Anda di halaman 1dari 7

JTERAF (Jurnal Teknik Elektro Raflesia)

Vol I, No 1, 2021, Politeknik Raflesia

ANALISA PREVENTIVE MAINTENANCE, DOMESTIC BOOSTER PUMP DI


PLTU KEBAN AGUNG 2 X 135 MW
1
Asdanu Rajaza Bakti, 2Meriani
1
PLTU Keban Agung Lahat, 2Politeknik Raflesia
1
danusamsung91@gmail.com, 2meriani67@yahoo.com

ABSTRAK

Pemeliharaan dan perawatan adalah kegiatan untuk menjaga atau memelihara fasilitas dan
peralatan pabrik serta mengadakan perbaikan dan penyesuaian agar operasi produksi
memuaskan sesuai yang direncanakan. Preventive maintenance merupakan salah satu jenis
perawatan yang banyak digunakan oleh kebanyakan perusahaan manufaktur dan jasa.
Metode ini bertujuan untuk mencegah kerusakan peralatan yang sifatnya mendadak.
Pekerjaan perawatan biasanya dilakukan pada interval waktu yang direncanakan. Jarak
interval ini ditentukan dari tingkat peralatan, mesin dan kondisi beban. Pekerjaan perawatan
preventif bisa membantu memperpanjang umur mesin 3 s/d 4 kali dan mengurangi
kerusakan yang tidak diharapkan. Perbaikan yang dilakukan pada interval waktu yang
direncanakan pada preventive maintenance umumnya dikategorikan atas empat tingkat
sesuai dengan volume pekerjaan yaitu: Inspeksi (I), Perbaikan Ringan (R), Perbaikan
sedang (S) dan Overhaul (O). Beban pekerjaan perawatan bertambah mulai dari inspeksi
hingga ke tingkat overhaul. Mesin penggerak adalah suatu mesin yang amat vital dalam
proses permesinan yang berhubungan dengan gaya mekanik yang bertujuan untuk
mendapat efek gerakan pada suatu komponen yang diam. Dengan adanya mesin penggerak
maka komponen itu berkerja dengan semestinya. Motor pompa yang ada di domestic room
PLTU Keban Agung 2 x 135 MW berfungsi untuk menggerakan fluida. Pompa
menggerakan fluida dari tempat bertekanan rendah ke tempat dengan tekanan yang lebih
tinggi, untuk mengatasi perbedaan tekanan ini maka diperlukan tenaga (energi).

Kata Kunci : Preventive Maintenance, Domestic Room, Booster Pump

PENDAHULUAN
PLTU 1 Keban Agung dirancang Bagian-bagian PLTU Keban Agung terdiri dari
menggunakan bahan bakar utama batu bara beberapa bagian yaitu:
berkalori rendah dengan bantuan High Speed 1. Canopy coal yard
Diesel (HSD) sebagai bahan bakar start up 2. Conveyor
bersamaan dengan udara panas bertekanan. 3. Crusher
Panas hasil pembakaran batubara dalam boiler 4. Coal bungker
digunakan untuk memanaskan air sampai 5. Coal pulverizer
mendidih dan menghasilkan uap (steam) yang 6. Coal feeder
dihasilkan tersebut digunakan untuk memutar 7. Boiler
turbin uap. Turbin yang berputar telah dikopel 8. Turbin
dengan generator untuk menghasilkan tenaga 9. Generator
listrik. 10. Generator transformer
11. Unit Auxiliary Transformer
12. Dry Type Transformer
13. Gardu induk GIS 150KV

Gambar 1
Siklus PLTU Keban Agung 2 x 135 MW
(Sumber : PLTU Keban Agung 2 X 135 MW)

1
1 Asdanu Rajaza Bakti, 2Meriani: Analisa Preventive Maintenance, Domestic Booster Pump di PLTU Keban
Agung 2x135 MW
JTERAF (Jurnal Teknik Elektro Raflesia)
Vol I, No 1, 2021, Politeknik Raflesia

Siklus Air di PLTU Keban Agung 2 x 135


MW

Gambar 2
Siklus Air Steam (uap) PLTU
(Sumber : PLTU Keban Agung 2 X 135 MW) Gambar 3 Siklus Air pada PLTU

Siklus air yang digunakan PLTU Keban Agung TINJAUAN PUSTAKA


yaitu sistem tertutup, air tersebut kontinu atau
berputar tampa ada pembuangan sisa air yang Booster Pump
telah digunakan. Air pertama kali diambil dari Begitu pentingnya booster pump
sungai terdekat yaitu sungai lematang, kemudian sebagai pompa pendorong untuk
air ditampung untuk proses pengendapan kotoran memperkuat tekanan, disebut booster
dan lumpur pada kolam resservoir selanjutnya pump, karena berfungsi sebagai pompa
dipompa menuju reactive precipitation pond
pendorong atau meningkatkan tekanan.
(RPP) untuk proses coagulasi(penjernihan),
kemudian air dialirkan menuju industrial pond Berbagai merek pompa dapat dirakit
untuk sumber air cooling tower, raw water tank, menjadi booster pump. Pada umumnya
domestik/drinking water system dan juga untuk jumlah pompa yang digunakan dua atau
fire fighting water system. Untuk kebutuhan lebih (dapat juga menggunakan satu
steam (uap) air dari raw water tank diproses di pompa). Pompa didalam sistem booster
water treatment plant untuk menghasilkan demin pump beroperasi secara otomatis, dengan
water (pure water) sebagai standar penggunaan sensor utama adalah sensor tekanan dan
air steam (uap) pada boiler dan selanjutnya pompa dapat beroperasi secara paralel dan
dipompa menuju kondenser kemudian kondenser alternate. Paralel adalah apabila
ini akan memompa kembali air tersebut menuju kebutuhan air tidak begitu besar maka satu
economizer sebelum menuju steam drum dan
pompa yang beroperasi, tapi apabila
akan dipanaskan pada pipa-pipa ketel yang ada
didalam boioler kemudian uap panas yang pemakaian air lebih besar maka kedua
dihasilkan boiler akan disalurkan ke turbine pompa secara paralel dapat beroperasi.
untuk menghasilkan energi gerak pada turbine Alternate adalah antara pompa A dan
tersebut dan uap pada turbine akan berubah pompa B dapat beroperasi secara
menjadi air kembali menuju kondenser,begitu bergantian, sehingga jam operasi antara
seterusnya proses sirkulasi air penguapan (steam) kedua pompa berimbang.
pada PLTU.

1
2 Asdanu Rajaza Bakti, 2Meriani: Analisa Preventive Maintenance, Domestic Booster Pump di PLTU Keban
Agung 2x135 MW
JTERAF (Jurnal Teknik Elektro Raflesia)
Vol I, No 1, 2021, Politeknik Raflesia

Kegiatan maintenance dalam perusahaan dapat


dibedakan menjadi dua (Assauri, 1993:89).
Pertama, preventive maintenance, dan yang
kedua, corrective maintenance atau breakdown
maintenance.
Pengertian lain mengenai Pemeliharaan
menurut Heizer dalam Edi Santoso & Edwin
Julianto C. adalah suatu aktivitas yang
berkaitan dengan usaha mempertahankan
peralatan atau sistem dalam kondisi layak
bekerja (Heizer & Render, 2005:296). Dari dua
pengertian tersebut, aktivitas pemeliharaan dan
Gambar 4 perawatan menjadi suatu kegiatan yang tidak
Deskripsi Booster Pump dapat diabaikan dalam produksi. Kegiatan ini
Untuk itu diperlukan perawatan harus terjadwal dengan baik untuk mencegah
(maintenance) dan Preventive maintenance hambatan produksi
dilakukan terhadap domestic booster pump di
PLTU Keban Agung 2 x 135 MW supaya Keuntungan dari Preventive Maintenance
terjaga proses produksi mesin agar mampu Dalam suatu program tentu harus
berproduksi sesuai target. dilihat baik manfaat maupun keuntungan dari
kegiatan yang dilaksanakan. Berikut
keuntungan keuntungan dari program
Domestic Room perawatan untuk pencegahan perawatan mesin
Diruangan domestic room terdapat 2 Sumantri (1989:84):
booster pump, 4 booster pump for backwash and 1. Biaya perbaikan menjadi kecil
3 rootfan, diruangan tersebut terdapat juga tanki 2. Bentuk kegiatan yang lebih terarah
produksi High Efisiensi Filter (HEF) dan Active 3. Berkurangnya waktu berhenti produksi dari
Carbon Filter (ACF) fungsi dari HEF tersebut mesin
adalah untuk menyaring kotoran – kotoran 4. Penyediaan suku cadang menjadi lebih
(sludge) pada air dan sedangkan ACF berfungsi teratur dan dalam jumlah yang sedikit
untuk menghilang bau pada air tersebut, 5. Sedikit gangguan akibat adanya kerusakan
keduanya digunakan untuk produksi drinking tiba tiba
pond yaitu kolam untuk penampungan air bersih 6. Tidak banyak membutuhkan peralatan atau
yang digunakan untuk keperluan mck dan mesin pengganti
sebagainya. 7. Sedikit waktu lembur
8. Keselamatan kerja lebih terjamin
Perawatan
Pemeliharaan dan Perawatan Tugas dan Kegiatan Maintenance
(Maintenance) menurut Assauri dalam Edi Menurut Assauri (2004) dalam Apri
Santoso & Edwin Julianto C. suatu kegiatan H.Iswanto (2008), semua tugas dan kegiatan
untuk menjaga atau memelihara fasilitas dan pemeliharaan dapat digolongkan kedalam salah
peralatan pabrik dan mengadakan perbaikan atau satu dari lima tugas pokok, yaitu (1) Inspeksi,
penyesuaian atau penggantian yang diperlukan (2) kegiatan teknik (enginnering), (3) kegiatan
agar terdapat suatu keadaan operasi produksi produksi (production), (4) kegiatan administrasi
yang memuaskan sesuai dengan yang (clerical work), dan (5) pemeliharaan bangunan
direncanakan. Peranan Maintenance ini (house keeping).
menentukan dalam kegiatan produksi yang 1. Inspeksi (Inspection)
menyangkut kelancaran atau kemacetan Kegiatan inspeksi meliputi kegiata
produksi, kelambatan dan volume produksi, serta pengecekan atau pemeriksaaan secara berkala
efisiensi berproduksi (Assauri, 1993:88). (routine scheule check) bangunan dan peralatan

1
3 Asdanu Rajaza Bakti, 2Meriani: Analisa Preventive Maintenance, Domestic Booster Pump di PLTU Keban
Agung 2x135 MW
JTERAF (Jurnal Teknik Elektro Raflesia)
Vol I, No 1, 2021, Politeknik Raflesia

pabrik sesuai dengan rencana serta kegiatan c. Mengembangkan pemeliharaan preventif


pengecekan atau pemeriksaan terhadap peralatan yang dapat dimanfaatkan secara praktis oleh
yang mengalami kerusakan dan membuat laporan operator, bagian pemeliharaan, dan teknisi.
hasil pengecekan dan pemeriksaaan tersebut. d. Melatih pekerja untuk mengoperasikan
Hasil laporam inspeksi harus memuat keadaan mesin atau peralatan, termasuk cara
peralatan yang diinspeksi, sebab terjadinya memelihara.
kerusakan (bila ada), usaha perbaikan yang telah
dilakukan. Maksud dari kegiatan inspeksi ini METODE PENELITIAN
adalah untuk mengetahui apakah pabrik selalu Diagram Alur Penelitian
mempunyai peralatan atau fasilitas produksi yang
baik untuk menjamin kelancaran proses
produksi.
2. Kegiatan Teknik (Engineering)
Kegiatan teknik meliputi kegiata percobaan
perlatan yang baru dibeli, pengembangan
perlatan atau komponen yang perlu diganti, serta
melakukan penelitian terhadap kemungkinan
pengembangan tersebut.
3. Kegiatan Produksi (Production)
Kegiatan produksi merupakan kegiatan
pemeliharaan yang sebenarnya, yaitu
memperbaiki dan mereparasi mesin-mesin dan
peralatan. Secara fisik, melaksanakan pekerjaan
yang disarankan dalam kegiatan inspeksi dan
teknik, melakukan service dan pelumasan.

4. Pekerjaan Administrasi (Clerical Work)


Kegiatan yang berhubungan dengan administrasi Gambar 5
kegiatan pemeliharaan yang menjamin adanya Diagram Alur Penelitian
catatan-catatan mengenai kegiatan atau kejadian-
kejadian yang penting dari bagian pemeliharaan. Tempat Penelitian
Pengujian preventive dilaksankan di
5. Pemeliharaan Bangunan (House Keeping) PLTU keban agung 2 x 135 MW yaitu pada
Kegiatan untuk menjaga agar bangunan tetap ruangan produksi domestic.
terpelihara dan terjamin kebersihannya. 2.10
Total Productive Maintenance. Menurut Metode
Tampubolon (2004) dalam Edi Santoso dan
Penelitian ini di awali dengan
Edwin Julianto C. yakni secara teoritis total
pengambilan data di lokasi PLTU Keban
productive maintenance dapat digambarkan
Agung 2 X 135 MW, PT. Priamanaya Energi,
bahwa biaya pemeliharaan korektif akan
yang berlokasi di desa Kebur, kecamatan
berbanding terbalik dengan pemeliharaan.
Merapi Barat, Kabupaten Lahat, Provinsi
Preventive maintenance secara produktivitas
Sumatera Selatan. Adapun data yang digunakan
dapat dilakukan dengan jalan berikut:
adalah data maintenance yang dilakukan
a. Mendesain mesin atau peralatan yang
terhadap booster pump.
memiliki reabilitas tinggi, mudah
Setelah dilakukan riset dan studi
dioperasikan dan mudah dipelihara.
literatur dan ditemani oleh tim mechanic,
b. Analisa biaya investasi untuk mesin atau
dijadwalkan predictive maintenance dan
peralatan dengan pelayanan (service)
preventive maintenance pada seluruh
pemasok dan biaya-biaya pemeliharaannya.
equipment yang ada di domestic room PLTU
Keban Agung 2x 135 MW.

1
4 Asdanu Rajaza Bakti, 2Meriani: Analisa Preventive Maintenance, Domestic Booster Pump di PLTU Keban
Agung 2x135 MW
JTERAF (Jurnal Teknik Elektro Raflesia)
Vol I, No 1, 2021, Politeknik Raflesia

HASIL DAN PEMBAHASAN Accuracy: 1.5% or 1.5


Motor Penggerak Pompa Resolution: 1% or 1
Mesin penggerak mesin yang amat vital Distance Spot Ratio: 12:1
dalam proses permesinan yang berhubungan Emissivity: 0.95 (fixed)
dengan gaya mekanik yang bertujuan untuk Resolution: 0.1/0.1
mendapat efek gerakan pada suatu komponen Red Laser Power: less than 0.5 MW
yang diam dengan adanya mesin penggerak Power supply: 2 x AAA battery (termasuk),
maka komponen itu berkerja dengan semestinya. dibandingkan dengan pendahulunya yang
menggunakan batere kotak 9V.
Model Y180M-2th Ket. Celcius & Fahrenheit.
Power 22 KW Data Hold function
Efficiency 90.5 % Laser Target Pointer ON/OFF selection
Backlight ON/OFF selection
Speed 2940 r/min
Auto Power Shut Off in 7 seconds without any
Frequency 50 Hz operation
o
Temperature 40 C Product Dimension: 140 x 85 x
Current 39.4 A 35mm(L*W*H)
Noise 92 dB (A)
Tabel 1 Vibrameter
Spesifikasi motor pompa di domestic room Vibration Meter alat uji atau instrument
PLTU Keban Agung 2 x 135 MW yang berfungsi untuk mengukur getaran sebuah
benda, misalnya motor, pompa, screen, atau
Pompa benda bergetar lainnya terutama dalam dunia
Pompa untuk menggerakan fluida. industri. Cara yang dilakukan adalah
Pompa menggerakan fluida dari tempat pengukuran getaran dengan Vibration Meter
bertekanan rendah ke tempat dengan tekanan lalu disesuaikan dengan nilai batas yang telah
yang lebih tinggi, untuk mengatasi perbedaan ditentukan
tekanan ini maka diperlukan tenaga (energi).
Pompa untuk udara biasa disebut kompresor,
kecuali untuk beberapa aplikasi bertekanan
rendah, seperti di ventilasi, pemanas, dan
pendingin ruangan maka sebutanya menjadi
kipas atau penghembus (blower).

Type CDL65-40 Ket.


Capacity 80 M3/h
NPS 2 M
Efficiency 74 %
Shaft Power 16.2 Kw
Weight 260 Kg
Tabel 2
Spesifikasi pompa pada domestic room PLTU Gambar 6
Keban Agung 2 x 135 MW Spesifikasi Vibrometer

Thermo Gun Analisis Pengukuran Vibration


Thermo gun merupakan alat untuk Pengujian ini dilakukan untuk
menyimpulkan suhu dari sebagian radiasi termal mengetahui apakah motor tersebut sudah
(terkadang disebut radiasi benda-hitam) yang
seharusnya dilakukan preventive
dipancarkan oleh objek yang diukur.
Berikut Spesifikasi Thermo gun yang digunakan: maintenance atau masih belum, melakukan
Temperature range: -50 ~ 330 (-58~626). pengecekan vibration dengan menggunakan

1
5 Asdanu Rajaza Bakti, 2Meriani: Analisa Preventive Maintenance, Domestic Booster Pump di PLTU Keban
Agung 2x135 MW
JTERAF (Jurnal Teknik Elektro Raflesia)
Vol I, No 1, 2021, Politeknik Raflesia

vibrameter yang didampingi oleh tim PDM vibrasi masih tetap sama rata2 sekitar 1.3 – 1.5
setempat, pada pengecekan predictive mm/sec
maintenance ini didapat nilai nilai yang ada
pada table berikut ini. KESIMPULAN
Kesimpulan
M NDE H 2.99 mm/sec Setiap alat penggerak (motor)
M NDE V 1.31 mm/sec diperlukan perawatan yang teratur untuk
menjaga kualitas dan efisiensi pada motor
M DE H 2.65 mm/sec tersebut terutama pada penjadwalan kapan saja
M DE V. 1.65 mm/sec dilakukan pengecekan dan faktor apa saja yang
M DE. A. 2.11 mm/sec mempengaruhinya.
P DE H 1.97 mm/sec Penggunaan pelumas oil ISO VG 46
P DE V 1.98 mm/sec pada domestic booster pump yang sesuai
P DE.A 1.35 mm/sec menyebabkan efisiensi pompa bekerja dengan
P NDE H. 1.53 mm/sec baik yang terdapat pada penurunan temperatur
P NDE V 1.97 mm/sec sebanyak 2%.
P NDE.A 1.55 mm/sec
Saran
Tabel 3 Maintenance department perlu
Nilai Predicative Maintenance mengadakan sosialisasi kegiatan Total
Productive Maintenance (TPM) kesemua
Keterangan : lapisan perusahaan yang bertujuan untuk
M : Motor mendukung penuh seluruh kegiatan proses
P : Pump produksi, sehingga para karyawan khususnya
NDE : Non Drive End karyawan area line d dapat menggunakan
DE : Drive End mesin-mesin produksi secara lebih safety
H : Horizontal karena sudah dibekali dengan pemahaman yang
V : Vertical tinggi dan skill tentang mesin.
A : Axial Kegiatan preventive maintenance yang
telah dilakukan perlu diimbangi dengan adanya
Analisis Suhu Pada Domestic Booster Pump pencatatan secara administrasi yang baik,
Analisa ini dilakukan untuk mengetahui sehingga baik secara teknis dan administrasi
berapa suhu yang ada pada motor tersebut, dapat berjalan secara lengkap.
dilakukan dengan thermo gun ditembakan pada
titik titik tertentu secara penyeluruhan dan dirata
ratakan didapatkan out of range dari spesifikasi DAFTAR PUSTAKA
motor tersebut, suhu yang didapat yaitu 43oC.
Dawei, Li. Zhang Zhihua. Zhong Qianghui.
Hasil Vibration dan Temperature Zhai Yali. 2014. Chinese Society
Dari hasil analisa vibration dan Aeronautics and Astronautics & Beihang
temperatur diatas kita dapat menyimpulkan University, Chinese Journal Aeronatics,
bahwa domestic booster pump harus segera 27(4): 821-828. Abstrak tentang
dilakukan penggantian pelumas/oli segera dan Performance deterioration modeling and
memeriksa equipment dengan posisi yang pas optimal preventive maintenance strategy
pada pemasangan pompa tersebut. Maka dari itu under scheduled servicing subject to
tim Preventive maintenance PLTU Keban Agung mission time.
2 x 135 MW melakukan pengantian pelumas
pada motor tersebut, tim Preventive maintenance Jurnal Teknik dan Manajemen Industri
mengganti oil ISO VG 46 pada pompa tersebut Volume 6 No. 2 Desember 2011
dan didapatkan hasil temperatur sekitar 2% yaitu Santoso, Edi. Julianto Chairul, Edwin. 2007.
didapatkan dengan suhu 40.6 oC dan untuk Jurnal Inasea, Vol. 8 134 No.2, Oktober
2007

1
6 Asdanu Rajaza Bakti, 2Meriani: Analisa Preventive Maintenance, Domestic Booster Pump di PLTU Keban
Agung 2x135 MW
JTERAF (Jurnal Teknik Elektro Raflesia)
Vol I, No 1, 2021, Politeknik Raflesia

Sumantri. 1989. Perawatan Mesin. Jakarta:


DIKTI P2LPTK.
Walean, David M. 2012. Jurnal Sipil Statik Vol.1
No.1, November 2012 (22-26). Universitas
Sam Ratulangi

1
7 Asdanu Rajaza Bakti, 2Meriani: Analisa Preventive Maintenance, Domestic Booster Pump di PLTU Keban
Agung 2x135 MW

Anda mungkin juga menyukai