Anda di halaman 1dari 27

Penguatan Industri Pasar

Modal Melalui Undang-


Undang Nomor 4 Tahun 2023
tentang Pengembangan dan
Penguatan Sektor Keuangan
(UU P2SK)
Dr. Adi Budiarso, FCPA
Kepala Pusat Kebijakan Sektor Keuangan - Badan Kebijakan Fiskal

1
Urgensi Reformasi
Sektor Keuangan
Indonesia
2
KINERJA PASAR SAHAM TERCATAT POSITIF DITOPANG OLEH PEMULIHAN EKONOMI
Sektor transportasi menjadi sektor dengan kinerja terbaik, sementara sektor energi masih melemah

PERGERAKAN IHSG
▪ IHSG secara bulanan menguat sebesar 2,1% pada bulan Juli 2023.
7500
▪ Sektor Transportasi dan Logistik menjadi sektor dengan kinerja 7000
terbaik pada tahun 2023. Sementara itu, Sektor Energi menjadi 6500
sektor dengan kinerja terburuk, dipengaruhi oleh moderasi harga 6000
komoditas energi. 5500

▪ Secara ytd, IHSG melemah 0,69%. Di kawasan ASEAN, kinerja IHSG 5000

25/04/2022
25/01/2021
25/02/2021
25/03/2021
25/04/2021
25/05/2021
25/06/2021
25/07/2021
25/08/2021
25/09/2021
25/10/2021
25/11/2021
25/12/2021
25/01/2022
25/02/2022
25/03/2022

25/05/2022
25/06/2022
25/07/2022
25/08/2022
25/09/2022
25/10/2022
25/11/2022
25/12/2022
25/01/2023
25/02/2023
25/03/2023
25/04/2023
25/05/2023
25/06/2023
masih relatif baik dibandingkan sejumlah negara lainnya.

PERKEMBANGAN SAHAM GLOBAL (% UPDATE SEKTORAL IHSG (% YTD)


PERKEMBANGAN IHSG (YTD)
YTD)
12% Transportasi dan Logistik
Nikkei Japan 24.13% 10.08%
Barang Konsumen Non Primer
Kospi Korea 17.52% 10%
Barang Konsumen Primer
S&P500 USA 17.34% 8%
Properti
DAX Germany 15.67% 6%
4.09% Perindustrian
Shanghai China 4.81%
4% Keuangan
DJIA USA 4.11% 1.70%
2% Infrastruktur
PSEi Phillipines 0.89% 0.28%
0% Kesehatan
IHSG Indonesia 0.28%
Teknologi
STI Singapore -0.08% -2%
Barang Baku
FTSE 100 UK -0.23% -4%
Energi
Hong Kong -1.86% -6% -5.09%
2019 2020 2021 2022 2023 -25 -20 -15 -10 -5 0 5 10 15 20
KLCI Malaysia -5.58%
SET Thailand -9.03% 3
KINERJA PASAR OBLIGASI JUGA TERUS MEMBAIK MELAMPAUI PASCA PANDEMI
Kepemilikan SBN didominasi oleh perbankan nasional dan Bank Indonesia.
PERGERAKAN YIELD SBN 10 TAHUN PERKEMBANGAN YIELD (% BPS)
9 BRAZIL-225.7
8.5 VIETNAM -222
8 INDONESIA -70.9
7.5 CHINA -19.6
7 MALAYSIA -13.2
6.5 MEXICO -8.1
6 THAILAND -7.3
5.5 RUSSIA 0

5 PHILIPPINES 0
SINGAPORE 10.3
SOUTH AFRICA 128.5

KEPEMILIKAN SBN : 2023 KEPEMILIKAN SBN (% YTD)


40%
Lainnya,
8.9% 35% 31.18%
30%
25%
Asuransi dan Bank, 31.4%
20% 17.29%
Dapen, 17.4% 15.38%
15%
8.95%
10% 6.58%
Perorangan, 5% 3.19%
6.6%
Asing, 15.4% Bank Sentral, 0%
17.0% Bank Central Bank Non Bank: Resident: Non Bank: Resident: Non Bank: Resident: Non Bank: Foreign
Mutual Fund Individual Others

2021 2022 2023


Reksadana,
3.2% 4
VISI INDONESIA 2045 DAN PERAN SEKTOR KEUANGAN
Sektor keuangan berperan sebagai sistem intermediasi dalam rangka mendukung KEMENTERIAN KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

pertumbuhan ekonomi
Rasio Tabungan (Gross Saving) Terhadap PDB (%)

VISI INDONESIA 2045 18,000,000 34.00%


16,000,000 33.00%
Bercita-cita menjadi negara High-Income 14,000,000
32.00%
12,000,000
10,000,000 31.00%
EKONOMI 8,000,000 29.39% 30.00%
• Terbesar ke-5 di dunia (PDB=US$9,1T) 6,000,000
29.00%
• PDB per kapita: US$23,199 4,000,000
28.00%
2,000,000
• Pengangguran <4% - 27.00%
• Struktur perekonomian yang lebih produktif 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020

• Kemampuan adaptasi teknologi yang baik Sumber: BPS, World Bank, Diolah
Saving PDB Saving Ratio

Sumber: Bappenas (2019)


▪ Pembangunan ekonomi memerlukan dukungan sektor keuangan yang
dalam. Kebutuhan investasi terus meningkat, sementara gross saving
SEKTOR KEUANGAN YANG BERDAYA
belum mampu mencukupi kebutuhan tersebut. Sejak 2011 terjadi
SAING DI REGIONAL kecenderungan rasio tabungan (gross saving) terhadap PDB yang terus
menurun.
Sektor keuangan yang dalam, inovatif, dan ▪ Diperlukan peningkatan peran intermediasi melalui pendalaman sektor
efisien; inklusif dan dapat dipercaya; kuat serta keuangan.
stabil. ▪ Sektor keuangan yang dalam akan:
✓ meningkatkan akses pembiayaan bagi sektor rumah tangga dan
korporasi;
✓ meningkatkan efisiensi yang akan menurunkan biaya intermediasi; dan
✓ meningkatkan daya tahan sektor keuangan. 5
TANTANGAN UTAMA SEKTOR KEUANGAN INDONESIA
Sektor keuangan masih dangkal dan sumber pembiayaan jangka panjang belum
optimal
Indonesia: Proporsi Aset Sektor Keuangan (%)
Kedalaman Subsektor Keuangan
Perbandingan dengan negara ASEAN-5 (%) Lain-Lain Sumber: SSKI BI, OJK, BPJS TK,
1.9% Taspen, Asabri

Aset Industri Aset Dana Dana


Aset Bank per Kapitalisasi Pasar Pensiun…
Negara PDBa Modal per PDBa
Asuransi per Pensiun per
PDB PDB
Lembaga
Perbankan
Indonesia 59,5 48,3 5,8b 6,9b Pembiayaan 2015 77.4%
5.9%
Malaysia 198,6 109,9 20,3c 59,9c Asuransi
7.4%
Filipina 99,2 93,2 8,5c 3,5c
Singapura 572,1 189,0 47,5d 32,2d
Total Aset Sektor Keuangan 2015: Rp8.053,1 T
Thailand 146,6 120,9 23,2d 6,9d
Sumber: Bank Indonesia, OJK, BPJS TK, Taspen, Asabri, CEIC, dan World Bank Global Financial Development Database (GFDD) 2020
a) CEIC per 2021; b) data SSKI Bank Indonesia, OJK, serta JHT & JP per 2020; c) data GFDD per 2016; d) data GFDD per 2017 Lain-Lain
0,7%
❑ Sektor keuangan Indonesia (aset bank, kapitalisasi pasar modal, asuransi, dana Dana
Pensiun
pensiun) relatif dangkal dibandingkan negara lain di ASEAN-5. 9,7%

❑ Sektor perbankan (sumber pendanaan jangka pendek) mendominasi. Perbankan


Lembaga
Pembiayaan pembangunan membutuhkan sumber pendanaan jangka panjang. Pembiayaan
2022 77,9%
3,4%
❑ IKNB sebagai sumber pendanaan jangka panjang memiliki porsi dan peran Asuransi
8,3%
yang masih kecil terhadap sektor keuangan maupun PDB.
❑ Kondisi ini menggambarkan bahwa kapasitas menghimpun dana oleh sektor
keuangan Indonesia relatif rendah, sementara potensi pendalaman masih besar. 6
Total Aset Sektor Keuangan 2022: Rp13.565,8 T 6
FUTURES CHALLENGE SEKTOR KEUANGAN
Sektor Keuangan menghadapi tantangan baru di masa depan

Asia TenggaraTahun 2025

USD116 miliar Digital lending


loan book
Digital payments
USD1,17 triliun USD92 miliar Digital investment
gross transaction value
asset under management

USD33 miliar Digital remittance


total flow

USD9 miliar Digital insurance


Gross written premiums

Sumber: Google, Temasek, dan Bain & Company (2021)

Sumber: Google, Temasek, dan Bain & Company (2020)

1. Perekonomian bertransisi dengan cepat ke arah digital ekonomi dan semakin terintegrasi, tidak terkecuali di sektor
keuangan. Diindikasikan dengan pertumbuhan pesat fintech dan mulai munculnya konglomerasi grup Big-Tech.
2. Transisi perekonomian ke arah sustainable yang perlu didukung oleh sektor keuangan.
7
URGENSI REFORMASI SEKTOR KEUANGAN
PERMASALAHAN SAAT INI: ...sektor keuangan Indonesia yang masih dangkal dan belum seimbang
1 2 3 4 5

RENDAHNYA KEBUTUHAN PENGUATAN


RENDAHNYA LITERASI TINGGINYA BIAYA KERANGKA KOORDINASI
KEUANGAN & KETIMPANGAN TERBATASNYA KEPERCAYAAN DAN
TRANSAKSI DI SEKTOR PERLINDUNGAN INVESTOR DAN PENANGANAN
AKSES KE JASA KEUANGAN INSTRUMEN KEUANGAN
YANG TERJANGKAU KEUANGAN DAN KONSUMEN STABILITAS SISTEM
KEUANGAN

TANTANGAN KEDEPAN: …disrupsi teknologi yang semakin masif dan dampak perubahan iklim ke sektor keuangan

DIPERLUKAN REFORMASI PENGEMBANGAN DAN PENGUATAN SEKTOR KEUANGAN DENGAN:

Memperluas Sumber Mengembangkan


Meningkatkan
Meningkatkan Akses ke Meningkatkan Daya instrumen dan
Pembiayaan Jangka Perlindungan Investor &
Jasa Keuangan Saing & Efisiensi Memperkuat Mitigasi
Panjang Konsumen
Risiko

Penguatan Koordinasi Pengembangan Sektor Keuangan Indonesia

Penguatan Koordinasi dan Kerangka Penanganan Permasalahan Perbankan dan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia

TUJUAN:

SEKTOR KEUANGAN yang DALAM, INOVATIF, EFISIEN, INKLUSIF dan DAPAT DIPERCAYA serta KUAT dan STABIL 8
8
MOMENTUM PERLUNYA REFORMASI SEKTOR
KEUANGAN

• Regulasi di sektor keuangan telah berlaku cukup


lama, bahkan semenjak tahun 1992 (sekitar 30
tahun).

• Beberapa UU di sektor keuangan tidak


mengalami perubahan sedari awal diundangkan,
contohnya adalah UU Pasar Modal.

• Terdapat sekitar 17 UU yang terdampak dari


diundangkannya UU P2SK.

• UU P2SK merupakan kelanjutan reformasi


secara menyeluruh dari regulasi yang lain
(Ciptaker, HPP, HKPD).

Konsep Omnibus Law telah diakomodir dalam UU No.12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan
sebagaimana telah beberapa kalo di ubah terakhir dengan UU No.13 Tahun 2022. Omnibus Law dipertimbangkan sebagai
solusi dan terobosan untuk menyelesaikan hambatan regulasi di Indonesia.
9
PERMASALAHAN • Pengembangan Instrumen yang masih terbatas
STRATEGIS PASAR • Pengembangan SDM yang perlu diperkuat
KEUANGAN • Penyelenggaraan pasar yang masih belum efisien
• Governance dan Mitigasi risiko yang perlu diperkuat
• Literasi dan Perlindungan investor dan konsumen
yang masih kurang memadai

UU Pasar Modal telah dilakukan amandemen untuk mencapai


tujuan pengambangan dan penguatan pasar keuangan
10
11
ASPEK TATA KELOLA DAN PENEGAKAN HUKUM SEKTOR KEUANGAN
Indonesia masih menempati ranking terendah dibanding negara peers
Survey Asian Corporate Governance Association’s Corporate Governance
Watch 2020
Changes in market rankings
2018 2020 Macro market highlights
Regulators – Funding, capacity building and regulatory reform: Scores by market, 2020
vs 2018 1 Australia 1 Australia Banking commission spurs enforcement,
(Score %) 2020 2018
still no federal ICAC
2 Hong Kong =2 Hong New audit regulator, enforcement remains
Kong strong, ICAC disappoints

3 Singapore =2 Singapore Enforcement firming, rules improve, company


disclosure disappoints
4 Malaysia 4 Taiwan Big CG reform push on multiple fronts, rules
still complicated
Regulators (in general): “Regulators do not consult the public
5 Taiwan =5 Malaysia Political turmoil erodes government scores,
properly, if at all. Further degradation in data disclosure by regulators. Need other areas hold steady
to revise CG Code to refocus Indonesia on a pathway to best practice.
6 Thailand =5 Japan Ahead on climate change reporting, behind on
Need to overhaul Related-Party Transactions (RPT) rules to eradicate company CG disclosure
“affiliated” transactions.” =7 7 New audit regulator, civil society surges, public
Japan India
Regulators – enforcement: Scores by market, 2020 vs governance disappoints
2018
(Score %) 2020 2018 =7 India 8 Thailand Political turmoil erodes government scores,
rules strong, investors improve
9 Korea 9 Korea Public governance strengthens, CG disclosure
improves, regulatory opacity
10 China 10 China Forging its own governance path, still waiting
for ESG reporting guidelines
11 Philippines 11 Philippine Stronger regulatory focus on CG, investors
Enforcement (in general): “Track record of enforcement of s and civil society disappoint
securities laws and regulation remains the region’s weakest with no signs 12 Indonesia 12 Indonesia CG reform continues to struggle, some
of improvement in the period under review. Enforcement resources at OJK stronger rules, new e-voting system
Sumber:
have not increased materially. Still no successful insider trading ACGA
Rising market Failing market
prosecutions. Disclosure of enforcement statistics by OJK remains
1
2
PROFIL SDM SEKTOR KEUANGAN
Tren Pertumbuhan SDM Sektor Keuangan Satu Dekade Terakhir Mengalami Perlambatan

Pekerja Sektor Keuangan per Angkatan


Pertumbuhan (%) dan Jumlah
Jasa Keuangan dan Asuransi 2021* Kerja (%), 2021
Tenaga Kerja Jasa Keuangan dan Asuransi

1.82 5 4,4%
20
1.67 1.73 1.72 1.78
1.60
Jumlah Tenaga Kerja Pertumbuhan (yoy)
1.50 1.51 1.56
1.40 4
1,6 Juta 2,56%
10

Millions
2,4%
3
%

Pendapatan rata- 2
1,1% 1,3% 1,3%
-10 Rata-rata Usia 0,8%
rata per bulan
-20 1
2012 2013v 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 34 tahun 4,1 juta
Sumber: BPS 0

GDP Sektor Keuangan per Jumlah Pekerja Sumber: BPS, Keadaan Perkerja Indonesia Agustus 2021 Sumber: CEIC, BPS, diolah

• Sejak 10 tahun terakhir tren tenaga kerja Pekerja Sektor Angkatan


Negara Keuangan
%
261,413 Kerja
sektor keuangan mengalami
pertumbuhan yang semakin melambat. Indonesia 1,59 juta 140 juta 1,1%
63,143
Malaysia 373 ribu 15,6 juta 2,4%
48,276 • Persentase pekerja sektor keuangan
Indonesia masih di bawah dibandingkan Singapura 162 ribu 3,7 juta 4.4%
Malaysia dan Singapura. Filipina 593 ribu 46,1 juta 1,3%
31,800
Thailand 495 ribu 38,6 juta 1,3%
*Jasa Keuangan dan Asuransi termasuk reasuransi dan kegiatan dana
2015 2018 2019 2020
pensiun dan jasa penunjang keuangan lainnya (KSP, LKM, Fintech, dll). Vietnam 455 ribu 54,8 juta
13 0,8%
2016 2017 Data 2021 adalah data bulan Agustus 2021
Malaysia Philippines Vietnam Indonesia Singapore
Sumber: BPS, CEIC

12
Terbatas
dan
Rahasia JUMLAH PROFESI SEKTOR KEUANGAN LEBIH SEDIKIT DIBANDINGKAN PEERS
Relatif Stagnan dalam Lima Tahun Terakhir KEMENTERIAN KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

Perbandingan Jumlah Akuntan Perbandingan Jumlah Aktuaris Perbandingan Jumlah Penilai


di Beberapa Negara Emerging (2019) di Beberapa Negara Emerging (2020) di Beberapa Negara Emerging (2020)
11.1 11.2
85,258 900 12. 0

266.7
Jumlah Penilai
Jumlah Akuntan
900 0

900 00 140 .0

800

Jumlah Aktuaris 800 0

797
800 00

10. 0

117.6
120 .0

700 00
700

700 0
8,000 Jumlah Penilai per
jumlah perbankan
100 .0

600 8.0

Jumlah Aktuaris per


600 0
600 00

69.5
415 Perusahaan Asuransi
80. 0 500
500 0
500 00

36,178
6.0

71.2
400 400 0
400 00

60. 0

32,643 21,922 300 0


2,400 2,352
39.4
300 00 300 4.0

18,866 40. 0

171 164
200 00

32.8
200
143 1.8 200 0

55.8
1.9 87.1 767
100 00
20. 0

100
1.2
2.0

100 0 500
0 0.0 0
6.2 4.3
0 0.0

Sumber: Sekretariat ASEAN CPA dan AFA, data per 31 Des 2019, Domestic Listed Sumber: diolah (actuarial society of Singapore, actuarial society of Malaysia, society of Sumber: Sekretariat AVA, Global Banking and Finance
Companies Data World Bank 2019 actuary Thailand, dll)

Pertumbuhan Jumlah Akuntan Publik, Pertumbuhan Profesi Notaris dan


Pertumbuhan Profesi Wakil Perantara Pedagang Efek, Wakil
Penilai, Aktuaris di Indonesia Penjamin Emisi Efek, Wakil Manajer Investasi, Ahli Syariah PM Konsultan Hukum yang bekerja di
1459 9878
10447
10905
Industri Pasar Modal
1418 1435 1453 1480 454
404 413 453
366
8098
745 767 776 7733 8041
693 307
795
297
2874 3309 2923 283
250
135 153 164 181 2377 2468
3022 210
201 1203
2144 2255 1261
2338 1293
2018 2019 2020 2021 2022 (Sep) 92 114 114 112 104 104
Akuntan Publik Penilai Aktuaris 2018 2019 2020 2021 2022 2023 (May) 2019 2020 2021 2022 2023
WPPE WPEE WMI Ahli Syariah PM (May)
Notaris Konsultan Hukum
Sumber: P2PK, Sumber: Statistik OJK 13
14
BERKEMBANGNYA INSTRUMEN INVESTASI ASET KRIPTO PERLU
DIDUKUNG KERANGKA MITIGASI RISIKO YANG MEMADAI
Jumlah Investor Pasar Modal dan Pasar Kripto (juta orang) Nilai Transaksi - 2021 (Rp. Triliun)
15.1 3,302.90
Investor Pasar Modal
Investor Pasar Kripto
11.2
9.1
7.5

3.9 4.0
2.5
1.6 854.9

2018 2019 2020 2021 2022


Sumber: KSEI, Bappebti
SAHAM KRIPTO
• Minat masyarakat untuk berinvestasi di aset kripto cukup tinggi Sumber: BEI, Bappebti
(15,1 juta investor pada Juni 2022). Dibandingkan dengan
pertumbuhan investor pasar modal yang mencapai 9,1 juta pada Terra Classic (LUNC) to USD
Juni 2022. Sepanjang tahun 2021, tercatat nilai transaksi saham
sebanyak Rp3.302,9 Triliun, sementara nilai transaksi kripto aset
sebanyak Rp854,9 Triliun.
• Crash stablecoin Terra (LUNA) membuktikan adanya volatilitas yang
tinggi bahkan untuk jenis crypto-assets yang dianggap lebih stabil
karena memiliki back-up* aset lain.
• Tingkat volatilitas tinggi aset kripto menunjukan perlunya
kecukupan kerangka pengaturan dan pengawasan yang memadai
untuk melindungi investor.
15
15
* Kenyataannya stablecoin Terra Luna tidak memiliki back up aset tetapi stabilisasinya berdasarkan
mekanisme kompleks algoritma.
Materi Muatan
UU P2SK

16
MATERI MUATAN DALAM UU P2SK

UU P2SK dibentuk secara omnibus yang terdiri dari 27 Bab dan 341 pasal yang memuat ketentuan
sebagai berikut:

BAB I BAB V BAB IX BAB XIII


Ketentuan Umum Pasar Modal, Pasar Penjaminan Koperasi di Sektor Jasa
1 Pasal Uang, Pasar Valuta Asing 2 Pasal Keuangan
35 Pasal
2 Pasal

BAB II BAB VI BAB X BAB XIV


Asas, Maksud dan Tujuan, Perasuransian Usaha Jasa Pembiayaan
Lembaga Keuangan Mikro
serta Ruang Lingkup 2 Pasal 24 Pasal 8 Pasal
3 Pasal

BAB VII BAB XI BAB XV


BAB III Asuransi Usaha Bersama Kegiatan Usaha Bullion Konglomerasi Keuangan Mikro
26 Pasal 3 Pasal 2 Pasal
Kelembagaan
8 Pasal

BAB VIII BAB XII BAB XVI


BAB IV Inovasi Teknologi Sektor
Program Penjaminan Dana Pensiun, Jaminan
Perbankan Keuangan
3 Pasal Polis Hari Tua, dan Program 9 Pasal
25 Pasal Pensiun
68 Pasal
17
MATERI MUATAN DALAM UU P2SK

UU P2SK dibentuk secara omnibus yang terdiri dari 27 Bab dan 341 pasal yang memuat ketentuan
sebagai berikut:

BAB XVII BAB XX BAB XXIII BAB XXVI


Penerapan Keuangan Sumber Daya Manusia Sanksi Administratif Ketentuan Peralihan
22 Pasal 8 Pasal 18 Pasal
Berkelanjutan
3 Pasal

BAB XXI BAB XIV BAB XXVII


BAB XVIII
Stabilitas Sistem Ketentuan Pidana Ketentuan
Literasi Keuangan, 20 Pasal
Keuangan Penutup
Inklusi Keuangan, dan 16 Pasal
3 Pasal
Pelindungan Konsumen
24 Pasal

BAB XXV
BAB XIX BAB XXII
Ketentuan Lain-
Akses Pembiayaan Lembaga Pembiayaan
Lain
Usaha Mikro, Kecil dan Ekspor Indonesia 1 Pasal
Menengah 2 Pasal
3 Pasal
18
Timeline Penyusunan & Pembahasan
September November Desember
20 20 20
Penyampaian usulan RUU Rapat Kerja DPR dengan Wakil Pembahasan antara Tim
21 Prioritas Komisi XI kepada 22 Pemerintah, membentuk Panja 22 Perumus dan Tim Sinkronisasi
Badan Legislatif DPR Pembahasan RUU P2SK

1 2 3 4 5 6

November November - Desember Desember


20 20 Pembahasan Substansi dan
20
Keputusan Badan Musyawarah Laporan Pembicaraan Tingkat I

22 DPR, RUU P2SK dibahas oleh 22 keseluruhan DIM Pemerintah,


termasuk RDPU untuk
22 (8 Desember 2022) dan Tingkat
II serta Paripurna (15 Desember
Komisi XI DPR
menyerap aspirasi masyarakat 2022)

12 Januari 2023 UU P2SK diundangkan 01. 19


UU P2SK MENJADI
MOMENTUM REFORMASI
PASAR MODAL
• Penguatan Lembaga;
• Penguatan Stabilitas Sistem Keuangan;
• Penguatan Pasar Modal.

20
PENGATURAN DAN KOORDINASI OTORITAS DI
SEKTOR KEUANGAN
Penguatan Otoritas Jasa Keuangan
1. Penambahan tugas OJK terkait keuangan derivatif, bursa karbon, ITSK, dan Aset
Keuangan Digital termasuk aset kripto.
2. Kewenangan OJK sebagai satu-satunya pihak yang dapat mengajukan permohonan
kepailitan dan PKPU terhadap debitur yang terdaftar/berizin dan diawasi oleh
Otoritas Jasa Keuangan
3. Ketua DK OJK memiliki casting vote.
4. Penambahan ADK OJK sehingga total menjadi 11 orang, yaitu dengan memecah KE
IKNB menjadi 2 KE dan menambah 1 nomenklatur baru, yaitu ITSK dan Aset
Keuangan Digital termasuk aset kripto.
5. Salah satu syarat pencalonan ADK, yaitu bukan anggota/pengurus partai politik.
6. Pungutan OJK menjadi PNBP, mulai TA 2025.
7. Rencana anggaran OJK terlebih dahulu perlu mendapatkan persetujuan DPR.
8. Penambahan kewajiban OJK untuk menyampaikan laporan kinerja kepada
Pemerintah dan DPR secara triwulanan dan tahunan.
9. Penambahan Badan Supervisi OJK. 21
PENGATURAN DAN KOORDINASI OTORITAS DI
SEKTOR KEUANGAN
Penguatan Stabilitas Sistem Keuangan (1)

1. Penegasan status pengawasan Bank, termasuk penetapan


dan jangka waktu, serta kewenangan masing-masing
lembaga.
2. Penambahan ketentuan mengenai recovery resolution plan
dan resolvability assessment bagi bank umum.
3. Penyesuaian mekanisme PLJP/PLJPS, dengan mekanisme
yang diinisiasi pada Perppu 1 Tahun 2020.
4. Penegasan kewenangan LPS untuk melakukan penempatan
dana.
5. Pengecualian ketentuan pasar modal terhadap BDR/Bank
yang menerima penempatan dana.
22
PENGATURAN DAN KOORDINASI OTORITAS DI
SEKTOR KEUANGAN
Penguatan Stabilitas Sistem Keuangan (2)

6. Kewenangan tambahan pada saat krisis:


a. BI: membeli SBN di pasar perdana, membeli/reverse repo SBN yang
dimiliki LPS, dan pendanaan kepada korporasi/swasta dengan cara
repo SBN melalui perbankan
b. Pemerintah antara lain menjalankan program pemulihan nasional,
penempatan dana dan/atau investasi Pemerintah, melakukan
penjaminan langsung dan/atau melalui badan usaha penjaminan yang
ditunjuk, menyelenggarakan dan program penjaminan diluar
penjaminan simpanan.
c. LPS: dapat menjamin seluruh nilai simpanan milik Pemerintah dalam
rangka kebijakan penanganan permasalahan perekonomian nasional.

23
REFORMASI PASAR MODAL, PASAR UANG, DAN PASAR VALUTA ASING
dalam rangka mendukung penguatan industri Pasar Modal
Memperkuat jaminan
Mendukung
penyelesaian transaksi (close
implementasi
out netting) di pasar
Mengembangkan perdagangan
keuangan untuk
kapasitas bursa dan bursa karbon di
meningkatkan kepercayaan
daya saing BEI Pasar Modal
pasar.
01 04 07

Memperkuat Securities Memperkuat landasan Meningkatkan


Crowdfunding sebagai hukum Special efektivitas penegakan
alternatif sumber Purpose Vehicle hukum dan integritas
pembiayaan untuk mendorong pasar modal melalui
aktivitas sekuritisasi 08 penerapan una via dan
05 disgorgement fund.
02

Pengelola Dana
Memperkuat
Perwalian (Trustee) Instrumen SUN untuk
standarisasi pengaturan
untuk mendorong pembiayaan proyek.
dan pengawasan
pendalaman pasar
instrumen keuangan

03 06
09 24
TUJUAN PENGATURAN PASAR MODAL, UANG, DAN VALAS

a. mengklarifikasi pengaturan dan pengawasan instrument keuangan oleh masing-masing


otoritas serta penguatan mekanisme koordinasi untuk menghindari overlapping jika terjadi
permasalahan;
b. memperluas akses pasar dan daya saing melalui pengaturan penawaran umum
perusahaan berinovasi tinggi, pengembangan bursa efek, percepatan pelayanan proses
kepatuhan terhadap peraturan, penguatan dasar hukum penggunaan teknologi dalam
proses bisnis, dan interoperability infrastruktur pasar keuangan;
c. meningkatkan penciptaan variasi instrument keuangan dan meningkatkan likuiditas
pasar keuangan;
d. memperkuat kepatuhan kewajiban keterbukaan informasi dan meningkatkan integritas
pasar;
e. menguatkan tata kelola pelaku pasar; dan
f. menguatkan penindakan kejahatan pasar modal melalui pendekatan restorative justice.

25
PERAN MASING-MASING LEMBAGA SESUAI KEWENANGAN
DAN TUJUAN PEMBENTUKAN

26
Akhir Presentasi

27

Anda mungkin juga menyukai