Anda di halaman 1dari 12

soetji candle

PROPOSAL BISNIS

LILIN AROMATERAPI

SUCI INSANI
C1B022005

UNIVERSTAS JAMBI
1

BAB. 1 LATAR BELAKANG

Sumber daya alam Indonesia yang melimpah,di daerah Desa Olak Besar
kecamatan Batin XXIV, Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi terutama dalam
hal produksi serai. Indonesia merupakan negara penghasil lilin terbesar di dunia
dengan produksi sekitar 17.000 ton per tahunnya. Lilin diproduksi dari berbagai
sumber seperti lebah, tumbuhan, dan hewan. Namun, di Indonesia, sebagian
besar produksi lilin masih berasal dari lebah dan belum dimanfaatkan secara
optimal.

Di sisi lain, industri kreatif menjadi salah satu sektor yang terus berkembang di
Indonesia. Salah satu bisnis yang menjanjikan adalah bisnis scanted candle atau
lilin aroma terapi. Produk ini memiliki permintaan yang tinggi dari masyarakat
yang peduli dengan kesehatan dan kebersihan lingkungan. Oleh karena itu,
kami ingin memanfaatkan sumber daya alam yang melimpah di Indonesia dan
mengembangkan bisnis scanted candle atau lilin aroma terapi.

Dalam pengembangan bisnis ini, kami berfokus pada produksi lilin dari sumber
daya alam yang melimpah dan tidak dimanfaatkan dengan baik. Dengan
demikian, kami berharap dapat memberikan nilai tambah pada sumber daya
alam tersebut dan membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal.
Selain itu, kami juga berupaya untuk menciptakan produk lilin aroma terapi
yang berkualitas dan berdaya saing tinggi di pasar global.

Oleh karena itu, kami mengajukan proposal bisnis untuk mengikuti perlombaan
Program Mahasiswa Kewirausahaan dengan topik bisnis industri kreatif scanted
candle atau lilin aroma terapi. Dengan adanya dana sebesar 10 juta, kami akan
mengembangkan bisnis kami dengan memanfaatkan sumber daya alam yang
melimpah dan menghasilkan produk berkualitas tinggi yang dapat bersaing di
pasar global.

BAB. 2 GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

ini didasarkan pada kekayaan alam Indonesia yang melimpah, khususnya


dalam hal sumber daya lilin alami yang berasal dari lebah dan tumbuhan.
Meskipun sumber daya ini sangat berlimpah di Indonesia, penggunaannya
belum dimanfaatkan dengan baik dan masih terbatas. Oleh karena itu, rencana
usaha Scanted Candle akan fokus pada produksi dan penjualan lilin aroma
terapi yang terbuat dari bahan-bahan alami.
2

Tujuan dari rencana usaha ini adalah untuk memanfaatkan sumber daya lilin
alami yang berlimpah di Indonesia, dan menjadikannya sebagai produk bernilai
tambah dengan nilai estetika dan manfaat bagi masyarakat. Produk Scanted
Candle ini terdiri dari lilin aroma terapi yang dikemas dalam berbagai macam
wadah dan aroma yang berbeda, sehingga dapat memenuhi kebutuhan dan
preferensi pasar yang beragam.

Untuk mengembangkan rencana usaha ini, langkah awal adalah melakukan


penelitian pasar dan identifikasi sumber daya bahan baku yang berkualitas
tinggi. Selanjutnya, dilakukan pemilihan dan pengembangan desain kemasan
yang menarik dan estetis. Selain itu, dilakukan pengujian aroma dan
pengembangan formula lilin yang baik dan aman bagi pengguna.

Dalam pengembangan bisnis ini, akan digunakan teknologi dan peralatan


modern untuk memperoleh kualitas produksi yang baik dan efisien. Selain itu,
akan dilakukan promosi melalui media online dan offline untuk memasarkan
produk dan menjangkau pasar yang lebih luas.

Dalam pengembangan bisnis Scanted Candle, diperlukan dana sebesar 10 juta


rupiah yang akan digunakan untuk pengadaan bahan baku, peralatan produksi,
pengembangan desain kemasan, dan promosi produk. Dengan pengembangan
produk Scanted Candle ini, kami berharap dapat memberikan alternatif pilihan
produk lilin aroma terapi yang aman, alami, dan berkualitas tinggi bagi
masyarakat dan meningkatkan nilai tambah pada sumber daya lilin alami di
Indonesia.
3

1. Desain Produk

1.1 Logo dan Stiker Kemasan

1.2 Gambaran Produk

1.3 Bahan dan Alat yang dibutuhkan dalam Pembuatan Produk


Bahan :
 Lilin Kedelai
 Essential oil beraroma sereh atau penangkal serangga lainnya
seperti peppermint, jeruk dan grapefruit.
Keunggulan Lilin Kedelai yang merupakan wax alami yakni jauh
lebih sedikit mengeluarkan jelaga dan zat kimia berbahaya
dibandingkan dengan yang terbuat dari paraffin wax sehingga lebih
aman digunakan, selain itu juga lilin kedelai memiliki ketahanan
50% lebih lama dibanding bahan paraffin wax.

Alat :
 Kaleng logam atau stoples kaca
4

 Sumbu lilin
 Tusuk sate bamboo
 Panci kecil untuk melelehkan lilin
 Panci lebih besar dari panci sebelumnya

Cara Pembuatan :
 Tempelkan sumbu lilin ke tengah setiap kaleng.
 Tuangkan lilin ke dalam panci penuang lilin atau kaleng
kosong.
 Kamu juga membutuhkan serpihan lilin dua kali lebih
banyak daripada volume kaleng atau toples lilin.
 Misalnya ukuran kaleng atau toples empat ons, kamu
membutuhkan delapan ons.

 Lalu ambil panci yang lebih besar yang sudah diisi air, lalu
rebus.
 Panaskan air dan jangan sampai mendidih, tunggu sampai
lilin mulai meleleh.
 Gunakan tusuk sate bambu untuk mencampur serpih untuk
mempercepat pencairan.
 Setelah lilin meleleh, biarkan dingin selama beberapa menit.
 Kemudian, tambahkan sekitar 3-4 tetes minyak sereh ke lilin
dan aduk.

 Tuang lilin ke dalam kaleng meninggalkan sedikit celah.


 Biarkan lilin menjadi dingin dan mengeras.
 Setelah lilin benar-benar mengeras, potong sumbu hingga
menyisakan sedikit.
 Nyalakan lilin dan sekarang kamu sudah bisa menakuti
serangga!(*)

1.4 Packaging
 Kemasan lilin aromaterapi
Pada kemasan lilin aromaterapi menggunakan karton duplek
dengan 2 sudut sisi yang terbuka sebagian, sehingga
konsumen secara tidak langsung dapat mencium aromanya
tanpa harus membukanya terlebih dahulu. Secara psikologis
pun, aroma yang tercium terlebih dahulu dapat menarik
konsumen untuk datang. Aroma mampu merangsang dan
menstimulus otak lebih cepat daripada mata.
Berikut merupakan perincian ukuran yang digunakan :
5

Ukuran : 8cm x 8cm x 3.5cm


Material : Karton dupleks
Finishing : Label stiker candle

 Paperbag
Paperbag menggunakan material kertas Samson dengan 2
ukuran yang berbeda. Ukuran dibuat berbeda karena secara
fungsional dan estetika, paperbag yang terlalu besar dengan
hanya sejenis item di dalamnya dalam nominal 1-2 akan
terasa tidak nyaman untuk dibawa atau dijinjing. Sehingga
dibuat 2 ukuran yang berbeda dengan perincian sebagai
berikut :
Ukuran - besar : 20cm x 8cm x 6cm
- kecil : 9cm x 8cm x 6cm
Material : Kertas Samson

Finishing : Stiker candle


2. Digital Marketing
Menggunakan Instagram bisnis untuk
tempat jual beli produk
6

3. Studi Kelayakan Bisnis


 Aspek Pemasaran
1. Diferensiasi
Dalam menjalankan suatu usaha, pemilik harus melakukan
diferensiasi produk yang dijualnya. Hal ini perlu dilakukan,
agar produk yang dijual memiliki keunggulan dan kejelasan
dalam perbedaan antara produk yang satu dengan produk
lainnya. Selain itu, diferensiasi ini juga dapat memberikan
ide kepada pemilik dalam merancang strategi pemasarannya.
Produk yang susdah terdiferensiasi dapat lebih mudah untuk
dipasarkan sesuai dengan segmen pasar usaha tersebut. Yang
menjadi keunggulan dan pembeda bagi Soetji adalah, varian
aroma yang berbeda dan bahan baku alami.
2. Positioning
Definisi positioning menurut Kotler dan Armstrong
(2018:213), adalah penempatan merek produk ke dalam
pikiran konsumen. Positioning perlu dilakukan sebagai salah
satu strategi pemasaran dalam suatu usaha. Selain menjadi
pembeda antara produk dengan produk pesaing, positioning
juga dapat menjadi stimulus bagi konsumen untuk dapat
membeli produk. Soetji melakukan positioning dengan
memperkenalkan usaha sebagai merek pertama yang
menjual produk lilin dengan aroma unggulannya dahulu
sehingga mempunyai daya tarik tersendiri bagi konsumen
dari segi aromanya.
3. Penetapan Harga
Penentuan harga merupakan salah satu penentu keberhasilan
suatu perusahaan dalam menentukan seberapa besar
keuntungan yang akan diperolah perusahaan tersebut dari
penjualan produknya. Menurut Kotler dan Armstrong
(2014:312), “Price is the amount of
money charged for a product or service”. Yang memiliki arti
harga adalah sejumlah yang datang dikenakan untuk suatu
produk dan jasa.
Harga memegang peranan yang penting untuk suatu produk.
Jika harga yang ditetapkan untuk suatu produk dianggap
mahal atau tidak sebanding dengan manfaat yang didapatkan
7

oleh konsumen. Soetji dalam menetapkan harganya,


berdasarkan atas biaya yang
dikeluarkan untuk produknya. Untuk satu produk lilin
aromaterapi yang berukuran gelas 300ml dikenakan biaya
sebesar Rp. 85.000,- dan harga tersebut sudah termasuk
dengan memilih varian aroma yang diinginkan.
4. Saluran Distribusi
Menurut Kotler dan Armstrong (2016:377), saluran
distribusi adalah sekumpulan organisasi yang saling
bergantung yang terlibat dalam proses yang membuat produk
atau jasa siap digunakan atau dikonsumsi oleh konsumen
atau pengguna bisnis. Distribusi
memegang peranan penting dalam menjamin ketersediaan
kebutuhan suatu proyek, tanpa adanya saluran distribusi
produsen akan kesulitan untuk memasarkan produknya dan
konsumen akan kesulitan dalam mendapatkan, menggunakan
dan menikmati produk atau
jasa mereka. Ada beberapa tipe tingkatan saluran distribusi
yaitu:
a. Direct marketing channel
Tipe distribusi dalam bentuk ini adalah antara produsen dan
konsumen akhir tidak terdapat pedagang perantara,
penyaluran langsung dilakukan oleh pelaku usaha kepada
konsumen. Contohnya dengan penjualan dari pintu ke pintu,
arisan, pesanan surat, pemasaran melalui telepon, penjualan
lewat televise, penjualan lewat internet, dan
toko milik produsen.
b. Indirect marketing channel
Tipe distribusi ini adalah penjualan melalui satu atau lebih
perantara penjualan seperti pengecer. Pada pasar konsumsi
perantaranya merupaka pedagang berskala besar 9 atau
grosir, sedangkan pada pasar industry merupakan penyalur
tunggal dan penyalur
distribusi.Menurut teori di atas maka dapat dibilang bahwa
Soetji menggunakan direct marketing channel karena
menjual produknya kepada konsumen melalui perantara.
Kemudian produk yang diambil juga disalurkan langsung
kepada konsumen tanpa perantara.
8

BAB 3. METODE PELAKSANAAN

Metode pelaksanaan untuk mengembangkan bisnis Scanted Candle yang


berfokus pada produksi dan penjualan lilin aroma terapi terbuat dari bahan-
bahan alami, antara lain sebagai berikut:

 Penelitian pasar: Melakukan survei pasar untuk mengidentifikasi target


pasar, preferensi konsumen, dan kebutuhan pasar terkait produk lilin
aroma terapi.
 Identifikasi sumber daya bahan baku: Melakukan riset untuk mencari
sumber daya bahan baku lilin yang berkualitas tinggi dan memenuhi
standar kualitas yang dibutuhkan.
 Pemilihan desain kemasan: Mengembangkan desain kemasan yang
menarik dan estetis sesuai dengan konsep produk Scanted Candle.
 Pengujian aroma dan formula lilin: Melakukan uji aroma dan formula
lilin untuk memastikan kualitas produk yang dihasilkan dan
keamanannya bagi pengguna.
 Pengadaan peralatan produksi: Menggunakan peralatan modern untuk
memproduksi lilin aroma terapi dengan kualitas yang baik dan efisien.
 Promosi produk: Melakukan promosi melalui media online dan offline
untuk memasarkan produk dan menjangkau pasar yang lebih luas.
 Manajemen produksi dan persediaan: Membuat sistem manajemen
produksi dan persediaan yang efektif untuk mengontrol kualitas produk
dan stok bahan baku yang digunakan.
 Pemantauan dan evaluasi: Melakukan pemantauan dan evaluasi secara
berkala terhadap kinerja bisnis dan perbaikan yang perlu dilakukan
dalam pengembangan produk dan pemasaran.
Dalam mengembangkan bisnis Scanted Candle, diperlukan kerja sama yang
baik antara tim produksi, marketing, dan manajemen untuk mencapai tujuan
bisnis yang diinginkan. Hal ini akan memastikan bahwa produk yang dihasilkan
berkualitas tinggi dan sesuai dengan preferensi pasar serta mampu bersaing di
pasar yang semakin ketat.

BAB. 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN


9

Berikut adalah rincian biaya yang dibutuhkan untuk menjalankan bisnis scented
candle:

Bahan Baku
Lilin Kedelai Rp 1.500.000
Essential oil Rp 1.000.000
Pewarna Rp 500.000
Pavio (sumbu lilin) Rp 1.000.000
Wadah lilin Rp 2.000.000
Total biaya bahan baku Rp 6.000.000
Peralatan
Panci tahan panas Rp 500.000
Timbangan Rp 500.000
Termometer Rp 300.000
Alat pemotong pavio Rp 200.000
Meja kerja Rp 1.000.000
Total biaya peralatan Rp 2.500.000
Pengeluaran Operasional
Biaya listrik, air, dan gas Rp 500.000
Biaya transportasi Rp 500.000
Biaya iklan dan promosi Rp 1.000.000
Total biaya pengeluaran operasional Rp 2.000.000

Jadi, total biaya yang dibutuhkan untuk memulai bisnis scented candle adalah
Rp 21.000.000. Namun, untuk mengikuti program Mahasiswa Kewirausahaan
dengan anggaran maksimal Rp 10.000.000, beberapa penghematan dapat
dilakukan pada biaya peralatan dan pengeluaran operasional. Sebagai contoh,
bisa membeli peralatan bekas atau melakukan promosi secara online yang lebih
hemat biaya.

Berikut adalah Business Model Canvas (BMC) dari bisnis lilin aromaterapi:
1. Segmentasi Pasar
 Konsumen individu yang tertarik dengan produk alami dan organik
 Pecinta lilin dan penggemar aromaterapi
 Pasar hadiah dan souvenir
 Pasar hotel dan spa
2. Proposisi Nilai
10

 Lilin aromaterapi terbuat dari bahan-bahan alami dan organik


berkualitas tinggi
 Lilin aromaterapi menghasilkan aroma yang menyegarkan dan
membantu relaksasi
 Desain unik dan menarik
 Lilin aromaterapi dapat digunakan sebagai dekorasi dan aksesori rumah
3. Saluran Distribusi
 Toko online melalui situs web resmi
 Pasar daring (marketplace)
 Retail lokal yang ramah lingkungan, restoran, dan toko-toko organik
 Kemitraan dengan hotel dan spa
4. Hubungan Pelanggan
 Membangun hubungan dengan pelanggan melalui media sosial
 Menyediakan layanan pelanggan yang responsif dan efektif
 Menawarkan diskon dan penawaran khusus untuk pelanggan setia
5. Sumber Pendapatan
 Penjualan produk lilin aromaterapi
 Layanan konsultasi aroma dan penggunaan lilin aromaterapi
 Penjualan aksesoris lilin seperti piringan lilin dan tempat lilin
6. Sumber Daya Utama
 Bahan baku untuk membuat lilin aromaterapi
 Tenaga kerja untuk membuat produk dan mengelola operasi bisnis
 Situs web dan platform media sosial untuk pemasaran dan penjualan
7. Kegiatan Utama
 Membuat produk lilin aromaterapi
 Mempromosikan dan memasarkan produk melalui media sosial dan
situs web
 Menjalin kemitraan dengan hotel, spa, dan toko-toko organik
 Melayani pelanggan melalui konsultasi aroma dan penggunaan lilin
aromaterapi
8. Kemitraan Kunci
 Pemasok bahan baku berkualitas tinggi
 Kemitraan dengan toko-toko organik dan restoran
 Kemitraan dengan hotel dan spa
9. Struktur Biaya
 Biaya bahan baku untuk membuat lilin aromaterapi
 Biaya tenaga kerja
 Biaya pemasaran dan promosi melalui media sosial dan situs web
 Biaya sewa untuk tempat produksi dan penyimpanan
11

Anda mungkin juga menyukai