Anda di halaman 1dari 29

Nama : Sarah Serly Soriale

Catatan : Bahasa Idonesia

8 september 2023 kumpul catatan tanggal 23


Tentu, berikut adalah lima contoh kalimat yang mengandung frasa kata benda sebagai subyek
dan obyek:
Subyek: Anak-anak di sekolah
Objek: Buku-buku teks
Predikat: Membaca
Keterangan: dengan antosias
Kalimat: Anak-anak di sekolah membaca buku-buku teks dengan antusias.

Subyek: Pelukis terkenal


Objek: Lukisan abstrak
Predikat: Menciptakan
Keterangan: yang memukau
Kalimat: Pelukis terkenal menciptakan lukisan abstrak yang memukau.

Subyek: Dokter gigi


Objek: Pasien yang datang
Predikat : Merawat
Keteerangan: dengana gigi berlubang
Kalimat: Dokter gigi merawat pasien yang datang dengan gigi berlubang.

Subyek: Mahasiswa di kampus


Objek: Penelitian lingkungan
Predikat : mendalam
Keterangan : sedang melakukan
Kalimat: Mahasiswa di kampus sedang melakukan penelitian lingkungan yang mendalam.
Subyek: Tim sepak bola
Objek: Piala juara
Predikat : memenangkan
Keterangan : pertandingan yang sengit
Kalimat: Tim sepak bola memenangkan piala juara setelah pertandingan yang sengit.

Berikut ini adalah lima contoh kalimat majemuk bertingkat:


Dengan hati lega, Maria mengunjungi teman lamanya di kota besar yang selalu ceria.
Keterangan: Dengan hati lega
Subyek: Maria
Predikat: mengunjungi
Objek: teman lamanya
Keterangan tambahan: di kota besar yang selalu ceria
Setelah hujan deras reda, anak-anak segera pergi ke taman bermain untuk bermain ayunan,
jungkat-jungkit, dan seluncur.
Keterangan: Setelah hujan deras reda
Subyek: anak-anak
Predikat: pergi
Objek: ke taman bermain
Keterangan tambahan: untuk bermain ayunan, jungkat-jungkit, dan seluncur

Meskipun cuaca sangat panas, ibu tetap rajin menyiapkan makanan lezat untuk keluarga yang
lapar.
Keterangan: Meskipun cuaca sangat panas
Subyek: ibu
Predikat: menyiapkan
Objek: makanan lezat
Keterangan tambahan: untuk keluarga yang lapar
Ketika malam tiba, bintang-bintang bersinar terang di langit, dan bulan menghiasi malam dengan
sinarnya yang tenang.
Keterangan: Ketika malam tiba
Subyek: bintang-bintang
Predikat: bersinar
Objek: terang
Keterangan tambahan: di langit, dan bulan menghiasi malam dengan sinarnya yang tenang
Dengan senyum manis, anak kecil memberikan bunga indah kepada neneknya yang sedang
duduk di beranda.
Keterangan: Dengan senyum manis
Subyek: anak kecil
Predikat: memberikan
Objek: bunga indah
Keterangan tambahan: kepada neneknya yang sedang duduk di beranda

ini adalah lima contoh kalimat majemuk dengan:


Anak-anak bermain di taman, sementara orang tua mereka duduk di bangku taman dengan
senang hati.
Subyek: Anak-anak, orang tua mereka
Predikat: bermain, duduk
Objek: di taman, di bangku taman
Keterangan: sementara, dengan senang hati

Kucing lucu merangkak di atas meja, mencari makanan dengan penuh antusiasme.
Subyek: Kucing lucu
Predikat: merangkak, mencari
Objek: di atas meja, makanan
Keterangan: dengan penuh antusiasme
Orang-orang berjalan kaki di tepi pantai, menikmati angin laut yang segar pada hari yang cerah.
Subyek: Orang-orang
Predikat: berjalan kaki, menikmati
Objek: di tepi pantai, angin laut
Keterangan: pada hari yang cerah

Pohon-pohon besar di hutan hujan memberikan perlindungan kepada berbagai jenis hewan yang
tinggal di sana.
Subyek: Pohon-pohon besar, berbagai jenis hewan
Predikat: memberikan perlindungan, tinggal
Objek: di hutan hujan, di sana
Keterangan: -

Mobil sport melaju dengan kecepatan tinggi di sepanjang jalan tol, menghasilkan suara brum-
brum yang menggetarkan hati.
Subyek: Mobil sport
Predikat: melaju, menghasilkan
Objek: di sepanjang jalan tol, suara brum-brum
Keterangan: dengan kecepatan tinggi, yang menggetarkan hati.

1 september 2023
Berikut adalah 10 jenis kata keterangan :
Kata Keterangan Temporal (Temporal Adverbs):
Contoh: Kemarin, nanti, sekarang, sebelumnya, setelahnya.
Kata Keterangan Tempat (Locative Adverbs):
Contoh: Di sini, di sana, ke atas, ke bawah, di sekitar.
Kata Keterangan Frekuensi (Frequency Adverbs):
Contoh: Sering, jarang, kadang-kadang, selalu, tidak pernah.
Kata Keterangan Durasi (Duration Adverbs):
Contoh: Lama, sebentar, selama ini, sepanjang hari.
Kata Keterangan Modifikasi (Degree Adverbs):
Contoh: Sangat, cukup, terlalu, agak, benar-benar.
Kata Keterangan Kuantitas (Quantity Adverbs):
Contoh: Banyak, sedikit, semua, separuh, lebih.
Kata Keterangan Cara (Manner Adverbs):
Contoh: Cepat, pelan-pelan, dengan hati-hati, dengan gembira, dengan marah.
Kata Keterangan Alasan (Reason Adverbs):
Contoh: Karena itu, oleh karena itu, sebabnya, untuk itu.
Kata Keterangan Urutan (Sequence Adverbs):
Contoh: Pertama, kedua, terakhir, selanjutnya, sebelumnya.
Kata Keterangan Kepastian (Certainty Adverbs):
Contoh: Mungkin, pasti, mungkin saja, mungkin tidak, tentu.

Kata-kata keterangan ini digunakan untuk memberikan informasi tambahan tentang bagaimana,
di mana, kapan, mengapa, atau seberapa sering suatu peristiwa terjadi dalam kalimat.
Buku itu tergeletak di atas meja.
Anjing peliharaan saya suka berlari di taman.
Kucing hitam sedang tidur di kursi.
Saya melihat seorang pria tua di pasar.
Mobil baru itu sangat mahal.
Taman ini memiliki bunga-bunga yang indah.
Komputer saya sedang diperbaiki oleh teknisi.
Guru itu memberikan tugas rumah kepada murid-muridnya.
Sepatu baru saya sangat nyaman.
Proyek besar ini memerlukan banyak waktu dan tenaga.

contok kalima tungggal sebagai frasa kata benda sebagai objek


Saya membeli sebotol susu.
Dia mencuci mobilnya dengan cermat.
Kami menikmati makan malam yang lezat.
Mereka mengunjungi museum seni.
Anak-anak itu membaca buku cerita.
Ayahnya memperbaiki sepeda tua itu.
Dia mengetuk pintu dengan keras.
Saya menyukai film horor.
Kami membutuhkan banyak kertas untuk proyek ini.
Dia mencari kunci mobil yang hilang.

Berikut adalah 10 contoh kalimat tunggal dalam bidang teologi Kristen:


Kebangkitan Yesus adalah landasan iman Kristen yang fundamental.
Dalam Perjanjian Baru, Injil Matius mengisahkan kehidupan dan ajaran Yesus.
Tritunggal Kudus terdiri dari Bapa, Anak, dan Roh Kudus.
Baptisan merupakan tindakan pengakuan iman Kristen.
Perjanjian Lama berisi kitab-kitab sejarah, hukum, dan nubuat.
Penyaliban Yesus adalah penggenapan rencana penyelamatan Allah.
Doa adalah cara Kristen berkomunikasi dengan Allah.
Gereja adalah persekutuan orang percaya dalam Kristus.
Pengharapan Kristen adalah kedatangan kembali Yesus Kristus.
Pentakosta adalah hari turunnya Roh Kudus kepada para rasul.

Berikut adalah sebuah paragraf singkat dalam bidang teologi Kristen:


Dalam teologi Kristen, keyakinan akan Tritunggal Kudus adalah salah satu doktrin yang paling
mendasar. Tritunggal Kudus mengacu pada konsep bahwa Allah itu satu, tetapi dalam tiga
pribadi: Bapa, Anak, dan Roh Kudus. Bapa adalah pencipta alam semesta, Anak-Nya, Yesus
Kristus, adalah Juru Selamat manusia, dan Roh Kudus adalah Penolong yang memberi kuasa
kepada orang percaya. Konsep ini menggambarkan sifat Allah yang misterius dan kompleks,
yang mengajarkan pentingnya cinta, persatuan, dan saling ketergantungan dalam iman Kristen.
Tritunggal Kudus memainkan peran penting dalam pengertian tentang kasih karunia,
keselamatan, dan penyelamatan dalam teologi Kristen.

Tentu, berikut adalah sebuah paragraf dalam bidang teologi Kristen, di mana kalimat "Tritunggal
Kudus adalah salah satu doktrin yang paling mendasar" adalah kalimat toppik atau kalimat
utama:
Tritunggal Kudus adalah salah satu doktrin yang paling mendasar dalam teologi Kristen. Konsep
ini mengacu pada keyakinan akan satu Allah yang ada dalam tiga pribadi yang berbeda: Bapa,
Anak, dan Roh Kudus. Bapa adalah sumber segala penciptaan, Anak-Nya, Yesus Kristus,
menjadi jalan keselamatan bagi manusia, dan Roh Kudus memberikan kuasa serta petunjuk
dalam kehidupan orang percaya. Dalam persekutuan Tritunggal ini, teologi Kristen mengajar
tentang sifat Allah yang mendalam, dan bahwa kasih karunia serta keselamatan datang melalui
iman dalam Kristus. Konsep Tritunggal ini memainkan peran sentral dalam ajaran Kristen dan
merupakan inti dari iman banyak komunitas Kristen di seluruh dunia.
Paragraph deduktif ialah pragraf yang di mulaikan dengan kalimat topik

Tentu, berikut adalah sebuah paragraf deduktif, di mana kalimat "Kepercayaan kepada Yesus
Kristus adalah dasar dari iman Kristen" adalah kalimat toppik atau kalimat utama:
Kepercayaan kepada Yesus Kristus adalah dasar dari iman Kristen. Ini merupakan titik sentral
dalam pengertian teologi Kristen, di mana Kristus dianggap sebagai Juru Selamat manusia dan
jalan tunggal menuju keselamatan. Dalam Injil-Injil Perjanjian Baru, kita menemukan berbagai
pengajaran, mujizat, dan contoh hidup Kristus yang mengilhami pengikut-Nya. Melalui
pengorbanan-Nya di salib, Kristus dianggap sebagai penebus dosa manusia dan pintu menuju
kehidupan kekal. Oleh karena itu, dalam teologi Kristen, keimanan kepada Yesus Kristus sebagai
Tuhan dan Juru Selamat adalah prinsip yang tidak dapat dikompromikan dan menjadi dasar
untuk hidup seorang Kristen yang taat.
Deduktif di mulai dengan kalimat umum
Tentu, berikut adalah sebuah paragraf deduktif dalam bidang teologi dengan topik tentang
"Peranan Roh Kudus dalam Kehidupan Kristen":
Roh Kudus adalah salah satu aspek yang sangat penting dalam teologi Kristen. Peranan Roh
Kudus dalam kehidupan Kristen tidak dapat diremehkan. Pertama, Roh Kudus adalah Penolong
yang diberikan oleh Allah kepada orang percaya. Dengan hadirinya, kita diberi bimbingan,
penghiburan, dan kuasa untuk mengatasi tantangan hidup. Kedua, Roh Kudus memainkan peran
dalam proses pembaharuan rohani. Dia membantu kita mengerti Firman Allah, memberi
pemahaman yang lebih dalam tentang iman kita, dan membentuk karakter sesuai dengan
kehendak Tuhan. Ketiga, Roh Kudus adalah sumber karunia-karunia rohani yang diberikan
kepada gereja. Ini termasuk karunia-karunia seperti nubuat, pemberian, dan penyembuhan.
Keempat, Roh Kudus mempersatukan orang percaya dalam persekutuan. Dia menciptakan
persatuan dalam tubuh Kristus, memungkinkan kita untuk beribadah dan melayani bersama
sebagai gereja. Kelima, peran Roh Kudus dalam pengudusan membantu kita menjauhkan diri
dari dosa dan menjalani kehidupan yang setia kepada Kristus. Keenam, Roh Kudus adalah
sumber kekuatan untuk memberitakan Injil dan mengembangkan Kerajaan Allah di dunia ini.
Terakhir, peran Roh Kudus adalah mengarahkan kita kepada penyembahan yang benar dan
menghubungkan kita secara spiritual dengan Allah. Dalam teologi Kristen, pemahaman tentang
peranan Roh Kudus adalah esensial dalam mengembangkan iman yang kokoh dan hidup yang
berkenan kepada Allah.

Berikut adalah contoh paragraf induktif dengan kalimat topik di bagian akhir.
Kalimat topiknya akan diberikan setelah membangun pemahaman dengan kalimat-kalimat
pendukung:
Selama beberapa dekade terakhir, teknologi telah mengubah wajah dunia kita dengan cara yang
tak terhitung. Perkembangan pesat dalam teknologi komunikasi telah membawa kita lebih dekat
satu sama lain di seluruh penjuru dunia. Komputer, smartphone, dan internet telah memudahkan
akses informasi dan komunikasi. Selain itu, teknologi telah merevolusi berbagai industri, dari
bisnis hingga pendidikan. Semua ini adalah bukti bahwa kita hidup di era teknologi yang
semakin canggih. Namun, sementara teknologi telah membawa banyak manfaat, kita juga perlu
menyadari tantangan dan dampak negatifnya. Kita perlu berhati-hati agar teknologi tidak
menggantikan interaksi manusia yang sebenarnya. Oleh karena itu, kita harus belajar
menggunakan teknologi secara bijak agar dapat mengambil manfaat maksimal darinya.
Kalimat topiknya adalah: "Oleh karena itu, kita harus belajar menggunakan teknologi secara
bijak agar dapat mengambil manfaat maksimal darinya." Kalimat ini menggambarkan
kesimpulan dari pemahaman yang dibangun melalui kalimat-kalimat pendukung sebelumnya
dalam paragraf.

Tentu, berikut adalah contoh paragraf deduktif dan paragraf induktif dalam bidang teologi
Kristen beserta kalimat topinya:
Paragraf Deduktif (Dimulai dengan Kalimat Topik):
Dalam teologi Kristen, doktrin tentang Trinity, atau Tritunggal Kudus, adalah salah satu konsep
paling fundamental. Tritunggal Kudus adalah keyakinan bahwa Allah ada dalam tiga pribadi:
Bapa, Anak, dan Roh Kudus. Doktrin ini telah menjadi batu penjuru dalam ajaran Kristen selama
berabad-abad. Di dalam Perjanjian Baru, kita melihat kehadiran jelas dari ketiga pribadi ini.
Bapa adalah pencipta alam semesta, Anak-Nya, Yesus Kristus, adalah Juru Selamat manusia, dan
Roh Kudus memberikan kuasa dan kehadiran-
Tentu, berikut adalah contoh paragraf deduktif dan paragraf induktif dalam bidang teologi
Kristen beserta kalimat topinya:
Paragraf Deduktif (Dimulai dengan Kalimat Topik):
Dalam teologi Kristen, doktrin tentang Trinity, atau Tritunggal Kudus, adalah salah satu konsep
paling fundamental. Tritunggal Kudus adalah keyakinan bahwa Allah ada dalam tiga pribadi:
Bapa, Anak, dan Roh Kudus. Doktrin ini telah menjadi batu penjuru dalam ajaran Kristen selama
berabad-abad. Di dalam Perjanjian Baru, kita melihat kehadiran jelas dari ketiga pribadi ini.
Bapa adalah pencipta alam semesta, Anak-Nya, Yesus Kristus, adalah Juru Selamat manusia, dan
Roh Kudus memberikan kuasa dan kehadiran-Nya dalam hidup orang percaya. Oleh karena itu,
dalam teologi Kristen, Tritunggal Kudus adalah konsep utama yang mengilhami pemahaman kita
tentang Allah dan karya penyelamatan.
Kalimat Topik: "Dalam teologi Kristen, doktrin tentang Trinity, atau Tritunggal Kudus, adalah
salah satu konsep paling fundamental."
Paragraf Induktif (Kalimat Topik di Akhir):
Pemahaman akan peran Roh Kudus dalam kehidupan Kristen melibatkan refleksi mendalam
tentang ayat-ayat Alkitab dan pengalaman pribadi. Roh Kudus diakui sebagai Penolong, yang
memberikan bimbingan dan penghiburan dalam momen-momen penting dalam hidup. Banyak
orang Kristen memiliki pengalaman di mana mereka merasa diilhami oleh Roh Kudus dalam
pengambilan keputusan atau menjalani tantangan. Melalui pemahaman Firman Tuhan, kita juga
dapat melihat bagaimana Roh Kudus memainkan peran dalam membentuk karakter dan
memberikan karunia-karunia spiritual. Dalam persekutuan gereja, kita menyaksikan bagaimana
Roh Kudus membangkitkan karunia dan mempersatukan komunitas. Dengan demikian, Roh
Kudus memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan orang percaya Kristen.
Kalimat Topik: "Dalam kehidupan Kristen, pemahaman akan peran Roh Kudus melibatkan
refleksi mendalam tentang ayat-ayat Alkitab dan pengalaman pribadi."

Tentu, kalimat tambahan untuk mendukung kalimat topik tersebut bisa sebagai berikut:
"Universitas Kelabat sudah dikenal sebagai suatu kampus yang indah di Sulawesi Utara. Terletak
di tengah-tengah alam yang mempesona, kampus ini menawarkan pemandangan alam yang
spektakuler. Dikelilingi oleh pegunungan hijau dan laut biru, universitas ini memberikan suasana
belajar yang unik dan inspiratif bagi mahasiswanya. Fasilitas-fasilitas modern, seperti
perpustakaan canggih dan laboratorium terbaru, menambah daya tarik kampus ini sebagai tempat
studi yang berkualitas. Selain itu, kehidupan kampus yang dinamis dan beragam acara sosial
serta budaya membuat mahasiswa merasa diterima dengan baik di lingkungan ini. Keseluruhan
pengalaman di Universitas Kelabat tidak hanya memberikan pendidikan yang berkualitas tetapi
juga kenangan yang tak terlupakan di antara keindahan alam Sulawesi Utara."
Bali, destinasi pariwisata yang terkenal di seluruh dunia, menawarkan beragam pengalaman yang
memukau. Pulau ini dikenal karena pantai-pantainya yang indah, seperti Pantai Kuta dengan
ombaknya yang cocok untuk berselancar. Selain itu, Anda dapat menikmati keindahan alam Bali
dengan mengunjungi sawah terasering di Ubud atau menjelajahi hutan hujan tropis di Taman
Nasional Bali Barat. Untuk pengalaman budaya, Anda dapat menghadiri pertunjukan tari
tradisional seperti Kecak atau Barong, atau mengunjungi pura-pura yang kaya akan sejarah
seperti Pura Besakih. Kuliner Bali juga menarik, dengan hidangan khas seperti nasi goreng dan
bebek betutu yang harus dicoba. Selain itu, Anda dapat berbelanja di pasar tradisional untuk
membeli kerajinan tangan Bali yang cantik. Terlepas dari apa yang Anda cari dalam liburan
Anda, Bali memiliki sesuatu untuk setiap jenis pelancong.

22 september 2023
Universitas klabat sudah di kenal sebagai suatu kampus yang indah.
Ketika saya memasuki kampus, saya di sambut dengan suatu gerbang, yang besar terbuat dari
keramik yang berwarana krem yang di jaga oleh petugas keamanan.
Melewati gerbang itu saya memasuki jalan masuk yang di tara dengan bunga-bunga dan pohon-
pohon besar yang memberikan suasana asri dan sejuk. Kemudian saya memarkir motor saya di
tempat parkir khusus motor karena parkir mobil di pisahkan di tempat yang laiun.
Kemudian saya pergi ke gedung administrasi untuk menanyakan informasi tentang tanggal
pendaftaran, dan orang yang bekerja di rungan itu memberikan informasi kepada saya orang itu
sangat ramah.
Dan saya di berikan informasi juga, tentang asram- asrama yang ada di unklab. Kami, pun pergi
ke asrma edelweiss, gedung dua lantai, dan terbagi menjadin empat hall di antaranya: hall
simply, hotred, bepe, hip-hip. Asrama edelweiss ini sangat indah karena di hiasi dengan berbagai
bunga dam ayat-ayat Alkitab yang di hiasi, dan di pajang.
Dan selesai melihat asrama edelweiss saya kembali lagi ke gedung admistrasi dan saya melihat
pemandangan yang sangat indah gedung yang sangat besar, Pionir Chapel bangunannya di buat
dengan struktur yang sangat unik.
Sepanjang jalan menuju ke Pionir Chapel ada tanaman bunga yang sangat indah dan perumputan
hujau-hijauwan. Saya melanjutkan perjalan sampai bagian belekang dari gedung pionir chapel
dan ternyata ada taman berdoa, tempat itu sangat nyaman dan sejuk. Dari taman berdoa saya
melihat ternyata di unklab juga memiliki ruangan kelas khusus internasional program.
Wisata Laut Mati
Laut Mati adalah salah satu keajaiban alam yang paling unik dan menarik di dunia. Keindahan
Laut Mati mencakup beberapa elemen yang membuatnya luar biasa:
Air yang Terapung: Salah satu hal paling mencolok tentang Laut Mati adalah tingkat salinitas
yang sangat tinggi, sekitar 10 kali lebih tinggi dari air laut biasa. Ini membuatnya menjadi salah
satu danau paling asin di dunia dan menghasilkan efek terapung yang spektakuler. Anda dapat
mengambang di permukaannya tanpa usaha, merasakan sensasi terapung yang unik.
Kulit yang Lebih Sehat: Lumpur dan mineral di Laut Mati memiliki sifat penyembuhan yang
telah dihargai selama berabad-abad. Banyak orang mengoleskan lumpur Laut Mati ke kulit
mereka, yang dipercaya memiliki manfaat kesehatan dan kecantikan. Ini membuat banyak orang
merasa kulit mereka lebih sehat dan halus setelah berkunjung ke Laut Mati.
Pemandangan Gurun dan Pegunungan: Laut Mati dikelilingi oleh pegunungan dan gurun yang
menambahkan latar belakang alami yang indah. Pegunungan di sekitar Laut Mati sering kali
memiliki warna-warna bumi yang kaya dan menciptakan kontras dramatis dengan warna biru
laut yang asin.
Matahari Terbenam yang Spektakuler: Laut Mati adalah tempat yang indah untuk menikmati
matahari terbenam yang menakjubkan. Saat matahari turun ke balik pegunungan, langit bisa
terisi warna-warna yang indah, menciptakan pemandangan yang mengagumkan.
Kombinasi Warna yang Indah: Laut Mati memiliki warna air yang khas, cenderung berwarna
kebiruan hingga dhijau-hijauan. Ini menciptakan kontras yang menarik dengan gurun dan
pegunungan di sekitarnya.
Keindahan Alam yang Belum Terjamah: Laut Mati adalah lingkungan alami yang unik dan telah
tetap utuh selama ribuan tahun. Ini adalah salah satu dari sedikit tempat di dunia yang
menawarkan pengalaman alam yang benar-benar luar biasa.
Pantai dan Resor yang Menawarkan Kenyamanan: Di sepanjang pantai Laut Mati, Anda akan
menemukan resor mewah yang menawarkan kenyamanan dan fasilitas mewah. Ini adalah tempat
yang ideal untuk bersantai dan menikmati pemandangan.
Bidadari Tidur: Di beberapa area Laut Mati, terdapat formasi geologi unik yang dikenal sebagai
"bidadari tidur" atau salt pillars. Ini adalah formasi batu garam yang menciptakan pemandangan
yang sangat menarik. Ketika Anda mengunjungi Laut Mati, Anda akan merasakan kombinasi
unik dari elemen-elemen ini yang menciptakan pengalaman yang tak terlupakan. Keindahan
alam dan sensasi terapung yang luar biasa adalah daya tarik utama Laut Mati yang menarik
pengunjung dari seluruh dunia.
20 oktober 2023

1. Feri Dolf Djami HaeUniversitas Advent Indonesia

Stepanus PelawiUniversitas Advent Indonesia

Max Lucky TinentiUniversitas Advent Indonesia

Janes SinagaBible University

Juita Lusiana SinambelaPerguruan Tinggi Advent Surya Nusantara

DOI:
https://doi.org/10.55927/ijcet.v1i1.1067
Keywords:
Ellen G. White, Kristen, Roh Nubuat, Wahyu

Abstract:
Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh menghadapi berbagai tantangan dalam menjalankan
panggilannya sebagai gereja nubuatan yang memberitakan Injil keselamatan dalam Tuhan Yesus
dan mengenai kedatangan-Nya yang kedua kali. Salah satu tantangannya adalah upaya menolak
pemahaman mengenai Ellen G. White, yang dianggap menerima karunia nubuatan untuk
mendukung gereja dan kebenaran Alkitab. Sebagian orang mencoba membangun argumen dan
interpretasi Alkitab untuk menolak peran Ellen G. White tanpa menguji lebih lanjut ajarannya.
Salah satu perdebatan terfokus pada penafsiran surat Ibrani 1:1, 3. Pandangan ini kadang-kadang
menghasilkan fanatisme terhadap karya Ellen G. White. Namun, ada kesalahpahaman di sini,
karena beberapa orang telah mengklaim bahwa Alkitab yang sudah ditetapkan tidak memerlukan
tambahan atau penyempurnaan. Tuduhan yang umumnya berkembang adalah bahwa tulisan-
tulisan Ellen G. White seakan-akan dimaksudkan untuk melengkapi Alkitab yang sudah ada.
Namun, Ellen G. White sendiri mengklarifikasi bahwa karyanya hanya bertujuan sebagai "terang
kecil yang membawa kepada terang yang besar," yakni Alkitab. Oleh karena itu, penelitian ini
menggunakan metode kualitatif dalam studi literatur untuk mencari keseimbangan informasi dan
memberikan klarifikasi terhadap pandangan yang tidak sesuai dengan Alkitab.

References

Nabi Perjanjian Baru Terbesar - RUBRIK

KRISTEN.” https://rubrikkristen.com/10-
nabi-perjanjian-baru-terbesar/ (August 24,.

Bailey, Bryan J. 2020. Roh Kudus Sang Penghibur. New York: Zion Christian Publishers.

Darsono Ambarita. 2018. Perpektif Misi Dalam Perjanjian Lama Dan Perjanian Baru. Medan:
Pelita Kebenaran Press.

Departemen Kependetaan, Masehi Advent Hari Ketujuh Sedunia. 2006. Apa Yang Perlu Anda
Ketahu Tentang 28 Doktrin Dasar Alkitabiah. Bandung: Indonesia Publishing House.

Dianne Bergant, Robert J. Karris. 2002. Tafsir Alkitab Perjanjian Baru. Yogyakarta: Penerbit
Kanisius.

Dony Chrissutianto, Yohanes V. Doloksaribu. 2020. Terang Yang Semakin Benderang: Sejarah
Permulaan Teologi

GMAHK Dan Perkembangannya. Jakarta: Penerbit Hupasarana Bawana.

Eka Darmaptra. 2008. Menguji Roh. Jakarta: BPK Gunung Mulia.

Ellen G. White. 1985. Tulisan-Tulisan Permulaan. Bandung: Indonesia Publishing House.. 2010.
KEMENANGAN AKHIR. Bandung: Indonesia Publishing House.

“FREIDENK BLOG: Langkah-Langkah Menafsirkan Sebuah Teks


Alkitab.” https://ioanesrakhmat.blogspot.com/2010/11/langkah-langkah-menafsirkan-sebuah-
teks.html (August 24, 2022).

Hadiwijono, Harun. 2004. Teologi Reformatoris Abad Ke 20. Jakarta: BPK Gunung Mulia.

Halim, Makmur. 2003. Model-Model Penginjilan Yesus. Malang: Gandum Mas.

Hutabarat, Reymand. 2000. Pengantar Roh Nubuat. Bandung: Indonesia Publishing House.

Iskandar. 2009. Metode Penelitian Pendidikan Dan Sosial: Kuantitatif Dan Kualitatif. Jakarta:
Gaung Persada Pres.

Jan S. Aritonang. 1985. Berbagai Aliran Di Dalam Dan Di Sekitar Gereja. Jakarta: BPK Gunung
Mulia.

Made Nopen Supriadi. 2020. Sola Scriptura: Sebuah Implementasi Pemikiran Reformator Abad
Ke XVI. Jakarta: Permata Raflesia.

Manurung, A Sutra. Pendalaman ALkitab Ibrani.

“Panggilan Nabi Dalam Perjanjian Lama Dan Panggilan Rasul Dalam Perjanjian Baru Serta
Implikasinya Terhadap Gereja Masa Kini |
Teologi.” http://benny-hutagalung.blogspot.com/2011/12/panggilan-nabi-dalam-perjanjian-
lama.html (August 24, 2022).

Ranco Stefanovic. 2019. Kitab Wahyu: Pelajaran SS Januari-Maret 2019. Bandung: Indonesia
Publishing House.

Rifai. 2019. Superioritas Kristus Dalam Kitab Ibrani: Mengungkap Kitab Ibrani. Jakarta: Yoyo
Topten Exacta.

Sinaga, Janes, Sarwedy Nainggolan, and Juita Lusiana Sinambela. 2022. “Tinjauan Terhadap
Perayaan Natal Berdasarkan Lukas 2:8 Menurut Alkitab Dan Roh Nubuat.” Teokristi: Jurnal
Teologi Kontekstual dan Pelayanan Kristiani 2(1): 32–
41. https://e-journal.sttberitahidup.ac.id/index.php/jtk/article/view/290 (August 24, 2022).

Stanley M. Horton. 2009. Oknum Roh Kudus. Jakarta: Penerbit Gandung Masa.

Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta.

“Tota Scriptura: Eksposisi Kitab Ibrani #1 Pendahuluan Kitab Ibrani -


YouTube.” https://www.youtube.com/watch?v=iP6beQEwvSA (August 24, 2022).

Tucker, Ruth A. 2007. Another Gospel: Berbagai Kepercayaan. Malang: Gandum Mas.

W.R.F. Browning. 2009. Kamus Alkitab: A Dictionary of the Bible. Jakarta: BPK Gunung
Mulia.

“WAHYU 10 KITAB TERBUKA. - Ppt


Download.” https://slideplayer.info/slide/2616261 (August 24, 2022).

Walvoord, John F. 2020. Penggenapan Nubuat Masa Kini- Zaman Akhir. Malang: Gandum Mas.

Yehuda, David. 2014. “Suara Kebenaran ( Pujangga Lembah Yizrel ): MEMBONGKAR


PENGAJARAN MENYIMPANG ELLEN. G WHITE ( Advent Hari
Ketujuh ).” http://suarasangkakala.blogspot.com/2014/05/membongkar-pengajaran-
menyimpang-ellen.html (August 24, 2022).

Zaluchu, Sonny Eli. 2021. “Metode Penelitian Di Dalam Manuskrip Jurnal Ilmiah Keagamaan.”
Jurnal Teologi Berita Hidup 3(2): 249–
66. https://e-journal.sttberitahidup.ac.id/index.php/jbh/article/view/93 (September 5, 2021).

1. Prinsip-Prinsip Filsafat Pendidikan Kristen


Tety Tety, Soeparwata Wiraatmadja
Abstrak
Tety dan Soeparwata Wiraatmadja, dalam makalah ini, membicarakan prinsip-prinsip
dalam filsafat pendidikan Kristen. Dalam makalah ini, penulis membahas sejumlah isu
penting yang berkaitan dengan prinsip-prinsip filsafat pendidikan Kristen, termasuk
tinjauan terhadap pendidikan Kristen dari perspektif teologis dan filsafat, epistemologi,
aksiologi, serta filsafat dan tujuan dari pendidikan Kristen. Bagian akhir dari makalah ini
juga mencakup penjelasan mengenai beberapa prinsip dalam filsafat pendidikan Kristen.

References

John Dewey (1859-1952) - Experience and Reflective Thinking, Learning, School and Life,
Democracy and Education. http://education. stateuniversity.com/pages/1914/Dewey-John-1859-
1952.html. Diakses pada 7 April 2016.

Berkhof, Louis dan Cornelius Van Til, Foundation Christian Education, terjemahan, cetakan
ketiga. Jakarta: Momentum, 2010.

Danuwinanta, F. ed., Karya Lengkap Driyarkara: Esai-Esai Filsafat Pemikir yang Terlibat Penuh
dalam Perjuangan Bangsanya. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2006.

Langeveld, M.J. Beknopte Theoritische Paedagogiek, terj.: Simajuntak. Bandung: Jemmars,


1980.

Mutak, Alfius Areng. "Gereja Dan Pendidikan Kristen", Jurnal Theologia Aletheia, Volume 7
Nomor 12 (Maret 2005).

DOI: https://doi.org/10.46445/ejti.v1i1.56
Refbacks

 There are currently no refbacks.

Copyright (c) 2017 Evangelikal: Jurnal Teologi Injili dan Pembinaan Warga Jemaat

2. Persekutuan Doa sebagai Ruang Pemuridan: Implikasi Teologis Matius 28:18-20


Albertina Nomay Baramuli Kaunang, Yogi Tjiptosari
Abstract
Amanat Agung merupakan sebuah konsep utama dalam aktivitas misi, yang dinyatakan dalam
ayat yang sangat terkenal Matius 28:19-20, meskipun istilah tersebut tidak secara eksplisit
disebutkan dalam teks. Meskipun begitu, semangat "membuat semua bangsa menjadi murid
Kristus" terkadang terkesan meninggalkan aspek "membuat mereka menjadi orang Kristen"
atau yang sering disebut dengan kristenisasi, yang sering kali mengakibatkan reaksi
berlebihan berbasis agama. Muncul perbedaan pendapat, yaitu apakah kita harus terus
melakukan penginjilan dengan fokus utama pada pembaptisan seperti yang telah dilakukan
selama bertahun-tahun, atau apakah kita harus mengubah paradigma misi dalam konteks
zaman sekarang dengan menafsir ulang pesan yang terkandung dalam teks Matius 28:19-20.
Tujuan dari artikel ini adalah untuk memberikan makna baru terhadap konsep "amanat
agung" sebagai suatu tindakan pembinaan rohani yang dapat diwujudkan melalui kegiatan
doa bersama. Dengan menggunakan metode tafsir konstruktif melalui interpretasi kembali
teks Matius 28:19-20, kita dapat menyimpulkan bahwa esensi dari "amanat agung" ini adalah
tentang pembinaan rohani, yang dapat dijalankan di mana saja dan kepada siapa saja, tidak
hanya terbatas pada lingkungan gereja.
Dengan demikian, dapat dinyatakan bahwa makna "amanat agung" bukan hanya terkait
dengan penginjilan dan pembaptisan, tetapi juga mencakup aspek pembinaan rohani yang
dapat diwujudkan melalui komunitas doa, tidak hanya dalam konteks gereja.
Keywords
amanat agung; Matius 28:19; pemuridan; persekutuan doa
Albertina Nomay Baramuli Kaunang, Yogi Tjiptosari
References

Adiprasetya, Joas. “Hospitalitas: Wajah Sosial Gereja Masa Kini.” Situs Komunitas Jemaat GKI
Pondok Indah. Last modified 2013. Accessed November 12, 2020. https://gkipi.org/hospitalitas-
wajah-sosial-gereja-masa-kini/.

———. “Revisiting Jürgen Moltmann’s Theology of Open Friendship.” International Journal for
the Study of the Christian Church (June 2021): 1–11.

Adiprasetya, Joas, and Nindyo Sasongko. “A Compassionate Space-Making: Toward a


Trinitarian Theology of Friendship.” Ecumenical Review 71, no. 1–2 (2019): 21–31.

Arifianto, Yonatan Alex, Reni Triposa, and Paulus Karaeng Lembongan. “Studi Alkitab Tentang
Misi Dan Pemuridan Dalam Amanat Agung Dan Implikasinya Bagi Kehidupan Kristen Masa
Kini.” Diegesis: Jurnal Teologi 5, no. 2 (August 31, 2020): 25–42.
http://sttbi.ac.id/journal/index.php/diegesis/article/view/111.
Baiti, Rosita, and Abdur Razzaq. “Teori Dan Proses Islamisasi Di Indonesia.” Wardah 15, no. 2
(2014): 133–145.

Buntu, Ivan Sampe. “Membaca Teks Dalam Pandangan Poskolonial: Catatan Kritis Atas Bacaan
Terhadap Teks Kitab Suci.” BIA’: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Kontekstual 1, no. 2
(2018): 179–190.

Butarbutar, Rut Debora, and Raharja Sembiring Milala. “Dari Church Planting Ke Hospitalitas:
Suatu Tinjauan Kristis Terhadap Misi Gereja Di Tengah Konteks Keberagaman.” EPIGRAPHE:
Jurnal Teologi dan Pelayanan Kristiani 4, no. 2 (November 2020): 170.

Dalimunthe, Dalimunthe. “Kajian Proses Islamisasi Di Indonesia (Studi Pustaka).” Jurnal Studi
Agama dan Masyarakat 12, no. 1 (2016): 115–125.

Dien, Novry. “Gereja Persekutuan Umat Allah.” Media (Jurnal Filsafat dan Teologi) 1, no. 1
(2020): 49–64.

Dwiraharjo, Susanto. “Kajian Eksegetikal Amanat Agung Menurut Matius 28 : 18-20.” Jurnal
Teologi Gracia Deo 1, no. 2 (2019): 56–73.
http://sttbaptisjkt.ac.id/e-journal/index.php/graciadeo.

Hartono, Handreas. “Mengaktualisasikan Amanat Agung Matius 28 : 19-20 Dalam Konteks Era
Digital.” KURIOS (Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen) 4, no. 2 (2018): 19–20.
www.sttpb.ac.id/e-journal/index.php/kurios.

Hasibuan, Serepina. “Pemuridan Sebagai Implementasi Amanat Agung Yesus Kristus.”


Bonafide: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen 2, no. 2 (2021): 156–175.

Hosea, Amos. “Fenomena Kelompok Sel (Cell Group) Dalam Gereja Lokal.” Diegesis: Jurnal
Teologi 4, no. 1 (2019): 1–11.

Hutagalung, Patrecia. “Pemuridan Sebagai Mandat Misi Menurut Matius 28:18-20.” Pengarah:
Jurnal Teologi Kristen 2, no. 1 (2020): 64–76.

Lakawa, Septemmy Eucharistia. “Risky Hospitality: Mission in the Aftermath of Religious


Communal Violence in Indonesia,” 2011.

Margaret, Carmia. “Sumbangsih Pemikiran Poskolonial Bagi Gagasan Misi Injili.” TE DEUM
(Jurnal Teologi Dan Pengembangan Pelayanan) 10, no. 2 (2021): 139–160.

Siahaan, Harls Evan R., Handreas Hartono, and Yogi Tjiptosari. “Rekonstruksi Misi Hospitalitas
Gereja Melalui Pembacaan Ulang Kisah Para Rasul 2: 41-47 Dalam Bingkai Moderasi Beragama
Di Indonesia.” Jurnal EFATA: Jurnal Teologi dan Pelayanan 8, no. 2 (2021).

Siahaya, Johannis, and Harls Evan R. Siahaan. “Menggagas Hospitalitas Pentakostal: Membaca
Ulang Kisah Para Rasul 2:44-47 Di Masa Pandemi.” DUNAMIS: Jurnal Teologi dan Pendidikan
Kristiani 5, no. 2 (2021): 426–439.
Simanjuntak, Fredy, Alexander Djuang Papay, Ardianto Lahagu, Rita Evimalinda, and Yusak
Hentrias Ferry. “Refleksi Konseptual Misi Yesus Melalui Keramahan Gereja Di Indonesia.”
KURIOS 7, no. 2 (October 7, 2021): 259.
https://www.sttpb.ac.id/e-journal/index.php/kurios/article/view/329.

Simanjuntak, Fredy, Jammes Juneidy Takaliuang, and Budin Nurung. “Merengkuh Spiritualitas
Persahabatan Ekumenis: Sebuah Refleksi Paradigma Misi Gereja Posmodern.” JURNAL
TEOLOGI GRACIA DEO 4, no. 2 (January 29, 2022).
http://e-journal.sttbaptisjkt.ac.id/index.php/graciadeo/article/view/101.

Subekti, Tri. “Pemuridan Misioner Dalam Menyiapkan Perluasan Gereja Lokal.” EPIGRAPHE:
Jurnal Teologi dan Pelayanan Kristiani (2019).

Sukardi, Y M Imanuel. “Gereja Ekstra Biblikal Dan Tanggung Jawab Dalam Menyelesaikan
Amanat Agung.” KHARISMATA: Jurnal Teologi Pantekosta 1, no. 2 (2019): 37–39.
http://www.e-journal.stajember.ac.id/index.php/kharismata/article/view/22.

Susanta, Yohanes Krismantyo. “Gereja Sebagai Persekutuan Persahabatan Yang Terbuka


Menurut Jürgen Moltmann.” Visio Dei: Jurnal Teologi Kristen 2, no. 1 (June 2020): 105–126.

———. “‘Menjadi Sesama Manusia’ Persahabatan Sebagai Tema Teologis Dan Implikasinya
Bagi Kehidupan Bergereja.” DUNAMIS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani 2, no. 2
(2018): 103–118.

Sutoyo, Daniel. “Komunitas Kecil Sebagai Tempat Pembelajaran Gaya Hidup Kristen.” Jurnal
Antusias 2, no. 2 (2012): 1–22.

Widjaja, Fransiskus Irwan, Daniel Ginting, and Sabar Manahan Hutagalung. “Teologi Misi
Sebagai Teologi Amanat Agung.” THRONOS: Jurnal Teologi Kristen 1, no. 1 (2019): 17–24.

Widjaja, Fransiskus Irwan, Candra Gunawan Marisi, T Mangiring Tua Togatorop, and Handreas
Hartono. “Menstimulasi Praktik Gereja Rumah Di Tengah Pandemi Covid-19.” KURIOS (Jurnal
Teologi dan Pendidikan Agama Kristen) 6, no. 1 (2020): 127–139.

Widjaja, Fransiskus Irwan, and Harls Evan R. Siahaan. “Misi Dalam Dialog Iman Pada Ruang
Virtual: Sebuah Model Reflektif Yohanes 3:1-21.” THRONOS: Jurnal Teologi Kristen 2, no. 1
(2020): 40–48.

DOI: https://doi.org/10.38189/jtbh.v5i1.359
3. PENCIPTAAN MANUSIA BERDASARKAN KEJADIAN 1:26-28 SEBAGAI
EVALUASI TERHADAP PERILAKU TRANSGENDER DALAM PERSEPSI UMAT
KRISTEN
Authors

 Dorce SondopenSekolah Tinggi Teologi Excelsius


 Grace Anggraini GloriaSTT Excelsius
 Horas Fransiskus GultomSTT Excelsius

Abstract
Abstrak: Artikel ini mengulas penelitian mengenai peran penciptaan manusia sebagai evaluasi
terhadap perilaku transgender dalam sudut pandang umat Kristen. Fenomena berita yang
menimbulkan kontroversi dan kontroversial telah menyebar melalui media sosial dan menjadi
topik perdebatan di antara komunitas gereja dan masyarakat. Isu ini menjadi subjek perdebatan,
khususnya di kalangan umat Kristen, yang menghasilkan pandangan yang mendukung dan
menentang tentang keberadaan transgender secara umum, di mana perilaku transgender dianggap
sebagai deviasi dari norma sosial. Penelitian ini menerapkan metode deskriptif kualitatif dengan
menjelaskan istilah-istilah yang digunakan dalam judul artikel, dengan literatur dan jurnal
sebagai sumber utama informasi sebagai data deskriptif dalam penelitian ini. Tujuan artikel ini
adalah untuk menjawab beberapa pertanyaan, antara lain: Apa yang dimaksud dengan penciptaan
manusia berdasarkan Kejadian 1:26-28? Bagaimana perilaku transgender dinilai dari perspektif
umat Kristen? Bagaimana konsep penciptaan manusia berdasarkan Kejadian 1:26-28 digunakan
sebagai evaluasi terhadap perilaku transgender dalam pandangan umat Kristen? Berdasarkan
referensi teoritis, temuan penting dalam penelitian ini adalah:
(1) Penciptaan manusia, sebagaimana dijelaskan dalam Kejadian 1:26-28, memiliki tujuan untuk
berkaitan dengan ciptaan lain dan manusia sesama, dengan tujuan untuk berkembang biak dan
mengisi bumi.
(2) Perilaku transgender, menurut pandangan umat Kristen, dianggap bertentangan dengan
ajaran dan prinsip-prinsip Alkitab, dan dianggap sebagai akibat dosa yang harus dicegah karena
melanggar norma sosial.
(3) Berdasarkan konteks Kejadian 1:26-28, manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah.
Alkitab mengajarkan bahwa setiap individu harus bersyukur atas jenis kelamin yang diberikan
oleh Allah dan tidak boleh mencoba mengubah atau melakukan penyimpangan seksual yang
merusak tubuh, seperti transgender. Tubuh manusia dianggap sebagai tempat suci yang harus
dijaga dan dihormati untuk memuliakan Allah. Meskipun perilaku transgender dianggap dosa
dalam pandangan Alkitab, mereka tetap harus diperlakukan dengan kasih oleh umat Kristen agar
mereka sadar, bertaubat, dan kembali ke jalur yang benar dengan perilaku yang sesuai norma dan
memuliakan Allah.

DOI:

https://doi.org/10.51730/ed.v7i1.131

Keywords:

Keywords, Creation of Man, Book of Genesis, Evaluation, Position of Transgender, Perception


of ChristiansAuthor Biography

Dorce Sondopen, Sekolah Tinggi Teologi Excelsius


Dosen STT Excelsius

References

DAFTAR PUSTAKA

Baker, D. L. S.M. Siahaan. ‘Pengantar Bahasa Ibrani’.

Belo, Yosia. ‘Kajian Dan Evaluasi Terhadap Perilaku Transgender Dari Perspektif Etika.
Kristen’. Jurnal Luxnos. 7.1 (2021). 90–104 <https://doi.org/10.47304/jl.v7i1.147>.

Berkhof, Louis. ‘Teologi Sistematika: Doktrin Tentang Gereja. Vol. 5’ .Jakarta: BPK Gunung
Mulia, n.d. 2005.

BibleWork. CD_ROOM, Versi 10, ‘Kejadian 1:26’.

———, ‘Kejadian 1:27’.

———, ‘Kejadian 1:28’.

Brill, J. Wesley. ‘Dasar Yang Teguh’ .Bandung: Kalam Hidup, 1994.

Brownlee, Malcolm. ‘Tugas Manusia Dalam Dunia Milik Tuhan: Dasar Theologis Bagi
Pekerjaan Orang Kristen Dalam Masyarakat’ .Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2011.
Brueggemann, Walter. ‘Teologi Perjanjian Lama: Kesaksian, Tangkisan, Pebelaam, Pertama’.
Yogyakarta: CV. Titian Galang Printika, 2009.

Darmawan. ‘Murid Yang Memuridkan: Dalam Melaksanakan Amanat Agung Di Abad 21’.

Djadi, Jeremia,. ‘Diktat Angelologi, Antropologi, Dan Hamartologi’ .Makassar: STT Jaffray
Makassar, 2009.

Dwi, Sri, Harti. Sekolah Tinggi Teologi, and Pelita Dunia. ‘Pentingnya Pelayanan Pastoral
Terhadap Korban LGBT’. 6. 2020.

Dyrness, William. ‘Tema-Tema Dalam Teologi Perjanjian Lama’. Malang: Gandum Mas. 2001.

Enns, Paul. ‘Moody Handbook of Theology, Ed. Rahmiati Tanudjaja. (Penerjemah). 5th Ed.’
Malang: Literatur SAAT, 1989.

‘Ensiklopedia Alkitab Masa Kini’.

Ferguson, Sinclair B. ‘Kehidupan Kristen: Sebuah Pengantar Doktrinal’.Surabaya: Momentum,


2011.

Gultom, Gomar. ‘Pernyataan Patoral PGI Tentang LGBT’. Jakarta, 2016

<http://pgi.or.id/wp-content/uploads/2016/06/Pernyataan-Sikap-PGI-tentang-LGBT.pdf>.

Gushee. ‘Etika Kerajaan: Mengikut Yesus Dalam Konteks Masa Kini’.

———. ‘Etika Kerajaan: Mengikut Yesus Dalam Konteks Masa Kini’.

Gushee, Glen H. Stassen. David P. ‘Etika Kerajaan: Mengikut Yesus Dalam Konteks Masa Kini
Ed. Solomon Yo’. Surabaya: Momentum, 2008.

Hoekema, Anthony A. ‘Manusia: Ciptaan Menurut Gambar Allah. Kelima’. Surabaya:


Momentum, 2010.

John Owen. ‘Kemuliaan Kristus’. Surabaya: Momentum, 2004.


Karman, Yonky. ‘Bunga Rampai Teologi Perjanjian Lama’. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2013.

Maiaweng, Peniel. ‘Diktat Teologi Perjanjian Lama’.

Moses Maimonides and Max Felshin. ‘Moses Maimonides (Rambam)’. New York: Book Guild,
1956.

Nowakowski, Kelsey. ‘Lanskap Gender Yang Berubah: Ekspresi Gemder’. Indonesia, National
Geographic . New York.

Oetomo, Dede. ‘Keberagaman Seks, Gender, Dan Seksualitas’. Jurnal Sophia. 2017.

Ritonga, Elfiyanti. ‘Komunikasi Komunitas Khusus “LGBT”’. Jurnal Komunika Islamika: Jurnal
Ilmu Komunikasi Dan Kajian Islam 5. 2 .2019.

Ryle, J.C.. ‘Aspek-Aspek Kekudusan’ .Surabaya: Momentum, 2003.

Ryrie, Charles. ‘Teologi Dasar I’. Yogyakarta: ANDI, 1992.

‘Strong, The New Strong’s Complete Dictionary of Bible Words.’

Tong, Stephen. ‘Peta Dan Teladan Allah’. Surabaya: Momentum, 2012.

Ulang, Meninjau, and Homoseksualitas Dari. ‘Meninjau Ulang Homoseksualitas Dari Studi
Biblika- Etik Dan Upaya Melayani Kaum Homoseksualitas’. 6.2. 2022.

Wijaya, Hengki. ‘Eksposisi Gambar Allah Menurut Penciptaan Manusia’. Jurnal Jaffray, 16
2018. 5–6 <https://repository.sttjaffray.ac.id/publications/269019/eksposisi-gambar-allah-
menurut-penciptaan-manusia-berdasarkan-kejadian-126-28>.

Yonky Karman, ‘Hidup Manusia Menurut Perjanjian Lama’, Forum Bibllika, Jurnal Ilmiah,
2013, 1–23

Zamzami, Faisal. ‘Kisah Zahad, Pria Transgender Yang Hamil Dan Melahirkan Bayi, Istrinya
Ziya Paval Dulu Cowok’. Tribun Network .Bangalore-India, 2023.
<https://aceh.tribunnews.com/2023/02/12/kisah-zahad-pria-transgender-yang-hamil-dan-
melahirkan-bayi-istrinya-ziya-paval-dulu-cowok>.
4. Konfirmasi Teologis Peran Roh Kudus Dalam Pelayanan Gerejawi

Marciano Antaricksawan Waani, Ester Riyanti Supriadi

Abstrak

Memahami peran Roh Kudus adalah suatu kebutuhan mendasar dalam menjelajahi pemahaman
tentang bagaimana Roh Kudus berperan dalam konteks pelayanan gerejawi. Artikel ini secara
spesifik bertujuan untuk memverifikasi bahwa peran Roh Kudus dalam pelayanan gerejawi
memiliki keberadaan yang nyata. Dengan menerapkan metode topikal dengan pendekatan
kualitatif pada ayat-ayat Alkitab, kami memperoleh dukungan teologis berikut mengenai peran
Roh Kudus dalam pelayanan gerejawi: Pertama, Roh Kudus berperan dalam pengajaran. Kedua,
Roh Kudus memberikan kesaksian. Ketiga, Roh Kudus memberikan bimbingan. Keempat, Roh
Kudus memberikan keyakinan. Kelima, Roh Kudus membawa pembaruan.

Kata kunci: Roh Kudus, gereja, mengajar, saksi, membimbing, meyakinkan, lahir baru.

References

Browning, W. R. F. (2007). Kamus Alkitab. BPK Gunung Mulia.

Douglas, J. D. (2011). Ensiklopedi Alkitab Masa Kini Jilid II MZ. Jakarta: Yayasan Komunikasi
Bina Kasih.

Dufour, X. L. (1990). Ensiklopedi Perjanjian Baru. Yogyakarta: Kanisius.

Enns, P. P. (2008). The Moody handbook of theology. Moody Publishers.

Gidion, G. (2019). Memahami Pekerjaan Roh Kudus dalam Pelayanan Gereja Berdasarkan 1 dan
2 Timotius. HARVESTER: Jurnal Teologi Dan Kepemimpinan Kristen, 4(2), 108–121.

Gintings, E. P. (1998). Khotbah dan Pengkhotbah. Sebuah Pengantar Homiletika Masa Kini, 4.

Guthrie, D. (1991). Teologi Perjanjian Baru 3. BPK Gunung Mulia.

Guthrie, D. (2008). Teologi Perjanjian Baru 1: Allah, manusia, Kristus. Terjemahan Lisda
Tirtapraja Gamadhi, Dkk. Jakarta: BPK Gunung Mulia.

Hadiwijono, H. (2007). Iman Kristen. Jakarta: BPK Gunung Mulia.

Harianto, G. P., & others. (2021). Pengantar Misiologi: Misiologi Sebagai Jalan Menuju
Pertumbuhan. PBMR Andi.

J. L. Ch. Abineno. (2007). Roh Kudus dan Pekerjaan-Nya. BPK Gunung Mulia.

Jenson, R., & Stevens, J. (1996). Dinamika Pertumbuhan Gereja. Malang: Gandum Mas.
Lapian, L. (2012). Sistematika Doktrin. Badan Penerbit Pantekosta.

Louis Bekhof. (1997). Teologi Sistematika (5th ed.). Momentum.

Millard J Erickson. (2004). Teologi Kristen Vol 1. Gandum Mas.

Oci, M. (2020). Konsep Kelahiran Baru Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Kristen.
Veritas Lux Mea (Jurnal Teologi Dan Pendidikan Kristen), 2(1), 44–56.

Pink, A. W. (2013). The Holy Spirit. Simon and Schuster.

Prince, D. (1993). Faedah Pentakosta. Jakarta: Yayasan Pekabaran Injil IMANUEL.

Rosalind Rinker. (1991). Bersaksi Dengan Tenang Hati. YAKIN.

Setiawan, D. E. (2019). Kelahiran Baru Di Dalam Kristus Sebagai Titik Awal Pendidikan
Karakter Unggul. Evangelikal: Jurnal Teologi Injili Dan Pembinaan Warga Jemaat, 3(2), 154–
161.

Siahaan, H. E. R. (2018). Aktualisasi Pelayanan Karunia Di Era Digital. EPIGRAPHE: Jurnal


Teologi Dan Pelayanan Kristiani, 1(1), 23–38.

Simon, S., & Angkouw, S. R. (2021). Perintisan Gereja Sebagai Bagian Dari Implementasi
Amanat Agung. Manna Rafflesia, 7(2), 210–234.

Simon Simon. (2020). Peran Roh Kudus Bagi Hamba Tuhan Dalam Merintis Gereja. LOGIA:
Jurnal Teologi Pentakosta, 1(2).

Stuart, D. (2012). Eksegese Perjanjian Lama. Malang: Gandum Mas.

Sumiwi A. R. E. (2018). Peran Roh Kudus dalam Kehidupan Orang Percaya Masa Kini. Jurnal
Teologi Gracia Deo, 1(1).

Thiessen, H. C. (1992). Teologi sistematika. Malang: Gandum Mas.

Wulanata, I. A. (2018). Peran dan karya Roh Kudus serta implikasinya terhadap pengembangan
pribadi dan kualitas pengajaran guru Kristen [Roles and work of the Holy Spirit and the
implications for the personal development and teaching quality of Christian teachers]. Polyglot:
Jurnal Ilmiah, 14(1), 19–30.

Jumat, 27 october 2023


Huruf indonesia adalah huruf yang di adopsi dari huruf Itali, atau latin.
Simbol terkecil adalah huruf, setelah itu suku kata, gabungan beberapa kata menjadi frasa, ada
delapan jenis kata. Kata benda ketika sudah di bentuk dalam satu kalimat sudah menjadi objek
dan subyek namun, yang lebih dominan adalah subyek.
Paragraf terdiri dari beberapa kata. paling sedikit 3 kalimat, minimum 5 harga mati.

Langkah-langkah membut jurnal


1. Nama pengarang
2. Judul artikel
3. Volume, Nomor seri, halaman
4. Urr
Nama pegarang harus di depan sebagai subyek.

Contoh jurnal
Nama Pengarang: Dr. Rebecca Johnson
Judul Artikel: "Christian Religious Ethics: Navigating Moral Dilemmas in Modern Society"
Volume, Nomor Seri, Halaman: Volume 25, Nomor 3, Halaman 45-60
URL:

Abstrak:
Artikel ini mengeksplorasi tantangan-tantangan yang dihadapi dalam bidang Etika Agama
Kristen di era kontemporer. Fokus utama adalah mengenai bagaimana ajaran-ajaran agama
Kristen dapat diterapkan dalam menghadapi beragam dilema moral yang timbul dalam
masyarakat modern. Artikel ini mempertimbangkan konsep-konsep klasik dalam etika Kristen
seperti kasih, keadilan, dan kesetiaan serta cara mengaplikasikan prinsip-prinsip tersebut dalam
konteks sehari-hari. Dengan memperhatikan berbagai teks agama dan pandangan teologis, artikel
ini menawarkan sudut pandang yang menarik mengenai bagaimana Etika Agama Kristen dapat
memberikan pedoman dalam mengambil keputusan moral.

Kata Kunci: Etika, Agama Kristen, Moralitas, Ajaran Agama, Masyarakat Modern
Jumat, 3 November 2023
Cara kutip langsung dan tidak langsung, cara pengutipan ada 2.
1. Narative
2. Paratentikhal
Gaya selingkung adalah tata tulis yang di bakukan oleh penerbit sebuah tulisan agar tulisan-
tulisan yang di muat memiliki kesamaan gaya. Apa syle 7th edition. cuguan (pdt harus ingat).

(& adalah and percent).

Paragraf tergantung adalah paragraf yang lebih maju.

Makna Pengorbanan Kristus bagi Keselamatan Manusia


Penulis: Pram (05/04/2017)

Dalam Roma 3:23 dikatakan bahwa semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan
kemuliaan Allah. Dosa telah merusak seluruh aspek kehidupan kita. Dosa telah memperbudak
kita sedemikian rupa sehingga kita tidak bisa lagi berbuat benar di hadapan Allah dan hanya bisa
menuruti natur dosa kita. Karena dosa, kita juga teralienasi dari Allah. Akhirnya, dosa
mendatangkan murka dan hukuman Allah atas kita.

Kita sama sekali tidak bisa mengatasi masalah dosa kita. Satu-satunya jalan adalah Yesus Kristus
yang menebus dosa-dosa kita.

Apakah dampak pengorbanan Kristus bagi kita? Melalui pengorbanan Kristus, kita dibenarkan di
hadapan Allah, ditebus dari kuasa dosa, dan diperdamaikan dengan Allah.

1. Pembenaran. Tidak ada seorang pun yang mematuhi hukum Allah. Roma 3:10 mengatakan,
Tidak ada yang benar, seorang pun tidak. Karena itu, dalam kekudusan dan keadilan-Nya Allah
menjatuhkan penghukuman kepada manusia. Seperti seorang hakim di depan pengadilan, Allah
menyatakan manusia bersalah di hadapan-Nya. Lalu, bagaimanakah manusia dapat terlepas dari
hukuman Allah?

Puji syukur kepada Allah! Allah sendiri menyediakan jalan keluarnya bagi manusia berdosa. Ia
mengirim Putra-Nya yang tunggal, Yesus Kristus, untuk menanggung hukuman dosa manusia
sehingga setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak lagi berada di bawah penghukuman Allah.
Jika kita percaya kepada Yesus Kristus, kita tidak lagi dinyatakan bersalah di hadapan Allah,
melainkan dinyatakan benar di hadapan-Nya.

Galatia 2:16, "Kamu tahu, bahwa tidak seorang pun yang dibenarkan oleh karena melakukan
hukum Taurat, tetapi hanya oleh karena iman dalam Kristus Yesus. Sebab itu kami pun telah
percaya kepada Kristus Yesus, supaya kami dibenarkan oleh karena iman dalam Kristus dan
bukan oleh karena melakukan hukum Taurat. Sebab: "tidak ada seorang pun yang dibenarkan"
oleh karena melakukan hukum Taurat."

2. Penebusan. Setelah kejatuhan manusia pertama ke dalam dosa, seluruh umat manusia berada
di bawah kuasa dosa. Yesus mengatakan bahwa setiap orang yang berbuat dosa adalah hamba
dosa (Yohanes 8:34). Lalu, bagaimana kita bisa lepas dari perbudakan dosa itu?

Matius 20:28. Yesus, melalui kematian-Nya, telah menebus kita dari perbudakan dosa. Kristus
telah memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang (Matius 20:28). Ia telah
membayar lunas harga kita sebagai budak dosa dan menjadikan kita hamba-Nya. Dahulu,
sebelum kita menerima Kristus sebagai Tuhan kita, kita adalah hamba dosa. Akan tetapi,
sekarang, setelah kita menjadikan-Nya Tuhan atas hidup kita, kita adalah hamba kebenaran
(Roma 6:17-18).

Lebih lanjut, 1 Petrus 1:18-19 mengatakan,"Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari
cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang
yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah
Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat. Kristus telah
membayar harga yang mahal untuk menebus kita, yaitu dengan darah-Nya sendiri. Karena itu,
hendaknya kita menyadari status kita sekarang sebagai budak Kristus."

3. Pendamaian. Allah itu kudus dan sangat membenci dosa. Karena itu, ketika kita hidup dalam
dosa, kita menjadi musuh Allah. Kita hidup teralienasi dari Allah. Akan tetapi, Allah begitu
mengasihi kita sehingga Ia mau merestorasi relasi kita dengan-Nya.

Matius 20:28. Ketika kita masih seteru Allah, kita diperdamaikan dengan Allah oleh kematian
Anak-Nya (Roma 5:10). Karena Allah adalah kudus dan tidak bisa membiarkan dosa, Ia
menetapkan Anak-Nya yang tunggal menjadi korban pendamaian bagi kita. Kristus menanggung
hukuman atas dosa kita melalui kematian-Nya dan dengan demikian Kristus telah mendamaikan
kita dengan Allah.

Kolose 1:21-22 mengatakan, "Juga kamu yang dahulu hidup jauh dari Allah dan yang
memusuhi-Nya dalam hati dan pikiran seperti yang nyata dari perbuatanmu yang jahat, sekarang
diperdamaikan-Nya, di dalam tubuh jasmani Kristus oleh kematian-Nya, untuk menempatkan
kamu kudus dan tak bercela dan tak bercacat di hadapan-Nya. Melalui pengorbanan Kristus, kita
disucikan dan dikuduskan, sehingga kita tidak lagi menjadi seteru Allah, melainkan telah
menjadi sekutu Allah. Karena itu, marilah kita hidup kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya
sesuai dengan status kita ini."

Marilah kita mengingat kembali pengorbanan Kristus bagi kita. Kiranya hal ini bisa memotivasi
kita untuk hidup bagi Dia. Jika Anda belum menjadikan Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat
pribadi Anda, ketahuilah bahwa Allah telah mengutus Putra-Nya yang tunggal, Yesus Kristus,
untuk menjadi korban pembenaran, penebusan, dan pendamaian bagi dosa-dosa Anda. Bukalah
hati Anda dan terimalah Dia sebagai Tuhan dan Juru Selamat.

Jumat, 10 November 2023


Penciptaan Manusia Berdasarkan Kejadian 1:26-28
Sarah Serly Soriale
S21810598@student.unklab.ac.id

Kehidupan manusia yang tidak sesuai dengan firman Tuhan


Mengenai penciptaan manusia pada saat ini manusia sudah hidup tidak sesuai dengan
kehendak Allah. terhadap perilaku dalam sudut pandang umat Kristen. Fenomena berita yang
menimbulkan kontroversi dan kontroversial telah menyebar melalui media sosial dan menjadi
topik perdebatan di antara komunitas gereja dan masyarakat.
Masalah yang terjadi di kalangan umat kristen saat ini yang tidak sesuai dengan apa yang
Tuhan perintahkan
Isu ini menjadi subjek perdebatan, khususnya di kalangan umat Kristen, yang menghasilkan
pandangan yang mendukung dan menentang tentang keberadaan manusia yang tidak sesuai
seperti transgender secara umum, di mana perilaku transgender dianggap sebagai deviasi dari
norma sosial.
Gambar dan rupa Allah
Manusia di ciptakaan menurut gambar dan rupa Allah oleh sebab itu manusia harus hidup
sesuai dengan kehendak Allah itu sendiri. Bukan sebaliknya laki-laki berperilaku seperti
perempuan dan perempuan seperti laki-laki.
Tujuan artikel ini adalah untuk menjawab beberapa pertanyaan, antara lain:
Apa yang dimaksud dengan penciptaan manusia berdasarkan Kejadian 1:26-28?
Bagaimana perilaku kehidupsn manusia yang di nilai dari perspektif umat Kristen? Bagaimana
konsep penciptaan manusia berdasarkan Kejadian 1:26-28 digunakan sebagai evaluasi terhadap
perilaku manusia yang tidak sesuai dengan firman Tuhan dalam pandangan umat Kristen?
Berdasarkan referensi teoritis, temuan penting dalam penelitian ini adalah:
1. Penciptaan manusia, sebagaimana dijelaskan dalam Kejadian 1:26-28, memiliki tujuan
untuk berkaitan dengan ciptaan lain dan manusia sesama, dengan tujuan untuk
berkembang biak dan mengisi bumi.

2. Perilaku manusia yang tidak sesuai seperti laki-laki suka berperilaku seperti perempuan
dan sebaliknya, menurut pandangan umat Kristen, dianggap bertentangan dengan ajaran
dan prinsip-prinsip Alkitab, dan dianggap sebagai akibat dosa yang harus dicegah karena
melanggar norma sosial.
3. Berdasarkan konteks Kejadian 1:26-28, manusia diciptakan menurut gambar dan rupa
Allah. Alkitab mengajarkan bahwa setiap individu harus bersyukur atas jenis kelamin
yang diberikan oleh Allah dan tidak boleh mencoba mengubah atau melakukan
penyimpangan seksual yang merusak tubuh, seperti transgender. Tubuh manusia
dianggap sebagai tempat suci yang harus dijaga dan dihormati untuk memuliakan Allah.
Meskipun perilaku transgender dianggap dosa dalam pandangan Alkitab, mereka tetap
harus diperlakukan dengan kasih oleh umat Kristen agar mereka sadar, bertaubat, dan
kembali ke jalur yang benar dengan perilaku yang sesuai norma dan memuliakan Allah.

References

Baker, D. L. S.M. Siahaan. ‘Pengantar Bahasa Ibrani’.

Belo, Yosia. ‘Kajian Dan Evaluasi Terhadap Perilaku Transgender Dari Perspektif Etika.
Kristen’. Jurnal Luxnos. 7.1 (2021). 90–104 <https://doi.org/10.47304/jl.v7i1.147>.

Berkhof, Louis. ‘Teologi Sistematika: Doktrin Tentang Gereja. Vol. 5’ .Jakarta: BPK Gunung
Mulia, n.d. 2005.

BibleWork. CD_ROOM, Versi 10, ‘Kejadian 1:26’.

———, ‘Kejadian 1:27’.

———, ‘Kejadian 1:28’.

Brill, J. Wesley. ‘Dasar Yang Teguh’ .Bandung: Kalam Hidup, 1994.

DOI: https://doi.org/10.51730/ed.v7i1.131

Keywords : Keywords, Creation of Man, Book of Genesis, Evaluation, Position of Transgender,


Perception of ChristiansAuthor Biography

Keywords, Creation of Man, Book of Genesis, Evaluation, Position of Transgender, Perception


of ChristiansAuthor Biography

Anda mungkin juga menyukai