksaan kehamilan rutin

Kunci Jawaban B

Kata Kunci Klien mengeluh sering sekali berkemih dan terasa ada yang menekan di
bagian perut bawah dan kadang terasa nyeri ringan pada abdomen. Saat
dilakukan pemeriksaan kehamilan, didapatkan TFU 33 cm
Pembahasan Dari hasil di atas taksiran umur kehamilan adalah 37-38 minggu. Usia
kehamilan tersebut adalah usia kehamilan yang ditandai dengan
turunnya kepala ke PAP dan usia janin sudah siap untuk dilahirkan.
Pada kondisi ini, Ibu sering sekali berkemih akibat tekanan kandung
kemih oleh kepala janin, dan kadang nyeri berkemih. Selain itu, akibat
mulai terjadinya peningkatan hormone oksitosin, maka terjadi
kontraksi uterus untuk mengeluarkan janin dalam uterus yang
merupakan upaya untuk melakukan dilatasi servix..
Edukasi pada kondisi saat ini adalah bagaimana menginformasikan
tentang persalinan karena usia kehamilan yang sudah matur yakni 37-
38 minggu. Edukasi ini diajarkan untuk memberikan pengetahuan
keterampilan dan pengalaman positif ibu dalam menghadapi
persalinan. Dalam edukasi ini diajarkan bagaimana mengenal proses
persalinan, menurunkan nyeri dan kecemasan selama persalinan dan
mengajarkan koping efektif sebelum, selama dan sesudah persalinan
Referensi Reeder, Martin & Griffin. 2014. Keperawatan Maternitas. Edisi 18, Volume
2, EGC . Jakarta
Nama pembuat Asmawati, S.Kp.M.Kep

Institusi Poltekkes Kemenkes Bengkulu

Nomor 20

Tinjauan Jabaran

Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya


Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain

Kasus (vignete)
Seorang perempuan umur 18 tahun datang ke poli kebidanan RS dengan keluhan hamil dan telat
haid sudah 4 minggu, ada mual muntah terutama pagi hari. Klien mengatakan tidak mau makan,
tidak ada nafsu makan, dan tidak tahan mencium bau amis dan bau lingkungan RS.

Pertanyaan soal
Apa tindakan perawat yang tepat pada kasus tersebut ?

Pilihan jawaban
a. memodifikasi lingkungan yang nyaman dan memberikan aromaterapi lemon
b. menyediakan makanan tinggi kalori dan tinggi protein rendah lemak
c. menganjurkan klien untuk makan dalam porsi sedikit tapi sering
d. membujuk pasien agar mau makan setiap hari sesuai kebutuhan
e. menganjurkan pasien minum air hangat setiap sebelum makan

Kunci Jawaban A

Kata Kunci Klien mengatakan tidak mau makan, tidak ada nafsu makan, dan tidak tahan
mencium bau amis dan bau lingkungan RS.

Pembahasan Mual muntah kehamilan merupakan gejala normal yang terjadi selama
kehamilan terutama usia kehamilan kurang dari 20 minggu. Mual
muntah ini disebabkan oleh berbagai factor antara lain factor
hormonal, factor infeksi bakteri pencernaan, lingkungan ataupun
psikologis.
Pada soal di atas terlihat bahwa salah satu factor yang jelas tergambar
adalah factor lingkungan. Adapun factor yang dapat diubah dengan
mudah adalah factor lingkungan melalui pemberian aromaterapi
ruangan agar lingkungan segar dan nyaman serta juga meminta pasien
melakukan inhalasi lewat hidung sehingga aroma yang mengandung
kandungan zat kimia seperti linalool dan sebagainya akan disampaikan
ke otak terutama pusat mual di hypothalamus untuk menekan rasa mual
muntah sehingga rasa nyaman yang disampaikan ke otak akan
membuat keluhan mual berkurang. Dengan inhalasi zat aroma lemon
yang memancarkan biomolekul dan reseptor di hidung mengirim
impuls ke penciuman di otak yang dapat mengontrol emosi dan
hormone yang dapat meningkatkan mual muntah. Aromaterapi lemon
akan merangsang hormone sehingga dapat menimbulkan perasaan
nyaman dan tenang dan mempengaruhi fisik dan psikologis sehingga
dapat menurunkan mual muntah.Selain itu, aroma terapi lemon dapat
menghambat aktiftas prostaglandin dan mengurangi rasa sakit
termasuk akibat emesis gravidarum
Referensi Reeder, Martin & Griffin. 2014. Keperawatan Maternitas. Edisi 18, Volume
2, EGC . Jakarta
Nama pembuat Asmawati, S.Kp.M.Kep

Institusi Poltekkes Kemenkes Bengkulu

Nomor 21

Tinjauan Jabaran

Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya


Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif

Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /


aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain

Kasus (vignete)

Seorang pasien umur 25 tahun, menolak melakukan perawatn diri : makan dan minum,
pasien terlihat memakan makanan sisa di tempat cucian piring, pasien mengatakan tidak
ingin makan makanan yang telah disajikan. Alas an masuk pasien diantar pol PP karena
mengamuk di tengah pasar 1 minggu yang lalu.

Tindakan yang tepat pada pasien ini adalah

a. Kaji tanda dan gejela pasien amuk


b. Melatih kebersihan diri : mandi
c. Diskusikan gunanya makan dan minum yang baik dan teratur
d. Melatih mmbersihkan dan merapikan ruangan makan
e. Melatih keluarga untuk merawat deficit perawtan diri

Kunci Jawaban C
Kata Kunci Defisit perawatan diri

Pembahasan Tindakan DPD


1. Bina hubungan saling percaya
2. Kaji tanda dan gejala perawata n diri serta penyebab
3. Melatih kebersihan diri : mandi, keramas, siakt gigi,
berpakaian, berhias dan gunting kuku
1. Diskusikan kegunaan…
2. Diskusikan alat alat yg dipakai
3. Latih kegiatan
4. Jadwal ke dalam kegiatan harian
5. Berikan pujian
4. Melatih kebersihan dan kerapihan lingkungan rumah

Referensi Keliat, Budi Anna, Dkk. 2019. Asuhan Keperawatan Jiwa. Edi.
Jakarta: EGC

Nama pembuat Ns. Reni. S. Kep. M. Kep

Institusi STIKes RSPAD Gatot Soebroto

Nomor 22

Tinjauan Jabaran

Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya


Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif

Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /


aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain

Kasus (vignete)
Pasien umue 25 tahun diantar keluarga ke RSJ X. pasien tidak mau bicara dengan perawat
yang bertugas, afek datar, dan tidak ada kontak mata. Sesekali pasien mengatakan “ingin
sendiri” keluarga mengatakan bahwa pasien tidak mempunyai sahabat, dan tidak mau di
bawa keluar rumah.

Diagnosa yang tepat pada pasien ini adalah

a. Isolasi social
b. Harga diri rendah kronik
c. Harga diri rendah situasional
d. Koping individu tidak efektif
e. Koping keluarga tidak efeksi

Kunci Jawaban A

Kata Kunci Diagnosa keperawatan jiwa : Isolasi sosial


Pembahasan Tanda gejala isolasi sosial
a. Subjektif
1. Ingin sendiri
2. Merasa tidak nyaman di tempat umum
3. Merasa berbeda dengan orang lain
b. Objektif
1. Menarik diri
2. Menolak melakukan interaksi
3. Afek datar
4. Afek sedih
5. Afek tumpul
6. Tidak ada kontak mata dan lesu
Referensi Keliat, Budi Anna, Dkk. 2019. Asuhan Keperawatan Jiwa. Edi.
Jakarta: EGC
Nama pembuat Ns. Reni. S. Kep. M. Kep

Institusi STIKes RSPAD Gatot Soebroto

Nomor 23

Tinjauan Jabaran

Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya


Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif

Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /


aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain

Kasus (vignete)

Seorang pasien berumur 20 tahun, pasien tampak berjalan menunduk, kontak mata kurang,
pasien terlihat menghindari orang lain. Pasien mengatakan dirinya tidak berguna, malu
bertemu dengan teman teman.
Diagnosa yang tepat pada pasien ini adalah
a. Isolasi social
b. Harga diri rendah kronik
c. Harga diri rendah situasional
d. Koping individu tidak efektif
e. Koping keluarga tidak efeksi

Kunci Jawaban B

Kata Kunci Diagnosa keperawatan : HDR kronik


Pembahasan Tanda dan gejala HDR Kronik
a. Subjektif
1. Menilai diri negatif / mengkritik diri
2. Merasa tidak berarti / tidak berharga
3. Merasa malu / minder
4. Merasa tidak mampu melakukan apapun
5. Meremenkan kemampuan yang dimiliki
6. Merasa tidak memiliki kelebihan
b. Obketif
1. Berjalan menunduk
2. Postur tubuh menunduk
3. Kontak mata kurang
4. Lesu dan tidak bergairah
5. Berbicara pelan dan lirih
6. Ekpresi muka datar
7. Pasif
Referensi Keliat, Budi Anna, Dkk. 2019. Asuhan Keperawatan Jiwa. Edi.
Jakarta: EGC
Nama pembuat Ns. Reni. S. Kep. M. Kep

Institusi STIKes RSPAD Gatot Soebroto


Nomor 24

Tinjauan Jabaran

Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya


Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi /
Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif

Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas &
istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan
dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan
/ Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan kesehatan / kesehatan mental /
lain-lain

Kasus (vignete)

Seorang pasien berumur 20 tahun, pasien tampak berjalan menunduk, kontak mata kurang, pasien
terlihat menghindari orang lain. Pasien mengatakan dirinya tidak berguna, malu bertemu dengan
teman teman.

Tindakan yang tepat pada pasien ini adalah

a. Minum obat
b. Latih pasien untuk berkenalan
c. Diskusikan aspek positif yang dimiliki
d. Diskusikan keuntungan melakukan kegiatan
e. Diskusi keuntungan berinteraksi dengan orang lain

Kunci Jawaban C

Kata Kunci Tindakan HDR kronik


Pembahasan Tindakan keperawatan
1. Diskusikan aspek positif dan kemampuan yang pernah dan masih
dimiliki
2. Bantu klien menilai aspek positif dan kemampuan yang masih dimiliki
dan dapat digunakan/dilakukan
3. Bantu kline memilih aspek positif atau kemampuan yang akan dilatih
4. Latih aspek positif atau kemampuan yang dipilih dengan motivasi yang
psositif
5. Berikan pujian untuk setiap kegiatan yang dilakukan dengan baik
6. Fasilitasi klien bercerita tentang keberhasilan
7. Bantu klien membuat jadwal latihan untuk membudayakan
8. Bantu klien menilai manfaat latihan yang dilakukan
Referensi Keliat, Budi Anna, Dkk. 2019. Asuhan Keperawatan Jiwa. Edi. Jakarta: EGC
Nama pembuat Ns. Reni. S. Kep. M. Kep
Institusi STIKes RSPAD Gatot Soebroto

Nomor 25

Tinjauan Jabaran

Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya


Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif

Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /


aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain

Kasus (vignete)

Seorang pasien mengatakan tidak senang dengan teman sekamarnya, karena sering
mengaggunya dan mengejeknya. Pasien tampak marah,berkata kasar kepada teman
sekamarnya.
Tindakan sp 2 yang harus diberikan pada pasien ini adalah
a. Bina hubungan saling percaya
b. Latih untuk melakukan relaksasi
c. Latih untuk bicara dengan baik
d. Latih untuk kegiatan ibadah
e. Latih kline patuh minum obat

Kunci Jawaban C

Kata Kunci Tindakan perilaku kekerasan


Pembahasan Tindakan perilaku kekerasan
1. Latih klien untuk melakukan relaksasi
2. Latih klien untuk bicara baik
3. Latih klien untuk kegiatan ibadah
4. Latih klien patuh minum obat
Referensi Keliat, Budi Anna, Dkk. 2019. Asuhan Keperawatan Jiwa. Edi.
Jakarta: EGC
Nama pembuat Ns. Reni. S. Kep. M. Kep

Institusi STIKes RSPAD Gatot Soebroto

Nomor 26

Tinjauan Jabaran

Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya


Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif

Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /


aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain

Kasus (vignete)
Seorang perempuan, umur 25 tahun, postpartum hari ke 3, mengeluh merasakan panas dan
nyeri didaerah betis.

Apakah pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui keluhan pada kasus tersebut?

a. Homan’s sign
b. Oppenheim
c. Chaddock
d. Babinski
e. Gordon

Kunci Jawaban a

Kata Kunci mengeluh merasakan panas dan nyeri didaerah betis.


Pembahasan a. Homan’s sign : yaitu Homans sign atau adanya nyeri betis pada saat
dorsofleksi kaki dengan lutut lurus. Deep Vein Trombosis (DVT) pada
ibu post partum bisa terjadi
b. Refleks Oppenheim : Pasien dalam posisi berbaring terlentang dan rileks,
pemeriksa menggunakan jari telunjuk dan jari jempol untuk mengurut
tulang tibia pasien dari atas ke bawah. Interpretasi: Refleks Oppenheim
positif (+) jika ada respons dorsofleksi ibu jari kaki yang disertai
mekarnya jari-jari yang lain.
c. Chaddok: Pasien dalam posisi berbaring rileks dan santai dengan tungkai
bawah diluruskan, pemeriksa memegang daerah tulang kering pasien agar
posisi kaki tidak berubah, pemeriksa menggoreskan ujung palu refleks
pada kulit di bawah maleolus eksternus. Goresan dilakukan dari atas ke
bawah (dari proksimal ke distal). Interpretasi: Refleks Chaddock positif
(+) jika ada respons dorsofleksi ibu jari kaki yang disertai pemekaran jari-
jari yang lain
d. Babinski: Refleks Babinski, atau disebut juga sebagai refleks plantar,
pasien dalam posisi berbaring rileks dan santai dengan tungkai bawah
diluruskan, pemeriksa memegang pergelangan kaki pasien agar posisi
kaki tidak berubah, pemeriksa menggores telapak kaki pasien
menggunakan ujung tumpul palu refleks secara perlahan dan usahakan
tidak menimbulkan nyeri, goresan dilakukan sepanjang sisi lateral plantar
kaki dari tumit ke ujung jari melintasi metatarsal hingga ke pangkal ibu
jari. Interpretasi: Refleks Babinski dinyatakan positif (+) bila terdapat
gerakan dorsofleksi ibu jari yang mungkin disertai dengan mekarnya jari-
jari lainnya. Refleks Babinski dinyatakan negatif (-) bila terjadi plantar
fleksi jari-jari kaki. Jika tidak ada gerakan maka dianggap sebagai respons
netral dan tidak memiliki signifikansi klinis
e. Refleks Gordon: Pasien dalam posisi berbaring terlentang dan rileks,
pemeriksa menggunakan kedua telapak tangan untuk melakukan pijatan
pada otot betis pasien. Interpretasi: Refleks Gordon positif (+) jika ada
respons dorsofleksi ibu jari kaki yang disertai mekarnya jari-jari yang lain
Referensi a. Campbell WW, Barohn RJ. Pathologic Reflexes. DeJong’sThe Neurol.
Exam. Eighth edi, Philadelphia: Wolters Kluwer; 2020, hal. 1134–64
b. Lowdermilk Buku Keperawatan Maternitas Edisi 8 Buku 1 Dan 2, 2013
Nama pembuat Ns. RINA DELFINA, S.Kep, M.Kep

Institusi UNIVERSITAS BENGKULU

Nomor 27

Tinjauan Jabaran

Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya


Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif

Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /


aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain

Kasus (vignete)
Seorang perempuan, umur 28 tahun, post SC hari ke 1. Hasil pemeriksaan; Tekanan Darah
130/80 mmHg, Nadi 70 x/menit, pernapasan 20 x/menit, suhu 37 C, pasien mengeluh nyeri
di daerah operasi, takut untuk bergerak. Pasien terlihat hanya tidur telentang, tidak mau
bergerak karena takut jahitannya lepas.

Apakah tindakan keperawatan prioritas untuk kasus tersebut

a. Mengajarkan mobilisasi miring kiri/miring kanan


b. Menganjurkan pasien untuk bergerak
c. Membantu pasien untuk duduk
d. Membantu aktifitas pasien
e. Memberisihkan luka

Kunci Jawaban a
Kata Kunci Pasien terlihat hanya tidur telentang, tidak mau bergerak karena takut
jahitannya lepas.

Pembahasan Mobilisasi dini post sectio caesarea adalah suatu pergerakan, posisi atau
adanya kegiatan yang dilakukan ibu setelah beberapa jam melahirkan dengan
persalinan sectio caesarea. Tujuan 1. Mempercepat penyembuhan luka 2.
Mampu memenuhi kebutuhan personal hygiene ibu dan bayi 3. Mencegah
terjadinya trombosis dan tromboemboli 4. Mengurangi lama rawat di Rumah
sakit . Mobilisasi miring kiri/miring kanan merupakan salah satu tindakan
untuk memperlancar aliran darah ke daerah operasi dan mempercepat proses
penyembuhan luka.
Referensi Lowdermilk Buku Keperawatan Maternitas Edisi 8 Buku 1 Dan 2, 2013
Nama pembuat Ns. RINA DELFINA, S.Kep, M.Kep
Institusi UNIVERSITAS BENGKULU

Nomor 28

Tinjauan Jabaran

Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya


Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif

Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /


aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang perempuan, umur 26 tahun, post SC hari pertama, pasien mengatakan nyeri di daerah
operasi. Saat perawat datang pasien sudah menyampaikan keluhannya dan perawat berjanji untuk
memberikan obat penghilang nyeri jam 09 WIB. Setelah jam 09 perawat tidak datang untuk
memberikan obat.

Apakah prinsip etik yang dilanggar oleh perawat tersebut?

a. Confidentiality
b. Nonmalefince
c. Beneficience
d. Fidelity
e. Justice
Kunci Jawaban d
Kata Kunci perawat tidak datang untuk memberikan obat.

Pembahasan Prinsip-prinsip etik yang harus dimiliki oleh seorang perawat, meliputi:
a. Kerahasiaan (Confidentiality): Aturan dalam prinsip kerahasiaan adalah
informasi tentang klien harus dijaga privasi klien. Segala sesuatu yang
terdapat dalam dokumen catatan kesehatan klien hanya boleh dibaca
dalam rangka pengobatan klien. Tidak ada seorangpun dapat memperoleh
informasi tersebut kecuali jika diijinkan oleh klien dengan bukti
persetujuan
b. Tidak merugikan (Nonmaleficience): Prinsip ini berarti tidak
menimbulkan bahaya/cedera fisik dan psikologis pada klien.
c. Berbuat baik (Beneficience): Beneficience berarti, hanya melakukan
sesuatu yang baik. Kebaikan, memerlukan pencegahan dari kesalahan
atau kejahatan, penghapusan kesalahan atau kejahatan dan peningkatan
kebaikan oleh diri dan orang lain. Terkadang, dalam situasi pelayanan
kesehatan, terjadi konflik antara prinsip ini dengan otonomi.
d. Menepati janji (Fidelity): Prinsip fidelity dibutuhkan individu untuk
menghargai janji dan komitmennya terhadap orang lain. Perawat setia
pada komitmennya dan menepati janji serta menyimpan rahasia klien.
Ketaatan, kesetiaan, adalah kewajiban seseorang untuk mempertahankan
komitmen yang dibuatnya.
e. Keadilan (Justice): Prinsip keadilan dibutuhkan untuk semua orang terapi
yang sama dan adil terhadap orang lain yang menjunjung prinsip-prinsip
moral, legal dan kemanusiaan. Nilai ini direfleksikan dalam prkatek
profesional ketika perawat bekerja untuk terapi yang benar sesuai hukum,
standar praktek dan keyakinan yang benar untuk memperoleh kualitas
pelayanan kesehatan.
Referensi Reeder, S., Martin, L., & Griffin, D. (2011). Keperawatan Maternitas
Kesehatan Wanita, Bayi, dan Keluarga. Vol 1. Alih bahasa Afiyanti, dkk.
Jakarta: EGC.
Nama pembuat Ns. RINA DELFINA, S.Kep, M.Kep
Institusi UNIVERSITAS BENGKULU

Nomor 29

Tinjauan Jabaran

Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya


Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif

Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /


aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain

Kasus (vignete)
Seorang perempuan, umur 30 tahun, postpartum 8 jam yang lalu. Hasil pengkajian kandung
kemih teraba keras, pasien mengeluh tidak bisa buang air kecil dan nyeri tekan pada daerah
simpisis.

Apakah tindakan keperawatan mandiri untuk mengatasi masalah pasien tersebut?

a. Merangsang dengan air mengalir


b. Melakukan bladder training
c. Mengajarkan teknik relaksasi
d. Mengajarkan latihan kegel
e. Memasang kateter

Kunci Jawaban a
Kata Kunci Mengeluh tidak bisa buang air kecil dan nyeri tekan pada daerah
simpisis.

Pembahasan Kondisi susah buang air kecil setelah melahirkan disebut sebagai retensio
urin pasca persalinan atau RUPP. Penyebabnya antara lain adanya tekanan
yang terjadi pada kandung kemih saat janin akan keluar dari tubuh. Tekanan
tersebut bisa membuat kandung kemih trauma. Tindakan merangsang
dengan air mengalir dapat menimbulkan keinginan untuk berkemih.
Referensi Lowdermilk Buku Keperawatan Maternitas Edisi 8 Buku 1 Dan 2, 2013
Nama pembuat Ns. RINA DELFINA, S.Kep, M.Kep
Institusi UNIVERSITAS BENGKULU

Nomor 30

Tinjauan Jabaran

Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya


Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif

Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /


aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain

Kasus (vignete)
Seorang perempuan, umur 22 tahun, post partum hari ke 7, ketika dilakukan pemeriksaan
pada daerah abdomen didapatkan adanya rongga dari Prosesus Xiphoideus sampai ke
umbilikus.
Apakah pemeriksaan yang dilakukan pada kasus diatas?

a. Diastesis rectus abdominis


b. Shifting Dulness
c. Homan’s sign
d. Kontraksi
e. Leopold

Kunci Jawaban a
Kata Kunci adanya rongga dari PX sampai ke simpisis pubis

Pembahasan Diastasis rektus abdominis adalah regangan pada otot rektus abdominis
akibat pembesaran uterus. Regangan ini menyerupai celah memanjang dari
prosessus Xiphoideus ke umbilikus sehingga dapat diukur panjang dan
lebarnya.
Pemeriksaan diastessi recti abdominis dengan cara letakkan dua atau tiga jari
tangan perawat secara vertikal , tepat dibawah pusat klein. Anjurkan klien
untuk mengangkat kepala dan bahu tanpa dibantu. Raba dan rasakan berapa
jari yang terjepit oleh dinding abdomen ketika klien duduk ukur berapa
lebarnya.
Perubahan anatomis akibat kehamilan yang dapat dideteksi pada masa nifas
adalah perubahan pada sistem muskuloskletal, terutama perubahan pada otot
abdomen atau otot perut (Fraser, 2009). Perubahan otot abdomen tersebut
berupa pemisahan otot dinding abdomen bagian depan (anterior) yang
disebut diastasis rectus abdominis. Berdasarkan hasil penelitian, pada enam
bulan postpartum, ditemukan 39% wanita dengan diastasis rectus abdominis
(Mota, Mascoal, Carita, & Bo, 2014)
Referensi Bobak & Lowdermilk. (2005). Buku Ajar Keperawatan Maternitas, edisi 4.
Jakarta: EGC.
Nama pembuat Ns. RINA DELFINA, S.Kep, M.Kep
Institusi UNIVERSITAS BENGKULU

Nomor 31
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang laki-laki,usia 47 tahun, sedang menonton TV tiba-tiba mengeluh nyeri dada di
belakang sterbagian kiri,seperti tertimpa beban yang berat, nyeri dirasakan menjalar ke
bahu, lengan dan leher bagian kiri, pasien meengeluk nafas sesak.kemudian pasien dibawa
ke RS terdekat. Hail pengkajian: nadi 88x/mnt, kulit dingin, pucat, TD 150/90 mmHg,
pasien mengeluh mual- mual, riwayat merokok (+). Dokter memberinya nitrogliserid sub
lingual dan O2 2lt/mnt, dan dilakukan pemeriksaan ECG dan laboratorium.

Pertanyaan (Lead In)


Hasil EKG yang menunjukkan bahwa pasien terkena AMI adalah

Pilihan jawaban (Option)


a. Segmen ST elevasi
b. Segmen ST isoelektrik
c. Gelombang T tidak terlihat
d. QRS komplek > 0, 12 detik
e. Gelombang T positif di lead I,II,III
Kunci Jawaban A

Kata Kunci AMI, EKG, gelombang T


Pembahasan

Menunjukkan waktu depolarisasi ventrikel, Nilai normal durasi


kompleks QRS adalah 0,08-0,10 detik, komplek QRS melebar adalah
tanda VT,
Gelombang T tdk terlihat adalah tanda VF
ST isoeletrik adalah EKG normal
Gelombang T normal adalah positif di lead I,II,III, V3-6, negatif di
AVR

Referensi 1. Wang K, Asinger RW, Marriott HJL. ST-segment elevation in


conditions other than acute myocardial infarction. New Engl J
Med, 2003;349(22):2128-2135
2. Hanna EB, Glancy DL. ST-Segment elevation: differential
diagnosis, caveats. Cleveland J of Med, 2015;82(6)373-384
3. Baltazar, R.F. (2013). Basic and Bedside Electrocardiography.
Baltimore,MD : Lippincott Williams & Wilkins.
Nama pembuat Suryanti, S,Kep.,Ners.,M.Sc

Institusi Poltekkes surakarta

Nomor 32
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang laki-laki,usia 47 tahun, sedang menonton TV tiba-tiba mengeluh nyeri dada di
belakang bagian kiri,seperti tertimpa beban yang berat, nyeri dirasakan menjalar ke bahu,
lengan dan leher bagian kiri, pasien mengeluk nafas sesak.kemudian pasien dibawa ke RS
terdekat. Hail pengkajian: nadi 88x/mnt, kulit dingin, pucat, TD 150/90 mmHg, pasien
mengeluh mual- mual, riwayat merokok (+). Dokter memberinya nitrogliserid sub lingual
dan O2 2lt/mnt, dan dilakukan pemeriksaan ECG dan laboratorium.

Pertanyaan (Lead In)


Diagnosa keperawatan yang utama pada pasien diatas adalah....

Pilihan jawaban (Option)


a. Gangguan istirahat tidur b.d nyeri dada
b. Gangguan pola napas berhubungan dengan nyeri dada
c. Gangguan termoregulasi b.d tanda vital yang tidakstabil
d. Kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan b.d mual-mual
e. Gangguan rasa nyaman nyeri b.d penurunan aliran darah corner
Kunci Jawaban E

Kata Kunci Nyeri, AMI

Pembahasan Prioritas masalah adalah sesuai dengan keluhan yang paling dirasakan
dan yang paling menggaanggu, sehingga harus segera diatasi. Ada
bermacam-macam cara untuk menetukan prioritas masalah. Dari kasus
diatas keluhan yang sangat mengganggu adalah nyeri dada, sehingga
masalah utamanya adalah gangguan rasa nyaman: nyeri.
Efek dari nyeri antara lain: nutrisi, istirahat tidur.
Efek dari menurunnya aliran darah adalah sesak napas, pucat, dingin.
Referensi 1. Wang K, Asinger RW, Marriott HJL. ST-segment elevation in
conditions other than acute myocardial infarction. New Engl J
Med, 2003;349(22):2128-2135
2. Hanna EB, Glancy DL. ST-Segment elevation: differential
diagnosis, caveats. Cleveland J of Med, 2015;82(6)373-384
3. Baltazar, R.F. (2013). Basic and Bedside Electrocardiography.
Baltimore,MD : Lippincott Williams & Wilkins
Nama pembuat Suryanti, S,Kep.,Ners.,M.Sc

Institusi Poltekkes surakarta

Nomor 33
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang perempuan berusia 56 tahun dsudah 2 hari irawat di ruang penyakit dalam masih
mengeluh sesak napas seperti ada sumbatan didada, pasien tampak gelisah ingin duduk
dan tidur bergantian, pasien tampak batuk berdahak, namun kesulitan untuk
mengeluarkan. Hasil pengkajian didapatkan pasien batuk disertai sputum,terdengar ronchi
pada semua lapang paru. TTV : TD = 120/80 mmHg, N=72x/mnt P=26x/mnt dan S=36⁰C.
Diagnosa medis: COPD

Pertanyaan (Lead In)


Tindakan perawatan mandiri yang tepat untuk mengatasi masalah kesehatan pasien tersebut
adalah....
Pilihan jawaban (Option)
a. Memasang oksgen 2 liter per menit
b. Memposisikan tidur setengah duduk
c. Memberi obat mokosulvan
d. Memberi minum hangat
e. Melatih batuk efektif
f.
Kunci Jawaban E

Kata Kunci COPD, batuk efektif, sesak napas, batuk berdahak


Pembahasan Tindakan perawat ada 2 yaitu mandiri dan kolaboratif
Kolaboratif artinya haris berkolaboratif dengan tim medis lainnya
seperti dokter, ahli gizi, fisioterapi.
Tindakan mandiri adalah tindakkan yang dilakukan atas inisiatif
perawat sendiri berdasarkan masalah dan kondisi pasien untuk
mengatasi masalah pasien dan memnuhi KDM pasien.
Tindakan untuk mengatasi batuk berdahak pada pasien adalah dengan
batuk efektif, karena masalah utama yang dialami pasien adalah jalan
napas tidak efektif dikarenakan adanya sumbatan skter yang
berlebihan, sehingga dikeluarkan dengan batuk efektif, jalan napas
lancar. Kenapa tidak pasang oksigen? Karena yang ditangani dulu
adalah jalan napas dipatenkan dulu dan tidak adanya sumbatan baru
pemberian oksigen kalo pasien masih sesak napas dan SPO2 turun.
Referensi a. Black, J. M., & Hawks, J. H. (2009). Medical surgical nursing
clinical management for positive outcomes. 8th edition. St. Louis,
Missouri:
b. Ignatavicius, D. D., & Workman, M. L., (2006). Medical-surgical
nursing critical thinking for collaborative care. Philadelphia:
Saunders Elseviers.
c. Smeltzer C. Suzanne.(2002). Brunner & Suddarth, Buku Ajar
Keperawatan MedikalBedah, Edisi 3, volume 8. Jakarta, EGC.
Nama pembuat Suryanti, S,Kep.,Ners.,M.Sc

Institusi Poltekkes surakarta

Nomor 34
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang laki-laki berusia 52 tahun dirawat dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan
sesak napas, merasa tubuhnya bengkak dan tambah berat, kulit terasa gatal. Data hasil
pengkajian nampak edema di wajah dan ekstremitas, nampak pucat, pitting edema +2. Hasil
lab: ureum 75,50mg/dL, creatinin 2,90 mg/dL, albumin 2,80 g/dL. Pasien mempunyai
riwayat Hipertensi 10 tahun yang lalu dan DM 6 tahun yang lalu. Hasil tanda-tanda vital :
TD=170/90 mmHg, N=110x/menit, S=37⁰C, P=24x/menit. Diagnosa Medis CKD, advis
dokter, cuci darah 1x seminggu, namun keuarga masih mempertimbangkan.

Pertanyaan (Lead In)


Masalah keperawatan pada pasien tersebut adalah....

Pilihan jawaban (Option)


a. Cemas
b. Kekurangan nutrisi
c. Gangguan iritasi kulit
d. Kerusakan mobilitas fisik
e. Kelebihan volume cairan dan elektrolit
Kunci Jawaban E

Kata Kunci CDK, cairan dan elektrolit,

Pembahasan CKD adalah hronic kidney disease (CKD) alias penyakit ginjal kronis,
merupakan kondisi di mana terjadi penurunan fungsi ginjal secara
signifikan selama beberapa waktu (lebih dari 3 bulan). Ginjal berfungsi
sebagai penyaring ‘limbah’ dan kelebihan cairan dari dalam tubuh kita
yang nantinya akan diekskresikan sebagai urine. Ketika gangguan
ginjal sudah cukup berat, maka ‘limbah’ dan kelebihan cairan akan
mengendap pada tubuh.
gejala dan tanda mayor dari hipervolemia pada gagal ginjal kronis
menurut Tim Pokja SDKI PPNI (2016)
a. Edema anasarka dan/atau edema perifer
b. Berat badan meningkat dalam waktu singkat
c. Jugular Venus Pressure (JVP) dan/atau Central Venous Pressure
(CVP)
Dalam kasus tidak ada tanda yang mendukung masalah kurang nutrisi,
mobilitas, cemas dan iritasi kulit.
Referensi a. Black, J. M., & Hawks, J. H. (2009). Medical surgical nursing
clinical management for positive outcomes. 8th edition. St. Louis,
Missouri:
b. Herdman, T. H. (2012). NANDA international nursing
diagnoses: definitions & classification, 2012-2014. Oxford:
Wiley-Blackwell.
c. Ignatavicius, D. D., & Workman, M. L., (2006). Medical-surgical
nursing critical
Nama pembuat Suryanti, S,Kep.,Ners.,M.Sc

Institusi Poltekkes surakarta

Nomor 35
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang perempuan usia 55 tahun menderita DM type2 sejak 3 tahun yang lalu, dengan
luka gangren pada bagian ekstremitas kanan bawah daerah dorsal pedis sejak 1 tahun yang
lalu. Tanda tanda vital dalam batas normal. Sudah 4 hari dirawat diruang penyakit dalam,
dan anda seorang perawat akan melakukan tindakan perawatan luka.

Pertanyaan (Lead In)


Pada perawatan luka, setelah dilakukan pelepasan balutan luka/verban, apa yang anda
lakukan sesuai SOP ?

Pilihan jawaban (Option)


a. Mendekatkan bengkok
b. Mengambil korentang
c. Ganti sarung tangan steril
d. Nekrotomy jaringan yang mati
e. Membersihkan luka dengan NaCl 0,9%
Kunci Jawaban C

Kata Kunci DM, luka gangren, perawatan luka

Pembahasan Setelah membuka balutan sarung tangan sudah tidak steril, untuk
menjaga prinsip steril, maka harus ganti sarung tangan yang steril,
sesuai SOP perawatan luka.
SOP perawatan luka ganggren
Pelaksanaan Prosedur
1. Perawat memakai skort dan masker
2. Perawat cuci tangan dan memakai handschoon tidak steril
3. Mendekatkan alat – alat ke pasien
4. Membasahi balutan luka dengan cairan isotonis
5. Membuka balutan luka perlahan – lahan, jika masih terdapat
perlengketan, pada luka basahi kembali dengan cairan isotonis.
6. Buang kassa kotor pada tempatnya (bengkok atau kresek tempat
sampah)
7. Melepas sarung tangan kotor dan mengganti dengan sarung tangan
steril
8. Mengkaji kondisi luka
9. Membersihkan luka dengan cairan isotonis
10. Mengeringkan luka dengan kassa steril
11. Jika luka kotor, berikan kompres metronidasole infus.
12. Diberikan beberapa saat (kurang lebih 5 – 10 nmenit)
13. Bersihkan dengan cairan isotonis sampai bersih
14. Membersihkan luka dengan kassa steril
15. Jika luka bersih tutup luka dengan tulle dan tutup dengan kassa
steril serta difiksasi.
16. Merapikan tempat tidur dan merapikan pasien.
17. Mencucci alat, merapikan dan menyimpan kembali alat – alat dan
bahan
pada tempatnya.
18. Mempersiapkan alat rawat luka set untuk disteril.
19. Perawat mencuci tangan.
20. Perawat mendokumentasikan tindakan perawatan luka dan
menjelaskan
kondisi luka pada catatan keperawatan
Referensi a. Black, J. M., & Hawks, J. H. (2009). Medical surgical nursing
clinical management for positive outcomes. 8th edition. St. Louis,
Missouri:
b. Rosyidi, Kholid. ( 2013). Buku Saku: Prosedur Praktik
Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: CV. TIM ( Trans Info
Media)
Nama pembuat Suryanti, S,Kep.,Ners.,M.Sc

Institusi Poltekkes surakarta

Nomor 36
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB / Gadar / Jiwa / Keluarga / Komunitas / Gerontik /
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas
& istirahat / komunikasi / belajar / seksual / nilai dan keyakinan / Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)
Perempuan berusia 46 tahun dirawat dengan kondisi post syok Hiperglikemia, pasien
mengatakan tidak pernah memiliki riwayat diabetes sebelumnya. Hasil pengkajian
didapatkan pasien tampak lemah, mual dan tidak nafsu makan, GDS fluktuatif, TD 110/80
mmHg, frekuensi nadi 90 x/menit, suhu 36,5 oC, frekuensi napas 18x/menit. Pasien saat ini
sedang dilakukan koreksi insulin dan GDS terakhir 123 mg/dL.

Apakah tindakan keperawatan untuk kasus tersebut?


A. Monitor kadar glukosa darah harian
B. Monitor tanda-tanda vital pasien
C. Monitor kelelahan pada pasien
D. Monitor keadaan umum pasien
E. Monitor asupan nutrisi
Kunci Jawaban A. Monitor kadar glukosa darah harian
Kata Kunci Hasil pengkajian didapatkan pasien tampak lemah, mual dan tidak
nafsu makan, GDS fluktuatif, TD 110/80 mmHg, frekuensi nadi 90
x/menit, suhu 36,5 oC, frekuensi napas 18x/menit. Pasien saat ini
sedang dilakukan koreksi insulin dan GDS terakhir 123 mg/dL
Pembahasan Post syok Hiperglikemia e.c Diabetes dengan koreksi insulin →
memerlukan pemantauan kadar glukosa darah harian secara kontinu
untuk mendapatkan nilai dosis insulin tepat yang diperlukan oleh tubuh
pasien dalam menjaga keseimbangan glukosa dalam darahnya.
Referensi Bilous, R &Donelly, R (2017). Buku Pegangan Diabetes. Ahli bahasa,
Yudha K editor edisi bahasa Indonesia, Bariid B, Ed 4, Bumi Medika,
Jakarta
Nama pembuat Sena Wahyu Purwanza, S.Kep., Ners., M.Kep
Institusi ITKM Widya Cipta Husada

Nomor 37
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB / Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas
& istirahat / komunikasi/ belajar / seksual / nilai dan keyakinan / Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaan / Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)
Perempuan berusia 56 tahun datang ke Poli Mata dengan keluhan pandangan mata sebelah
kanan kabur. Hasil pengkajian visus mata 4/6, lensa tampak keruh, tampak gelisah, pasien
tampak berhati-hati jika berjalan, tampak pasien menggunakan tongkat saat berjalan, TD
160/100 mmHg, Nadi 90 x/mnt, RR 18x/mnt suhu 36,7o C.
Apakah masalah keperawatan utama pada kasus tersebut?
A. Ansietas
B. Nyeri akut
C. Risiko cedera
D. Hambatan mobilitas fisik
E. Gangguan persepsi sensori
Kunci Jawaban C. Risiko Cedera
Kata Kunci keluhan pandangan mata sebelah kanan kabur. Hasil pengkajian visus
mata 4/6, lensa tampak keruh, tampak gelisah, pasien tampak berhati-
hati jika berjalan, tampak pasien menggunakan tongkat saat berjalan,
TD 160/100 mmHg
Pembahasan Risiko Cidera merupakan definisi dari berisiko mengalami bahaya atau
kerusakan fisikyang menyebabkan seseorang tidak lagi sepenuhnya
sehat atau dalam kondisi baik.
Faktor terkait :
Ketidaknormalan tekanan darah
Perubahan fungsi psikomotor
Adanya penyakit seperti Hipertensi atau Hipotensi
Referensi PPNI. 2019. Standar diagnosis Keperawatan Indonesia. Jakarta :
Kemenkes RI
Nama pembuat Sena Wahyu Purwanza, S.Kep., Ners., M.Kep
Institusi ITKM Widya Cipta Husada
Nomor 38
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB / Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman & nyaman / aktifitas
& istirahat / komunikasi / belajar / seksual / nilai dan keyakinan / Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik / Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi / Sistem penginderaan / Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)
Laki-laki berusia 48 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan diagnosa medis DM.
Hasil pengkajian didapatkan pasien lemas, sering mengantuk, mual dan muntah, mukosa
bibir kering, keluarga pasien mengatakan pasien sering mengeluh cepat lelah dan lapar.
Hasil pemeriksaan TD= 110/70 mmHg, frekuensi nadi 82x/menit, frekuensi napas 20
x/menit, suhu 36.9°C, GDS 263 mg/dl, A1C 7,3%.
Apakah Masalah keperawatan utama pada kasus tersebut?
a. Ketidakstablan kadar glukosa darah
b. Resiko ketidakseimbangan cairan
c. Intoleransi aktivitas
d. Keletihan
e. Nausea
Kunci Jawaban A. Ketidakstablan kadar glukosa darah
Kata Kunci Hasil pengkajian didapatkan pasien lemas, sering mengantuk, mual
dan muntah, mukosa bibir kering, keluarga pasien mengatakan pasien
sering mengeluh cepat lelah dan lapar, GDS 263 mg/dl, A1C 7,3%.
Pembahasan Ketidakstablan kadar glukosa darah merupakan jawaban yang tepat
karena: Dalam kondisi diabetes terjadinya kondisi gangguan hormon
insulin dalam metabolisme karbohidrat yang memberikan gambaran
fluktuatif nilai glukosa darah sehingga terjadi ketidakstabilan glukosa
dalam darah. Berdasarkan SDKI, Ketidakstabilan glukosa darah
merupakan variasi kadar glukosa darah naik/turun dari rentang normal,
dengan Gejala dan Tanda Mayor : Subjektif : lelah atau lesu,
mengantuk, Objektif : kadar glukosa darah tinggi
Referensi PPNI. 2019. Standar diagnosis Keperawatan Indonesia. Jakarta :
Kemenkes RI
Nama pembuat Sena Wahyu Purwanza, S.Kep., Ners., M.Kep
Institusi ITKM Widya Cipta Husada
Nomor 39
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB / Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas
& istirahat/ komunikasi / belajar/ seksual / nilai dan keyakinan / Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik / Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaan / Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)
Perempuan berusia 38 tahun datang ke Poliklinik saraf dengan keluhan gangguan
pendengaran telinga sebelah kanan. Pasien mengatakan bahwa gejala muncul karena pasien
sering mendengarkan musik menggunakan headset dengan suara keras. Hasil pemeriksaan
dokter ternyata ada syaraf pendengaran pada telinga bagian dalam yang terganggu.
Apakah interpretasi pemeriksaan pada kasus tersebut?
a. Tuli Saraf
b. Tuli kombinasi
c. Tuli konduksi
d. Tuli sensorik
e. Tuli sensorineural
Kunci Jawaban E. Tuli sensorineural
Kata Kunci gangguan pendengaran telinga sebelah kanan. Pasien mengatakan
bahwa gejala muncul karena pasien sering mendengarkan musik
menggunakan headset dengan suara keras. Hasil pemeriksaan dokter
ternyata ada syaraf pendengaran pada telinga bagian dalam yang
terganggu.
Pembahasan Test yang dilakukan pada kasus diatas adalah test swabach. Tuli
sensorineural adalah gangguan pendengaran yang terjadi karena
kerusakan pada telinga bagian dalam, saraf yang menghubungkan
telinga ke otak (saraf pendengaran), atau kerusakan pada otak itu
sendiri
Referensi Black, JM. & Hawks, J. (2014). Keperawatan Medikal Bedah. (8th ed.,
Vol. Edisi 1). Singapore; Elsevier
Nama pembuat Sena Wahyu Purwanza, S.Kep., Ners., M.Kep
Institusi ITKM Widya Cipta Husada
Nomor 40
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB / Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas
& istirahat / komunikasi / belajar/ seksual / nilai dan keyakinan / Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)
Perempuan berusia 45 tahun dirawat hari ke 5 di Ruang Penyakit Dalam dengan DM type
2. Hasil pengkajian hari ini GDA 110 mg/dl, pasien tampak segar dan bugar. Hasil
pemeriksaan TD 120/80 mmHg, Nadi 88 x/mnt, RR 20 x/mnt, Suhu 36,7 o C. Pasien
mendapatkan terapi injeksi insulin dan direncanakan untuk pulang.
Apakah evaluasi pada kasus tersebut?
A. Pola Makan pasien
B. Skala nyeri pasien
C. Tekanan darah
D. Cara melakukan penyuntikan insulin
E. Cara mengkonsumsi obat DM
Kunci Jawaban D. Cara melakukan penyuntikan insulin
Kata Kunci Pasien mendapatkan terapi injeksi insulin dan direncanakan untuk
pulang.
Pembahasan Intervensi yang dilakukan pada masalah keperawatan tersebut adalah
mengajarkan pasien untuk melakukan penyuntikan insulin secara
mandiri.
Referensi Bilous, R &Donelly, R (2017). Buku Pegangan Diabetes. Ahli bahasa,
Yudha K editor edisi bahasa Indonesia, Bariid B, Ed 4, Bumi Medika,
Jakarta
Nama pembuat Sena Wahyu Purwanza, S.Kep., Ners., M.Kep
Institusi ITKM Widya Cipta Husada
Nomor 41
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB / Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas
& istirahat/ komunikasi / belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaan / Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)
Laki-laki berusia 28 tahun datang ke Poliklinik saraf dengan keluhan gangguan
pendengaran. Pasien mengatakan nyeri dibagian dalam telinga dan dirasakan setelah
menggunakan headset terlalu lama. Perawat melakukan pemeriksaan pendengaran pada
pasien dengan cara menempelkan garputala pada planum mastoid pasien. Hasil
pemeriksaan menunjukan setelah perawat tidak mendengar, sedangkan pasien masih dapat
mendengar getaran garputala. Sesuai dengan hasil pemeriksaan dan advis dari dokter,
perawat menyarankan untuk pasien menggunakan alat bantu dengar.
Apakah prinsip etik yang dilakukan oleh perawat pada kasus tersebut?
a. Fidelity
b. Benificience
c. Veracity
d. Otonomi
e. Confidentiality
Kunci Jawaban B. Benificience
Kata Kunci Sesuai dengan hasil pemeriksaan dan advis dari dokter, perawat
menyarankan untuk pasien menggunakan alat bantu dengar.
Pembahasan Prinsip Etik yang dilakukan adalah Benefecience (Berbuat Baik)
1. Tindakan positif untuk membantu orang lain
2. Prinsip etis kebaikan berarti berbuat baik atau memberi manfaat
bagi orang lain
Referensi Suhaemi, M.E., (2004). Etika Keperawatan : Aplikasi pada Praktik.
Jakarta; Penerbit Buku Kedokteran EGC
Nama pembuat Sena Wahyu Purwanza, S.Kep., Ners., M.Kep
Institusi ITKM Widya Cipta Husada
Nomor 42
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB / Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas
& istirahat / komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang pasien laki-laki berusia 56 tahun datang ke poli bedah dengan keluhan nyeri dan
kaku pada persendian kaki. Hasil pengkajian dengan skala nyeri 2 bertambah saat pagi,
lemas, kesulitan saat bergerak dan nyeri bertambah saat digerakkan pada ekstremitas atas,
pasien juga mengeluh penyakitnya tidak sembuh-sembuh, tanda herbeden’s (+) dan
bouchard node (+). Pasien tidak memiliki riwayat penyakit asam urat.
Apakah masalah keperawatan utama pada pasien tersebut?
a. Nyeri akut
b. Resiko cedera
c. Ansietas
d. Hambatan mobilitas fisik
e. Intoleransi aktivitas
Kunci Jawaban D. Hambatan mobilitas fisik
Kata Kunci keluhan nyeri dan kaku pada persendian kaki. Hasil pengkajian dengan
skala nyeri 2 bertambah saat pagi, lemas, kesulitan saat bergerak dan
nyeri bertambah saat digerakkan pada ekstremitas atas, pasien juga
mengeluh penyakitnya tidak sembuh-sembuh, tanda herbeden’s (+)
dan bouchard node (+). Pasien tidak memiliki riwayat penyakit asam
urat.
Pembahasan Pada pasien tersebut yang menjadi prioritas adalah hambatan mobilitas
fisik sedangkan nyeri yang dirasakan akan berkurang ketika pasien
tidak bergerak.
Referensi PPNI. 2019. Standar diagnosis Keperawatan Indonesia. Jakarta :
Kemenkes RI
Nama pembuat Sena Wahyu Purwanza, S.Kep., Ners., M.Kep
Institusi ITKM Widya Cipta Husada
Nomor 43
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas
& istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)
Perempuan berusia 40 tahun dirawat di ruang saraf dengan diagnosis stroke iskemik hari
ke-2. Saat dilakukan pengkajian tiba-tiba pasien mengalami kejang. Pasien terlihat kaku
seluruh tubuh selama 1 menit, wajah menoleh ke kiri, mulut mencong, mata mendelik.
Seorang perawat hanya melihat saja dan tidak segera melakukan tindakan.
Apakah prinsip etik yang dilanggar oleh perawat pada kasus tersebut?
a. Fidelity
b. Benificience
c. Veracity
d. Otonomi
e. Confidentiality
Kunci Jawaban B. Benificience
Kata Kunci Saat dilakukan pengkajian tiba-tiba pasien mengalami kejang. Pasien
terlihat kaku seluruh tubuh selama 1 menit, wajah menoleh ke kiri,
mulut mencong, mata mendelik. Seorang perawat hanya melihat saja
dan tidak segera melakukan tindakan
Pembahasan Beneficence → tindakan yang memberikan kebaikan bagi pasien
Prinsip ini menuntut perawat untuk melakukan hal yang baik dengan
begitu dapat mencegah kesalahan atau kejahatan.
Referensi Suhaemi, M.E., (2004). Etika Keperawatan : Aplikasi pada Praktik.
Jakarta; Penerbit Buku Kedokteran EGC
Nama pembuat Sena Wahyu Purwanza, S.Kep., Ners., M.Kep
Institusi ITKM Widya Cipta Husada
Nomor 44
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB / Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas
& istirahat/ komunikasi/ belajar / seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik / Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)
Perempuan umur 45 tahun, dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan nyeri dada
mendadak. Hasil pengkajian: TD 130/80 mmHg, Frekuensi nadi 110X/mnt, Frekuensi
napas 30 X/mnt, skala nyeri 10, dada terasa terbakar dan berat, nyeri menjalar ke bahu dan
lengan kiri, mual, muntah, sesak napas, nampak tegang.
Apakah pengkajian prioritas pada kasus tersebut ?
a. Lama dan waktu timbulnya nyeri
b. Warna muntahan
c. Retraksi inter costae
d. Peristaltik dan bising usus
e. Adanya suara napas tambahan
Kunci Jawaban A. Lama dan waktu timbulnya nyeri
Kata Kunci keluhan nyeri dada mendadak. Hasil pengkajian: TD 130/80 mmHg,
Frekuensi nadi 110X/mnt, Frekuensi napas 30 X/mnt, skala nyeri 10,
dada terasa terbakar dan berat, nyeri menjalar ke bahu dan lengan kiri,
mual, muntah, sesak napas, nampak tegang.
Pembahasan Sesuai uraian kasus, masalah prioritas adalah nyeri akut dengan kasus
klinis Iinfark miokard akut (IMA). Pengakjian nyeri meliuti
• P : Mendadak
• Q : terasa terbakar dan berat
• R : Menjalar ke bahu, dan lengan kiri
• S : skala nyeri 10
• T : ??? ( > 30 menit, saat istirahat atau aktivitas)
• Analisa tambahan : Mual, muntah dan sesak
Referensi Brunner and Suddarth's Textbook of Medical-Surgical Nursing
Nama pembuat Sena Wahyu Purwanza, S.Kep., Ners., M.Kep
Institusi ITKM Widya Cipta Husada
Nomor 45
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB / Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas
& istirahat / komunikasi / belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)
Perempuan berusia 40 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan syok ketodiabetikum.
Saat dilakukan pengkajian tiba-tiba pasien mengalami kejang. Pasien terlihat kaku seluruh
tubuh selama 1 menit, hasil pemeriksaan GDA 567 mg/dl. Seorang perawat yang sedang
melakukan pengkajian langsung segera melakukan tindakan memberikan oksigen dan
meminta bantuan perawat lain untuk menelpon dokter jaga.
Apakah prinsip etik yang dilakukan oleh perawat pada kasus tersebut?
a. Fidelity
b. Non-maleficience
c. Veracity
d. Otonomi
e. Confidentiality
Kunci Jawaban B. Non-maleficience
Kata Kunci Saat dilakukan pengkajian tiba-tiba pasien mengalami kejang. Pasien
terlihat kaku seluruh tubuh selama 1 menit, hasil pemeriksaan GDA
567 mg/dl. Seorang perawat yang sedang melakukan pengkajian
langsung segera melakukan tindakan memberikan oksigen dan
meminta bantuan perawat lain untuk menelpon dokter jaga.
Pembahasan Prinsip Etik yang dilakukan adalah Non-maleficience (Tidak
menimbulkan bahaya)
1. Menghindari tindakan yang membahayakan pasien atau
memperburuk kondisi pasien
2. Dilaksanakan sesuai dengan SPO
Referensi Suhaemi, M.E., (2004). Etika Keperawatan : Aplikasi pada Praktik.
Jakarta; Penerbit Buku Kedokteran EGC
Nama pembuat Sena Wahyu Purwanza, S.Kep., Ners., M.Kep
Institusi ITKM Widya Cipta Husada
Nomor 46

Tinjauan Jabaran

Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya


Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif

Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /


aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain

Kasus (vignete)

Seorang Pasien, perempuan umur 17 tahun di bawa ke RSJ karena pasien gelisah, tidak bisa tidur,
dan bicara kacau, dan tidak mau kuliah sejak 1 bulan yang lalu. Selama di IGD pasien gelisah terus
menerus, dan membenturkan kepalanya di tembok. Perawat menjelaskan kepada keluarga
bahwa perlu dilakukan restrain pada pasien dan menyuntikan obat penenang.

Apakah tindakan yang harus dilakukan oleh perawat pada kasus tersebut?
a. Membujuk keluarga pasien agar tetap dirawat
b. Memberikan edukasi manfaat minum obat
c. Menyiapkan formulir inform consent penolakan tindakan
d. Menyiapkan formulir rawat jalan
e. Memasukan pasien keruang isolasi

Kunci Jawaban C

Kata Kunci Implementasi prinsip etik autonomy

Pembahasan Dalam memberikan asuhan keparawatan kita harus menjalankan


prinsip etik autonomy yaitu menghargai hak pasien. Dalam hal ini
pasien gangguan jiwa melakukan penolakan maka diberikan kuasa
pada keluarga, sebagai bukti legal penolakan tersebut maka prinsip
pendokumen tasian perawat harus menyiapkan inform consent
Referensi Stuart, G.W. (2013). Principles and Practice of Psychiatric Nursing (10th ed).
St. Louis: Mosby Elsevier

Nama pembuat Ns. Dian Fitria., M.Kep.,Sp.Kep.J

Institusi STIKES RS HUSADA

Nomor 47

Tinjauan Jabaran

Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya


Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif

Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /


aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain

Kasus (vignete)

Seorang pasien, Laki-laki umur 35 tahun telah dirawat di RSJ selama 10 hari, pasien tidak
terlihat adanya kemajuan kondisi setelah diberikan terapi medikasi. Pasien direncanakan
untuk dilaksanakan terapi ECT yang diharapkan dapat memberikan kemajuan kondisi
pasien. Tetapi keluarga menolak pasien dilakukan terapi tersebut, sehingga pasien tidak
dilakukan ECT. Apakah prinsip etik yang dilakukan penuhi pada kasus tersebut?
a. Autonomy
b. Fidelity
c. Veracity
d. Beneficient
e. Justice
a.
Kunci Jawaban A

Kata Kunci Kode etik


Pembahasan Pada kasus tersebut walapun tindakan yang akan diberikan bertujuan
untuk kebaikan pasien tetapi prinsip otonomi memiliki derajat yang
lebih tinggi
Referensi Stuart, G.W. (2013). Principles and Practice of Psychiatric Nursing (10th ed).
St. Louis: Mosby Elsevier

Nama pembuat Ns. Dian Fitria., M.Kep.,Sp.Kep.J

Institusi STIKES RS HUSADA

Nomor 48

Tinjauan Jabaran

Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya


Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif

Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /


aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain

Kasus (vignete)

Seorang pasien, perempuan umur 40 tahun dibawa ke RSJ karena pasien gelisah, tidak bisa tidur,
bicara kacau, dan mudah marah. Pasien telah dirawat lima hari, saat ini kondisi pasien lebih
tenang, konsentrasi meningkat, tidak lagi mendominasi, nada bicara mulai turun. Pasien telah
dilatih mengontrol marah dengan cara verbal.

Apakah tindakan keperawatan selanjutnya pada kasus tersebut?


a. Melatih pasien mengontrol marah dengan cara spiritual
b. Melatih pasien melakukan hal yang disukai
c. Menilai aspek positif yang dimiliki pasien
d. Mengikuti terapi aktivitas kelompok sosialisasi
e. Melatih pasien perawatan diri

Kunci Jawaban A

Kata Kunci Intervensi pasien RPK


Pembahasan Setelah cara verbal maka tindakan selanjutnyaadalah spiritual

Referensi Stuart, G.W. (2013). Principles and Practice of Psychiatric Nursing (10th ed).
St. Louis: Mosby Elsevier

Nama pembuat Ns. Dian Fitria., M.Kep.,Sp.Kep.J

Institusi STIKES RS HUSADA

Nomor 49

Tinjauan Jabaran

Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya


Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif

Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /


aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Seorang pasien, Laki-laki umur 50 tahun di bawa ke RSJ karena pasien mengamuk dirumah,
merusak alat rumah tangga dan memukul istrinya. Pasien mengatakan pusing dan kesal
mendengar suara ditelinganya yang mengejek dirinya pengangguran, menyusahkan keluarga dan
tidak berguna secara terus menerus sehingga pasien membanting barang sekitar agar suara tidak
lagi terdengar.

Apakah diagnosis utama pada kasus tersebut?


a. Risiko perilaku kekerasan
b. Halusinasi pendengaran
c. Harga diri rendah kronis
d. Defisit perawatan diri
e. Isolasi sosial.

Kunci Jawaban B

Kata Kunci Halusinasi


Pembahasan Pasien mengalami tanda gejala halusinasi
Referensi Stuart, G.W. (2013). Principles and Practice of Psychiatric Nursing (10th ed).
St. Louis: Mosby Elsevier

Nama pembuat Ns. Dian Fitria., M.Kep.,Sp.Kep.J

Institusi STIKES RS HUSADA

Nomor 50

Tinjauan Jabaran

Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya


Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif

Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /


aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang pasien berusia 45 tahun dirawat di rumah sakit dengan keluhan dahak banyak, hasil
pemeriksaan TD: 120/80 mmHg, RR: 29x/menit, Nadi: 100x/menit, Suhu: 37,5ºC. Pasien
telah dilakukan inhalasi. Apakah intervensi keperawatan utama yang dilakukan pada
pasien?
a. Kolaborasi pemeriksaan rontgen thorax
b. Memberikan posisi fowler
c. Berikan terapi oksigen
d. Kolaborasi pemberian ekspektoran
e. Lakukan fisioterapi dada
Kunci Jawaban Lakukan fisioterapi dada

Kata Kunci Pasien mengeluh dahak


Pembahasan Akibat dari sekresi sputum yang berlebihan meliputi batuk. Dapat
menyebabkan obstruksi saluran pernafasan dan sumbatan pada saluran
pernafasan (Ringel, 2012). Pengeluaran dahak yang tidak lancar juga
menyebabkan penumpukan sputum yang membuat perlengketan pada
jalan nafas sehingga jalan nafas tidak efektif dan menimbukan sesak
nafas (Nugroho, 2011).
Implementasi yang dilakukan berupa tindakan fisioterapi dada setiap
hari, hal ini bertujuan untuk membantu membersihkan dan
mengeluarkan secret serta melonggarkan jalan nafas, fisioterapi dada
di lakukan dengan cara 3 teknik yaitu postural drainase, vibrasi
(getaran), dan perkusi (ketukan) (Maidarti, 2014). Selain itu, perawat
juga mengajarkan pasien untuk melakukan nafas dalam dan batuk
efektif, batuk efektif merupakan salah satu tindakan keperawatan yang
efektif untuk membantu mengeluarkan dahak yang melekat pada jalan
nafas dan menjaga paru-paru agar tetap bersih jika fisioterapi dada
dilakukan dengan benar (Muttaqin, 2008)
Referensi Ringel, E. (2012). Buku Saku Hitam Kedokteran Paru. Jakarta: PT.
Indeks.
Muttaqin, A. (2008). Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan
Sistem Pernapasan. Jakarta: Salemba Medika
Maidarti. (2014). “Pengaruh Fisioterapi Dada terhadap Bersihan Jalan
Napas pada Anak Usia 1-5 Tahun yang Mengalami Gangguan
Bersihan Jalan Napas di Puskesmas Moch. Ramdhan Bandung”. Jurnal
Ilmu Keperawatan, Vol. 2. No. 1. Hal.53
Nama pembuat Hamidah Retno Wardani
Institusi Universitas Bondowoso

Nomor 51

Tinjauan Jabaran

Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya


Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif

Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /


aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain

Kasus (vignete)
Seorang pasien berusia 26 tahun tiba di IGD dengan keluhan utama nyeri di sekitar
epigastrium menjalar ke perut kanan bawah, nyeri hilang timbul, terkadang muncul terus
menerus, skala nyeri 6. Pasien juga mengeluh mual, muntah, pasien tampak meringis, BU:
5-35x/menit, TD: 120/80 mmHg, N: 100x/menit. Apakah diagnosis keperawatan actual
pada kasus diatas?
a. Nyeri akut
b. Intoleransi aktivitas
c. Deficit nutrisi
d. Pola nafas tidak efektif
e. Nausea
Kunci Jawaban Nyeri akut

Kata Kunci Keluhan utama nyeri


Pembahasan Nyeri akut adalah pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan
dengan kerusakan jaringan actual atau fungsional, dengan onset
mendadak atau lambat dan berintensitas ringan hingga berat yang
berlangsung kurang dari tiga bulan. Tanda mayor subyektif mengeluh
nyeri dan objektif diantaranya tampak meringis, bersifat protektif
(misalnya waspada, posisi menghindari nyeri), gelisah, frekuensi nadi
meningkat dan sulit tidur (SDKI DPP PPNI, 2017).
Referensi TIM POKJA SDKI DPP PPNI, Standar Diagnosis Keperawatan
Indonesia Definisi dan Indikator diagnostic. 2017
Nama pembuat Hamidah Retno Wardani
Institusi Universitas Bondowoso

Nomor 52

Tinjauan Jabaran

Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya


Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif

Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /


aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang pasien dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan nyeri perut, terasa perih di
ulu hati, tampak meringis, skala nyeri 5, disertai mual, terkadang disertai muntah dan perut
terasa kembung. TD 120/80 mmHg, N:100x/menit, S: 37,8ºC, RR: 24x/menit. Apakah
diagnosis utama pada kasus diatas?
a. Nyeri akut yang berhubungan dengan agen cedera biologis
b. Deficit nutrisi
c. Nausea
d. Intoleransi aktivitas
e. Hambatan mobilitas
Kunci Jawaban Nyeri akut yang berhubungan dengan agen cedera biologis

Kata Kunci Nyeri perut, terasa perih di ulu hati


Pembahasan Nyeri akut adalah pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan
dengan kerusakan jaringan actual atau fungsional, dengan onset
mendadak atau lambat dan berintensitas ringan hingga berat yang
berlangsung kurang dari tiga bulan. Tanda mayor subyektif mengeluh
nyeri dan objektif diantaranya tampak meringis, bersifat protektif
(misalnya waspada, posisi menghindari nyeri), gelisah, frekuensi nadi
meningkat dan sulit tidur (SDKI DPP PPNI, 2017).
Referensi TIM POKJA SDKI DPP PPNI, Standar Diagnosis Keperawatan
Indonesia Definisi dan Indikator diagnostic. 2017
Nama pembuat Hamidah Retno Wardani
Institusi Universitas Bondowoso

Nomor 53

Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif

Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /


aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain

Kasus (vignete)
Tn. H dating ke puskesmas dengan keluhan pusing dan tengkuk terasa tegang seperti
ditusuk-tusuk dengan skala nyeri 4-6, nyeri muncul saat beraktivitas, pasien tampak lemah,
puct, CRT> 2 detik, TD: 210/110 mmHg, Suhu: 36ºC, Nadi: 50x/menit. Apakah diagnosis
utama pada kasus diatas?
a. Nyeri akut
b. Deficit nutrisi
c. Nausea
d. Intoleransi aktivitas
a. Hambatan mobilitas
Kunci Jawaban Nyeri akut

Kata Kunci keluhan pusing dan tengkuk terasa tegang seperti ditusuk-tusuk dengan
skala nyeri 4-6
Pembahasan Peningkatan tekanan darah salah satunya akan menyebabkan pusing
atau sakit kepala (nyeri pada kepala), sehingga dapat mempengaruhi
aktivitas. Sakit kepala akibat tekanan darah tinggi menyebabkan sakit
kepala yang luar biasa. Seluruh kepala seperti dicengkeram yang dapat
menyebar keleher dan bahu (Astawan, 2009).
Nyeri akut adalah pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan
dengan kerusakan jaringan actual atau fungsional, dengan onset
mendadak atau lambat dan berintensitas ringan hingga berat yang
berlangsung kurang dari tiga bulan. Tanda mayor subyektif mengeluh
nyeri dan objektif diantaranya tampak meringis, bersifat protektif
(misalnya waspada, posisi menghindari nyeri), gelisah, frekuensi nadi
meningkat dan sulit tidur (SDKI DPP PPNI, 2017).
Referensi Astawan, Made. 2009. Panduan Karbohidrat Terlengkap. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka.
TIM POKJA SDKI DPP PPNI, Standar Diagnosis Keperawatan
Indonesia Definisi dan Indikator diagnostic. 2017
Nama pembuat Hamidah Retno Wardani
Institusi Universitas Bondowoso

Nomor 54

Tinjauan Jabaran

Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya


Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif

Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /


aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain

Kasus (vignete)
Tn. A dibawa oleh istrinya ke puskesmas dengan keluhan tidak nafsu makan, kesulitan
dalam menelan makanan, berat badan menurun, tubuh kurus, dan makan bubur tim hanya 1
kali/ hari dalam porsi kecil (tidak habis) hanya ingin minum susu formula (Nutricia
Nutrinidrink) 120ml/sesuai keinginan anak (kurang dari 120ml/jam) dan suhu tubuh
meningkat dan dialami pasien sudah 3 hari. Suhu tubuh 37,8ºC, TD: 110/70 mmHg,
N:60x/menit, RR: 18X/menit. Apakah diagnosis utama pada kasus tersebut?
a. Defisit nutrisi
b. Defisit fisik
c. Defisit jasmani
d. Defisit rohani
e. Defisit vitamin
Kunci Jawaban Deficit nutrisi

Kata Kunci Tidak nafsu makan, berat badan menurun


Pembahasan Kekurangan nutrisi merupakan keadaan yang dialami seseorang dalam
keadaan tidak berpuasa (normal) atau resiko penurunan berat badan
akibat ketidak cukupan asupan nutrisi untuk kebutuhan metabolisme
(Aziz, 2012).
Tanda klinis :
a. Berat badan 10-20% dibawah normal.
b. Tinggi badan di bawah ideal.
c. Lingkar kuit trisep lengan tengah kurang dari 60% ukuran standar.
d. Adanya kelemahan dan nyeri tekan pada otot.
e. Adanya penurunan albumin serum.
f. Adanya penurunan transferin.

Menurut SDKI (2017) Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi


kebutuhan metabolism. Penyebab:
a. Ketidakmampuan menelan makanan
b. Ketidakmampuan mencerna makanan
c. Ketidakmampuan mengabsorbsi nutrient
d. Peningkatan kebutuhan metabolism
e. Faktor ekonomi (mis, finansial tidak mencukupi)
f. Faktor psikologis (mis, stres, keengganan untuk makan)
Referensi Abdul Aziz. 2012. Pengertian, Tujuan, Fungsi dan Manfaat Hasil
Belajar. (Tersedia diakses tanggal 18 Juli 2022 Jam 7.29)
TIM POKJA SDKI DPP PPNI, Standar Diagnosis Keperawatan
Indonesia Definisi dan Indikator diagnostic. 2017
Nama pembuat Hamidah Retno Wardani
Institusi Universitas Bondowoso

Nomor 55

Tinjauan Jabaran

Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya


Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif

Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /


aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain

Kasus (vignete)
Seorang laki-laki usia 60 tahun datang ke klinik rawat jalan dengan keluhan sesak sejak 2
hari yang lalu. Pasien sadar, orientasi baik, bentuk dada normal chest. Hasil pemeriksaan
TD 130/90 mmHg, frekuensi nadi 76x/menit regular dengan amplitude +2/4. Frekuensi
napas 16x/menit, sushu 37oC, saturasi oksigen 70%.
Apakah tindakan pertama perawat pada kasus tersebut?
a. cari bantuan
b. auskultasi paru
c. periksa ulang SpO2
d. berikan terapi oksigen
e. ajarkan pursed lip breating exercise

Kunci Jawaban C
Kata Kunci Sadar, vital sign normal, SpO2 70%
Pembahasan Meskipun saturasi oksigen 70% dianggap mengancam jiwa, namun
tanda vital tidak menunjukkan tanda hipoksemia. Hipoksemia berat
umumnya disertai takikardia dan takipnea yang tidak ditemukan pada
pasien. Pemeriksaan peralatan dan pemeriksaan kembali saturasi
oksigen diperlukan pada kasus ini
Referensi Kozier, B., Erb, B., Berman, A., Snyder, S.J., Frandsen, G., Buck, M.,
et al. (2018). Fundamentals of Canadian nursing : concepts, process,
and practice. 4th Canadian edition. Ontario : Pearson Canada Inc.

Nama pembuat Muhammad Ardi


Institusi Poltekkes Kemenkes Makassar

Nomor 56

Tinjauan Jabaran

Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya


Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif

Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /


aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain

Kasus (vignete)
Seorang perempuan usia 50 tahun dirawat di RS dengan keluhan nyeri payudara akibat
kanker payudara metastasis sejak 2 tahun lalu. Hasil pengkajian pasien sulit buang air besar
sejak minum obat, terdapat benjolan pada payudara kanan sebesar bola kasti, nyeri skala 3-
4 (0-10), bising usus 5x/menit. Pasien selama ini menggunakan path transdermal dan opioid
oral untuk mengatasi nyeri. Pasien diajarkan bagaimana mengelola konstipasi akibat
penggunaan opioid.
Apakah pengajaran yang diberikan perawat pada kasus tersebut?
a. minum air putih 2-3 liter
b. makan buah segar setiap hari
c. tingkatkan konsumsi sayur saat makan
d. banyak melakukan aktivitas berjalan kaki
e. gunakan pelunak feses dan pencahar ringan
Kunci Jawaban E
Kata Kunci Kanker payudara, konstipasi akibat opioid
Pembahasan Lini pertama mengatasi konstipasi akibat opioid adalah pelunak feses
seperti Colace dikombinasikan dengan pencahar ringan seperti
Dulcolax. Konstipasi akibat opioid yang berlangsung lama sulit
dikelola dengan intake serat.
Referensi Kozier, B., Erb, B., Berman, A., Snyder, S.J., Frandsen, G., Buck, M.,
et al. (2018). Fundamentals of Canadian nursing : concepts, process,
and practice. 4th Canadian edition. Ontario : Pearson Canada Inc.
Nama pembuat Muhammad Ardi
Institusi Poltekkes Kemenkes Makassar

Nomor 57

Tinjauan Jabaran

Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya


Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi /
Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif

Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas


& istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain

Kasus (vignete)
Seorang laki-laki usia 45 tahun dirawat di RS karena mengalami nyeri pergelangan kaki skala
7 (1-10) sejak 8 jam yang lalu akibat terjatuh. Hasil pengkajian pergelangan kaki bengkak,
sakit jika digerakkan. TD 130/80 mmHg, frekuensi nadi 100x/menit, frekuensi napas
28x/menit, suhu 37oC. Hasil x-ray : fraktur tertutup pada ankle dektra. Dokter meresepkan
acetaminophen dan codein 30 mg 1-2 tablet setiap 4 jam. Meskipun pasien sudah minum obat
2 tablet 1 jam yang lalu pasien melaporkan nyeri bertambah.
Apakah tindakan perawat yang tepat pada kasus tersebut?
a. menganjurkan untuk istirahat
b. memeriksa kembali nyeri dalam 15 menit
c. memberi tahu dokter tingkat nyeri pasien
d. melakukan konsultasi dengan perawat penanggung jawab
e. memberikan dosis tambahan sambil menunggu order yang baru
Kunci Jawaban C
Kata Kunci Nyeri bertambah setelah minum obat
Pembahasan Perawat harus menghubungi dokter karena pasien membutuhkan
penanganan nyeri segera. Menghubungi perawat penanggung jawab
adalah hal yang benar tetapi penting untuk mengambil tindakan segera
untuk mengatasi nyeri
Referensi Kozier, B., Erb, B., Berman, A., Snyder, S.J., Frandsen, G., Buck, M., et
al. (2018). Fundamentals of Canadian nursing : concepts, process, and
practice. 4th Canadian edition. Ontario : Pearson Canada Inc.
Nama pembuat Muhammad Ardi
Institusi Poltekkes Kemenkes Makassar

Nomor 58

Tinjauan Jabaran

Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya


Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi /
Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif

Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas


& istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain

Kasus (vignete)
Seorang perempuan usia 60 tahun dirawat di RS dengan keluhan kesadaran menurun sejak 3
hari yang lalu. Hasil anamnesis pasien mengeluh sakit kepala, pusing dan terjatuh saat ke
kamar mandi. Riwayat hipertensi dan hiperkolesterol sejak 20 tahun lalu. Hasil pemeriksaan
GCS 13, TD 150/90 mmHg, frekuensi nadi 100x/menit, frekuensi napas 28x/menit, suhu
37oC. Pasien terbaring lemah di tempat tidur dan seluruh kebutuhan dibantu. Perawat akan
melakukan oral care dan melakukan pengkajian sebelum tindakan.
Apakah yang perlu dikaji perawat pada kasus tersebut?
a. tingkat kesadaran
b. rentang gerak
c. gag refleks
d. kulit
e. mulut
Kunci Jawaban C
Kata Kunci Oral care, penurunan kesadaran, pengkajian,
Pembahasan Memeriksa gag reflex adalah hal yang sangat penting untuk memastikan
adanya reflex muntah pada pasien sehingga tidak akan mengaspirasi
cairan yang digunakan untuk perawatan mulut ke paru-paru.
Referensi Kozier, B., Erb, B., Berman, A., Snyder, S.J., Frandsen, G., Buck, M., et
al. (2018). Fundamentals of Canadian nursing : concepts, process, and
practice. 4th Canadian edition. Ontario : Pearson Canada Inc.
Nama pembuat Muhammad Ardi
Institusi Poltekkes Kemenkes Makassar

Nomor 59

Tinjauan Jabaran

Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya


Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi /
Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas
& istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain

Kasus (vignete)
Seorang perempuan usia 50 tahun dirawat di RS dengan keluhan badan terasa lemah sejak 3
hari yang lalu. Riwayat DM sejak 5 tahun yang lalu, gula darah tidak terkontrol. Hasil
pengkajian kulit kaki kering, gatal-gatal, TD 130/90 mmHg, frekuensi nadi 92x/menit,
frekuensi napas 28x/menit, suhu 37oC, GDS 250 mg/dL. Pasien dan perawat memutuskan
bahwa kesehatan yang penting buat pasien adalah meningkatkan integritas kulit.
Apakah saran yang tepat oleh perawat pada kasus tersebut?
a. gunakan sepatu yang pas
b. rendam kaki dengan sering
c. hindari stocking setinggi lutut
d. gunakan lotion bebas alkohol tanpa parfum
e. taburi bedak pada kulit beberapa kali sehari
Kunci Jawaban D

Kata Kunci Kulit kering, integritas kulit


Pembahasan Parfum cenderung mengeringkan kulit sehingga lotion tanpa parfum
sangat penting.Rendam kaki meningkatkan kekeringan, bedak
menimbulkan iritasi.
Referensi Kozier, B., Erb, B., Berman, A., Snyder, S.J., Frandsen, G., Buck, M., et
al. (2018). Fundamentals of Canadian nursing : concepts, process, and
practice. 4th Canadian edition. Ontario : Pearson Canada Inc.
Nama pembuat Muhammad Ardi
Institusi Poltekkes Kemenkes Makassar

Nomor 60

Tinjauan Jabaran

Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya


Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain

Kasus (vignete)
Seorang anak laki-laki usia 10 tahun dirawat inap di bangsal anak rumah sakit karena DHF
sejak 4 hari yang lalu. Pasien dijadwalkan akan dilakukan tindakan invasif. Untuk
meminimalkan nyeri, perawat akan melakukan tindakan dengan prinsip atraumatic care.

Pertanyaan soal:
Apakah tindakan yang tepat dilakukan perawat pada kasus pasien di atas?

Pilihan jawaban:
a. Melakukan pengambilan darah untuk beberapa pemeriksaan sekaligus
b. Memilih injeksi IM saat ada pilihan route pemberian injeksi IV
c. Memilih tempat injeksi IM di pantat daripada paha
d. Melakukan pemasangan kateter non jelly
e. Memberikan infuse dengan tetesan cepat

Kunci Jawaban A
Kata Kunci Atraumatic care
Pembahasan Prinsip atraumatic care dilakukan dengan meminimalkan nyeri dan
trauma pada anak. Jika anak direncanakan tindakan prosedur invasif
secara berulang bisa dilaksanakan sekaligus untuk meminimalkan
nyeri & trauma.
Referensi Hockenberry, M.J. and Wilson, D., (2011)
Nama pembuat Kustiningsih, M.Kep., Sp.Kep., An
Institusi Universitas Aisyiyah Yogyakarta

Nomor 61

Tinjauan Jabaran

Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya


Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain

Kasus (vignete)
Seorang anak perempuan usia 4 tahun dibawa orang tuanya ke klinik MTBS karena dua hari
ini mengalami demam (38,50C). Anak tinggal di daerah endemis Malaria dan hasil
pemeriksaan darah RDT positif Falcifarum. Anak tidak menunjukkan tanda bahaya umum,
tidak ada masalah batuk, tidak diare, dan tidak ada masalah telinga serta status gizi anak
baik.

Pertanyaan soal:
Apakah tujuan pemeriksaan darah pada kasus di atas?

Pilihan jawaban:
a. Menghitung parasit pada eritrosit
b. Menentukan antigen malaria dalam tubuh
c. Menentukan antibodi malaria dalam tubuh
d. Menghitung jumlah plasmodium dalam tubuh
e. Mendeteksi DNA spesifik terhadap parasit

Kunci Jawaban B
Kata Kunci Malaria, pemeriksaan darah, MTBS
Pembahasan Dalam pemeriksaan anak demam pada daerah endemis Malaria
menggunakan pendekatan MTBS perlu dilakukan pemeriksaan darah
RDT untuk menentukan antigen malaria dalam tubuh dan jenis
malarianya.
Referensi MTBS (2015)
Nama pembuat Kustiningsih, M.Kep., Sp.Kep., An
Institusi Universitas Aisyiyah Yogyakarta
Nomor 62

Tinjauan Jabaran

Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya


Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain

Kasus (vignete)
Seorang anak laki-laki umur 3 tahun dibawa orang tuanya ke rumah sakit karena keluhan
sering mengejan dan sakit saat buang air kecil. Hasil anamnesa didapatkan pipis tidak
lancar, ujung penis menggelembung saat BAK, anak mengeluh nyeri dan sering menangis
saat BAK.

Pertanyaan soal:
Apakah tindakan yang tepat dilakukan pada anak tersebut?

Pilihan jawaban:
a. Uretoplasty
b. Rekontruksi penis
c. Sirkumsisi
d. Excretory urography
e. Cytoscopy

Kunci Jawaban C
Kata Kunci Fimosis
Pembahasan Tanda adanya pipis tidak lancar, ujung penis menggelembung saat
BAK, anak mengeluh nyeri dan sering menangis saat BAK
menunjukkan kondisi Fimosis. Jika sudah indikasi mengganggu
kondisi berkemih anak, perlu segera dilakukan sirkumsisi.
Referensi Wong, 2009
Nama pembuat Kustiningsih, M.Kep., Sp.Kep., An
Institusi Universitas Aisyiyah Yogyakarta
Nomor 63

Tinjauan Jabaran

Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya


Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain

Kasus (vignete)
Seorang anak perempuan usia 10 tahun dibawa orang tuanya ke rumah sakit karena sering
pusing, berkunang-kunang, lemah dan mudah capek. Hasil pemeriksaan didapatkan
respirasi: 20x/menit, nadi: 89x/menit, tekanan darah: 100/60 mmHg dan Hb: 8 mg/dl.
Pasien didiagnosa Anemia defisiensi besi oleh dokter dan rencana diberikan tablet Fe secara
periodik. Untuk memperbaiki proses penyerapan dalam usus tablet Fe akan diberikan
bersamaan dengan pemberian vitamin.

Pertanyaan soal:
Apakah vitamin yang diperlukan untuk anak tersebut?

Pilihan jawaban:
a. Vitamin A
b. Vitamin B
c. Vitamin C
d. Vitamin D
e. Vitamin E

Kunci Jawaban C
Kata Kunci Anemia defisiensi besi
Pembahasan Pada kondisi anemia defisiensi besi perlu pemberian tambahan tablet
Fe. Vitamin C perlu diberikan bersamaan dengan konsumsi tablet Fe
untuk memperbaiki proses penyerapan tablet Fe dalam usus.
Referensi Wong, 2009
Nama pembuat Kustiningsih, M.Kep., Sp.Kep., An
Institusi Universitas Aisyiyah Yogyakarta
Nomor 64

Tinjauan Jabaran

Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya


Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain

Kasus (vignete)
Seorang anak laki-laki usia 7 tahun dirawat di ICU (Intensive Care Unit) lebih dari 1 minggu
dalam kondisi tidak sadar. Hasil pemeriksaan didapatkan nilai GCS 5, RR: 30x/menit, Nadi:
100x/menit, tekanan darah: 110/70 mmHg.

Pertanyaan soal:
Apakah tindakan yang dilakukan pada anak tersebut agar tidak mengalami komplikasi
pulmonary?

Pilihan jawaban:
a. Analisis gas darah secara reguler
b. Posisi miring ke salah satu sisi tubuh
c. Posisi anak diubah setiap 2 jam
d. Pengosongan lambung
e. Suctioning untuk membersihkan jalan nafas

Kunci Jawaban C
Kata Kunci Komplikasi kondisi tidak sadar
Pembahasan Pada anak dengan penurunan kesadaran/ tidak sadar perlu
direncanakan tindakan untuk merubah posisi agar tidak terjadi
komplikasi pulmonary
Referensi Hockenberry, M.J. and Wilson, D., (2011)
Nama pembuat Kustiningsih, M.Kep., Sp.Kep., An
Institusi Universitas Aisyiyah Yogyakarta

Nomor 65

Tinjauan Jabaran

Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya


Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif

Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /


aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain

Kasus (vignete)

Seorang pasien datang ke ruang IGD dengan kondisi luka bakar, perawat melakukan
assessment di dapatkan luka bakar di daerah kepala depan dan belakang , bagian dada depan
dan belakang, bagian alat genitalia, kaki kiri bagian depan dan kaki kanan bagian belakang
berapa persenkah luka yang di derita oleh pasien tersebut
a. 46 %
b.50 %
c.20 %
d.15 %
e.75%

Kunci Jawaban A. 46 %

Kata Kunci Kata Kunci :


Anterior (Depan) dan Posterior (Belakang)
Role Of Nine

Pembahasan Menggunakan Role Of Nine


Kepala Depan & Belakang = (4,5 +4,5 = 9)
Dada bagian depan dan belakang = (9+9 = 18)
Alat genitalia = 1
Kaki kiri bagian depan & kaki kanan bagian belakang = (9 +9 = 18)
Total : 9+18+1+18 = 46
Referensi Buku Tatalaksana Dasar Luka Bakar ; Ali Maghfuri Thalib
2021
Nama pembuat Ns. Mochamad Robby Fajar Cahya, S.Kep., MSN

Institusi Shifara Care Center Sukabumi / AKPER Berkala Widya Husada


Cibubur

Nomor 66

Tinjauan Jabaran

Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya


Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif

Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /


aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain

Kasus (vignete)
Seorang pasien datang ke ruang IGD dengan kondisi luka bakar, perawat melakukan
assessment di dapatkan luka bakar di daerah kepala depan dan belakang , bagian dada depan
dan belakang, bagian alat genitalia, kaki kiri bagian depan dan kaki kanan bagian belakang.
Berapakah jumlah kebutuhan cairan pada pasien apabila berat badan pasien 80 kg dengan
menggunakan formula baxter
a. 8.320 ml
b. 11.520 ml
c. 14.920 ml
d. 17.920 ml
e. 21.120 ml

Kunci Jawaban c. 14.920 ml

Kata Kunci Kata Kunci :


Role of Nine
Rumus Baxter (4 ml X BB X Luas Area Luka Bakar)

Pembahasan Menggunakan Role Of Nine


Kepala Depan & Belakang = (4,5 +4,5 = 9)
Dada bagian depan dan belakang = (9+9 = 18)
Alat genitalia = 1
Kaki kiri bagian depan & kaki kanan bagian belakang = (9 +9 = 18)
Total : 9+18+1+18 = 46

Menggunakan Rumus Baxter


4 ml X 80 kg X 46 %
Total : 14.720 ml
Referensi Buku Tatalaksana Dasar Luka Bakar ; Ali Maghfuri Thalib
2021
Nama pembuat Ns. Mochamad Robby Fajar Cahya, S.Kep., MSN

Institusi Shifara Care Center Sukabumi / AKPER Berkala Widya Husada


Cibubur

Nomor 67

Tinjauan Jabaran

Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya


Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif

Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /


aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain

Kasus (vignete)

Seorang laki-laki berumur 60 tahun dirawat di ruang neurologi dengan diagnosis


stroke sejak 8 hari yang lalu.hasil pengkajian pasien mengalami hemiparase sinistra dan
direncanakan pulang minggu depan. Perawat merencanakan upaya mencegah terjadinya
atropi dan kontraktur. Apakah tindakan keperawatan prioritas pada kasus tersebut?
a.Latih ROM pasif
b.Lakukan masase
c.Nilai kekuatan otot
d.Rubah posisi pasien
e.Pasang bantal di tungkai

Kunci Jawaban a.Latih ROM pasif


Kata Kunci Kata Kunci :
Hemiparesis = Kelemahan

Pembahasan Pelatihan ROM (Range of Motion) adalah latihan gerak sendi yang
memungkinkan terjadinya kontraksi dan pergerakan otot, dimana klien
menggerakan masing-masing persendiannya sesuai gerakan normal
baik secara aktif ataupun pasif.

Latihan Pasif ROM


Merupakan latihan pergerakan perawat atau petugas lain yang
menggerakkan persendian pasien sesuai dengan rentang geraknya.

Referensi Potter and Perry, 2005


Nama pembuat Ns. Mochamad Robby Fajar Cahya, S.Kep., MSN

Institusi Shifara Care Center Sukabumi / AKPER Berkala Widya Husada


Cibubur
Nomor 68

Tinjauan Jabaran

Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya


Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif

Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /


aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain

Kasus (vignete)
Seorang perawat sedang memberikan penjelasan kepada klien untuk persiapan pulang pada
klien dengan kanker prostat setelah tindakan prostatectomy. Penjelasan yang diberikan agar
klien tidak mengangkat barang dengan bobot lebih dari 10 kg selama minimal 6 minggu.
Apakah diagnosa keperawatan yang relevan dengan rencana tersebut?
a. Resiko gangguan cairan
b. Gangguan aktivitas dan istirahat
c. Resiko komplikasi pendarahan
d. Resiko gangguan mobilitas fisik
e. Gangguan eliminasi urine

Kunci Jawaban c. Resiko komplikasi pendarahan

Kata Kunci Kata Kunci :


Fokus pada pokok masalah, diagnosis yang relevan dengan penjelasan
pasca prostatektomi dan Persiapan Pulang

Pembahasan Untuk mencegah mengangkat beban yang lebih dari 10 kg selama


minimal 6 minggu merupakan penjelasan yang tepat bagi klien pasca
prostatektomi untuk mencegah komplikasi pendarahan

Referensi Buku Keperawatan Medikal Bedah Sistem Urologi Diyono, S. Kep., Ns.,M. Kes
Dan Sri Mulyanti, S. Kep. Ns., M. Kep.
Nama pembuat Ns. Mochamad Robby Fajar Cahya, S.Kep., MSN

Institusi Shifara Care Center Sukabumi / AKPER Berkala Widya Husada


Cibubur

Nomor 69

Tinjauan Jabaran

Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya


Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif

Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /


aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain

Kasus (vignete)
Seorang klien dengan BPH (benign prostatic hypertrophy) sedang menjalani operasi TURP
(transunethral resection of the prostate) dan mendapatkan irigasi kandung kemih. Sebelum
tindakan dilakukan, perawat bedah memberikan penjelasan dan meminta persetujuan klien.
Apakah nilai etik utama yang menjadi pedoman perawat dalam tindakan tersebut?
a. Keadilan
b. Kebebasan
c. Mendahulukan kepentingan orang lain
d. Persamaan hak
e. Harga diri manusia

Kunci Jawaban b. Kebebasan

Kata Kunci Kata Kunci :


Pengetahuan mengenai pokok masalah , nilai etis utama yang menjadi
pedoman perawat dalam bertindak.
Pembahasan TURP merupakan tindakan invasif yang beresiko untuk terjadinya
komplikasi. Penjelasan sebelum pembedahan dilakukan untuk
memberikan kesempatan klien mengambil keputusan terbaik bagi
dirinya. Informed consent adalah persetujuan yang diberikan klien
setelah pemberian informasi, merupakan salah satu bentuk penerapan
nilai kebebasan. Klien bebas membuat keputusan untuk menerima atau
menolak tindakan bagi dirinya

Referensi Buku Keperawatan Medikal Bedah Sistem Urologi Diyono, S. Kep., Ns.,M. Kes
Dan Sri Mulyanti, S. Kep. Ns., M. Kep.

Nama pembuat Ns. Mochamad Robby Fajar Cahya, S.Kep., MSN

Institusi Shifara Care Center Sukabumi / AKPER Berkala Widya Husada


Cibubur

ID Soal 70

Tinjauan Jabaran

Tinjauan 1 Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya


Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional

Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis


Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowlwgde)
Pengetahuan afektif (konatif)

Tinjauan 3 KMB/ Maternitas / Anak / Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik / Gadar /


Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi /

Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif

Tinjauan 6 Oksigenisasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman & nyaman / aktifitas &
istirahat / komunikasi / belajar/ Seksual / nilai dan keyakinan / Psikosisial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskular dan limfatik/ Sistem pernafasan / sistem darah dan kekebalan
tubuh/ Sistem saraf dan perilaku/ Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan & hepatobilier
/ sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem perkemihan / Sistem
Reproduksi/ Sistem Penginderaan/ pelayanan kesehatan/ kesehatan mental/ lain-lain
Kasus (vignete)

Seorang pasien laki-laki usia 57 tahun dirawat di RS dengan diagnosis Infark miokard akut. Hasil
pemeriksaan fisik didapatkan suara jantung S3 dan S4 serta penurunan Fraksi Ejeksi dan Cardiac index.
Frekuensi nadi 110 x/menit, regular, teraba kuat, frekuensi napas 24 x/menit, suhu tubuh 37 0C.
Auskultasi paru terdengar suara ronki di kedua lapang paru.
Pertanyaan soal

Apakah masalah keperawatan yang tepat pada pasien?

Pilihan jawaban

A. Gangguan pertukaran gas


B. Pola napas tidak efektif
C. Penurunan curah jantung
D. Perfusi perifer tidak efektif
E. Risiko perfusi miokard tidak efektif
Kunci jawaban: C

Kata kunci: suara jantung S3 dan S4, penurunan Fraksi Ejeksi dan Cardiac index, frekuensi nadi
110 x/menit, frekuensi napas 24 x/menit, auskultasi paru terdengar ronki

Pembahasan: Sebagian besar infark miokard akut disebabkan oleh aterosklerosis di pembuluh darah
arteri koroner. Ketika plak aterosklerosis mengalami ruptur maka terjadi oklusi dan
penyempitan pembuluh darah yang mengakibatkan miokardium mengalami iskemia.
Jika tidak segera ditangani maka dapat berakibat pada infark miokard yang
mengakibatkan perubahan kontraktilitas pada miokard. Perubahan kontraktilitas
ditandai dengan adanya suara jantung S3 dan S4, EF menurun, dan perubahan CI pada
kasus yang mengakibatkan curah jantung menurun.

Referensi: PPNI. (2017). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia. Jakarta: DPP PPNI.

Nama pembuat: Ns. Annisaa Fitrah Umara, M.Kep., Sp.Kep.MB.

Institusi: Universitas Muhammadiyah Tangerang

ID Soal 71

Tinjauan Jabaran

Tinjauan 1 Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya


Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional

Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis


Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowlwgde)
Pengetahuan afektif (konatif)

Tinjauan 3 KMB/ Maternitas / Anak / Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik / Gadar /


Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi /

Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif


Tinjauan 6 Oksigenisasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman & nyaman / aktifitas &
istirahat / komunikasi / belajar/ Seksual / nilai dan keyakinan / Psikosisial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskular dan limfatik/ Sistem pernafasan / sistem darah dan kekebalan
tubuh/ Sistem saraf dan perilaku/ Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan & hepatobilier
/ sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem perkemihan / Sistem
Reproduksi/ Sistem Penginderaan/ pelayanan kesehatan/ kesehatan mental/ lain-lain
Seorang pasien laki-laki usia 57 tahun dirawat di RS dengan diagnosis gagal jantung. Pasien terlihat
lemah dan pucat. Saat ditanya, pasien selalu mengeluh capek. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan CRT >
3 detik, nadi perifer teraba lemah, akral dingin, turgor kulit menurun. Pasien terpasang nasal kanul 3 lpm,
RR 12 x/menit, tidak ada penggunaan otot bantu pernapasan.

Pertanyaan soal

Apakah masalah keperawatan yang sesuai untuk ditegakkan?

Pilihan jawaban

A. Hipovolemia
B. Intoleransi aktivitas
C. Pola napas tidak efektif
D. Perfusi perifer tidak efektif
E. Risiko perfusi miokard tidak efektif

Kunci jawaban: D

Kata kunci: Pucat, CRT >3 detik, nadi perifer lemah, akral dingin, turgor kulit menurun

Pembahasan: Gagal jantung merupakan kondisi ketidak mampuan jantung memompa darah ke
seluruh tubuh untuk memenuhi kebutuhan metabolisme. Adanya tanda pucat, CRT >3
detik, nadi perifer lemah, akral dingin, turgor kulit menurun merupakan tanda
terjadinya pernurunan perfusi ke area perifer akibat curah jantung yang menurun.

Penegakkan dianosis hipovolemi perlu ada data lain yaitu membran mukosa kering,
volume urine menurun, dan hematokrit meningkat. Selain itu dapat juga ditemukan
tanda peningkatan suhu tubuh, konsentrasi urine meningkat, dan berat badan turun
secara tiba-tiba. Sedangkan pilihan jawaban lain tidak dapat ditegakkan karena data
yang tidak mendukung.

Referensi: PPNI. (2017). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia. Jakarta: DPP PPNI.

Nama pembuat: Ns. Annisaa Fitrah Umara, M.Kep., Sp.Kep.MB.

Institusi: Universitas Muhammadiyah Tangerang


ID Soal 72

Tinjauan Jabaran

Tinjauan 1 Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya


Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional

Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis


Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowlwgde)
Pengetahuan afektif (konatif)

Tinjauan 3 KMB/ Maternitas / Anak / Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik / Gadar /


Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi /

Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif

Tinjauan 6 Oksigenisasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman & nyaman / aktifitas &
istirahat / komunikasi / belajar/ Seksual / nilai dan keyakinan / Psikosisial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskular dan limfatik/ Sistem pernafasan / sistem darah dan kekebalan
tubuh/ Sistem saraf dan perilaku/ Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan & hepatobilier
/ sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem perkemihan / Sistem
Reproduksi/ Sistem Penginderaan/ pelayanan kesehatan/ kesehatan mental/ lain-lain
Kasus (vignete)

Seorang pasien laki-laki usia 49 tahun dirawat di RS dengan diagnosis CHF. Pasien mengeluh lelah dan
merasa lemah. Saat jam besuk, pasien berbincang dengan keluarga dan terlihat lelah meski hanya sedikit
berbicara. Hasil pemantauan monitor EKG diketahui adanya peningkatan frekuensi jantung yaitu 120
x/menit dan TD 140/90 mmHg setelah pasien berbincang dengan keluarga, serta terlihat sianosis, suhu
370C.

Pertanyaan soal

Apakah masalah keperawatan yang tepat ditegakkan pada pasien?

Pilihan jawaban

A. Intoleransi aktivitas
B. Pola napas tidak efektif
C. Penurunan curah jantung
D. Perfusi perifer tidak efektif
E. Risiko perfusi miokard tidak efektif
Kunci jawaban: A
Kata kunci: Mengeluh lemah, lelah meski sedikit bicara, frekuensi jantung dan tekanan darah
meningkat setelah beraktivitas, sianosis

Pembahasan: Intoleransi aktivitas adalah ketidak cukupan energi untuk melakukan aktivitas sehari-
hari yang dapat ditemukan pada pasien dengan gagal jantung kongestif, penyakit
jantung koroner, penyakit katup, dan aritmia. Hal ini disebabkan oleh adanya
penurunan curah jantung sehingga tubuh tidak mendapat oksigen yang adekuat untuk
dimetabolisme menjadi energi guna melakukan aktivitas. Pada kasus ini, pasien
didiagnosis gagal jantung kongestif. Data adanya peningkatan tanda-tanda vital seperti
frekuensi jantung dan tekanan darah setelah beraktivitas menunjukkan intoleran
terahadap aktivitas. Diagnosis penurunan curah jantung tidak tepat ditegakkan pada
kasus ini karena data pada kasus mengarah pada masalah intoleransi aktivitas.

Referensi: PPNI. (2017). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia. Jakarta: DPP PPNI.

Nama pembuat: Ns. Annisaa Fitrah Umara, M.Kep., Sp.Kep.MB.

Institusi: Universitas Muhammadiyah Tangerang

ID Soal 73

Tinjauan Jabaran

Tinjauan 1 Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya


Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional

Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis


Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowlwgde)
Pengetahuan afektif (konatif)

Tinjauan 3 KMB/ Maternitas / Anak / Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik / Gadar /


Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi /

Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif

Tinjauan 6 Oksigenisasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman & nyaman / aktifitas &
istirahat / komunikasi / belajar/ Seksual / nilai dan keyakinan / Psikosisial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskular dan limfatik/ Sistem pernafasan / sistem darah dan kekebalan
tubuh/ Sistem saraf dan perilaku/ Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan & hepatobilier
/ sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem perkemihan / Sistem
Reproduksi/ Sistem Penginderaan/ pelayanan kesehatan/ kesehatan mental/ lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang pasien perempuan usia 57 tahun datang ke poli umum dengan diagnosis rematoid artritis. Pasien
mengeluh sakit pada pergelangan tangan dan jemari. Pasien mengatakan sakitnya sampai tidak bisa
bekerja dan tidak enak tidur 4 bulan terakhir ini. Wajah pasien terlihat meringis sambil mengusap-usap
tangan. Hasil pengkajian, sendi-sendi jari terlihat bengkak dan kemerahan.

Pertanyaan soal

Apakah masalah keperawatan yang tepat pada pasien?

Pilihan jawaban

a. Nyeri akut
b. Nyeri kronis
c. Ganggaun pola tidur
d. Intoleransi aktivitas
e. Gangguan rasa nyaman

Kunci jawaban: B

Kata kunci: sakit pada pergelangan tangan dan jemari, sakitnya sampai tidak bisa bekerja dan
tidak enak tidur 4 bulan terakhir, meringis, sendi jari bengkak dan kemerahan

Pembahasan: Berdasarkan data kasus, diagnosis yang tepat ditegakkan yaitu nyeri kronis hal ini
dikarenakan nyeri yang dialami pasien sudah berlangsung lebih dari 3 bulan. Jika
nyeri dirasakan secara tiba-tiba dan dalam waktu kurang dari 3 bulan maka dapat
dikatakan sebagai nyeri akut. Diagnosis lainnya tidak tepat ditegakkan karena data
tidak mendukung. Sedangkan, diagnosis gangguan rasa nyaman mungkin dapat
ditegakkan, tetapi diagnosis ini lebih tepat ditegakkan jika rasa tidak nyaman muncul
tanpa ada cedera jaringan. Pada kasus ini, pasien mengalami rematoid artritis atau
peradangan sendi yang mengakibatkan pasien mengalami nyeri, pembengkakan, dan
kaku sendi yang sudah berlangsung lebih dari 3 bulan.

Referensi: PPNI. (2017). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia. Jakarta: DPP PPNI.

Nama pembuat: Ns. Annisaa Fitrah Umara, M.Kep., Sp.Kep.MB.

Institusi: Universitas Muhammadiyah Tangerang

ID Soal 74

Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional

Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis


Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowlwgde)
Pengetahuan afektif (konatif)

Tinjauan 3 KMB/ Maternitas / Anak / Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik / Gadar /


Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi /

Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif

Tinjauan 6 Oksigenisasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman & nyaman / aktifitas &
istirahat / komunikasi / belajar/ Seksual / nilai dan keyakinan / Psikosisial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskular dan limfatik/ Sistem pernafasan / sistem darah dan kekebalan
tubuh/ Sistem saraf dan perilaku/ Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan & hepatobilier
/ sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem perkemihan / Sistem
Reproduksi/ Sistem Penginderaan/ pelayanan kesehatan/ kesehatan mental/ lain-lain
Kasus (vignete)

Seorang pasien perempuan usia 53 tahun datang ke poli umum dengan keluhan nyeri dan kaku pada area
sendi-sendi jemari. Pasien mengatakan sulit tidur jika nyeri seperti ini. Hasil pengkajian, nyeri skala 5,
pasien terlihat sesekali meringis dan gelisah, sendi-sendi jari terlihat bengkak dan kemerahan. Frekuensi
nadi 102 x/menit, nadi teraba kuat, irama regular, frekuensi napas 20 x/menit, suhu 37 0C.

Pertanyaan soal

Apakah masalah keperawatan yang tepat pada pasien?

Pilihan jawaban

a. Nyeri akut
b. Nyeri kronis
c. Gangguan pola tidur
d. Intoleransi aktivitas
e. Gangguan rasa nyaman

Kunci jawaban: A

Kata kunci: keluhan nyeri dan kaku pada area sendi-sendi jemari, sulit tidur akibat nyeri, nyeri
skala 5, pasien terlihat sesekali meringis dan gelisah, sendi-sendi jari terlihat bengkak
dan kemerahan, frekuensi nadi 102 x/menit
Pembahasan: Nyeri akut diartikan sebagai pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan
dengan kerusakan jaringan aktual atau fungsional, dengan onset mendadak atau
lambat dan berintensitas ringan hingga berat yang berlangsung kurang dari 3 bulan.
Pada kasus ini, pasien mengalami nyeri akut yang disebabkan agen pencedera
fsiologis yaitu adanya inflamasi yang ditandai dengan adanya kemerahan dan bengkak
pada area sendi.

Referensi: PPNI. (2017). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia. Jakarta: DPP PPNI.

Nama pembuat: Ns. Annisaa Fitrah Umara, M.Kep., Sp.Kep.MB.

Institusi: Universitas Muhammadiyah Tangerang

Nomor 75

Tinjauan Jabaran

Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya


Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi /
Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif

Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas &
istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan
dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan
/ Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan kesehatan / kesehatan mental /
lain-lain

Kasus (vignete)

Seorang anak dirawat Rumah Sakit saat dikaji keutuhan jalan nafas sering terganggu oleh hilangnya
tonus otot sehingga mandibula tertutup oleh jaringan disekitarnya termasuk lidah, tulang mandibula
dan jaringan lunak yang jatuh ke dinding faring posterior dan dalam kasus ini anak dicurigai
mengalami cedera kepala atau leher maka dari kasus diatas teknik yang digunakan untuk
membebaskan jalan nafas pada anak tersebut adalah....

A. Lakukan pengukuran tanda – tanda vital


B. Teknik Jaw Thrust maneuver
C. Teknik Head tilt-chin liftmaneuver
D. Atur posisi semi fowler
E. Berikan bantuan nafas dalam
Kunci Jawaban B. Teknik Jaw Thrust maneuver

Kata Kunci Anak dicurigai mengalami cedera kepala atau leher

Pembahasan jaw thrust bertujuan untuk membuka jalan nafas dengan cara menempatkan
korban pada tempat yang datar mengusahakan Kepala dan leher korban
jangan terganjal
Referensi
C. G. Sulman, C. G. Green, L. D. Holinger, Foreign Body Aspiration,
Pediatric Respiratory Medicine (2nd Ed), 2008, 331-335
Nama pembuat
Lamria Situmeang, S.Kep,.Ns,.M.Kep
Institusi Poltekkes Kemenkes Jayapura Papua

Nomor 76

Tinjauan Jabaran

Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya


Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi /
Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif

Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas &
istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan
dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan
/ Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan kesehatan / kesehatan mental /
lain-lain

Kasus (vignete)
Seorang anak laki – laki dibawa ke Rumah sakit dengan luka bakar, dilakukan pengkajian
mengalami luka bakar ketebalan parsial yang melibatkan sebagian dermis dan sebagian
dermis masih baik,dimana penyembuhan luka bergantung pada dermis yang utuh sehingga
pada luka bakar yang berat memerlukan waktusekitar 1 bulan untuk sembuh dan terjadi
pembentukkan jaringan parut, Berapa derajat luka bakar pada kasus tersebut?

A. Luka Bakar Derajat II


B. Luka Bakar Derajat III
C. Luka Bakar Derajat IV
D. Luka Bakar Derajat V
E. Luka Bakar Derajat I
Kunci Jawaban C. Luka Bakar Derajat II

Kata Kunci mengalami luka bakar ketebalan parsial yang melibatkan sebagian
dermis dan sebagian dermis masih baik,dimana penyembuhan luka
bergantung pada dermis yang utuh
Pembahasan Luka Bakar Derajat II adalah KERUSAKAN MENCAPAI DERMIS, TERDAPAT
LEPUH (BULLA)  PADA DERAJAT II A, PENYEMBUHAN ± 2 MINGGU TANPA
JARINGAN PARUT (BILA TIDAK ADA INFEKSI)  PADA DERAJAT II B,
PENYEMBUHAN AGAK LAMA, BILA LUAS PERLU SKIN GRAFT
Referensi Moenadjat Y. Luka bakar masalah dan tatalaksana. Jakarta. Balai Penerbit
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2009:13.
Nama pembuat Lamria Situmeang, S.Kep,.Ns,.M.Kep
Institusi Poltekkes Kemenkes Jayapura Papua

Nomor 77

Tinjauan Jabaran

Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya


Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi /
Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif

Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas &
istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan
dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan
/ Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan kesehatan / kesehatan mental /
lain-lain

Seorang anak perempuan umur 2 tahun, didapatkan data berat badan lahir 4 kg, berat badan
mengalami kenaikan berat badan setiap bulannya 4 - 5 kg sehingga didapatkan berat badan
terakhir saat ditimbang 30 kg, anak makan banyak, anak selalu ingin makan, dari hasil
pemeriksaan disimpulkan anak mengalami Diabetes Melitus, Apa hal yang perlu dikaji
terkait dengan kasus diatas?

A. Pemeriksaaan penunjang laboratorium


B. Status ekonomi
C. Riwayat bersalin ibu
D. Kenaikkan berat badan ibu saat hamil
E. Riwayat kesehatan keluarga
Kunci Jawaban D. Riwayat kesehatan keluarga

Kata Kunci Hasil pemeriksaan disimpulkan anak mengalami Diabetes Melitus


Pembahasan Diabetes anak-anak terjadi karena penyakit ini merupakan bawaan atau
pasien memiliki gen tertentu yang menyebabkan kemunculan penyakit. Para
peneliti juga percaya bahwa diabetes anak mungkin bisa juga dipicu oleh
faktor tertentu, seperti virus, pola makan anak, dan rendahnya kadar vitamin
D.
Referensi Hasdinah. Mengenal diabetes mellitus pada orang dewasa dan anak-anak
dengan solusi herbal. Yogyakarta: Nuha Medika; 2012
Nama pembuat
Lamria Situmeang, S.Kep,.Ns,.M.Kep
Institusi Poltekkes Kemenkes Jayapura Papua

Nomor 78

Tinjauan Jabaran

Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya


Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi /
Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif

Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas &
istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan
dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan
/ Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan kesehatan / kesehatan mental /
lain-lain

Seorang bayi dengan diagnosis gagal jantung oleh dokter berdasarkan fokus anmesisi
kardiovasculer biasanya ditentukan oleh umur dan keluhan utama, dari hasil anamese
prenatal dapat mengungkapkan adanya infeksi maternal saat awal kehamilan yang bersifat
teratogenik dan diakhir kehamilan menyebabkan miocardits atau disfungsi myocardium.
Apa hal yang perlu dikaji terkait dengan kasus diatas?

A. Riwayat penggunaan obat atau alkohol


B. Riwayat kelahiran
C. Riwayat pemeriksaan kehamilan ANC
D. Riwayat jarak kehamilan
E. Riwayat Imunisasi
Kunci Jawaban E. Riwayat penggunaan obat atau alkohol

Kata Kunci Adanya infeksi maternal saat awal kehamilan yang bersifat teratogenik
Pembahasan Teratogenik adalah istilah medis yg berasal dri bhs yunani yg berarti
perkembangan tidak normal dari sel selama kehamilan yg mnyebabkan
kerusakan pda embrio. teratogenik adalah istilah medis yg berasal dri bhs
yunani yg berarti perkembangan tidak normal dari sel selama kehamilan yg
mnyebabkan kerusakan pda embrio.
Referensi Agkhami AS. Gupta., R.K. Sharma., kehamilan, persalinan dan pasca
melahirkan. 2009. Jakarta
Nama pembuat
Lamria Situmeang, S.Kep,.Ns,.M.Kep
Institusi Poltekkes Kemenkes Jayapura Papua

Nomor 79

Tinjauan Jabaran

Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya


Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi /
Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif

Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas &
istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan
dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan
/ Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan kesehatan / kesehatan mental /
lain-lain

Pada anak dengan kasus sindrom nefotik dan proteinuria saat di kaji di dapatkan adanya
edema pitting atau asites,tekanan darah meningkat, malaise,hipoalbuminnemia dan
hipolemia yang bermakna, Apa masalah keperawatan yang paling prioritas pada kasus
diatas?

A. Kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh


B. Gangguan kebutuhan cairan dan elektrolit kurang dari kebutuhan tubuh
C. Gangguan kebutuhan cairan dan elektrolit lebih dari kebutuhan tubuh
D. Intoleransi aktifitas
E. Gangguan istrirahat tidur
Kunci Jawaban C. Gangguan kebutuhan cairan dan elektrolit lebih dari
kebutuhan tubuh

Kata Kunci Adanya edema pitting atau asites,tekanan darah meningkat,


malaise,hipoalbuminnemia
Pembahasan Sindrom nefrotik pada anak bisa menyebabkan tubuh penderitanya
kehilangan banyak albumin. Sebagai konsekuensinya, tubuh anak akan
membengkak karena penumpukan cairan
Referensi Alatas H, Tambunan T, Trihono P, Pardede SO. Konsensus Tatalaksana
Sindrom Nefrotik Idiopatik pada Anak. Jakarta. Indonesia:2005.
Nama pembuat
Lamria Situmeang, S.Kep,.Ns,.M.Kep
Institusi Poltekkes Kemenkes Jayapura Papua

Nomor 80

Tinjauan Jabaran

Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya


Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif

Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /


aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain

Kasus (vignete)

Seorang perempuan usia 38 tahun, hamil 24 minggu datang ke poli hamil untuk melakukan
pemeriksaan kehamilannya. Hasil pengkajian riwayat persalinan klien tahun 2004
melahirkan bayi perempuan usia kehamilan 39 minggu, pada tahun 2008 melahirkan bayi
laki-laki usia kehamilan 37 minggu dan pada tahun 2013 klien mengalami abortus usia
kehamilan 6 minggu.

Bagaimanakah penulisan status obstetrik kasus tersebut?


a. G4P3A1
b. G4P2A1
c. G3P3A0
d. G4P1A0
e. G3P2A1

Kunci Jawaban B

Kata Kunci Riwayat Persalinan, Abortus

Pembahasan  Status obstetrik:


1. Gravida (G) : jumlah kehamilan, tanpa melihat usia
kehamilan
2. Para/Persalinan/Partus (P): jumlah kelahiran setelah usia 20
minggu tanpa melihat kondisi bayi lahir hidup/mati
3. Abortus (A): keluarnya hasil konsepsi sebelum janin <20
minggu

Referensi Siti Fauziah dan Sutejo. 2012. Buku Ajar Keperawatan Maternitas
Kehamilan Vol. 1. Jakarta: Kencana
Nama pembuat Retty Nirmala Santiasari, S.Kep.,Ns.,M.Kep.

Institusi STIKes William Booth Surabaya

Nomor 81

Tinjauan Jabaran

Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya


Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif

Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /


aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain

Kasus (vignete)

Seorang perempuan, 40 tahun, datang ke poli kandungan, klien mengeluh keputihan. Hasil
pemeriksaan fisik tekanan darah: 120/80 mmHg, Frekuensi Nadi 100 x/menit, Frekuensi
Nafas: 22 x/menit, suhu: 370C, saat dilakukan pengkajian klien mengatakan keluar lendir
keputihan selama 1 bulan ini, bau, gatal dan nyeri saat melakukan hubungan seksual. Hasil
pemeriksaan laboratorium didapatkan adanya kanker serviks, dokter menyampaikan harus
dilakukan operasi pengangkatan rahim. Klien menolak tindakan tersebut

Tindakan tersebut termasuk pada prinsip etik?

a. Beneficience
b. Nonmaldeficence
c. Confidently
d. Fidelity
e. Otonomy

Kunci Jawaban E

Kata Kunci Operasi pengangkatan rahim, dan klien menyampaikan menolak


tindakan

Pembahasan Prinsip Etik Keperawatan:


1. Otonomy: menghormati hak klien
2. Beneficience: melakukan yang terbaik untuk klien
3. Justice: bersikap adil kepada semua pasien tanpa membedakan
pasien
4. Nonmalficience: tindakan tidak merugikan pasien
5. Veracity: tindakan jujur kepada pasien dan keluarga
6. Fidelity: selalu menepati janji kepada pasien dan keluarga
7. confidently: Mampu menjaga rahasia pasein

Referensi Dra. Atin Karjatin, M.Kes. 2016.Keperawatan Maternitas. Jakarta:


Kemenkes RI
Nama pembuat Retty Nirmala Santiasari, S.Kep.,Ns.,M.Kep.

Institusi STIKes William Booth Surabaya

Nomor 82

Tinjauan Jabaran

Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya


Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif

Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /


aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain

Kasus (vignete)

Seorang perempuan, 30 tahun, G1P0A0 hamil 39 minggu dirawat di ruang bersalin dengan
keluhan kenceng-kenceng pada pukul 11.00 WIB. Hasil pengkajian pukul 12.00 WIB
pasien tampak gelisah, menahan rasa nyeri, kontraksi uterus 3 kali dalam 10 menit dengan
lama duasi 40 detik, DJJ 145x/menit, pembukaan 5cm dan ketuban masih utuh.

Kapankah perawat dapat melakukan pemeriksaan dalam selanjutnya?


a. 15.00 WIB
b. 16.00 WIB
c. 17.00 WIB
d. 18.00 WIB
e. 19.00 WIB

Kunci Jawaban B

Kata Kunci Adanya pembukaan serviks 5cm yaitu fase aktif, kontraksi 3x dalam
10 menit, kam pengkajian 12.00 WIB, ketuban masih utuh
Pembahasan Observasi kemajuan persalinan dapat dilakukan setelah memasuki
masa kehamilan pada fase aktif yaitu selama 4 jam. Masa observasi ini
didokumentasikan di lembar partograf untuk mengetahui kemajuan
persalinan yaitu pembukaan serviks, penurunan kepala, ketuban
dengan tujuan untuk mencegah terjadinya infeksi pada ibu dan janin.
Sehingga 12.00+ 4 jam=16.00 WIB

Referensi Siti Fauziah. 2017. Keperawatan Maternitas, Vol.2 Persalinan.


Jakarta: Prenadamedia Group
Nama pembuat Retty Nirmala Santiasari, S.Kep.,Ns.,M.Kep.

Institusi STIKes William Booth Surabaya


Nomor 83

Tinjauan Jabaran

Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya


Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif

Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /


aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain

Kasus (vignete)

Seorang perempuan 27 tahun, G2P1A0 datang ke Poli Hamil melakukan kunjungan


kehamilan secara rutin. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan Tekanan Darah 120/80 mmHg,
Frekuensi Nadi: 80x/menit, Frekuensi Nafas: 18x/menit, Suhu: 360C, Haid Pertama Haid
Terakhir tanggal 30 Oktober 2019, dengan siklus menstruasi ibu 28 hari.

Kapan Tafsiran Persalinan Ibu tersebut?

a. 7 Juli 2019
b. 6 Agustus 2020
c. 7 Agustus 2019
d. 6 Agustus 2019
e. 7 agustus 2020

Kunci Jawaban B

Kata Kunci HPHT 30 Oktober 2019


Pembahasan  Dasar Teori Rumus Neagle
 Cara perhitungan tafsiran persalinan menggunakan rumus
sederhana berdasarkan HPHT: +7 (tanggal) -3 (bulan tua diatas
bulan April) atau +9 (jika bulannya muda januari-maret) +1 jika
bulannya tua atau diatas april
30 Oktober 2019 ➔ 30-10-2019
+7 -3 +1
6 – 8 – 2020

Referensi Siti Fauziah dan Sutejo. 2012. Buku Ajar Keperawatan Maternitas
Kehamilan Vol. 1. Jakarta: Kencana
Nama pembuat Retty Nirmala Santiasari, S.Kep.,Ns.,M.Kep.

Institusi STIKes William Booth Surabaya

Nomor 84

Tinjauan Jabaran

Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya


Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif

Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /


aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain

Kasus (vignete)

Seorang perempuan 28 tahun, G3P1A1, hamil 32 minnggu di ruang VK mengeluh perut


terasa kencang-kencang, saat dilakukan pemeriksaan didapatkan hasil Tekanan Darah:
120/80 mmHg, Frekuensi Nadi: 88x/menit, Frekuensi Nafas 20x/menit, pengkajian klien
keluar rembesan cairan dari jalan lahir, pembukaan serviks lengkap, perineum menonjol.
Saat dipimpin persalinan klien mengejan sambil berteriak, wajah tampak kelelahan dan
terputus saat mengejan.

Faktor apa yang mempengaruhi proses persalinan pada ibu tersebut?

a. Passager
b. Power
c. Passageway
d. Psikologi
e. position

Kunci Jawaban B

Kata Kunci Klien mengejan sambil berteriak, wajah tampak kelelahan dan terputus
saat mengejan
Pembahasan Ada 5 faktor yang mempengaruhi persalinan:
1. Power: kekuatan atau tenaga yang bersumber pada ibu, pada soal➔
mengejan sambil berteriak,wajah kelelahan, dan terputus saat
mengejan
2. Passager: kondisi janinnya, ukuran janin, TBJ (Tafsiran Berat Janin)
3. Passageway: Jalan lahirnya (Kondisi Panggulnya)
4. Posisi: (Letak Janin)
5. Psikologi: kesiapan mental ibu dalam proses persalinan

Referensi Siti Fauziah. 2017. Keperawatan Maternitas, Vol.2 Persalinan.


Jakarta: Prenadamedia Group
Nama pembuat Retty Nirmala Santiasari, S.Kep.,Ns.,M.Kep.

Institusi STIKes William Booth Surabaya

Nomor 85

Tinjauan Jabaran

Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya


Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif

Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /


aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain

Kasus (vignete)
Perawat A , sedang melakukan tindakan keperawatan di ruang kebidanan bertemu dengan
pasien Nona S usia 17 th, mengalami perdarahan karena abortus Incompete, yang hendak
dilakukan tindakan curettage, Kondisi tanda-tanda vital Nona S antara lain: TD 100/60
mmHg, RR 20 x/ menit, Nadi 88 x/ menit. Nona S tampak gelisah dan cemas, dan meminta
kepada perawat untuk tidak menyampaikan masalah kegugurannya kepada orang tuanya

Pertanyaan soal

Hal yang sebaiknya dilakukan perawat A, sesuai kasus di atas antara lain ?

Pilihan Jawaban :
a. Mendorong klien untuk lebih terbuka kepada keluarga
b. Meminta keluarganya untuk membiarkan Nona S istirahat dulu.
c. Tetap memberi tahu keluarganya, tetapi berpesan untuk merahasiakannya.
d. Menjelaskan kepada Nona S bahwa keluarga wajib tahu karena keluarga yang
mengurusi pembiayaan pengobatan Nona S.
e. Menyampaikan kepada Nona S bahwa perawat akan tetap menjaga rahasia , dan
melakukan tindakan konseling kepada Nona S

Kunci Jawaban E

Kata Kunci Nona S tampak gelisah dan cemas, dan meminta kepada perawat untuk
tidak menyampaikan masalah kegugurannya kepada orang tuanya

Pembahasan Secara etik perawat harus menjaga kerahasiaan Pasien, apalagi pada
kasus Ny S yang belum siap untuk bersikap jujur kepada keluarga.
Pasien punya hak untuk tidak menceritakan permasalahannya kepada
orang lain meskipun itu orang tuanya sendiri. Tugas perawat adalah
membantu pasien untuk mengurangi kecemasannya dengan cara
konseling.

Referensi Lowdermilk, D.L., Perry, S.E., & Bobak, I.M, (2020) Maternity and
Women’s Health Care, 12 Edition, California; Mosby
Nama pembuat Dr. Tri Lestari Handayani, M.Kep.,Sp.Mat

Institusi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhamadiyah Malang/Prodi


Ners/Departemen Maternitas

Nomor 86

Tinjauan Jabaran

Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya


Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif

Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /


aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain

Kasus (vignete)
Seorang Ibu datang di klinik ANC, 23 tahun, G1 P0 A0, sedang memeriksakan
kehamilannya usia 8 minggu. Hasil wawancara diketahui Ibu tersebut sering mual dan
muntah saat pagi hari, berat badan sebelum hamil 55 kg setelah hamil 54 kg. TD 100/60
mm Hg, Nadi 80 x/mnt, RR 20 x/mnt.

Pertanyaan soal
Sesuai dengan kasus di atas, pengkajian lain yang dibutuhkan oleh perawat untuk
menegakkan diagnosa resiko kekekurangan nutrisi (kurang dari kebutuhan tubuh)
berhubungan dengan kurangnya intake makanan akibat mual dan muntah antara lain…?

Pilihan Jawaban :
a. Memeriksa DJJ
b. Memeriksa TFU Ibu
c. Memeriksa Intake dan Out put cairan Ibu
d. Memeriksa Intake dan Out put nutrisi Ibu
e. Memeriksa Kecemasan dan ketakutan Ibu

Kunci Jawaban D

Kata Kunci
diagnosa resiko kekekurangan nutrisi
Pembahasan
Karena diagnosa yang menjadi fokus pertanyaan adalah diagnosa
resiko kekekurangan nutrisi maka tindakan keperawatan yang paling
tepat adalah Memeriksa Intake dan Out put nutrisi Ibu
Referensi Olds,Sally B, London, M.L, Ladewig, P.A (2020) Maternal-Newborn
Nursing, 6 Edition, New Jersey; Prentice Hall Health

Nama pembuat Dr. Tri Lestari Handayani, M.Kep.,Sp.Mat

Institusi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhamadiyah Malang

Nomor 87

Tinjauan Jabaran

Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya


Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif

Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /


aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain

Kasus (vignete)
Seorang Ibu datang di klinik ANC, 21 tahun, G2 P0 A1, sedang memeriksakan
kehamilannya usia 12 minggu. Hasil wawancara diketahui Ibu tersebut pernah mengalami
keguguran tahun lalu saat usia kehamilannya 18 minggu, keluahan saat ini Ibu merasakan
sering merasa kram di perut saat kecapaian atau setelah berhubungan dengan suami. TD
130/80 mm Hg, Nadi 80 x/mnt, RR 20 x/mnt

Pertanyaan soal
Sesuai dengan kasus di atas, masalah keperawatan prioritas yang bisa ditegakkan oleh
perawat antara lain…?

Pilihan Jawaban :
a. Gangguan pola sexualitas
b. Gangguan kontrasi kehamilan
c. Gangguan aktifitas dan Istirahat
d. Resiko injury pada janin (keguguran berulang)
e. Gangguan psikologis Kecemasan dan ketakutan pada Ibu

Kunci Jawaban D

Kata Kunci Ibu tersebut pernah mengalami keguguran tahun lalu saat usia
kehamilannya 18 minggu, keluahan saat ini Ibu merasakan sering
merasa kram di perut

Pembahasan Seorang Ibu yang pernah mengalami keguguran harus hati hati karena
berisiko untuk mengalami keguguran berulang, sehingga di sarankan
untuk tidak melakukan hubungan seksual di 3 bulan pertama
kehamilan karena sperma menggandung prostaglandin, hubungan
suami istri disarankan dilakukan dengan menggunakan kondong dan
tidak merangsang puting karena dapat menimbulkan kontraksi rahim.
Masalah yang prioritas pada kasus di atas adalah Resiko injury pada
janin (keguguran berulang.

Referensi Olds,Sally B, London, M.L, Ladewig, P.A (2020) Maternal-Newborn


Nursing, 6 Edition, New Jersey; Prentice Hall Health

Nama pembuat Dr. Tri Lestari Handayani, M.Kep.,Sp.Mat

Institusi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhamadiyah Malang

Nomor 88

Tinjauan Jabaran

Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya


Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain

Kasus (vignete)
Seorang Ibu datang di klinik ANC, 22 tahun, G1 P0 A0, sedang memeriksakan
kehamilannya usia 30 minggu. Hasil wawancara diketahui Ibu tersebut sering mengalami
kesulitan BAB dan sering BAK di malam hari. Hasil pemeriksaan Fisik. TD 110/70 mm
Hg, Nadi 80 x/mnt, RR 20 x/mnt. DJJ : 120 x/mnt, TFU 32 cm

Pertanyaan soal
Sesuai dengan kasus di atas, rencana edukasi keperawatan prioritas yang perlu dilakukan
oleh perawat antara lain…?

Pilihan Jawaban :
a. Mengajarkan tehnik blader training pada Ibu
b. Mengajarkan penggunaan korset dan baju hamil
c. Mengajarkan aktifitas dan istirahat selama kehamilan trimester III
d. Mengajarkan makanan rendah serat dan meningkatkan konsumsi air putih
e. Mengajarkan makanan tinggi serat dan mengurangi konsumsi minum saat malam
hari

Kunci Jawaban E

Kata Kunci sering mengalami kesulitan BAB dan sering BAK di malam hari.

Pembahasan Ibu hamil pada usia kehamilan trimester III (30 mgg) sering mengalami
kesulitan BAB dan sering BAK di malam hari, karena ada penekanan
usus besar dan kandung kemih oleh janin yang makin membesar, perlu
edukasi agar Ibu bisa beadaptasi dengan kondisinya dengan menambah
makanan serat agar kontraksi ususnya baik dan mengurangi minum di
malam hari agar tidak sering BAK di malam hari

Referensi Lowdermilk, D.L., Perry, S.E., & Bobak, I.M, (2020) Maternity and
Women’s Health Care, 12 Edition, California; Mosby

Nama pembuat
Dr. Tri Lestari Handayani, M.Kep.,Sp.Mat
Institusi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhamadiyah Malang
Nomor 89

Tinjauan Jabaran

Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya


Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif

Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /


aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain

Kasus (vignete)
Seorang Ibu 30 tahun datang di UGD Rumah Sakit, mengeluh asmanya kambuh, Ibu sedang
hamil dengan usia kehamilannya 30 minggu, G3P2A0. Hasil wawancara diketahui Ibu
tersebut sedang membersihan debu di sofa rumahnya tiba-tiba merasa sesak. Hasil
pemeriksaan Fisik. TD 130/80 mm Hg, Nadi 88 x/mnt, RR 25 x/mnt. DJJ : 150 x/mnt, TFU
32 cm
Pertanyaan soal
Sesuai dengan kasus di atas, Implementasi keperawatan prioritas yang perlu dilakukan
oleh perawat antara lain…?
Pilihan Jawaban :
a. Mengajarkan meningkatkan konsumsi air putih
b. Mengajarkan tehnik nafas dalam dan batuk efektif pada Ibu
c. Kolaborasi dengan dokter untuk memberikan bronkodilator dan terapi oksigen
d. Mengajarkan aktifitas dan istirahat selama kehamilan trimester III
e. Mengajarkan pencegahan gangguan pernafasan dengan memakai masker

Kunci Jawaban C

Kata Kunci
sedang membersihan debu di sofa rumahnya tiba-tiba merasa sesak
Pembahasan Ibu ini terjadi penyempitan jalan nafas karena asma yang terpicu saat
membersihkan debu, maka tindakan yang harus dilakukan segera oleh
perawat adalah kerjasama dengan dokter untuk pemberian
bronkodilatoor dan terapi oksigen

Referensi Lowdermilk, D.L., Perry, S.E., & Bobak, I.M, (2020) Maternity and
Women’s Health Care, 12 Edition, California; Mosby

Nama pembuat Dr. Tri Lestari Handayani, M.Kep.,Sp.Mat

Institusi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhamadiyah Malang

Nomor 90

Tinjauan Jabaran

Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya


Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif

Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /


aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain

Kasus (vignete)

Seorang pasien, Laki-laki umur 45 tahun dibawa ke RSJ karena pasien mengamuk dirumah,
memukul istri. Data yang didapat pasien melolot, tangan mengepal, nafas cepat, dan
mengatakan “lepaskan saya”. Keluarga pasien mengatakan pasien mulai mudah emosi dan
marah sejak tiga minggu yang lalu, karena istri pasien menggugat cerai pasien. Pasien memiliki
riwayat rawat di RSJ sebanyak tiga kali dan sudah tidak minum obat 8 bulan yang lalu.

Apakah faktor presipitasi pada kasus tersebut?

b. Putus obat
c. Genetik
d. Mengamuk dirumah
e. Digugat cerai oleh istri
f. Memilki riwayat dirawat di RSJ

Kunci Jawaban A

Kata Kunci Penyebab kurang dari 6 bulan

Pembahasan Faktor presipitasi adalah faktor yang yang menyebabkan pasien


gangguan jiwa yang terjadi dalam waktu kurang dari 6 bulan dari
pasien mengalami episode gejala gangguan jiwa atau kambuh

Referensi Stuart, G.W. (2013). Principles and Practice of Psychiatric Nursing (10th ed).
St. Louis: Mosby Elsevier

Nama pembuat Ns. Dian Fitria., M.Kep.,Sp.Kep.J

Institusi STIKES RS HUSADA

Anda mungkin juga menyukai