01 Latar Belakang
Penyusunan Ketentuan
02 Pokok-Pokok Pengaturan
Pembentukan ketentuan penerapan Stratergi Anti Fraud bagi Lembaga Jasa Keuangan diharapkan dapat
memperkuat integritas IJK
Pemenuhan Destination Statement OJK 2022- 2027 terkait efektivitas penerapan strategi penguatan integritas IJK
POJK No.39/POJK.03/2019 POJK No.35/POJK.05/2018 tentang POJK No.69/POJK.05/2016 tentang Penyelenggaraan Usaha
tentang Penerapan Strategi Penyelenggaraan Usaha Perusahaan Perusahaan Asuransi, Perusahaan Asuransi Syariah, Perusahaan
Anti Fraud Bagi Bank Umum Pembiayaan Reasuransi, dan Perusahaan Reasuransi Syariah
(BAB XII) (Pasal 72)
Mengingat Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) merupakan bagian dari Strategi Anti Fraud, maka dibutuhkan ketentuan
Strategi Anti Fraud yang diberlakukan di seluruh SJK (terintegrasi) dengan mengadopsi standar global melalui penyesuaian POJK
Strategi Anti Fraud yang telah diterapkan pada Bank Umum.
02. Pokok-Pokok Pengaturan 4
Pembentukan ketentuan penerapan Strategi Anti Fraud bagi Lembaga Jasa Keuangan disusun secara principle
based dan telah memperhatikan ukuran, kompleksitas LJK sehingga dapat diberlakukan bagi seluruh LJK
V. Ketentuan Lain-Lain
2. Jenis-jenis Fraud a. Memasukkan jenis fraud yaitu “Korupsi” untuk
a. korupsi meliputi benturan kepentingan, penyuapan, mengakomodir masukan KPK bahwa OJK
VI. Ketentuan Peralihan penerimaan tidak sah, pemerasan; diharapkan menjadi pemrakarsa antikorupsi di
b. penyalahgunaan aset meliputi uang tunai, persediaan dan SJK dan sektor swasta.
aset lainnya; b. Jenis Fraud telah memperhatikan hasil kajian
VII. Ketentuan Penutup c. kecurangan laporan keuangan meliputi melebihkan atau terkait kebijakan manajemen anti penyuapan
mengurangi kekayaan dan/atau pendapatan bersih; di SJK sesuai standar global
Penjelasan Umum dan d. penipuan; c. Jenis fraud huruf a, b dan c berdasarkan layar
Penjelasan Pasal per Pasal e. pembocoran informasi rahasia; kedua Fraud Tree.
f. tindakan lain yang dapat dipersamakan dengan Fraud
Lampiran sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
02. Pokok-Pokok Pengaturan 5
V. Ketentuan Lain-Lain 2. Ruang Lingkup Pengaturan Ruang lingkup pengaturan POJK ini meliputi seluruh LJK
a. bank umum dan bank perekonomian rakyat, baik yang yang diawasi OJK
melakukan kegiatan secara konvensional maupun
VI. Ketentuan Peralihan syariah
b. perusahaan efek yaitu penjamin emisi efek dan/atau
perantara pedagang efek atau manajer investasi
VII. Ketentuan Penutup
c. perusahaan perasuransian, dana pensiun, perusahaan
pembiayaan, perusahaan modal ventura, lembaga
Penjelasan Umum dan keuangan mikro, perusahaan pergadaian, perusahaan
Penjelasan Pasal per Pasal penjaminan dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya
d. lembaga jasa keuangan lainnya yang ditetapkan oleh
Lampiran OJK
02. Pokok-Pokok Pengaturan 6
(2) Unit kerja atau fungsi yang bertugas menangani Bagian penjelasan RPOJK:
II. Penerapan SAF penerapan SAF: Anggota Direksi yang membawahi unit kerja atau fungsi yang
a. bertanggung jawab kepada anggota Direksi; menangani penerapan SAF dijabat oleh anggota Direksi yang
dan tidak membawahi unti kerja atau fungsi yang menangani
III. Pelaporan operasional, keuangan, dan akuntansi.
b. memiliki hubungan komunikasi dan
pelaporan secara langsung kepada Dewan
IV. Sanksi Komisaris.
V. Ketentuan Lain-Lain
9. Kompetensi Bagian Penjelasan RPOJK
Pimpinan unit kerja atau pejabat yang membawahi Pengalaman yang memadai di bidang LJK terkait antara lain
VI. Ketentuan Peralihan fungsi yang bertugas menangani penerapan SAF terkait dengan operasional, manajemen risiko, kepatuhan,
harus memiliki: dan/atau audit LJK dimaksud.
a. sertifikat keahlian di bidang anti Fraud;
VII. Ketentuan Penutup b. pengalaman di bidang anti Fraud; dan/atau
c. pengalaman yang memadai di bidang LJK
terkait.
Penjelasan Umum dan
Penjelasan Pasal per Pasal
Lampiran
02. Pokok-Pokok Pengaturan 10
IV. Sanksi
b. laporan penerapan SAF 1. Bank Umum dan BPR sebanyak 2 kali, setiap semester paling lambat
31 Juli dan 31 Januari
V. Ketentuan Lain-Lain 2. SJK selain angka 1, sebanyak 1 kali, setiap tahun posisi akhir Desember,
paling lambat 31 Januari tahun berikutnya
VI. Ketentuan Peralihan
c. laporan kejadian Fraud berdampak 1. Bank Umum, BPR, perusahaan efek, perusahan perasuransian
signifikan kepada OJK perusahaan pembiayaan (konvensional maupun syariah) paling lama 3
VII. Ketentuan Penutup HK setelah diketahui terjadinya Fraud yang berdampak signifikan
2. SJK selain angka 1, paling lama 6 HK setelah diketahui terjadinya Fraud
Penjelasan Umum dan yang berdampak signifikan
Penjelasan Pasal per Pasal Penyampaian laporan pada angka 1b dan
1c wajib dilakukan secara lengkap, akurat,
Lampiran kini dan utuh.
02. Pokok-Pokok Pengaturan 11
VI. Ketentuan Peralihan ➢ Dalam hal LJK mengalami keadaan kahar sehingga tidak dapat
menyampaikan SAF, laporan atau koreksi laporan penerapan SAF sampai
dengan batas waktu, LJK wajib segera memberitahukan secara tertulis
VII. Ketentuan Penutup kepada OJK untuk memperoleh penundaan batas waktu penyampaian
Apabila batas weaktu penyampaian jatuh
Penjelasan Umum dan pada hari Sabtu, hari Minggu, dan/atau
Penjelasan Pasal per Pasal hari libur lain, disampaikan pada hari kerja
berikutnya.
Lampiran
02. Pokok-Pokok Pengaturan 12
Lampiran
02. Pokok-Pokok Pengaturan 13
Lampiran
02. Pokok-Pokok Pengaturan 14
Lampiran
02. Pokok-Pokok Pengaturan 15
IV. Sanksi
V. Ketentuan Lain-Lain
Lampiran
02. Pokok-Pokok Pengaturan 16
IV. Sanksi
2. a. BPR dengan modal inti di bawah Rp50 miliar Terkait kewajiban penyampaian laporan penerapan SAF LJK
V. Ketentuan Lain-Lain b. LJK selain BPR dengan modal disetor s.d. Rp50 pertama kali kepada OJK.
miliar,
menyampaikan laporan penerapan SAF pertama kali
VI. Ketentuan Peralihan paling lambat 1 tahun sejak berlakunya POJK ini.
III. Pelaporan 3. Pasal 4 ayat (3) Huruf e dan Pasal 4 Huruf f POJK 55/2017 tentang
Laporan Berkala Perusahaan Perasuransian;
4. Pasal 72 POJK 69/2016 tentang Penyelenggaraan Usaha Perusahaan
IV. Sanksi Asuransi, Perusahaan Asuransi Syariah, Perusahaan Reasuransi, dan
Perusahaan Reasuransi Syariah; dan
5. SE OJK 46/2017 tentang Pengendalian Fraud, Penerapan Strategi Anti
V. Ketentuan Lain-Lain Fraud, Dan Laporan Strategi Anti Fraud Bagi Perusahaan Asuransi,
Perusahaan Asuransi Syariah, Perusahaan Reasuransi, Perusahaan
Reasuransi Syariah, atau Unit Syariah,
VI. Ketentuan Peralihan 2 POJK ini mulai berlaku 3 bulan sejak tanggal diundangkan. Pertimbangan pemberlakuan 3 bulan sejak POJK
diundangkan
1. Memberikan waktu bagi LJK untuk
VII. Ketentuan Penutup mlakukan persiapan
2. Sosialisasi dan pendampingan oleh OJK
Penjelasan Umum dan
Penjelasan Pasal per Pasal Bagi LJK yang sudah memiliki ketentuan SAF,
peraturan tsb masih berlaku dan baru dicabut
Lampiran setelah POJK ini dinyatakan berlaku
18
Penyampaian Tanggapan
Narahubung
Batas Waktu Penyampaian
Departemen Pengaturan dan • Riki Ferdian (riki_f@ojk.go.id)
Pengembangan Perbankan • Andina (andina.andina@ojk.go.id)
24 November 2023
Departemen Pengaturan dan • Ori Mediarto (ori.mediarto@ojk.go.id)
Media Penyampaian Pengembangan Pasar Modal • Andhika Satriadi (andhika.satriadi@ojk.go.id)
19
PEMBERLAKUAN POJK SAF LJK DAN 20
PELAPORAN TERKAIT KEBIJAKAN SAF, PENERAPAN SAF, DAN FRAUD BERDAMPAK
SIGNIFIKAN KEPADA OJK
Asumsi
POJK diundangkan Penyampaian Laporan Penyampaian Laporan SAF
3 bulan Penyampaian Kebijakan SAF
(31 Desember 2023) POJK berlaku Penerapan SAF
(Maret 2024) berdampak signifikan
6 bulan/semesteran
3 bulan bagi BUK/S, paling lama tanggal 31
Asuransi dan Juli dan 31 Januari bagi 3 HK sejak diketahui
Perusahaan BUK/S dan BPR/S bagi BUK/S, Asuransi
Pembiayaan Untuk BPR dengan dan Perusahaan
(Juni 2024) modal inti <50M Pembiayaan
pelaporan pertama 1th
sejak POJK berlaku
6 bulan bagi industri
selain BUK/S, Asuransi 6 HK sejak diketahui
dan Perusahaan bagi industri selain
Pembiayaan 1 tahunan bagi
BUK/S, Asuransi dan
(September 2024) industri selain
Perusahaan
BUK/S dan BPR
Pembiayaan
paling lama 31
Januari
Financial
Corruption Asset Misappropriation
Statement Fraud
Berdasarkan ACFE, Fraud diklasifikasikan menjadi 3 jenis utama yaitu corruption, asset misappropriation, dan financial statement fraud.
22
FRAUD FRAUD TREE - CORRUPTION
Corruption
Conflict of Economic
Bribery Illegal Gratuity
Interest Extortion
Purchases Invoice
Schemes Kickback
Sales
Bid Rigging
Schemes
Others Others
Benturan Kepentingan
1 Kepentingan pribadi/ kelompok untuk mempengaruhi proses pengambilan keputusan
Suap/ Sogokan
2 Bersifat off book, adanya kesepakatan (non-formal), cara tidak prosedural, melawan hukum dan melanggar norma kepatutan
Hadiah/ Gratifikasi
3 Pemberian yang didasari motif tertentu, merupakan bentuk terselubung dari penyuapan. Tidak secara langsung mempengaruhi keputusan bisnis
yang akan dilakukan
Pemerasan
4 22
Pemaksaan memberikan sejumlah uang atau barang atau bentuk lain, yang diikuti dengan ancaman fisik atau kekerasan.
23
FRAUD FRAUD TREE - MISAPPOPRIATION
Asset Misappropriation
Inventory and
CASH
All Other Assets
Misuse Larceny
Larceny Skimming
Asset. Req
& Transfers
Of Cash
Refunds
On Hand
Sales Receivables
& Other
False Sales
From & Shipping
Deposit Un Write off
Recorded Schemes
Lapping Purchasing
Other Under
Stated Schemes & Receiving
Un
Concealed
Unconcealed
Fraudulent Larceny
Disbursement
Billing
Schemes Payroll Exp. Check Register
Schemes Reimbursement Tempering Disbursement
Shell Company Forged Maker
Ghost Emp. Mischaracterized
False Void
Falsified Multiple
Wages Reimburse Authorized Maker
Source :
Association Certified Fraud Examiners (ACFE), 2018
24
FRAUD FRAUD TREE – FRAUDULENT STATEMENT
2
Fictitious Revenue/ Pendapatan Fiktif
Dilakukan dengan mencatat pendapatan yang berasal dari penjualan barang dan/atau jasa yang tidak pernah terjadi (fiktif). Fraud ini dilakukan dengan tujuan
meningkatkan jumlah pendapatan/laba dibandingkan dengan kondisi aktual.
1. Pencegahan
Kesadaran anti fraud Identifikasi Kebijakan terkait
(fraud awareness) kerawanan pegawai (KYE)
2. Deteksi
4 PILAR ▪ Mekanisme penanganan pengaduan
▪ Indikator (red flag) tindakan fraud,
STRATEGI (whistleblowing),
▪ Deteksi pemicu fraud pada aktivitas Bank,
ANTI FRAUD ▪ Surprise audit,
▪ Melaksanakan audit internal dan eksternal.
BAGI LJK ▪ Sistem pengawasan,
Sumber : POJK 39/POJK.03/2019 tentang Penerapan Strategi Anti Fraud bagi Bank Umum. OJK
26
FRAMEWORK STRATEGI ANTI FRAUD
Waktu (IX)
Kejadian Jenis Fraud (III) Lokasi Fraud (VI)
Aktivitas Deskripsi Fraud Divisi/Unit Kerja
Fraud ID Kejadian Pihak Yang Waktu Terjadi
Terkait /Modus Terjadinya Fraud
Menurut Fraud (II) Dirugikan (VIII)
Fraud (IV) Operandi (V) (VII) Fraud Diketahui
Pelaku (I) Keterangan Keterangan
Jenis Fraud Lokasi Fraud Awal Akhir
Jenis Fraud Lokasi Fraud
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Tindakan
Tindakan
Setelah Setelah Setelah Kelemahan Perbaikan Target
Riil Potensial Riil Potensial Riil Potensial Untuk Realisasi
Pengembalian Pengembalian Pengembalian Penyebab Keterangan Keterangan Untuk Keterangan Waktu
(Incurred) (Potential) (Incurred) (Potential) (Incurred) (Potential) Penanganan Pelaksanaan
(Recovery) (Recovery) (Recovery) Fraud Pencegahan Pelaksanaan
Fraud
Fraud
14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Pelaku Fraud
31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46
28
LAPORAN FRAUD BERDAMPAK SIGNIFIKAN
Waktu (VIII)
Kejadian Jenis Fraud (III) Lokasi Fraud (VI)
ID Aktivitas Deskripsi Fraud Divisi/Unit Kerja Tindak
Fraud Waktu Terjadi Jumlah Kerugian
Kejadian Terkait /Modus Terjadinya Fraud Lanjut Bank
Menurut Fraud Potensial (IX)
Fraud (II) Fraud (IV) Operandi (V) (VII) (X)
Pelaku (I) Keterangan Keterangan Diketahui
Jenis Fraud Lokasi Fraud Awal Akhir
Jenis Fraud Lokasi Fraud
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Pelaku Fraud
15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
29
JENIS FRAUD
Jenis fraud sebagaimana Pasal 2 RPOJK SAF bagi SJK