Dalam era globalisasi yang mempercepat keterhubungan dunia, lingkungan
alam juga ikut terlibat dalam perubahan yang signifikan. Globalisasi tidak hanya mempengaruhi ekonomi, sosial, dan budaya, tetapi juga memberikan dampak yang mendalam terhadap keadaan lingkungan. Permintaan akan sumber daya alam yang terus meningkat terhadap pasar global telah memicu eksploitasi sumber daya alam yang terlalu berlebihan, hal ini menyebabkan kekurangan SDA. Melalui pertukaran barang, ide, dan teknologi, kita menjadi lebih terhubung, tetapi juga memunculkan tantangan besar dalam pelestarian bumi.
Perkembangan ekonomi yang dipicu oleh globalisasi seringkali diimbangi
dengan pengorbanan lingkungan. Permintaan akan sumber daya alam terus meningkat, memicu deforestasi yang luas, peningkatan emisi karbon, dan perubahan iklim yang tidak terbendung. Seiring dengan pertumbuhan industri dan urbanisasi, tekanan terhadap ekosistem semakin terasa. Peningkatan permintaan akan kayu, baik untuk konstruksi maupun industri, telah menyebabkan deforestasi yang signifikan di berbagai wilayah, mengancam hutan dan keanekaragaman hayati. Industrialisasi yang cepat di berbagai negara telah meningkatkan emisi gas rumah kaca, mempercepat pemanasan global yang tidak terkontrol. Konektivitas global melalui transportasi dan perdagangan telah memberikan manfaat yang baik bagi ekonomi, tetapi juga meningkatkan jejak karbon yang membahayakan bagi lingkungan sekitar. Meningkatnya penggunaan transportasi udara, laut, dan darat menyebabkan peningkatan emisi gas rumah kaca, memperparah masalah perubahan iklim Bumi yang terus menerus berkembang. Meningkatnya frekuensi penggunaan transportasi global telah menghasilkan emisi yang sangat tinggi, menjadi salah satu kunci penyebab utama perubahan iklim di Bumi. Dikutip dari Jurnal Harian Regional, Perkembangan globalisasi telah mempengaruhi perilaku terhadap konsumen. Keterbukaan pasar global memicu permintaan yang lebih tinggi terhadap produk-produk tertentu, namun juga menghasilkan limbah yang tidak terkendali. Plastik, limbah elektronik, dan sumber daya alam yang habis dipakai adalah hasil langsung dari perubahan pola konsumsi ini. Tantangan utama adalah bagaimana mengatasi dampak negatif globalisasi terhadap lingkungan. Perlindungan lingkungan tidak dapat dicapai tanpa kerjasama masyarakat yang erat. Kerja sama antarnegara dalam kebijakan lingkungan, pengurangan emisi, dan pelestarian habitat alami menjadi kunci dari usaha menjaga keberlanjutan planet ini. Langkah-langkah konkret perlu diambil. Pengembangan teknologi ramah lingkungan, promosi gaya hidup berkelanjutan, kebijakan internasional yang mendukung pengurangan emisi, serta investasi dalam energi terbarukan adalah beberapa solusi yang perlu diterapkan.
Globalisasi lingkungan tidak dapat dihindari, namun dampak positif dan
dampak negatifnya dapat dikelola secara bijaksana. Kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan harus menjadi fokus bersama. Perlindungan lingkungan harus menjadi agenda global yang tidak terpisahkan dari proses globalisasi. Melalui upaya bersama dalam pengembangan kebijakan dan tindakan yang mendukung keberlanjutan lingkungan, kita dapat menjaga bumi sebagai tempat tinggal yang aman dan berkelanjutan bagi semua makhluk hidup atau mati yang menghuni planet Bumi ini.