1
Urgensi Reformasi
Sektor Keuangan
Indonesia
2
KINERJA PASAR SAHAM TERCATAT POSITIF DITOPANG OLEH PEMULIHAN EKONOMI
Sektor transportasi menjadi sektor dengan kinerja terbaik, sementara sektor energi masih melemah
PERGERAKAN IHSG
▪ IHSG secara bulanan menguat sebesar 2,1% pada bulan Juli 2023.
7500
▪ Sektor Transportasi dan Logistik menjadi sektor dengan kinerja 7000
terbaik pada tahun 2023. Sementara itu, Sektor Energi menjadi 6500
sektor dengan kinerja terburuk, dipengaruhi oleh moderasi harga 6000
komoditas energi. 5500
▪ Secara ytd, IHSG melemah 0,69%. Di kawasan ASEAN, kinerja IHSG 5000
25/04/2022
25/01/2021
25/02/2021
25/03/2021
25/04/2021
25/05/2021
25/06/2021
25/07/2021
25/08/2021
25/09/2021
25/10/2021
25/11/2021
25/12/2021
25/01/2022
25/02/2022
25/03/2022
25/05/2022
25/06/2022
25/07/2022
25/08/2022
25/09/2022
25/10/2022
25/11/2022
25/12/2022
25/01/2023
25/02/2023
25/03/2023
25/04/2023
25/05/2023
25/06/2023
masih relatif baik dibandingkan sejumlah negara lainnya.
5 PHILIPPINES 0
SINGAPORE 10.3
SOUTH AFRICA 128.5
pertumbuhan ekonomi
Rasio Tabungan (Gross Saving) Terhadap PDB (%)
• Kemampuan adaptasi teknologi yang baik Sumber: BPS, World Bank, Diolah
Saving PDB Saving Ratio
1. Perekonomian bertransisi dengan cepat ke arah digital ekonomi dan semakin terintegrasi, tidak terkecuali di sektor
keuangan. Diindikasikan dengan pertumbuhan pesat fintech dan mulai munculnya konglomerasi grup Big-Tech.
2. Transisi perekonomian ke arah sustainable yang perlu didukung oleh sektor keuangan.
7
URGENSI REFORMASI SEKTOR KEUANGAN
PERMASALAHAN SAAT INI: ...sektor keuangan Indonesia yang masih dangkal dan belum seimbang
1 2 3 4 5
TANTANGAN KEDEPAN: …disrupsi teknologi yang semakin masif dan dampak perubahan iklim ke sektor keuangan
Penguatan Koordinasi dan Kerangka Penanganan Permasalahan Perbankan dan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia
TUJUAN:
SEKTOR KEUANGAN yang DALAM, INOVATIF, EFISIEN, INKLUSIF dan DAPAT DIPERCAYA serta KUAT dan STABIL 8
8
MOMENTUM PERLUNYA REFORMASI SEKTOR
KEUANGAN
Konsep Omnibus Law telah diakomodir dalam UU No.12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan
sebagaimana telah beberapa kalo di ubah terakhir dengan UU No.13 Tahun 2022. Omnibus Law dipertimbangkan sebagai
solusi dan terobosan untuk menyelesaikan hambatan regulasi di Indonesia.
9
PERMASALAHAN • Pengembangan Instrumen yang masih terbatas
STRATEGIS PASAR • Pengembangan SDM yang perlu diperkuat
KEUANGAN • Penyelenggaraan pasar yang masih belum efisien
• Governance dan Mitigasi risiko yang perlu diperkuat
• Literasi dan Perlindungan investor dan konsumen
yang masih kurang memadai
1.82 5 4,4%
20
1.67 1.73 1.72 1.78
1.60
Jumlah Tenaga Kerja Pertumbuhan (yoy)
1.50 1.51 1.56
1.40 4
1,6 Juta 2,56%
10
Millions
2,4%
3
%
Pendapatan rata- 2
1,1% 1,3% 1,3%
-10 Rata-rata Usia 0,8%
rata per bulan
-20 1
2012 2013v 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 34 tahun 4,1 juta
Sumber: BPS 0
GDP Sektor Keuangan per Jumlah Pekerja Sumber: BPS, Keadaan Perkerja Indonesia Agustus 2021 Sumber: CEIC, BPS, diolah
12
Terbatas
dan
Rahasia JUMLAH PROFESI SEKTOR KEUANGAN LEBIH SEDIKIT DIBANDINGKAN PEERS
Relatif Stagnan dalam Lima Tahun Terakhir KEMENTERIAN KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
266.7
Jumlah Penilai
Jumlah Akuntan
900 0
900 00 140 .0
800
797
800 00
10. 0
117.6
120 .0
700 00
700
700 0
8,000 Jumlah Penilai per
jumlah perbankan
100 .0
600 8.0
69.5
415 Perusahaan Asuransi
80. 0 500
500 0
500 00
36,178
6.0
71.2
400 400 0
400 00
60. 0
18,866 40. 0
171 164
200 00
32.8
200
143 1.8 200 0
55.8
1.9 87.1 767
100 00
20. 0
100
1.2
2.0
100 0 500
0 0.0 0
6.2 4.3
0 0.0
Sumber: Sekretariat ASEAN CPA dan AFA, data per 31 Des 2019, Domestic Listed Sumber: diolah (actuarial society of Singapore, actuarial society of Malaysia, society of Sumber: Sekretariat AVA, Global Banking and Finance
Companies Data World Bank 2019 actuary Thailand, dll)
3.9 4.0
2.5
1.6 854.9
16
MATERI MUATAN DALAM UU P2SK
UU P2SK dibentuk secara omnibus yang terdiri dari 27 Bab dan 341 pasal yang memuat ketentuan
sebagai berikut:
UU P2SK dibentuk secara omnibus yang terdiri dari 27 Bab dan 341 pasal yang memuat ketentuan
sebagai berikut:
BAB XXV
BAB XIX BAB XXII
Ketentuan Lain-
Akses Pembiayaan Lembaga Pembiayaan
Lain
Usaha Mikro, Kecil dan Ekspor Indonesia 1 Pasal
Menengah 2 Pasal
3 Pasal
18
Timeline Penyusunan & Pembahasan
September November Desember
20 20 20
Penyampaian usulan RUU Rapat Kerja DPR dengan Wakil Pembahasan antara Tim
21 Prioritas Komisi XI kepada 22 Pemerintah, membentuk Panja 22 Perumus dan Tim Sinkronisasi
Badan Legislatif DPR Pembahasan RUU P2SK
1 2 3 4 5 6
20
PENGATURAN DAN KOORDINASI OTORITAS DI
SEKTOR KEUANGAN
Penguatan Otoritas Jasa Keuangan
1. Penambahan tugas OJK terkait keuangan derivatif, bursa karbon, ITSK, dan Aset
Keuangan Digital termasuk aset kripto.
2. Kewenangan OJK sebagai satu-satunya pihak yang dapat mengajukan permohonan
kepailitan dan PKPU terhadap debitur yang terdaftar/berizin dan diawasi oleh
Otoritas Jasa Keuangan
3. Ketua DK OJK memiliki casting vote.
4. Penambahan ADK OJK sehingga total menjadi 11 orang, yaitu dengan memecah KE
IKNB menjadi 2 KE dan menambah 1 nomenklatur baru, yaitu ITSK dan Aset
Keuangan Digital termasuk aset kripto.
5. Salah satu syarat pencalonan ADK, yaitu bukan anggota/pengurus partai politik.
6. Pungutan OJK menjadi PNBP, mulai TA 2025.
7. Rencana anggaran OJK terlebih dahulu perlu mendapatkan persetujuan DPR.
8. Penambahan kewajiban OJK untuk menyampaikan laporan kinerja kepada
Pemerintah dan DPR secara triwulanan dan tahunan.
9. Penambahan Badan Supervisi OJK. 21
PENGATURAN DAN KOORDINASI OTORITAS DI
SEKTOR KEUANGAN
Penguatan Stabilitas Sistem Keuangan (1)
23
REFORMASI PASAR MODAL, PASAR UANG, DAN PASAR VALUTA ASING
dalam rangka mendukung penguatan industri Pasar Modal
Memperkuat jaminan
Mendukung
penyelesaian transaksi (close
implementasi
out netting) di pasar
Mengembangkan perdagangan
keuangan untuk
kapasitas bursa dan bursa karbon di
meningkatkan kepercayaan
daya saing BEI Pasar Modal
pasar.
01 04 07
Pengelola Dana
Memperkuat
Perwalian (Trustee) Instrumen SUN untuk
standarisasi pengaturan
untuk mendorong pembiayaan proyek.
dan pengawasan
pendalaman pasar
instrumen keuangan
03 06
09 24
TUJUAN PENGATURAN PASAR MODAL, UANG, DAN VALAS
25
PERAN MASING-MASING LEMBAGA SESUAI KEWENANGAN
DAN TUJUAN PEMBENTUKAN
26
Akhir Presentasi
27